Anda di halaman 1dari 61

Keselamatan Pasien dan

Manajemen Risiko
Klinik
Dr. Deswara, MM
Tim Mutu, Asklin Jawa Barat
Sistem yang Berjalan di Klinik

Sistem Sistem
Manajemen Manajemen
Mutu Klinik

• Tim Mutu • Bidang Pelayanan


• Audit Intenal • Bidang Penunjang
• PPI • Bid. Administrasi
• Keselamatan Pasien • dll
• K3
• PK penanganan
Komplain Pasien
Kepala Klinik
 Tim Mutu
 Audit Intenal Sistem Manajemen Mutu Permenkes 27 Thn 2017 (PPI)
Permenkes 11 Th 2017
 PPI (Pedoman KP)
 Keselamatan Mutu Permenkes 52 Thn 2018 (K3)
Pasien UU 25 Thn 2009 (Pelayanan
 K3 Publlik)
 PKPKP Bid. Pelayanan Klinik Bidang Penunjang Bid. Admisitrasi

-Pelayanan umum - Laboratorium - Keuangan

Pelayanan gigi - Farmasi -SDM

KB/KIA - Gizi Pemasaran

-dll dll -dll

Sistem Manajemen Klinik


SDM yang tidak kompeten
Sistem yang tidak berjalan dengan baik
Sarana Prasarana

Klinik Tidak aman Bahaya


Sarat Risiko Cedera

Lingkup Risiko Contoh


Pelayanan Pasien Salah pemberian obat
Petugas Klinis Perawat tertusuk jarum suntik
Petugas Non Klinis Saat pembersihan lantai tindakan
Sarana Lantai licin
Finansial Kerugian finansial
Lain lain Ambilan tabrakan, dll

Risiko : kemungkinan terjadinya suatu peristiwa yang berdampak negatif terhadap pencapaian sasaran organisasi
Pasien Pulang

Risiko pada Pelayanan Pasien membawa penyakit


tambahan dari klinik

Pendaftaran Ruang Ruang


Tempat
Laboratorium Radiologi Farmasi
Tensi Tunggu Praktek

- Salah - Salah - Lantai licin - Salah - Salah nama - Salah nama - Salah nama
Identifikasi Identifikasi - Tempat anamnesa - Salah jenis - Salah jenis - Salah jenis
nama, nama, duduk rusak - Salah pemeriksaan pemeriksaan obat
- Salah - Kalibrasi alat - Kabel listrik pemeriksaan - Reagen yang - Salah - Tertukar
identifikasi - Salah menjulur - Salah kadaluarsa kesimpulan - resep
umur metode diagnosa Resep
pengukuran kadaluarsa
- Kerusakan
alat

Harus diminimalisir
Untuk itu perlu ada Upaya manajemen dalam
rangka melaksanakan keselamatan pasien
• Keselamatan pasien  upaya untuk menurunkan risiko cedera yang
sebenarnya tidak perlu terjadi dalam pelayanan kesehatan sampai
pada batas minimum yang dapat diterima (WHO - ICPS, 2009)
• Membangun budaya keselamatan pasien
• Keselamatan Pasien  suatu sistem yang membuat asuhan pasien
lebih aman, meliputi
asesmen risiko,
identifikasi dan pengelolaan risiko pasien,
 pelaporan dan analisis insiden,
kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya, serta
implementasi solusi untukmeminimalkan timbulnya risiko dan mencegah
terjadinya cedera (PMK 11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien) 3
6 Sasaran Keselamatan Pasien
1. Mengidentifikasi Pasien dengan benar  semua tahapan pelayanan
2. Meningkatkan Komunikasi yang efektif  komunikasi antar petugas
3. Meningkatkan keamanan obat yang harus diwaspadai  obat
resiko tinggi, nama-rupa-ucapan mirip
4. memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang benar,
pembedahan pada pasienyang benar tepat lokasi, prosedur, orang
5. mengurangi risiko infeksi akibat perawatan kesehatan
menurangi resiko terkait pelayanan
6. mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh menurangi
resiko cedera karena jatuh.
Apa yang kita ingin minimalisir atau hindari?

Terjadinya

Insiden
Jika Sudah terjadi
Insiden? Budaya
Keselamatan
Pasien

Terjadinya Dilaporkan
Maks 2x24 Jam
Tim KP

Insiden
 Verifikasi
 Risk Assesment
- Investigasi
Sederhana
- RCA
Mengenal insiden keselamatan Pasien
Insiden Keselamatan adalah setiap
• kejadian yang tidak disengaja dan
• kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera yang
dapat dicegah pada pasien

Bagaimana jika disengaja ?


Bagaimana jika tidak dapat di cegah ?
Bagaimana jika cedera bukan pada pasien ?
Jenis Jenis Insiden

Belum
ada KPC = Kondisi Potensial Cedera
D
Insiden i
l
Tidak a
Insiden KNC = Kejadian Nyaris Cedera
Terkena p
Pasien o
Sudah KTC= Kejadian Tidak cedera r
terjadi k
Insiden Terkena KTD = Kejadian Tidak a
Pasien diharapkan n

Kejadian Sentinel
Belum
ada KPC = Kondisi Potensial Cedera
Insiden
Kondisi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan
cedera, tetapi belum terjadi insiden.
Insiden

• Sarana Prasarana rusak


• Obat Kadaluarsa
• Mesin rusak
Insiden Tidak KNC = Kejadian Nyaris Cedera
Terkena
Pasien
terjadinya insiden yang belum
Sudah sampai terpapar ke pasien
terjadi
Insiden

• Kesalahan pemberian rekam medis


 namun cepat diketahui
• Kesalahan pemberian obat
namun cepat diketahui
Insiden

Sudah KTC= Kejadian Tidak cedera


terjadi
Insiden Terkena insiden yang sudah terpapar ke
Pasien pasien, tetapi tidak timbul cedera.

• Pasien duduk dikursi rusak,


terjatuh dan baik baik saja
Insiden

Sudah
terjadi
Insiden Terkena KTD = Kejadian Tidak
Pasien diharapkan

Insiden yang mengakibatkan


cedera pada pasien.
Contoh kejadian Sentinel

Insiden KTD yang mengakibatkan kematian,


cedera permanen, atau cedera berat
yang temporer dan membutuhkan
Sudah intervensi untuk mempetahankan
terjadi kehidupan, baik fisik maupun psikis, yang
Insiden
Terkena tidak terkait dengan perjalanan penyakit
Pasien atau keadaan pasien.

Kejadian Sentinel
KPC : KNC : KTC : KTD : Sentinel :
Jika Belum ada Jika ada pasien yang Pasien duduk Pasien duduk Pasien duduk
pasien yang duduk akan duduk Jatuh Jatuh Jatuh kepala
kemudian Pasien tidak cedera Pasien cedera membentur
diingatkan/ sadar lantai pingsan
kaki kursi patah
tidak jadi
Diminimalisir

Insiden Keselamatan Pasien Penerapan Manajemen Resiko


Keselamatan Pasien

Mengelola Resiko

Manajemen Resiko yang tepat

Klinik Wajib melaksanakan Manajemen Resiko dalam Upaya Keselamatan Pasien


Manajemen Risiko ?
• Manajemen risiko adalah suatu proses
mengenal,
mengevaluasi,
mengendalikan, dan
meminimalkan risiko dalam suatu organisasi secara menyeluruh (NHS)
Proses manajemen risiko
Initiate
Quality Risk Management Process

Risk Assessment • What might go wrong or


has gone wrong?
Risk Identification

• What is likelihood
Risk Analysis

Risk Evaluation
unacceptable
or probability?

Risk Management t ools


Risk Co mmunication

• What are the


Risk Control

Risk Reduction

Risk Acceptance
consequences
Output / Result of the
(severity)?
Quality Risk Management Process

Risk Review
• What is the level of risk?
Review Events Any mitigating factors?
Tahapan Manajemen Risiko
Diskusi,
Komplain, Audit,
insiden, Register Resiko
SxP

FMEA : Failure Mode


OxSxD

Severity Assessment

Root cause Analisis = RCA

Investigasi Sederhana
Register Risiko Daftar Risiko
Proaktif

Preventif
FMEA : Failure Mode Alur /Proses  Prosedur Baru

Manajemen
Resiko Root cause Analysis = RCA

Laporan
ReAktif Insiden
sudah Severity
terjadi Assessment

Investigasi Sederhana
Register Risiko
Mengenali risiko2 yang mungkin terjadi
Identifikasi Risiko Menyusun daftar risiko yang mungkin terjadi atau pernah
terjadi Risiko perlu diidentifikasi dalam tahapan pelayanan
 Pendaftaran,
 anamnesis,
 pemeriksaan fisik,
 pemeriksaan penunjang,
 pengobatan,
 pemberian tindakan, sampai dengan
 Pemulangan
Analisis Risiko Tetapkan Tingkat Keparahan
Evaluasi Risiko Buat Ranking Risiko, Prioritaskan Risiko  Cost benefit
Analysis Tetapkan Pengelolaan Risiko (Avoid/Reduction/Transfer/Accept)
Monitoring
FMEA (Failure Mode and Effect Analysis)
• Suatu pendekatan untuk mengenali dan menemukan kemungkinan
terjadinya kegagalan pada sistem dan strategi untuk mencegah
terjadinya kegagalan tersebut
• mengkaji suatu desain atau prosedur secara rinci dengan cara
mengenali model-model kegagalan
• melakukan penilaian terhadap setiap model tersebut,
• mencari akar penyebab terjadinya,
• mengenali akibat dari model-model tersebut, dan
• mencari solusi dengan melakukan perubahan desain atau prosedur..
Akur yang
Alur yang sudah
ada FME diperbaiki
sekarang A yang
minimal dari
kesalahan
Langkah-langkah
• Bentuk tim FMEA: orang-orang yang terlibat dalam
suatu proses
• Tetapkan tujuan, keterbatasan, dan jadual tim
• Tetapkan peran dari tiap anggota tim
• Gambarkan alur proses yang ada sekarang
• Kenalilah Failure modes pada proses tersebut
• Kenalilah penyebab terjadinya failure untuk tiap
model kesalahan/kegagalan
• Kenalilah apa akibat dari adanya failure untuk
tiap model kesalahan/kegagalan
No Tahapan Proses Failure modes
1 Menerima resep Resep tertukar
Resep terselip
2 Membaca resep Identitas tidak
terbaca
Identitas disingkat
Nama obat tidak
terbaca
3 ….dst
Langkah-langkah….
• Lakukan penilaian untuk tiap model kesalahan/kegagalan:
• Sering tidaknya terjadi (occurrence): (O)
• 1 : tidak pernah, 10 sangat sering
• Kegawatannya (severity): (S)
• 1 : tidak gawat, 10 sangat gawat
• Kemudahan untuk terdeteksi (detectability): (D)
• 1 : mudah dideteksi, 10 : sangat sulit dideteksi
• Hitung Risk Priority Number (RPN) dengan mengkalikan: O x S x D
• Tentukan batasan (cut-off point) RPN yang termasuk prioritas
• Tentukan kegiatan untuk mengatasi (design action/solution)
• Tentukan cara memvalidasi apakah solusi tersebut berhasil
• Gambarkan alur yang baru dengan adanya solusi tersebut
• Hitung kembali RPN sesudah dilakukan solusi perbaikan
Modus- Penyeb Akibatn Kemung Tingkat Kemuda Risk Solus Indikator
modus a ya kinan kepatah han Priority i untuk
kegagal b terjadin a dideteks Number( menguku
a terjadin y a ( O= n (S= i RPN) r
n/kesala y Occurre Severity (D= RPN = keberhasi
han a nce) ) Detectab OxSxD lan dari
ility) solusi
• Diskusikan apa solusi untuk failure modes dengan RPN > atau
= Titik potong (cutt off point)

No Failure Sebab Akibat O S D RPN Solusi Indikator


modes keberhasil
an
Occurence Rating Scale
Nilai Penjelasan Pengertian
10 Kemungkinan Kesalahan terjadi paling tidak sekali sehari atau hampir setiap saat

terjadinya dapat
dipastikan
9 Hampir tidak Kesalahan dapat diprediksi terjadi atau terjadi setiap 3 sampai 4 hari
dapat
dihindarkan
8 Kemungkinan Kesalahan sering terjadi atau terjadi paling tidak seminggu sekali
7 terjadai sangat
tingggi
6 Kemungkinan Kesalahan terjadi sekali sebulan
5 terjadi tinggi
sedang
4 Kemungkinan Kesalahan kadang terjadi, atau sekali tidap tiga bulan
3 terjadi sedang
2 Kemungkinan Kesalahan jarang terjadi atau terjadi sekitar sekali setahun
terjadi rendah
1 Kemungkinan Kesalahan hampir tidak pernah terjadi, atau tidak ada yang ingat kapan terakhir
terjadi amat terjadi
sangat rendah
Severity Rating Scale
Nilai Penjelasan Pengertian
10 Amat sangat Kesalahan yang dapat menyebabkan kematian pelanggan dan kerusakan sistem

berbahaya tanpa tanda-tanda yang mendahului


9 Sangat Kesalahan yang dapat menyebabkan cedera berat/permanen pada pelanggan atau
8 berbahaya gangguan serius pada sistem yang dapat menghentikan pelayanan dengan adanya
tanda yang mendahului
7 Berbahaya Kesalahan yang dapat menyebabkan cedera ringan sampai sedang dengan tingkat
ketidak puasan yang tinggi dari pelanggan dan/atau menyebabkan ganggung
sistem yang membutuhkan perbaikan berat atau kerja ulang yang signifikan
6 Berbahaya Kesalahan berakibat pada cedera ringan dengan sedikit ketidak puasan pelanggan
5 sedang dan/atau menimbulkan masalah besar pada sistem
4 Berbahaya Kesalahan menyebakan cedera sangat ringan atau tidak cedera tetapi dirasakan

3 ringan sampai mengganggu oleh pelanggan dan/atau menyebabkan masalah ringan pada sistem
sedang yang dapat diatasi dengan modifikasi ringan
2 Berbahaya Kesalahan tidak menimbulkan cedera dan pelanggan tidak menyadari adanya

ringan masalah tetapi berpotensi menimbulkan cedera ringan atau tidak berakibat pada
sistem
1 Tidak berbahaya Kesalahan tidak menimbulkan cedera dan tidak berdampak pada sistem
Detection Rating Scale
Nilai Penjelasan Pengertian
10 Tidak ada peluang Tidak ada mekanisme untuk mengetahui adanya kesalahan

untuk diketahui
9 Sangat sulit Kesalahan dapat diketahui dengan inspeksi yang menyeluruh, tidak feasible dan
8 diketahui tidak segera dapat dilakukan
7 Sulit diketahui Kesalahana dapat diketahui dengan inspeksi manual atau tidak ada proses yang

6 baku untuk mengetahui, sehingga ketahuan karena kebetulan


Berpeluang sedang Ada proses untuk double checks atau inspeksi tetapi tidak otomatis atau dilakukan

5 untuk diketahui secara sampling


4 Berpeluang tinggi Dipastikan ada proses inspeksi yang rutin tetapi tidak otomatis

3 untuk diketahui
2 Berpeluang sangat Dipastikan ada proses inspeksi rutin yang otomatis
tinggi untuk
diketahui
1 Hampir dipastikan Ada proses otomatis yang akan menhentikan proses untuk mencegah kesalahan
untuk diketahui
Menetapkan “cut off point”dengan Pareto
• Urutkan failure mode dengan nilai RPN dari yang tertinggi ke
yang terendah
• Hitung kumulatif untuk tiap failure mode
• Hitung persentase kumulatif
• Perhatikan nilai kumulatif sampai dengan 80 %, maka pada nilai
kumulatif 80 % tersebut kita tetapkan sebagai “cut off point”
Contoh
Modus RPN Kumulatif Persentase
kegagalan/kes Kumulatif
alahan
Modus 1 320 320 26,4 %
Modus 4 270 590 48,7 %

Modus 3 240 830 68,6 %


Modus 2 160 990 81,8 % Cut off: 160

Modus 6 100 1090 90,1 %


Modus 5 80 1170 96,7 %
Modul 7 40 1210 100 %

Jadi yang harus ditindak lanjuti dengan solusi adalah: modus 1, 4, 3, 2


Laporan Insiden
Severity assessment
Menentukan derajat risiko:
Variabel yang digunakan untuk menilai severity:
Dampak risiko
dan
Probabilitas
Frequent
Probable
Possible
Unlikely
Rare

Probability

1. Extreme risk
Severity 2. High risk
assessment 3. Moderate risk
4. Low risk
Severity
(Dampak)

Extreme
Major
Moderate
Minor
Minimal
Dampak risiko (Severity)
TK RIKS Deskripsi Dampak

1 Minimal/tdk Tidak ada cedera


signifikan
2 Minor • Cedera ringan , mis luka lecet
• Dapat diatasi dng P3K

3 Moderat • Cedera sedang, mis : luka robek


• Berkurangnya fungsi
motorik/sensorik/psikologis atau intelektual
(reversibel. Tdk berhubungan dng penyakit
• Setiap kasus yg meperpanjang perawatan
4 Mayor • Cedera luas/berat, mis : cacat, lumpuh
• Kehilangan fungsi motorik/sensorik/
psikologis atau intelektual (ireversibel), tdk
berhubungan dng penyakit
5 Ekstrem/katast Kematian yg tdk berhubungan dng perjalanan
ropik penyakit

42 t
44 dr Luwi - PMKP 7 Okt
LEVEL/BANDS TINDAKAN
EKSTREM Risiko ekstrem, dilakukan RCA paling lama 45
(SANGAT TINGGI) hari, membutuhkan tindakan segera,
perhatian sampai ke Pimpinan Faskes
HIGH Risiko tinggi, dilakukan RCA paling lama 45
(TINGGI) hari, kaji dng detail & perlu tindakan segera,
serta membutuhkan tindakan Pimpinan
Faskes
MODERATE Risiko sedang dilakukan investigasi sederhana
(SEDANG) paling lama 2 minggu. Manajer/pimpinan
klinis/unit kerja sebaiknya menilai dampak
terhadap bahaya & kelola risiko
LOW Risiko rendah dilakukan investigasi
(RENDAH) sederhana paling lama 1 minggu diselesaikan
dng prosedur rutin
45
Root Cause Analysis
Kategori merah atau kuning
RCA (Root Cause Analysis)
• Root Cause Analysis (RCA): suatu proses untuk mengekplorasi
semua faktor yang mungkin berhubungan dengan suatu kejadian
dengan menanyakan
• apa kejadian yang terjadi,
• mengapa kejadian tersebut terjadi, dan
• apa yang dapat dilakukan untuk mencegah kejadian tersebut terjadi lagi di
masa mendatang.
• Jika terjadi suatu insiden yang masuk kategori risiko ekstrem dan risiko
tinggi (Severity Assesment), maka tim KP perlu dilakukan investigasi
lebih lanjut,
• jika kejadian termasuk risiko rendah atau risiko minimal maka dilakukan
investigasi sederhana oleh atasan langsung
Langkah RCA
• Bentuk tim RCA untuk suatu kejadian
• Pelajari kejadian
• Analisis sebab,
• Susun rencana tindakan, dan
• Laporkan proses analisis, temuan, dan tindak lanjut
1. Bentuk Tim RCA

Terdiri dari Tim Keselamatan Pasien ditambah perwakilan


dari unit kerja yang terlibat dalam kejadian
2. Pelajari kejadian

• Tentukan masalah,
• Bukti-bukti yang nyata,
• Lakukan wawancara,
• Teliti lingkungan kejadian,
• Gambarkan rantai terjadinya kejadian
• Kenali kejadian-kejadian yang mengawali (trigger)
• Kenali faktor-faktor yang berkontribusi terhadap timbulnya kejadian,
3. Analisis sebab masalah:
pohon masalah/diagram tulang
ikan sehingga dikenali sistem yang
melatar belakangi (akar-akar
masalah)
Identifikasi akar masalah
Faktor manusia:
 Kelalaian
 Tidak paham
 Tidak kompeten
• Sistem breakdown, system
failure, system incapability
• Sistem pengendalian
Tetapkan
Masalah
Akar-akar masalah

Root cause Root cause


KTD
4. Susun rencana tindakan
• menetapkan strategi yang tepat untuk mengatasi penyebab
yang diidentifikasi, dan dapat diterima oleh pihak yang terkait
dengan kejadian.
• Rencana tindakan disusun untuk tiap akar penyebab
kejadian dan pengukuran untuk menilai efektifitas tindakan
thd akar penyebab
• Dapatkan persetujuan dari kepemimpinan dalam organisasi
5. Catat dan laporkan
• Catat proses dan alat yang digunakan
• Biaya yang dibutuhkan
• Ringkasan kejadian
• Proses investigasi dan analisis
• Temuan dan tindak lanjutnya
Investigasi sederhana
• Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai