Anda di halaman 1dari 53

dr. Nico A. Lumenta, K.

Nefro, MM, MHKes


Komisi Akreditasi Rumah Sakit
Fakultas Kedokteran
Univ Kristen Indonesia, 1970
Konsultan Nefrologi
Perhimpunan Nefrologi Indonesia, 1982
Magister Manajemen
Sekolah Tinggi Manajemen PPM
Jakarta, 1994
Lahir :
Magelang Magister Hukum Kesehatan
5 Nov 1943
Univ Katolik Soegijapranata Semarang,
2013

Powerpoint Templates
Templates
Page 2
§ Ketua Bidang Lit Bang – Mutu – Man Risiko KARS th 2014-
2018
§ Ketua Komite Etik-Disiplin KARS th 2014-2017, 2017-2020
§ Koordinator Konsilor KARS sejak 2016
§ Komite Nasional Keselamatan Pasien RS – Kem Kes th 2012-
2015, 2016 à
§ Ketua Komite Keselamatan Pasien RS (KKPRS) – PERSI 2005-
2012
§ KKPRS diubah namanya menjadi IKPRS. Ketua IKPRS-Institut
Keselamatan Pasien RS th 2005-2012, 2012-2015, 2015-
2018
§ Advisory Council Asia Pacific, Joint Commission
International, sejak 2009
§ Kelompok Staf Medis Penyakit Dalam – Ginjal Hipertensi RS
Mediros, Jakarta, sejak 1996
Powerpoint Templates
Templates
Page 3
§ Surveyor Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) sejak 1995
§ Konsilor KARS sejak 2012.
§ PJ SubPokja Model Akreditasi Baru, Pokja Penyempurnaan Akreditasi
RS, DitJen Bina Yan Med, DepKes, 2010-2011
§ Direktur Medik RS PGI Cikini, 1981 – 1982
§ Direktur Ketua RS PGI Cikini Jakarta 1982-1993
§ Dekan Fak Kedokteran UKI 1988-1991
§ Sekretaris Jenderal PERSI Pusat 1988–1990, 1990–1993, 1993–1996
§ Sekretaris IRSJAM 1986 – 1988
§ Kepala Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK-UKI, Jakarta, 1992 – 1995
§ Kepala Renal Unit (Unit Ginjal) RS.PGI Cikini, 1973 – 1981
§ Sekretaris I & Seksi Ilmiah Pengurus Pusat PERNEFRI, 1983
§ Ketua Komite Medik RS Mediros, 1995 – 2013
q Penghargaan :
Ø *Kadarman Award utk Patient Safety*, 2007, Sekolah Tinggi PPM.
Ø *Inisiator & Motivator Keselamatan Pasien RS di Indonesia*, 2018,
Powerpoint Templates
Templates
Komisi Akreditasi Rumah Sakit. Page 4
Visi – Misi – Nilai
KARS

(Renstra KARS 2018-2023)


Visi
Menjadi badan akreditasi Indonesia yang dipercaya untuk
melakukan akreditasi internasional dan di daerah-daerah sulit.
Misi
1. Membimbing dan membantu rumah sakit untuk meningkatkan mutu
pelayanan dan keselamatan pasien melalui akreditasi.
2. Menyelenggarakan akreditasi internasional untuk RS-RS Indonesia yang
membutuhkan dan RS di negara-negara asing yang dekat dengan Indonesia.
3. Mendukung aktif pemerataan pelayanan kesehatan untuk mendukung
fasilitas di tempat jauh dan kegiatan JKN.
4. Mendukung aktif pengembangan kurikulum pendidikan staf klinis yang
memberikan asuhan kepada pasien untuk mutu pelayanan kesehatan dan
keselamatan pasien.

Nilai
Integritas, Profesionalisme, Komitmen, Kerjasama tim dan Tanggung jawab
sosial
Acuan SNARS Edisi 1

Penusunan SNARS Edisi 1 mengambil acuan acuan sbb:


• Prinsip-prinsip standar akreditasi dari ISQua
• Peraturan perUUan termasuk pedoman dan panduan di tingkat
nasional baik dari pemerintah maupun profesi yang wajib dipatuhi
dan dilaksanakan oleh RS di Indonesia
• Standar akreditasi JCI edisi 4 dan edisi 5
• Standar akreditasi rumah sakit KARS versi 2012
• Hasil kajian hasil survei dari standar dan elemen yang sulit
dipenuhi oleh RS di Indonesia

7
Pengelompokan SNARS Edisi 1
I. SASARAN KESELAMATAN PASIEN
SASARAN 1 : Mengidentifikasi pasien dengan benar
SASARAN 2 : Meningkatkan komunikasi yang efektif
SASARAN 3 : Meningkatkan keamanan obat-obatan yang harus
diwaspadai (High Alert Medications)
SASARAN 4 : Memastikan lokasi pembedahan yang benar,
prosedur yang benar, pembedahan pada pasien
yang benar.
SASARAN 5 : Mengurangi risiko infeksi terkait
pelayanan kesehatan
SASARAN 6 : Mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh
II. STANDAR PELAYANAN BERFOKUS PASIEN
1. Akses ke Rumah Sakit dan Kontinuitas Pelayanan (ARK)
2. Hak Pasien dan Keluarga (HPK)
3. Asesmen Pasien (AP)
4. Pelayanan dan Asuhan Pasien (PAP)
5. Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)
6. Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat (PKPO)
7. Manajemen Komunikasi dan Edukasi (MKE)
8
Pengelompokan SNARS Edisi 1

III. STANDAR MANAJEMEN RUMAH SAKIT


1. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
2. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
3. Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS)
4. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
5. Kompetensi dan Kewenangan Staf (KKS)
6. Manajemen Informasi dan Rekam Medis (MIRM)
IV. PROGRAM NASIONAL
1. Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi.
2. Menurukan Angka Kesakitan HIV/AIDS.
3. Menurukan Angka Kesakitan TB
4. Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA)
5. Pelayanan Geriatri
V. INTEGRASI PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM
PELAYANAN DI RUMAH SAKIT (IPKP)

Total : 338 Standar – 1353 EP 9


Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1
Jml Jml
No Bab
Std EP
1 Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) 10 36
2 Akses ke Rumah Sakit & Kontinuitas Pelayanan (ARK) 23 100
3 Hak Pasien & Keluarga (HPK) 27 100
4 Asesmen Pasien (AP) 39 163
5 Pelayanan & Asuhan Pasien (PAP) 21 81
6 Pelayanan Anestesi & Bedah (PAB) 20 71
7 Pelayanan Kefarmasian & Penggunaan Obat (PKPO) 21 80
8 Manajemen Komunikasi & Edukasi (MKE) 13 49
9 Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien (PMKP) 19 80
10 Pencegahan & Pengendalian Infeksi (PPI) 28 107
11 Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS) 28 127
12 Manajemen Fasilitas & Keselamatan (MFK) 24 105
13 Kompetensi & Kewenangan Staf (KKS) 26 96
14 Manajemen Informasi & Rekam Medis (MIRM) 21 77
15 Program Nasional 12 58
16 Integrasi Pendidikan Kes dlm Pelayanan RS (IPKP) 6 23
TOTAL JUMLAH STANDAR & ELEMEN PENILAIAN 338 1353
JANGKAR PEMBIMBING SNARS Ed 1
Dr. dr. Sutoto, MKes SKP, HPK, PKPO, KKS (C-3)
MKE, MIRM, ProgNas, (C-4)
dr. Djoti Atmodjo, SpA, MARS
Dokumentasi Akreditasi RS
dr. Luwiharsih, MSc PMKP, TKRS, MFK, PPI (C-2)
dr. Nico A Lumenta, K.Nefro, MM, APK, AP, PAP, PAB (C-1)
MHKes
RS.Pendidikan
PPRA
dr. Djoni Darmadjaja, SpB, MARS (Pengendalian,
Pencegahan, Resistensi
Antimikroba)

SK Ketua Eksekutif KARS no 09/KARS/SK/1/2016, 7 Jan 2016


Jangkar Pembimbing Standar Akreditasi Rumah Sakit Versi 2012
adalah orang yang bertanggungjawab menginterpretasikan dan
memutuskan serta menyusun materi presentasi dari bab yang menjadi
tanggung jawabnya. 11
Surveior
Surveior akreditasi terdiri dari :
¨ Surveior Manajemen yaitu tenaga medis yang ahli perumah sakitan
¨ Surveior Medis yaitu para dokter spesialis
¨ Surveior Keperawatan yaitu para perawat.
¨ Surveior lainnya : ahli rekam medis, apoteker, dan lain sebagainya akan
ditugaskan bila ada survei terfokus yang memerlukan keahliannya.
S.Manajemen S.Medis S.Keperawatan
Std EP Std EP Std EP
PKPO 21 80 ARK 23 100 HPK 27 100
PMKP 19 80 AP 39 163 MKE 13 49
TKRS 28 127 PAP 21 80 PPI 28 107
MFK 24 105 PAB 20 71 SKP 10 36
KKS 26 96 Prog.Nas 12 58 MIRM 21 77
IPKP 6 23
Total 118 488 121 496 99 369
Total : 338 Standar – 1353 EP 12
(v2012:S323,EP1237)
Sistem Akreditasi
Pola Vertikal & Horizontal
Dalam akreditasi maupun ISO dikenal adanya Vertical dan Horizontal audit.
(Hammar, H: ISO 9001 Horizontal audit vs. vertical audit, 9001 Academy, 2010.
Coonen, E: Approaching accreditation of a PGD centre, ESHRE Campus symposium, 2010.)

• Standar “fokus” pada unit


pelayanan : a.l. IGD, ICU, IBS, IRN,
Sistem
IRJ, Lab, Radiologi dsb
Akreditasi
• Survei sesuai dgn pola standar
Vertikal
• Telusur-penilaian terhadap
kegiatan/pelayanan masing2 unit
• Standar ditekankan pada proses
Sistem
pelayanan yg diterima pasien
Akreditasi
• Survei menelusuri proses2 di
Horizontal
seputar pelayanan kepada pasien

13
Peran Pokja Akreditasi 16 Pokja
“Pathway” Akreditasi : Proses Vertikal dan Horizontal
Proses Vertikal
Pokja : anggotanya sebanyak mungkin dari berbagai unit2 terkait,
mendalami/menguasai Bab (Std-EP), sbg proses vertikal, menjadi NS di RSnya

Unit

Unit Unit
RS
Unit
Unit
Unit

Proses Horizontal
: RS menerapkan
/implementasi Std-
Bab.. EP tersebar
Bab
Bab horizontal di unit2,
PMKP Bab..
Bab Prog terintegrasi, dgn
ARK Bab Nas Bab.. dst
koordinasi,
SKP mencapai
keseragaman yan
Kepemimpinan RS SNARS Edisi 1
dalam SNARS Ed 1
(à Faktor dependen keberhasilan
penerapan standar)
Pokja – Pokja
Vertikal-pendalaman; Horizontal-”Skenario”
Etika
Budaya
Leadership SDM/Staf RS
Manajemen/ Sistem
Pengelolaan yg
Penerapan Standar kompleks
Ø Kepemimpinan yg efektif ditentukan oleh -Kegiatan Pelayanan RS
sinergi yg positif antara Pemilik RS, Direktur QS
RS, Para Pimpinan di RS dan Kepala unit
kerja & unit pelayanan.
Ø Direktur RS secara kolaboratif KARS
mengoperasionalkan RS bersama dgn para
pimpinan, kepala unit kerja & unit pelayanan
utk mencapai visi misi yg ditetapkan dan
memiliki tangg-jwb dlm pengelolaan Akreditasi Paripurna
manajemen peningkatan mutu dan
keselamatan pasien, manajemen kontrak
serta manajemen sumber daya. (TKRS) (Nico Lumenta, 2017)
Survei : jumlah hari, jumlah surveior
JUMLAH RSNP/ JUMLAH JENIS SURVEIOR
TEMPAT TIDUR RSP* HARI SURVEI MJ* MD* PW*
SURVEI OR
Kurang dari 100 RSNP 4 hari 3 orang 1 1 1
Kurang dari 100 RSP 4 hari 3 orang 1 1 1
Kurang dari 100 RSK 4 hari 3 orang 1 1 1
101 – 300 RSNP 4 hari 3 orang 1 1 1
101 – 300 RSP 4 hari 4 orang 1 2 1
101 – 300 RSK 4 hari 3 orang 1 1 1
301 – 700 RSNP 4 hari 5 orang 2 2 1
301 – 700 RSP 5 hari 6 orang 2 2 2
301 – 700 RSK 4 hari 4 orang 1 2 1
701 – 1000 RSNP 5 hari 6 orang 2 2 2
701 – 1000 RSP 5 hari 7 orang 2 3 2
701 – 1000 RSK 5 hari 6 orang 2 2 2
Lebih dari 1000 RSNP 5 hari 7 orang 2 3 2
Lebih dari 1000 RSP 5 hari 9 orang 3 3 3
Lebih dari 1000 RSK 5 hari 7 orang 2 3 2
Kelas A Khusus RSP 4 hari 6 orang 2 2 2
RSNP=RS Non Pendidikan, RSP=RSPendidikan (utama, afiliasi dan satelit), RSK=RS Khusus, MJ=Surveior
16
Manajemen, MD=Surveior Medis, PW=Surveior Perawat)
Asesmen à Capaian Rumah Sakit
Capaian
RS
15 Bab
• Paripurna
• Utama
Ketua Eksekutif • Madya
Dewan Penilai • Dasar
Capaian % Bila ada
Bab Konsilor diskrepansi
Rekomendasi
Laporan
Survei
Fakta
Analisis Skor

R-DOWS
Standar
EP ßAsesmen Surveior
C ontoh p
emberian
skor
*Standar ARK 1.3.
RS mempertimbangkan kebutuhan klinis pasien dan memberi tahu
pasien jika terjadi penundaan dan kelambatan pelaksanaan
tindakan/pengobatan dan atau pemeriksaan penunjang diagnostik.

Elemen penilaian ARK 1.3.


1. Ada regulasi ttg penundaan dan kelambatan pelayanan di
rawat jalan maupun rawat inap yg harus disampaikan kpd
pasien. (R)
2. Pasien diberi tahu alasan kelambatan dan penundaan
pelayanan dan diberi informasi ttg alternatif yg tersedia sesuai
kebutuhan klinik pasien dan dicatat di rekam medis. (D,W)
Skoring
1. Ada regulasi à 10 / 0
2. Pasien diberi tahu
1. alasan kelambatan dan penundaan pelayanan dan diberi
informasi ttg alternatif yg tersedia sesuai kebutuhan klinik
pasien dan
2. dicatat di rekam medis. (D,W) 18
Std APK 1.3.
1. Surveior telusur ke ruangan
2. Mengambil sampel 10 pasien yang mengalami
penundaan/kelambatan pelayanan, wawancara dan membaca
RM/status
3. Pasien diwawancara ttg penundaan/kelambatan pelayanan,
pemberian informasinya, pencatatan oleh PPA ybs di form
edukasi-informasi
4. Bila ditemukan 8 pasien memenuhi (80%), maka skor 10
5. Bila ditemukan 7 pasien atau 3 pasien memenuhi, maka skor 5
6. Bila ditemukan 2 pasien memenuhi, maka skor 0

Skor
utk EP 10 5 0
19
100% 80% 20%
Instrumen Akreditasi Rumah Sakit – v.2012
Telusur
RDOWS Skor : 0 / 5 / 10
Sasaran Nilai : %
Std Materi
(Wawancara)
Std. Misalnya Surveior memberi skor 4 EP seperti ini : Nilai: 15:20 = 75,00 %
ARK.1.3
EP.1 1. Pimpinan RS Regulasi : pemberian Regulasi RS :
2. Staf Admisi informasi kepada • Kebijakan/ panduan
Rawat Inap pasien bila akan terjadi penundaan /
dan Rawat
kelambatanpelayanan
penundaan/kelambatan atau pengobatan
10
Jalan pelayanan, dicatat • Prosedur pemerian
3. Tim PPA informasi
EP. 2 4. Pasien Pemberian informasi, • Dokumen
pencatatan .. implementasi : Rekam 5
medis

Bab ARK : 23 Standar & 100 Elemen Penilaian.


Total skor EP=825 à Capaian Nilai Bab ARK : 825 / 1000 = 82,50 %
Nilai Bab

Nilai
utk Bab
%
100% 80% 60% 20%
M
Pa fo M ini
ss r
Re ini m
fo ing m ma al
ra C ed l P
r ial Cri a C as s
Ch ite ha ing
ap ria of ter pt Cr
te a C ia er ite
r ha ria
pt
er
q Remedial :
*Hospital may proceed for remedial (re-survei) 3 – 6 months, for
Chapters that has minimal 60 % or more
*Hospital may wave this process, than accreditation status will applied.
Program Chapter Status Criteria

1. Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) Paripurna 15 Ch


2. Akses ke Rumah Sakit dan Kontinuitas
Pelayanan (ARK)
Excellence @>80%
3. Hak Pasien dan Keluarga (HPK)
4. Asesmen Pasien (AP) 12 Ch
5. Pelayanan dan Asuhan Pasien (PAP)
6. Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB) Utama @>80%
Advance 3 Ch @ >
Regular

7. Pelayanan Kefarm & Penggunn Obat(PKPO)


8. Manajemen Komunikasi dan Edukasi (MKE) 20%
9. Peningkatn Mutu &Keselmtn Pasien (PMKP)
10. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) 8 Ch @ >
11. Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS) Madya 80%
12. Manajemen Fasilitas &Keselamatan (MFK) Intermediate 7 Ch @ >
13. Kompetensi & Kewenangan Staf (KKS)
20%
14. Manajemen Informasi dan Rekam Medis
(MIRM) 4 Ch @ >
15. Program Nasional Dasar 80%
16. Integrasi Pendidikan Kesehatan dalam
Pelayanan RS (IPKP)
Basic 11 Ch
@>20%
1. Hak Pasien dan Keluarga (HPK)
Perdana 2. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) Perdana 4 Ch @ >
/Khusus 3. Kompetensi & Kewenangan Staf (KKS) Beginner 80% 22
4. Sasaran Keselamatan Pasien (SKP)
Web
Web based
based
Process of Determination
Determination Accreditation
Accreditation Award
Award Process
“Two(Dec
tiers2015)
method”
(Dec 2015)

Surveyors Survey
Web
MJ, MD, PW Reports Upload Councilor process :
- Offline / Online
- Review reports
- Submit

Email
e
Councilor Coordinator :

ov

submit
pr
- Review

ail
Ap

Em
ail - Verify
Em - Submit

Exec Councillor – MJ
Secretariate
Chairman: Councillor –
Surveyor approval Counc
cetak Coordinator MD
Coord
Councillor –
Bila perlu PW
1. Surat Pernyataan Koordinator
Dewan penilai Konsilor
(Jangkar) 2. Surveior membaca kembali hasil
Konsilor utk pembelajaran
dr. Nico A. Lumenta, K.Nefro, MM, MHKes
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
q Berbagai aspek penting asuhan pasien dalam SNARS Ed 1 adalah
a.l.
• dilakukan oleh banyak profesi & sebagai tim,
• terintegrasi, diperlukan kolaborasi interprofesional,
• aspek care dan cure
• keperawatan adalah profesi “24/7” dgn penekanan pd care,
• profesi medis dgn penekanan pd cure
• identifikasi kebutuhan pelayanan pasien,
• keterlibatan dan pemberdayaan pasien yang didukung oleh
sistem pendukungnya,
• kemandirian pasien, kualitas hidup,
• keseragaman pelayanan
• termasuk reimbursemen yang sesuai dan memadai
q Konsep yg mendasari standar asuhan pasien yg memenuhi
standar akreditasi RS adalah Patient Centred Care dengan
Asuhan Pasien Terintegrasi
PENDAHULUAN ..

HPK – Hak Pasien dan Keluarga


q Pasien dan keluarganya adalah pribadi yg unik
dengan sifat, sikap, perilaku yg berbeda-beda,
kebutuhan pribadi, agama, keyakinan, dan nilai-
nilai pribadi.
q RS membangun kepercayaan dan komunikasi terbuka
dgn pasien untuk memahami dan melindungi nilai
budaya, psikososial, serta nilai spiritual setiap pasien.
q Hasil pelayanan pada pasien akan meningkat bila pasien
dan keluarga diikutsertakan dalam pengambilan
keputusan pelayanan dan proses yang sesuai dengan
harapan, nilai, serta budaya.
PENDAHULUAN ..

MKE – Manajemen Komunikasi dan Edukasi


q Memberikan asuhan pasien merupakan upaya
yang kompleks dan sangat bergantung pada
komunikasi dari informasi.
q Kegagalan dalam berkomunikasi merupakan
salah satu akar masalah yang paling sering
menyebabkan insiden keselamatan pasien.
q Komunikasi efektif sebagai dasar untuk
memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga
agar mereka memahami kondisi kesehatannya
sehingga pasien berpartisipasi lebih baik dalam
asuhan yang diberikan dan mendapat informasi
dalam mengambil keputusan tentang asuhannya.
Patient Centred Care

Patient Centred Care

No decision about me without me

Patients for Patient Safety

Provider Centred Care


Patient Engagement &
First Do No Harm Empowerment
• BPIS : “Bila Pasien Itu
PPA •
Saya”
Patient Voice
à Reorientasi • Patient Experience
paradigma asuhan • Personalized Perfect Care
• Patient-reported outcome
measure (PROM)
PENDAHULUAN ..

Patient Centred Care

No decision about me without me

Patients for Patient Safety

Provider Centred Care

First Do No Harm
Conceptual framework for integrated
people-centred health services
IPCHS

2014services 2016-2026, July 2015)


(WHO global strategy on integrated people-centred health
WHO global strategy on integrated people-
centred health services: an overview
IPCHS

2014services 2016-2026, July 2015)


(WHO global strategy on integrated people-centred health
WHO global strategy on integrated people-centred
health services 2016-2026, July 2015
IPCHS Rumah Sakit
Strategic Goal 1 Berdayakan dan Libatkan
Empowering & Engaging People Pasien-Keluarga

Strategic Goal 2 Tingkatkan-Perkuat


Strenghtening Governance & Kepemimpinan &
Accountabilty Akuntablitas

Strategic Goal 3 Reorientasi Paradigma


Reorienting the Model of Care Asuhan à PCC

Strategic Goal 4 Asuhan Pasien


Coordinating Services Terintegrasi

Strategic Goal 5 Ciptakan Lingkungan yg


Creating an Enabling Environment Memberdayakan/Kondusif
2014
Konsep

NAR
S Ed1
Patient Centred Care
S
(Std HPK)

Konsep Inti Asuhan


Core Concept Terintegrasi

q Integrasi Intra-Inter PPA


q Perspektif Pasien (AP 4, SKP 2, TKRS 3.2, MKE 5)
q Integrasi Inter Unit
q Perspektif PPA
(PAP 2, ARK 3.1, TKRS 3.2, MKE 5)
•Conway,J et al: Partnering with Patients and Families To Design a q Integrasi PPA-Pasien
Patient- and Family-Centered Health Care System, A Roadmap for (HPK 2, 2.1, 2.2, AP 4, MKE 6)
the Future. Institute for Patient- and Family-Centered Care, 2006
•Standar Akreditasi RS v.2012, KARS àHorizontal & Vertical Integration
•Nico Lumenta, Sintesis berbagai literatur, 2015
Asuhan Terintegrasi
q Integrasi Intra-Inter PPA
(AP 4, SKP 2, TKRS 3.2, MKE 5)
d1 q Integrasi Inter Unit
S E
NAR (PAP 2, ARK 3.1, TKRS 3.2, MKE 5)
S
q Integrasi PPA-Pasien
(HPK 2, 2.1, 2.2, AP 4, MKE 6)
àHorizontal & Vertical Integration

1. Patient Engagement & Empowerment


2. DPJP sbg Clinical Leader
3. PPA sbg Tim, Kolaborasi Interprofesional
4. CPPT – Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi
5. Kolaborasi Pendidikan Pasien
6. Manajer Pelayanan Pasien / Case Manager
7. Integrated Clinical Pathway
8. Integrated Discharge Planning
9. Asuhan Gizi terintegrasi
1. Patient Engagement & Empowerment. (HPK, ARK, PAP, MKE)

2. DPJP sbg Clinical Leader. (PAP, AP)

3. PPA sbg Tim, Kolaborasi Interprofesional. (AP, PAP, MKE)

4. CPPT–Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi.(AP,PAP)


5. Kolaborasi Pendidikan Pasien. (MKE)

6. Manajer Pelayanan Pasien / Case Manager. (ARK, PAP)

7. Integrated Clinical Pathway. (PMKP)

8. Integrated Discharge Planning. (ARK)

9. Asuhan Gizi terintegrasi. (PAP)


Profesional Clinical PCC
Pemberi Asuhan Team Leader
DPJP
Perawat/
Bidan Apoteker

Psikologi Nurisionis
Klinis Dietisien

Terapis Teknisi Medis


Fisik Penata Anestesi

Profesional Pemberi Asuhan : Lainnya PPA


mereka yg secara langsung memberikan Tugas Mandiri,
asuhan kpd pasien, a.l. dokter, perawat, Tugas Kolaboratif,
bidan, ahli gizi, apoteker, psikolog klinis,
penata anestesi, terapis fisik dsb (UU 36 ttg Nakes) Tugas Delegatif
RENUNGKAN PERBEDAAN : PPA DAN PASIEN
PPA :
§ Menjalani pendidikan bertahun2,
kompeten, memiliki kewenangan PPA
: ub
a
§ Pelayanan pasien dijalankan dgn m e n h pa ra d
jadi i
standar, rutin, homogen, serba jelas. “ be r gm a “ m
pa rt e
§ Aktivitas individu PPA hanya 1 shift ner” layani”
*B P
IS* dgn pas pasien
ien
Pasien :
§ Masuk RS seperti masuk “hutan”, relatif
banyak yg tidak jelas, pengalaman baru….
§ Pasien tidak “pernah” melalui “pendidikan
untuk menjadi pasien” !!!
§ Relatif tidak punya kewenangan ikut ambil “Hutan”
keputusan, harus ikut “kata” dokter…
§ Ada rasa cemas, ngeri, bingung, takut. PCC : N
o decis
§ Di RS, hanya Pasien yg menjalani “3 shift” !! ion abo
u t me w
ithout m
e
KARS
spektif
Per ien
Pas What are the Core Concepts of Patient Centered Care?

1. Dignity and Respect. Health care practitioners listen to and


honor patient and family perspectives and choices. Patient and
family knowledge, values, beliefs and cultural backgrounds are
incorporated into the planning and delivery of care.
2. Information Sharing. Health care practitioners communicate and
share complete and unbiased information with patients and
families in ways that are affirming and useful. Patients and
families receive timely, complete, and accurate information in
order to effectively participate in care and decision-making.
3. Participation. Patients and families are encouraged and
supported in participating in care and decision-making at the
level they choose.
4. Collaboration. Patients and families are also included on an
institution-wide basis. Health care leaders collaborate with
patients and families in policy and program development,
implementation, and evaluation; in health care facility design;
and in professional education, as well as in the delivery of care.
Conway,J et al: Partnering with Patients and Families To Design a Patient- and Family-Centered Health Care
System, A Roadmap for the Future. Institute for Patient- and Family-Centered Care, 2010
Perspektif Core Concepts of
Pasien Patient Centered Care
1. Martabat dan Respek.
• Profesional Pemberi Asuhan mendengarkan, menghormati & menghargai
pandangan serta pilihan pasien & keluarga.
• Pengetahuan, nilai-nilai, kepercayaan, latar belakang kultural pasien &
keluarga dimasukkan dlm perencanaan pelayanan dan pemberian
pelayanan kesehatan
2. Berbagi informasi.
• Profesional Pemberi Asuhan mengkomunikasikan dan berbagi informasi
secara lengkap pasien & keluarga.
• Pasien & keluarga menerima informasi tepat waktu, lengkap, dan akurat
• Dgn 3 asesmen: metode, substansi/kebutuhan edukasi, konfirmasi
3. Partisipasi.
• Pasien & keluarga didorong dan didukung utk berpartisipasi dlm asuhan,
pengambilan keputusan & pilihan mereka
4. Kolaborasi / kerjasama.
• Pimpinan pelayanan kesehatan bekerjasama dgn pasien & keluarga
dalam pengembangan, implementasi dan evaluasi kebijakan dan program;
Conway,J et al: Partnering with Patients and Families To Design a Patient- and Family-Centered Health Care
System, A Roadmap for the Future. Institute for Patient- and Family-Centered Care, 2010
Perspektif
Profesional Core Concepts of Patient Centered Care
Pemberi Asuhan
1. Berpartner dengan Pasien
• Keputusan klinis berdasarkan (juga) nilai-nilai pasien
• BPIS : Bila Pasien Itu Saya
• Komitmen
2. PPA merupakan Tim Interdisiplin dgn Kolaborasi
Interprofesional
• Profesional Pemberi Asuhan diposisikan mengelilingi pasien bekerja
sebagai Tim dgn Kolaborasi Interprofesional
• Tugas Mandiri, Kolaboratif, Delegatif
• Kompetensi Profesi dan Kompetensi Kolaborasi Interprofesional yang
memadai
3. DPJP adalah Clinical Leader.
• DPJP menyusun kerangka asuhan, melakukan koordinasi, kolaborasi,
sintesis, interpretasi, review dan mengintegrasikan asuhan pasien
4. Asuhan Pasien Terintegrasi
• Asuhan pasien terintegrasi oleh PPA dgn DPJP sbg Clinical Leader
(Nico Lumenta, Sintesis berbagai referensi, 2015)
PPA
Person Centred Care
Core Concept

lin

B
er P
ip

pa as
is
In PA
rd

r t ie
Dignity &

P
te

ne n
r
Respect

dg
im

n
T
=

Infor-
mation Partici-

PPA
PPA

Sharing pation

si n
=

ra ie
C

eg as
Collaboration
lin
D al

nt P
PJ L
ic

ri n
P ea

Te uha
s
Profesional Pemberi Asuhan : A
de

mereka yg secara langsung


r

memberikan asuhan kpd pasien, a.l.


dokter, perawat, bidan, ahli gizi,
apoteker, psikolog klinis, penata
anestesi, terapis fisik dsb
PPA (Nico Lumenta, 2015)
Standar HPK dan PCC

• Std HPK.1. : Ada regulasi bahwa RS bertangg-jwb dan


mendukung hak pasien & keluarga selama dalam asuhan.
• Std HPK.1.1. : RS memberikan asuhan dgn menghargai
agama, keyakinan dan nilai2 pribadi pasien, serta merespons
permintaan yg berkaitan dgn bimbingan kerohanian.
• Std HPK. 2. : RS menetapkan regulasi dan proses utk
mendukung partisipasi pasien & keluarga di dalam proses
asuhan.
• Std HPK.2.1. : Pasien diberitahu ttg semua aspek asuhan
medis dan tindakan.
• Std HPK.2.2. : Pasien & keluarga menerima informasi ttg
penyakit, rencana tindakan, dan DPJP serta para PPA lainnya
agar mereka dapat memutuskan tentang asuhannya.
• Std HPK.2.3. : RS memberitahu pasien & keluarganya ttg hak
dan tang-jwb mereka yg berhubungan dgn penolakan atau
tidak melanjutkan pengobatan. 43
Standar HPK dan PCC
• Std HPK.2.4. : RS menghormati keinginan dan pilihan pasien utk
menolak pelayanan resusitasi, menunda, atau melepas BHD
(DNR)
• Std HPK.2.5. : RS mendukung hak pasien thd asesmen dan
manajemen nyeri yg tepat.
• Std HPK.2.6. : RS mendukung hak pasien utk mendapatkan
pelayanan yg penuh hormat dan penuh kasih sayang pada akhir
kehidupannya.
• Std HPK.3. : RS memberikan penjelasan kpd pasien &
keluarganya ttg proses utk menerima, menanggapi, dan
menindaklanjuti bila ada pasien menyampaikan keluhan, konflik,
serta perbedaan pendapat ttg pelayanan pasien. RS juga
menginformasikan ttg hak pasien utk berpartisipasi dalam
proses ini.
• Std HPK.4. : Semua pasien diberi tahu ttg hak serta kewajiban
dgn metode dan bahasa yg mudah dimengerti.
• Informed consent : HPK 5.1, 5.2, 5.3.
44
Standar MKE dan PCC

• Std MKE 2. : RS memberikan informasi kpd pasien &


keluarga ttg jenis asuhan dan pelayanan, serta akses utk
mendapatkan yan.
• Std MKE 3.: Komunikasi dan edukasi kpd pasien &
keluarga diberikan dalam format serta bahasa yg mudah
dimengerti.
• Std MKE 5.: Informasi asuhan pasien dan hasil asuhan
dikomunikasikan antar staf klinis selama bekerja dalam
sif atau antarsif.
• Std MKE 6.: RS menyediakan edukasi utk menunjang
partisipasi pasien & keluarga dalam proses asuhan.

45
Standar MKE dan PCC

• Std MKE 8.: Agar edukasi pasien & keluarga dapat efektif
maka staf harus melakukan asesmen kemampuan,
kemauan belajar, dan kebutuhan edukasi yg dicatat di
dalam rekam medis.
• Std MKE 9.: Pemberian edukasi merupakan bgn penting
dlm proses asuhan kpd pasien.
• Std MKE 10.: Edukasi pasien & keluarga termasuk topik
berikut ini, terkait dgn yan pasien: penggunaan obat yg
aman, penggunaan peralatan medis yg aman, potensi
interaksi antara obat dan makanan, pedoman nutrisi,
manajemen nyeri, dan teknik rehabilitasi.
• Std MKE 11.: Metode edukasi mempertimbangkan nilai2
dan pilihan pasien & keluarga, serta memperkenankan
interaksi yang memadai antara pasien-keluarga dan staf
klinis agar edukasi efektif dilaksanakan. 46
Standar ARK dan PCC
• Std ARK 1. : RS menetapkan regulasi ttg penerimaan pasien diranap
atau pemeriksaan pasien dirajal sesuai dgn kebutuhan pelayanan
kesehatan yg telah diidentifikasi sesuai dgn misi serta sumber daya
RS yg ada.
• Std ARK 1.3. : RS mempertimbangkan kebutuhan klinis pasien dan
memberi tahu pasien jika terjadi penundaan dan kelambatan dan
penundaan pelaksanaan tindakan/ pengobatan dan/atau
pemeriksaan penunjang diagnostik.
• Std ARK 2.1. : Saat admisi, pasien & keluarga pasien dijelaskan ttg
rencana asuhan, hasil yg diharapkan dari asuhan, dan perkiraan
biayanya.
• Std ARK 3.1. : RS menetapkan regulasi utk melaksanakan proses
kesinambungan pelayanan di RS dan koordinasi diantara profesional
pemberi asuhan (PPA) dibantu oleh manajer pelayanan pasien
(MPP)/Case Manager.
• Std ARK 4. : RS menetapkan regulasi melaksanakan proses
pemulangan pasien (discharge) dari RS berdasar atas kondisi
kesehatan pasien dan kebutuhan kesinambungan asuhan atau
tindakan. 47
Standar AP dan PCC

• Std AP 2.1. : RS menetapkan regulasi hasil asesmen


ulang dicatat di rekam medis dan didokumentasikan
dengan baik dan dapat dengan cepat dan mudah
ditemukan kembali dalam rekam medis. à CPPT.
• Std AP 4. : Profesional Pemberi Asuhan (PPA) bekerja
secara tim memberikan asuhan pasien terintegrasi,
masing2 melakukan asesmen berbasis pengumpulan
Informasi, melakukan analisis utk membuat rencana
asuhan (IAR), dgn DPJP sebagai ketua tim asuhan yg
mengintegrasikan asuhan, termasuk menentukan
prioritas kebutuhan mendesak bagi pasien rawat inap.

48
Standar PAP dan PCC

• Std PAP 2. : Ditetapkan proses utk melakukan integrasi


serta koordinasi pelayanan dan asuhan kepada setiap
pasien.
• Std PAP 2.1. : Rencana asuhan individual setiap pasien
dibuat dan di dokumentasikan.
• Std PAP 6. : RS menetapkan pelayanan pasien untuk
mengatasi nyeri.
• Std PAP 7. : Dilakukan asesmen dan asesmen ulang thd
pasien dalam tahap terminal & keluarganya sesuai dgn
kebutuhan mereka.
• Std PAP 7.1. : RS memberikan pelayanan pasien dalam
tahap terminal dgn memperhatikan kebutuhan pasien &
keluarga serta mengoptimalkan kenyamanan dan
martabat pasien yg didokumentasikan dalam rekam
medis. 49
Governing board/
representasi pemilik

Direktur/Direksi RS

Kepala Bidang/Divisi

Kepala
Departemen/Unit/Instalasi

KARS
PEMILIK
(Pemerintah/Swasta)

DIREKTUR/DIREKSI
RS

KEPALA BIDANG/DIVISI à Medis, Keperawatan,


penunjang medis, administrasi dan lainnya

KEPALA UNIT/DEPARTEMEN/INSTALASI PELAYANAN

Budaya Keselamatan
& Etika

KARS
Kepemimpinan RS SNARS Edisi 1
dalam SNARS Ed 1

Pokja – Pokja
Etika
Budaya
Leadership SDM RS
Sistem
Manajemen/ yg
Pengelolaan kompleks
Penerapan Standar
*Kepemimpinan yg efektif ditentukan oleh - Kegiatan Pelayanan RS
sinergi yg positif antara Pemilik RS, Direktur
RS, Para Pimpinan di RS dan Kepala unit kerja
& unit pelayanan.
*Direktur RS secara kolaboratif KARS
mengoperasionalkan RS bersama dgn para
pimpinan, kepala unit kerja & unit pelayanan
utk mencapai visi misi yg ditetapkan dan
Akreditasi Paripurna
memiliki tangg-jwb dlm pengelolaan
manajemen peningkatan mutu dan
keselamatan pasien, manajemen kontrak serta
manajemen sumber daya. (TKRS) (Nico Lumenta, 2017)
dr. Nico A. Lumenta, K.Nefro, MM, MHKes
Komisi Akreditasi Rumah Sakit

53

Anda mungkin juga menyukai