Anda di halaman 1dari 79

MONITORING DAN EVALUASI

PPK-CP

dr. Nico A. Lumenta, K.Nefro, MM, MHKes


dr Luwiharsih, MSc
Komisi Akreditasi Rumah Sakit

07-2018 1
PPK - CP

PMKP 5.1
TKRS 11.2

07-2018 2
PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN

07-2018 3
Standar PMKP 5.1

Dilakukan evaluasi proses pelaksanaan panduan praktik


klinik, alur klinis (clinical pathway) dan/atau protokol klinis
dan atau prosedur dan atau standing order di prioritas
pengukuran mutu pelayanan klinis
07-2018 4
Elemen penilaian PMKP 5.1 Telusur Skor
R 10 T
1. RS menetapkan evaluasi Regulasi tentang evaluasi panduan
- L
pelayanan kedokteran dengan praktik klinis, alur klinis atau 0 -
T
panduan praktik klinis, alur protokol
T
klinis atau protokol. (R)

2. Hasil evaluasi dapat D Bukti hasil capaian kepatuhan DPJP 10 T


menunjukkan adanya perbaikan 5 L
variasi dalam lima fokus area  Komite PMKP 0 T
pada pemberian pelayanan. W • Komite medis S
(D,W) T
T
07-2018 5
Elemen penilaian PMKP 5.1 Telusur Skor
3. Rumah sakit telah melaksanakan D Bukti hasil audit klinis dan atau 10 T
audit klinis dan atau audit medis audit medis 5 L
pada panduan praktik klinis 0 T
/alur klinis prioritas di tingkat W • Komite PMKP S
rumah sakit (D,W) • Komite medis T
T

07-2018 6
TATA KELOLA RS

07-2018 7
Standar TKRS 11.2
• Setiap Kelompok Staf Medis (KSM) memilih dan
menetapkan panduan praktik klinik yang dapat dilengkapi
dengan alur klinis (clinical pathway) dan/atau protokol klinis
dan atau prosedur dan atau standing order sebagai panduan
dari asuhan klinik yang akan dilakukan evaluasi.
07-2018 8
Elemen penilaian TKRS 11.2 Telusur Skor

1. Ada regulasi yang mengatur bahwa setiap R Regulasi tentang proses pemilihan, 10 TL
Kelompok Staf Medis (KSM) setiap tahun memilih penyusunan dan evaluasi - -
5 (lima) panduan praktik klinis, alur atau protokol pelaksanaan PPK 0 TT
klinis prioritas untuk dievaluasi sesuai kriteria
yang ada di maksud dan tujuan point a) sampai
dengan g) dan point 1) dan 2). (R)

2. Ada bukti bahwa setiap tahun, panduan praktik D Bukti rapat/proses tentang 10 TL
klinis, alur klinis atau protokol dipilih sesuai pemilihan PPK, alur klinis dan 5 TS
regulasi. (D,W) atau protokol 0 TT
W • Kepala bidang/divisi medis
• Komite medis
• Kepala unit pelayanan
07-2018 9
Elemen penilaian TKRS 11.2 Telusur Skor

3. Ada bukti bahwa panduan praktik D Bukti pelaksanaan asuhan sesuai PPK di 10 TL
klinis, alur klinis dan atau protokol rekam medis (lihat PAP 1) 5 TS
tersebut telah dilaksanakan sesuai 0 TT
regulasi. (D,W) W PPA terkait
D
4. Ada bukti bahwa Komite Medik telah 1) Bukti pelaksanaan tentang monitoring 10 TL
melakukan monitoring dan evaluasi kepatuhan DPJP terhadap PPK (audit 5 TS
penerapan panduan praktik klinik, medis atau indikator mutu) 0 TT
alur dan atau protokol klinis sehingga 2) Bukti tentang kepatuhan DPJP
berhasil menekan terjadinya terhadap PPK
keberagaman proses dan hasil. (D,W) • Komite medik
• Komite PMKP
W

07-2018 10
Standar pelayanan kedokteran
(PMK 1438 th 2010)

Nasional  Pedoman Nasional Praktik Kedokteran

Rumah Sakit SPO pelayanan kedokteran

SPO pelayanan kedokteran disusun dalam bentuk Panduan


praktik klinis yg dpt dilengkapi alur klinis (clinical pathway),
algoritma, protokol, prosedur, standing order,
07-2018 11
PPK CP LAINNYA
Stroke Non Hemorragic Tata laksana Stroke Non -
Hemorragic

Gagal Ginjal Kronik - Protokol HD


Kejang demam - • Prosedur Pungsi
lumbal
• Standing order
diazepam rektal

07-2018 12
PENINGKATAN MUTU RS

INDIKATO
PPK-CP
R MUTU 5 PPK-CP Prioritas
Indikator mutu prioritas
pelayanan yg
RS (IAK-IAM & ISKP)
ditingkatkan mutunya

5 PPK – CP di setiap
Indikator mutu unit KSM (Kelompok Staf
Medis)

07-2018 13
EVALUASI MUTU
PELAYANAN
PRIORITAS RS

5 PPK-CP
PRIORITAS RS
(PMKP 5.1)

5 PPK-CP di setiap
KSM
(TKRS 11.2)

07-2018 14
REGULASI

5 PPK-CP pada Prioritas


Regulasi :
pelayanan yg ditingkatkan
1. Pemilihan PPK-CP yg akan di
mutunya
monitoring
2. Penyusunan PPK-CP
3. Monitoring dan evaluasi PPK- 5 PPK – CP di setiap KSM
CP (Kelompok Staf Medis)

07-2018 15
Sasaran RS adalah

 Standarisasi proses asuhan klinik

 Mengurangi risiko dalam proses asuhan,teristimewa yang berkaitan


dengan keputusan tentang asuhan yang kritikal
 Memberikan asuhan klinik tepat waktu, efektif, menggunakan sumber
daya yang tersedia dengan efisien
 Memberikan asuhan bermutu tinggi secara konsisten menggunakan
“evidence based practices”
07-2018 16
PEMILIHAN DAPAT BERDASARKAN :

a. penyakit atau kondisi yang paling sering atau banyak terjadi;


b. penyakit atau kondisi yang memiliki risiko tinggi
c. penyakit atau kondisi yang memerlukan biaya tinggi
d. penyakit atau kondisi yang terdapat variasi/keragaman dalam
pengelolaannya

07-2018 17
PEMILIHAN, PENYUSUNAN & PELAKSANAAN MEMENUHI KRITERIA

a) Sesuai dengan populasi pasien yang ada dan misi RS

b) Disesuaikan dengan teknologi, obat, lain sumber daya di RS atau norma profesional yg
berlaku secara Nas.

c) Dilakukan asesmen terhadap bukti ilmiahnya dan disahkan oleh pihak berwewenang

d) Disetujui resmi atau di gunakan oleh RS

e) Dilaksanakan dan di ukur terhadap efektivitasnya

f) Dijalankan oleh staf yang terlatih menerapkan pedoman atau pathways

g) Secara berkala diperbaharui berdasar bukti dan evaluasi dari proses dan hasil proses

07-2018 18
5 PPK-CP Prioritas pelayanan yg ditingkatkan mutunya
5 PPK-CP pada Prioritas
pelayanan yg ditingkatkan
mutunya

Memilih dan Indikator area klinik


Direktur RS dan menetapkan
para pemimpin di pelayanan yg
RS ditingkatkan
Indikator area manajemen
mutunya

Indikator sasaran keselamatan


pasien
07-2018 19
PANDUAN PRAKTIK KLINIS
• Pengertian
• Anamesis
• Pemeriksaan Fisik
• Kriteria Diagnosis
• Diagnosis Banding
• Pemeriksaan penunjang
• Terapi
• Edukasi
• Prognosis
• Kepustakaan

07-2018 20
PPK Prioritas

• Jumlah setiap tahun tidak berubah, tetap 5


PPK
• Jenis dapat berubah, megikuti prioritas
mutu yang akan diperbaiki di RS

07-2018 21
Evaluasi kepatuhan PPK

Setiap
5 PPK 10 PPK 15 PPK
KSM

TAHUN TAHUN TAHUN


1 2 3

07-2018 22
EVALUASI PPK-CP PRIORITAS PENGUKURAN MUTU RS

Proses Monitoring
Prioritas PPK & Implementasi Implementasi
penyusunan PPK
CP (5) PPK - CP PPK - CP
- CP

Standarisasi Variasi proses & Audit/


Mutu asuhan
proses asuhan outcome
klinis meningkat klinis berkurang Indikator klinis

07-2018 23
Memilih & menyusun Melaksanakan
KSM PPK-CP yg akan di praktik kedokteran
evaluasi sesuai PPK-CP

Melaksanakan
Menyusun regulasi monitoring dan
Komite Medis &
monitoring & evaluasi kepatuhan
Bidang Medis
evaluasi PPK-CP DPJP terhadap PPK-
CP

07-2018 24
Proses

Indikator mutu

Output/Outcome
Monitoring kepatuhan
DPJP terhadap PPK-CP

Audit medis/klinis Pra & Paska Imlementasi

07-2018 25
07-2018 26
FORM EVALUASI PPK
DIARE AKUT

07-2018 27
EVALUASI PPK
PPK DIARE AKUT PADA ANAK
8 8

5 5

0
DIAGNOSIS PENUNJANG ORAL INFUS ANTIBIOTIK MIKRONUTRIEN

07-2018 28
FORM EVALUASI PPK
HIPERTENSI

07-2018 29
EVALUASI PPK
PPK HIPERTENSI

8 8 8

3 3

0
DIAGNOSIS GRADE 1 GRADE 2 PENUNJANG TERAPI EDUKASI

07-2018 30
DISTRIBUSI KEPATUHAN

DISTRIBUSI KEPATUHAN PPK HIPERTENSI BERDASAR DOKTER

50%

25%

dr. Agus dr. Ana

07-2018 31
Kepatuhan PPK
KEPATUHAN PELAKSANAAN PPK
93%

75% 77%
67%

HIPERTENSI DIARE AKUT APPENDISITIS STROKE INFARK

07-2018 32
EVALUASI PASCA IMPLEMENTASI CP

 Indikator Proses :
Kepatuhan implementasi CP oleh PPA / Profesional Pemberi Asuhan.
a. Asesmen Awal
b. Pemeriksaan Penunjang, Tindakan Diagnostik
c. Obat
d. Nutrisi
e. Konsultasi
f. Tindakan Terapeutik
g. Asesmen pulang kritis
07-2018 33
Evaluasi Pasca Implementasi CP

 Indikator Outcome :
a. Keluhan (bebas keluhan)
b. Pemeriksaan Klinis (“luka kering”)
c. Lama Dirawat (sesuai PPK)
 Varians
a. Variasi Sistem : penempatan kasus rawat intensif pd rawat biasa
b. Variasi Asuhan/Klinis : preferensi DPJP
c. Variasi Pasien : kondisi memburuk

07-2018 34
Indikator mutu Buat profil
indikator

07-2018 35
PROFIL INDIKATOR

a) judul indikator, h) frekuensi pengumpulan data,


b) definisi operasional, i) frekuensi analisa data
c) tujuan, dimensi mutu, j) metodologi analisa data,
d) dasar pemikiran/alasan pemilihan
k) sumber data
indikator,
l) penanggung jawab pengumpul
e) numerator, denominator, formula
data,
pengukuran,
m) publikasi data.
f) metodologi pengumpulan data,
g) cakupan datanya (total atau sampel)

07-2018 36
JUDUL INDIKATOR,

DEFINISI OPERASIONAL,

TUJUAN

DIMENSI MUTU,  Efisiensi


 Efektifitas
 Aksesibilitas
 Keselamatan
 Fokus kepada pasien
 Kesinambungan

DASAR PEMIKIRAN/ALASAN PEMILIHAN


INDIKATOR.

NUMERATOR

07-2018 37
DENOMINATOR,

FORMULA PENGUKURAN.

METODOLOGI PENGUMPULAN DATA.  Retrospective


 Sensus Harian

CAKUPAN DATANYA (TOTAL ATAU SAMPEL)

07-2018 38
FREKUENSI PENGUMPULAN  Harian
DATA,  Mingguan
 Bulanan
 Lainnya .................

FREKUENSI ANALISA DATA  Mingguan


 Bulanan
 Triwulan
 Semester

NILAI AMBANG/STANDAR Diperlukan untuk analisis dng membandingkan standar


& utk mengetahui capaian indikator

07-2018 39
METODOLOGI ANALISA DATA, Statistik : Run Chart, Control Chart, Pareto, Bar
Diagram
Interpretasi data :
Trend, bandingkan dng RS lain, dng standar, dng praktik
terbaik

SUMBER DATA/AREA Utk mengetahui lokasi data


MONITORING

PJ PENGUMPUL DATA

PUBLIKASI DATA/desiminasi data Internal :


Eksternal

07-2018 40
INDIKATOR MUTU NASIONAL (KEMKES)

07-2018 41
PENGUKURAN MUTU NASIONAL

1 Kepatuhan 4 Penundaan Operasi


Identifikasi Pasien; Elektif;

Kepatuhan jam visite


2 Emergency Respon 5 dokter
Time (EMT);

Waktu Tunggu Waktu Lapor Hasil


3 6
Rawat Jalan; Tes Kritis
Laboratorium;
07-2018 42
PENGUKURAN MUTU NASIONAL

Kepatuhan Penggunaan
7 Formularium Nasional 10 Kepatuhan terhadap
(FORNAS); --> hanya utk RS Clinical Pathway;
provider BPJS

Kepuasan Pasien dan


8 Kepatuhan Cuci Tangan; 11 Keluarga;

Kepatuhan Upaya Kecepatan Respon


9 Pencegahan Risiko Cedera 12 Terhadap Komplain
Akibat Pasien Jatuh

07-2018 43
Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway
(Indikator mutu nasional)
Judul Indikator Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway
Dasar pemikiran - Permenkes 1438/2010 tentang standar pelayanan kedokteran
- Standar Akreditasi Rumah Sakit
Dimensi Mutu 1. Efisiensi
2. Efektifitas
3.  Aksesibilitas
4.  Keselamatan
5. Fokus kepada pasien

6. Kesinambungan
Tujuan Terselenggaranya standarisasi proses asuhan klinis di rumah sakit sehingga
dapat memberikan jaminan kepada pasien untuk memperoleh pelayanan klinis
berdasarkan pada nilai ilmiah sesuai kebutuhan medis/klinis pasien.

07-2018 44
Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway
(Indikator mutu nasional)
Definisi Kepatuhan terhadap clinical pathway adalah kepatuhan para staf medis/ DPJP dalam
Operasional menggunakan clinical pathway untuk memberikan asuhan klinis pasien secara
terstandarisasi dan terintegrasi sehingga dapat meminimalkan adanya variasi proses
asuhan klinis.
Setiap RS menetapkan 5 clinical pathway untuk penyakit atau kondisi yang memenuhi
satu atau lebih kriteria yang berlaku di RS tersebut berdasarkan:
a.Penyakit atau kondisi yang paling sering atau banyak terjadi (High Volume)
b.Penyakit atau kondisi yang memiliki risiko tinggi (High Risk)
c.Penyakit atau kondisi yang memerlukan biaya tinggi (High Cost)
d.Penyakit atau kondisi yang terdapat variasi/keragaman dalam pengelolaannya.
Setiap CP mampu menunjukan komponen standar LOS, obat dan penunjang.
Disebut patuh apabila mengikuti ketiga proses asuhan yang telah distandarisasi dalam
CP.

07-2018 45
Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway
(Indikator mutu nasional)

Jenis Indikator
Struktur Proses Outcome Proses & Outcome
 

Numerator Jumlah kasus yang penanganannya patuh dengan kriteria 5 clinical pathways
(pembilang)
Denominator Jumlah total kasus yang masuk dalam kriteria 5 clinical pathways yang
(penyebut) ditetapkan.
Target Pencapaian 80%

07-2018 46
Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway
(Indikator mutu nasional)
Kriteria:  
Semua pasien yg menderita penyakit yg ditetapkan dalam CP
- Inklusi

- Eksklusi Pasien yang pulang atas permintaan sendiri selama


perawatan.
Pasien yang meninggal.

Formula N/ D x 100%
Sumber data Format clinical pathways yang telah terisi
Frekuensi pengumpulan data 1 Bulan
07-2018 47
Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway
(Indikator mutu nasional)
Periode analisis 3 Bulan

Cara Pengumpulan Pengumpulan data secara retrospektif


Data  

Sampel total populasi (tidak menggunakan sampel)

Rencana Analisis - Diagram garis digunakan untuk menampilkan data dari waktu ke waktu.
Data - Diagram batang digunakan untuk menampilkan data pembanding masing-
masing Clinical Pathway

07-2018 48
Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway
(Indikator mutu nasional)

Instrumen Formulir Kepatuhan CP


Pengambilan Data
 

Penanggung Jawab Bidang Pelayanan/ Direktur Pelayanan

07-2018 49
- Obat
- Pem Variasi
PPK-CP Penunjang berkurang
LOS

07-2018 50
CONTOH AUDIT KLINIS

07-2018 51
07-2018 52
1. IDENTIIKASI MASALAH ATAU
ISSUE/ PENETAPAN TOPIK

Misalnya Topik : Stroke Non Hemoragic

07-2018 53
2. MENETAPKAN STANDAR &
KRITERIA

07-2018 54
3. OBSERVASI PRAKTIK/PENGUMPULAN DATA

• Topik audit : Stroke Non Hemoragic


• Pengambilan data --> total populasi atau sampling

Misalnya :
Data stroke non hemoragic bulan Januari – Maret 2018 adalah
30 pasien

07-2018 56
RM KRITERIA ADHERENCE PENJELASAN
1 2 3 4

RM 1 + + + + 100 %

RM 2 + + + - Alergi obat

RM 3

Dst

RM 30

07-2018 57
4. MEMBANDINGKAN DENGAN STANDAR
• Dari 30 kasus Stroke setelah dianalisis maka ada 20 kasus yang sudah sesuai.

• 10 kasus yang tidak sesuai dilakukan dilakukan peer review

• Hasil peer review 2 kasus tidak sesuai karena ada variasi  misalnya : alergi obat,  kriteria esklusi

• Kesimpulan :

- Dari 28 kasus sroke ada 8 kasus yang tidak patuh

- Kepatuhan : 20/28 X 100 % = 71 %  Merah

- Target :

• < 80% MERAH

• 81-95% BIRU

• >95% HIJAU
07-2018 58
5. IMPLEMENTASI
PERUBAHAN/PERBAIKAN

07-2018 59
Action Plan

Recommendation Action Possible barriers to Responsible Timescale


required implementation person

         

         

         

         

07-2018 60
RE-AUDIT
Topik Result Result of Trend
previous audit

Number Percentage Rating    

Stroke non hemoragic          


130/150 87% Biru 71 % 

07-2018 61
Tetapkan topik

1 Tetapkan apa
Ulangi audit 6 2 yang seharusnya
dilakukan

Audit cycle

Identifikasi dan Amati apa yang


terapkan 5 3 selama ini
perubahan 4 dilakukan

Bandingkan
dengan standar (Iwan Dwiprahasto, Peran Audit Klinik dalam
Upaya Patient Safety, 2009)
Pengertian Audit Klinik

Suatu proses peningkatan mutu yang dilakukan


untuk memperbaiki outcome dan pelayanan
kesehatan kepada pasien melalui telaah sistematik
terhadap pelayanan yang ada dibandingkan dengan
kriteria standar untuk selanjutnya dilakukan
perubahan
(A quality improvement process that seeks to improve patient care and outcomes
through systematic review of care against explicit criteria and implementation of
change)
(National Institute for Clinical Excellence)
(Iwan Dwiprahasto, Peran Audit Klinik dalam
Upaya Patient Safety, 2009)
Apa tujuan Audit Klinik?

Mengidentifikasi “GAP” antara


yang “seharusnya” vs. yang
“sesungguhnya” dilakukan

Melakukan perbaikan atas dasar


bukti yang secara ilmiah dapat
dipertanggungjawabkan
Seharus- Sesungguh
nya -nya
dilakukan GAP dilakukan

Audit
klinik
Audit Klinik sendiri dapat berupa audit multi disiplin
dan lintas batas, yang meliputi audit medik dan
keperawatan termasuk audit penunjang medis. (Iwan Dwiprahasto, Peran Audit Klinik dalam
Upaya Patient Safety, 2009)
Memilih Topik

High risk

High Cost

High volume

Problem prone (Iwan Dwiprahasto, Peran Audit Klinik dalam


Upaya Patient Safety, 2009)
Bagaimana memilih Topik untuk Audit
Klinik

S • Apakah topik cukup Specific

M • Apakah kriteria yang ditetapkan Measurable?

• Apakah tujuan yang ingin dicapai dalam audit


A klinik Achievable

R • Apakah metode dan proses audit klinik Realistic

T • Apakah audit klinik dapat dilaksanakan Timely

(Iwan Dwiprahasto, Peran Audit Klinik dalam


Upaya Patient Safety, 2009)
Contoh: Pemberian insulin pada pasien DM
Apakah merupakah masalah yang penting
Ya, pengendalian glukosa meminimalkan risiko komplikasi akibat DM

Apakah melibatkan jumlah pasien?


Ya, DM termasuk tinggi indisensinya

Apakah High Cost?


Cost sangat mahal jika terjadi error

Apakah tersedia Good practice Guideline?


Ya, bukti ilmiah tersedia cukup banyak

Apakah bersifat multidisiplin?


Ya, melibatkan dokter, perawat, farmasis, pasien

Apakah data mudah diperoleh?


Ya, termasuk melalui komunikasi dengan pasien
(Iwan Dwiprahasto, Peran Audit Klinik dalam Upaya Patient Safety, 2009)
1. Menetapkan Criteria
Apakah pemberian obat disertai instruksi yang jelas
tentang dosis & frekuensi?

Apakah mengetahui bagaimana menggunakan obat?

Apakah pasien taat menggunakan obat?

Apakah pasien mengalami efek samping?

Apakah pasien mengetahui kadar gula darah


terakhir?

Apakah pasien merokok?

Apakah pada label dicantumkan dosis obat?


(Iwan Dwiprahasto, Peran Audit Klinik dalam Upaya Patient Safety, 2009)
2. Menetapkan Standar
Apakah pemberian obat disertai
instruksi yang jelas tentang dosis & • Standar 90% YA
frekuensi?

Apakah mengetahui bagaimana • Standar 100% YA


menggunakan obat?

Apakah pasien taat menggunakan • Standar 85% YA


obat?

Apakah pasien mengalami efek • Standar 15% YA


samping?

(Iwan Dwiprahasto, Peran Audit Klinik dalam Upaya Patient Safety, 2009)
Apakah pasien
mengetahui kadar gula • Standar 100% YA
darah terakhir?

Apakah pasien merokok? • Standar 0% YA

Apakah pada label • Standar 100% YA


dicantumkan dosis obat?

(Iwan Dwiprahasto, Peran Audit Klinik dalam Upaya Patient Safety, 2009)
3. Mengembangkan instrumen Audit
YA TIDAK TOTAL % TOTAL
YA
Apakah instruksi tentang dosis &
frekuensi jelas?
Apakah pasien tahu cara
menggunakan obat
Apakah pasien taat menggunakan
obat?
Apakah pasien mengalami efek
samping
Apakah pasien mengetahui kadar
glukosa terakhir?
Apakah pasien merokok?

Apakah dosis dicantumkan pada


label
(Iwan Dwiprahasto, Peran Audit Klinik dalam Upaya Patient Safety, 2009)
4. Lakukan Pengumpulan data
YA TIDAK TOTAL % TOTAL
YA
Apakah instruksi tentang dosis & 36 12 48 75%
frekuensi jelas?
Apakah pasien tahu cara 44 4 48 91%
menggunakan obat
Apakah pasien taat menggunakan 42 6 48 87%
obat?
Apakah pasien mengalami efek 7 41 48 14%
samping
Apakah pasien mengetahui kadar 26 22 48 54%
glukosa terakhir?
Apakah pasien merokok? 13 35 48 27%
Apakah dosis dicantumkan pada 0 48 48 0%
label
(Iwan Dwiprahasto, Peran Audit Klinik dalam Upaya Patient Safety, 2009)
5. Melakukan Analisis data

(Iwan Dwiprahasto, Peran Audit Klinik dalam Upaya Patient Safety, 2009)
6. Presentasi Data
Contoh: Proporsi penderita DM yang merokok

(Iwan Dwiprahasto, Peran Audit Klinik dalam Upaya Patient Safety, 2009)
Menyusun Kesimpulan Audit
TOTAL % TOTAL
YA
Apakah instruksi tentang dosis & 90 75% FAIL
frekuensi jelas?
Apakah pasien tahu cara 100 91% FAIL
menggunakan obat
Apakah pasien taat menggunakan 85 87% FAIL
obat?
Apakah pasien mengalami efek 15 14% PASS
samping
Apakah pasien mengetahui kadar 100 54% FAIL
glukosa terakhir?
Apakah pasien merokok? 0 27% FAIL
Apakah dosis dicantumkan pada 100 0% FAIL
label
(Iwan Dwiprahasto, Peran Audit Klinik dalam Upaya Patient Safety, 2009)
Formulasikan action plan

Dapat menerima hasil Audit?

Memahami & mengerti area yang berpotensi


untuk terjadi outcome buruk?

Sepakat area apa saja yang perlu diperbaiki?

Sepakat untuk melakukan upaya perbaikan?

Sepakat untuk menetapkan langkah-langah


dalam upaya perbaikan
Sependapat untuk melakukan audit ulang setelah
upaya perbaikan dilakukan
(Iwan Dwiprahasto, Peran Audit Klinik dalam Upaya Patient Safety, 2009)
Formulasikan action plan

Dapat menerima hasil Audit?

Memahami & mengerti area yang berpotensi


untuk terjadi outcome buruk?

Sepakat area apa saja yang perlu diperbaiki?

Sepakat untuk melakukan upaya perbaikan?

Sepakat untuk menetapkan langkah-langah


dalam upaya perbaikan
Sependapat untuk melakukan audit ulang setelah
upaya perbaikan dilakukan
(Iwan Dwiprahasto, Peran Audit Klinik dalam Upaya Patient Safety, 2009)
Pelaksanaan Evaluasi Implementasi PPK-CP

1. Koordinasi Komite Mutu-Keselamatan


Pasien, Komite Medis, Bidang pelayanan,
lainnya
2. Tentukan Indikator yang akan diaudit :
indikator proses, outcome, varians
3. Evaluasi : kepatuhan PPA, kendala, hambatan
4. Tentukan waktu pelaksanaan audit, misalnya
minimal 3 bulan sekali.
5. Penerapan siklus PDCA

07-2018 79
dr. Nico A. Lumenta, K.Nefro, MM, MHKes
Komisi Akreditasi Rumah Sakit

Anda mungkin juga menyukai