Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN


BAHAYA KEHAMILAN

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK AMANAH

Jl. Dr. Saleh No 43 Telp./Fax. 0335 – 423487 Probolinggo-JawaTimur


Website: rsb-amanah.probolinggo.biz; email: klinikamanah@yahoo.co.id
KOTA PROBOLINGGO

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan satuan acara penyuluhan dengan judul

“Bahaya Kehamilan“ sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan program ponek di RSIA

AMANAH Kota Probolinggo”.

Semoga bantuan serta budi baik yang telah diberikan kepada penulis, mendapat balasan

dari Allah SWT. Besar harapan penulis, agar penyuluhan kesehatan ini dapat bermanfaat.

PROBOLINGGO, 02 Maret 2022

Penulis
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
BAHAYA KEHAMILAN

Pokok Bahasan : BAHAYA KEHAMILAN


Sub Pokok Bahasan : Pendidikan Kesehatan Tentang Pentingnya Etika Batuk dan Bersin
Sasaran : Pasien dan Keluarga
Penyaji : Novitalia Chundra Dewi
Hari/tanggal : Selasa, 02 Maret 2022
Waktu : 09.00 WIB – Selesai
Kontrak Waktu : 30 Menit
Tempat : Poli Obgyn RSIA Amanah

A. Latar Belakang

Selama masa kehamilan, ibu hamil mungkin mengalami berbagai perubahan pada
tubuh. Namun, apakah ibu hamil mengetahui bahwa ada tanda-tanda yang menunjukkan
bahaya pada kehamilan. Lalu apa saja tanda bahaya pada kehamilan yang perlu diwaspadai
itu. Perubahan yang terjadi pada ibu hamil sering kali menyebabkan rasa tidak nyaman dan
badan pun terasa sakit. Ibu hamil mungkin pernah bertanya-tanya apakah perubahan atau rasa
sakit yang dialami selama masa kehamilan ini normal atau tidak. Oleh karena itu, ibu hamil
sebaiknya selalu waspada terhadap berbagai gejala dan tanda kehamilan yang perlu
diperiksakan. Tanda yang muncul selama kehamilan mungkin terlihat ringan dan wajar
dialami oleh seorang ibu hamil. Padahal, tanda tersebut bisa jadi gejala dari kondisi serius
yang harus segera ditangani. Oleh karena itu, pentingnya pengetahuan ibu hamil tentang
bahaya dalam masa kehamilan.

Tanda bahaya kehamilan perlu diketahui dan diwaspadai oleh ibu hamil dengan


segera mungkin. Ada beberapa tanda kehamilan yang wajar dan tidak wajar yang dapat
terjadi di masa kehamilan.

B. Tujuan Penyuluhan Kesehatan


1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan ibu hamil dapat memahami dan
mengerti tentang tanda-tanda bahaya dalam masa kehamilan.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, sasaran diharapkan dapat menjelaskan
kembali perihal :
a. Peserta dapat menjelaskan pengertian dari bahaya kehamilan
b. Peserta dapat menjelaskan tanda-tanda bahaya kehamilan
c. Peserta dapat menjelaskan pencegahan bahaya kehamilan

C. Metode
1. Penyuluhan
2. Tanya / jawab
d. Media
1. Leaflet
2. LCD dan layar
e. Pengorganisasian Kelompok
Moderator : Novitalia Chundra Dewi, Amd.Keb
1. Membuka Acara
2. Menjelaskan Tujuan Penyuluhan dan mengatur jalannya acara penyuluhan
3. Bertanya pada audience
4. Menutup Acara
Penyaji : Yossi, Amd.Keb
1. Menggali pengetahuan audience
2. Menjelaskan pokok bahasan penyuluhan

Fasilitator : Savitri

1. Membagikan daftar hadir


2. Membagikan brosur / Leaflet

Dokumentasi : Novitalia Chundra Dewi, Amd.Keb


1. Mendokumentasikan kegiatan yang berlangsung
Observer :
1. Memantau kegiatan penyuluhan kesehatan
2. Membuat evaluasi dan menyimpulkan hasil penyuluhan kesehatan
f. Kegiatan Penyuluhan
Uraian Kegiatan
No Kegiatan
Penyuluh Audience
 Salam
-   Menjawab salam
Pembukaan  Perkenalan -   Mendengarkan
1
(5 menit)  Kontrak waktu -   Mendengarkan
 Menjelaskan maksud dan tujuan -  Mendengarkan

 Menjelaskan pokok masalah :


-  Memperhatikan
Proses Kejang demam pada anak
2  - Mendengarkan
(20 menit)  Memberi kesempatan kepada
audience untuk bertanya -  Bertanya

-Kilas balik : bertanya kepada audience -  Menjawab


Evaluasi  Kesimpulan
3 -   Mendengarkan
(5 menit)
 Mengakhiri dengan salam -   Menjawab salam

g. Evaluasi
1. Jelaskan kembali tentang pengertian dari bahaya kehamilan
2. Jelaskan kembali tentang tanda-tanda bahaya kehamilan
3. Jelaskan kembali tentang pencegahan bahaya kehamilan
MATERI PENYULUHAN
BAHAYA KEHAMILAN

A. Pengertian Bahaya Kehamilan


Selama masa kehamilan, ibu hamil mungkin mengalami berbagai perubahan pada
tubuh. Namun, apakah ibu hamil mengetahui bahwa ada tanda-tanda yang menunjukkan
bahaya pada kehamilan. Lalu apa saja tanda bahaya pada kehamilan yang perlu
diwaspadai itu. Perubahan yang terjadi pada ibu hamil sering kali menyebabkan rasa tidak
nyaman dan badan pun terasa sakit.
Ibu hamil mungkin pernah bertanya-tanya apakah perubahan atau rasa sakit yang
dialami selama masa kehamilan ini normal atau tidak. Oleh karena itu, ibu hamil
sebaiknya selalu waspada terhadap berbagai gejala dan tanda kehamilan yang perlu
diperiksakan. Tanda yang muncul selama kehamilan mungkin terlihat ringan dan wajar
dialami oleh seorang ibu hamil. Padahal, tanda tersebut bisa jadi gejala dari kondisi serius
yang harus segera ditangani. Oleh karena itu, pentingnya pengetahuan ibu hamil tentang
bahaya dalam masa kehamilan.
Tanda bahaya kehamilan perlu diketahui dan diwaspadai oleh ibu hamil dengan
segera mungkin. Ada beberapa tanda kehamilan yang wajar dan tidak wajar yang dapat
terjadi di masa kehamilan.
Mulai rasa sakit, nyeri, mual bisa menjadi hal yang biasa dirasakan ketika
mengandung. Namun, ada beberapa tanda bahaya kehamilan yang dapat mengancam
keselamatan ibu dan bayi. Apabila ibu hamil kerap merasakan beberapa
tanda kehamilan yang tidak biasa, maka perlu memeriksakan kehamilan ke dokter.
Sebelum terlambat, ibu hamil juga dapat menjaga kehamilan agar tetap sehat dengan rutin
melalukan pemeriksaan kehamilan ke dokter kandungan. Dengan begitu, Anda dapat
segera mengetahui dan waspada ketika terjadi tanda bahaya kehamilan. Tanda bahaya
kehamilan yang dialami, memerlukan penanganan yang baik dan segera oleh dokter
spesialis kandungan.
Untuk lebih waspada, ada beberapa tanda bahaya kehamilan yang perlu diketahui oleh
ibu hamil. Tanda bahaya kehamilan pertama yang perlu diwaspadai dan diketahui adalah
mual berat dan muntah berlebihan. Mual dan muntah selama kehamilan memang sesuatu
yang wajar. Namun, bisa menjadi hal yang serius jika tidak terkendali dan kondisinya
sangat parah. Ketika Anda merasa mual, Anda kemungkinan tidak dapat makan atau
minum apapun. Kondisi ini akan membuat Anda dan janin mengalami dehidrasi dan
kekurangan gizi yang disebut hiperemesis gravidarum.
Ketika sering muntah ketika masa kehamilan, juga dapat menjadi tanda bahaya
kehamilan seperti preeklamsia. Apabila muntah-muntah selama paruh kedua masa
kehamilan, nyeri di bawah tulang rusuk, dan pembengkakan di wajah, tangan, atau kaki.
Sering muntah juga dapat menjadi tanda bahaya kehamilan seperti keracunan makanan
jika muntah disertai diare dan infeksi ginjal jika muntah diserati demam dan nyeri di
punggung bawah atau sekitar alat kelamin.

B. Tanda – tanda Bahaya Kehamilan


1. Perdarahan yang keluar dari jalan lahir.
Perdarahan dikatakan normal jika hanya sebatas bercak. Namun, jika volume darah
yang keluar cukup banyak dan disertai adanya gumpalan jaringan, kondisi tersebut bisa
menjadi tanda bahwa ibu hamil mengalami keguguran, kehamilan ektopik, atau hamil
anggur. Perdarahan tersebut perlu diwaspadai terutama jika disertai nyeri dan kram perut.
Perdarahan melalui jalan lahir pada kehamilan sebelum 3 bulan bisa merupakan adanya
tanda keguguran. Janin mungkin masih dapat diselamatkan. Bila tidak, ibu
perlu mendapat pertolongan medis agar kesehatannya terjaga (Yoseph, 2010).
Perdarahan melalui jalan lahir disertai nyeri perut bagian bawah yang hebat
pada ibu yang terlambat haid 1-2 bulan, merupakan keadaan yang sangat
berbahaya. Kehidupan ibu terancam dan harus di bawa ke rumah sakit untuk
keselamatan jiwanya. Sedangkan perdarahan pada kehamilan 7-9 bulan,
meskipun hanya sedikit perdarahannya tetap merupakan ancaman bagi ibu dan
dapat menjadi penyebab kematian janin.Perdarahan pada kehamilan tersebut dibagi
menjadi 2, meliputi:
1) Trimester I (usia kehamilan 0-12 minggu) : Abortus, Molahidatidosa, Kehamilan
ektopik terganggu (KET)
2) Trimester II (usia kehamilan 12 -28 minggu) dan Trimester III (usia kehamilan 28-40
minggu) terjadi karena placenta previa, atau solutio placenta.

2. Kontraksi sebelum waktu bersalin


Kontraksi ringan normal dialami ibu hamil pada trimester kedua atau ketiga, terutama
saat ibu hamil merasa lelah atau kekurangan cairan. Kontraksi akan semakin sering
terjadi saat hari perkiraan lahir semakin dekat.
Namun, kontraksi bisa menjadi tanda bahaya pada kehamilan apabila disertai dengan
perdarahan atau keluar cairan dari vagina, ketuban pecah dini, dirasakan semakin kuat,
dan terjadi sebelum perkiraan waktu kelahiran bayi. Hal tersebut kemungkinan
menandakan ibu hamil akan melahirkan secara prematur.
Jika Bumil mengalami gejala-gejala terebut, segeralah pergi ke rumah sakit terdekat
agar penanganan darurat segera dilakukan.
Jika ibu hamil mengeluh nyeri pada perut yang hebat dan menetap, hal ini
merupakan tanda terjadinya kehamilan ektopik, aborsi dan solution plasenta
(Kusmiyati. Et. ell, 2008). Nyeri merupakan keluhan utama pada kehamilan
ektopik. Apabila terjadi ruptur dinding tuba pada kehamilan ektopik ini, nyeri
perut dan disertai perdarahan, bisa menyebabkan penderita pingsan atau syok.
Pada penderita aborsi, nyeri abdomen juga dirasakan, tetapi nyeri penderita
aborsi tidak begitu hebat dibanding penderita kehamilan ektopik (Winkjosastro,
2005). Sehingga terjadinya nyeri abdomen pada waktu hamil mengindikasikan adanya
tanda kehamilan ektopik, abortus dan solutio plasenta.

3. Mual muntah
Kedua kondisi ini wajar dialami oleh ibu hamil, khususnya pada trimester pertama
kehamilan. Namun, jika mual dan muntah terjadi secara berlebihan, dapat terjadi
dehidrasi, kekurangan elektrolit, kurang gizi, dan penurunan berat badan. Kondisi ini
disebut juga hyperemesis gravidarum dan perlu segera ditangani oleh dokter.
Ibu hamil terus menerus dan tidak mau makan. Keluhan hamil dan muntah adalah
gejala yang wajar dan sering ditemukan pada kehamilan trimester I pada saat usia
kehamilan 1-3 bulan. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, gejala ini akan hilang
sedikit demi sedikit di akhir trimester pertama. Akan tetapi ada kalanya keluhan
ini makin bertambah berat sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari dan keadaan
umum ibu buruk, keluhan ini disebut Hyperemesis Gravidarum (Huliana, 2001).
Keadaan mual dan muntah yang terus –menerus merupakan keadaan yang
berbahaya dalam kehamilan, karena akan mengganggu pertumbuhan janin dan
memperburuk keadaan ibu dan janin

4. Janin kurang aktif bergerak


Gerakan janin berkurang bisa menjadi tanda bahwa dia sedang tidur atau Bumil tidak
menyadari gerakannya. Namun, janin yang kurang aktif atau bahkan berhenti bergerak
dan tidak kembali aktif seperti biasanya juga bisa menjadi tanda dia kekurangan nutrisi
atau oksigen.
Jika gerakan janin kurang dari 10 kali dalam jangka waktu dua jam, sebaiknya segera
konsultasikan ke dokter kandungan.

5. Demam tinggi, dan Kejang


Demam tinggi dapat disebabkan karena adanya infeksi. Kemungkinan hal yang akan
terjadi apabila ibu hamil kekurangan suplemen vitamin. Tujuan agar pertumbuhan dan
perkembangan janin dapat optimal dan ibu selalu sehat.
1) Asam Folat (Vitamin B) :
Mencegah cacat lahir, mencegah BBLR dan kelahiran Prematur. Kebutuhan
Asam folat yakni 800 mikrogram sehari. Sumber alami Sayuran hijau, buah
jeruk, kacang kering dan kacang polong.
2) Kalsium : Untuk Tulang dan gigi yang kuat, menjaga peredaran darah dan syaraf agar
berjalan normal. Kebutuhan adalah 1.000 miligram per hari. Sumber alamiadalah
Susu, jus buah, dan sereal dengan diperkaya kalsium
3) Zat Besi : Mencegah Anemia pada kehamilan. Tubuh menggunakan besi untuk
membuat hemoglobin yang merupakan protein dalam sel darah merah yang
membawa oksigen ke jaringan tubuh. Selama kehamilan volume darah
meningkat untuk mengakomodasi perubahan dalam tubuh dan membantu bayi
agar suplai darahnya terpenuhi sehingga kebutuhan zat besi kan meningkat. Jika
ibu hamil tidak mendapatkan cukup zat besi, gejala yang ungkin timbul muncul
yaitu lelah dan lebih rentan terhadap infeksi, resiko kelahiran premature dan
BBLR. Kebutuhan zat besi selam hamil yaitu 27 miligram per hari. Sumber
alami adalah daging merah, unggas dan ikan merupakan sumber yang kaya
akan zat besi.Untuk meningkatkan penyerapan zat besi dari sumber tanaman
dan suplemen, dibutuhkan vitamin C seperti jus jeruk.
Ibu hamil sangat rentan terjangkit pilek dan flu. Tak heran, kalau masa
kehamilan membuat ibu hamil sering mengalami demam. Namun, demam dengan
suhu di atas 38 derajat celcius dapat merupakan tanda bahaya kehamilan.
Pasalnya, ini dapat menandakanya infeksi yang bisa berakibat fatal terhadap
janin di dalam kandungan. Demam tinggi disertai nyeri sendi dan kemerahan di
seluruh tubuh dapat menjadi tanda adanya infeksi CMV, toksoplasma, dan
parvovirus.

6. Ketuban Pecah Dini / Ketuban pecah sebelum waktunya


Pada kondisi normal, kantong ketuban pecah saat pembukaan lengkap ketika
proses persalinan tiba. Namun, apabila pecah lebih awal sebelum usia kehamilan 37
minggu, sebelum pembukaan mulut rahim 4 cm, atau sebelum ada tanda-tanda
persalinan, maka kondisi tersebut disebut ketuban pecah dini.Tanda bahaya
kehamilan ketuban pecah dini pada janin akan melahirkan bayi prematur, sindrom
gangguan pernapasan, infeksi darah, dan kematian.
Ketuban pecah sebelum waktunya atau biasa disebut ketuban pecah dini,
adalah ketuban yang pecah sebelum ada pembukaan pasa serviks. Untuk
primigravida kurang dari 3 cm dan pada multigravida kurang lebih 5 cm. Bila
keadaan ini terjadi dapat mengakibatkan infeksi yang dapat membahayakan
ibu dan janin. (Winkjosastro, 2005)

7. Sakit kepala, bengkak-bengkak, dan gangguan penglihatan


Sakit kepala normal terjadi saat hamil, karena tubuh akan mengalami lonjakan
hormon dan darah. Sementara, nyeri perut muncul akibat rahim yang terus
bertambah besar serta peregangan ligamen dan otot panggul dan sekitar rahim.
Akan tetapi, jika gejala-gejala tersebut disertai oleh gangguan penglihatan, bengkak-
bengkak, tekanan darah tinggi, dan kencing berbusa (banyak protein pada urine),
Bumil perlu berhati-hati, karena bisa jadi hal tersebut menandakan preeklamsia.

8. Nyeri saat buang air kecil


Jika muncul rasa sakit atau nyeri saat buang air kecil, bisa jadi Bumil
menderita infeksi saluran kemih, vaginosis bakterialis, chlamydia, endometriosis,
herpes genital, gonore, atau trikomoniasis. Segera temui dokter saat pertama kali ibu
hamil merasakan sakit ketika buang air kecil.

9. Oedema (bengkak) pada wajah dan tangan


Oedema adalah penimbunan cairan secara berlebihan. Biasanya diketahui dari
kenaikan berat badan berlebih saat pembengkakan tangan, wajah dan jari kaki. Bila
kenaikan berat badan setiap 1 kg seminggu beberapa kali, hal ini perlu diwaspadai karena
dapat menimbulkan Preeklampsia (Winkjosastro, 2005)
Anda dapat segera menghubungi dokter untuk segera mendapat penanganan
medis. Apabila tidak segera ditangani, akan memicu kelahiran prematur.
Nyeri atau pembengkakan pada salah satu kaki dan sakit kepala merupakan
salah satu gejala yang mengarah kepada pembekuan darah. Kondisi ini jarang terjadi
pada masa kehamilan, namun Anda tetap perlu waspada karena pembekuan darah ini
dapat berjalan ke arah paru-paru dan menimbulkan kematian.

2) Pencegahan Bahaya Kehamilan


Deteksi dini tanda bahaya pada kehamilan. Deteksi dini tanda bahaya kehamilan
sangat diperlukan untuk menemukan ibu hamil yang kemungkinan mengalami bahaya
atau komplikasi kehamilan sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu.
Penatalaksanaan deteksi dini terhadap tanda bahaya kehamilan dapat melalui
pemeriksaan kehamilan secara rutin pada tenaga kesehatan paling sedikit 4 kali
selama kehamilan yaitu 1 kali trimester pertama, 1 kali trimester kedua, dan 2 kali
pada trimester ketiga (Saifuddin, 2001). Kebijakan operasional pelayanan antenatal
oleh Departemen Kesehatan di wilayah Puskesmas meliputi pemberian penyuluhan
tentang tanda bahaya kehamilan dalam bentuk komunikasi informasi dan edukasi (KIE),
selain itu juga dengan pemberian buku kesehatan ibu dan anak sehat (KIA) atau
kartu menuju sehat (KMS) ibu hamil (Saifuddin, 2001)
DATAR PUSTAKA

Coad J, 2007. Anatomi & Fisiologi untuk Bidan. Surabaya: Erlangga. 263.
Salmah. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: EGC
Lampiran 1 / Dokumentasi
Lampiran 2 / Daftar Absensi

Anda mungkin juga menyukai