RIWAYAT PENDIDIKAN/PELATIHAN :
SR Balonggede 4, Bandung, Lulus 1961
SMPN 3, Bandung, Lulus 1964
SMAN 3, Bandung, Lulus 1968
Dokter, FK UNPAD, Bandung, Lulus 1977
Pasca Sarjana, S2, FKM UI, Jakarta, Lulus 1998
Pelatihan Surveior Akreditasi FKTP, Angk. 1-2017
Pelatihan PPI Dasar, 2020
RIWAYAT PEKERJAAN :
Ka Pusk Momunu, Buol-Tolitoli, Sulawesi Tengah, 1977-1983
Ka Pusk Cililin, Kab Bandung, Jawa Barat, 1983-1986
Ka Si/Bid P3M, Din Kes Kab Bandung, Jawa Barat, 1986-1995
Ka Din Kes Kab Lebak, Jawa Barat, 1995-1997
Ka Din Kes Kab Garut, Jawa Barat, 1997-2004 (Pensiun)
Liaison Officer GAVI (HSS Section), Jawa Barat, 2009-2010
Nama : Suparman Supriadi, dr, M.Kes. Dosen IKM, FK UNISBA, Bandung, 2009-2016
Tempat, Tgl. Lahir : Bandung, 3-12-1949 Konsultan Sertifikasi ISO Pusk, Kab Bandung Barat, 2011-2012
Alamat : Bandung District Team Leader, Program EMAS, Kab Bandung, 2012-2016
No. Telp/WA : 0812 230 7646 Ketua Dewas RSUD Cicalengka, Kab Bandung, 2016-2020
E-mail : kangpapay@gmail.com Surveior Akreditasi FKTP, 2017-Sekarang
STANDAR
AKREDITASI KLINIK
LPA
KOMITE MUTU KESEHATAN PRIMER
disampaikan pada :
Pelatihan Calon Surveior Akreditasi Puskesmas dan Klinik, BBPK Jakarta, Oktober 2023
REGULASI AKREDITASI KLINIK
ELEMEN PENILAIAN (EP) adalah standar yang mengindikasikan apa yang akan
dinilai dan diberi nilai (score) selama proses survei di tempat. EP untuk masing-
ELEMEN
masing standar mengidentifikasi persyaratan yang dibutuhkan untuk memenuhi
PENILAIAN kepatuhan terhadap standar. EP dimaksudkan untuk memperjelas standar dan
membantu klinik memahami standar, serta memberikan arahan untuk persiapan
akreditasi.
STANDAR AKREDITASI KLINIK
JUMLAH JUMLAH
BAB
STANDAR EP
I Tata Kelola Klinik 4 19
3.1.3 Pasien mengerti dan memahami hak dan 1) Terdapat dokumen bukti bahwa pasien
kewajibannya. ( D, W ) mengerti dan memahami hak dan
kewajibannya.
2) Melakukan wawancara dengan pasien apakah
pasien mengerti dan memahami hak dan
kewajibannya.
ELEMEN PENILAIAN 3.1.
3.3.4 Ada bukti pelaksanaan skrining sesuai regulasi 1) Terdapat dokumen bukti pelaksanaan skrining.
yang ditetapkan. ( D, O, W ) 2) Melaksanakan observasi dan wawancara
petugas dan pasien terkait pelaksanaan
skrining.
STANDAR 3.4. (PKP 4)
PENGKAJIAN PASIEN
3.4.2 Kajian awal sekurang kurangnya memuat data angka 1) Terdapat bukti pengkajian awal sekurang kurangnya
1) sampai angka 5). ( D ) memuat data:
a. Status fisik
b. Psikososial-spiritual
c. Riwayat kesehatan pasien
d. Riwayat penggunaan obat
e. Screening gizi pasien
Pengkajian awal dilakukan 1x24 jam.
3.4.3 Kajian ulang dibuat dalam bentuk CPPT dan 1) Terdapat bukti pengkajian ulang yang dibuat dalam
terdokumentasi di rekam medik ( D ) bentuk CPPT dan terdokumentasi di Rekam Medik.
STANDAR 3.5. (PKP 5)
3.5.2 Ada bukti pelaksanaan asuhan dan 1) Terdapat dokumen bukti pelaksanaan asuhan
terdokumentasi di rekam medik pasien. ( D ) dan terdokumentasi di rekam medis pasien.
3.5.3 Ada bukti rencana asuhan dievaluasi secara 1) Terdapat dokumen bukti rencana asuhan
berkala oleh pemberi asuhan. ( D, W ) dievaluasi secara berkala oleh pemberi
asuhan.
2) Melaksanakan wawancara dengan petugas
terkait evaluasi rencana asuhan secara
berkala.
STANDAR 3.6. (PKP 6)
3.6.2 Ada bukti pelaksanaan dan laporan pelaksanaan program 1) Terdapat bukti pencatatan dan pelaporan pelaksanaan
promotif dan preventif. ( D ) program promotif dan preventif.
2) Terdapat bukti pencatatan dan pelaporan pelaksanaan
Program Nasional (Pelaporan TB-SITB/Stunting dan
wasting/HIVSIHA/Kesehatan Ibu Anak dll), disesuaikan
dengan jenis pelayanan di klinik.
STANDAR 3.7. (PKP 7)
3.7.2 Ada bukti pelaksanaan pemberian pelayanan 1) Terdapat SOP pelaksanaan pemberian
pada pasien risiko tinggi dan pelayanan risiko pelayanan pada pasien risiko tinggi dan
tinggi sesuai SPO yang ada. ( R, D, O, W ) pelayanan risiko tinggi.
2) Terdapat dokumen bukti pelaksanaan
pemberian pelayanan pada pasien risiko tinggi
dan pelayanan risiko tinggi.
3) Melaksanakan observasi dan wawancara pada
petugas dan pasien terkait pemberian
pelayanan terhadap pasien risiko tinggi dan
pelayanan risiko tinggi.
STANDAR 3.8. (PKP 8)
3.8.3 Jenis, dosis dan teknik anestesi dan 1) Terdapat dokumen bukti bahwaJenis, dosis
pemantauan status fisiologi pasien selama dan teknik anestesi dan pemantauan status
pemberian anestesi oleh petugasdicatat dalam fisiologi pasien selama pemberian anestesi
rekam medis pasien. ( D ) oleh petugas dicatat dalam rekam medis
pasien.
ELEMEN PENILAIAN 3.8.
PELAYANAN GIZI
Pemberian terapi gizi sesuai dengan status gizi pasien dan konsisten dengan asuhan klinis.
Kondisi kesehatan dan proses pemulihan pasien membutuhkan asupan makanan dan gizi yang
memadai, oleh karena itu makanan perlu disediakan secara regular, sesuai dgn rencana asuhan,
umur, budaya.
3.9.4 Distribusi dan pemberian makanan dilakukan sesuai 1) Terdapat dokumen bukti bahwa pasien dan/atau
jadwal dan pemesanan dan didokumentasikan keluarga diberi edukasi tentang pembatasan diet
( D, W ) pasien dan keamanan atau kebersihan makanan.
2) Melaksanakan wawancara dengan pasien dan
petugas terkait edukasi tentang pembatasan diet
pasien dan keamanan atau kebersihan makanan.
STANDAR 3.10. (PKP 10)
Klinik dapat memberikan pelayanan rawat inap paling lama 5 (lima) hari, apabila
memerlukan rawat inap lebih dari 5 hari maka pasien harus secara terencana dirujuk ke
rumah sakit sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3.10.2 Ada bukti ringkasan pulang pasien dalam 1) Terdapat dokumen bukti ringkasan pulang
rekam medis. ( D ) pasien dalam rekam medis.
3.10.3 Ada bukti pemberian informasi kepada pasien 1) Terdapat dokumen bukti pemberian informasi
saat pulang. ( D, W ) kepada pasien saat pulang.
2) Melaksanakan wawancara kepada pasien
dan/atau petugas terkait pemberian informasi
kepada pasien saat pulang.
STANDAR 3.11. (PKP 11)
PELAYANAN RUJUKAN
3.11.5 Ada daftar jejaring rujukan klinik. ( D ) 1) Terdapat dokumen daftar jejaring rujukan
klinik.
STANDAR 3.12. (PKP 12)
PELAYANAN LABORATORIUM
Pelayanan Laboratorium
PJ Klinik perlu menetapkan jangka waktu yang
dibutuhkan utk laporkan hasil tes laboratorium.
Hasil pemeriksaan yang segera (urgent), seperti
dari UGD diberikan perhatian khusus.
3.13.6 Ada prosedur rujukan spesimen dan/ atau pengguna 1) Terdapat SOP rujukan spesimen dan/ atau pengguna
layanan, jika pemeriksaan laboratorium tidak dapat layanan, jika pemeriksaan laboratorium tidak dapat
dilakukan oleh klinik. ( R ) dilakukan oleh klinik.
3.13.7 Ada bukti pelaksanaan Pemantapan Mutu Internal (PMI) 1) Terdapat dokumen bukti pelaksanaan Pemantapan Mutu
dan Pemantapan Mutu Eksternal (PME) secara berkala. Internal (PMI) dan Pemantapan Mutu Eksternal (PME)
( D, W ) secara berkala.
2) Melaksanakan wawancara dengan petugas tentang
pelaksanaan Pemantapan Mutu Internal (PMI) dan
Pemantapan Mutu Eksternal (PME) secara berkala di
klinik.
STANDAR 3.14. (PKP 14)
PELAYANAN RADIOLOGI
Pelayanan Radiologi
PELAYANAN KEFARMASIAN
3.15.2 Tersedia daftar formularium obat klinik. ( D ) 1) Terdapat daftar formularium obat
3.15.3 Ada kebijakan dan atau prosedur pengadaan 1) Terdapat prosedur pengadaan obat sesuai
obat sesuai dengan regulasi. ( R ) dengan regulasi
ELEMEN PENILAIAN
3.15.
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI
3.15.4 Tersedia bukti dilakukan pengkajian resep dan 1) Terdapat dokumen bukti dilakukan pengkajian
pemberian obat dengan benar pada setiap resep dan pemberian obat dengan benar pada
pelayanan pemberian obat. ( D, O, W ) setiap pelayanan pemberian obat.
2) Melaksanakan observasi dan wawancara
pelaksanaan pengkajian resep dan pemberian
obat dengan benar pada setiap pelayanan
pemberian obat.
3.15.5 Tersedia bukti pemberian informasi obat 1) Terdapat dokumen bukti pemberian informasi
dan konseling oleh Apoteker. ( D, O, W ) obat dan konseling oleh Apoteker.
2) Melaksanakan observasi dan wawancara
pelaksanaan pemberian informasi obat dan
konseling oleh Apoteker.
ELEMEN PENILAIAN
3.15.
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI
3.15.6 Tersedia bukti rekonsiliasi obat pada pelayanan 1) Terdapat dokumen bukti rekonsiliasi obat pada
rawat inap sesuai dengan ketentuan peraturan pelayanan rawat inap sesuai dengan peraturan
perundang- undangan. ( D, O, W ) perundang-undangan.
2) Melaksanakan observasi dan wawancara petugas
terhadap pelaksanaan rekonsiliasi obat pada
pelayanan rawat inap.
3.15.7 Tersedia obat emergensi pada unit-unit dimana 1. Terdapat daftar obat emergensi yang diperbaharui
diperlukan, dan dapat diakses untuk memenuhi secara berkala.
kebutuhan yang bersifat emergensi, dipantau, dan 2. Terdapat dokumen bukti ketersediaan obat
diganti tepat waktu setelah digunakan atau bila emergensi pada unit-unit di mana diperlukan, dan
kadaluarsa. ( D, O, W ) dapat diakses untuk memenuhi kebutuhan yang
bersifat emergensi, dipantau, dan diganti tepat
waktu setelah digunakan atau bila kadaluarsa.
3. Melaksanakan observasi dan wawancara terhadap
ketersediaan obat emergensi pada unit-unit dimana
diperlukan.
ELEMEN PENILAIAN
3.15.
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI
3.15.8 Tersedia bukti penyimpanan dan pelaporan obat 1. Terdapat SOP penyimpanan dan pelaporan obat
narkotika serta psikotropika sesuai dengan narkotika serta psikotropika sesuai dengan regulasi.
regulasi. ( R, D, O, W ) 2. Terdapat daftar obat narkotika serta psikotropika yang
tersedia.
3. Melaksanakan observasi dan wawancara terhadap
penyimpanan dan pelaporan obat narkotika serta
psikotropika.
3.15.9 Tersedia bukti penyimpanan obat termasuk obat high 1. Terdapat SOP penyimpanan obat termasuk obat
alert yang baik, benar dan aman sesuai regulasi. ( R, D, high alert yang baik, benar dan aman sesuai
O, W ) regulasi.
2. Terdapat dokumen bukti penyimpanan obat
termasuk obat high alert yang baik, benar dan aman
sesuai regulasi.
3. Melaksanakan observasi dan wawancara petugas
tentang penyimpanan obat termasuk obat high
alert yang baik, benar dan aman sesuai regulasi.
ELEMEN PENILAIAN
3.15.
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI
3.15.10 Tersedia kebijakan dan atau prosedur 1. Terdapat SOP penanganan obat kadaluarsa /
penanganan obat kadaluarsa/rusak. rusak.
( R, D, W ) 2. Terdapat dokumen bukti penanganan obat
kadaluarsa/ rusak sesuai prosedur.
3. Melaksanakan wawancara dengan
petugas terkait penanganan obat
kadaluarsa / rusak.
3.15.11 Terdapat pencatatan dan pelaporan MESO 1. Terdapat dokumen bukti pencatatan dan
(Monitoring Efek Samping Obat). pelaporan MESO (Monitoring Efek
( D, W ) Samping Obat).
2. Melaksanakan wawancara dengan petugas
tentang pencatatan dan pelaporan MESO
(Monitoring Efek Samping Obat) di
klinik.
ELEMEN PENILAIAN
3.15.
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI
3.15.12 Ada kebijakan dan atau prosedur pemantauan 1. Terdapat SOP pemantauan dan pelaporan
dan pelaporan medication error. ( R, D, W ) medication error.
2. Terdapat dokumen bukti pelaksanaan
pemantauan dan pelaporan medication error
3. Melaksanakan wawancara dengan petugas
terkait pelaksanaan pemantauan dan pelaporan
medication error di klinik.
3.15.13 Dalam hal klinik tidak memiliki apoteker, 1. Terdapat dokumen bukti bahwa klinik hanya
sebagai penanggung jawab pelayanan mengelola obat darurat medis sesuai peraturan
kefarmasian, ada bukti bahwa klinik hanya perundang-undangan.
mengelola obat darurat medis sesuai dengan 2. Melaksanakan observasi dan wawancara
ketentuan peraturan perundang- undangan. ( D, tentang pengelolaan obat darurat medis di
O, W ) klinik.
TERIMA
KASIH
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan
Jl. HR. Rasuna Said Blok X5 Kav 4-9 Jakarta Selatan