Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyusunan Laporan Tahunan Instalasi Gawat Darurat (IGD)RSIA
Amanah Probolinggo merupakan bagian pertanggung jawaban Unit IGDdalam
hasil penyampaian hasil evaluasi program kerja. Laporan Tahunan disusun dan
disampaikan kepada komite PMKP RSIA Amanah Probolinggo sebagai bahan
evaluasi kinerja tahun 2017 dan dijadikan bahan untuk penyusunan rencana
kerja dan rencana strategis RSIA Amanah Probolinggo tahun 2018.

B. Tujuan
Adapun tujuan penyusunan laporan tahun 2017unit IGD ini adalah sebagai
berikut :
a. Melaporkan hasil kinerja yang dicapai selama tahun 2017 terutama hasil
evaluasi program kerja dan pelaporan indikator Mutu Instalasi Gawat
Darurat tahun 2017.
b. Mengidentifikasi permasalahan yang ditemukan selama melaksanakan
kegiatan pencapaian kinerja.
c. Memberikan masukan – masukan yang dapat dijadikan dasar perencanaan
kegiatan tahun 2018.

C. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup Laporan Tahunan Unit Instalasi Gawat Darurat Rumah
Sakit Ibu dan Anak Amanah Probolinggo yaitu mengevaluasi indikator mutu
keselamatan pasien di IGD selama tahun 2017 yang meliputi pelayanan di
bidang Kebidanan dan Kandungan serta Pelayanan Kesehatan Anak.

1
BAB II
ANALISA SITUASI AWAL TAHUN

A. Hambatan Tahun Lalu


Unit Instalasi Gawat Darirat memiliki 8 indikator mutu keselamatan
pasien yang dilakukan monitoring.Berdasarkan hasil monitoring harian
indikator mutu di Unit Instalasi Gawat Darurat RSIA Amanah Probolinggo
didapatkan4 indikator yang belum dapat mencapai nilai standar pelayanan
minimal rumah sakit, yaitu Keterlambatan Pelayanan di IGD >5 menit,
kejadian salah triase, kejadian pemasangan infus > 2x, dan kejadian tidak
tersedianya obat/alkes di IGD.
Penyebab terjadinya keterlambatan pelayanan pertama gawat darurat >
5 menit, diantaranya: a). belum adanya pembagian tugas dengan baik, b).
kurangnya tenaga perawat/bidan, c). jumlah pasien rawat inap dan pasien baru
yang banyak dengan tingkat kegawatan yang hampir sama, dan d). terjadi
disaat pasien datang bersamaan dengan dilakukannya beberapa tindakan pada
pasien yang lain.
Penyebab terjadinya kesalahan penentuan triase, diantaranya: a).
Kurang detailnya petugas dalam melakukan assesmen pasien, b). Petugas
kurang memahami proses triase, dan c). Kurang kooperatifnya pasien dalam
memberikan keterangan saat dianamnesa.
Penyebab terjadinya kegagalan pemasangan infus, diantaranya: a).
Kasus lebih terjadi pada pasien anak sehingga anak tidak kooperatif karena
takut pada jarum suntik, b). Kasus terjadi pada ibu dengan kegawatan obstetri
dan disertai presyok, c). Petugas tidak cukup trampil dalam melakukan
tindakan, dan d) anatomi pembuluh darah vena yang terlihat terbatas dan
mudah phlebitis.

B. Kelembagaan
VISI : Menjadikan Rumah Sakitsebagai pusat rujukan unggulan khusus
pelayanan Ibu dan Anak yang BERPENAMPILAN, BERPROFESI
dan BERETIK di wilayah Probolinggo dan sekitarnya tahun 2022.

2
MISI :
1. Memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat Probolinggo
yang cepat, bermutu, dan terjangkau.
2. Memberikan pelayanan kesehatan khusus pada ibu dan anak yang
terstandar dengan tenaga kesehatan yang profesional.
3. Mewujudkan terselenggaranya pelayanan kesehatan yang
didukung oleh peningkatan ilmu dan teknologi di rumah sakit.
4. Berfokus pada kelangsungan hidup, pertumbuhan bisnis, dan
profitabilitas.
5. Berfokus pada pelayanan publik, masalah-masalah sosial,
komunitas, dan kesehatan lingkungan sekitar.
6. Mewujudkan pelayanan unggulan untuk kepuasan pelanggan serta
berdampak pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan
karyawan.
7. Memberikan kemudahan pelayanan, suasana yang
konduksif/akomodatif, kemudahan akses kendaraan, serta
ketersediaan informasi dan fasilitas penunjang lainnya.

MOTTO : “ Kepuasan Anda Jaminan Pelayanan Kami”


STRUKTUR ORGANISASI UNIT IGD

DIREKTUR

Ka.Yanmed
Kepala IGD Ka Keperawatan
Ka.Komite Medis
Ka. Admin &
Kepegawaian

Penanggung Jawab
IGD Laboratorium

Administrasi INSTALASI
IPSRS
FARMASI

3
TIM 1 TIM 2 TIM TIM 4
3
C. Sumber Daya
a. Sumber Daya Manusia
Instalasi Gawat Darurat perlu menyediakan sumber daya manusia
yang kompeten, cekatan dan mempunyai kemampuan sesuai dengan
perkembangan teknologi sehingga dapat memberikan pelayanan yang
optimal, efektif, dan efisien.RSIA Amanah merupakan Rumah Sakit yang
fokus pada pelayanan Ibu dan Anak, sehingga dibutuhkan tenaga dokter
kandungan dan kebidanan, dokter anak, bidan, dan perawat untuk
menunjang pelayanan kesehatan di RSIA terutama pada layanan IGD,
diantaranya:
1. Kualifikasi tenaga dokter di Unit Instalasi Gawat DaruratRSIA
Amanah Probolinggo adalah Dokter Umum, Dokter Spesialis
Kandungan dan Kebidanan (Sp. OG) dan Dokter Spesialis Anak (Sp.
A) menggunakan jasa pelayanan dokter tetap. Adapun nama dokter
pemberi pelayanan di Unit Instalasi Gawat Darurat RSIA Amanah
Probolinggo :
No. Nama Dokter Spesialisasai
1. dr. Adrian Yusanto
2. dr. Hj. Evariani, M.Kes
Dokter Umum
3. dr. Novita Lavi Hikmah
4. dr. Arif Fadillah
5. dr. Aminuddin, Sp.OG (K), MM.Kes
Dokter Kandungan
6. dr. Maria Diah. Z, Sp.OG
dan Kebidanan
7. dr. Abdul Hakim, Sp.OG
8. dr. Catur Prangga W, Sp.A
9. dr. Lasmadu. S, Sp.A Dokter Anak
10. dr. Endah Tjiptaningsih. T, Sp.A

2. Kualifikasi tenaga perawat/bidan di Unit Instalasi Gawat


DaruratRSIA Amanah Probolinggoadalah tenaga perawat/bidan di
Unit Instalasi Gawat DaruratRSIA Amanah Probolinggo yang

4
berpengalaman dan kompeten. Adapun nama pemberi pelayanan di
Unit Instalasi Gawat Darurat RSIA Amanah Probolinggo :
Perawat : 1. Kurnia Dwi Julia Maharami, S.Kep., Ns
2. Muhammad Zafiq Ali Khan, Amd. Kep
3. Ericha Aditya Raharja, S.Kep., Ns
4. Aris Kurniawan, S.Kep., Ns
5. Aditya Wahyu K, S.Kep. Ns
Bidan : 1. Liana Arisandi, Amd. Keb
2. Devy Rosita, Amd. Keb
3. Lisa Rochmaniyah, Amd. Keb
4. Yuliana Ertika Sari, Amd. Keb

3. Kualifikasi tenaga penunjang di Unit Instalasi Gawat Darurat RSIA


Amanah Probolinggoadalah tenagamedis/non medis yang
menunjang pelayanan di IGD, seperti laboratorium, farmasi, IPSRS.
Adapun nama pemberi pelayanan penunjang di Unit Instalasi Gawat
Darurat RSIA Amanah Probolinggo :
Laboratorium : 1. Siti Juwariyah, Amd. AK
2. Arga Deta, Amd. AK
Farmasi : 1. Erna Ismiati, S.Si, Apt.
IPSRS : 1. Nur Halimah
2. Arsyad

b. Sarana dan Prasarana


NO NAMA ALAT JUMLAH KET. KONDISI
1 Timbangan Bayi 1 buah Baik, Layak Pakai
2 Tensi Anak 1 buah Baik, Layak Pakai
3 EKG 1 buah Baik, Layak Pakai
4 Stetoskop Dewasa 1 buah Baik, Layak Pakai
5 Tensi Dewasa 1 buah Baik, Layak Pakai
6 Penlight 1 buah Baik, Layak Pakai
7 Reflek Patela 1 buah Baik, Layak Pakai

5
NO NAMA ALAT JUMLAH KET. KONDISI
8 Tiang Infus 3 buah Baik, Layak Pakai
9 Troli Hitam 1 buah Baik, Layak Pakai
10 Troli Putih 1 buah Baik, Layak Pakai
11 Nebulizier 1 buah Baik, Layak Pakai
12 DC Shock 1 buah Baik, Layak Pakai
13 SPO2 1 buah Baik, Layak Pakai
14 Vena Viewer 1 buah Baik, Layak Pakai
15 Otoskop 1 buah Baik, Layak Pakai
16 Ambubag Bayi 1 buah Baik, Layak Pakai
17 Troli Emergency 1 buah Baik, Layak Pakai
18 Tempat Sampah Medis 1 buah Baik, Layak Pakai
19 Tempat Sampah Non Medis 1 buah Baik, Layak Pakai
20 Masker Dewasa 1 buah Baik, Layak Pakai
21 Masker Nebul 1 buah Baik, Layak Pakai
22 Vacum Set 1 buah Baik, Layak Pakai
23 Torniket 2 buah Baik, Layak Pakai
24 Set Rawat Luka 1 buah Baik, Layak Pakai
25 Tempat duduk 1 buah Baik, Layak Pakai
26 Jackson rees anak 1 buah Baik, Layak Pakai
27 Laringoskop 1 buah Baik, Layak Pakai
28 Telepon 1 buah Baik, Layak Pakai
29 Thermometer 1 buah Baik, Layak Pakai
30 Partus Set 1 buah Baik, Layak Pakai
31 Medline 1 buah Baik, Layak Pakai
32 AC 2 buah Baik, Layak Pakai
33 Senter 1 buah Baik, Layak Pakai
34 Bed Pasien 3 buah Baik, Layak Pakai
35 Gunting 2 buah Baik, Layak Pakai

6
BAB III
TUJUAN DAN SASARAN KERJA

A. Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran


1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di unit Instalasi Gawat
Darurat secara efektif dan efisien.

b. Tujuan Khusus
a) Terlaksananya penilaian indikator klinis yang meliputi keefektifan
klinis, kegiatan yang berpusat pada keselamatan pasien.
b) Tersusunnya sistem monitoring pelayanan unit Instalasi Gawat
Darurat melalui indikator mutu keselamatan pasien.
c) Dihasilkannya rekomendasi dan tindak lanjut dari penilaian
indikator klinis yang ditujukan kepada direktur.

2. Sasaran
a. Pasien yang menggunakan layanan IGD
b. Pasien yang menggunakan ambulance RSIA Amanah

B. Hambatan Dalam Pelaksanaan Strategi


Adapun hambatan dan permasalahan yang masih ada antara lain:
1. Adanya kesadaran yang masih kurang terhadap peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.
2. Minimalnya petugas
3. Pembagian job desk yang belum jelas dan tumpang tindih
4. Dalam menganamnesa pasien, petugas kurang mendetail
5. Petugas kurang memahami proses triase
6. Kurang kooperatifnya pasien dalam memberikan keterangan saat
dianamnesa.
7. Petugas tidak cukup trampil dalam melakukan tindakan.

7
C. Upaya Tindak Lanjut
Keselamatan pasien menjadi salah satu indikator penting bagi kualitas
mutu pelayanan. Oleh karena itu melalui hasil monitoring IGD dapat diperoleh
gambaran mengenai keselamatan pasien di rumah sakit ini, khususnya di IGD.
Pada Rumah Sakit Ibu dan Anak Amanah Probolinggo memberikan pelayanan
yang disesuaikan dengan 6 sasaran keselamatan pasien yang secara kontinyu
dimonitoring dan di dokumentasikan terutama dalam pelayanan medis.
Berikut adalah tindak lanjut dan rekomendasi pada indikator klinis yang
tidak sesuai standar, antara lain :
1. Angka Keterlambatan Pelayanan Pertama Gawat Darurat < 5 menit
Rekomendasi :
a. Penugasan/penambahan karyawan untuk penerimaan pasien di IGD.
b. Tetap dilakukan pemantauan dan monitoring harian dan menambah
skill petugas sesuai prosedur yang berlaku.
TindakLanjut :
a. Dilakukan penambahan petugas IGD.
b. Melakukan daftar dan uraian tanggung jawab petugas perawat/bidan
sesuai shift untuk penerimaan pasien di IGD.

2. Insiden Kesalahan Penentuan Triase


Rekomendasi:
a. Tetap dilakukan pemantauan dan monitoring harian dan menambah
skill petugas sesuai prosedur yang berlaku.
b. Meningkatkan kepatuhan dan kedisiplinan petugas terhadap
prosedur yang ditetapkan.
c. Dalam menentukan triase dilakukan asessmen dan anamnesa yang
mendetail yang dilakukan oleh petugas yang berkompeten
Tindak Lanjut:
a. Selalu dilakukan monitoring harian.
b. Membuat daftar diagnosa berdasarkan triasenya.
c. Dilakukan pelatihan petugas

8
3. Angka Kegagalan Penusukkan Jarum Lebih dari 2x Per pasien
Rekomendasi :
a. Tetap dilakukan pemantauan dan monitoring harian dan menambah
skill petugas sesuai prosedur yang berlaku.
b. Meningkatkan hubungan saling percaya dan komunikasi yang baik
antara perawat/bidan dengan pasien/keluarga pasien
c. Meningkatkan kepatuhan dan kedisiplinan petugas terhadap
prosedur yang ditetapkan
Tindak Lanjut :
Selalu dilakukan monitoring harian dan dilakukan pelatihan petugas.

9
BAB IV
HASIL

A. Pencapaian Kinerja
N JUDUL
FORMULA DATA
O SASARAN
1 Keterlambatan Tabel Prosentase Keterlambatan Grafik Prosentase Keterlambatan Pelayanan
Pelayanan Pelayanan Pertama Gawat Pertama Gawat Darurat Tahun 2017
Pertama Darurat Tahun 2017
Gawat Darurat Grafik Prosentase Jumlah
(> 5 menit) Bulan ∑ % Pasien yang Ditangani > 5 menit
Januari 135 4%
10%
Feb uari 152 6% 6%
4% 4%
Maret 106 0% 5% 3%
2% 1%
April 102 3% 0% 0% 1% 0% 0% 0%
Mei 121 4% 0%
Juni 110 2%
Juli 119 0%
Agustus 158 1% Prosentase Keterlambatan
September 174 1%
Oktober 171 0%
Keterangan:
Nopember 178 0%
Berdasarkan Grafik Prosentase Keterlambatan
Desember 214 0%
Pelayanan Pertama Gawat Darurat tahun 2017
dari bulan Januari sampai Desember mengalami
penurunan prosentase. Hal ini menunjukkan
bahwa Pelayanan IGD sudah sesuai dengan
standar waktu pelayanan pasien di IGD, yaitu
kurang dari 5 menit untuk pelayanan oleh
perawat dan < dari 60 menit untuk pelayanan
oleh dokter.

2 Kematian di Tabel Prosentase Kematian di Grafik Prosentase Kematian di IGD < 24 jam
IGD < 24 jam IGD < 24 jam Tahun 2017 Tahun 2017

Bulan ∑ % Grafik Prosentase Kematian di


Januari 135 0% IGD < 24 Jam
Februari 152 0% 100%
Maret 106 0%
0%0%0%0%0%0%0%0%0%0%0%0%
Ap il 102 0%
0%
Mei 121 0%
Juni 110 0%
Juli 119 0%
Agustus 158 0% Prosentase Kematian di IGD < 24
September 174 0% Jam
Oktober 171 0%
Nopember 178 0%
Keterangan:
Desember 214 0%
Berdasarkan Grafik Prosentase Kematian di IGD
< 24 jam tahun 2017 pada bulan Januari sampai
Desember menunjukkan angka 0%. Hal ini
menunjukkan bahwa tidak ada pasien yang
meninggal di IGD RSIA Amanah.

10
N JUDUL
FORMULA DATA
O SASARAN
3 Kesalahan Tabel Prosentase Kesalahan Grafik Prosentase Kesalahan Penentuan Triase
Penentuan Penentuan Triase Tahun 2017 Tahun 2017
Triase
Bulan ∑ %
Grafik Prosentase Insiden
Januari 135 0%
Kesalahan Penentuan Triase
Februari 152 1%
1%
Maret 106 0% 1%
April 102 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
Mei 121 0% 0%
Juni 110 0%
Juli 119 0%
Agustus 158 0% Prosentase Kesalahan Penentuan
September 174 0% Triase
Oktober 171 0%
Nopember 178 0% Keterangan:
Desember 214 0% Berdasarkan Grafik Prosentase Kesalahan
Penentuan Triase tahun 2017 pada bulan Januari
sampai Desember tidak ada kejadian kesalahan
dalam menentukan triase di IGD.

4 Ketidak- Tabel Prosentase Grafik Prosentase Ketidakmampuan Menangani


mampuan Ketidakmampuan Menangani Life Saving Tahun 2017
Menangani Life Saving Tahun 2017
Life Saving
Bulan ∑ % Grafik Prosentase
Januari 135 0% Ketidakmampuan Menangani
Life Saving
Februari 152 0%
Maret 106 0% 100%
April 102 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
Mei 121 0% 0%
Juni 110 0%
Juli 119 0%
Agustus 158 0% ProsentaseKetidakmampuan
September 174 0% Menangani Life Saving
Oktober 171 0%
Nopember 178 0%
Desember 214 0% Keterangan:
Berdasarkan Grafik Prosentase ketidakmampuan
Menangani Life Saving tahun 2017 pada bulan
Januari sampai Desember menunjukkan angka
0%. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada
kegagalan dalam menangani pasien, dalam artian
semua sumber daya manusia di IGD telah
mampu menangani life saving pada pasien.

11
N JUDUL
FORMULA DATA
O SASARAN
5 Ketersediaan Tabel Prosentase Ketersediaan Grafik Prosentase Ketersediaan Obat dan Alkes
Obat dan Obat dan Alkes Emergency di Emergency di Ruang Resusitasi IGD Tahun
Alkes Ruang Resusitasi IGD Tahun 2017
Emergency di 2017
Ruang
Resusitasi Bulan ∑ % Grafik Prosentase Ketersediaan
IGD Januari 135 100% Obat dan Alkes Emergency
Februari 152 100% 100%
100%
Maret 106 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
April 102 100% 100%
99%
Mei 121 100% 99% 99%
99%
Juni 110 100%
Juli 119 100%
Agustus 158 100%
September 174 100% Prosentase Ketersediaan Obat dan
Oktober 171 100% Alkes Emergency
Nopember 178 99%
Desember 214 100% Keterangan:
Berdasarkan Grafik Prosentase ketersedian obat
dan alkes emergensi di ruang resusitasi IGD
tahun 2017 pada bulan Januari sampai Desember
menunjukkan hampir selalu tersedia obat dan
alkes emergensi. Namun pada bulan Nopember
terdapat satu kejadian (99%) tidak tersedia
obat/alkes.

6 Keterlambatan Tabel Prosentase Keterlambatan Grafik Prosentase Keterlambatan Pemeliharaan


Pemeliharaan Pemeliharaan Ambulans di IGD Ambulans di IGD Tahun 2017
Ambulans Tahun 2017

Bulan ∑ % Grafik Prosentase


Januari 135 0% Keterlambatan Pemeliharaan
Ambulans
Februari 152 0%
Maret 106 0% 1% 1%

April 102 0% 1%
0%
Mei 121 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%

Juni 110 0% 0%
Juli 119 0%
Agustus 158 0%
September 174 1% Prosentase Keterlambatan
Oktober 171 0% Pemeliharaan Ambulans
Nopember 178 0%
Desember 214 0%
Keterangan:
Berdasarkan Grafik Prosentase keterlambatan
pemeliharaan ambulantahun 2017 pada bulan
Januari sampai Desember menunjukkan angka
0%, kecuali bulan September. Hal ini
menunjukkan bahwa pemeliharaan ambulan
(perawatan, servis , dll) hampir selalu tepat
waktu.

12
N JUDUL
FORMULA DATA
O SASARAN
7 Kegagalan Tabel Prosentase Kegagalan Grafik Prosentase Kegagalan Pemasangan Infus
Pemasangan Pemasangan Infus di IGDTahun di IGD Tahun 2017
Infus di IGD > 2017
2X Grafik Prosentase Kegagalan
Bulan ∑ % Pemasangan Infus > 2x
Januari 135 6% 10% 6%
Februari 152 5% 5%5%
4% 4%
Maret 106 5% 5% 2%
April 102 4% 0%1%1%0%1%1%
Mei 121 2% 0%
Juni 110 4%
Juli 119 0%
Agustus 158 1% Prosentase Kegagalan Pemasangan
September 174 1% Infus > 2x
Oktober 171 0%
Nopember 178 1%
Keterangan:
Desember 214 1%
Berdasarkan Grafik Kegagalan Pemasangan
Infus di IGD tahun 2017, hanya di bulan Juli dan
Oktober tidak terjadi kegagalan pemasangan
infus. Sejak bulan Januari sampai Desember
terdapat penurunan kejadian dalam kegagalan
pemasangan infus di IGD. Hal ini dapat
disebabkan oleh banyak hal, diantaranya pasien
anak berusia <5 tahun, masih aktif dan kuat,
pasien gemuk dan minum kurang, sehingga
pembuluh darah vena yang terlihat terbatas dan
mudah plebitis, dan kurang terampilnya petugas.
Selanjutnya tetap perlu ditingkatkan dan
diperbaiki agar selanjutnya semakin lebih baik,
dan tetap waspada terhadap kasus-kasus
emergency lainnya.
8 Angka Tabel Prosentase Grafik Dilaksanakanya Assesmen Pasien Resiko
Dilaksanakany Dilaksanakanya Assesmen Jatuh di IGD Tahun 2017
a Assesmen Pasien Resiko Jatuh di IGD
Pasien Resiko Tahun 2017 Grafik Prosentase Dilaksanakannya
Jatuh di IGD Assesmen Pasien Risiko Jatuh di IGD
Bulan ∑ %
Januari 135 100% 150% 100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Februari 152 100% 100%
Maret 106 100% 50%
April 102 100%
0%
Mei 121 100%
SEPT
FEB

JULI

DES
JAN

APR
MEI

OKT
NOP
MAR

JUNI

AGST

Juni 110 100%


Juli 119 100%
Agustus 158 100% Prosentase Dilaksanakannya Assesmen Pasien
Risiko Jatuh di IGD
September 174 100%
Oktober 171 100%
Keterangan:
Nopember 178 100%
Berdasarkan Grafik Prosentase Angka
Desember 214 100% Dilaksanakanya Assesmen Pasien Resiko Jatuh
di IGD tahun 2017 selalu dilaksanakan asessmen
pasien resiko di IGD. Diharapkan untuk
selanjutnya juga selalu dilakukan asessmen
pasien di IGD, baik asessmen pasien risiko jatuh,
maupun asessmen pasien lainnya.

13
B. Pencapain Standar Pelayanan Minimal
TAHUN 2017
NO KETERANGAN TARGET CAPAIAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Jumlah Pasien IGD yang dilayani >
6 9 0 3 5 2 0 1 2 0 0 0
5 menit 1. 2
Belum
Total pasien IGD 135 152 106 102 121 110 119 158 174 171 178 214 0% maksimal
tercapai
Prosentase Keterlambatan
4% 6% 0% 3% 4% 2% 0% 1% 1% 0% 0% 0%
Pelayanan Pertama Gawat Darurat
2 Jumlah Pasien Meninggal di IGD
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
<24 jam
Total pasien IGD 135 152 106 102 121 110 119 158 174 171 178 214 <2/1000 tercapai
Prosentase Kematian di IGD 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%

3 Jumlah Pasien Salah Penentuan


0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Triase Belum
Total pasien IGD 135 152 106 102 121 110 119 158 174 171 178 214 0% maksimal
Prosentase Kesalahan Penentuan tercapai
0% 0% 1% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
Triase
4 Jumlah Pasien yang Gagal
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Ditangani Life Saving
Total pasien IGD 135 152 106 102 121 110 119 158 174 171 178 214 0% tercapai
Prosentase Ketidakmampuan
0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
Menangani Life Saving
5 Jumlah Kejadian tersedianya
Obat dan Alkes Emergency di 135 152 106 102 121 110 119 158 174 171 177 214
Ruang Resusitasi IGD Belum
Total pasien IGD 135 152 106 102 121 110 119 158 174 171 178 214 100% maksimal
Prosentase Ketersedianya Obat dan tercapai
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 99 100
Alkes Emergency di Ruang
% % % % % % % % % % % %
Resusitasi IGD

14
TAHUN 2017
NO KETERANGAN TARGET CAPAIAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
6 Jumlah Pasien yang dipasang infus
8 8 5 4 3 4 0 1 1 0 1 2
> 2x
Total pasien IGD yang dipasang
infus
135 152 106 102 121 110 119 158 174 171 178 214 < 10% tercapai
Prosentase Kegagalan Pemasangan
6% 5% 5% 4% 2% 4% 0% 1% 1% 0% 1% 1%
Infus
7 Jumlah Kejadian Keterlambatan
0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
Pemeliharaan Ambulans Belum
Total pasien IGD 135 152 106 102 121 110 119 158 174 171 178 214 0% maksimal
Prosentase Keterlambatan tercapai
0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 1% 0% 0% 0%
Pemeliharaan Ambulans
8 Jumlah Kejadian Dilaksanakannya
135 152 106 102 121 110 119 158 174 171 178 214
Assesmen Risiko Jatuh di IGD
Total pasien IGD 135 152 106 102 121 110 119 158 174 171 178 214 0% tercapai
Prosentase Dilaksanakannya 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Assesmen Risiko Jatuh di IGD % % % % % % % % % % % %

15
C. Data Statistik Kunjungan Instalasi Gawat Darurat
Tabel Jumlah Kunjungan Instalasi Gawat Darurat
Jumlah
Bulan
Kunjungan
Januari 135
Februari 152
Maret 106
April 102
Mei 121
Juni 110
Juli 119
Agustus 158
September 174
Oktober 171
Nopember 178
Desember 214

Jumlah Kunjungan IGD RSIA AMANAH


TAHUN 2017
250
214
200 174 171 178
152 158
150 135
121 110 119
106 102
100

50

0
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGSUTUS SEPTEMBER OKTOBER NOPEMBER DESEMBER

Jumlah Kunjungan

16
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Gambaran pencapaian hasil kinerja di unit Instalasi Gawat Darurat RSIA
Amanah Probolinggo Tahun 2017 berdasarkan capaian indikator yang
ditetapkan adalah sebagai berikut:
1. Untuk pencapaian indikator di IGD dari kedelapan indicator, ada 4
indikator yang belum maksimal, diantaranya: keterlambatan pelayanan
pertama gawat darurat, kesalahan dalam penentuan tirase, ketersediaan
obat dan alkes di IGD, dan keterlambatan pemeliharaan ambulans,
sehingga pemenuham atas target indicator tersebut menjadi fokus
perbaikan di tahun depan.
2. Untuk pencapaian indicator mutu pemasangan infus > 2x telah
mencapai target yaitu <10%, namun dengan angka kejadian yang
nyaris tiap bulan, diharapkan menjadi fokus perbaikan di tahun depan.
Secara Umum dapat disimpulkan bahwa IGD RSIA Amanah telah dapat
mencapai target dan merealisasikan program dan kegiatannya di tahun 2017.
Keberhasilan yang dicapai di tahun 2017 diharapkan dapat menjadi parameter
agar kegiatan-kegiatan di masa mendatang dapat dilaksanakan secara elbih
efektif dan efisien. Sedangkan hal-hal yang menghambat tercapainya target dan
renca pelaksanaan kegiatan diharapkan dapat ditemukan solusi serta alternative
penyelesaiannya.

B. Saran
Tetap melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian indikator
serta menyusun rencana tindak lanjut untuk perbaikan, diharapkan terjadi
perbaikan di tahun mendatang

17

Anda mungkin juga menyukai