BAB KESEHATAN
PERSEORANGAN (PKP)
III
Bag 1 (3.1-3.6)
ELEMEN
499 Elemen Penilaian 104 Elemen Penilaian
PENILAIAN
PERBEDAAN
STANDAR
PENYELENGGARAAN KESEHATAN PERSEORANGAN
AKREDITASI KLINIK 2015 DENGAN 2022
TAHUN 2015 TAHUN 2022
Bab II. Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien 10 STANDAR
(LKBP) 151 EP
Bab III : Penyelenggaraan 15 STANDAR
Bab III. Manajemen Penunjang Layanan Klinis 7 STANDAR Kesehatan Perseorangan (PKP) 67 EP
(MPLK) 172 EP
Prosentase Total (499 EP) 44,7% Prosentase Total (104 EP) 64,4%
TDD (TIDAK DAPAT DITERAPKAN) DIANGGAP 10 TDD (TIDAK DAPAT DITERAPKAN) Tidak
diperhitungkan
BAB III. PENYELENGGARAAN KESEHATAN PERORANGAN
JUMLAH
BAB STANDAR
ELEMEN
PENILAIAN
1 Hak Pasien dan Keluarga 7
2 Pasien dan Keluarga Dalam Proses Asuhan 2
3 Akses Pasien Klinik 4
4 Pengkajian Pasien 3
5 Rencana dan Pemberian Asuhan 3
PKP 6 Pelayanan Promotif dan Preventif 2
7 Pelayanan Pasien Risiko Tinggi dan Penyediaan 2
Pelayanan Risiko Tinggi
III
8 Pelayanan Anestesi dan Bedah 6
9 Pelayanan Gizi 4
Panduan Praktik Klinis (PPK) bagi Dokter di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
pertama ini memuat penatalaksanaan penyakit untuk dilaksanakan oleh seluruh dokter
di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama.
PKP 3.1-3.15
Pelayanan klinik didasarkan pada nilai-nilai keunikan pada diri pasien dan keluarganya.
Dalam memberikan asuhan, klinik melibatkan pasien dan keluarga dalam menetukan
keputusan keputusan dalam pemberian asuhan. Kerahasiaan pasien menjadi hal penting
yang harus di pahami oleh penanggung jawab dan seluruh staf. Pasien dan keluarga
berhak menyampaikan keluhan tentang pelayanan yang mereka terima. Klinik
menyediakan media untuk pasien, keluarga dan seluruh pengguna layanan yang ingin
menyampaikan keluhan, konflik atau masalah lain dan klinik menindaklanjuti keluhan atau
pendapat yang disampaikan.
MAKSUD & TUJUAN PKP 1
Dalam penyelenggaraan pelayanan klinik mendukung pasien untuk mengetahui hak dan
kewajibannya. Klinik harus memastikan bahwa pelayanan yang diberikan bertanggung jawab dan
mendukung hak pasien dan keluarga selama menjalani asuhan dan memastikan terpenuhinya
kebutuhan pasien secara khusus seperti pasien dengan keterbatasan, pasien lansia, ibu hamil dan
menyusui.
Klinik menyediakan media untuk pasien, keluarga dan seluruh pengguna layanan yang ingin
menyampaikan keluhan, konflik atau dilema lain. Penyampaian keluhan atau pengaduan dapat
dilakukan dengan berbagai cara seperti pengaduan langsung kepada petugas, mengisi kotak saran,
mendatangi pojok pengaduan, ruang pengaduan ataupun bentuk layanan keluhan lainnya. Klinik
memiliki proses penanganan keluhan keluhan tersebut secara sistematis dan terdokumentasi
sehingga dipastikan semua keluhan dan pengaduan akan ditindak lanjuti dan disampaikan kepada
pasien penanganan keluhan yang telah dilakukan. Penanganan keluhan dilakukan berdasarkan
prioritas dari efek keselamatan pasien.
ELEMEN PENILAIAN PKP 1(1)
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI
1) Tersedia bukti klinik mensosialisasikan Hak Terdapat dokumen bukti klinik telah mensosialisasikan hak
dan kewajiban pasien. dan kewajiban pasien.
2) Tersedia bukti petugas menjelaskan tentang 1. Terdapat dokumen bukti petugas telah menjelaskan
hak dan kewajiban pasien beserta tentang hak dan kewajiban pasien beserta keluarganya.
keluarganya. 2. Melakukan observasi dan wawancara dengan petugas
tentang cara menjelaskan hak dan kewajiban pasien
beserta keluarganya.
3) Pasien mengerti dan memahami hak dan 1. Terdapat dokumen bukti bahwa pasien mengerti dan
kewajibannya. memahami hak dan kewajibannya.
2. Melakukan wawancara dengan pasien apakah pasien
mengerti dan memahami hak dan kewajibannya.
4) Ada pemenuhan hak pasien berkebutuhan 1. Terdapat SPO tentang pemenuhan berkebutuhan hak
khusus atau dalam kondisi khusus. pasien khusus atau dalam kondisi khusus
2. Melakukan observasi dan wawancara kepada petugas
dan pasien terkait proses pemenuhan hak pasien
berkebutuhan khusus atau dalam kondisi khusus.
CONTOH 3.1 Ep 2, 3
Pasien dan keluarga mengetahui dan menyetujui asuhan dan pelayanan yang
mereka terima di klinik. Persetujuan khusus untuk tindakan medik khusus dan
resiko tinggi (informed consent). Informed consent sedikitnya memuat
informasi dan penjelasan: nama, tindakan, resiko tindakan, kemungkinan
komplikasi, tindakan alternative dan hal-hal lain yang perlu dipersiapkan oleh
pasien dan keluarga.
Pasien dan keluarga diberitahu oleh PPA informasi tentang rencana asuhan,
proses asuhan dan kemungkinan hasil asuhan yang diberikan.
ELEMEN PENILAIAN PKP 2 (1)
ELEMEN KELENGKAPAN BUKTI SKORING
PENILAIAN
1) Ada bukti pelaksanaan 1. Terdapat SPO persetujuan tindakan kedokteran 10
persetujuan tindakan 2. Terdapat dokumen bukti persetujuan tindakan 5
kedokteran dan kedokteran dan terdokumentasi di rekam medik 0
terdokumentasi di rekam pasien.
medis pasien.
2) Pasien atau keluarga 1. Terdapat dokumen bukti pasien atau keluarga 10
mengetahui rencana mengetahui rencana asuhan, diagnostik dan 5
asuhan, diagnostik dan kemungkinan hasil asuhan yang diberikan. 0
kemungkinan hasil 2. Melaksanakan wawancara kepada pasien atau
asuhan yang diberikan. keluarga apakah sudah mengetahui rencana asuhan,
diagnostik dan kemungkinan hasil asuhan yang
diberikan.
Berdasarkan :
UUNo.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan,
UUNo.29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran
Permenkes No. 290/Menkes/Per/III/2008
CONTOH 3.2 EP 1
INFORMED CONSENT/REFUSAL
CONTOH SPO INFORMED CONSENT
STANDAR 3.3
Pendaftaran
Skrining
Visual/instrum
ent sederhana
Cara & Bahasa
dipahami
Identifikasi
•Jenis , jadwal pelayanan Pasien
•Sarana yang tersedia (SKP 1) min 2 ( nama
•Kerjasama rujukan legkap, tgl lahir, no
RM)
STANDAR 3.4
Proses kajian pasien menentukan efektifitas asuhan yang akan dilakukan. Ketika
pasien diterima di klinik untuk memperoleh pelayanan klinis perlu dilakukan kajian
awal oleh tenaga medis, keperawatan/kebidanan dan tenaga pemberi asuhan
lainnya.
Isi minimal kajian awal:
1. Status fisik;
2. Psikososial-spiritual;
3. Riwayat kesehatan pasien;
4. Riwayat penggunaan obat; dan
5. Screening gizi pasien.
Kajian ulang berisikan perkembangan pasien dan dievaluasi secara berkala dengan
menggunakan form Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi (CPPT).
ELEMEN PENILAIAN PKP 4 (1)
ELEMEN KELENGKAPAN BUKTI SKORING
PENILAIAN
1) Ada bukti dilakukan 1. Terdapat bukti dokumen pengkajian pasien oleh PPA 10
kajian pasien oleh PPA dalam penetapan diagnosis yang dituangkan ke dalam 5
dalam penetapan rekam medis 0
diagnosis yang 2. Melaksanakan observasi pengkajian pasien oleh PPA
dituangkan ke dalam
rekam medis.
2) Kajian awal sekurang Terdapat bukti pengkajian awal sekurang kurangnya 10
kurangnya memuat memuat data: 5
data angka 1) 1. Status fisik 0
sampai angka 5) 2. Psikososial-spiritual
3. Riwayat kesehatan pasien
4. Riwayat penggunaan obat
5. Screening gizi pasien
Pengkajian awal dilakukan 1x24 jam
PENGKAJIAN AWAL
• Seluruh pasien baik rawat inap maupun rawat jalan harus mendapat
pengkajian awal sesuai standar profesi medik, keperawatan dan profesi
lain yang berlaku di Klinik.
• Pengkajian awal harus menghasilkan pemahaman tentang
penanganan yang sebelumnya telah diterima pasien, serta kebutuhan
pasien saat dilakukan pengkajian, keputusan tentang pelayanan apa
yang terbaik untuk pasien (best setting of care) serta adanya diagnosis
awal
• Untuk pasien rawat inap : Pengkajian awal oleh DPJP (Dokter
Penanggungjawab Pasien ) dilakukan maksimal 1x24 Jam
ELEMEN PENILAIAN PKP 4 (2)
ELEMEN KELENGKAPAN BUKTI SKORING
PENILAIAN
3) Kajian ulang dibuat Terdapat bukti pengkajian ulang yang dibuat dalam 10
dalam bentuk CPPT bentuk CPPT dan terdokumentasi di Rekam Medik. 5
dan 0
terdokumentasi di
rekam medik.
PENGKAJIAN ULANG
• Semua pasien dilakukan pengkajian ulang pada interval tertentu atas dasar kondisi dan pengobatan
untuk menetapkan respon terhadap pengobatan dan untuk merencanakan pengobatan atau untuk
pemulangan pasien.
• Pengkajian ulang dilakukan dalam bentuk catatan perkembangan terintegrasi dengan para pemberi
asuhan yang lain.
• Hasil dari seluruh pengkajian yang dikerjakan diluar klinik ditinjau dan/atau diverifikasi dalam bentuk
kajian awal pada saat masuk rawat inap atau sebelum tindakan di unit rawat jalan
• Suatu catatan lanjutan yang baik dapat segera memberikan keterangan untuk berbagai hal penting
dan paling sedikit bisa menjawab hal-hal sebagai berikut:
Apakah ada keterangan diagnostik baru?
Apakah pasien menjadi lebih baik atau lebih buruk?
Apakah obat yang dipilh bekerja dengan baik?
Apakah tindaklanjut diagnostickdan pengobatan berjalan sesuai
yang difrencanakan?
• Dicatat dalam CPPT
STANDAR 3.5