Anda di halaman 1dari 115

STRATEGI KLINIK &

Dokter/Dokter Gigi Praktek Mandiri


DALAM MENGHADAPI AKREDITASI

Ahad, 22 Mei 2016 jam 08.00-10.00 (panel)


OUTLINE
I. PENDAHULUAN
II. STANDAR KLINIK
III.AKREDITASI KLINIK
IV. STANDAR AKREDITASI KLINIK PRATAMA
V. STRATEGI KLINIK DALAM MENGHADAPI
AKREDITASI
VI. PENUTUP 2
I. PENDAHULUAN
 Undang-Undang RI No 29 tahun 2004 tentang
Praktek Kedokteran - Pasal 44
 Undang-Undang RI No. 40 tahun 2004 tentang
Sistem Jaminan Sosial - Nasional Pasal 23
 Undang-Undang RI No. 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan - Pasal 1 No 7, Pasal 30, 33, 34, 52,
53, 54, 55
 Undang-Undang RI No 38 tahun 2014 tentang
Keperawatan - Pasal 28, 29, 30, 31, 32,
 Perpres No 12 tahun 2013 tentang Jaminan
Kesehatan - Pasal 35, 36, 42, 43
 Perpres No. 2 th 2015 tentang RPJMN 2015-
2019 - IKP BUK
 Permenkes RI Nomor 2052/Menkes/Per.X/2011
tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik
Kedokteran - Pasal 2, 8, 22, 23
 Permenkes No 1 th 2012 tentang Sistem
Rujukan Pelayanan - Pasal 2
 Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 71
tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan Pada
Jaminan Kesehatan Nasional - Pasal 6, 41
 Peraturan Menteri Kesehatan No. 5 tahun 2014
tentang Panduan Praktek Klinis bagi dokter di
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
 Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 9 tahun
2014 tentang Klinik - Pasal 1, 2, 38
 Permenkes No. 75 Th 2014 tentang Puskesmas -
Pasal 1, 39
 Kepmenkes No 02.02/MENKES/59/015 th 2015
tentang Komisi Akreditasi FKTP
 Permenkes No. 46 th 2015 tentang Akreditasi
Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik
Mandiri Dr & Drg
 Permenkes RI No. 99 tahun 2015 tentang
Perubahan atas Permenkes No 71 tahun 2013
tentang Pelayanan Kesehatan pada JKN pasal 18
(7 tahun + 2015=2022)
II. STANDARD KLINIK
(KLINIK PRATAMA)
Ruang Lingkup FKTP
1. PUSKESMAS
2. KLINIK PRATAMA
3. TEMPAT PRAKTIK MANDIRI
DOKTER/DOKTER GIGI
STANDAR - STANDARISASI
 STANDAR :
UKURAN TERTENTU YANG DIPAKAI
SEBAGAI PATOKAN
 STANDARISASI :
PENYESUAIAN BENTUK (UKURAN,
KUALITAS DSBNYA) DENGAN PEDOMAN
(STANDAR) YANG DITETAPKAN
USAHA BERSAMA MEMBENTUK STANDAR
STANDAR DALAM PELAYANAN KESEHATAN
 STANDART INPUT
- GEDUNG/RUANGAN
- SARANA/PRASARANA
- SDM KESEHATAN & NON KESEHATAN
- ALAT MEDIS/NON MEDIS UKM &UKP
 STANDAR PROSES
- DOKUMEN
- P-D-C-A
 STANDAR OUTPUT
- PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN
PRINSIP DASAR PENYELENGGARAAN FKTP

 Standart Pelayanan Minimal


 Standart SDM Kesehatan Minimal
 Standart Alkes - Obat Minimal
 Standart Sarpras Minimal
HARUS SAMA
PENDEKATAN

KAWASAN KAWASAN KAWASAN TERPENCIL/


PERKOTAAN PERDESAAN SANGAT TERPENCIL

9
PERSYARATAN PENDIRIAN KLINIK

12
PERSYARATAN PENDIRIAN KLINIK

13
III. AKREDITASI KLINIK
 PENILAIAN INTERNAL KLINIK :
INPUT
OUTPUT
DENGAN PENILAIAN KINERJA KLINIK

 PENILAIAN EKSTERNAL KLINIK :


PROSES
DENGAN INSTRUMEN AKREDITASI FKTP (KLINIK)
AKREDITASI
FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

Definisi:

Pengakuan terhadap Puskesmas, klinik pratama, praktik


dokter dan praktik dokter gigi yang diberikan oleh
lembaga independen penyelenggara akreditasi yang
ditetapkan oleh Menteri setelah dinilai bahwa fasilitas
kesehatan tingkat pertama itu memenuhi standar
pelayanan fasilitas kesehatan tingkat pertama yang telah
ditetapkan untuk meningkatkan mutu pelayanan secara
berkesinambungan.

16
MANFAAT AKREDITASI FKTP
 BAGI DINKES PROV & KAB/KOTA : Sebagai WAHANA PEMBINAAN peningkatan mutu
kinerja melalui perbaikan yang berkesinambungan terhadap sistem manajemen,
sistem manajemen mutu dan sistem penyelenggaraan pelayanan klinis, serta
penerapan manajemen risiko
 BAGI BPJS KESEHATAN : Sebagai syarat recredensialing FKTP
 BAGI FKTP :
1. Memberikan keunggulan kompetitif
2. Menjamin pelayanan kesehatan primer yang berkualitas .
3. Meningkatkan pendidikan pada staf
4. Meningkatkan pengelolaan risiko
5. Membangun dan meningkatkan kerja tim antar staf
6. Meningkatkan reliabilitas dalam pelayanan, ketertiban pendokumentasian, dan
konsistensi dalam bekerja
7. Meningkatkan keamanan dalam bekerja.
 BAGI MASYARAKAT ( PENGGUNA JASA)
1. Memperkuat kepercayaan masyarakat
17
2. Adanya Jaminan Kualitas
AKREDITASI FKTP

1. ADIMINISTRASI 1. ADIMINISTRASI 1. ADIMINISTRASI


MANAJEMEN MANAJEMEN MANAJEMEN
2. UKM 2. LAYANAN KLINIS 2. LAYANAN KLINIS
3. LAYANAN KLINIS
503 EP 207 EP
776 EP
PENETAPAN AKREDITASI

LEMBAGA AKREDITASI FKTP


IDEAL YANG INDEPENDENT

KOMISI AKREDITASI FKTP


•Mempersiapkan terbentuknya lembaga
akreditasi yang independent.
TRANSISI •Menetapkan akreditasi sebelum
terbentuk lembaga akreditasi
independent

19
IV. STANDAR AKREDITASI KLINIK
PERENCANAAN

PENGAWASAN
PENGENDALIAN
PENILAIAN PENGGERAKAN PELAKSANAAN
PERBAIKAN MUTU BERKESINBAMBUNGAN
(Continous Quality Improvement)

- KEBIJAKAN MUTU P
- MANUAL MUTU PROGRAM
MUTU &
KESELAMATAN
PASIEN

PELAKSANAAN
A RTL
PELAKSANAAN
D
Program Mutu

RTM + RTL

C
STANDAR AKREDITASI KLINIK
PRATAMA
LAMPIRAN-1  PERMENKES no 46 / 2015 ttg Akreditasi FKTP

A. Kelompok Administrasi Manajemen :


1. Bab I. Kepemimpinan dan Manajemen Fasilitas
Pelayanan Kesehatan (KMFK)

B. Kelompok Upaya Kesehatan Perorangan :


1. Bab II. Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien (LKBP)
2. Bab III. Manajemen Penunjang Layanan Klinis (MPLK)
3. Bab IV. Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan
Pasien (PMKP)
Lamp.1 : Permenkes 46/2015 ttg Akreditasi FKTP

STANDAR
KRITERIA:
: EP:
 110
 27 503
Bab I. KEPEMIMPINAN & MANAJEMEN
KLINIK
BAB 1 : Kepemimpinan dan Manajemen KLINIK
PERSARATAN PENDIRIAN DAN PERIJINAN KLINIK

BAB 1.1
PERSARATAN LOKASI (1.1.1)

LOKASI

1. Bukti Analisis/Pertimbangan :
a.Tata Ruang Daerah
b.Rasio Jumlah Penduduk
c.Ketersediaan Pelayanan

2. Bukti Izin Operasional Klinik


Persyaratan KlinikSebagai FKTP (1.1.2)
AN
UN
NG
BA

1. Bukti
a. Bangunan Permanen
b. Tidak Bergabung dengan
Tempat Tinggal/Unit Kerja Lain
c. Memenuhi Persyaratan
Lingkungan Sehat

2. Evaluasi Kondisi Bangunan


Fisik Klinik
Persyaratan Klinik Sebagai FKTP (1.1.3)
NG Rapat Penataan Ruang
U A Memenuhi Persyaratan
R Minimal
Kebutuhan Pelayanan

Melakukan Pengaturan Tata Ruang :


•Kemudahan Akses
•Keamanan
•Kenyamanan

Mengakomodasi
Kepentingan:
•Disabilitas
•Anak-anak
•Orang Usia
Lanjut
BANGUNAN KLINIK MINIMAL

1. ruang pendaftaran/ruang tunggu;


2. ruang konsultasi;
3. ruang administrasi;
4. ruang  obat  dan  bahan  habis  pakai  untuk  klinik 
yang melaksanakan pelayanan farmasi;
5. ruang tindakan;
6. ruang/pojok ASI;
7. kamar mandi/wc; dan
8. ruangan lainnya sesuai kebutuhan pelayanan.
BANGUNAN KLINIK MINIMAL
1. instalasi sanitasi;
KLINIK RAWAT INAP PRASARANA
2. instalasi listrik;
1. ruang rawat inap yang 3. pencegahan dan
memenuhi penanggulangan kebakaran;
4. ambulans,  khusus  untuk 
persyaratan; Klinik  yang  menyelenggarakan 
2. ruang farmasi; rawat inap; dan
3. ruang laboratorium; 5. sistem gas medis;
6. sistem tata udara;
dan
7. istem pencahayaan;
4. ruang dapur; 8. prasarana lainnya sesuai
kebutuhan.
Persyaratan Klinik Sebagai FKTP (1.1.4)
NA Prasarana Yang Dipersyaratkan :
ARA Sumber Air Bersih
AS
PR Instalasi Sanitasi
Instalasi Listrik
Sistem Tata Udara
Sistem Pencahayaan
Sistem Penanggulangan Kebakaran
Kendaraan Ambulance
Pagar
Selasar
Prasarana Lain Sesuai Kebutuhan
Persyaratan Klinik Sebagai FKTP (1.1.4)
NA
ARA
AS
PR
Persyaratan Klinik Sebagai FKTP (1.1.5)
AN Peralatan :
A LAT
PER Medis
Non Medis
Sesuai dengan Jenis
Pelayanan yang Disediakan
PERSYARATAN KETENAGAAN
BAB 1.2
KETENAGAAN KLINIK
(STANDAR 1.2)

KEPALA KLINIK
(KRITERIA 1.2.1)

TENAGA KLINIK
(KRITERIA 1.2.2)
POKOK PIKIRAN 1.2.1
AGAR KLINIK DIKELOLA DENGAN BAIK
MAKA HARUS DIPIMPIN TENAGA KESEHATAN YANG KOMPETEN
ELEMEN
PENILA
IA N 1 . 2
. 1

Kepala KLINIK
adalah Tenaga Kesehatan
ELEMEN
PENILA
IA N 1 . 2
. 1

Kejelasan Persyaratan Kepala Klinik


ELEMEN
PENILA
IA N 1 . 2
. 1

Kejelasan Uraian Tugas


Kepala Klinik
Kesesuaian Profil Kepegawaian Kepala Klinik
dengan Persyaratan

ELEMEN
PENILA
IA N 1 . 2
. 1
POKOK PIKIRAN 1.2.2
Agar Klinik Dapat Memberikan Pelayanan yang Optimal Maka Perlu Dilakukan
Analisis Beban Kerja

Tenaga Kesehatan di Klinik Harus Mempunyai STR/SIP


K R IT E R
I
ELEMEN A 2.2.2
PENILA
IAN
1
Analisis Kebutuhan Tenaga
Sesuai Kebutuhan dan Pelayanan
Persyaratan Kompetensi KRITER
IA 1.2
Tiap-Tiap Jenis Tenaga ELEMEN
PEN
ILAIAN
2
Upaya

Pemenuhan

Tenaga

ELEMEN
PENILA
IAN
3
Kejelasan Uraian
Tugas Setiap Tenaga

ELEMEN
PENILA
IAN 4
ELEMEN
PENILAIAN 5
PENGELOLAAN KLINIK
BAB 1.3
Struktur Organisasi (1.3.1)
Ka Klinik Ada Struktur Organisasi Yang
Ditetapkan oleh Pemilik Klinik

Sesuai dengan Visi misi tujuan dan


tata nilai
PJ PJ PJ

1. SK KaKlinik tentang Penetapan


Penangung Jawab UKP

2. Lampiran SK : Alur
 Pertanggungjawaban
 Pelaporan
 Pengarahan
 Komunikasi dan koordinasi

3. SOP
Kejelasan Tugas, Peran, dan Tanggung Jawab (1.3.2)

Uraian Tugas:
Kepala Klinik
Pelaksana Kegiatan
Dipahami oleh Semua

Sosialisasi Uraian
Tugas kepada
Karyawan Baru

Evaluasi
Pelaksanaan
Uraian Tugas
Kaji Ulang Struktur Organisasi (1.3.3)

Tindak Lanjut Hasil Kajian,


Dapat Berupa:
Pertemuan Review/Kajian •Usulan Perubahan
Struktur ke MPKU
Struktur Organisasi Apakah •Penambahan Panitia/Tim
Sesuai Dengan Kebutuhan
Pelayanan
Standar Kompetensi Pengelola dan Pelaksana(1.3.4)
Orientasi Karyawan Baru(1.3.5)
SK Kepala Klinik tentang
Kewajiban Orientasi bagi
Pegawai Baru

Kegiatan Orientasi Disertai


Kurikulum/Kerangka Acuan
Program Orientasi

SK/SOP Mengikuti
Seminar, Pendidikan dan
Pelatihan
Penetapan Visi, Misi, Tujuan, dan Tata Nilai (1.3.6)
Arah Strategi Pelaksanaan Pelayanan (1.3.7)
Perencanaan operasional(1.3.8)
Pimp Klinik melakukan koordinasi internal dan eksternal (1.3.9)
Pedoman dan prosedur didokumentasikan dandikendalikan
(1.3.10)
Komunikasi Internal (2.3.11)
Meminimalkan Risiko di Lingkungan Kerja (1.3.12)
monitoring pelaksanaan dan pencapaian (2.3.13)

Jaringan dan Jejaring :


Klinik lain yang menjadi satelit
dan Rumah sakit sebagai ibu
asuh
Evaluasi kinerja pengelolaan dan pelaksanaan (1.3.14)
Profesionalisme dalam pengelolaan keuangan (1.3.15)

Melibatkan Ada kejelasan


pemangku jabatan tanggung jawab
dan pelaksana pengelola keuangan

Ada kejelasan
Ada kejelasan
penggunaan
pembukuan
anggaran

Ada hasil audit


Ada mekanisme penilaian kinerja
melakukan audit keuangan
Pengelolaan Keuangan Sesuai Peraturan Yang Berlaku (1.3.16)
Data dan Informasi (1.3.17)
HAK DAN KEWAJIBAN PENGGUNA LAYANAN

BAB 1.4
Hak dan Kewajiban Pengguna Layanan 1.4.1)
Code of conduct(1.4.2)

 Pertemuan Penyusunan
code of concuct SK Ka Klinik tentang Penetapan
 Peraturan Internal dan Kesepakatan Peraturan
mempertimbangkan Visi, Internal
Misi, Tata Nilai, dan Tujuan
Puskesmas
KONTRAK DENGAN PIHAK KETIGA

BAB 1.5
Dokumen Kontrak Kerja (1.5.1)
Monitor dan Evaluasi Kinerja Pihak Ketiga (1.5.2)
PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA

BAB 1.6
Pelaksanaan dan Pendokumentasian Sarana dan Peralatan (1.6.1)
Pelaksanaan dan Pendokumentasian Sarana dan Peralatan (1.6.1)
Bab II. Layanan Klinis yang
berorientasi pasien (LKBP)
2.1. Pendaftaran

Proses: Sesuai kebutuhan dan keselamatan


Informasi: Fasilitas, Tahapan, Hak & Kewajiban Pasien
Kendala: Fisik, Bahasa, kendala lain
2.2. Pengkajian

2.3. Keputusan
Layanan
• Paripurna,

pasien, klinis
• Kebutuhan dan harapan

• Medis, Keperawatan, kajian


lain,
• Dicatat dalam rekam medis,
• Pemberian prioritas pada
kedaruratan,
• Dengan peralatan dan sarana
memadai,
• Keputusan oleh tenaga yang
kompeten.
2.4.
Rencana layanan
Dipandu kebijakan & prosedur
efektif
Disusun bersama pasien
Kebutuhan biopsikososiospiritual,
& tata nilai budaya
Komprehensif oleh tim kesehatan
jika perlu
Mempertimbangkan risiko
Memuat pendidikan pasien
Didokumtasikan: rekam medis
Persetujuan tindakan medis
2.5.
Rencana
rujukan
 SOP Rujukan
 Informasi
rujukan
 Kerjasama
dengan
fasilitas
rujukan
 Resume medis
 Didampingi
staf kompeten
2.6 sd 2.9.
Pelaksanaan
layanan
7.6. Pelaksanaan layanan:
– Dipandu pedoman pelayanan klinis
– Kebijakan & Prosedur khusus : gawat darurat dan berisiko tinggi
– Kebijakan & prosedur : pemberian obat/cairan intravena
– Sesuai rencana layanan
– Hak pasien
– Hindari pengulangan tidak perlu
– Hak pasien menolak/tidak melanjutkan pengobatan
7.7. Pelayanan anestesi local dan pembedahan
– Jika melakukan anestesi, sedasi, dan pembedahan: dipandu oleh standar yang baku
7.8. Pendidikan kesehatan dan konseling kepada pasien/keluarga
7.9. Pengelolaan nutrisi sesuai standar pada pasien rawat inap
2.10.
Pemulangan,
rujukan dan
tindak lanjut
• SOP Pemulangan
• Kriteria pemulangan
• SOP tindak lanjut
• Tindak lanjut terhadap
umpan balik dari sarana
rujukan
• SOP: perlu rujukan
tetapi tidak mungkin
dilakukan
• Rujukan sesuai
kebutuhan dan pilihan
pasien
Bab III
Manajemen Penunjang Pelayanan
Klinis
Pelayanan laboratorium
• Jenis pemeriksaan & prosedur
pemeriksaan
• Pelaksanaan pemeriksaan dan
pemantauannya
• Petugas yang kompeten
• Ketersediaan, pengelolaan, labeling,
penyimpanan, reagen esensial
• Nilai normal dan rentang nilai
• Interpertasi oleh tenaga yang kompeten
• Penanganan specimen berisiko tinggi
• Penanganan B3B dan pembuangan limbah
• Ketepatan waktu penyerahan hasil
• Ketentuan Penyampaian hasil kritis
• PMI dan PME: kalibrasi, validasi internal,
dan pemantapan mutu eksternal
• Program peningkatan mutu dan
keselamatan: indikator pelayanan,
analisis, upaya peningkatan mutu dan
keselamatan dan tindak lanjutnya
• Program pemeliharaan alat: inventarisasi
alat dan pemeliharaan
Pengelolaan
obat
• Jenis dan jumlah obat yang tersedia,
formularium
• Prosedur peresepan obat dan pelayanan obat
• Bgm menjamin ketersediaan obat
• Pengelolaan obat psikotropik dan narkotik
• Kebersihan, keamanan penyimpanan,
penyiapan dan penyampaian obat kepada
pasien
• Penyimpanan dan prosedur penanganan obat
LASA
• Penanganan obat kedaluwarsa
• Penanganan efek samping obat dan alergi
• Pelaporan dan tindak lanjut jika terjadi
medication error
• Ketersediaan obat-obat emergensi
• Program peningkatan mutu dan manajemen
risiko pada pelayanan obat: indicator
pelayanan obat, analisis dan tindak lanjut,
identifikasi risiko pelayananan obat, analisis
dan tindak lanjut
Pelayanan
radiodiagnostik
 Jenis pelayanan, prosedur pelayanan, dan
pemantauannya
 Program pengamanan radiasi baik bagi
masyarakat maupun petugas
 Pembuangan limbah dari pelayanan
radiologi
 Pelaksanaan dan interpertasi oleh tenaga
yang kompeten
 Menjamin ketersediaan alat/BHP, foto
 Penyampaian hasil pemeriksaan
 Pemeliharaan alat dan kalibrasi:
inventarisasi, jadual pemeliharaan,
pelaksanaan, monitoring dan tindak lanjut,
kalibrasi
 Perijinan alat
 Pengendalian mutu pelayanan
radiodiagnostik
Manajemen
Informasi
 Pembakuan klasifikasi
diagnosis, kode diagnosis,
symbol, specimen tanda tangan
dan inisial dokter/perawat
 Prosedur pelayanan rekam
medis
 Proses pengelolaan rekam
medis
 Cara identifikasi pasien agar
tidak terjadi kesalahan
 Pengaturan isi rekam medis
 Kelengkapan isi rekam medis
 Tenaga yang kompeten
Manajemen
peralatan

• Prosedur penyiapan alat medis


• Prosedur sterilisasi dan pelaksanaannya
• Bagaiamana memastikan peralatan sterial
• Inventarisasi, jadual, prosedur, pelaksanaanpemeliharaan alat medis
• Kalibrasi peralatan medis
• Monitoring peralatan yang rusak dan penggantiannya
• Bagaimana memastikan ketersediaan alat medis
• Petugas yang bertanggung jawab dalam pengelolaan peralatan medis
MANAJEMEN SDM
KLINIS
 Penghitungan kebutuhan tenaga
kesehatan (klinis), peta
kompetensi
 Penilaian kinerja tenaga klinis
 Proses kredensial, rekredensial
dan penetapan kewenangan klinis
 Upaya peningkatan kompetensi
 Peluang/kesempatan pendidikan
dan pelatihan
 Kelengkapan perijinana tenaga
klinis: STR, SIP, SIK, dsb.
Bab IV.
Peningkatan
Mutu dan
Keselamatan
Pasien
Butir butir penting
4.1. Tanggung jawab tenaga klinis dalam
Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi
Mutu Layanan Klinis dan Keselamatan
Pasien
4.2. Pemahaman mutu layanan klinis
4.3. Pengukuran mutu layanan klinis dan
sasaran keselamatan pasien
4.4. Peningkatan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien
4.1.1. Tenaga klinis berperan
aktif dalam proses
peningkatan mutu klinis dan
KP
 Peran aktif tenaga klinis mulai dari perencanaan sd evaluasi program mutu
klinis dan KP
 Penetapan indicator mutu klinis,
 Monitoring dan penilaian mutu klinis dengan menggunakan indicator mutu
klinis, analisis dan tindak lanjut, serta pelaporannya
 Kebijakan dan prosedur penanganan insiden keselamatan pasien (KTD, KTC,
KNC)
 Identifikasi dan pelaporan jika terjadi insiden keselamatan pasien (KTD, KTC,
KNC)
 Identifikasi risiko pada area prioritas
 Penyusuna perencanaan mutu klinis dan KP berdasarkan analisis risiko,
kejadian insiden keselamatan pasien, dan keluhan pelanggan
4.1.2. Perbaikan perilaku dan
pemberian pelayanan
 Penetapan budaya mutu dan keselamatan pasien
 Penyusunan dan Penetapan indicator perilaku dalam
pemberian pelayanan klinis melalui keterlibatan praktisi klinis
 Inovasi dalam perbaikan pelayanan klinis
 Evaluasi dan perbaikan perilaku dalam pemberrian pelayanan
klinis
4.1.3 Ketersediaan sumber daya
untuk peningkatan mutu
klinis dan KP
 Pengalokasian sumber daya untuk perbaikan mutu
klinis dan keselamatan pasien
 Penyusunan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut
rencana program mutu klinis dan keselamatan pasien
4.2. Mutu layanan klinis dan keselamatan
dipahami dan didefinisikan dengan baik
4.2.1. Fungsi dan proses layanan klinis yang utama
diidentifikasi dan diprioritaskan untuk perbaikan
dan keselamatan

 Pemilihan area prioritas dalam perbaikan mutu klinis


 Komitmen bersama untuk peningkatan mutu klinis dan
KP
 Pemahaman terhadap peningkatan mutu klinis dan KP
 Pelaksanaan program mutu klinis dan KP, evaluasi dan
tindak lanjut
4.2.2. Pembakuan standar layanan klinis
berdasar acuan jelas
 Penyusunan prosedur penyusunan
standar/SOP klinis
 Penyusunan standar dan SOP klinis sesuai
prosedur penyusunan standar dan SOP klinis
 Tersedia acuan yang jelas untuk penyusunan
standar dan SOP klinis
4.3. Mutu layanan klinis dan sasaran keselamatan pasien
diukur, dikumpulkan, dan dievaluasi dengan tepat
4.3.1. Pengukuran mutu layanan klinis dengan instrument yang
efektif
 Penyusunan dan penetapan indicator mutu layanan klinis
 Ditetapkan sasaran keselamatan pasien sebagaimana pada
pokok pikiran:
 Tidak terjadi salah identifikasi
 Komunkiasi efektif dalam pelayanan
 Tidak terjadi kesalahan pemberian obat
 Tidak terjadi kesalahan prosedur tindakan
 Pengurangan terjadinya risiko infeksi
 Tidak terjadinya pasien jatuh
 Dilaksanakan pengukuran mutu layanan klinis dan sasaran
KP, analisis, dan tindak lanjut
4.3.2. Penetapan target mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien
 Penetapan target untuk tiap indicator mutu
klinis dan KP
 Pertimbangan dalam penetapan target
 Keterlibatan tenaga klinis dalam penetapan
target
4.3.3. Data mutu layanan klinis & SKP
dikumpulkan & dikelola secara
efektif
 Pengumpulan data mutu layanan klinis, analisis, tindak
lanjut, dan didokumentasikan
4.4. Perbaikan mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien dupayakan, dievaluasi dan dikomunikasikan
dengan baik

4.4.1. Upaya peningkatan mutu klinis dan KP didukung oleh


tim yang berfungsi dengan baik

 Kejelasan penanggung jawab mutu layanan klinis dan KP


 Ada tim mutu layanan klinis dan KP dengan kejelasan
uraian tugas dan tanggung jawab
 Ada rencana dan program peningkatan mutu klinis dan KP
4.4.2. Rencana peningkatan mutu layanan klinis
dan KP disusun berdasar hasil evaluasi
 Pengumpulan data mutu layanan klinis dan KP
 Analisis masalah mutu klinis dan KP, analisis
penyebab
 Penyusunan program mutu yang ditungkan dalam
rencana perbaikan mutu
 Penyusunan rencana mempertimbangkan peluang
keberhasilan dan ketersediaan sumber daya
 Kejelasan penanggung jawab untuk tiap kegiatan
 Kejelasan penanggung jawab untuk pemantauan
kegiatan perbaikan mutu layanan klinis dan KP
 Tindak lanjut thd hasil pemantauan
4.4.3. Evaluasi dan dokumentasi upaya
peningkatan mutu layanan klinis
 Pencatatan kegiatan peningkatan mutu layanan
klinis dan KP
 Evaluasi thd hasil peningkatan mutu klinis dan KP
 Tindak lanjut perbaikan
 Pendokumentasian seluruh kegiatan upaya
peningkatan mutu klinis dan KP
4.4.4. Komunikasi dan pelaporan hasil evaluasi
peningkatan mutu klinis dan KP
 Ditetapkan kebijakan dan prosedur distribusi
informasi dan komunikasi peningkatan mutu klinis
dan KP
 Pelaksanaan sosialisasi proses dan hasil
peningkatan mutu klinis dan KP
 Evaluasi thd pelaksanaan sosialisasi
 Pelaporan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
V. STRATEGI KLINIK DALAM MENGHADAPI
AKREDITASI FKTP
Langkah Persiapan Klinik untuk Akreditasi
Bagaimana Klinik di …..?
8 LANGKAH TINDAK LANJUT
1.Boleh Meminta pendampingan 1.Setiap pendampingan membuat
2.Lokakarya di Klinik (1 hari) progress report
3.Lokakarya pemahaman standar dan
2.1 hari
instrument akreditasi dan persiapan self
assessment (2 hari) 3.2 hari
4.Self assessment (1 hari) 4.1 hari “Awal pra pendampingan” –
5.Penyusunan dokumen yang bisa dilakukan ber-ulang2 oleh Klinik
dipersyaratkan dan perbaikan sistem 5.(perkiraan 3-4 bulan)
manajemen, dan sistem pelayanan UKP
(3-4 bln) 6.(perkiraan 3-4 bulan) - selanjutnya
6.Implementasi (perkiraan 3-4 bln) Klinik menyampaikan kepada
7.Penilaian pra survei akreditasi (2 hari) pendamping, siap diakreditasi
oleh Pendamping 7.Penilaian pra survei akreditasi (2 hari)
8.Pengajuan permohonan untuk disurvei oleh Pendamping
8.SURVEI
8 Langkah Persiapan Klinik untuk Akreditasi
LANGKAH 1
1.Meminta pendampingan PKFI
URAIAN KEGIATAN L 1
1.Kepala Klinik mengajukan permohonan
tertulis kepada PKFI meminta
pendampingan akreditasi
2.Kesepakatan penjadualan pendampingan

LANGKAH 2 URAIAN KEGIATAN L 2


2.Lokakarya : 1. Menggalang komitmen untuk
memberikan pelayanan yg bermutu &
LOKAKARYA DI KLINIK
menyiapkan akreditasi
1 hari 2. Pemahaman tentang akreditasi
3. Pemahaman tentang Standar &
Instrument Akreditasi
4. Pembentukan Panitia/Tim Persiapan
Akreditasi Klinik, dan pembentukan
Kelompok Kerja, yaitu kelompok kerja
manajemen, dan kelompok kerja
pelayanan klinis/UKP
8 Langkah Persiapan Klinik untuk Akreditasi
LANGKAH 3 URAIAN KEGIATAN L 3
1.Pelatihan pemahanan standar &
3. Pelatihan pemahaman standar dan instrumen akreditasi Klinik diikuti oleh
instrumen (oleh pendamping yg sudah seluruh karyawan Klinik untuk memahami
dilatih) secara rinci standar dan instrument
2 hari akreditasi Klinik dan persiapan self-
assessment.
2.Pelatihan dapat dilakukan oleh tim Klinik
yg telah dilatih atau oleh tim pendamping
PKFI

LANGKAH 4 URAIAN KEGIATAN L 4


1.Self assessment oleh staf Klinik
4. Pelaksanaan self assessment oleh didampingi/dipandu oleh pendamping (atau
staf Klinik didampingi pendamping dilaksanakan oleh pendamping bersama
1 hari staf)
2.Panitia Persiapan Akreditasi Klinik
melakukan pembahasan hasil self
assessment bersama Tim Pendamping
Akreditasi Klinik & menyusun Rencana Aksi
untuk persiapan akreditasi
(Sebagai modal awal akreditasi Klinik)
8 Langkah Persiapan Klinik untuk Akreditasi
URAIAN KEGIATAN L 5
LANGKAH 5 1.Identifikasi dokumen2 yg dipersyaratkan oleh
5. Penyiapan dokumen yang standar akreditasi,
dipersyaratkan dan perbaikan 2.Penyiapan tata naskah penulisan dokumen
sistem manajemen, dan sistem 3.Penyiapan dokumen akreditasi
pelayanan UKP dokumen internal, meliputi :
- surat-surat keputusan (kebijakan)
- pedoman/manual mutu
- pedoman2 yg terkait dgn pelayanan,
upaya, program maupun kegiatan
- kerangka acuan
- standar prosedur operasional (SPO)
- rekaman2 (dokumen sbg
bukti telusur)
-dokumen eksternal yg perlu disediakan
4.Pengendalian dokumen akreditasi yg meliputi
pengaturan tentang kewenangan pembuatan,
pemanfaatan & penyimpanan seluruh
dokumen Klinik.
5.Perbaikan sistem manajemen & sistem
pelayanan UKP
8 Langkah Persiapan Klinik untuk Akreditasi
LANGKAH 6 URAIAN KEGIATAN L 6
1.Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
6. Implementasi standar akreditasi yang dipandu oleh
Regulasi Internal
(Dokumen-dokumen yg telah disusun :
kebijakan,
kerangka acuan,
SPO, dsb)
2.Memastikan rekaman proses
(bukti kegiatan) dan hasil kegiatan
3. Penyediaan sumber daya untuk
implementasi (akan menunjang )
4. Melanjutkan Perbaikan Sistem
Manajemen, Sistem Pelayanan UKP
5. Surveior akan menanyakan dgn
pendekatan sistem, dengan melihat input,
proses, output ----- PDCA
8 Langkah Persiapan Klinik untuk Akreditasi
LANGKAH 7 URAIAN KEGIATAN L 7
7. Penilaian pra survei 1.Penilaian Pra survei akreditasi oleh
akreditasi Tim Pendamping Akreditasi, untuk
mengetahui kesiapan Klinik untuk
diusulkan dilakukan penilaian
akreditasi.
2.Tim pendamping akan membuat
rekomendasi hasil penilaian pra survey
akreditasi sebagai dasar untuk
mengusulkan dilakukan survei
akreditasi ke lembaga akreditasi
3.(yg penting pendamping telah
menyiapkan Klinik untuk diakreditasi)
8 Langkah Persiapan Klinik untuk Akreditasi
LANGKAH 8 URAIAN KEGIATAN L 8
8. Pengajuan penilaian 1.Berdasarkan hasil penilaian pra
akreditasi survey akreditasi, Tim pendamping
membuat rekomendasi kepada
Kepala Dinas Kes Kab/Kota dan
meneruskan ke Dinas Kesehatan
Prov …….
2.Ka Klinik mengajukan
permohonan survey akreditasi
Klinik kepada Lembaga Akreditasi
FKTP melalui Dinas
Kebupaten/Kota dan/atau Dinas
Kesehatan Provinsi ……..
Situasi Kondisi Klinik Terakreditasi
di Provinsi ……... 2018-2023
Tahun Klinik Pratama Klinik Utama
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022

SIMULASI RENCANA AKREDITASI
KLINIK DI ……..
TAHUN AKREDITASI I AKREDITASI II AKREDITASI III AKREDITASI IV

2015 4
2016 6
2017 8
2018 10 4
2019 6
2020 8
2021 10 4
2022 6
2023 8 4
2024 10 6
2025 8
VI. PENUTUP
Email: sophiati.sutjahjani@gmail.c
om

HP/WA:
08121640351/089603018045

Anda mungkin juga menyukai