Anda di halaman 1dari 55

UPDATE TERKINI AKREDITASI FKTP

Bab 3 .PKP : Penyelenggaraan Kesehatan Perseorangan


Standar 13 sd 15
STANDAR INSTRUMEN AKREDITASI
KLINIK 2022

BAB 3 PKP

STANDAR 3.13. sd. 3.15


Penyelengaraan Kesehatan Perseorangan
PKP

Disampaikan pada Workshop Online Pendampingan Upaya Peningkatan


KMKP Mutu Klinik KMKP-APKESMI , 15-16 September 2022
dr. Della Sarah Distrianda
ASN/Surveyor FKTP
087878724409
mumzhafa@yahoo.com
IG@DellaSarah
Standar Akreditasi klinik 3 bab, 22 Standar 105 EP
Bab 1.TATA KELOLA KLINIK
Bab 2 : Peningkatan Mutu Keselamatan Pasien
1. TKK 1 : Visi, Misi, Tujuan, Struktur organisasi
1. PMKP 1. Upaya Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien: -
2. TKK 2 : Tata kelola SDMKK 3 :
Indikator mutu, Pelaporan IKP, investigasi, tindak lanjut
3. TKK 3 :Tata Kelola Fasilitas dan Keselamatan yaitu
2. PMKP 2. Penerapan Sasaran Keselamatan Pasien
sarana, utilitas dan peralatan; keselamatan;bencana
3. PMKP 3. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi,Penerapan
dan kebakaran; B3, limbah B3, limbah domestic
Kewaspadaan standar dan Penerapan Kewaspadaan Standar
4. TKK 4 : Tata Kelola Kerjasama

PKP 9 PKP 15
PKP 1, 3 PKP 7 PKP 12
PKP 8

PKP 2,
PKP 10, PKP 13,
PKP 2, 5, 6
Pelaksanaan 11 14
Hak kewajiban 4 Pasien Pelayanan gizi Pelayanan rekam Pelayanan obat
pasien asuhan Pelayanan anestesi Pelayanan penunjang
Skrining, asesmen, Pemulangan medis
Pendaftaran
berisiko tinggi Pemberdayaan Dan bedah Lab, radiodiagnostik
Rencana asuhan, dan
Tindak pasien,
Pemberdayaan pasien rujukan
berisiko tinggi Informed consent

Bab 3. Penyelengaraan kesehatan Perseorangan


Standar 1 sd Standar 15
Bab 3. Penyelengaraan kesehatan Perseorangan
Standar 1 sd Standar 15

•PKP 1 : Hak Pasien dan keluarga (7 Ep) • PKP 8 :Pelayanan Anestesi Sedasi dan Bedah
minor
•PKP 2 : Klinik melibatkan pasien dan Keluarga
• PKP 9 : Pelayanan gizi utk perawatan
dalam proses asuhan (2 Ep)
• PKP 10 : Pemulangan Pasien
•PKP 3 : Penerimaan pasien klinik(4 Ep) • PKP 11 : Rujukan terintegrasi
•PKP 4 : Pengkajian pasien (3 Ep) • PKP 12 : Rekam Medis
•PKP 5 : Rencana asuhan • PKP 13 : Laboratorium
•PKP 6 : Pelaksanaan rencana asuhan • PKP 14 : Radiologi
• PKP 15 : Farmasi
•PKP 7 : Pasien berisiko dan pelayanan gawat
darurat
PENYELENGGARAAN KESEHATAN PERSEORANGAN
(PKP)

Gambaran Umum
• Pelayanan yang dilakukan di klinik meliputi pelayanan preventif, promotif, kuratif dan
rehabilitatif.

• Klinik pratama menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar sedangkan klinik utama


menyelengggarakan pelayanan spesialistik.

• Pelaksanaan asuhan dan pelayanan dilakukan secara terintegrasi oleh semua Profesional
Pemberi Asuhan (PPA).
• Asuhan pasien terintegrasi merupakan konsep pelayanan berfokus pada pasien yang
dilaksanakan sehari hari
Pokok Bahasan :

Metoda Isu2 Elemen


Struktur Esensi Standar
Penilaian Penting Penilaian
SIAP SIAP Bab 3 Bab 3
Bab 3 Bab 3
SK.PJ Klinik Tentang
1.Jenis-jenis Pelayanan
POKOK BAHASAN PKP
2.PJ.PKP
Penyelenggaraan Kesehatan 3.Program kerja
Perseorangan adalah, KPK,dimulai dari
disingkat PKP
Identifikasi issue
▪ Adalah suatu kegiatan strategis PKP,dan
pelayanan kesehatan yg
diselenggarakan untuk Target sasaran
peningkatan,pencegahan,pe 3.Indikator Tiap unit
nyembuhan ,Indikator Prioritas
penyakit,pengurangan klinik,Indikator Mutu
penderitaan akibat penyakit
dan memulihkan kesehatan Nasional klinik ada 4,
perseorangan (PMK 9/2014 (KT,APD,Identitas dan
tentang klinik dan PMK 14 KP)
/2021 Perijinan dan Standar
usaha berisiko bidang 4.Pelaksanaan dan
kesehatan) Pemantauan
▪ Dari Pasien masuk sampai Pengendalian dan
keluar dari Klinik Penilaian Pencapaian
Produknya : Layanan /Asuhan Klinis
01
Esensi ASUHAN KLINIS TERINTEGRASI, ANTAR PROFESI MERUPAKAN JENIS PELAYANAN UKP
Bab 3 SEBAGAI PRODUK UNGGULAN
02

▪ Asuhan Klinis harus


03
terstandar, bermutu, dan
berkeadilan sesuai Regulasi Asuhan Klinis harus PKP 1 : Hak Pasien dan keluarga (7 Ep)
▪ KMK 514/2015 jo KMK diselenggarakan oleh
PKP 2 : Klinik melibatkan pasien dan Keluarga dalam
proses asuhan (2 Ep)
1186/2022: Ttg Panduan tenaga kesehatan yang PKP 3 : Penerimaan pasien klinik(4 Ep)
klinis bagi Dokter di FKTP professional dan PKP 4 : Pengkajian pasien (3 Ep)
kompeten sesuai PKP 5 : Rencana asuhan
▪ Ada 144 Diagnostik, MOU PKP 6 : Pelaksanaan rencana asuhan
kewenangan klinis,
BPJS Kesehatan (Kapitasi) PKP 7 : Pasien berisiko dan pelayanan gawat darurat
dengan menggunakan PKP 8 ; Pelayanan anestesi,sedasi,dan bedah minor
▪ 1. TBC peralatan, serta sarana PKP 9 : Pelayanan gizi
▪ 79. Gangguan Gizi (Stunting) dan prasarana yang PKP 10 : Pemulangan Pasien
▪ ISPA Tidak ada yg ada memadai. PKP 11 : Rujukan
PKP 12 : Rekam medis
Tonsilitis,Pharingitis,Comon PKP 13 : Laboratorium
Cold PKP 14 : Radiologi
PKP 15 : Farmasi
▪ Protokol Kesehatan FAKTA
▪ Alur Pelayanan KRITIS
Prinsip dasar Asuhan klinis
▪ (untuk Pasien dan Petugas)
▪ Asuhan Klinis harus ▪ Triase/Skrining Kegawatdaruratan
terstandar, bermutu, dan ▪ Telemedicine
berkeadilan sesuai ▪ Hak & Kewajiban Pasien dan Petugas
peraturan-perundangan ▪ Informed Consent
yang berlaku. ▪ Kajian Awal & Kajian Ulang
▪ KMK 514/2015 jo KMK ▪ Pelimpahan Wewenang Klinis
1186/2022: Ttg Panduan ▪ Audit Klinis
klinis bagi Dokter di FKTP ▪ Keluhan & Kepuasan Pelanggan
▪ Ada 144 Diagnostik, dasar ▪ Kewaspadaan Isolasi
MOU BPJS Kesehatan ▪ Risiko Pelayanan Klinis
system Kapitasi ▪ Keselamatan Pasien
▪ PPI
Bab 3 PKP Standar 1 sd Standar 15 DALAM GAMBAR

PKP 1 : Hak Pasien dan keluarga (7 Ep)


PKP 2 : Klinik melibatkan pasien dan
Keluarga dalam proses asuhan (2 Ep) 1. Sarana, Bangunan/Tempat (lihat ukuran luas
PKP 3 : Penerimaan pasien klinik(4 Ep) dan penampilan)
PKP 4 : Pengkajian pasien (3 Ep) 2. Prasarana/Alkes,Meubeler, (jenis
alat,pemeliharaan,ASPAK)
PKP 5 : Rencana asuhan
3. Tenaga Medis,Kesehatan
PKP 6 : Pelaksanaan rencana asuhan
(Kompetensi,Kredensial,STR,SIP.SKP
PKP 7 : Pasien berisiko dan pelayanan gawat darurat
terpeliahar)
PKP 8 ; Pelayanan anestesi,sedasi,dan bedah minor 4. SOP.SK,Dokumen sesuai Telusur
PKP 9 : Pelayanan gizi SIAF.(Dokumen tiap Bab UPDATE Regulasi)
PKP 10 : Pemulangan Pasien 5. Indikator mutu tiap Unit, Prioritas Puskesmas,
PKP 11 : Rujukan IMN (P.D,C/S,A)
PKP 12 : Rekam medis (Standar PMK 43/2019 Ttg Puskesmas dan PMK
PKP 13 : Laboratorium 14/2021 Ijin dana Standar Usaha berisiko bidang
PKP 14 : Radiologi Kesehatan)
PKP 8 Pelayanan Anestesi dan Tindakan bedah minor PKP 15 : Farmasi
Bab 3 PKP 3,9 sd 3.15 Dalam Gambar

Rujukan (Sisrute)
PKP 9 : Pelayanan gizi
PKP 10 : Pemulangan Pasien
PKP 11 : Rujukan
PKP 12 : Rekam medis
PKP 13 : Laboratorium
PKP 14 : Radiologi
PKP 15 : Farmasi

SESUAIKAN DENGAN STANDAR


1. Bangunan
2. Tenaga
3. SOP, Dokumen
4. Indikator Mutu tiap Unit,
Rekam Medis PKP 13.Laboratorium PKP 15.Farmasi Prioritas Puskesmas,IMN
5. Peralatan
PKP 13
PELAYANAN LABORATORIUM
Maksud dan Tujuan
• Klinik yang menyelenggarakan pelayanan laboratorium menetapkan
jenis-jenis pelayanan dan pemeriksaan laboratorium yang tersedia.

• Regulasi pelayanan laboratorium disusun sebagai acuan yang meliputi


kebijakan dan pedoman serta prosedur-prosedur pelayanan
laboratorium.
Elemen Penilain
1. Ada penetapan jenis-jenis pelayanan laboratorium yang disediakan (R).
2. Terdapat Penanggung Jawab Laboratorium (O, W)
3. Klinik menetapkan rentang nilai normal untuk setiap jenis pemeriksaan yang
disediakan (D)
4. Ada bukti reagensia esensial dan bahan lain tersedia sesuai dengan jenis
pelayanan yang ditetapkan, pelabelan dan penyimpanannya(D, W)
5. Ada prosedur pelaporan, pencatatan dan tindak lanjut hasil laboratorium kritis
(R,D,W)
6. Ada prosedur rujukan spesimen dan/ atau pengguna layanan, jika
pemeriksaan laboratorium tidak dapat dilakukan oleh klinik (R,D)
7. Ada bukti pelaksanaan Pemantapan Mutu Internal (PMI) dan
Pemantapan Mutu Eksternal (PME) secara berkala (D,O,W).
N
Kriteria Elemen Regulasi yang disusun Dokumen yang
o Penilaian dibutuhkan

13.13 1 -SK Pelayanan Laboratorium yang mengatur jenis-jenis Form hasil


pelayanan laboratorium yang disediakan sesuai dengan pemeriksaan
kebutuhan masyarakat dan kemampuan Puskesmas, waktu laboratorium
penyerahan hasil pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan mencantumkan nilai
laboratorium yang berisiko tinggi, proses permintaan normal dan nilai
pemeriksaan, penerimaan specimen, pengambilan, dan rentang rujukan
penyimpanan specimen,pelayanan pemeriksaan di luar jam
kerja pada Puskesmas rawat inap atau puskesmas yang
menyediakan pelayanan di luar jam kerja, proses pemeriksaan
laboratorium kesehatan dan keselamatan kerja dalam
pelayanan laboratorium, penggunaan alat pelindung diri,
pengelolaan reagen dan terutama menetapkan nilai normal,
rentang nilai rujukan dan nilai kritis
- Pedoman pelayanan laboratorium
- SOP pelayanan laboratorium seperti permintaan,
penerimaaan, pengambilan dan penyimpanan spesimen,
pengelolaan reagen, pelaksanaan pemeriksaan, dan
penyampaian hasil pemeriksaan kepada pihak yang
membutuhkan, serta pengelolaan limbah medis dan
bahan berbahaya dan beracun (B3).
Dapat 1 SK Pelayanan Laboratorium yang berisi :
• Jenis pemeriksaan Lab
• Penanggung jawab Lab
• Rentang Nilai normal
• Nilai Kritis
• Regensia essensial
• Rujukan Pemeriksaan

1. Ada penetapan jenis-jenis pelayanan laboratorium yang


disediakan (R).
5. Ada prosedur pelaporan, pencatatan dan tindak lanjut
hasil laboratorium kritis
6. Ada prosedur rujukan spesimen dan/ atau pengguna
layanan, jika pemeriksaan laboratorium tidak dapat
dilakukan oleh klinik (R,D)
No Kriteria Elemen Regulasi yang disusun Dokumen yang
Penila an dibutuhkan

13 2 -3 SK Penggung Jawab Laboratorium beserta urauan tugasnya SK PJ Lab, rentang


SK rentang nilai normal untuk setiap jenis pemeriksaan yang nilai
disediakan Form hasil
pemeriksaan
laboratorium Hasil
pemantauan
pelaporan hasil
pemeriksaan
laboratorium
2. Terdapat Penanggung Jawab Laboratorium (O, W) 4. Ada bukti reagensia esensial dan bahan lain tersedia sesuai
3. Klinik menetapkan rentang nilai normal untuk setiap dengan jenis pelayanan yang ditetapkan, pelabelan dan
jenis pemeriksaan yang disediakan (D) penyimpanannya(D, W)
Contoh Jenis pemeriksaan lab yang
ditetapkan dalam SK
No Kriteria Elemen Regulasi yang disusun Dokumen yang dibutuhkan
Penilaian

4 -6 SK tentang jenis3 reagen sesuai dengan Bukti penyimpanan dan pelabelan


pelayanan yang di tetapkan reagensia sesuai dengan regulasi
SOP2 terkait penyimpanan, pelabelan, (check list), bukti perhitungan
limbah di lab dll sesuai dengan kebutuhan kebutuhan reagensia termasuk
pelayanan buffer stock, bukti pemesanan
SOP pelaporan, pencatatan dan tindak lanjut reagensia, check list monev
hasil laboratorium kritis ketersediaan reagensia
SOP rujukan spesimen dan/ atau pengguna SOP utk hasil lab ktitis dll
layanan, jika pemeriksaan laboratorium tidak SOP rujukan specimen, PKS dgn
dapat dilakukan oleh klinik temoat rujukan
Label B3
Nama B3/Nama dagang
Nama B3 (Komposisi,
No.CAS/No.UN)

Kata Peringatan

Informasi tindakan penanganan

Pernyataan bahaya:
Keterangan tambahan -Klasifikasi B3
- Fisik, kesehatan dan lingkungan
Identitas pemasok
5. Ada prosedur pelaporan, pencatatan dan tindak lanjut
hasil laboratorium kritis (R,D,W)
6. Ada prosedur rujukan spesimen dan/ atau pengguna layanan, jika
pemeriksaan laboratorium tidak dapat dilakukan oleh klinik (R,D)
7. Ada bukti pelaksanaan Pemantapan Mutu Internal (PMI) dan Pemantapan Mutu Eksternal (PME)
secara berkala (D,O,W).

Dilakukan pemantapan mutu internal dan pemantapan


mutu eksternal terhadap pelayanan laboratorium sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan dan dilakukan
perbaikan jika terjadi penyimpangan
No Kriteri Elemen Regulasi yang disusun Dokumen yang dibutuhkan
a Penilaian
6 SOP PMI dan PME Bukti pelaksanaan PMI dan PME Bukti
pelaksanaan perbaikan bila terjadi
penyimpangan
PKP 14
PELAYANAN RADIOLOGI DIAGNOSTIK
Maksud dan Tujuan
• Pelayanan radiologi diagnostik di klinik disesuaikan dengan kebutuhan dan
sesuai keamanan radiasi.
• Klinik yang memiliki pelayanan radiodiagnostik dipastikan memiliki
manajemen keamanan radiasi yang meliputi:
1. Kepatuhan terhadap standar yang berlaku dan peraturan perundang-undangan
2. Kepatuhan terhadap standar dari manajemen fasilitas, radiasi dan program
pencegahan dan pengendalian infeksi.
3. Tersedia APD sesuai pekerjaan dan bahaya yang dihadapi.
4. Orientasi bagi semua staf pelayanan radiologi tentang praktik dan prosedur
keselamatan.
Elemen Penilaian
1. Klinik menerapkan prosedur pelayanan radio diagnostik (R)
2. Ada bukti pelayanan radiologi sesuai dengan prosedur yang ada
termasuk kepatuhan terhadap manajemen keamanan radiasi (D)
PKP 15
PELAYANAN KEFARMASIAN
Maksud dan Tujuan
• Klinik melaksanakan pengelolaan sediaan farmasi dan alat kesehatan
serta pelayanan farmasi klinik sesuai standar pelayanan kefarmasian.
• Klinik secara berkala minimal satu kali dalam setahun menetapkan
formularium yang mengacu pada Formularium Nasional.
• Pengkajian resep dilakukan oleh tenaga kefarmasian, meliputi
pengkajian administrative, farmasetik dan klinis.
• Peresepan hanya dilakukan oleh tenaga medis yaitu dokter, dokter
gigi dan dokter spesialis.
Ketentuan Terkait Pelayanan Kefarmasian di Klinik terdapat Pada PMK No 14 Tahun 2021 bagian Standar Usaha Klinik,
Permenkes Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik dan Permenkes No 34 Tahun 2021 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
Klinik

Klinik Rawat Jalan

• Klinik yang menyelenggarakan rawat jalan dapat


melaksanakan Pelayanan Kefarmasian.
• Klinik yang menyelenggarakan pelayanan kefarmasian,
wajib memiliki apoteker sebagai penanggung jawab
Pelayanan Kefarmasian dan wajib memiliki instalasi
farmasi.

Klinik Rawat Inap dan Rehabilitasi NAPZA

• Wajib melaksanakan pelayanan kefarmasian, wajib


memiliki apoteker sebagai penanggung jawab Pelayanan
Kefarmasian di Instalasi Farmasi
Klinik yang tidak menyelenggarakan pelayanan kefarmasian
dapat bekerjasama dengan klinik lain atau apotek untuk
memberikan pelayanan kefarmasian.

Pelayanan Resep pada Klinik rawat jalan yang tidak


memiliki Apoteker dilakukan di apotek atau Klinik lain yang
menyelenggarakan Pelayanan Kefarmasian.

Klinik yang tidak menyelenggarakan pelayanan kefarmasian


harus memiliki lemari khusus penyimpanan obat darurat
dan bahan medis habis pakai (PMK no 14/2021)

Daftar Obat Keadaan Darurat Medis pada klinik yang tidak


menyelenggarakan pelayanan kefarmasian mengacu pada
KMK Nomor HK.01.07/MENKES/4799/2021
Elemen Penilaian
1. Tersedia bukti pengelolaan dan pelayanan sediaan farmasi BMHP dan alat
kesehatan oleh tenaga kefarmasian sesuai dengan peraturan perundang-
undangan. (D,O,W)
2. Tersedia daftar formularium obat klinik (D)
3. Ada kebijakan dan atau prosedur pengadaan obat sesuai dengan regulasi (R)
4. Tersedia bukti dilakukan pengkajian resep dan pemberian obat dengan benar
pada setiap pelayanan pemberian obat. (D,O)
5. Tersedia bukti pemberian informasi obat dan konseling oleh Apoteker.(D,O)
6. Tersedia bukti rekonsiliasi obat pada pelayanan rawat inap sesuai dengan
peraturan perundang-undangan. (D,O,W)
7. Tersedia obat emergensi pada unit-unit dimana diperlukan, dan dapat diakses
untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat emergensi, dipantau, dan diganti
tepat waktu setelah digunakan atau bila kadaluarsa. (D,O,W)
Pelayanan Kefarmasian di Klinik

Pengelolaan
sediaan farmasi,
alkes, & BMHP Pelayanan Farmasi
Klinis
Pelayanan Kefarmasian Di Klinik

Pengelolaan sediaan Pelayanan Farmasi Klinis


farmasi, alkes, &
BMHP 1. Pengkajian dan Pelayanan Resep

1. Pemilihan 2. Penelusuran Riwayat Penggunaan


Obat (klinik rawat inap)
2. Perencanaan
3. Rekonsiliasi Obat (klinik rawat inap)
3. Pengadaan
4. Pelayanan Informasi Obat
4. Penerimaan
5. Konseling
5. Penyimpanan
6. Ronde/visite pasien (klinik rawat
6. Pendistribusian inap)
(klinik rawat inap)
7. Pemantauan Terapi Obat
7. Pemusnahan dan 8. Monitoring Efek Samping
Penarikan Obat(MESO)/Farmakovigilans
8. Pengendalian
9. Evaluasi Penggunaan Obat(EPO);
9. Administrasi dan/atau
10. Pelayanan Kefarmasian di rumah
(home pharmacy care)
Sumber dari : Sosialisasi Permenkes Nomor 34 Tahun 2021 Tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian Di Klinik. Kamis, 20 Januari 2022
2. Tersedia daftar formularium obat klinik (D)
Pemilihan

Formularium Klinik merupakan


Formularium Klinik disusun oleh tim penyusun Formularium
daftar Obat yang ditetapkan oleh
Klinik yang terdiri dari tenaga medis dan Apoteker.
penanggung jawab Klinik.

Kriteria Obat yang masuk di Formularium Klinik, yaitu:


ü Obat yang memiliki NIE dari BPOM
ü Pemilihan Obat untuk Klinik yang bekerja sama dengan BPJS mengacu
pada Fornas;
ü Mengutamakan Obat generik
ü Memiliki benefit-risk ratio yang paling menguntungkan pasien
ü Mudah penggunaannya sehingga meningkatkan kepatuhan dan
penerimaan oleh pasien
ü Memiliki benefit-cost ratio yang tertinggi berdasarkan biaya langsung dan
tidak langsung
ü Terbukti evidence based medicine, aman dan banyak dibutuhkan untuk
pelayanan dengan harga yang terjangkau.

Sumber dari : Sosialisasi Permenkes Nomor 34 Tahun 2021 Tentang Standar


Pelayanan Kefarmasian Di Klinik. Kamis, 20 Januari 2022
Pengadaan
Ø Pengadaan dilaksanakan dengan pembelian menggunakan surat pesanan yang ditandatangani Apoteker.
Ø Sediaan Farmasi diperoleh dari Industri Farmasi atau PBF yang memiliki izin.
Ø Alat Kesehatan dan BMHP diperoleh dari Penyalur Alat Kesehatan (PAK) atau toko Alat Kesehatan yang memiliki
izin.
Ø Terjaminnya keaslian, legalitas, dan kualitas produk yang dibeli.
Ø Produk dipesan tepat waktu, mudah ditelusuri, lengkap sesuai dengan perencanaan.
Ø Pengadaan Obat darurat medis pada Klinik yang tidak melakukan Pelayanan
Kefarmasian berasal dari apotek melalui Surat Pesanan Kebutuhan Obat Darurat
Medis yang ditandatangani oleh penanggung jawab Klinik

3. Ada kebijakan dan atau prosedur pengadaan obat sesuai


dengan regulasi

Sumber dari : Sosialisasi Permenkes Nomor 34 Tahun 2021 Tentang Standar


Pelayanan Kefarmasian Di Klinik. Kamis, 20 Januari 2022
Konseling dsb

ibu hamil

pediatri

Kriteria Pasien

polifarmasi,
instruksi
khusus

kepatuhan
rendah

Konseling merupakan proses interaktif antara Apoteker dengan pasien/keluarga untuk meningkatkan
pengetahuan, pemahaman, kesadaran dan kepatuhan dalam penggunaan Obat dan menyelesaikan
masalah yang dihadapi pasien.
6. Tersedia bukti rekonsiliasi obat
pada pelayanan rawat inap
sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. (D,O,W)
8. Tersedia bukti penyimpanan dan pelaporan obat narkotika serta
psikotropika sesuai dengan regulasi (D,O,W)

Obat Narkotika, Psikotropika dan Prekursor


Penyimpanan sesuai dengan PMK no 3 Tahun 2015
10. Tersedia kebijakan dan atau prosedur
penanganan obat kadaluarsa/ rusak
(R,D,W)
Monitoring Efek Samping Obat

kegiatan pemantauan
setiap respon terhadap
Obat yang merugikan
atau tidak diharapkan
Kegiatan: -Mengidentifikasi Obat dan pasien yang
yang terjadi pada dosis mempunyai risiko tinggi mengalami efek samping
normal yang digunakan Obat. -Mengisi Laporan Monitoring Efek Samping
Obat (MESO). -Melaporkan ke Pusat Monitoring Efek
pada manusia untuk Samping Obat Nasional.
tujuan profilaksis,
diagnosis dan terapi
atau memodifikasi
fungsi fisiologis
94
1/26/22
12. Ada kebijakan dan atau prosedur pemantauan dan pelaporan medication
error. (R,D,W)
13. Dalam hal klinik tidak memiliki apoteker, sebagai penanggung jawab pelayanan kefarmasian, klinik
hanya mengelola obat darurat medis sesuai peraturan perundang-undangan (D,O,W)
HATURNUHUN

Anda mungkin juga menyukai