Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN BULANAN UNIT INSTALASI GAWAT

DARURAT (IGD)
RUMAH SAKIT MEDIKA LESTARI

Penulis Dokumen Kepala Ruangan


Tanggal 31 Maret 2022
Jumlah Halaman 23 Halaman
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN BULANAN
KEPALA RUANGAN INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)
RSU MEDIKA LESTARI

Penulis Dokumen :
Kepala Ruangan Instalansi Gawat Darurat

(Najkhatun Peniati, AMK)


Diperiksa Oleh :
Ka Sub Seksi Pelayanan Medis Ka Sub Seksi Keperawatan

(dr.Rudi Kristiyanto, SP.B) ( Desi Efi T, AMK)


Disetujui Oleh :
Kepala Seksi Pelayanan & SDM

(Sutrianingsih, S.Ip )

Mengetahui :
Direktur RSU Medika Lestari

(dr. Sri Lestari, M.M)


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu di Rumah Sakit telah menjadi harapan
dan tujuan utama dari masyarakat/pasien, petugas kesehatan, pengelola dan pemilik
Rumah Sakit. Bahkan di masa pandemik COVID-19 ini pun pelayanan kesehatan tetap
dapat dijalankan dengan mengutamakan keselamatan pasien dan tenaga kesehatan
yang bertugas.
Pelayanan kesehatan di masa adaptasi kebiasaan baru akan sangat berbeda dengan
keadaan sebelum COVID-19. Rumah Sakit perlu menyiapkan prosedur keamanan yang
lebih ketat dimana Protokol PPI diikuti sesuai standar. Prosedur penerimaan pasien juga
akan mengalami perubahan termasuk penggunaan masker secara universal, prosedur
skrining yang lebih ketat, pengaturan jadwal kunjungan, dan pembatasan pengunjung/
pendamping pasien bahkan pemisahan pelayanan untuk pasien COVID-19 dan non
COVID-19.
Prinsip utama pengaturan Rumah Sakit pada masa adaptasi kebiasaan baru untuk
menyesuaikan layanan rutinnya adalah:
 Memberikan layanan pada pasien COVID-19 dan non COVID-19 dengan
menerapkan prosedur skrining, triase dan tata laksana kasus.
 Melakukan antisipasi penularan terhadap tenaga kesehatan dan pengguna
layanan dengan penerapan prosedur Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
(PPI), penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di unit kerja dan
pemenuhan Alat Pelindung Diri (APD).
 Menerapkan protokol pencegahan COVID-19 yaitu: harus mengenakan
masker bagi petugas, pengunjung dan pasien, menjaga jarak antar orang >1m
dan rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 40 s/d 60
detik atau dengan hand sanitizer selama 20 s/d 30 detik.
 Menyediakan fasilitas perawatan terutama ruang isolasi untuk pasien kasus
COVID-19.
 Terintegrasi dalam sistem penanganan COVID-19 di daerah masing-masing
sehingga terbentuk sistem pelacakan kasus, penerapan mekanisme rujukan
yang efektif dan pengawasan isolasi mandiri dan berkoordinasi dengan Dinas
Kesehatan setempat.
 Melaksanakan kembali pelayanan yang tertunda selama masa pandemik
COVID-19.
Untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas serta memantau
peningkatan mutu pelayanan kesehatan maka disusunlah Laporan Bulanan Instalasi
Gawat Darurat.

B. TUJUAN
Adapun tujuan dari penyusunan Laporan Bulanan Instalasi Gawat Darurat Rumah
Sakit Umum Medika Lestari adalah :
1. Tercapainya pelayanan kesehatan yang baik dan bertanggungjawab
2. Menciptakan kepuasan pasien terhadap pelayanan kegawat daruratan di RSU
Medika Lestari
3. Meningkatkan kualitas perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan dengan
pendidikan berkelanjutan bidang keperawatan
4. Meningkatkan kerjasama dengan seluruh tim kesehatan dan bagian terkait lainnya
secara efektif.
5. Tercapainya target-target kegiatan keperawatan rumah sakit
6. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar protokol kesehatan dan keselamatan
dengan pencegahan dan pengendalian transmisi COVID-19 sehingga dapat
memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat, lingkungan
Rumah Sakit dan sumber daya manusia di Rumah Sakit.
C. RUANG LINGKUP PELAYANAN
1. Adapun ruang lingkup pelayanan di Instalasi Gawat Darurat adalah Penanganan
pasien emergency dengan respon time yang minimal dan promosi kesehatan serta
pemeliharaan kesehatan baik untuk pasien rawat jalan atau pasien yang akan di
rawat.
2. Pengaturan Alur Layanan.
3. Pembagian Zona Risiko Penularan COVID-19
4. Penerapan PPI dalam masa pandemi COVID-19.

D. DASAR LAPORAN
Adapun yang menjadi dasar dalam penyusunan Laporan Instalasi Gawat Darurat
adalah buku register IGD serta buku laporan.
BAB II
MATERI LAPORAN

A. SUMBER DAYA MANUSIA


1. Jumlah Staft Yang Ada
NO JENIS TENAGA JUMLAH

1 Dokter 6

2 Perawat dan Bidan 19

JUMLAH 25

2. Staft Dokter dan Perawat Yang Sudah Pelatihan


NO JENIS PELATIHAN JUMLAH

1 ATLS 5

2 ACLS 6

3 BTCLS 13

4 BHD 17

5 Managemen Pencegahan & Pengendalian 17


Kebakaran

6 PPI 17

7 Ponek 3

8 Managemen Nyeri 17

9 Pengumpul dan Validasi Data 3

10 Managemen Bangsal 1

11 EKG 3

12 APN 6
13 MU 6

14 CTU 6

15 Hiperkes 4

16 Akreditasi RS 1

3. Data Ketenagaan Staft Dokter IGD

STATUS LAMA
KARYAWAN BEKERJA
NO NAMA STAFF PENDIDIKAN

1 dr. Rizky Wirawan S1 Kedokteran Kontrak 3 5 Tahun


umum

2 dr. Zajuli S1 Kedokteran Kontrak 2 3 Tahun


umum
3 dr. Rangga S1 Kedokteran Kontrak 2 3 Tahun
umum
4 dr. Soleh S1 Kedokteran Kontrak 2 4 Tahun
umum
5 dr. Herliyah S1 Kedokteran Kontrak 5 10 Tahun
umum
6 dr. Rasmini S1 Kedokteran Kontrak 4 7 Tahun
umum

4. Data Ketenagaan Staft Perawat IGD


STATUS LAMA
KARYAWA BEKERJA
N NAMA STAFF PENDIDIKAN
N
O

1 Ns. Puji Astuti, S. Kep S1 Keperawatan Ners Kontrak 2 4 Tahun


2 Najkhatun Peniati, AMK D3 Keperawatan Kontrak 6 11 Tahun

3 Fajar Turyati, Amd. Keb D3 Kebidanan Kontrak 6 11 Tahun

4 Elisa Tri K, Amd. Keb D3 Kebidanan Kontrak 4 7 Tahun

5 Dwi Wahyuni, Amd. Keb D3 Kebidanan Kontrak 3 5 Tahun

6 Khoirul Izzati, Amd. Keb D3 Kebidanan Kontrak 3 5 Tahun

7 Kartika Sari, Amd. Keb D3 Kebidanan Kontrak 2 4 Tahun

8 Rizka Uji W, Amd. Kep D3 Keperawatan Kontrak 1 2 Tahun

9 Wiji Suryanto, Amd. Kep D3 Keperawatan Kontrak 2 4 Tahun

10 Ns Umi Faizah, S Kep S1 Keperawatan Kontrak 1 1 Tahun

11 Rahmat M, Amd Kep D3 Keperawatan Kontrak 1 1 Tahun

12 Amanah, AMK D3 Keperawatan Kontrak 2 3 Tahun

13 Sukarni, AMK D3 Keperawatan Kontrak 1 2 Tahun

14 Singgih, Amd Kep D3 Keperawatan Kontrak 1 10 Bulan

15 Melinda, Amd Kep D3 Keperawatan Kontrak 1 9 Bulan

16 Amelia, Amd Kep D3 Keperawatan Kontrak 1 10 Bulan

17 Irma Sugiyarti, Amd Kep D3 Keperawatan Kontrak 1 2 Tahun

18 Nur Hidayah, Amd Kep D3 Keperawatan Kontrak 1 16 Bulan

19 Nit Faizah, Amd Kep D3 Keperawatan Kontrak 1 16 Bulan

5. Data Kedisplinan Karyawan


N NAMA CT/ SAKIT IZIN ALPHA TELAT KEPATUHAN
O STAF CHR UNIFORM
YA
1 dr. Rizky W - - - - - 
2 dr. Zajuli - - - - - 
3 dr. Rangga - 1 - - - 
4 dr. Soleh - - - - - 
5 dr. Herliyah - - - - - 
6 dr. Rasmini - - - - - 
7 Najkhatun P, - - - - - 
AMK
8 Fajar T, Amd - - - - - 
Keb
9 Ns Puji A, S - - - - - 
Kep
10 Elisa Tri K, - - - - - 
Amd Keb
11 Dwi W, Amd - - - - - 
Keb
12 Khoirul N, - - - - - 
Amd Keb
13 Kartika Sari, - - - - - 
Amd Keb
14 Amelia, - 1 - - - 
Amd Kep
15 Wiji S, Amd - - - - - 
Kep
16 Sukarni, - - - - - 
AMK
17 Riska Uji - - - - - 
Amd Kep
18 Melinda, - - - - - 
Amd Kep
19 Nit Faizah, - - - - - 
Amd Kep
20 Amanah, - - - - - 
AMK
21 Irma S, Amd - - - - - 
Kep
21 Rahmat, - - - - - 
Amd Kep
22 Singgih, - - - - - 
Amd Kep
23 Nur H, Amd - - - - - 
Kep
24 Ns Umi F, S - - - - - 
Kep
25 Elisa T, Amd - - - - - 
Kep

B. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN


1. Pasien yang masuk ke Rumah Sakit melalui proses skrining, dianamnesa Bila
dari hasil skrining dicurigai COVID-19 maka pasien diarahkan menuju triase
IGD atau rawat jalan khusus COVID-19. Sebaliknya bila dari skrining tidak
dicurigai COVID-19 maka pasien diarahkan menuju triase IGD atau rawat jalan
non COVID-19 sesuai kebutuhan pasien

2. Area IGD khusus COVID-19 merupakan ruang observasi atau ruang tindakan
bagi pasien IGD dengan gejala COVID-19. Area ini dipisahkan dengan area IGD
non COVID-19 melalui batas permanen atau sementara. Setelah memasuki area
IGD COVID-19 pasien tidak diperkenakan kembali ke area IGD non COVID-19
dan petugas hanya boleh masuk dan keluar area ini melalui ruang ganti
(doning/doffing). Saat memasuki area ini:

• Dokter dan perawat melakukan pemeriksaan, observasi dan atau tindakan yang
dibutuhkan.
• Selanjutnya dilakukan pemeriksaan penunjang seperti; swab test atau rontgen
dan lain – lain sesuai protokol layanan di Rumah Sakit bagi pasien bergejala
COVID-19 atau memiliki riwayat kontak
• Bila pasien tidak perlu dirawat inap, pasien dapat dipulangkan dengan surat
pengantar ke Puskesmas untuk dilakukan pemantauan isolasi mandiri.
• Bila pasien perlu perawatan lebih lanjut maka dilakukan rawat inap di zona
COVID-19.
• Bila hasil pemeriksaan pasien tidak menunjukan COVID-19 maka pasien
dirawat di ruang inap biasa / ruang inap non COVID-19.

3. Setiap hari dilakukan kontrol oleh perawat jaga mengenai kesiapan alat-alat
medis yang ada di IGD, serta operan pasien dengan menggunakan Rekam Medis
apabila pada akhir shift masih ada pasien yang belum selesai di lakukan
tindakan.

4. Setiap hari dalam 24 jam selalu ada dokter jaga 1 orang dan perawat bidan 4
orang dalam pelayanan IGD.

Metode penugasan keperawatan di RSU Medika Lestari adalah Metode Tim.


Instalasi gawat darurat memberlakukan 3 kali shift jaga dimana pelaksanaannya
dibawah tanggung jawab Kepala ruangan.Setiap tim jaga dipimpin oleh Kepala jaga
yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan perawatan selama 24 jam. Shift jaga
dibagi menjadi tiga shift antara lain :
1. Shift pagi : 07.00 wib - 14.00 wib
2. Shift sore : 14.00 wib - 20.00 wib
3. Shift malam : 20.00 wib - 07.00 wib

C. HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN


 Instalasi Gawat Darurat Medika Lestari melayani semua kasus penyakit yang mampu
dilayani oleh staft rumah sakit, namun apabila ada pasien yang datang ke Rumah sakit
Medika Lestari yang karena kebutuhan untuk pemerikasaan penunjang dan lainnya
tidak mampu dilakukan maka akan dilakukan perujukan ke rumah sakit yang
dianggap lebih mampu dan akan di antar dengan menggunakan ambulance rumah
sakit.
 Membuat pembagian dan pengaturan zona risiko COVID-19 dan pembatasan akses
masuk di Rumah Sakit.
 Pemanfaatan teknologi informasi untuk inovasi layanan kesehatan
NO INDIKATOR TOTAL
1 JUMLAH KUNJUNGAN IGD 621
2 RAWAT INAP 439
3 RAWAT JALAN 182
4 KASUS PENYAKIT DALAM 354
5 KASUS BEDAH 109
6 KASUS OBGYN 52
7 KASUS SARAF 36
8 KASUS KECELAKAAN 12
9 KEMATIAN IGD 15
10 DOA (DEATH OF ARRIVAL) 1
11 RUJUK 5
12 KASUS ANAK 59

Grafik Kunjugan Pasien

740
720 T0TAL
700
680
660
640
620
600
580
560
FEBUARI MARET

T0TAL

Total kunjungan pasien di bulan Maret sebanyak 621 pasien sedangkan total
kunjungan pasien bulan Febuari sebanyak 722 pasien, dari total pasien mengalami
penurunan 13.09%
Grafik kunjungan Pasien Berdasarkan Jenis Kasus.

Angka
500
450
400
350
300
250
200
150
100
50
0
Kecelakaan Interna Bedah Anak Saraf Obgyn

Angka

Jumlah Kunjungan terbanyak pada bulan Maret adalah kasus penyakit dalam (Interna)
yaitu sebanyak 460 pasien sekitar 44,1% dari total kunjungan pasien

10 Besar Penyakit di Unit IGD

No Diagnosa ANAK DEWASA Jumlah


1 Febris 22 85 107
2 Suspek C19 0 92 92
3 Dispnau 0 35 35
4 Dispepsia 0 27 27
5 VL 2 18 26
6 Colik Abdomen 3 20 22
7 Ispa 11 9 20
8 Colik Renal 0 16 16
9 Selulitis 0 15 15
10 KPD 0 14 14
Grafik 10 Besar Penyakit IGD Bulan Maret 2022

100
90
80
70
60
50
40 dewasa
30 anak2

20
10
0
is 19 u ia VL en a al liti
s D
ebr C- pne eps m Isp Ren le u KP
F . s sp o
sp Di Di bd lik S
Su A Co
olik
C

INSIDEN PASIEN SAFETY


Tidak insiden yang terjadi pada bulan Maret sebagai bahan laporan ke Sasaran Keselamatan
Pasien (SKP RS)

LAPORAN INDIKATOR MUTU


NO INDIKATOR MUTU TARGET HASIL KET

< 5 menit 100% Tercapai


terlayani
setelah
Waktu tanggap pelayanan doter di gawat pasien
1 darurat (IAK) datang

100% 100% Tercapai


2 Kepatuhan identifikasi pasien

>76.61 78% Tercapai


3 Kepuasan pasien (IAM)

100% 100% tercapai


4 Kelengkapan assesmen resiko jatuh (ISKP)
5 100% 100% Tercapai
Kelengkapan assesmen awal medis dalam
24 jam (IAK)
Ketidak tersediaan obat dan alkes emergensi 0% tercapai
0%
6 di IGD (IAK)
Insiden high alert medication yang 0% Tercapai
ditemukan tanpa label atau salah pelabelan 0%
7 high alert di IGD (ISKP)

1. Ketepatan identifikasi pasien

kepatuhan identifikasi pasien

95%
85%
75%
prosentase (%)

65%
55%
45%
35%
25%
15%
5%
STANDAR CAPAIAN
MARET 2022 1 1

PLAN
Unit IGD merencanakan untuk mengetahui ketepatan identifikasi pada setiap pasien, dan
diharapkan seluruh petugas pemberi layanan melakukan identifikasi pasien dengan benar
memonitor dan mengevaluasi kepatuhan identifikasi pasien.
DO
Menerapkan kebiasaan mengidentifikasi setiap kali akan memberikan pelayanan dan
berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lainya.
STUDY
Angka laporan insiden pasien tanpa gelang identitas tidak lagi muncul
ACTION
Melakukan kolaborasi dengan unit lain seperti administrasi dan perawat jaga untuk selalu
memakai gelang identitas.
2. Kepuasan pasien

kepuasan pasien & keluarga

77.15
77.05
76.95
76.85
frekuensi

76.75
76.65
76.55
76.45
76.35
STANDAR CAPAIAN
MARET 2022 76.61 77.14

PLAN
Unit IGD merencanakan untuk mengetahui angka kepuasan pelanggan dan diharapkan
angka kepuasan pasien serta keluarga tinggi, dengan memonitor dan mengevaluasi angka
kepuasan pasien keluarga secara berkala.
DO
Melakukan kolaborasi dengan perawat jaga dan dokter jaga serta mengumpulkan data
pada setiap kali pasien datang.
STUDY
Angka prosentase kepuasan pelanggan lumayan tinggi dikarenakan pasien sudah merasa
puas dengan pelayanan yang telah diberikan.
ACTION
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan alur komplen pasien
3. Emergency respontime

waktu tangap pelayanan dokter di


gawat darurat

85%
Aprosentase (%)

65%
45%
25%
5%
SASARAN CAPAIAN
MARET 2022 1 1

PLAN
Unit IGD merencanakan untuk mengetahui penanganan pasien emergency dengan
respon time < 5 menit yang diharapkan penanganan layanan darurat oleh dokter dan
petugas kesehatan lainya tercapai dengan baik dan bertanggung jawab .
Serta memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan emergency respon time < 5menit
DO
Melakukan kolaborasi dengan dokter jaga, perawat jaga dan petugas kesehatan lainya.
STUDY
Angka respon time emergency < 5 menit tercapai baik dan bertanggung jawab
ACTION
Memonitor dan mengevaluasi pelayanan emergency respon time <5 menit
4. Kelengkapan assesmen resiko jatuh

kelengkapan assesmen resiko jatuh


di IGD

85%
prosentase 9%)

65%
45%
25%
5%
SASARAN CAPAIAN
MARET 2022 1 1

PLAN
Unit IGD merencanakan untuk mengetahui kelengkapan pada assesmen resiko jatuh
pasien yang diharapkan dapat terpenuhi dan dilaksanakan oleh semua petugas kesehatan
serta memonitor dan mengevaluasi kelengkapan assesmen resiko jatuh IGD
DO
Melakukan kolaborasi dengan perawat dan semua petugas kesehatan lainya
STUDY
Angka protentase kelengkapan assesmen resiko jatuh igd tercapai
ACTION
Memonitor dan mengevaluasi kelengkapan assesmen kelengkapan resio jatuh IGD
secara berkala.
5. Kelengkapan assesmen medis dalam 24 jam

kelengkapan assesmen medis dalam


24 jam

85%
prosentase (%)

65%
45%
25%
5%
SASARAN CAPAIAN
MARET 2022 1 1

PLAN
Unit IGD merencankan untuk mengetahui kelengkapan assesmen medis dalam 24jam
yang diharapkan dapat dilaksanakan oleh semua petugas kesehatan agar biasa
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan .
Monitoring dan evalusi kelengkapan assesmen medis dalam 24 jam
DO
Melakukan kolaborasi dengan seluruh tim kesehatan dan bagian terkait layanan secara
efektif
STUDY
Angka prosentase kelengkapan assesmen medis dalam 24jam tercapai
ACTION
Memonitor dan mengevaluasi kelengkapan assesmen medis dalam 24 jam secara
berkala
6. Kejadian ketidaktersediaan obat dan alat emergency di IGD

Kejadian ketidaktersediaan obat dan


alat emergency di IGD

85%
prosentase (%)

65%
45%
25%
5%
SASARAN CAPAIAN
MARET 2022 0 0

PLAN
Unit IGD merencanakan untuk mengetahui kejadian ketidak tersediaan obat dan alat
emergency yang diharapkan kelengkapan obat dan alat emergency di IGD terpenuhi
sehingga pelayanan emergency IGD tertangani dengan baik dan bertanggung jawab.
Monitoring dan evaluasi ketersediaan obat dan alat emergency secara berkala.
DO
Melakukan kolaborasi dengan tim kesehata lainya terutama bagian farmasi
STUDY
Angka laporan insiden ketidak tersediaan obat dan alat emergency tidak muncul
ACTION
Memonitor dan mengevaluasi ketidak tersediaan obat dan alat emergency IGD secara
berkala
7. Insiden high alert yang ditemukan tidak berlabel di IGD

insiden high alert yang ditemukan


tidak berlabel di IGD

0.85
0.65
frekuensi

0.45
0.25
0.05
SASARAN CAPAIAN
MARET 2022 0 0

PLAN
Unit IGD merencanakan untuk mengetahui insiden high alert yang ditemukan tidak
berlabel di IGD yang diharapkan petugas kesehatan saling berkerjasama untuk lebih
berhati hati dan teliti dalam pemberian pelayanan kepada pasien.
Monitoring dan mengevaluasi terhadap insiden high alert yang ditemukan tidak berlabel
DO
Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan dan unit terkait terutama farmasi
STUDY
Angka insiden higt alert yang ditemukan tampa berlabel tidak ada
ACTION
Memonitor dan mengevaluasi insiden higt alert tidak berlabel di IGD seara berkala

D. HAL-HAL YANG PERLU DILAPORKAN


Hal hal yang perlu dilaporkan adalah:
1. Jumlah pasien yang dirawat berdasarkan kasus
2. Ketersediaannya alat alat kesehatan/keperawatan
3. Insiden Keselamatan Pasien yang terjadi
4. Komplain Pasien/keluarga pasien terkait pelayanan
5. Hal-hal lain yang berkaitan dengan pelayanan medis, keperawatan dan
penunjang.
6. Laporan indikator mutu unit.
E. HAMBATAN
- Hambatan yang menyebabkan Indikator Mutu khususnya kepuasan pasien dan
keluarga bisa beresiko walau yang kami alami di IGD pada bulan Maret dimana
pasien yang ada pemeriksaan penunjang dan karena kondisi belum stabil disarankan
rawat inap tapi pasien dan keluarga menolak. Akhirnya pasien minta rawat jalan dan
diberikan obat.
- Pasien sering tidak terbuka saat di anamnesa terkait informasi kontak erat dan
kondisi kesehatannya. Hal itu terjadi karena masih adanya stigma negatif di
masyarakat terkait Covid-19. Stigma itu muncul karena masyarakat menyerap
informasi yang salah atau hoaks.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
 Rekapan bulanan ini digunakan sebagai bahan evaluasi unit setiap bulannya
dan dikirimkan ke Ka Sie Pelayanan & SDM, Ka sub sie Pelayanan Medis dan
Ka Sub Sie Keperawatan sebagai data pelayanan di ruang IGD.
 Laporan bulanan ini untuk alur kegiatan pencatatan dimulai dari pengisian
berkas rekam medis terkait tindakan yang diberikan. Data pasien tersebut
kemudian dicatat/ direkapitulasi di buku register IGD tiap harinya dan diolah
kembali menjadi rekapitulasi laporan bulanan.
 Hasil dari rekapitulasi bulan Maret jumlah pasien yang berkunjung ke IGD
adalah sebanyak 621 pasien

B. SARAN.
• Bila ketersediaan ruangan tidak memungkinkan sama sekali untuk pemisahan zona,
maka untuk mengurangi risiko penyebaran COVID-19 dapat dilakukan dalam bentuk
pengaturan jadwal pelayanan, pembagian jam shift layanan ataupun hari layanan yang
diikuti dengan tindakan dekontaminasi dan sterilisasi baik ruangan maupun alat
kesehatan setelah pemberian pelayanan kepada pasien COVID-19 sesuai aturan yang
berlaku.
• Pada area IGD tetap menerapkan protokol pencegahan COVID-19 yaitu: harus
mengenakan masker bagi petugas, pasien dan pengunjung; pengaturan jarak antar
orang >1m;dan rajin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau hand
sanitizer.
BAB IV
PENUTUP

Kami menyadari laporan yang kami buat jauh dari sempurna dan banyak kekurangan, maka
dari itu kritik dan saran sangat kami harapakan untuk menjadikan laporan ini manjadi lebih
baik. banyak terimakasih kepada semua pihak yang membantu dalam penyusunan laporan
ini.

Anda mungkin juga menyukai