PELAYANAN KLINIS
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
kepada masyarakat.
kebersihan ruangan dan toilet serta sikap ramah, sopan dan santun
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Puskesmas kampala.
2. Tujuan khusus
bermutu tinggi.
C. Sasaran
D. Ruang lingkup
d. KIA/KB
e. Laboratorium
h. Konseling gizi
i. KlinikTB/Kusta
j. Klink imunisasi
k. Klinik PTM
l. Loket obat
m. UGD
n. Rawat inap
lingkungan.
perlukan.
o. Ponek adalah unit pelayanan yang melayani ibu hamil yang akan
STANDAR KETENAGAAN
umum
S1 keperawatan 9 orang
lingkungan
masyarakat
kesehatan
M U S U
1. Dokter umum 2 - - - 2
2. Dokter Gigi 2 - - - 2
DIV Perawat 1 - - - 1
gigi
DIII perawat 1 - - - 1
gigi
3. Ns 3 3 - - 6
keperawatan
4. S1 8 1 - - 9
keperawatan
5. DIII 15 1 - - 16
keperawatan
6. DIV 3 3 - - 6
Kebidanan
7. DIII 10 28 - - 38
kebidanan
8. Gizi 5 - - - 5
9. S1 Kesehatan 2 - - - 2
lingkungan
10 S1 kesehatan 5 - - - 5
. masyarakat
11 SI farmasi 1 - - - 1
DIII farmasi 2 - - - 2
13 Admnistrasi 1 - - - 1
14 S1 Kesehatan 3 - - - 3
. lingkungan
SMA 4 - - - 4
JUMLAH 68 36 104
C. Jadwal kegiatan
jam.
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah ruang
Gedung rawat inap terdiri atas:
a) 1 kamar bersalin
b) 1 kamar nifas
d) 1 kamar petugas
B. Peralatan
Ruangan Peralatan
Tensimeter
Lup
Hammer
Ekstraksi serumen
Speculum telinga
Pinset cirurgis
Spaitel
Nierbekken
Lampu sorot
Tensimeter
Ultrasonic scaler
Light curing
Micromotor
Pincet
Sonde
Kaca mulut
Excavator
Plastic instrument
Scaler manual
Handle scapel
Korentang
MTBS dan wastafel untuk cuci tangan petugas seperti halnya dengan
pemeriksaan gigi dan mulut, terdiri dari satu ruangan dan meja
Klinik TB/ kusta terdiri dari 1 ruangan dengan lemari arsip dan meja
konsultasi.
TATALAKSANA PELAYANAN
A. Lingkup kegiatan
Lingkup kegiatan pelayanan klinis terhadap pasien yaitu:
1. Pasien, terdiri pasienumum dan pasien BPJS
2. Pelayanan terdiri dari layanan politekhnik, UGD, PONEK:
a. Pendaftaran pasien dan rekam medik
b. Pengkajian, keputusan dan rekam medis
c. Pelaksanaan layanan klinis
d. Rencana rujukan atau pemulangan pasien
B. Metode
a. Pendaftaran dan rekam medis
Metode yang dilakukan pada pendaftaran pasien menggunakan
metode yang terbaru atas antrian umum dan antrian prioritas.
Antrian prioritas meliputi pasien ibu hamil, pasien balita, pasien
lansia dan pasien dengan kebutuhan khusus pasien yang tidak
termasuk kategori prioritas dimasukkan dalam antrian umum
b. Pengkajian, rencana layanan klinis, pelaksanaan layanan klinis
serta rujukan dan pemulangan pasien meliputi:
1. Anamnesis (Subjektif)
2. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang sederhana
(objektif)
Bagian ini berisi hasil pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjangyang spesifik, mengarah pada diagnosis penyakit.
Meskipun tidak memuat rangkaian pemeriksaan fisik lainnya,
pemeriksaan tanda vital dan pemeriksaan fisik menyeluruh tetap
harus dilakukan oleh dokter untuk memastikan diagnosis serta
menyingkirkan diagnosis banding
3. Pengkajian
Pengkajian awal dilakukan secara paripurna dan kompeten
melakukan pengkajian, pengkajian awal meliputi keperawatan,
kajian kebidanan dan kajian psikologis dan identifikasi serta
dicatat di dalam rekam medis dengan mengacu kepada standar
profesi masing-masing profesi
Pelaksanaan pelayanan klinis ini harus di dukung yang
memadai dan menjamin keselamatan dan keamanan pasien.
Untuk setiap pasien rencana layanan terpadu dan
berkeseimbangan dan mempertimbangkan tata nilai budaya
pasien.
Pasien dengan darurat, mendesak, segera atau emergency
di identifikasi dan proses triase telah di identifikasi sebagai
kebutuhan darurat atau sesegera mungkin di periksa dan
mendapat asuhanpasien-pasien tersebut di dahulukan di periksa
sebelum pasien yang lain. Mendapat pelayanan diagnosis harus
distabilkan terlebih dahulu sebelum dirujukyaitu bila tidak
tersedia.
C. Pelaksaan pelayanan klinis
Pelaksaan layanan di pandu dengan pedoman dan prosedur
pelayanan klinis (pelayanan medis, keperawatan, kebidanan,dan
pelayanan profesi kesehatan lainnya) sesuai dengan rencana layanan
dan perkembangan serta perubahan rencana layanan yang terdapat
dalam rekam medis.
Bila dalam pelaksanaan pelayanan perlu di lakukan tindakan medis
maka dilakukan pemberian informasi kepada pasien mengenai tindakan
yang akan dilakukan. Efek yang mungkin terjadi apabila di lakukan
tindakan, efek yang mungkin terjadi bila tindakan tidak dilakukan
kemudian meminta persetujuan pasien atau keluarga pasien (informed
consent) serta di dokumentasikan di rekam medis. Pasien berhak untuk
menolak pengobatan, berhak untuk menolak dirujuk ke sarana
kesehatan lain. Jika pasien menolak untuk dilakukan pengobatan atau
rujukan, maka pasien diberi informasi mengenai hak pasien untuk
membuat keputusan. Akibat dari keputusannya, dan tanggung jawab
mereka berkenan dengan keputusannya tersebut.
Kasus-kasus gawat darurat harus di prioritaskan dan dilaksanakan
sesuai prosedur pelayanan pasien gawat darurat dan kasus-kasus
beresiko tinggi ditangani sesuai dengan prosedur pelayanan kasus
beresiko tinggi. Kasus-kasus yang memerlukan kewaspadaan universal
terhadap terjadinya infeksi harus ditangani dengan memperhatikan
prosedur pencegahan ( kewaspadaan universal)
BAB V
LOGISTIK
KESELAMATAN PASIEN
R: Rekomendasi
KESELAMATAN KERJA
PENGENDALIAN MUTU
PENUTUP