Checklist Audit Clinical Pathway adalah daftar tilik parameter
PENGERTIAN clinical pathway
Mendeskripsikan prosedur pelaksanaan CP dan evaluasinya;
Memfasilitasi penerapan PPK (Pedoman Praktik Klinis) serta evaluasinya. CP merupakan pengejawantahan dari PPK, di mana penerapan serta audit rutinnya secara tidak langsung akan TUJUAN menciptakan sistem yang membuat rumah sakit harus melaksanakan PPK dan secara rutin mengevaluasinya. Mengurangi variasi yang tidak perlu dalam pelaksanaan praktik klinis. Agar CP efektif (tidak terlalu banyak variasi yang tidak perlu). Audit CP dilaksanakan untuk menilai kesesuaian penyakit dan penalataksanaannya sebagai upaya kendali mutu juga berperan dalam KEBIJAKAN mengendalikan biaya yang dikeluarkan oleh rumah sakit, pada biaya-biaya yang seharusnya tidak perlu sehingga lebih efisien, tanpa merugikan pasien.
1. Koordinasi Komite Medis melalui Sub Komite Mutu Profesi
Medik, 2. Tim Clinical Pathway RSUD Padangan dengan para Koordinator Clinical Pathway dari masing-masing SMF; 3. Tentukan parameter yang akan diaudit, yaitu : hari rawat yang tidak sesuai, komplikasi yang dialami pasien, PROSEDUR pemeriksaan penunjang yang tidak sesuai serta pengobatan/tindakan yang tidak sesuai; 4. Tentukan waktu pelaksanaan Audit CP yaitu 4 (empat) bulan sekali; 5. Kumpulkan berkas rekam medis; 6. Laksanakan audit. Dalam audit, hal yang juga perlu diperhatikan adalah kepatuhan para pemberi pelayanan PENERIMAAN NARKOTIKA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1144/SPO/IFRS/2018 00 2/2
seperti dokter, ataupun perawat atau profesi lain dalam
menjalankan pelayanan sesuai dengan clinical pathway. Perlu diidentifikasi hambatan-hambatan apa saja yang terjadi dalam penerapan CP. PROSEDUR 7. Buatlah laporan dan rekomendasi kepada direktur RS dan para Ketua SMF. 8. Setelah seluruh tahap tersebut di atas, lakukan dokumentasi yang bertujuan untuk pelaporan dalam pertemuan rutin manajemen dan direktur.
1. Instalasi rawat inap
2. Instalasi Rawat Jalan UNIT TERKAIT 3. Instalasi Gawat Darurat 4. SMF 5. Bid. Pelayanan Medik