Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan, karena hanya dengan Rahmat-Nya Manual
Mutu Klinik Pratama Panti Bagija Ngawi dapat kami susun.
Klinik Pratama Panti Bagija Ngawi merupakan acuan dalam upaya meningkatkan mutu
penyelenggara upaya pelayanan di Mutu Klinik Klinik Pratama Panti Bagija Ngawi
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.3 Kebijakan Mutu, Visi Misi
4
1.5 ALUR PELAYANAN KLINIK PRATAMA PANTI BAGIJA
1.7 TUJUAN
Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi Klinik Rawat Jalan Pratama
Muhammadiyah Kedungadem 2 dalam membangun sistem manajemen mutu untuk memberikan
pelayanan medis yang berorientasi kepada keselamatan dan kepuasan pelanggan.
5
1.8 LANDASAN HUKUM DAN ACUAN
Landasan hukum yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu ini adalah:
1. Undang-Undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara
Tahun 2004 Nomor 116 tambahan lembaran Negara Nomor 4431);
2. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik ( lembaran Negara
tahun 2009 Nomor 112);
3. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara tahun 2009
Nomor 140 tambahan Lembaran Negara Nomor 5063);
4. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah;
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan
Nasional, Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2012 nomor 193;
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan
Nasional.
7. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan
Standart Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada
Jaminan Kesehatan Nasional;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahnun 2014 Tentang Klinik;
11. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 59 tahun 2015 tentang Komisi Akreditasi Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama;
Acuan yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu ini adalah: standar akreditasi Klinik
6
Kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah langkah-langkah yang harus dilakukan.
Merupakan dasar untuk menentukan dan melaksanakan kegiatan.
5. Standar Operasional Prosedur
Serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan
aktifitas organisasi, bagaimana, kapan, dimana dan oleh siapa dilakukan.
6. Kerangka Acuan Kegiatan
Dokumen perencanaan kegiatan yang berisi penjelasan/keterangan mengenai apa, mengapa,
siapa, kapan, di mana, bagaimana, dan berapa perkiraan biayanya suatu kegiatan. Dengan
kata lain, KAK berisi uraian tentang latar belakang, tujuan, ruang lingkup, masukan yang
dibutuhkan, dan hasil yang diharapkan dari suatu kegiatan
7. Rekam Implementasi
Dokumen yang menjadi bukti obyektif dari kegiatan yang dilakukan atau hasil yang dicapai
di dalam kegiatan Klinik Pratama Panti Bagija Ngawi dalam melaksanakan regulasi internal
atau kegiatan yang direncanakan
BAB II
SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN SISTEM PENYELENGGARAAN PELAYANAN
7
2.1 Pengendalian dokumen:
Secara umum dokumen-dokumen dalam sistem manajemen mutu disusun meliputi:
a. Dokumen level 1 : Kebijakan/SK
b. Dokumen level 2 : Pedoman/Manual Mutu;
c. Dokumen level 3 : Standar Oprasional Prosedur (SOP);
d. Dokumen level 4 : Rekaman-rekaman sebagai catatan sebagai akibat pelaksanaan
kebijakan, pedoman dan prosedur.
8
5. Pencatatan Dokumen, Distribusi dan Penarikan
Kepala FKTP menunjuk salah satu anggota Tim Mutu /Tim Akreditasi sebagai
Petugas pengendali Dokumen. Petugas tersebut bertanggungjawab atas :
a. Penomoran Dokumen
Tata cara Penomoran Dokumen diatur sesuai dengan Surat Keputusan
Pimpinan Pusat Nomor….. tentang Penetapan kode indeks surat organisasi
untu periode……., dengan ketentuan :
1) Semua dokumen harus diberi nomor
2) Kepala FKTP agar membuat kebijakan tentang pemberian nomor
sesuai dengan tata naskah yang dijadikan pedoman,
3) Pemberian nomor mengikuti tata naskah FTKP
4) Pemberian nomor sebaiknya dilakukan secara terpusat
b. Pencatatan dalam daftar Dokumen Eksternal atau Internal.
c. Menyerahkan dokumen kepada pengusul untuk menggandakan
d. Mendistribusikan dokumen yang sudah di beri stempel terkendali. Tata cara
pendistribusian dokumen :
1) Distribusi adalah kegiatan / usaha menyampaikan dokumen kepada
unit upaya atau pelaksana yang memerlukan dokumen tersebut agar
dapat digunakan sebagai panduan dalam melaksanakan kegiatannya.
Kegiatan ini dilakukan oleh Tim Mutu atau bagian Admen FKTP sesuai
dengan pedoman tata naskah.
2) Distribusi harus memakai ekspedisi dan atau tanda terima.
3) Distribusi Dokumen bisa hanya untuk unit kerja tertentu tetapi bisa juga
untuk seluruh unit kerja lainnya.
e. Menarik dokumen lama apabila dokumen ini adalah dokumen pengganti
serta mengisi format usulan penambahan/penarikan dokumen
f. Mengarsipkan dokumen induk yang sudah tidak berlaku dengan
membubuhkan stempel “ Kadaluwarsa” dan kemudian menyimpan
dokumen tersebut selama 2 tahun
g. Memusnahkan dokumen sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan
6. Tata cara penyimpanan dokumen
a. Dokumen asli (master dokumen yang sudah dinomori dan sudah
ditandatangani) agar disimpan disekretariat Tim Mutu FKTP atau bagian
Tata Usaha FKTP, sesuai dengan ketentuan yang berlaku di organisasi
tersebut dengan tatacara pengarsipan dokumen dalam pedoman / tata
naskah. Penyimpanan dokumen yang asli harus rapih, sesuai metoda
pengarsipan sehingga mudah dicari kembali bila diperlukan.
9
b. Dokumen fotocopy disimpan di masing-masing unit, dimana dokumen
tersebut dipergunakan. Bila tidak berlaku lagi atau tidak dipergunakan maka
unit kerja wajib mengembalikan dokumen yang sudah tidak berlaku ke
sekertariat Tim Mutu atau bagian Admen sehingga di Unit kerja hanya ada
dokumen yang berlaku saja. Sekertariat Tim Mutu atau bagian Tata Usaha
dapat memusnahkan fotocopy dokumen yang tidak berlaku tersebut,
namun untuk dokumen yang asli agar tetap disimpan, dengan lama
penyimpanan sesuai ketentuan retensi dokumen yang berlaku di FKTP.
c. Dokumen di unit FKTP harus diletakkan di tempat yang mudah terlihat dan
mudah dibaca oleh pelaksana.
7. Penataan Dokumen
Untuk memudahkan pencarian Dokumen akreditasi Puskesmas dikelompokkan
masing-masing BAB/kelompok Pelayanan/UKM dengan diurutkan setiap urutan
kriteria dan elemen penilaian, dan diberikan daftar secara berurutan
8. Revisi atau perubahan dokumen
a. Dilakukan setelah proses pengkajian serta mendapat pengesahan sesuai
pejabat yang berwenang
b. Setiap kali revisi seluruh halaman akan mengalami perubahan
c. Isi revisi perubahan harus tercatat pada Riwayat Perubahan Dokumen.
d. Tanggal terbit pada sudut kanan atas Cover merupakan tanggal terbit
Dokumen terkini (untuk dokumen selain kebijakan dan SOP)
10
BAB III
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
11
Sasaran mutu ditetapkan berdasarkan standar kinerja/standar pelayanan minimal
yang meliputi indikator-indikator pelayanan klinis/upaya kesehatan perorangan, Perencanaan
disusun dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan pelanggan, hak dan kewajiban
pelanggan, serta upaya untuk mencapai sasaran kinerja yang ditetapkan
a. Kepala unit/penanggung jawab program menetapkan sasaran mutu unit. Sasaran mutu
tersebut harus bersifat Spesific (Spesifik), Measurable (terukur), Achievable (dapat
tercapai), Reliable (realistis / wajar) dan Time Frame (berjangka waktu).
b. Kepala unit bertanggung jawab untuk memastikan unit yang dipimpinnya membuat
perencanaan pencapaian sasaran mutu, untuk memastikan tercapainya target sasaran mutu
masing - masing unit.
Sasaran mutu setiap unit dipastikan terdokumentasi
2) Tanggung Jawab
- Bertanggung jawab terhadap terselenggaranya pelayanan kesehatan di Klinik
Pratama Panti Bagija sesuai protap dan profesionalisme
12
- Bertanggung jawab dalam pengembangan organisasi Klinik Pratama Panti Bagija
- Bertanggung jawab pada kegiatan manajerial : perencanaan; pelaksanaan
pengawasan, pengendalian, pembinaan dan penilaian program kerja Klinik Pratama
Panti Bagija .
3) Tugas
- Membuat keputusan operasional untuk implementasi sistem manajemen mutu
- Bersama seluruh Tim Mutu dan karyawan Klinik Pratma Panti Bagija
mengimplementasikan sistem manajemen mutu
- Membuat perencanaan terpadu kegiatan maupun program kerja Klinik Panti Bagija
Ngawi serta menyusun rencana evaluasi
- Melakukan pembagian tugas pada staf-nya disesuaikan dengan jenis dan jumlah
tenaga yang diperlukan ( menetapkan pelaksana program berdasarkan
kompetensinya dan tugas tambahannya )
- Menjalankan semua kegiatan manajerial Klinik Pratama Panti Bagija dan kerjasama
dengan lintas sektor terkait.
4) Tugas Tambahan
- Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh MPKU PCM ngawi.
b. Ketua Tim Mutu Klinik Rawat Jalan Pratama Muhammadiyah Kedungadem wakil
manajemen mutu,
1) Wewenang
- Memiliki wewenang penuh untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya
sebagai wakil manajemen
2) Tanggung Jawab
- Bertanggung jawab untuk menjamin kesesuaian dan efektivitas implementasi
sistem manajemen mutu
3) Tugas
- Menjamin sistem dilaksanakan secara efektif pada semua fungsi.
- Menjamin sistem manajemen mutu diperbaiki terus menerus.
- Melaporkan hasil/ kinerja sistem manajemen mutu kepada Direktur.
- Mengupayakan peningkatkan kesadaran/ pemahaman karyawan dalam sistem
manajemen mutu
- Mengkoordinasikan kegiatan internal audit
4) Tugas Tambahan
- Melaksanakan semua tugas tambahan yang diberikan oleh Direktur.
13
c. Sub Unit Pelayanan Kesehatan Perorangan
- Melaksanakan pelayanan kesehatan dasar
- Melaksanakan kegiatan perawatan, rawat jalan
- Melaksanakan kegiatan laboratorium sederhana
- Melaksanakan pengelolaan obat-obatan
- Melaksanakan tugas tugas lain yang diberikan oleh Direktur sesuai dengan tugas dan
fungsinya
d. Uraian Tugas Sekretaris Akreditasi
1) Wewenang
- Memiliki wewenang untuk melaksanakan semua tugas dan tanggung jawab
kesekretariatan Akreditasi
2) Tanggung Jawab
- Bertanggung jawab untuk menyiapkan seluruh dokumen internal dan eksternal
akreditasi Klinik Pratama Panti Bagija
3) Tugas
- Menyiapkan semua dokumen internal dan dokumen eksternal
- Mengajukan semua dokumen yang sudah siap untuk diperiksa oleh Manajemen
dan disahkan oleh Direktur Klinik Pratama Panti Bagija
- Menyusun dan mencatat semua dokumen yang ada di sekretariat secara rapi
- Memastikan seluruh dokumen untuk poli /unit terkait terdistribusi secara teratur
dan tercatat
4) Tugas Tambahan
- Melaksanakan semua tugas tambahan yang diberikan oleh Direktur Klinik
Pratama Panti Bagija dan ketua tim akreditasi.
14
- Merencanakan pelaksanaan audit internal Klinik Pratama Panti Bagija, meliputi :
pembagian auditee dan auditor, jadwal pelaksanaan, pembuatan surat kepada
manajemen, menyiapkan semua sarana untuk melakukan audit internal.
- Melakukan tugas audit internal terhadap seluruh poli/ unit yang ada di Klinik
Pratma Panti Bagija meliputi: mengamati proses, meminta penjelasan, meminta
peragaan, menelaah dokumen, memeriksa dengan daftar periksa, mencari bukti-
bukti, memeriksa silang , mewawancarai auditee, melakukan survei, mencari
informasi dari sumber luar, menganalisis data dan informasi , dan menyimpulkan
hasil temuan.
- Melaporkan semua hasil temuan audit kepada ketua tim akreditasi/ manajemen
- Merencanakan audit internal yang akan dilakukan periode selanjutnya.
4) Tugas Tambahan
- Melaksanakan perintah lain yang diberikan oleh Direktur Klinik Pratama Panti
Bagija
g. Uraian Tugas Tim Survey Keselamatan dan Kepuasan Pelanggan
1) Wewenang
- Memiliki wewenang untuk melaksanakan semua tugas dan tanggung jawab
sebagai surveyor di Klinik Pratama Panti Bagija
2) Tanggung Jawab
- Bertanggung jawab penuh terhadap Direktur Klinik Pratma Panti Bagija atas
pelaksanaan dan hasil survey yang telah dilakukannya
3) Tugas
- Merencanakan pelaksanaan survey Klinik Pratama Panti Bagija
- Melaksanakan seluruh kegiatan survey Klinik Pratma Panti Bagija
- Mengolah, menganalisa, dan melaporkan hasil survey kepada ketua tim akreditasi.
- Merencanakan pelaksanaan survey selanjutnya.
i. Uraian Tugas Kepala / Koordinator Unit :
1) Wewenang :
- Menetapkan sasaran mutu setiap unit yang harus sesuai dengan kebijakan mutu dan
dipastikan terdokumentasi.
- Merencanakan Sistem Manajemen Mutu untuk unit kerjanya.
2) Tanggung Jawab :
- Mengkomunikasikan kepada seluruh staf unit mengenai target-target/ persyaratan
pasien dan memastikan semua terpenuhi.
- Memastikan unit yang dipimpinnya membuat perencanaan pencapaian sasaran mutu,
untuk memastikan tercapainya target sasaran mutu masing-masing unit.
- Melakukan evaluasi untuk melihat efektifitas Sistem Manajemen Mutu.
15
- Menindak lanjuti temuan Audit pada unitnya.
3) Tugas :
- Bersama pelaksana di unit membuat Standar Operasional Prosedur dan dipastikan
terdokumentasi.
- Meningkatkan kesadaran karyawan unit mengenai pentingnya peranan setiap
karyawan dalam pekerjaan mereka untuk mencapai sasaran mutu keselamatan dan
kepuasan pasien.
- Mengupayakan dan menjaga agar lingkungan kerjanya terkendali yaitu agar
lingkungan kerja dalam keadaan rapi, bersih, aman dan nyaman.
- Melakukan koordinasi dengan bagian lain yang terkait termasuk Direktur Klinik
Pratama Panti Bagija untuk pembahasan semua persyaratan pasien.
j. Karyawan / Karyawati Klinik Pratma Panti Bagija:
1) Tanggung Jawab :
- Memahami tentang pentingnya mutu keselamatan dan kepuasan pasien.
- Mengetahui target-target/ persyaratan pasien
2) Tugas :
- Bersama Kepala /koordinator unit membuat standar operasional prosedur dan
terdokumentasi.
- Menambah pengetahuan dan ketrampilan guna peningkatan mutu pelayanan.
- Bekerja secara profesional untuk mencapai kepuasan pelanggan.
F. Komunikasi internal
Komunikasi internal antar pimpinan/karyawan merupakan kegiatan yang sangat penting
untuk menunjang mekanisme kerja, karenanya sistem komunikasi dipastikan diatur
dengan baik dan menekankan hal-hal sbb:
1. Direktur Klinik Pratama Panti Bagija mengupayakan agar komunikasi dengan
bawahannya dipastikan berjalan lancar.
2. Komunikasi diarahkan untuk peningkatan pemahaman karyawan mengenai sistem
manajemen mutu.
3. Komunikasi diarahkan agar karyawan memahami target-target pekerjaan yang ingin
dicapai .
4. Komunikasi diarahkan untuk memastikan persyaratan yang telah ditetapkan
dipenuhi.
5. Komunikasi internal diatur secara sistematis dan terdokumentasi.
6. Komunikasi internal untuk menjelaskan sistem manajemen mutu kepada karyawan
7. Komunikasi internal membangun kesadaran mutu demi kepuasan pelanggan
8. Penyelenggaraan rapat terkoordinasi dan diatur dengan baik.
9. Direktur Klinik Pratma Panti Bagija mengadakan komunikasi internal dengan seluruh
karyawan minimal 2 kali dalam sebulan.
16
Komunikasi internal dilakukan dengan cara workshop (minilokakarya), pertemuan rutin,
diskusi, email, sms/WA, memo dan media lain untuk melakukan komunikasi
BAB IV
TINJAUAN MANAJEMEN
4.1 Umum
Evaluasi merupakan kegiatan manajemen yang sangat penting dalam rangka pengendalian
suatu proses dan kinerja termasuk evaluasi dalam implementasi Sistem Manajemen Mutu.
17
5.2 Manajemen Sumber Daya Insani
5.2.1 Umum
Klinik Pratama Panti Bagija menjamin karyawan yang bekerja di Klinik Pratma Panti
Bagija memiliki kompetensi berdasarkan pendidikan, pelatihan, keahlian dan pengalaman
yang sesuai
5.2.2 Kompetensi, Kepedulian, dan Pelatihan
Kompetensi yang diperlukan oleh setiap karyawan agar dapat melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya secara tepat dan benar sesuai dengan sasaran dan persyaratan yang
telah direncanakan harus dipastikan dipenuhi.
Koordinator Sumber Daya Insani bertanggung jawab untuk :
1) Menentukan pelatihan yang diperlukan oleh setiap karyawan
2) Memastikan pelatihan dilaksanakan, pelatihan dapat dilakukan dalam bentuk,
atau kegiatan apapun yang bertujuan memberikan kompetensi kepada karyawan.
3) Mengambil tindakan lainnya selain pelatihan yang sesuai dengan permasalahan
4) Mengevaluasi efektif/ tidaknya tindakan yang telah diambil
5) Meningkatkan kesadaran karyawan mengenai pentingnya peranan setiap karyawan
dalam pekerjaan mereka untuk mencapai sasaran mutu demi kepuasan pelanggan
6) Mengelola arsip karyawan yang memuat informasi mengenai pelatihan,
keterampilan dan pengalaman kerja karyawan.
18
d. Pengendalian lingkungan kerja dimaksudkan untuk mendukung komitmen mutu
dan kepuasan pelanggan dan untuk mencapai kesesuaian terhadap persyaratan
proses pelayanan yang telah ditetapkan.
BAB VI
PENYELENGGARAAN PELAYANAN
19
Perencanaan dan tanggung jawab untuk mencapai tujuan dan sasaran pada
setiap fungsi yang berhubungan dengan Klinik Pratama Panti Bagija
Langkah kegiatan dan batas waktu yang dicapai.
c. Direktur Klinik Pratama Panti Bagija mengadakan rapat tinjauan manajemen
jika ada perubahan pada aktivitas pelayanan, terjadi ketidaksesuaian,
pelayanan baru, atau adanya aktivitas Pengembangan Pelayananan Klinik
Pratama Panti Bagija .
d. Setiap koordinator unit berkewajiban membuat perencanaan kerja untuk unitnya masing
masing meliputi
1. Merencanakan sistem manajemen mutu untuk unit kerjanya.
2. Memastikan sistem manajemen mutu yang telah dibuat dijalankan secara
efektif .
3. Memastikan semua sasaran dan persyaratan yang telah ditetapkan dicapai
4. Memelihara / mempertahankan sistem manajemen mutu pada unitnya
5. Melakukan perbaikan / penyempurnaan sistem manajemen mutu
20
Barang yang dibelli akan diverivikasi terlebih dahulu oleh Tim Managemen
dan unit terkait guna menilai Kesesuaian barang dengan surat pengajuan
pembelian Klinik Pratama Panti Bagija dan membuat dan menandatangani berita
acara serah terima hasil pekerjaan pembelian.
21
d. Hak dan Kewajiban Pasien
Hak dan kewajiban pasien harus mudah dipahami dan dimengerti pasien
Hak dan kewajiban pasien dengan mudah bisa diketahui dan dibaca pasien
Hak dan kewajiban pasien bisa di letakkan di loket/tempat lain yang
mudah dibaca oleh pasien
Petugas memberitahu adanya hak dan kewajiban pasien melalui
penyuluhan
e. Pemeliharaan Barang Milik Pelanggan
Barang milik pelanggan adalah barang-barang yang bukan milik Klinik
Pratama Panti Bagija yang berada di wilayah tanggung jawab Klinik
Rawat Jalan Pratama Muhammadiyah Kedungadem 2
Barang milik pelanggan harus ditangani dengan hati- hati untuk mencegah
hal-hal yang tidak diinginkan.
Semua fungsi/ pihak yang secara langsung atau tidak langsung terlibat
dengan penggunaan, penyimpanan, pemeriksaan barang milik pelanggan
harus melakukan identifikasi, verifikasi, melindungi dan mengamankan
barang-barang milik pelanggan sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan.
Yang termasuk barang milik pelanggan adalah Kartu Status Pasien/Rekam
Medik Pasien, Spesimen dll
22
b. Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien
Hal hal yang harus diperhatikan antara lain :
1. Ketetapan identifikasi pasien
2. Peningkatan Komunikasi yang efektif
3. Peningkatan Keamanan Obat yang perlu diwaspadai
4. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien
5. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
6. Pengurangan risiko jatuh
c. Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien
Setiap terjadi Insiden Keselamatan Pasien diidentifikasi dan segera
dianalisadan dilaporkan paling lambat 2 x 24 jam kepada atasan/kepala unit
terkait.
Hasil analisa dilaporkan ke Direktur Klinik Pratama Panti Bagija untuk
dievaluasi dan didiskusikan dengan unit terkait untuk mencegah kejadian
terulang kembali
Setiap terjadi Insiden harus tercatat
d. Analisis dan Tindak Lanjut
Setiap kejadian harus dapat dianalisa penyebabnya dan dicatat dalam buku
laporan KTD, KTC, KPC dan KNC/ buku ketidaksesuaian dalam pelayanan
Rencana tindak lanjut penanganan KTD, KTC, KPC atau KNC yang telah
disepakati harus dicatat dan dievaluasi.
e. Penerapan Manajemen Resiko
Manajemen risiko meliputi ancaman dan peluang (maksimalisasi peluang,
minimalisasi ancaman, dan meningkatkan kepuasan dan hasil)
Manajemen risiko memerlukan pemikiran yang logis dan sistematis untuk
meningkatkan kinerja yang efektif dan efisien
Manajemen risiko mensyaratkan akuntabilitas dalam pengambilan keputusan
Manajemen risiko memerlukan pemikiran yang seimbang antara biaya untuk
mengatasi risiko (dan meningkatkan peluang perbaikan) dengan manfaat yang
diperoleh
23
- Hasil pengukuran / pemantauan / analisa dipakai untuk :
a) Membuktikan kesesuaian pelayanan
b) Memastikan kesesuaian sistem mutu
c) Melakukan perbaikan secara terus-menerus
d) Memastikan tercapainya sasaran Mutu
- Metoda pemantauan / pengukuran / analisa / perbaikan dipastikan sesuai
dengan tujuan.
2. Audit Internal
Tujuan audit adalah untuk memastikan sistem mutu di implementasikan
secara efektif dan hasilnya sesuai dengan yang telah direncanakan.
Rencana audit direncanakan oleh tim audit dengan mempertimbangkan
tingkat kepentingan dan kekritisan bagian yang akan diaudit.
Audit harus dilakukan secara sistematis, objektif, terencana dan
terdokumentasi
Audit harus dilakukan sesuai dengan prosedur audit yang telah ditetapkan
setiap 6 bulan sekali.
Dalam setiap pelaksanaan audit, auditor harus memperhatikan hasil audit
yang terdahulu untuk mengevaluasi efektivitasnya.
Kriteria audit, lingkup, frekuensi dan metode-metode yang akan digunakan
dipastikan ditentukan dalam prosedur internal audit.
Pelaksanaan audit dilakukan secara objektif dan mengikuti ketentuan
persyaratan audit.
Koordinator poli / unit yang diperiksa bertanggung jawab untuk menindak -
lanjuti temuan audit pada bagiannya.
Tindak lanjut audit harus mencakup verifikasi terhadap tindakan-tindakan
yang telah diambil.
24
Tim audit bertanggung jawab terhadap hasil audit dan melapor kepada
Manajemen dengan tembusan kepada Direktur Klinik Pratama Panti Bagija
D. Analisa Data
Data-data proses atau implementasi sistem mutu harus dikelola dengan baik.
Data dianalisa dengan menggunakan teknik-tehnik yang sesuai, misalkan
menggunakan tehnik statistik.
25
Analisa data dilakukan oleh Tim Survey Kepuasan Pelanggan/koordinator unit
untuk mengetahui tanggapan pelanggan terhadap kualitas pelayanan Klinik Pratama
Panti Bagija.
Analisa data harus mengarah pada pengidentifikasian ketidaksesuaian,
ketidakefektifan dan tindakan-tindakan perbaikan yang diperlukan.
Data dianalisa untuk memantau keselamatan dan kepuasan pelanggan.
E. Peningkatan berkelanjutan
Seluruh karyawan dan Direktur Klinik Pratama Panti Bagija wajib melakukan
perbaikan secara terus menerus terhadap efektivitas sistem mutu sesuai dengan
tugas, tanggung jawab dan wewenangnya.
Semua perbaikan mengacu pada komitmen yang tertuang dalam kebijakan mutu,
sasaran mutu, hasil audit, analisa data survey kepuasan pelanggan, tindakan
perbaikan dan pencegahan serta Rapat Tinjauan Manajemen
F. Tindakan Perbaikan/Korektif
1. Tindakan perbaikan harus sesuai dengan penyebab ketidaksesuaian yang
ditemukan.
2. Klinik Pratama Panti Bagija mengambil tindakan perbaikan untuk
mengurangi penyebab ketidaksesuaian dalam rangka untuk mencegah
ketidaksesuaian terulang lagi.
3. Prosedur perbaikan harus mencakup
Meninjau ketidaksesuaian termasuk keluhan pelanggan.
Menentukan penyebab ketidaksesuaian.
Mengevaluasi tindakan yang dibutuhkan untuk memastikan ketidaksesuaian
tidak terulang.
Menetukan dan menerapkan tindakan yang dibutuhkan.
Merekam hasil tindakan yang diambil.
Meninjau tindakan perbaikan yang diambil.
G. Tindakan Pencegahan
1. Klinik Pratama Panti Bagija menentukan tindakan untuk mengurangi penyebab
potensial ketidaksesuaian untuk mencegah peristiwa tersebut. Tindakan pencegahan
harus sesuai dengan penyebab masalah yang potensial.
2. Prosedur pencegahan harus mencakup
a) Menentukan potensi ketidaksesuaian dan penyebabnya.
b) Mengevaluasi tindakan yang dibutuhkan untuk, mencegah peristiwa
ketidaksesuaian.
26
c) Menentukan dan menerapkan tindakan yang dibutuhkan.
d) Merekam hasil tindakan yang diambil.
e) Meninjau tindakan pencegahan yang diambil.
BAB VII
PENUTUP
Demikian manual mutu dibuat dan telah disahkan oleh Direktur Klinik Rawat Jalan
Pratama Muhammadiyah Kedungadem 2 untuk dijadikan acuan dalam bertindak dan
mengambil keputusan dalam rangka menjalankan sistem serta tugas dan tanggung jawab
masing-masing sesuai dengan kapasitas dan wewenang yang telah diberikan.
Bagi kami, apabila Klinik Pratama Panti Bagija lolos dalam Penilaian Akreditasi
dan mendapat Sertifikasi Akreditasi, bukan merupakan hasil akhir dari proses implementasi
mutu, tetapi merupakan awal dari penerapan kualitas secara sistematis dan terorganisir
karena Total Sistem Mutu terdiri dari aspek pelaksanaan implementasi sistem kualitas dan
peningkatan kualitas secara terus menerus
Harapan kami komitmen yang sudah terbentuk tetap terjaga dan tetap kokoh
sehingga improvement learning selalu berjalan untuk memenuhi tuntutan konsumen global.
Kedungadem...
Mengetahui
Direktur Klinik Pratama Panti Bagija
dr. Handy
HISTORIS PERUBAHAN
Isi Perubahan
No Tanggal Berlaku
Dahulu Sekarang
27
.
28