Anda di halaman 1dari 66

PENYELENGGARAAN KESEHATAN PERORANGAN

(PKP)
STRUKTUR STANDAR AKREDITASI
BAB KLINIK
pengelompokkan standar-standar yang sejenis dan saling
berkaitan antara satu dengan standar lainnya

STANDAR
MAKSUD DAN TUJUAN
mendefinisikan struktur, atau fungsi- fungsi kinerja yang harus ada
agar dapat diakreditasi yang ditetapkan sesuai dengan referensi dan
ketentuan peraturan perundang-undangan. JUMLAH
JUMLAH
Selama proses survei akreditasi, dilakukan penilaian terhadap BAB JUDUL ELEMEN
STANDAR
standar ini PENILAIAN

MAKSUD dan TUJUAN I Tata Kelola Klinik 4 19


menjabarkan makna sepenuhnya dari standar. Maksud dan tujuan Peningkatan Mutu
akan mendeskripsikan tujuan dari sebuah standar, memberikan II 3 18
dan Keselamatan
penjelasan isi standar secara umum serta upaya pemenuhan standar.
Pasien
ELEMEN PENILAIAN (EP) Pelayanan Klinik
III 15 67
standar yang mengindikasikan apa Perseorangan
yang akan dinilai dan diberi nilai (score) selama proses survei di
tempat. Elemen penilaian untuk masing-masing standar
TOTAL 22 104
mengidentifikasi persyaratan yang dibutuhkan untuk memenuhi
kepatuhan terhadap standar. Elemen penilaian dimaksudkan untuk
memperjelas standar dan membantu klinik memahami standar, serta
memberikan arahan untuk persiapan akreditasi

19
STATUS AKREDITASI
KLINIK
Hasil Akreditasi Kriteria
Paripurna Seluruh Bab mendapat nilai minimal 8 0 %
1.Bab TKK mendapat nilai minimal 8 0 % 2.Bab PMKP
Utama mendapat nilai minimal 6 0 % 3.Bab PKP mendapat nilai
minimal 8 0 %
1.Bab TKK mendapat nilai minimal 7 5 % 2.Bab PMKP
Madya mendapat nilai minimal 4 0 % 3.Bab PKP mendapat nilai
minimal 7 5 %
1.Bab TKK mendapat nilai kurang dari 7 5 % 2.Bab PMKP
Tidak terakreditasi mendapat nilai kurang 40% 3.Bab PKP mendapat nilai
kurang dari 7 5 %

30
Penilaian akreditasi dilakukan secara komprehensif dan
terpadu melalui pemberian score untuk setiap EP

SCORE PUSKESMAS:
0 : TIDAK TERCAPAI (< 30%)
5 : TERCAPAI SEBAGIAN (30 – 69%)
10 : TERCAPAI PENUH (≥ 70%)
TDD : TIDAK DAPAT DITERAPKAN

SCORE KLINIK:
0 : TIDAK TERCAPAI (< 20%)
5 : TERCAPAI SEBAGIAN (20 – 79%)
10 : TERCAPAI PENUH (≥ 80%)
TDD : TIDAK DAPAT DITERAPKAN

2
5
Gambaran
Umum
Pelayanan pasien memperhatikan hak pasien dan keluarga
serta mutu dan keselamatan pasien.
Klinik pratama menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar.
Klinik utama menyelengggarakan pelayanan spesialistik.
Pelaksanaan asuhan dan pelayanan dilakukan secara
terintegrasi oleh semua Profesional Pemberi Asuhan (PPA).
Gambaran
Umum
Asuhan pasien terintegrasi merupakan konsep pelayanan
berfokus pada pasien dilaksanakan sehari hari dengan
implementasi dapat terlihat sebagai berikut:
a. Pelayanan memperhatikan hak pasien dan keluarga dan
mendukung keterlibatan pasien/keluarga dalam asuhan
pasien
b. Dokter melakukan integrasi seluruh asuhan dari PPA
lainnya
c. Implementasi pelayanan terintegrasi dengan adanya Panduan
Praktek Klinis (PPK), Alur Klinis, SPO, dan Catatan
Perkembangan Pasien Terintegrasi (CPPT).
Hak Pasien dan Pasien dan Keluarga Akses Pasien Klinik Pengkajian Pasien
Dalam Proses Asuhan
Keluarga (PKP 1) (PKP 3) (PKP 4)
15 FOKUS AREA (PKP 2)

Pelayanan Pasien
Rencana dan Risiko Tinggi dan
Pelayanan Promotif Pelayanan
Pemberian Asuhan Penyediaan Pelayanan
dan Preventif (PKP 6) Anestesi dan
(PKP 5) Risiko Tinggi (PKP 7) Bedah (PKP 8)
15 STANDAR
Pemulangan dan
Pelayanan Rujukan Penyelenggaraan
Pelayanan Gizi (PKP 9) Tindak Lanjut
(PKP 11) Rekam Medis (PKP 12)
Perawatan (PKP 10)

67 ELEMEN PENILAIAN
Pelayanan Pelayanan Radiologi Pelayanan
Laboratorium (PKP 13) (PKP 14) Kefarmasian (PKP 15)

5
Standar 3.1 Hak Pasien dan Keluarga (PKP 1)

● Dalam memberikan asuhan, klinik melibatkan pasien dan keluarga


dalam menetukan keputusan dalam pemberian asuhan.
● Kerahasiaan pasien menjadi hal penting yang harus di pahami oleh
penanggung jawab dan seluruh staf.
● Pasien dan keluarga berhak menyampaikan keluhan tentang
pelayanan yang mereka terima.
● Klinik menyediakan media untuk pasien, keluarga dan seluruh
pengguna layanan yang ingin menyampaikan keluhan, konflik atau
masalah lain dan klinik menindaklanjuti keluhan atau pendapat yang
disampaikan.
Standar 3.1 Hak Pasien & Keluarga (PKP 1)
Elemen Penilaian
Maksud dan Tujuan 1) Tersedia bukti klinik mensosialisasikan hak dan
kewajiban pasien.
2) Tersedia bukti petugas menjelaskan tentang
Klinik harus memastikan bahwa pelayanan hak dan
yang diberikan bertanggung jawab dan kewajiban pasien beserta keluarganya.
mendukung hak pasien dan keluarga selama
menjalani asuhan dan memastikan 3) Pasien mengerti dan memahami hak dan
terpenuhinya kebutuhan pasien secara kewajibannya.
khusus. 4) Ada pemenuhan hak pasien
berkebutuhan khusus
Klinik memiliki proses penanganan keluhan atau dalam kondisi khusus.
secara sistematis dan terdokumentasi, 5) Tersedia petugas, media atau tempat untuk
dipastikan ditindak lanjuti berdasarkan menyampaikan keluhan pelayanan bagi pasien atau
prioritas dari efek keselamatan pasien. keluarga.
6) Ada tindak lanjut keluhan oleh klinik dan
dikomunikasikan dengan pasien atau keluarga.
7) Ada dokumentasi pengaduan dan tindak lanjut yang
telah dilakukan.
Instrumen
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI SKORING
Tersedia bukti klinik mensosialisasikan Terdapat dokumen bukti klinik telah mensosialisasikan 10
5
hak dan kewajiban pasien. hak dan kewajiban pasien.
0

Tersedia bukti petugas menjelaskan 1. Terdapat dokumen bukti petugas telah menjelaskan 10
5
tentang hak dan kewajiban tentang hak dan kewajiban pasien beserta
0
pasien beserta keluarganya. keluarganya.
2. Melakukan observasi dan wawancara dengan
petugas tentang cara menjelaskan hak dan
kewajiban pasien beserta keluarganya.
Pasien mengerti dan memahami hak dan 1. Terdapat dokumen bukti bahwa pasien mengerti 10
5
kewajibannya. dan memahami hak dan kewajibannya. 0
2. Melakukan wawancara dengan pasien apakah
pasien mengerti dan memahami hak dan
kewajibannya.

Ada pemenuhan hak pasien 1. Terdapat SPO tentang pemenuhan hak 10


pasien 5
berkebutuhan khusus atau dalam kondisi 0
khusus. berkebutuhan khusus atau dalam kondisi khusus
2. Melakukan observasi dan wawancara kepada
petugas dan pasien terkait proses pemenuhan hak
pasien berkebutuhan khusus atau dalam kondisi
khusus.
Tersedia petugas, media atau tempat 1. Terdapat SPO penanganan keluhan/komplain 10
5
untuk menyampaikan keluhan 2. Terdapat dokumen bukti tindak lanjut keluhan 0
pelayanan bagi pasien atau keluarga. oleh klinik dan dikomunikasikan dengan pasien
atau keluarga.
Ada tindak lanjut keluhan oleh klinik
3. Melakukan observasi ketersediaan media atau
dan dikomunikasikan dengan pasien
sarana untuk menyampaikan keluhan
atau keluarga.
pelayanan bagi pasien atau keluarga.
4. Melakukan wawancara pasien terkait
penanganan keluhan.

Ada dokumentasi pengaduan dan 1. Terdapat dokumen bukti pengaduan dan tindak 10
5
tindak lanjut yang telah dilakukan. lanjut yang telah dilakukan 0
2. Melakukan wawancara
kepada petugas/manajemen klinik tentang
proses tindak lanjut pengaduan
Standar 3.2 Pasien dan Keluarga dalam proses asuhan (PKP 2)

Dalam pendukung pemberian asuhan terintegrasi maka


PPA melibatkan pasien dan keluarga dalam proses
asuhan pasien.
Standar 3.2 Pasien dan Keluarga dalam proses asuhan (PKP 2)

Maksud dan Tujuan

● Pasien dan keluarga diberitahu oleh PPA Elemen Penilaian


informasi tentang rencana asuhan,
proses asuhan dan kemungkinan hasil
asuhan yang diberikan. 1) Ada bukti pelaksanaan persetujuan tindakan
kedokteran dan terdokumentasi di rekam medik
● Persetujuan khusus untuk tindakan pasien.
medik khusus dan resiko tinggi 2) Pasien atau keluarga mengetahui rencana
(informed consent). Informed consent asuhan, diagnostik dan kemungkinan hasil
sedikitnya memuat informasi dan asuhan yang diberikan.
penjelasan: nama, tindakan, resiko
tindakan, kemungkinan komplikasi,
tindakan alternative dan hal-hal lain
yang perlu dipersiapkan oleh pasien dan
keluarga.
Instrumen
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI SKORING
Ada bukti pelaksanaan persetujuan 1. Terdapat SPO persetujuan tindakan kedokteran 10
5
tindakan kedokteran 2. Terdapat dokumen bukti persetujuan tindakan
0
dan terdokumentasi di rekam medis kedokteran dan terdokumentasi di rekam medik
pasien. pasien.

Pasien atau keluarga mengetahui rencana 1. Terdapat dokumen bukti pasien atau keluarga mengetahui 10
5
asuhan, diagnostik dan kemungkinan hasil rencana asuhan, diagnostik dan kemungkinan hasil
asuhan yang diberikan. asuhan yang diberikan. 0
2. Melaksanakan wawancara kepada pasien atau keluarga
apakah sudah mengetahui rencana asuhan, diagnostik
dan kemungkinan hasil asuhan yang diberikan.
Standar 3.3 Akses Pasien Klinik (PKP 3)

Dalam proses penerimaan pasien, klinik melakukan pendaftaran dan


skrining.
Pendaftaran dan skrining bertujuan untuk mengetahui kebutuhan
pasien dan menilai kemampuan klinik dalam memberikan pelayanan.
Standar 3.3 Akses Pasien Klinik (PKP 3)

Maksud dan Tujuan

Elemen Penilaian
Klinik menetapkan prosedur skrining.

Skrining bertujuan:
1) Ada prosedur pendaftaran yang ditetapkan.
1) Mengetahui kebutuhan pasien. 2) Ada bukti pelaksanaan pendaftaran sesuai
2) Mengetahui kemampuan klinik regulasi yang ditetapkan.
dalam memberikan pelayanan. 3) Ada prosedur skrining yang ditetapkan.
4) Ada bukti pelaksanaan skrining sesuai
regulasi
yang ditetapkan.
Instrumen
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI SKORING
Ada prosedur pendaftaran yang Terdapat SPO pendaftaran 10
5
ditetapkan.
0

Ada bukti pelaksanaan pendaftaran 1. Melakukan observasi terhadap 10


pelaksanaan 5
sesuai regulasi yang ditetapkan.
pendaftaran 0
2. Melakukan wawancara dengan petugas dan pasien
terkait pelaksanaan pendaftaran

Ada prosedur skrining yang Terdapat SPO skrining 10


5
ditetapkan. 0

Ada bukti pelaksanaan skrining sesuai 1. Terdapat dokumen bukti pelaksanaan skrining 10
5
regulasi yang ditetapkan. 2. Melaksanakan observasi dan wawancara petugas 0
dan pasien terkait pelaksanaan skrining
Standar 3.4 Pengkajian Pasien (PKP 4)

Proses pengkajian dilakukan secara komprehensif


mencakup berbagai kebutuhan dan harapan pasien dan
keluarga.
Proses kajian pasien menentukan efektifitas asuhan yang
akan dilakukan.
Standar 3.4 Pengkajian Pasien (PKP 4)
Maksud dan Tujuan

Ketika pasien diterima di klinik untuk


memperoleh pelayanan klinis perlu dilakukan Elemen Penilaian
kajian awal oleh tenaga medis,
keperawatan/kebidanan dan tenaga pemberi
asuhan lainnya : 1) Ada bukti dilakukan kajian pasien oleh PPA
1) Status fisik; dalam penetapan diagnosis yang dituangkan ke
2) Psikososial-spiritual; dalam rekam medis.
3) Riwayat kesehatan pasien; 2) Kajian awal sekurang kurangnya memuat data
4) Riwayat penggunaan obat; dan angka 1) sampai angka 5)
5) Screening gizi pasien. 3) Kajian ulang dibuat dalam bentuk CPPT dan
terdokumentasi di rekam medik.
Kajian ulang berisikan perkembangan pasien
dan dievaluasi secara berkala dengan
menggunakan form Catatan Perkembangan
Pasien Terintegrasi (CPPT).
Instrumen
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI SKORING
Ada bukti dilakukan kajian pasien oleh PPA 1. Terdapat bukti dokumen pengkajian pasien oleh PPA dalam 10
5
dalam penetapan diagnosis yang dituangkan ke penetapan diagnosis yang dituangkan ke dalam rekam medis
dalam rekam medis. 0
2. Melaksanakan observasi pengkajian pasien oleh PPA

Kajian awal sekurang kurangnya memuat data Terdapat bukti pengkajian awal sekurang kurangnya memuat data: 10
5
1) sampai 5)
1. Status fisik 0
2. Psikososial-spiritual
3. Riwayat kesehatan pasien
4. Riwayat penggunaan obat
5. Screening gizi pasien
Pengkajian awal dilakukan 1x24 jam

Kajian ulang dibuat dalam bentuk CPPT dan Terdapat bukti pengkajian ulang yang dibuat dalam bentuk CPPT dan 10
5
terdokumentasi di Rekam Medik. terdokumentasi di Rekam Medik. 0
Standar 3.5 Rencana dan Pemberian Asuhan (PKP 5)

Pelaksanaan asuhan sesuai dengan rencana asuhan.


Rencana asuhan menjelaskan asuhan dan pengobatan/tindakan
yang diberikan kepada seorang pasien.
Standar 3.5 Rencana dan Pemberian Asuhan (PKP 5)
Maksud dan Tujuan

Tujuan utama rencana asuhan adalah


memperoleh hasil klinis yang optimal. Elemen Penilaian
Rencana asuhan terdokumentasi dengan
baik di rekam medik pasien.
1) Ada bukti rencana asuhan oleh PPA dan
Pasien mempunyai hak untuk terdokumentasi di rekam medik pasien.
mengambil keputusan terhadap asuhan 2) Ada bukti pelaksanaan asuhan dan
yang akan diperoleh. terdokumentasi di rekam medik pasien.
3) Ada bukti rencana asuhan dievaluasi
Pasien berhak menolak atau menyetujui secara
rencana asuhan setelah mendapat berkala oleh pemberi asuhan.
penjelasan dari pemberi asuhan.
Instrumen
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI SKORING
Ada bukti rencana asuhan oleh PPA dan Terdapat dokumen bukti rencana asuhan terintegrasi antar 10
5
terdokumentasi di rekam medis pasien. PPA (rencana asuhan bersifat kolaboratif) dan
0
terdokumentasi di rekam medis pasien.

Ada bukti pelaksanaan asuhan Terdapat dokumen bukti pelaksanaan asuhan dan 10
dan 5
terdokumentasi di rekam medis pasien. 0
terdokumentasi di rekam medik pasien.

Ada bukti rencana asuhan dievaluasi secara 1. Terdapat dokumen bukti rencana asuhan dievaluasi 10
5
berkala oleh pemberi asuhan. secara berkala oleh pemberi asuhan. 0
2. Melaksanakan wawancara dengan petugas
terkait
evaluasi rencana asuhan secara berkala
Standar 3.6 Pelayanan Promotif dan Preventif (PKP 6)

Klinik menyediakan pelayanan kesehatan promotif, preventif,


kuratif, dan rehabilitatif.
Penyelenggaraan pelayanan promotif dan preventif di klinik sesuai
dengan kebutuhan pasien dan masyarakat serta mendukung
program prioritas nasional maka dilakukan pemantauan secara
berkesinambungan.
Standar 3.6 Rencana dan Pemberian Asuhan (PKP 6)
Maksud dan Tujuan
Klinik menyelenggarakan pelayanan
promotif dan preventif sesuai Elemen Penilaian
dengan kebutuhan pasien dan
masyarakat serta mendukung 1) Ada pelayanan promotif dan preventif
program prioritas nasional.
yang dilakukan secara berkala.
Pemberian edukasi (langsung / 2) Ada bukti pelaksanaan dan laporan
menggunakan media komunikasi pelaksanaan program promotif dan
seperti banner, leafleat, dan multi preventif.
media).

Dilakukan pemantauan secara


berkesinambungan.
Instrumen
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI SKORING
Ada pelayanan promotif dan 1. Terdapat dokumen bukti pelayanan 10
promotif 5
preventif yang dilakukan 0
secara berkala. dan preventif yang dilakukan secara berkala.
2. Melaksanakan wawancara dengan pihak
manajemen klinik/petugas tentang pelayanan
promotif dan preventif termasuk Program
Prioritas Nasional yang disesuaikan dengan
pelayanan di klinik (TB/HIV/Stunting
Wasting/Kesehatan Ibu Anak dll)

Ada bukti pelaksanaan dan laporan Terdapat laporan pelaksanaan program promotif dan 10
5
pelaksanaan program promotif dan preventif (contoh Pelaporan TB/Stunting dan 0
preventif. wasting/HIV/Kesehatan Ibu Anak dll), disesuaikan
dengan jenis pelayanan di klinik
Standar 3.7 Pelayanan Pasien Risiko Tinggi dan Penyediaan Pelayanan Risiko Tinggi
(PKP 7)

Klinik menetapkan regulasi pelayanan pasien risiko tinggi dan


penyediaan pelayanan risiko tinggi berdasarkan Panduan Praktik
Klinis dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Standar 3.7 Pelayanan Pasien Risiko Tinggi dan Penyediaan Pelayanan Risiko Tinggi (PKP 7)

Maksud dan Tujuan


Klinik menetapkan regulasi tentang pasien risiko tinggi
yang mampu dilayani.
Pelayanan pasien resiko tinggi antara lain : Elemen Penilaian
1) Pasien emergensi;
1) Ada penetapan pelayanan pasien risiko tinggi
2) Pasien dengan penyakit menular; pada klinik.
3) Pasien dialisis; 2) Ada bukti pelaksanaan pemberian pelayanan
4) Pasien dengan risiko bunuh diri; dan pada pasien risiko tinggi dan pelayanan risiko
tinggi sesuai SPO yang ada.
5) Populasi pasien rentan, lansia, anak-anak dan
pasien
berisiko tindak kekerasan atau ditelantarkan.

Pelayanan risiko tinggi antara lain:


6) Pelayanan pasien dengan penyakit menular;
7) Pelayanan pasien yang menerima dialisis; dan
8) Pelayanan pasien yang menerima kemoterapi.
Instrumen
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI SKORING
Ada penetapan pelayanan pasien 1. Terdapat penetapan pelayanan pasien risiko tinggi di 10
5
risiko tinggi pada klinik. klinik.
0
2. Terdapat penetapan pelayanan risiko tinggi di klinik

Ada bukti pelaksanaan pemberian 1. Terdapat SPO pelaksanaan pemberian pelayanan 10


5
pelayanan pada pasien risiko tinggi pada pasien risiko tinggi dan pelayanan risiko tinggi
0
dan pelayanan risiko tinggi sesuai 2. Terdapat dokumen bukti pelaksanaan pemberian
SPO yang ada. pelayanan pada pasien risiko tinggi dan pelayanan
risiko tinggi.
3. Melaksanakan observasi dan wawancara pada petugas
dan pasien terkait pemberian pelayanan terhadap pasien
risiko tinggi dan pelayanan risiko
tinggi
Standar 3.8 Pelayanan Anestesi dan Bedah (PKP 8)

Pelayanan anestesi dan bedah dilaksanakan sesuai standar, sesuai


dengan perencanaan dan kajian secara komprehensif dan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Standar 3.8 Pelayanan Anestesi dan Bedah (PKP 8)
Pelayanan bedah diberikan sesuai dengan perencanaan
Maksud dan Tujuan berdasarkan hasil kajian dan dicatat dalam rekam medis
pasien.
Pelayanan anestesi di klinik dilaksanakan sesuai Klinik pratama hanya melakukan bedah kecil (minor)
standar dan peraturan perundang-undangan yang tanpa anestesi umum dan/ atau spinal.
berlaku. Klinik utama dapat melakukan tindakan bedah kecuali
Klinik pratama hanya melakukan anestesi local. bedah yang menggunakan anestesi umum dengan
Klinik utama selain anestesi lokal dapat melakukan inhalasi/ spinal, operasi sedang berisiko tinggi dan
anestesi sedasi intravena. operasi besar.
Dalam memberikan pelayanan anestesi, klinik Dalam memberikan pelayanan bedah, klinik
menetapkan program mutu dan keselamatan menetapkan
pasien meliputi: program mutu dan keselamatan pasien meliputi:
1) Kajian pra anestesi; 1) Kajian pra bedah;
2) Pemantauan intra anestesi; dan 2) Penandaan lokasi operasi; dan
3) Pemantauan paska anestesi. 3) Pelaksanaan surgical safety check list.
Pelayanan anestesi dan bedah dilaksanakan pada
fasilitas kesehatan yang memenuhi syarat salah satunya
adalah ruang bedah yang sesuai dengan standar.
Standar 3.8 Pelayanan Anestesi dan Bedah (PKP 8)

Elemen Penilaian

1) Klinik menetapkan prosedur pelayanan anestesi dan bedah sesuai


kebutuhan.
2) Pelayanan anestesi dan bedah dilakukan oleh tenaga medis yang
kompeten sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3) Jenis, dosis dan teknik anestesi dan pemantauan status fisiologi
pasien selama pemberian anestesi oleh petugas dicatat dalam rekam
medis pasien.
4) Ada bukti pelaksanaan kajian pra bedah.
5) Ada bukti pelaksanaan kajian pra anestesi.
6) Ada bukti pemantauan dan evaluasi paska anestesi dan bedah.
Instrumen
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI SKORING
Klinik menetapkan prosedur pelayanan Terdapat SPO pelayanan anestesi dan bedah. 10
5
anestesi dan bedah sesuai kebutuhan.
0

Pelayanan anestesi dan bedah 1. Terdapat dokumen bukti bahwa pelayanan anestesi 10
5
dilakukan oleh tenaga medis yang dan bedah dilakukan oleh tenaga medis yang kompeten 0
kompeten sesuai dengan peraturan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
perundangan yang berlaku. 2. Melaksanakan wawancara dengan manajemen klinik,
petugas anestesi dan bedah tentang kompetensi petugas
anestesi dan bedah

Jenis, dosis dan teknik anestesi dan Terdapat dokumen bukti bahwa Jenis, dosis dan teknik 10
5
pemantauan status fisiologi pasien anestesi dan pemantauan status fisiologi pasien selama 0
selama pemberian anestesi oleh pemberian anestesi oleh petugas dicatat dalam rekam medis
petugas dicatat dalam rekam medis pasien.
pasien.
Ada bukti pelaksanaan kajian pra Terdapat dokumen bukti pelaksanaan kajian pra 10
5
bedah. bedah 0

Ada bukti pelaksanaan kajian pra Terdapat dokumen bukti pelaksanaan kajian pra 10
5
anestesi. anestesi 0

Ada bukti pemantauan dan evaluasi 1. Terdapat dokumen bukti pemantauan 10


dan 5
paska anestesi dan bedah. 0
evaluasi selama tindakan pembedahan.
2. Terdapat dokumen bukti pemantauan
dan evaluasi paska anestesi dan bedah.
Standar 3.9 Pelayanan Gizi (PKP 9)

Pelayanan gizi dilakukan sesuai dengan kebutuhan pasien dan


sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasien berperan serta dalam perencanaan dan seleksi
makanan.
Standar 3.9 Pelayanan Gizi (PKP 9)
Maksud dan Tujuan Elemen Penilaian

Pemberian terapi gizi sesuai dengan status gizi pasien dan 1) Asuhan gizi dilakukan oleh petugas yang
konsisten dengan asuhan klinis. berkompeten sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasien berperan serta dalam perencanaan dan seleksi
makanan. 2) Disusun rencana asuhan gizi berdasarkan
kajian kebutuhan gizi pada pasien sesuai
1) Pemesanan dan pemberian makanan dilakukan sesuai dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan
dengan status gizi dan kebutuhan pasien. pasien.
2) Setiap pasien harus mengonsumsi makanan sesuai 3) Distribusi dan pemberian makanan
dengan standar angka kecukupan gizi. dilakukan sesuai jadwal dan pemesanan dan
3) Terapi gizi pada pasien rawat inap harus dicatat dan di dokumentasikan.
didokumentasikan dengan baik. 4) Pasien dan/atau keluarga diberi edukasi
4) Keluarga pasien dapat berpartisipasi dalam tentang pembatasan diet pasien dan
menyediakan makanan bila sesuai dan konsisten keamanan atau kebersihan makanan.
dengan kajian kebutuhan pasien dan rencana asuhan
Instrumen
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI SKORING
Asuhan gizi dilakukan oleh petugas Terdapat dokumen penetapan petugas yang berkompeten 10
5
yang berkompeten sesuai sesuai dengan aturan perundangan. 0
dengan aturan perundangan.

Disusun rencana asuhan gizi Terdapat dokumen rencana asuhan gizi berdasarkan 10
5
berdasarkan kajian kebutuhan gizi pada kajian kebutuhan gizi pada pasien sesuai dengan kondisi 0
pasien sesuai dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan pasien.
kesehatan dan kebutuhan pasien.
Distribusi dan pemberian makanan 1. Terdapat dokumen bukti bahwa distribusi dan 10
5
dilakukan sesuai jadwal pemberian makanan dilakukan sesuai jadwal dan 0
dan pemesanan dan di pemesanan.
dokumentasikan. 2. Melaksanakan wawancara dengan petugas
terkait distribusi dan pemberian makanan yang
dilakukan sesuai jadwal dan pemesanan

Pasien dan/atau keluarga diberi 1. Terdapat dokumen bukti bahwa Pasien dan/atau 10
5
edukasi tentang pembatasan keluarga diberi edukasi tentang pembatasan diet 0
diet
pasien dan keamanan atau kebersihan makanan.
pasien dan keamanan atau kebersihan
2. Melaksanakan wawancara dengan pasien dan
makanan. petugas terkait edukasi tentang pembatasan diet
pasien dan keamanan atau kebersihan makanan.
Standar 3.10 Pemulangan dan tindak lanjut perawatan (PKP 10)

Pemulangan dan tindak lanjut pasien bertujuan untuk


kelangsungan layanan dipandu oleh prosedur yang baku dan jelas.

Rujukan dilaksanakan apabila klinik tidak memiliki kompetensi


penanganan yang sesuai dengan kebutuhan pasien.
Standar 3.10 Pemulangan dan tindak lanjut perawatan (PKP 10)

Maksud dan Tujuan Elemen Penilaian

Klinik dapat memberikan pelayanan rawat inap paling


1) Dokter melaksanakan pemulangan dan
menyusun rencana tindak lanjut sesuai
lama 5 (lima) hari.
dengan rencana yang disusun dan kriteria
Bila memerlukan rawat inap lebih dari 5 hari maka pemulangan.
pasien
harus secara terencana dirujuk ke rumah sakit.
2) Ada bukti ringkasan pulang pasien dalam
rekam medis.
Pemulangan pasien dilakukan berdasarkan kriteria
3) Ada bukti pemberian informasi kepada
pulang yang ditetapkan oleh penanggung jawab klinik dan
pasien saat pulang.
didokumentasikan pada resume pasien pulang.
Informasi yang diberikan kepada pasien/keluarga pada
saat pemulangan atau rujukan diperlukan agar
pasien/keluarga memahami tindak lanjut yang perlu
dilakukan untuk mencapai hasil pelayanan yang optimal.
Instrumen
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI SKORING
Dokter melaksanakan pemulangan dan Terdapat dokumen bukti bahwa Dokter melaksanakan 10
5
menyusun rencana tindak lanjut sesuai pemulangan dan menyusun rencana tindak lanjut sesuai 0
dengan rencana yang disusun dengan rencana yang disusun dan kriteria pemulangan.
dan kriteria pemulangan.

Ada bukti ringkasan pulang pasien Terdapat dokumen bukti ringkasan pulang pasien dalam 10
5
dalam rekam medis. rekam medis. 0

Ada bukti pemberian informasi kepada 1. Terdapat dokumen bukti pemberian informasi kepada 10
5
pasien saat pulang. pasien saat pulang. 0
2. Melaksanakan wawancara kepada pasien dan/atau petugas
terkait pemberian informasi kepada pasien saat pulang.
Standar 3.11 Pelayanan Rujukan (PKP 11)

Pelayanan Rujukan dilaksanakan apabila klinik tidak memiliki


kompetensi penanganan yang sesuai dengan kebutuhan pasien.
Standar 3.11 Pelayanan Rujukan (PKP 11)
Maksud dan Tujuan Elemen Penilaian

Jika kebutuhan pasien terhadap pelayanan tidak dapat 1) Ada tata cara dan prosedur rujukan pasien.
dipenuhi oleh klinik, maka pasien harus di rujuk ke 2) Klinik yang merujuk pasien memastikan
fasyankes yang mampu menyediakan pelayanan bahwa fasyankes yang dituju dapat
berdasarkan kebutuhan pasien dan telah bekerja sama memenuhi kebutuhan pasien.
dengan klinik.
Pasien/keluarga pasien mempunyai hak untuk
3) Pasien/keluarga memperoleh informasi
rujukan dan memberi persetujuan untuk
memperoleh informasi tentang rencana rujukan.
dilakukan rujukan berdasarkan kebutuhan
Untuk memastikan kontinuitas pelayanan, informasi pasien.
tentang kondisi pasien (kondisi klinis pasien, prosedur dan
pemeriksaan yang telah dilakukan dan kebutuhan pasien 4) Ada sarana transportasi rujukan yang
lebih lanjut) dituangkan dalam surat rujukan. memenuhi syarat (khusus klinik yang
Klinik yang menyelenggarakan pelayanan rawat inap menyelenggarakan pelayanan rawat inap).
menyediakan sarana transportasi rujukan pasien 5) Ada daftar jejaring rujukan klinik.
(ambulance) yang memenuhi persyaratan sesuai
ketentuan perundangan.
Dalam hal klinik belum memiliki ambulans, dapat
dipenuhi melalui kerja sama dengan fasilitas pelayanan
kesehatan lain.
Instrumen
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI SKORING
Ada tata cara dan prosedur rujukan Terdapat SPO rujukan pasien. 10
5
pasien. 0

Klinik yang merujuk


pasien 1. Terdapat dokumen bukti bahwa 10
Klinik 5
memastikan bahwa fasyankes yang 0
dituju dapat memenuhi memastikan fasyankes yang dituju
kebutuhan pasien. dapat memenuhi kebutuhan pasien yang dirujuk.
2. Malaksanakan wawancara dengan petugas terkait
tatacara merujuk pasien ke fasyankes lain.
Pasien/keluarga memperoleh informasi 1. Terdapat dokumen bukti pemberian informasi pada pasien dan 10
5
rujukan dan memberi persetujuan keluarga yang akan dirujuk 0
untuk dilakukan rujukan berdasarkan 2. Terdapat dokumen bukti persetujuan pasien/keluarga
saat
kebutuhan dilakukan rujukan
pasien. 3. Melaksanakan wawancara dengan pasien dan/atau petugas terkait
pemberian informasi sebelum dilakukan rujukan

Ada sarana transportasi rujukan yang 1. Melaksanakan observasi terkait sarana transportasi yang digunakan 10
5
memenuhi syarat (khusus klinik untuk merujuk pasien yang memenuhi syarat (khusus klinik yang 0
menyelenggarakan pelayanan rawat inap).
yang menyelenggarakan pelayanan rawat
2. Melaksanakan wawancara dengan petugas terkait
inap). sarana
transportasi rujukan yang memenuhi syarat (khusus klinik yang
menyelenggarakan pelayanan rawat inap).

Ada daftar jejaring rujukan klinik. Terdapat dokumen daftar jejaring rujukan klinik. 10
5
0
Standar 3.12 Penyelenggaraan Rekam Medis (PKP 12)

Klinik melakukan penyelenggaran pelayanan rekam medis sesuai


dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Rekam medis di klinik dipelihara dan terdokumentasi dengan baik
Standar 3.12 Penyelenggaraan Rekam Medis (PKP 12)

Maksud dan Tujuan Elemen Penilaian

1) Ada bukti penyelenggaraan rekam medis.


Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan
dan dokumen tentang identitas pasien, 2) Ada bukti rekam medis diisi secara lengkap
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan oleh Profesional Pemberi Asuhan (PPA).
lain yang telah diberikan kepada pasien. 3) Ada tata cara penyimpanan, peminjaman
dan pemusnahan rekam medis.
Rekam medis elektronik adalah rekam medis yang
4) Ada bukti klinik menjaga kerahasiaan
dibuat dan disimpan dalam bentuk elektronik.
rekam
Penyelenggaraan rekam medis dilakukan sesuai medis pasien.
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Instrumen
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI SKORING

Ada bukti penyelenggaraan Terdapat dokumen bukti penyelenggaraan rekam medis 10


5
rekam medis. sesuai ketentuan yang berlaku 0

Ada bukti rekam medis diisi Terdapat dokumen bukti rekam medis diisi secara lengkap 10
5
secara lengkap oleh Profesional oleh Profesional Pemberi Asuhan (PPA). 0
Pemberi Asuhan (PPA).
Ada tata cara penyimpanan, Terdapat SPO tentang tata cara penyimpanan, 10
5
peminjaman peminjaman dan pemusnahan rekam medis. 0
dan pemusnahan rekam
medis.

Ada bukti klinik menjaga 1. Terdapat dokumen bukti klinik menjaga kerahasiaan 10
5
kerahasiaan rekam medis rekam medis pasien. 0
pasien. 2. Melaksanakan observasi dan wawancara terkait cara
klinik menjaga kerahasiaan rekam medis pasien.
Standar 3.13 Pelayanan Laboratorium (PKP 13)

Klinik rawat jalan dapat menyelenggarakan pelayanan laboratorium.


Klinik rawat inap wajib menyelenggarakan pelayanan laboratorium.
Pelayanan laboratorium dikelola sesuai dengan kebijakan dan prosedur
yang ditetapkan.
Klinik menetapkan jenis-jenis pelayanan laboratorium yang tersedia.
Pelayanan laboratorium merupakan penunjang untuk penyelenggaraan
pelayanan medik di Klinik dan hanya untuk kebutuhan pelayanan di
Klinik.
Standar 3.13 Pelayanan Laboratorium (PKP 13)
Elemen Penilaian
Maksud dan Tujuan
1) Ada penetapan jenis-jenis pelayanan laboratorium yang
disediakan.
Klinik yang menyelenggarakan pelayanan 2) Terdapat Penanggung Jawab Laboratorium sesuai perundang-
laboratorium menetapkan jenis-jenis undangan yang berlaku.
pelayanan dan pemeriksaan laboratorium
yang tersedia.
3) Klinik menetapkan rentang nilai normal untuk setiap jenis
pemeriksaan yang disediakan.
Laboratorium di dalam klinik tersebut wajib
melakukan Pemantapan Mutu Internal (PMI)
4) Ada bukti reagensia esensial dan bahan lain tersedia sesuai
dengan jenis pelayanan yang ditetapkan, pelabelan dan
dalam setiap siklus pemeriksaan
penyimpanannya.
laboratorium dan mengikuti program
Pemantapan Mutu Eksternal (PME) secara 5) Ada prosedur pelaporan, pencatatan dan tindak lanjut hasil
periodik yang diselenggarakan oleh institusi laboratorium kritis.
yang ditetapkan oleh pemerintah. 6) Ada prosedur rujukan spesimen dan/ atau pengguna layanan,
jika pemeriksaan laboratorium tidak dapat dilakukan oleh
klinik.
7) Ada bukti pelaksanaan Pemantapan Mutu Internal (PMI) dan
Pemantapan Mutu Eksternal (PME) secara berkala.
Instrumen
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI SKORING
Ada penetapan jenis- Terdapat SK penetapan jenis-jenis pelayanan laboratorium yang 0
jenis 5
disediakan. 10
pelayanan laboratorium yang
disediakan.

Terdapat Penanggung Jawab Terdapat dokumen SK Penanggung Jawab Laboratorium sesuai 0


5
Laboratorium sesuai perundang- perundang-undangan yang berlaku. 10
undangan yang berlaku.

Klinik menetapkan rentang nilai Terdapat penetapan rentang nilai normal untuk setiap jenis 0
5
normal untuk setiap jenis pemeriksaan yang disediakan. 10
pemeriksaan yang disediakan.

Ada bukti reagensia esensial dan Tersedia reagensia esensial dan bahan lain sesuai dengan jenis 0
5
bahan lain tersedia sesuai dengan pelayanan yang ditetapkan, pelabelan dan penyimpanannya 10
jenis pelayanan yang ditetapkan,
pelabelan dan penyimpanannya.
Ada prosedur pelaporan, pencatatan 1. Terdapat penetapan nilai kritis hasil laboratorium 0
5
dan tindak lanjut hasil laboratorium 2. Terdapat SPO pelaporan, pencatatan dan tindak lanjut 10
hasil
kritis.
laboratorium kritis.
3. Terdapat dokumen bukti pelaksanaan pelaporan, pencatatan dan
tindak lanjut hasil laboratorium kritis.
4. Melaksanakan wawancara dengan petugas laboratorium
terkait
pelaksanaan prosedur pelaporan, pencatatan dan tindak lanjut hasil
laboratorium kritis.

Ada prosedur rujukan spesimen Terdapat SPO rujukan spesimen dan/ atau pengguna layanan, jika 0
5
dan/atau pengguna layanan, jika pemeriksaan laboratorium tidak dapat dilakukan oleh klinik. 10
pemeriksaan laboratorium tidak
dapat dilakukan oleh klinik.

Ada bukti pelaksanaan Pemantapan 1. Terdapat dokumen bukti pelaksanaan Pemantapan Mutu Internal 0
5
Mutu Internal (PMI) dan Pemantapan (PMI) dan Pemantapan Mutu Eksternal (PME) secara berkala 10
Mutu Eksternal (PME) secara 2. Melaksanakan wawancara dengan petugas tentang pelaksanaan
berkala. Pemantapan Mutu Internal (PMI) dan Pemantapan Mutu Eksternal
(PME) secara berkala di klinik
Standar 3.14 Pelayanan Radiologi (PKP 14)

Pelayanan radiologi disediakan untuk memenuhi kebutuhan pasien.


Pelayanan radiologi dikelola sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang
ditetapkan.
Standar 3.14 Pelayanan Radiologi (PKP 14)
Elemen Penilaian
Maksud dan Tujuan
1) Klinik menerapkan prosedur pelayanan radiologi.
Pelayanan radiologi di klinik disesuaikan
2) Ada bukti pelayanan radiologi sesuai dengan prosedur
yang ada termasuk kepatuhan terhadap manajemen
dengan kebutuhan dan sesuai keamanan keamanan radiasi.
radiasi. Klinik yang memiliki pelayanan
radiologi dipastikan memiliki manajemen
keamanan radiasi.
Semua peralatan yang digunakan untuk
pemeriksaan radiologi diperiksa, dirawat,
dan dikalibrasi secara teratur dan
disertai catatan memadai yang
dipelihara dengan baik.
Instrumen
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI SKORING

Klinik menerapkan prosedur 1. Terdapat SPO pelayanan radiologi di klinik 0


5
pelayanan radiologi 2. Terdapat SK penanggung jawab pelayanan radiologi 10

Ada bukti pelayanan radiologi 1. Terdapat dokumen bukti pelayanan radiologi sesuai dengan 0
5
sesuai dengan prosedur yang prosedur yang ada termasuk kepatuhan 10
ada termasuk kepatuhan terhadap manajemen keamanan radiasi.
terhadap 2. Melaksanakan wawancara dengan petugas
manajemen keamanan tentang pelaksanaan pelayanan radiologi yangsesuai
radiasi. dengan
prosedur yang ada termasuk kepatuhan
terhadap manajemen keamanan radiasi.
Standar 3.15 Pelayanan Kefarmasian (PKP 15)

Pelayanan kefarmasian dikelola sesuai dengan ketentuan peraturan


perundang-undangan.
Pelayanan Kefarmasian di Klinik diselenggarakan oleh instalasi farmasi.
Pelayanan Kefarmasian di Klinik terdiri dari pengelolaan sediaan farmasi,
alat kesehatan dan BMHP, serta pelayanan farmasi klinis.
Standar 3.15 Pelayanan Kefarmasian (PKP 15)
Elemen Penilaian Elemen Penilaian
1) Tersedia bukti pengelolaan dan pelayanan sediaan 8) Tersedia bukti penyimpanan dan pelaporan
farmasi BMHP dan alat kesehatan oleh tenaga obat narkotika serta psikotropika sesuai
kefarmasian sesuai dengan ketentuan peraturan dengan regulasi.
perundang-undangan. 9) Tersedia bukti penyimpanan obat termasuk
2) Tersedia daftar formularium obat klinik. obat high alert yang baik, benar dan aman
3) Ada kebijakan dan atau prosedur pengadaan obat sesuai sesuai regulasi.
dengan regulasi. 10) Tersedia kebijakan dan atau prosedur
4) Tersedia bukti dilakukan pengkajian resep dan penanganan obat kadaluarsa/rusak.
pemberian obat dengan benar pada setiap pelayanan 11) Terdapat pencatatan dan pelaporan
pemberian obat. MESO/Monitoring Efek Samping Obat.
5) Tersedia bukti pemberian informasi obat dan konseling 12) Ada kebijakan dan atau prosedur
oleh Apoteker. pemantauan dan pelaporan medication
6) Tersedia bukti rekonsiliasi obat pada pelayanan rawat error.
inap sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- 13) Dalam hal klinik tidak memiliki apoteker,
undangan. sebagai penanggung jawab pelayanan
7) Tersedia obat emergensi pada unit-unit dimana kefarmasian, ada bukti bahwa klinik hanya
diperlukan, dan dapat diakses untuk memenuhi mengelola obat darurat medis sesuai
kebutuhan yang bersifat emergensi, dipantau, dan diganti dengan ketentuan peraturan perundang-
tepat waktu setelah digunakan atau bila kadaluarsa. undangan.
Instrumen
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI SKORING
Tersedia bukti pengelolaan dan 1. Terdapat SK penanggung jawab pelayanan kefarmasian 0
5
pelayanan sediaan farmasi BMHP dan 2. Terdapat dokumen bukti pengelolaan dan pelayanan sediaan farmasi 10
alat kesehatan oleh tenaga BMHP dan alat kesehatan oleh tenaga kefarmasian sesuai dengan
kefarmasian sesuai dengan peraturan peraturan perundang-undangan
perundang-undangan 3. Melaksanakan observasi dan wawancara terhadap pengelolaan dan
pelayanan sediaan farmasi BMHP dan alat kesehatan oleh tenaga
kefarmasian di klinik

Tersedia daftar formularium obat Terdapat daftar formularium obat 0


klinik 5
10

Ada kebijakan dan atau prosedur Terdapat prosedur pengadaan obat sesuai dengan regulasi 0
pengadaan obat sesuai 5
dengan regulasi 10
Tersedia bukti dilakukan 1. Terdapat dokumen bukti dilakukan pengkajian resep dan 0
pengkajian resep pemberian obat dengan benar pada setiap pelayanan 5
dan pemberian obat dengan pemberian obat 10
benar pada setiap pelayanan 2. Melaksanakan observasi dan wawancara
pemberian obat pelaksanaan
pengkajian resep dan pemberian obat dengan benar pada
setiap pelayanan pemberian obat

Tersedia bukti pemberian 1. Terdapat dokumen bukti pemberian informasi obat dan 0
informasi obat dan konseling konseling oleh Apoteker 5
oleh Apoteker 2. Melaksanakan observasi dan wawancara 10
pelaksanaan
pemberian informasi obat dan konseling oleh Apoteker
Tersedia bukti rekonsiliasi obat 1. Terdapat dokumen bukti rekonsiliasi obat pada pelayanan rawat 0
pada pelayanan rawat inap sesuai inap sesuai dengan peraturan perundang-undangan 5
dengan peraturan perundang- 2. Melaksanakan observasi dan wawancara petugas terhadap 10
undangan pelaksanaan rekonsiliasi obat pada pelayanan rawat inap

Tersedia obat emergensi pada 1. Terdapat daftar obat emergensi yang diperbaharui secara berkala 0
unit-unit dimana diperlukan, dan 2. Terdapat dokumen bukti ketersediaan obat emergensi pada unit- 5
dapat diakses untuk memenuhi unit dimana diperlukan, dan dapat diakses untuk memenuhi 10
kebutuhan yang kebutuhan yang bersifat emergensi, dipantau, dan diganti tepat
bersifat emergensi, dipantau, dan waktu setelah digunakan atau bila kadaluarsa.
diganti tepat waktu setelah 3. Melaksanakan observasi dan wawancara terhadap ketersediaan
digunakan atau bila kadaluarsa. obat emergensi pada unit-unit dimana diperlukan
Tersedia bukti penyimpanan 1. Terdapat SPO penyimpanan dan pelaporan 0
obat
dan pelaporan obat narkotika 5
serta psikotropika narkotika serta psikotropika sesuai dengan regulasi
10
sesuai dengan regulasi 2. Terdapat daftar obat narkotika serta psikotropika yang
tersedia
3. Melaksanakan observasi wawancara
terhadap
penyimpanan dan pelaporan obat narkotika
serta
psikotropika
Tersedia bukti penyimpanan 1. Terdapat SPO penyimpanan obat termasuk obat high alert 0
obat termasuk obat high alert yang baik, benar dan aman sesuai regulasi 5
yang baik, benar dan 2. Terdapat dokumen bukti penyimpanan obat 10
aman sesuai regulasi termasuk obat high alert yang baik, benar dan aman
sesuai regulasi
3. Melaksanakan observasi dan wawancara petugas tentang
penyimpanan obat termasuk obat high alert yang baik,
benar dan aman sesuai regulasi
Tersedia kebijakan dan atau prosedur 1. Terdapat SPO penanganan obat kadaluarsa/ rusak 0
penanganan obat kadaluarsa/ rusak 2. Terdapat dokumen bukti penanganan obat kadaluarsa/ rusak sesuai 5
prosedur 10
3. Melaksanakan wawancara dengan petugas terkait penanganan obat
kadaluarsa/ rusak

Terdapat pencatatan dan pelaporan 1. Terdapat dokumen bukti pencatatan dan pelaporan MESO/Monitoring 0
MESO/Monitoring Efek Samping Obat Efek Samping Obat 5
2. Melaksanakan wawancara dengan petugas tentang pencatatan dan 10
pelaporan MESO/Monitoring Efek Samping Obat di klinik

Ada kebijakan dan atau prosedur 1. Terdapat SPO pemantauan dan pelaporan medication error 0
pemantauan dan pelaporan 2. Terdapat dokumen bukti pelaksanaan pemantauan dan pelaporan 5
medication error medication error 10
3. Melaksanakan wawancara dengan petugas terkait
pelaksanaan pemantauan dan pelaporan medication error di klinik

Dalam hal klinik tidak memiliki 1. Terdapat dokumen bukti bahwa klinik hanya mengelola obat darurat 0
apoteker, sebagai penanggung jawab medis sesuai peraturan perundang-undangan 5
pelayanan kefarmasian, ada 2. Melaksanakan observasi dan wawancara tentang pengelolaan obat 10
bukti
darurat medis di klinik
Memang Indah Pantai Senggigi
Keindahannya memang menggoda
Lain waktu kita berjumpa lagi
Pelayanan Kesehatan yang bermutu
tetap di Hati

Melihat Nelayan memancing tenggiri


Tenggiri dijual di akhir pekan
Saya mohon undur diri
Silaf dan salah mohon dimaafkan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai