0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
159 tayangan2 halaman
Cedera kepala adalah trauma pada kulit kepala, tengkorak, atau otak yang disebabkan kecelakaan atau benturan. Gejalanya bervariasi dari ringan hingga berat, tergantung tingkat kesadaran dan keparahan cedera. Penanganan pertama meliputi memindahkan korban dengan hati-hati dan menjaga kestabilan kepala, serta segera menghubungi fasilitas kesehatan. Di rumah sakit, pasien akan dirawat untuk m
Cedera kepala adalah trauma pada kulit kepala, tengkorak, atau otak yang disebabkan kecelakaan atau benturan. Gejalanya bervariasi dari ringan hingga berat, tergantung tingkat kesadaran dan keparahan cedera. Penanganan pertama meliputi memindahkan korban dengan hati-hati dan menjaga kestabilan kepala, serta segera menghubungi fasilitas kesehatan. Di rumah sakit, pasien akan dirawat untuk m
Cedera kepala adalah trauma pada kulit kepala, tengkorak, atau otak yang disebabkan kecelakaan atau benturan. Gejalanya bervariasi dari ringan hingga berat, tergantung tingkat kesadaran dan keparahan cedera. Penanganan pertama meliputi memindahkan korban dengan hati-hati dan menjaga kestabilan kepala, serta segera menghubungi fasilitas kesehatan. Di rumah sakit, pasien akan dirawat untuk m
Cedera kepala adalah cedera yang meliputi a. Tertutup: dapat disamakan gagar otak trauma kulit kepala, tengkorak dan otak. ringan dengan disertai edema cerebral. b. Terbuka: kulit mengalami laserasi sampai pada merusak tulang tengkorak.
V. Penanganan Pertama Cidera Kepala Di
Tempat Kejadian 1. Jangan memijat daerah kepala atau leher II. Penyebab Cidera Kepala yang mengalami cidera. 1. Kecelakaan lalu lintas 2. Kecelakaan kerja 2. Pindahkan penderita dengan cara sejajar 3. Benturan dan awasi pergerakan sendi pada kepala, 4. Jatuh leher dan tulang belakang (jangan dilakukan sendiri). III. Tanda & Gejala Cidera Kepala a) Ringan (GCS 13-15) Kehilangan Kesadaran kurang dari 30 menit Tidak ada patah tulang tengkorak Tidak ada perdarahan kepala 3. Baringkan penderita dan pertahankan Disusun Oleh: b) Sedang (GCS 9-12) posisi kepala sejajar dengan leher Kehilangan kesadaran lebih dari MAHASISWA 30 menit sampai 24 jam Disertai patah tulang tengkorak Bingung
POLITEKNIK KESEHATAN KEMKES
MALANG JURUSAN KEPERAWATAN PRODI DIII KEPERAWATAN BLITAR 4. Bila penderita masih sadar, Jangan 2012 memberikan minum atau makanan !!! c) Berat (GCS 3-8) Kehilangan kesadaran lebih dari 5. Segera hubungi pihak berwajib, 24 jam ambulance dan bawa penderita ke unit Disertai perdarahan kepala gawat darurat terdekat. Terdapat perdarahan di otak Cara Melepas Helm VII. Komplikasi Cidera Kepala IX. Pencegahan Cidera Kepala a. Perdarahan Otak a. Patuhi peraturan lalu lintas b. Kejang b. Jangan kebut-kebutan c. Keluar cairan bening dari telinga c. Jika berkendara, pakai helm standart d. Gangguan bicara, ingatan, dan, atau pakai sabuk pengaman Langkah 1 Langkah 2 emosi d. Jika di tempat kerja, gunakan e. Infeksi pengaman lengkap sesuai ketentuan (helm, kaca mata pelindung, tali VIII. Perawatan Ketika di Rumah pengaman) a. Jika mengalami gangguan bicara, Langkah 3 Langkah 4 periksakan dan lakukan terapi ke bagian audiology b. Jika mengalami kelumpuhan, lakukan terapi di bagian rehabilitasi medik untuk Langkah 5 Langkah 6 mencegah komplikasi lebih lanjut c. Jika mengalami gangguan emosi WASPADA dan SEGERA BAWA ke atau tingkah laku, periksakan ke UNIT GAWAT DARURAT terdekat bila bagian psikiatri tiba-tiba muncul manifestasi klinis seperti : d. Kontrol teratur sesuai jadwal 1. Pusing atau sakit kepala hebat Langkah 7 Langkah 8 2. Mual/muntah 3. Gelisah VI. Penanganan di Rumah Sakit 4. Pingsan/penurunan kesadaran 1. Istirahat total, untuk menghindari 5. Kejang perdarahan di dalam kepala lebih lanjut 6. Peningkatan TD, penurunan frekuensi 2. Menilai jalan nafas nadi, dan peningkatan pernafasan 3. Menilai pernafasan 4. Menilai tingkat keparahan : CKR,CKS,CKB 5. Pasang infus 6. Pemeriksaan Laboratorium darah 7. Pemberian obat-obatan 8. CT- scan kepala & X-Ray (Rontgen) 9. Pembedahan (Trepanasi) untuk mengeluarkan gumpalan darah di otak 10. Perawatan di Ruang Observasi Intensif (ROI) bila memerlukan alat bantu pernafasan (ventilator)