PEMBAHASAN
Dalam hal ini penulis akan membahas tentang kasus pada An “A” dengan
kasus demam thypoid ang dirawat diruang anggrek RSUD dr. Soeratno Gemolong
Sragen yang dilakukan mulai tanggal 13 November – 16 November 2015, apakah
sesuai dengan tinjauan pustaka. Pembahasan ini meliputi kompenen asuhan
keperawatan yaitu pengkajian analisa data,diagnosa keperawatan,perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi keperawatan.adapun fokus pembahasan pada masalah
yang muncul adalah diagnosa keperawatan. Berikut ini pembahasanya akan
diuraikan dengan membandingkan antara teori dan kasus nyata maupun dari segi
pengalaman yang diperoleh.
A. Pengkajian
Pengakajian ini dilakukan pada hari kedua pasien dirawat di Ruang
Anggrek RSUD dr. Soeratno Gemolong Sragen yaitu pada tanggal 13
november 2015 pukul 10:00 WIB dan dilakukan tindakan keperawatan selama
3 hari,dari pengkajian ini akan diperoleh data-data dari pasien itu sendiri baik
secara subjektive maupun objektive. Pengkajian yaitu observasi,wawancara
dan pemeriksaan fisik,untuk memperoleh data secara langsung maupun tidak
langsung. (Marelli,2008)
Pengkajian biodata pada pasien dimasukkan untuk lebih mengenal
pasien. Hingga diketahui latar belakang yang kemungkinan mempengaruhi
intervensi yang akan diberikan pada pasien tersebut. Pengkajian riwayat
kesehatan digunakan untuk mengetahui adanya keluhan utama, riwayat
kesehatan keluarga. Dalam pengkajian kesehatan sekarang dimasukkan untuk
mengetahui jenis penyakit dan lokasinya.
36
37
B. Intervensi
Intervensi merupakan bagian dari proses keperawatan yang
mengidentifikasi masalah/ kebutuhan pasien, tujuan/ hasil perawatan, dan
intervensi untuk mencapai hasil yang diharapkan dan menangani masalah/
kebutuhan pasien. (Doenges, 2009).
Setelah menemukan diagnosa keperawatan, maka selanjutnya adalah
menyusun rencana tindakan keperawatan untuk menanggulangi masalah-
masalah keperawatan yang dihadapi pasien. Perencanaan tindakan disusun
berdasarkan teori yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi agar rencana
tindakan keperawatan yang telah disusun dapat dilaksanakan dengan baik serta
dapat memperoleh hasil sesuai tujuan yang ingin dicapai dan kriteria hasil yang
ditentukan, dalam intervensi maka penulis akan membahas intervensi
keperawatan yaitu :
1. Peningkatan suhu tubuh (hipertermi) b/d proses infeksi dalam usus halus.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam,suhu kembali
normal dengan kriteria hasil : Suhu tubuh normal (36-37° C), Pasien tidak
demam, intervensi, observasi TTV, pantau suhu tubuh pasien, Berikan
kompres hangat, berikan banyak minum sekitar 1,5-2 liter/hari sesuai
kebutuhann, pemberian obat sesuai advice dokter
39
C. Implementasi Keperawatan
Implementasi merupakan tahap keempat dari proses perawatan dimana
rencana perawatan dilaksanakan, melaksanakan intervensi/ aktivitas yang telah
ditentukan (Doenges, 2009).
Pada proses implementasi penulis melakukan asuhan keperawatan pada
pasien dengan Demam Thypoid yang telah direncanakan sebelumnya.
Pelaksanaan asuhan keperawatan ini dilaksanakan sesuai dengan kondisi dan
situasi serta menggunakan sarana yang tersedia diruangan, penulis mengikuti
perkembangan pasien dengan melihat dari catatan perawatan selain itu juga
penulis melihat dari catatan perkembangan dokter yang menangani pasien,
serrta sesuai dengan teori yang telah dikemukakan oleh Wijaya & Putri
(2013).
Selama melakukan asuhan keperawatan pada pasien, penulis menemukan
hambatan, hambatan itu antara lain penulis merasa kesulitan dalam melakukan
40
D. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan, yakni proses
yang dilakukan secara terus-menerus dan penting untuk menjamin kualitas
serta ketepatan perawatan yang diberikan dan dilakukan dengan meninjau
respon untuk menentukan keefektifan rencana perawatan dalam memenuhi
kebutuhan pasien (Doenges, 2009).
Pada tahap evaluasi ini, penulis melaksanakan implementasi berdasarkan
kriteria hasil yang telah ditetapkan. Dalam melaksanakan evaluasi, penulis
mengalami hambatan karena ada beberapa masalah yang belum teratasi.
Evaluasi akhir pada pasien adalah terdapat empat masalah yang belum teratasi
dari ketiga diagnosa yang di bahas.
Diagnosa ini tidak ditegakkan karena pasien tidak mengalami diare dan
pasien tidak mengalami kehilangan cairan tubuh yang berlebihan.
2. Gangguan rasa nyaman (nyeri akut )berhubungan dengan peradangan pada
gaster dan usus (Nanda, 2012).
Diagnosa ini tidak di tegakkan karena pasien tidak ada tanda-tanda
menujukkan nyeri.
3. Intoleransi aktivitas berhubugan dengan dengan pembatasan aktivitas
Diagnosa ini tidak muncul karena tidak ada pembatasan aktivitas dan
An. A masih bisa beraktivitas tetapi masih tampak lemas.