Anda di halaman 1dari 121

STANDAR

AKREDITASI KLINIK
Oleh :
dr. Magdalena Sitorus, MARS
BAB 3. PENYELENGGARAAN
KESEHATAN
PERORANGAN (PKP)

2
UNSUR STANDAR PMK 46 TAHUN 2015 DRAFT STANDAR REVISI
1. Kepemimpinan dan Manajemen Klinik
1. Tata Kelola Klinik
2. Layanan Klinik Berorientasi Pasien
2. Peningkatan Mutu dan Keselamatan
BAB 3. Manajemen Penunjang Layanan Klinik
Pasien
4. Peningkatan Mutu Klinik dan
3. Pelayanan Klinik Perseorangan
Keselamatan Pasien

STANDARD 26 Standar 22 Standar

ELEMEN PENILAIAN 499 Elemen Penilaian 117 Elemen Penilaian


• ACUAN PERUNDANGAN KLINIK:
• PMK no 9 tahun 2014 tentang Klinik
• PMK no 14 tahun 2021 tentang standar kegiatan usaha
dan produk pada penyelenggaraan perizinan berusaha
berbasis risiko sektor kesehatan
• PMK no 46 tahun 2015 ttg akreditasi Puskesmas, klinik
Pratama..(.Rencana ada revisi, DLL

STRATEGI AGAR SUKSES AKREDITASI KLINIK:


Penilaian dengan metode RDWOS
5R ( RESIK,RAPI,RAWAT,RAJIN,RINGKAS)
Persiapkan sarana/ Prasarana
Perizinan sesuai OSS RBA
Kerjasama , Kepatuhan
STANDAR AKREDITASI DALAM
PENYELENGGARAAN
PELAYANAN DI KLINIK
TKK 1 Visi, Misi, Tujuan, Struktur organisasi TKK 3 Tata Kelola Fasilitas dan Keselamatan:
-sarana, utilitas dan peralatan TKK 4. Tata Kelola Kerjasama
TKK 2 Tata kelola SDM
-keamanan dan keselamatan
-bencana dan kebakaran
-B3, limbah B3, limbah domestik

PKP 1, 3 PKP 7 PKP 9 PKP 8 PKP 12 PKP 15

PKP 2, PKP 2, PKP 10, PKP 13,


4 5, 6 11 14
Skrining, asesmen, Pemulangan dan Pelayanan obat
Hak kewajiban Pasien berisiko Pelaksanaan asuhan Pelayanan gizi Pelayanan anestesi Pelayanan rekam Pelayanan penunjang
Rencana asuhan, rujukan
pasien tinggi Pemberdayaan Dan bedah medis Lab, radiodiagnostik
Pemberdayaan pasien
Pendaftaran Tindak berisiko pasien,
tinggi Informed consent

PMKP 1. Upaya Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien:


-Indikator mutu
PMKP 3. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi:
-Pelaporan IKP, investigasi, tindak lanjut PMKP 2. Penerapan
-Penerapan Kewaspadaan Standar
Sasaran Keselamatan Pasien
-Penerapan Kewaspadaan Transmisi
GAMBARAN UMUM
• Gambaran Umum Pelayanan yang dilakukan di klinik meliputi pelayanan
preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif.
• Pelayanan pasien memperhatikan hak pasien dan keluarga serta mutu dan
keselamatan pasien.
• Klinik pratama menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar sedangkan
klinik utama menyelengggarakan pelayanan spesialistik.
• Pelaksanaan asuhan dan pelayanan dilakukan secara terintegrasi oleh
semua Profesional Pemberi Asuhan (PPA).
GAMBARAN UMUM

• Asuhan pasien terintegrasi merupakan konsep pelayanan berfokus


pada pasien dilaksanakan sehari hari dengan implementasi dapat
terlihat sebagai berikut :
1. Pelayanan memperhatikan hak pasien dan keluarga dan
mendukung keterlibatan pasien/keluarga dalam asuhan pasien
2. Dokter melakukan integrasi seluruh asuhan dari PPA lainnya
3. Implementasi pelayanan terintegrasi dengan adanya Panduan
Praktek Klinis (PPK), Alur Klinis, SOP dan CPPT (Catatan
Perkembangan Pasien Terintegrasi)
Standar PKP 1
Hak Pasien dan Keluarga

Pelayanan klinik didasarkan pada nilai-nilai keunikan pada diri pasien dan
keluarganya. Dalam memberikan asuhan, klinik melibatkan pasien dan
keluarga dalam menetukan keputusan keputusan dalam pemberian asuhan.

Maksud dan Tujuan


Dalam penyelenggaraan pelayanan klinik mendukung pasien
untuk mengetahui hak dan kewajibannya. Klinik harus
memastikan bahwa pelayanan yang diberikan bertanggung jawab
dan mendukung hak pasien dan keluarga selama menjalani
asuhan dan memastikan terpenuhinya kebutuhan pasien secara
khusus seperti pasien dengan keterbatasan, pasien lansia, ibu
hamil dan menyusui.

8
Elemen Penilaian PKP 1
Elemen Penilaian R D W O S
Tersedia bukti klinik mensosialisasikan hak dan kewajiban pasien. √
Ada banner, Running text di TV, dokumen sosialisasi √

Tersedia bukti petugas menjelaskan tentang hak dan kewajiban pasien beserta √ √
keluarganya.,Ada dokumen general consent

Pasien mengerti dan memahami hak dan kewajibannya. √ √


Ada tandatangan pasien di general consent

Ada pemenuhan hak pasien berkebutuhan khusus atau dalam kondisi khusus. √ √
Tersedia kursi roda, priority seats dan priority service untuk pasien berisiko tinggi

Tersedia petugas, media atau tempat untuk menyampaikan keluhan pelayanan bagi
pasien atau keluarga. √ √
Tersedia ruangan handling complain,petugas yang menangani, kotak saran , no WA
atau media social lain

Ada tindak lanjut keluhan oleh klinik dan dikomunikasikan dengan pasien atau √
keluarga. √ √
Ada dokumen setiap keluhan dan ditindaklanjuti , ada buku atau data tindak lanjut
yang dikomunikasikan Kembali ke pasien

Ada dokumentasi pengaduan dan tindak lanjut yang telah dilakukan. √ √


Ada bukti perbaikan hasil dari tindak lanjut sesuai prioritas
9
Persetujuan Umum Pelayanan Kesehatan meliputi:
Pemahaman tentang hak dan kewajiban
Pemeriksaan fisik dan prosedur yang dilakukan oleh perawat dan
dokter
Asuhan Keperawatan
Pemeriksaan laboratorium
Pemberian dan/ atau penyuntikkan produk farmasi dan obat-obatan
Keterbukaan informasi
Kebutuhan privasi dan kerahasiaan
Peserta didik
Logo, nama FKTP dan alamat Kode RM

CONTOH
General
consent

Dan menjaga kerahasiaan /privasi saya


Standar PKP 2
Klinik Melibatkan Pasien dan Keluarga Dalam Proses Asuhan

Dalam pendukung pemberian asuhan terintegrasi maka PPA melibatkan


pasien dan keluarga dalam proses asuhan pasien.

Maksud dan Tujuan

Pasien dan keluarga mengetahui dan menyetujui asuhan dan pelayanan yang
mereka terima di klinik. Persetujuan khusus untuk tindakan medik khusus dan
resiko tinggi (informed consent).
Informed Consent sedkitnya memuat :
▣Nama diagnosa
▣Tindakan
▣Resiko Tindakan
▣Kemungkinan komplikasi
▣Tindakan alternatif, dll 12
HARUS SERAGAM

Penjelasan tentang tindakan


kedokteran minimal mencakup:
 Tentang tujuan dan prospek keberhasilan tindakan medis yang akan
dilakukan
 Tentang tatacara tindak medis yang akan dilakukan.
 Tentang risiko
 Tentang risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi.
 Tentang alternative tindakan medis lain yang tersedia dan risiko-
risikonya
 Tentang prognosis penyakit, bila tindakan dilakukan.
 Diagnosis
Diagnosis

Tujuan Alternatif

Risiko dan komplikasi

prognosis

Perkiraan biaya
KLINIK
Nama Klinik GALENA
/Puskesmas dan alamat Kode RM
RM 04
Jl. Raya Jati Kulon Lengkong Kec. Mojoanyar
Telp. (0321) 327785

No. RM :
PERSETUJUAN TINDAKAN
Nama :
KEDOKTERAN
(INFORMED CONSENT) Tgl Lahir
PEMBERIAN INFORMASI
Dokter Pelaksana Tindakan

CONTOH Pemberi Informasi


Penerima Informasi/

INFORMED Pemberi Persetujuan


JENIS INFORMASI ISI INFORMASI TANDA ( )
1 Diagnosis (WD & DD)
CONSENT 2
3
Dasar Diagnosis
Tindakan Kedokteran
4 Indikasi Tindakan
5 Tata Cara
6 Tujuan
7 Risiko
8 Komplikasi
9 Prognosis
10 Alternatif & Risiko
Lain - lain
Dengan ini menyatakan bahwa saya telah menerangkan hal - hal diatas secara Tanda tangan
benar dan jelas dan memberikan kesempatan untuk bertanya dan / atau berdiskusi

Dengan ini menyatakan bahwa saya telah menerima informasi sebagaimana diatas Tanda tangan
yang saya beri tanda / paraf di kolom kanannya, dan telah memahaminya

* Bila pasien tidak kompeten atau tidak mau menerima informasi, maka penerima informasi adalah wali
atau keluarga terdekat
PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya, nama ............................................... Umur ....................... tahun,
laki - laki / perempuan * , alamat .............................................................................................................
Dengan ini menyatakan PERSETUJUAN untuk dilakukan tindakan ......................................................
terhadap saya / ....................................................... saya* , bernama .....................................................
Umur .............. tahun / bulan / hari , laki - laki / perempuan * , Alamat .....................................................
............................................................................................
Saya memahami perlunya dan manfaat tindakan tersebut sebagaimana telah dijelaskan seperti atas
kepada saya , termasuk risiko dan komplikasi yang mungkin timbul.
Saya juga menyadari bahwa oleh karena ilmu kedokteran bukanlah ilmu pasti, maka keberhasilan
tindakan kedokteran bukanlah keniscayaan, melainkan sangat bergantung kepada Izin Tuhan Yang Maha
Esa.

.................................. Tanggal ................................. Pukul .................... WIB

Yang menyatakan * Saksi,

( .................................. ) ( .................................. ) ( .................................. )


Nama Dan logo
KLINIK GALENA RJ 05

Klinik/Puskesmas dan alamat


Jl. Raya Jati Kulon Lengkong Kec. Mojoanyar
Telp. (0321) 327785
Kode RM
No. RM :
PENOLAKAN TINDAKAN
Nama :
KEDOKTERAN
Tgl Lahir :
PEMBERIAN INFORMASI
Dokter Pelaksana Tindakan
Pemberi Informasi
Penerima Informasi/
Pemberi Persetujuan
JENIS INFORMASI ISI INFORMASI TANDA ( )
1 Diagnosis (WD & DD)
2 Dasar Diagnosis
CONTOH 3 Tindakan Kedokteran
4 Indikasi Tindakan
PENOLAKAN 5
6
Tata Cara
Tujuan
Tindakan 7
8
Risiko
Komplikasi

medis 9
10
Prognosis
Alternatif & Risiko
Lain - lain
Dengan ini menyatakan bahwa saya telah menerangkan hal - hal diatas secara Tanda tangan
benar dan jelas dan memberikan kesempatan untuk bertanya dan / atau berdiskusi

Dengan ini menyatakan bahwa saya telah menerima informasi sebagaimana diatas Tanda tangan
yang saya beri tanda / paraf di kolom kanannya, dan telah memahaminya

* Bila pasien tidak kompeten atau tidak mau menerima informasi, maka penerima informasi adalah wali
atau keluarga terdekat
PENOLAKAN TINDAKAN KEDOKTERAN
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya, nama ............................................... Umur ....................... tahun,
laki - laki / perempuan * , alamat .............................................................................................................
Dengan ini menyatakan PENOLAKAN untuk dilakukan tindakan ..........................................................
terhadap saya / ....................................................... saya* , bernama .....................................................
Umur .............. tahun / bulan / hari , laki - laki / perempuan * , Alamat .....................................................
............................................................................................
Saya memahami perlunya dan manfaat tindakan tersebut sebagaimana telah dijelaskan seperti atas
kepada saya , termasuk risiko dan komplikasi yang mungkin timbul.
Saya juga menyadari bahwa oleh karena ilmu kedokteran bukanlah ilmu pasti, maka keberhasilan
tindakan kedokteran bukanlah keniscayaan, melainkan sangat bergantung kepada Izin Tuhan Yang Maha
Esa.

.................................. Tanggal ................................. Pukul .................... WIB

Yang menyatakan * Saksi,

( .................................. ) ( .................................. ) ( .................................. )


Elemen Penilaian PKP 2
Elemen Penilaian R D W O S

Ada bukti pelaksanaan persetujuan tindakan


kedokteran dan terdokumentasi di rekam medik √
pasien
Tersedia formulir informed consent

Pasien atau keluarga mengetahui rencana


asuhan, diagnostik dan kemungkinan hasil
asuhan yang diberikan
Ada bukti tandatangan Pasien di formulir √ √
informed consent , siapkan juga form jika
Pasien menolak dan petugas harus
menjelaskan altrrnatif pengobatan jika pasien
menolak

18
Standar PKP 3
Penerimaan Pasien Klinik

Dalam Proses penerimaan pasien, klinik melakukan pendaftaran dan


skrining . Pendaftaran dan skrining bertujuan untuk mengetahui kebutuhan
pasien dan menilai kemampuan klinik dalam memberikan pelayanan.

Maksud dan Tujuan


Klinik menetapkan prosedur skrining. Skrining bertujuan :
▣Mengetahui kebutuhan pasien.
▣Mengetahui kemampuan klinik dalam memberikan pelayanan.

Berbagai metode skrining dapat diterapkan di klinik sesuai kebutuhan antara lain
skrining cepat dengan instrument sederhana, pengamatan atau visual, pemeriksaan
fisik dan menggunakan metode triase pada klinik yang memiliki UGD dan SDM
yang kompeten.

19
Elemen Penilaian PKP 3
Elemen Penilaian R D W O S

Ada prosedur pendaftaran yang


ditetapkan √ √
Ada kebijakan di pendaftaran, SOP, alur
pelayanan

Ada bukti pelaksanaan pendaftaran


sesuai regulasi yang ditetapkan √ √
Tersedia pendaftaran online dan offline,
ada sistem antrian online dan offline

Ada prosedur skrining yang ditetapkan


Ada kebijakan sekrining di era
Kebiasaan baru,SOP, formulir
√ √
skrining cepat juga sekrining untuk
pasien yang berisiko jatuh

Ada bukti pelaksanaan skrining sesuai


regulasi yang ditetapkan √ √
Ada pengisian formular dan dimasukan
didata medis pasien
20
Alur pendaftaran

Hak & Kewajiban Pasien

Pendaftaran

Cara & Bahasa


dipahami
• Jenis pelayanan dan tarif
• Jadwal pelayanan Identifikasi Pasien
• Proses-alur Pendaftaran (SKP 1) min 2 dari
• Proses-alur Pelayanan 4 ( nama lengkap,
• Sarana yang tersedia tgl lahir, no RM
• Kerjasama rujukan dan NIK)
• Hak dan kewajiban pasien
Alur
pendaftaran
CONTOH
SKRINING

CONTOH
skrining /
assesmen Risiko
jatuh
Standar PKP 4
Pengkajian Pasien

Proses pengkajian dilakukan secara komprehensif mencakup


berbagai kebutuhan dan harapan pasien dan keluarga.

Maksud dan Tujuan


Proses kajian pasien menentukan efektifitas asuhan yang akan dilakukan. Ketika
pasien diterima di klinik untuk memperoleh pelayanan klinis perlu dilakukan kajian
awal oleh tenaga medis, keperawatan/ kebidanan dan tenaga pemberi asuhan
lainnya.
Isi minimal kajian awal:
A.Status fisik
B.Psikososial-spiritual
C.Riwayat kesehatan pasien
D.Riwayat penggunaan obat
E.Status gizi pasien Persagi: Ada kemudian kajian antropometri dll

Kajian ulang dengan menggunakan form CPPT


Elemen Penilaian PKP 4
Elemen Penilaian R D W O S

Ada bukti dilakukan kajian pasien oleh PPA


dalam penetapan diagnosis yang dituangkan
ke dalam rekam medis √ √
Ada form rekam medis baik manual maupun
E-RM dan selalu diisi dan dilengkapi oleh
PPA

Kajian awal sekurang kurangnya memuat data √


a) sampai e)

Kajian ulang dibuat dalam bentuk CPPT dan √


terdokumentasi di Rekam Medik

25
Contoh kajian awal
KLINIK GALENA
Jl.Raya Jati Kulon Lengkong Kec. Mojoanyar RM 02a

RAWAT JALAN
No. RM : .....................................
KAJIAN AWAL DOKTER GIGI
Nama Pasien :………………………..

ALERGI
Tanggal:…………………. Data Psikologi dan SosialEkonomi :

Obat:…………………
Jam :………………….. KondisiPsikologi : TenangCemasAgitasi
Makanan:……………

Contoh PENGKAJIAN DOKTER / MEDIS

Kajian Anamnesa (S)

Awal  Keluhan Utama :

Dokter  Riwayat Penyakit Sekarang :

gigi  Riwayat Penyakit Dahulu :

Pemeriksaan Fisik (O) Pemeriksaan Penunjang

Diagnosis (A)
ICD :

Rencana (P) Edukasi, diagnostik, terapi, rujukan: Tanda tangan dan nama dokter

dr. ...........................................
Jl.Raya Jati Kulon Lengkong Kec. Mojoanyar RM 02b
Telp.(0321) 327785

RAWAT JALAN Nama Pasien : ..................................... 6. PEMERIKSAAN UMUM


KAJIAN AWAL KEBIDANAN Keadaan umum :________________ Kesadaran :________________
No. RM : ……………………….
Tekanan darah :_____/_____mmHg BB :________kg
Anamnesa (S) Tanggal/Jam: Suhu :__________C TB :________cm
 Keluhan Utama : Nadi :__________x/menit LILA :________cm
 Riwayat alergi  Belum diketahui Tidak ada Alergi jenis_______________reaksi_______________
 Riwayat penyakit dahulu : Tidak ada Hipertensi TB paru Lain-lain________________
Pernapasan :__________x/menit
 Riwayat penyakit keluarga : Tidak ada Hipertensi TB paru Lain-lain________________ 7. DIAGNOSA (A)
 Riwayat kesehatan sekarang: Tidak ada Hipertensi TB paru Lain-lain________________
 Riwayat operasi :_____________________________________________Tahun_________
ICD
 Riwayat lain-lain :___________________________________________________________
 Skala Nyeri: Tidak Ada, skore……….
 Riwayat Jatuh: Tidak Ada
8. RENCANA DAN TERAPI (P)
1. RIWAYAT MENSTRUASI
Menarche umur :____th, Lamanya haid____hari, Siklus____hari Teratur Tidak

Keluhan Dismenorhoe Spotting Menorrhargia Metrorhargia Lain-lain_________________.

2. RIWAYAT PERKAWINAN
Status  Belum Kawin  Cerai Kawin____kali
Umur waktu pertama kawin: ____tahun Kawin dengan suami 1: ____ tahun, Ke 2,3,…: ____ tahun
3. RIWAYAT KEHAMILAN SEKARANG (JIKA PASIEN HAMIL)
G____P____A____ HPHT :________________

HPL :________________

UK :________________
4. RIWAYAT KEHAMILAN, PERSALINAN DAN NIFAS YANG LALU
TAHUN TEMPAT UMUR JENIS
NO PENOLONG PENYULIT JK BB H/M
PARTUS PARTUS HAMIL PERSALINAN

Bidan yang mengkaji

5. RIWAYAT KONTRASEPSI: Tidak Menggunakan  Menggunakan  Jenis : __________________


Komplikasi : Tidak ada Perdarahan PID/ radang panggul  Lain-lain__________________
Kode
RJ 01.2RM

RUMAH SAKIT EMMA CONTOH


Nama dan alamat klinik/ Puskesmas
Jl. Raya Ijen No. 67 Mojokerto Telp. (0321) 328737
CPPT
Kajian ulang
NO. RM :
NAMA :
TGL. LAHIR / UMUR :

CATATAN MEDIS PASIEN RAWAT JALAN /CPPT


PPA HASIL PEMERIKSAAN, ANALISIS, RENCANA
TGL / PENATALAKSANAAN PASIEN INSTRUKSI TENAGA Nama &
JAM ICD KESEHATAN TTD PPA

CONTOH
KAJIAN
ULANG
DALAM
CPPT
Untuk
Rawat
Jalan
Dan
Rawat
Inap
Standar PKP 5
Rencana Asuhan & Pelaksanaan

Pelaksanaan asuhan sesuai dengan rencana asuhan. Rencana asuhan


menjelaskan asuhan dan pengobatan/ tindakan yang diberikan kepada
seorang pasien

Maksud dan Tujuan

Rencana asuhan menjelaskan asuhan dan pengobatan/


tindakan yang diberikan kepada seorang pasien. Rencana
asuhan memuat satu paket tindakan yang dilakukan oleh
dokter untuk mendukung diagnosis yang ditegakkan melalui
pengkajian. Tujuan utama rencana asuhan adalah
memperoleh hasil klinis yang optimal.

30
Elemen Penilaian PKP 5

Elemen Penilaian R D W O S
Ada bukti rencana asuhan oleh PPA dan
terdokumentasi di rekam medik pasien ,kolaborasi antar

PPA didokumentasikan dalam CPPT
Ada bukti pelaksanaan asuhan dan terdokumentasi di
rekam medik pasien √
Kelengkapan pengisian RM, kepatuhan petugas dalam
melaksanakan PPK

Ada bukti rencana asuhan dievaluasi secara berkala


oleh pemberi asuhan
√ √
Audit klinis

31
Audit Klinis
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
Audit klinis

is a quality
• Clinical audit
improvement process that
seeks to improve patient care
and outcomes through
systematic review of care
against explicit criteria and the
implementasion of change
(National Institute for Clinical Excellence –
NHS)
Aspect of the structure, processes, and outcomes of care
are selected and systematically evaluate against explicit criteria
Langkah-langkah audit klinik
(Ogilvie, G., Walsh, A., Rice, S: The Problem-based Medical Audit Program: Influence on
Family Practice Residents’ Knowledge and skills: Fam Med 1998:30(6):417-20)

• 1. Memilih topik audit


• 2. Menetapkan standar/kriteria audit
• 3. Menyusun lembar kerja dan instrumen audit
• 4. Melaksanakan audit
• 5. Membandingkan kinerja dengan target
standar/kriteria, cari peluang perbaikan, lakukan
paparan hasil audit
• 6. Implementasi perubahan
• 7. Kembali ke langkah 1
Persiapan audit klinis
• Melibatkan PPA dan pihak-pihak yang terkait dengan proses pelayanan
pasien
• Pemilihan judul (topik audit)
• Menetapkan tujuan audit klinis
• Dukungan untuk dilaksanakan audit:
• Kebijakan dan prosedur audit klinis
• Pembentukan tim audit klinis
• Pembiayaan
• Waktu
• Menyiapkan tenaga yang kompeten untuk melakukan audit
Pemilihan topik

• 3H+1P
• Adanya komplain atau klaim
• Adanya insiden keselamatan pasien
• Adanya inefisiensi dalam pelayanan
Contoh topik:
kepatuhan melakukan informed consent sebelum
tindakan

• PMK 290 tahun 2008:


• Pasal 7 : penjelasan:
• Diagnosis dan tata cara tindakan kedokteran
• Tujuan tindakan kedokteran yang dilakukan
• Alternatif tindakan lain, dan risikonya
• Risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi
• Prognosis terhadap tindakan yang dilakukan
• Perkiraan pembiayaan
• Pasal 13: Yang berhak memberi persetujuan
Menetapkan tujuan audit

•To improve/
to enhance
•To ensure
•To change
Standar PKP 6
Pelayanan Promotif dan Preventif

Klinik menyediakan pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif dan


rehabilitatif.

Maksud dan Tujuan

Klinik menyelenggarakan pelayanan promotif dan


preventif sesuai dengan kebutuhan pasien dan
masyarakat serta mendukung program prioritas
nasional seperti pemberian edukasi baik secara
langsung ataupun menggunakan media
komunikasi seperti banner, leafleat dan multi
media.
40
Program Prioritas Nasional
Pencegahan dan Penurunan Stunting

Penurunan angka kematian ibu (AKI) dan


angka kematian Bayi (AKB).

Peningkatan cakupan dan mutu imunisasi

Program Penanggulangan Tuberkulosis

Pengendalian penyakit tidak menular dan


faktor risikonya
Elemen Penilaian PKP 6
Elemen Penilaian R D W O S

Ada pelayanan promotif dan


preventif yang dilakukan
secara berkala
Buat Banner Promosi
Kesehatan yang
berhubungan dengan
Prognas

Ada bukti pelaksanaan dan


laporan pelaksanaan
program promotif dan
preventif
Ada kerjasama dengan
jejaring Puskesmas terdekat,
ada rujukan sputum TB,ikut
terlibat dalam program
Nasional

42
Standar PKP 7
Pelayanan Pasien Risiko Tinggi dan Penyediaan Pelayanan Risiko Tinggi

Klinik menetapkan regulasi pelayanan pasien risiko tinggi dan penyediaan pelayanan
risiko tinggi berdasarkan Panduan Praktik Klinis dan peraturan perundang-undangan.

Maksud dan Tujuan


Klinik menetapkan regulasi tentang pasien risiko tinggi yang mampu dilayani.
Pelayanan pasien resiko tinggi antara lain antara lain :
▣Pasien emergensi
▣Pasien dengan penyakit menular
▣Pasien dialisis
▣Pasien dengan risiko bunuh diri
Populasi pasien rentan, lansia, anak-anak dan pasien berisiko tindak kekerasan atau
ditelantarkan.
▣Pelayanan risiko tinggi antara lain :
▣Pelayanan pasien dengan penyakit menular.
▣Pelayanan pasien yang menerima dialisis.
▣Pelayanan pasien yang menerima kemoterapi
Elemen Penilaian PKP 7
Elemen Penilaian R D W O S

Ada regulasi pelayanan


pasien risiko tinggi pada
klinik
(Ada regulasi Pelayanan
Risiko tinggi apa saja yg
bisa dilayanani}

Ada bukti pelaksanaan


pemberian pelayanan
pada pasien risiko tinggi
dan pelayanan risiko tinggi
sesuai SOP yang ada
(Pelayanan Prioritas untuk
lansia, Priority seats, Kursi
Roda)

44
Pelayanan gawat darurat/ Emergensi
Prosedur penanganan pasien gawat darurat disusun berdasar panduan praktik
klinis untuk penanganan pasien gawat darurat dengan referensi yang dapat
dipertanggungjawabkan
• Pasien gawat darurat diidentifikasi dengan proses triase mengacu pada
pedoman tata laksana triase sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
• Prinsip triase dalam memberlakukan sistem prioritas dengan penentuan
atau penyeleksian
pasien yang harus didahulukan untuk mendapatkan penanganan
• Dalam penanganan pasien dengan kebutuhan darurat, mendesak, atau
segera, termasuk melakukan deteksi dini tanda tanda dan gejala penyakit
menular misalnya infeksi melalui udara/airborne.
1.Pasien diprioritaskan atas dasar kegawatdaruratan
sebagai tahap triase sesuai dengan kebijakan, pedoman
dan prosedur yang ditetapkan.

2.Pasien gawat darurat yang perlu dirujuk ke FKRTL,


diperiksa dan dilakukan stabilisasi terlebih dahulu sesuai
kemampuan dan dipastikan dapat diterima di FKRTL
sesuai dengan kebijakan, pedoman dan prosedur yang
ditetapkan.
Dokumentasikan
dalam rekam medis
D
Standar PKP 8
Pelayanan Anestesi dan Bedah
Pelayanan anestesi dan bedah dilaksanakan sesuai standar dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, sesuai dengan perencanaan dan kajian secara
komprehensif.
Maksud dan Tujuan
Pelayanan anestesi di klinik dilaksanakan sesuai standar dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Klinik pratama hanya melakukan anestesi lokal, sedangkan
untuk klinik utama selain anestesi lokal dapat melakukan anestesi sedasi intravena.
klinik menetapkan program mutu dan keselamatan pasien meliputi:
▣Kajian pra anestesi
▣Pemantauan intra anestesi
▣Pemantauan paska anestesi
Dalam memberikan pelayanan bedah, klinik menetapkan program mutu dan
keselamatan pasien meliputi:
▣Kajian pra bedah
▣Penandaan lokasi operasi
▣Pelaksanaan surgical safety check list.

49
Elemen Penilaian PKP 8
Elemen Penilaian R D W O S

Klinik menetapkan prosedur pelayanan anestesi dan


bedah sesuai kebutuhan √

Pelayanan anestesi dan bedah dilakukan oleh


tenaga medis yang kompeten sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku

Jenis, dosis dan teknik anestesi dan pemantauan


status fisiologi pasien selama pemberian anestesi
oleh petugas dicatat dalam rekam medis pasien

Ada bukti pelaksanaan kajian pra bedah

Ada bukti pelaksanaan kajian pra anestesi

Ada bukti pemantauan dan evaluasi paska anestesi


dan bedah

50
D
Standar PKP 9PELAYANAN GIZI
Terapi Gizi dilakukan sesuai dengan kebutuhan pasien dan ketentuan peraturan
perundangan
Maksud dan Tujuan
Pemberian makanan dan terapi Gizi sesuai dengan status gizi pasien dan konsisten
dengan asuhan klinis dan tersedia secara reguler
Pasien berperan serta dalam perencanaan dan seleksi makanan.
▣Pemesanan dan pemberian makanan dilakukan sesuai dengan status gizi dan
kebutuhan pasien.
▣Setiap pasien harus mengonsumsi makanan sesuai dengan standar angka
kecukupan gizi.
▣Terapi gizi pada pasien rawat inap harus dicatat dan didokumentasikan dengan
baik.
▣Keluarga pasien dapat berpartisipasi dalam menyediakan makanan bila sesuai
dan konsisten dengan kajian kebutuhan pasien dan rencana asuhan dengan
sepengetahuan dari petugas kesehatan yang berkompeten dan disimpan dalam
kondisi yang baik untuk mencegah kontaminasi.

52
Elemen Penilaian PKP 9

Elemen Penilaian R D W O S
Asuhan gizi dilakukan oleh petugas yang
berkompeten sesuai dengan aturan
perundangan
Distribusi dan pemberian makanan dilakukan
sesuai jadwal dan pemesanan dan di
dokumentasikan
Pasien dan/atau keluarga diberi edukasi
tentang pembatasan diet pasien dan
keamanan atau kebersihan makanan

53
Terapi gizi dilakukan sesuai dengan kebutuhan pasien dan
ketentuan peraturan perundang-undangan

• Terapi Gizi kepada pasien dengan resiko gangguan gizi


diberikan secara reguler sesuai dengan rencana asuhan
berdasarkan hasil penilaian status gizi dan kebutuhan
pasien sesuai Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) yang
tercantum di dalam Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas.

• Keluarga pasien dapat berpartisipasi dalam menyediakan


makanan bila sesuai dan konsisten dengan kajian
kebutuhan pasien dan rencana asuhan dengan
sepengetahuan dari petugas kesehatan yang berkompeten
dan disimpan dalam kondisi yang baik untuk mencegah
kontaminasi
D
D
D
D
Standar PKP 10
Pemulangan dan Tindak Lanjut Perawatan

Pemulangan dan tindak lanjut pasien bertujuan untuk kelangsungan


layanan dipandu oleh prosedur yang baku dan jelas.

Maksud dan Tujuan

Klinik dapat memberikan pelayanan rawat inap paling lama 5


(lima) hari, apabila memerlukan rawat inap lebih dari 5 hari maka
pasien harus secara terencana dirujuk ke rumah sakit sesuai
dengan peraturan perundangan

60
Elemen Penilaian PKP 10

Elemen Penilaian R D W O S

Dokter melaksanakan pemulangan dan


menyusun rencana tindak lanjut sesuai
dengan rencana yang disusun dan
kriteria pemulangan.

Ada bukti ringkasan pulang pasien


dalam rekam medis.

Ada bukti pemberian informasi kepada


pasien saat pulang

61
Pemulangan dan tindak lanjut pasien dilakukan sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan

Pemulangan dan tindak lanjut pasien yang bertujuan untuk kelangsungan layanan
dipandu oleh prosedur yang baku
• Pemulangan pasien dilakukan berdasar kriteria yang ditetapkan oleh dokter/dokter
gigi yang bertanggung jawab terhadap pasien untuk memastikan bahwa kondisi
pasien layak untuk dipulangkan dan akan memperoleh tindak lanjut pelayanan
sesudah dipulangkan, misalnya pasien rawat jalan yang tidak memerlukan
perawatan rawat inap, pasien rawat inap tidak lagi memerlukan perawatan rawat
inap , pasien yang karena kondisinya memerlukan rujukan ke FKRTL, pasien yang
karena kondisinya dapat dirawat di rumah atau rumah perawatan, pasien yang
menolak untuk perawatan rawat inap, pasien/ keluarga yang meminta pulang atas
permintaan sendiri.

• Informasi tentang resume pasien pulang yang diberikan kepada pasien/ keluarga
pada saat pemulangan atau rujukan ke fasilitas kesehatan yang lain diperlukan agar
pasien/keluarga memahami tindak lanjut yang perlu dilakukan untuk mencapai hasil
pelayanan yang optimal.
Regulasi 
D
D
Standar PKP 11
Pelayanan Rujukan

Pelayanan Rujukan dilaksanakan apabila klinik tidak memiliki


kompetensi penanganan yang sesuai dengan kebutuhan pasien.

Maksud dan Tujuan

Jika kebutuhan pasien terhadap pelayanan tidak dapat dipenuhi oleh


klinik, maka pasien harus di rujuk ke fasyankes yang mampu menyediakan
pelayanan yang berdasarkan kebutuhan pasien dan telah bekerja sama
dengan klinik.
Pasien/ keluarga pasien mempunyai hak untuk memperoleh informasi
tentang rencana rujukan. Untuk memastikan kontinuitas pelayanan,
informasi tentang kondisi pasien (kondisi klinis pasien, prosedur dan
pemeriksaan yang telah dilakukan dan kebutuhan pasien lebih lanjut)
dituangkan dalam surat rujukan dikirim bersama pasien.
65
Elemen Penilaian PKP 11
Elemen Penilaian R D W O S

Ada tata cara dan prosedur rujukan pasien


Ada SOP Rujukan Emergensi dan non √
Emergensi

Klinik yang merujuk pasien memastikan bahwa


fasyankes yang dituju dapat memenuhi
kebutuhan pasien
Ada bukti komunikasi sebelumnya dengan
Fasyankes Rujukan
Pasien/ keluarga memperoleh informasi
rujukan dan memberi persetujuan untuk
dilakukan rujukan berdasarkan kebutuhan
pasien
Ada Bukti informed choice den persetujuan di
rujuk
Ada sarana transportasi rujukan yang
memenuhi syarat (khusus klinik yang
menyelenggarakan pelayanan rawat inap),
tersedia Ambulance
Ada alat Transportasi rujukan , bisa pakai
ambulance desa ,ada MOU

Daftar jejaring rujukan


Ada bukti MOU dengan RS rujukan dan MOU
horizontal misal Puskesmas 66
Rujukan Emergensi
Pelaksanaan rujukan dilakukan sesuai dengan ketentuan kebijakan dan
prosedur yang telah ditetapkan dan mengacu pada ketentuan peraturan
perundang- undangan.Dan Pastikan Pasien diberi informasi persetujuan
dirujuk

Selama proses rujukan pasien secara langsung, pemberi asuhan yang


kompeten terus memantau kondisi pasien, dan fasilitas kesehatan
penerima rujukan diberi resume medis tertulis mengenai kondisi
klinis pasien dan tindakan yang telah dilakukan dan Surat rujukan (
online melalui sisrute )

Pada saat serah terima/handover di tempat rujukan, petugas yang


mendampingi pasien memberikan informasi secara lengkap (SBAR)
tentang kondisi pasien kepada petugas penerima transfer pasien.
Rujukan non emergensi
Dilakukan tindak lanjut terhadap rujukan balik dari FKRTL (PRB)

• Untuk menjamin kesinambungan pelayanan, pasien yang dirujuk balik


dari FKRTL dilaksanakan tindak lanjut sesuai dengan umpan balik
rujukan dan dicatat dalam rekam medis.
• Jika Klinik menerima umpan balik rujukan pasien dari fasilitas
kesehatan rujukan tingkat lanjut atau fasilitas kesehatan lain, maka
tindak lanjut dilakukan sesuai prosedur yang berlaku melalui proses
kajian dengan memperhatikan rekomendasi umpan balik rujukan.
Contoh
Informed
Choice
:
D
1. Pasien/keluarga pasien memperoleh informasi
rujukan dan memberi persetujuan untuk
dilakukan rujukan berdasarkan kebutuhan
pasien dan kriteria rujukan untuk menjamin
kelangsungan layanan ke fasilitas kesehatan
yang lain
2. Dilakukan komunikasi dengan fasilitas kesehatan
yang menjadi tujuan rujukan dan tindakan
stabilisasi pasien sebelum dirujuk sesuai kondisi
pasien, indikasi medis dan kemampuan dan
wewenang yang dimiliki agar keselamatan
pasien selama pelaksanaan rujukan dapat
terjamin.
3. Dilakukan serah terima pasien yang disertai
dengan informasi yang lengkap (SBAR) kepada
petugas.
monitoring selama rujukan

serah terima pasien disertai dengan SBAR


Umpan balik dari FKRTL
Standar PKP 12
Penyelenggaraan Rekam Medis

Klinik melakukan penyelenggaran pelayanan rekam medis sesuai dengan


peraturan perundang undangan. Rekam medis di klinik dipelihara dan
terdokumentasi dengan baik.

Maksud dan Tujuan

Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan


dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien.
Isi rekam medis pada klinik disesuaikan dengan peraturan
perundang-undangan yaitu :
Isi rekam medis untuk pasien rawat jalan Isi rekam medis untuk pasien rawat inap dan
pada sarana pelayanan kesehatan sekurang- perawatan satu hari memuat catatan dan dokumen
1. kurangnya memuat : 2.
yang sama dengan rekam medis rawat jalan dan
ditambahkan:

a. Identitas pasien a. Catatan observasi klinis


b. Tanggal dan waktu b. Hasil pengobatan
c. Hasil anamnesis, mencakup sekurang- c. Ringkasan pulang
kurangnya keluhan dan riwayat penyakit d. Nama dan tanda tangan dokter,
d. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang dokter gigi atau tenaga
medik kesehatan tertentu yang
e. Diagnosis memberikan pelayanan
f. Rencana penatalaksanaan kesehatan.
g. Pengobatan dan/atau tindakan
h. Pelayanan lain yang telah diberikan pada
pasien
i. Untuk pasien kasus gigi dilengkapi
dengan odontogram klinik
j. Persetujuan tindakan bila diperlukan
Isi rekam medis untuk pelayanan gawat
3. 4. Isi ringkasan pulang sekurang-kurangnya memuat:
darurat meliputi :

a. Identitas pasien a. Identitas pasien


b. Kondisi saat pasien tiba di fasilitas b. Diagnosis masuk dan indikasi pasien
pelayanan kesehatan dirawat
c. Identitas pengantar pasien c. Ringkasan hasil pemeriksaan fisik dan
d. Tanggal dan waktu penunjang, diagnosis akhir, pengobatan
e. Hasil anamnesis dan tindak lanjut
f. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang d. Nama dan tanda tangan dokter atau
medik dokter gigi yang memberikan pelayanan
g. Diagnosis kesehatan.
h. Pengobatan dan/atau tindakan
i. Ringkasan kondisi pasien sebelum
meninggalkan pelayanan unit gawat
darurat dan rencana tindak lanjut
• Rekam medis dapat berbentuk manual maupun
elektronik. Rekam medis elektronik adalah rekam
medis yang dibuat dan disimpan dalam bentuk
digital
• Standarisasi kode diagnosa, kode
prosedur/tindakan, simbol dan singkatan yang
digunakan dan tidak boleh digunakan, serta
dimonitor pelaksanaannya untuk mencegah
kesalahan komunikasi dan pemberian asuhan
pasien serta dapat mendukung pengumpulan dan
analisis data. Standarisasi tersebut harus konsisten
dengan standar lokal dan nasional
Elemen Penilaian PKP 12
Elemen Penilaian R D W O S

Ada bukti penyelenggaraan rekam medis


(Ada Regulasi tentang Rekam Medis ) √

Pengelolaan Rekam Medis dilakukan oleh tenaga


yang berkompeten/ terlatih
(Ada Bukti tenaga RM atau bukti Pelatihan tentang
RM)

Ada bukti rekam medis diisi secara lengkap oleh


Profesional Pemberi Asuhan (PPA)
(Bukti kelengkapan Rekam medis , rekam medis
tertutup beberapa bulan terakhir)

Ada tata cara penyimpanan, peminjaman dan


pemusnahan rekam medis
(Ada Regulasi Tentang Rekam Medis)

Ada bukti klinik menjaga kerahasiaan rekam medis


pasien
( Ruangan RM yang tertutup dan hanya orang
tertentu yang bisa akses)

76
Dasar Hukum Penyelenggaraan Rekam
01 Medis

Penomoran dan Penyimpanan Rekam


02 Medis

Kelengkapan, Retensi, Hak akses,


03 Evaluasi/audit Rekam Medis

04 Pembakuan Istilah, singkatan dan Kode


Diagnosis

05 Simpulan
UU No. 29/2004 Praktik kedokteran
01 UU ITE 19 Tahun 2016

Dasar hukum Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun


02 1996, Tentang: Tenaga Kesehatan

PP No. 10 Tahun 1966, Tentang: Wajib


03 Simpan Rahasia Kedokteran

269/MENKES/PER/III/2008, tentang
04 Rekam Medis

Permenkes 27 Tahun 2019 tentang


05 Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama
dan Praktik Mandiri
01
Nama Sendiri (Nama Lengkap)

Penamaan 02 Nama Keluarga (Ayah, Suami)


Sesuai Kartu Pengenal (KTP, SIM dll)

03
Aturan Penulisan Nama.

04 Ditentukan dengan kebijakan

04
05 Ditentukan dengan Standart Operacioal Procedure
(SPO)

Identifikasi Pasien : Nama, tanggal lahir, nomor


rekam medis dan NIK
Sistem Penomoran

Nomor rekam medis adalah


pengenal unik, sebagai pengenal
RM pada setiap pasien sebaiknya
satu pasien ,satu nomor RM

Diberikan sesegera mungkin


02 setelah pasien masuk (addmision
number), pelayanan pertama
setelah pasien masuk.

Cara terbaik yang dapat menjamin


penemuan kembali berkas RM
pasien untuk kesinambungan
pelayanan berikutnya.
Tujuan Penomoran

01 Memberi ciri pengenal/identitas


pada setiap rekam medis

02 Sebagai petunjuk tempat


dimana suatu berkas disimpan
Pengertian Sistem Penyimpanan

Penataan rekam medis dalam suatu ruang yang khusus agar


rujukan dan retrieval menjadi mudah, cepat dan tepat



Sistem Penyimpanan

Berdasarkan
Alfabet Nomor (Numeric) Kasus

Alfanumerik Menurut Wilayah


Isi Rekam Medis •

Kajian awal
CPPT (kajian
ulang)
• Discharge
planning
• Skrinning
• Monitoring
anestesi/pemb
Medis edahan
• Monitoring
Data Klinis pasien selama
dirujuk
Keperawatan &
PPA Lain
Rekam Medis

Identitas Sosial
Persetujuan ( general
Data Adminintrasi consent ,informed consent
),surat rujukan,persetujuan
rujukan,resume medis
Analisis di lakukan

Concurrent Kualitas
review (Pada
saat pasien data/informasi
masih dirawat) terjaga
Retrospective Dilakukan dalam
review (Pada
saat pasien proses pengolahan
telah pulang) RM
Dokumen Rekam Medis yang Bermutu

Komprehensif

Lengkap

Akurat

Dapat dipercaya

Tersedia (mudah diperoleh)

Aman
RETENSI REKAM MEDIS
RETENSI

Masa simpan rekam medis dalam rak


penyimpanan
Memperhatikan
Hak Akses
 Profesional Pemberi Asuhan (PPA)
 Pasien (Resume Medis)
 Tenaga Kesehatan (sesuai Kompetensi)
Kesimpulan
01 Identifikasi pasien lengkap
sesuai kartu identitas

02 Penomoran unit, penyimpanan


sentral, untuk kesinambungan
pelayanan
03 Hak Akses ditentukan dengan
kebijakan, audit RM penting
untuk dilakukan
04 Pembakuan istilah dan simbol
perlu dibuat kebijakan
Standar PKP 13
Pelayanan Laboratorium

Pelayanan laboratorium dikelola sesuai dengan kebijakan


dan prosedur yang ditetapkan. Klinik menetapkan jenis-jenis
pelayanan laboratorium yang tersedia.

Maksud dan Tujuan

Klinik yang menyelenggarakan pelayanan laboratorium


menetapkan jenis-jenis pelayanan dan pemeriksaan
laboratorium yang tersedia. Regulasi pelayanan
laboratorium disusun sebagai acuan yang meliputi
kebijakan dan pedoman serta prosedur-prosedur pelayanan
laboratorium.

92
Elemen Penilaian PKP 13
Elemen Penilaian R D W O S

Ada penetapan jenis-jenis pelayanan laboratorium


yang disediakan √
(Ada Regulasi tentang Pelayanan Laboratorium}

Terdapat Penanggung Jawab Laboratorium sesuai


perundang-undangan yang berlaku
(Ada SIK,RKK dan SPK penanggungjawab yang masih
berlaku)

Klinik menetapkan rentang nilai normal untuk setiap jenis


pemeriksaan yang disediakan, termasuk nilai kritis

Ada bukti reagensia esensial dan bahan lain tersedia


sesuai dengan jenis pelayanan yang ditetapkan,
pelabelan dan penyimpanannya

Ada bukti pelaksanaan Pemantapan Mutu Internal


(PMI) dan Pemantapan Mutu Eksternal (PME) secara
berkala
93
Reagen:

 Bukti penyimpanan dan pelabelan reagensia


sesuai dengan regulasi (check list), bukti
perhitungan kebutuhan reagensia termasuk
buffer stock, bukti pemesanan reagensia, check
list monev ketersediaan reagensia
Yang perlu diperhatikan di Laboratorium
• Simbol dan pelabelan reagensia
B3
• Penyimpanan Reagensia B3
• Ketersediaan MSDS untuk tiap
reagensia B3
• Yang dilakukan jika terjadi
tumpahan
• Yang dilakukan jika terjadi
pajanan
Label B3

Nama B3/Nama dagang


Nama B3 (Komposisi,
No.CAS/No.UN)

Kata Peringatan

Informasi tindakan penanganan

Pernyataan bahaya:
Keterangan tambahan -Klasifikasi B3
- Fisik, kesehatan dan lingkungan
Identitas pemasok
Contoh Material Safety Data Sheet (MSDS)
Standar PKP 14
Pelayanan Radiologi Diagnostik

Pelayanan radiologi diagnostik disediakan untuk memenuhi kebutuhan pasien. Pelayanan


radiodiagnostik dikelola sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan.

Maksud dan Tujuan

Pelayanan radiologi diagnostik di klinik disesuaikan dengan kebutuhan dan sesuai


keamanan radiasi. Klinik yang memiliki pelayanan radiodiagnostik dipastikan memiliki
manajemen keamanan radiasi yang meliputi:
▣ Kepatuhan terhadap standar yang berlaku dan peraturan perundang-undangan
▣ Kepatuhan terhadap standar dari manajemen fasilitas, radiasi dan program
pencegahan dan pengendalian infeksi.
▣ Tersedia APD sesuai pekerjaan dan bahaya yang dihadapi.
▣ Orientasi bagi semua staf pelayanan radiologi tentang praktik dan prosedur
keselamatan.

98
Elemen Penilaian PKP 14
Elemen Penilaian R D W O S

Klinik menerapkan prosedur


pelayanan radio diagnostik

Ada bukti pelayanan radiologi


sesuai dengan prosedur yang ada
termasuk kepatuhan terhadap
manajemen keamanan radiasi

99
Standar PKP 15
Pelayanan Kefarmasian
Pelayanan kefarmasian dikelola sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.

Maksud dan Tujuan

Dalam menjalankan praktik kefarmasian di klinik,


apoteker harus menerapkan standar pelayanan
kefarmasian sehingga pelayanan yang diberikan
optimal dan bermutu, mampu melindungi pasien
dan masyarakat dari penggunaan obat yang
tidak rasional dalam rangka keselamatan pasien
(patient safety) , serta menjamin kepastian hukum
bagi tenaga kefarmasian.
100
Elemen Penilaian PKP 15
Elemen Penilaian R D W O S
Tersedia bukti pengelolaan dan pelayanan sediaan
farmasi BMHP dan alat kesehatan oleh tenaga
kefarmasian sesuai dengan peraturan perundang-
undangan

Tersedia daftar formularium obat klinik

Ada kebijakan dan atau prosedur pengadaan obat


sesuai dengan regulasi

Tersedia bukti dilakukan pengkajian resep dan


pemberian obat dengan benar pada setiap
pelayanan pemberian obat.

Tersedia bukti pemberian informasi obat dan konseling


oleh Apoteker.

Tersedia bukti rekonsiliasi obat pada pelayanan rawat


inap sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Tersedia obat emergensi pada unit-unit dimana


diperlukan, dan dapat diakses untuk memenuhi
kebutuhan yang bersifat emergensi, dipantau, dan
diganti tepat waktu setelah digunakan atau bila
kadaluarsa 101
Elemen Penilaian PKP 15
Elemen Penilaian R D W O S

Tersedia bukti penyimpanan dan pelaporan obat


narkotika serta psikotropika sesuai dengan regulasi

Tersedia bukti penyimpanan obat termasuk obat high


alert yang baik, benar dan aman sesuai regulasi

Tersedia kebijakan dan atau prosedur penanganan


obat kadaluarsa/ rusak dan bukti pelaksanaan

Terdapat pencatatan dan pelaporan MESO/Monitoring


Efek Samping Obat

Ada kebijakan dan atau prosedur pemantauan dan


pelaporan medication error dan bukti pelaksanaannya

Dalam hal klinik tidak memiliki apoteker, sebagai


penanggung jawab pelayanan kefarmasian, ada bukti
bahwa klinik hanya mengelola obat darurat medis
sesuai peraturan perundang-undangan
Bukti pemberian Telaah obat dilakukan
informasi obat terhadap obat yang telah siap
Dan konseling :
1.identitas pasien;
2.ketepatan obat;
3.dosis;
4.rute pemberian; dan
5.waktu pemberian.
• Siap pakai bila sewaktu-waktu diperlukan.
• Membuat rencana lokasi penyimpanan obat
OBAT emergensi
EMERGENSI • Obat untuk mengatasi syok anafilatik di tempat
penyuntikan
Disimpan di lemari emergensi, troli, tas/ ransel, kotak,
dan lainnya sesuai dengan kebutuhan di tempat
tersebut.

Prosedur untuk memastikan ada kemudahan untuk


mencapai dengan cepat tempat penyimpanan obat
emergensi jika dibutuhkan, dan tersedia diunit
OBAT layanan yang ada tindakan
EMERGENSI Harus segera diganti kalau digunakan, bila rusak, atau
kadaluarsa.Dan di monitoring secara berkala jangan
sampai kosong dan kedaluarsa

Keamanan obat emergensi harus diperhatikan dari


pencurian
• Tempat menyimpan :
TROLI/KIT/LEMARI/KOTAK OBAT EMERGENSI
• Akses terdekat dan selalu siap pakai .
CONTOH: • Terjaga isinya/aman →kunci plastik dg
KEBIJAKAN no register
PENYIMPANAN • Isi sesuai standar di masing-masing unit
OBAT • Tidak boleh dicampur obat lain
EMERGENSI • Dipakai hanya untuk emergensi saja dan
sesudah Pakai harus melaporkan untuk
segera diganti
• Di cek secara berkala apakah ada yg
rusak/kadaluwarsa
TROLI EMERGENSI

Kunci Plastik
Disposable dengan nomor
register

Sutoto.KARS 91
Penyimpanan obat narkotika di lemari
khusus

c. harus diletakkan dalam ruang


b. tidak mudah dipindahkan
a. terbuat dari bahan yang kuat; khusus di sudut gudang, untuk
dan mempunyai 2 (dua) buah
Instalasi Farmasi Pemerintah;
kunci yang berbeda;

d. diletakkan di tempat yang


e. kunci lemari khusus
aman dan tidak terlihat oleh
dikuasai oleh Apoteker
umum, untuk Apotek, Instalasi
penanggung jawab/Apoteker
Farmasi Rumah Sakit,
yang ditunjuk dan pegawai lain
Puskesmas, Instalasi Farmasi
yang dikuasakan. Pasal 27...
Klinik, dan Lembaga Ilmu
Pengetahuan ; dan

KARS
• Penanggung jawab fasilitas produksi/fasilitas
CARA PEMUSNAHAN, distribusi/fasilitas pelayanan kefarmasian/pimpinan
lembaga/dokter praktik perorangan menyampaikan
DAN PELAPORAN surat pemberitahuan dan permohonan saksi
kepada:
NARKOTIKA, • 1. Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas
PSIKOTROPIKA, DAN Obat dan Makanan, bagi Instalasi Farmasi
Pemerintah Pusat;
PREKURSOR FARMASI • 2. Dinas Kesehatan Provinsi dan/atau
Balai Besar/Balai Pengawas Obat dan Makanan
Pasal 39 setempat, bagi Importir, Industri Farmasi, PBF,
Lembaga Ilmu Pengetahuan, atau Instalasi Farmasi
PMK NO Pemerintah Provinsi; atau

3 tahun • 3. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan/atau Balai


Besar/Balai Pengawas Obat dan Makanan setempat,
2015 bagi Apotek, Instalasi Farmasi Rumah Sakit, Instalasi
Farmasi Klinik, Instalasi Farmasi Pemerintah
Kabupaten/Kota, Dokter, atau Toko Obat
PERMASALAHAN PENYIMPANAN OBAT

1. Akses penyimpanan tidak dibatasi & atau bebas ( selain


petugas dapat masuk ruang penyimpanan )
2. Tempat penyimpanan obat tidak disupervisi secara
berkala
3. Penyimpanan obat high alert tidak dipisah / tidak di
Tandai, HARUS DIRESTRIKSI
4. Lokasi Penyimpanan elektrolit pekat tidak dibatasi
5. Penyimpanan obat tidak FIFO & tidak FEFO
6. Suhu tempat penyimpanan obat tidak sesuai dengan
stabilitas obat
7. Pengecekan suhu ruang penyimpanan tidak konsisten
serta monitor suhu tidak dikalibrasi
8. Stok obat fisik tidak sesuai dengan kartu dan dengan
SIRS
9. Stok obat di ruang perawatan tidak disimpan dengan
aman, misal: tidak dikunci pada area publik
CARA MENEMPELKAN STICKER HIGH ALERT
Kemasan Sekunder

MENEMPELKAN STICKER HIGH ALERT PADA SAAT


Sticker high alert ditempel pada PENYERAHAN KE PASIEN
kemasan sekunder dan atau
kemasan primer (satuan yang
terkecil) → vial, ampul, blister
Sesuai kondisi dan
(sesuai kemampuan/kondisi)
kemampuan
(wajib doble check)

Pada saat penyerahan obat ke pasien/UDD → kemasan sekunder


(kardus) harus dibuka dan sticker high alert ditempel pada
kemasan primer (vial,
ampul, blister)

Kemasan Primer
DIBERI JARAK dg KOTAK OBAT PENYIMPANAN lAIN
MONITORING EFEK SAMPING OBAT

1. APABILA TIMBUL EFEK SAMPING OBAT DAPAT DILAPORKAN OLEH PPA KEPADA
APOTEKER/FARMASI YANG SELANJUTNYA DILAPORKAN PADA PUSAT MESO
NASIONAL.

2. APOTEKER MENGEVALUASI EFEK OBAT DENGAN MELAKUKAN PEMANTAUAN TERAPI


OBAT (PTO). APOTEKER BEKERJASAMA DENGAN PASIEN, DOKTER, PERAWAT, DAN
TENAGA KESEHATAN LAINNYA UNTUK MEMANTAU PASIEN YANG DIBERI OBAT.

3. KLINIK MENETAPKAN REGULASI UNTUK EFEK SAMPING OBAT YANG HARUS DICATAT
DAN DILAPORKAN.
ALGORITMA NARANJO

KAR
S
PERMENKES 11 tahun 2017
Tentang Keselamatan Pasien di
Fasyankes
FORMULIR LAPORAN IKP

Sutoto.KARS 2
SENTINEL RCA

MERAH &
KTD KUNING

RISK
GRADING BIRU &
KNC HIJAU

INVESTIGASI
SEDERHANA
Thanks!
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai