Anda di halaman 1dari 9

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Pembahsan Pada bab ini penulis akan mengulas dan mebahas mengenai
asuhan keperawatan yang diberikan kepada Tn. I ditinjau dari sudut
pandang konsep dan teori. Pembahasan ini akan memfokuskan pada aspek
pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
1. Pengkajian
Penulis melakukan pengkajian menggunakan format pengkajian
asuhan keperawatan medikal bedah (KMB) yang sudah ada. Selama
proses pengkajian penulis tidak menemukan kesulitan dalam pengkajian,
pasien dan keluarga sangat kooperatif,pada saat penulis melakukan
pengkajian penulis mengumpulkan data. Data yang telah di dapatkan
penulis berupa data dasar, data khusus, dan pemeriksaan fisik. Penulis
melakukan pengkajian pada Tn,I. dengan gangguan sistem Endokrin :
ketidak stabilan kadar glukosa darah dilakukan pada tanggal 17 mei
2022, kemudian didapatkan data subjektif, pasien mengatakan dirinya
menderita: Klien mengatakan merasa lemas dan Lelah sejak kemaren
sore dan klien berbicaranya suka meracau klien juga mengatakan sering
terjaga dimalam hari dan sulit tidur malam saat di RS,klien juga tidak
begitu mengetahui tentang penyakit DM, klien sering bertanya tentang
kondisinya saat ini,klien juga mengatakan gulah darah turu naik.pada
pengkajian menyesuaikan kondisi pasien.
Pada saat dilakukan pemeriksaan serta menanykan hal-hal yang
bekaitan pengkajian asuhan keperawatan pada keluarga dan pasien.
Didapatkan selama 2 hari penulis dapat menemukan 3 masalah
keperawatan pada pasien. Penulis tidak mengalami kendala saat
menemukan dan mengkaji pada pasien karena keluarga dan pasien sangat
koperatif.
2. Diagnosa keperawatan
1. Penulis merumuskan diagnosa pada Tn,I Pada diagnosa keperawatan
yang didapat pada saat pengkajian 3 diagnosa, dilapangan penulis
mendapatkan 3 diagnosa. Berikut ini akan diuraikan mengenai
diagnosa yang penulis temukan dilapangan beserta perbedaan dan
persamaannya. Penulis menggunakan SDKI untuk mengangkat
diagnosa keperawatan.
Diagnosa pertama yang penulis angkat yaitu, ketidakstabilan
kadar glukosa darah berhubungan dengan gangguan toleransi gluksa
darah pada diagnosa ini tidak ditemukan perbedaan antara teori dan
kasus dilapangan. Dalam teori menyantumkan ketidakstabilan kadar
glukosa darah berhubungan dengan gangguan toleransi gluksa darah
sedangkan pada saat dilapangan menemukan diagnosa ketidakstabilan
kadar glukosa darah berhubungan dengan gangguan toleransi gluksa
darah dibuktikan dengan Pasien mengatakan klien mengatakan badan
lemah dan letih,Klien mengatakan sering merasa haus dank lien
mengatakan sering buang air kecil. dari data objektif didapat GDS tgl
17 jam 11:00 (165),TD : 107/65,N: 62,RR : 20.
Diagnosa ke dua yang penulis angkat Gangguan pola tidur
berhubugan dengan Kurang control tidur ditemukan perbedaan antara
teori dan kasus dilapangan. Dalam teori menyantumkan Gangguan
pola tidur berhubugan dengan Kurang control tidur sedangkan pada
saat dilapangan penulis menemukan diagnosa Gangguan pola tidur
berhubugan dengan Kurang control tidur karena melihat kondisi
pasien Klien sering terjaga dimalam hari dan klien sulit tidur saat di
RS Terdapat kehitaman di bawah mata.
Diagnosa ketiga yang penulis angkat Devisit Pengetahuan
berhubungan dengan kurang tepapar informasi,Tidak ditemukan
perbedaan antara teori dan kasus dilapangan,dalam teori juga
menyantumkan devisit pengetahuan sedangkan pada saat dilapangan
penulis menemukan diagnosa devisit pengetahuan melihat kondisi
pasien klien mengatakan tidak tahu tentang penyakit yang
dideritanya Klien tampak tidak mengikuti anjuran untuk makan
setelah diberikan insulin
3. Intervensi keperawatan
a. Intervensi atau perencanaan tindakan keperawatan yaitu tahap
meracang kegiatan pelaksanaan keperawaan selanjutnya, Penulis
merencanakan tidakan keperawatan pada Tn.I karena tindakan
perencanaan ini akan menentukan keberhasilan dalam pencapaian
kriteria hasil pada saat penulis akan lakukan tidakan. Penulis
melakukan kegiatan intervensi atau perencanaan tindakan kelerawatan
ini meliputi: penetapan prioritas masalah, perumusan tujuan,
penentuan kriteria hasil dan rencana tindakan yang telah di susun
sesuai kondisi yang penulis temukan di lapangan.
Intervensi keperawat dari ketidakstabilan kadar glukosa darah
berhubungan dengan gangguan toleransi gluksa darah yang di lakukan
oleh penulis pada pasien yaitu identifikasi kemungkinan penyebab
hiperglikemia, monitor kadar gula darah,monitor tanda dan gejala
hiperglikemia,berikan karbohidrat komplek dan protein sesuai
diet,anjurkan memonitor glukosa darah,berikan glukogen.Beberapa
tindakan ini melibatkan keluarga pasien untuk memperlancar
intervensi yang dilakukan. Pada teori dan dilapangan mengangkat
Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan gangguan
toleransi glukosa darah ditahap intervensi nyeri akut tidak terdapat
perbedaan antara teori dan dilapangan, intervensi yang di rancang
antara teori dan dilapangan sama karena kondisi pasien juga menjuru
seperti yang telah dirancang.
Intervensi keperawatan dari Gangguan pola tidur berhubungan
dengan Kurang kontrol tidur yang dilakukan oleh penulis pada pasien
yaitu: identifikasi pola aktivitas dan tidur,identifikasi makanan dan
minuman yang mengganggu tidur, (kopi,the,akohol,makanan yang
mendekati waktu tidur,minum banyak air seelum tidur ), Identifikasi
obat yang dikonsumsi Modifikasi lingkungan
(cahaya ,kebisingan,suhu,matras dan tempat tidur ),Tetapkan jadwal
tidur rutin,Lakukan prosedur untuk meningkatkan
kenyamanan( pijat,pengaturan posis), Anjurkan menepati kebiasaan
waktu tidur
Intervensi keperawat dari defisit pengetahuan tentang DM
berhubungan dengan kurangnya terpapar informasi yaitu identifikasi
kesiapan dan kemampuan menerima informasi, sediakan materi dan
media pendidikan kesehatan, jelaskan tanda dan gejala yang timbul
oleh penyakit, ajarkan cara meredakan atau mengatasi gejala yang
ditimbulkan, jelaskan penyebab dan faktor risiko penyakit. Pada teori
dan dilapangan terdapat kesamaan mengangkat masalah defisit
pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi dan
intervensinya juga menyesuaikan sesuai kebutuhan pasien.
Penulis telah merumuskan dari 3 masalah keperawatan pada
pembahasan sebelumnya dan menetapkan bahwa ketidakstabilan
kadar glukosa darah berhubungan dengan gangguan toleransi gluksa
darah sebagai masalah prioritas, Gangguan pola tidur berhubungan
dengan kurang kontrol tidur ditetapkan sebagai masalah keperawatan
ke dua, menjadi masalah keperawatan yang ke tiga, dan defisit
pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi menjadi
masaah keperawatan yang terakhir.
Selama penulis melangsungkan tindakan keperawatan terdapat
faktor pendukung pada saat melaksanakan tindakan keperawatan
seperti adanya kerjasama dari pihak keluarga serta sikap positif dari
keluarga dan pasien. Sedangkan faktor penghambat yang penulis
temukan yaitu pengetahuan penulis dalam pelaksanaan tindakan
keperawatan, seperti waktu yang tidak bisa 24 jam untuk memantau
kondisi pasien. Dalam pelaksanaan intervensi perawat tidak dapat
memberikan intervensi pemberian obat pada jam malam, alasan tidak
dapat memberikan pengobatan pada jam malam karena perawat tidak
mendapatkan dinas malam.Intervensi yang dirancang penulis yaitu:
ketidak stabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan Gangguan
toleransi glukosa darah dibuktikan dengan,Data subjektif: klien
mengatakan badan lemah dan letih,Klien mengatakan sering merasa
haus Klien mengatakan sering buang air kecil,Objektif : : GDS Tgl
17 (165)Klien tampak lemah,TD : 107/65,N : 62,RR : 20. Intervensi
yang diberikan yaitu: Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2
x 24 jam maka Ketidak stabilan kadar glukosa darah membaik dengan
kriteria hasil: Kesadaran membaik Lelah /lesu membaik Prilaku aneh
membaik Kesulitan berbicara membaik Kadar glukosa membaik.
Intervensi keperawatan yang diberikan kepada Tn.I adalah Intervensi
utama:Manajemen hipoglikemia Observasi: Mengantisipasi
4. Implementasi Keperawatan
Implementasi yang dilakukan oleh penulis selama 2 hari dimulai dari
tanggal 17 mei sampai dengan 18 mei 2022 yang mengacu pada rencana
keperawatan yang telah ditentukan pada tahap sebelumnya. Tindakan
keperawatan berjalan sesuai dengan perencanaan sebelumnya. Dalam
pelaksanaan tindakan perawat mengupayakan menuntaskan tindakan
yang telah direncanakan agar menunjang kesembuhan pasien.
Pelaksaan Implementasi Keperawatan pada ketidakstabilan kadar
glukosa darah berhubungan dengan gangguan toleransi gluksa darah
yaitu: identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia, monitor kadar
gula darah,monitor tanda dan gejala hiperglikemia, Penulis
melaksanakan implementasi menyesuaikan dengan kondisi pasien,
respon yang dierima pasien setelah diberikan implementasi pada tanggal
17 mei 2022 adalah Hasil Klien mengatakan biasanya gula darahnya
suka naik turun.pasien belum merasakan nyaman dihari pertama GDS Tgl
17 jam 8:00 (165) Klien tampak lemah, TD : 107/65,N : 62,RR :
20,sedangkan dihari kedua dilakukan tindakan Memberikan karbohidrat
komplek dan protein sesuai diet, Menganjurkan, memonitor glukosa
darah, Memberikan glukogen (novorapid 10 unit IV) dan respon klien
Klien mengatakan gula darahnya sudah mulai stabil klien mengatakan
badan nya sudah enakan,Klien mengatakan rasa hausnya
berkurang,Klien mengatakan sudah tidak sering buang air kecil GDS Tgl
18 (140) Klien tampak lebih segar,TD : 130/80,N : 79,RR : 20.
Pelaksaan Implementasi Keperawatan pada Gangguan pola tidur
berhubungan dengan kurang kontrol tidur yaitu: mengidentifikasi pola
aktivitas dan tidur mengidentifikasi makanan dan minuman yang
mengganggu tidur (kopi,the,akohol,makanan yang mendekati waktu
tidur,minum banyak air seelum tidur ) Identifikasi obat yang dikonsumsi
Penulis melaksanakan implementasi menyesuaikan dengan kondisi
pasien, respon yang dierima pasien setelah diberikan implementasi pada
tanggal 17 mei 2022 adalah Klien mengatakan sering terjaga ditengah
malam pasien belum merasakan nyaman dihari pertama Klien sering
terjaga dimalam hari dan klien sulit tidur saat di RS masih terdapat
kehitaman dibagian bawah mata,dan d ihari kedua diberikan tindakan
Modifikasi lingkungan (cahaya ,kebisingan,suhu,matras dan tempat tidur
Tetapkan jadwal tidur rutin Lakukan prosedur untuk meningkatkan
kenyamanan ( pijat,pengaturan posisi )Anjurkan menepati kebiasaan
waktu tidur dan respon pasien Klien mengatakan tidurnya sudah enakan
dan sudah tidak sering terbangun ditengah malam dan tidurnya
nyenyak
Pelaksanaan tindakan implementasi keperawatan pada defisit
pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi pada
tanggal 17 mei 2022 yaitu Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan
menerima informasi. pasien mengatakan belum siap menerima
informasi yang akan di berikan, dan pada tanggal 18 ,mei 2022 dihari
kedua perawat Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
informasi Menyediakan materi dan media Pendidikan Kesehatan
Membarikan kesempatan untuk bertanya Mengajarkan prilaku hidup
bersih dan sehat,setelah dilakukan implemtasi dihari kedua Respon
pasien yaitu: Klien tampak menerima informasi yang telah di sampaikan
dan klien sudah mau mengikuti anjuran untuk makan setelah diberikan
insulin.
Selama penulis melangsungkan tindakan keperawatan terdapat
faktor pendukung pada saat melaksanakan tindakan keperawatan
seperti adanya kerjasama dari pihak keluarga serta sikap positif dari
keluarga dan pasien. Sedangkan faktor penghambat yang penulis
temukan yaitu pengetahuan penulis dalam pelaksanaan tindakan
keperawatan, waktu yang tidak bisa 24 jam untuk memantau kondisi
pasien. Dalam pelaksanaan implementasi perawat tidak dapat
memberikan implementasi pemberian obat pada jam malam, alasan
tidak dapat memberikan pengobatan pada jam malam karena perawat
tidak mendapatkan dinas malam
5. Evaluasi Keperawatan
Dalam penulisan asuhan keperawatan yang telah dirancang dan
dilaksanakan pada Tn. I pada tanggal 17 mei sampai 18 mei 2022,
penulis melaksanakan evaluasi pada Tn. I Menggunakan evaluasi proses
serta evaluasi hasil. Pada evaluasi proses penulis mendokumentasikan
tentang respon pasien dari setiap tindakan yang diberikan dan evaluasi
hasil penulis mendokumentasikan tentang penilaian keseluruhan dari
hasil tindakan melalui perubahan perilaku atau respon dari pasien
setelah diberikan tindakan keperawatan.
Evaluasi Keperawatan dengan Ketidak stabilan kaar glukosa darah
berhubungan dengan Gangguan toleransi glukosa darah klien
mengatakan badan lemah dan letih,Klien mengatakan sering merasa haus
Klien mengatakan sering buang air kecil O:GDS Tgl 17 (165) Klien
tampak lemah,TD : 107/65,N : 62,RR : 20. A: Ketidak stabilan glukosa
darah belum teratasi. P:Intervensi keperawatan dilanjutkan.dan
dilajutkan ditanggal 18 mei 2022 setelah dilakukan tindakan perawat
melakukan evaluasi klien mengatakan badan nya sudah enakan,Klien
mengatakan sudah tidak terlalu sering merasa haus lagi,Klien
mengatakan sudah tidak sering buang air kecil,O: GDS Tgl 18 (118)
Klien tampak lebih segar,TD : 130/80,N : 79,RR : 20,Spo2:98,
A:Ketidak stabilan kadar glukosa darah sudah teratasi. P : Intervensi
dihentikan.
Evaluasi Keperawatan dengan Gangguan pola tidur berhubungan
dengan Kurang control tidur S: Klien sering terjaga dimalam hari dan
klien sulit tidur saat di RS.O: Terdaapat hitam dibawah mata,A:
Gangguan pola tidur belum teratasi,P: Intervensi keperawatan di
lanjutkan dan perawatan melakukan tindakan dihari kedua setelah
dilakukan tindakan dihari kedua Tanggal 18 mei 2022, S: Klien
mengatakan sudah lebih enakan tidurnya sudah lebih nyenyak dan
terbangun ditengah malamnya sudah tidak terbangun ditengah malam
Klien tampak lebih segar,O: sudah tidak tampak kehitaman dibawah
mata ,A: Gangguan pola tidur sudh tertasi.P: Intervensi dihentikan.
Evaluasi Keperawatan dengan Devisit pengetahuan berhubungan
dengan Kurang terpapar informasi ditanggal 17 mei 2022 S: klien
mengatakan tidak tahu tentang penyakit yang dideritanya klien
mengatakan awalnya lukanya hanya terkena paku,O: klien tampak tidak
tahu tentang dm klien tampak tidak mengikuti anjuran untuk makan
setelah diberikan insulin,A: Devisit pengetahua belum teraatasi.P:
Intervensi dilanjutkan.dan hari kedua ditanggal 18 mei 2022 setelah
dilakukan tindakan keperawatan S: klien mengatakan sudah paham
dengan penyakit yang dideritanya,klien mengatakan awalnya lukanya
hanya terkena paku,O: klien tampak lebih mengetahui tentang DM yang
dideritanya sekarang dan klien juga tampak sudah mengerti cara menjaga
kakinya agar tidak luka kembali,A: Devisit pengetahua sudah teraatasi.P:
Intervensi dihentikan (Pasien pulang)
Evaluasi yang dilaksanakan oleh penulis dengan 3 diagnosa asuhan
keperawatan yang ditetapkan mendapatkan hasil keseluruhan teratasi,
kriteria hasil yang direncanakan mendapatkan hasil yang optimal. Pasien
memberikan repon sangat baik setelah diberikan tindakan keperawatan
oleh penulis, pada saat penulis meminta pasien dan keluarga untuk
menjelaskan dan memperagakan beberapa tindakan yang telah di
sampaikan pasien dan keluarga dapat menyampaikan dengan sangat baik.
B. Keterbatasan dan Hambatan Pelaksanaan Studi Kasus
1. Keterbatasan pelaksanaan studi kasus Penulis dalam pelaksanaan
studi kasus merasa terbatas saat pemberian asuhan keperawatan
karena tidak memantau pasien selama 24 jam. Keterbatasan pasien di
lapangan menjadi salah satu alasan penulis harus berganti beberapa
kali pasien kelolaan. Penggunaan APD yang kurang maksimal.
2. Hambatan pelaksanaan studi kasus Penulis dalam melaksanakan
studi kasus merasa terhambat pada saat mencari pasien untuk
dijadikan pasien kelolaan.

Anda mungkin juga menyukai