Disusun oleh :
Ina Yatu Soleha
G3A019052
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Diera global seperti saat ini tuntutan pelayanan kesehatan termasuk
pelayanan keperawatan yang profesional dengan standar internasional sudah
didepan mata untuk dapat dilaksanakan, pelayanan tidak lagi hanya berfokus
pada kepuasan pasien tetapi lebih penting lagi adalah keselamatan pasien
(patient safety). Ini merupakan konsekwensi disepakatinya pasar bebas antar
negara, sehingga pelayanan kesehatan / keperawatan dengan standar
internasional sudah tidak dapat dielakkan lagi untuk dilaksanakan. Dengan
harapan pelayanan profesional yang bermutu tinggi yang berfokus pada
keselamatan (safety) dan kepuasan pasien dapat terlaksana sera rumah sakit
terus dapat eksis dan dapat berkompetisi serta berkembang diera global.
Upaya pemerintah untuk mengantisipasi hal ini telah terbit UU no 44 th
2009 tentang Rumah Sakit dimana tercantum bahwa setiap RS wajib
melakukan akreditasi. Standar akreditasi RS saat ini telah dikembangkan
berdasar pada standar internasional akreditasi RS, salah satu komponen dari
standar tersebut adalah tentang keselamatan pasien (patient safety).
Oleh karena itu, kesehatan yang optimal baik fisik, mental, sosial maupun
spritual merupakan tujuan utama dalam pelayanan kesehatan yang mencakup
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut
dapat dilakukan melalui tiga langkah konkrit yaitu 1. Promotif (upaya
peningkatan kesehatan), 2. Preventif (pencegahan terhadap berbagai gangguan
kesehatan dan keperawatan dengan tidak melupakan upaya pengobatan dan
perawatan), dan 3. Rehabilitatif (pemulihan dalam meningkatkan kesehatan
masyarakat). Ketiga tindakan ini sangat diperlukan dalam pelayanan kesehatan
utamanya dalam penanganan berbagai masalah kesehatan.
Berbagai ganguan kesehatan yang berimplikasi terhadap keperawatan
yang lazim terjadi pada individu di setiap keluarga seperti penyakit
hepatomegali. Hepatomegali adalah pembesaran organ hati yang disebabkan
oleh berbagai jenis penyebab seperti infeksi virus hepatitis, demam tifoid,
2
3
B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Tujuan dari makalah ini adalah mampu menerapkan aplikasi evidence
based nursing terapi autogenik terhadap tingkat nyeri akut pada pasien
abdominal pain pada pasien hepatomegaly di RSUP. DR Kariadi
Semarang.
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa mengetahui konsep dasar penyakit Hepatomegali
b. Mahasiswa mengetahui asuhan keperawatan pada pasien penyakit
Hepatomegali
c. Mahasiswa mampu mengaplikasikan intervensi keperawatan
berdasarkan jurnal penelitian/ Evidence Based Nursing (EBN)
d. Mahasiswa mampu mengevaluasi terapi autogenik terhadap tingkat
nyeri akut pada pasien abdominal pain pada pasien hepatomegaly di
RSUP. DR Kariadi Semarang.
4
C. METODE PENULISAN
Metode yang di gunakan yaitu metode yang memberikan gambaran
terhadap suatu kejadian atau kedaan yang berlangsung melalui proses
keperawatan. Adapun teknik-teknik yang digunakan untuk memperoleh
data dan informasi dengan cara:
1. Wawancara
Penulisan mengadakan wawancara dengan klien, keluarga, dan petugas
kesehatan lain untuk mendapatkan data subjektif klien.
2. Studi dokumentasi
Data - data yang di dapatkan dari rekam medis klien di ruangan, seperti
catatan keperawatan, catatan dokter, dan tim kesehatan lain.
3. Studi kepustakaan
Untuk mendapatkan literatur dan tinjauan teoritis, baik mengenai
konsep dasar penyakit dan konsep dasar keperawatan.
4. Observasi
Melaksanakan asuhan keperawatan secara langsung pada klien dan
mengamati langsung perubahan-perubahan yang terjadi untuk
memperoleh data serta mencatat hal-hal penting termasuk pemeriksaan
fisik.
5. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi adalah pemeriksaan fisik di lakukan dengan cara melihat
apakah terdapat luka, dan lain - lain.
b. Palpasi adalah pemeriksaan fisik di lakukan dengan cara meraba
apakah ada benjolan atau tidak.
c. Perkusi adalah pemeriksaan fisik di lakukan dengan cara mengetuk
dengan menggunakan refleks hummer.
d. Auskultasi adalah pemeriksaan fisik di lakukan dengan cara
mendengarkan menggunakan stetoskop.
5
D. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika dalam penulisan makalah ini terbagi dalam beberapa yaitu sebagai
berikut:
BAB I Pendahuluan: Latar Belakang, Tujuan, Metode Penulisan, Sistematika
Penulisan. BAB II Konsep Penyakit: Pengertian, Etiologi, Tanda Gejala,
Patofisiologi, Pemeriksaan Penunjang dan Hasilnya, Pathways. Konsep
Asuhan Keperawatan: Pengkajian Primer, Pengkajian Sekunder, Diagnosa
Keperawatan Utama, Intervensi dan Rasional. BAB III Tinjauan Kasus :
Pengkajian Fokus, Diagnosa Keperawatan, Pathway Keperawatan Kasus,
Fokus Intervensi. BAB IV Aplikasi Jurnal Evidence Based Nursing Riset :
Identitas Klien, Data Fokus Klien, Diagnosa Keperawatan yang Berhubngan
dengan EBN,EBN yang Diterapkan Pada Pasien, Analisa Sintesa Justifikasi,
Landasan Teori Yang Terkaitpenerapan EBN. BAB V Pembahasan : Justifikasi
pemilihan tindakan berdasarkan EBN, Mekanisme penerapan EBN, hasil yang
capai, kelebihan dan kekurangan atau hambatan yang ditemui selama aplikasi
EBN. BAB VI Penutup : Simpulan dan sara
BAB II
KONSEP DASAR
A. PENGERTIAN
Hepatomegali adalah pembesaran organ hati yang disebabkan oleh
berbagai jenis penyebab seperti infeksi virus hepatitis, demam tifoid, amoeba,
penimbunan lemak (fatty liver), penyakit keganasan seperti leukemia, kanker
hati (hepatoma) dan penyebaran dari keganasan (metastasis). Keluhan dari
hepatomegali ini gangguan dari sistem pencernaan seperti mual dan muntah,
nyeri perut kanan atas, kuning bahkan buang air besar hitam. Pengobatan pada
kasus hepatomegali ini berdasarkan penyebab yang mendasarinya.
B. ETIOLOGI
Penyebab yang sering ditemukan:
1. Alkoholisme
2. Hepatitis A
3. Hepatitis B
4. Gagal jantung kongestif (CHF, congestive heart failure)
5. Leukemia
6. Neuroblastoma
7. Karsinoma hepatoseluler
8. Intoleransi fruktosa bawaan
9. Penyakit penimbunan glikogen
10. Tumor metastatic
11. Sirosis bilier primer
12. Sarkoidosis
13. Sindroma hemolitik-uremik.
C. PATOFISIOLOGI
Faktor-faktor resiko seperti rokok jamur, kelebihan zat dan infeksi virus
hepatitis B serta alcohol yang mengakibatkan sel-sel pada hepar rusak serta
6
7
D. MANIFESTASI KLINIS
Hati yang membesar biasanya tidak menyebabkan gejala. Tetapi jika
pembesarannya hebat, bisa menyebabkan rasa tidak nyaman di perut atau perut
terasa penuh. Jika pembesaran terjadi secara cepat, hati bisa terasa nyeri bila
diraba. Tanda dan gejala yang lain berupa:
1. Umumnya tanpa keluhan
2. Pembesaran perut
3. Nyeri perut pada epigastrium/perut kanan atas
4. Nyeri perut hebat, karena ruptur hepar
5. Ikterus
6. Sering disertai kista ginjal
E. PENATALAKSANAAN
1. Terapi umum
a. Istirahat
b. Diet
c. Medikamentosa
8
d. Obat pertama
e. Obat alternative
2. Terapi komplikasi
a. Ruptur : pembedahan
b. Kista terinfeksi : pasang drainase
3. Pembedahan
a. Pembedahan
b. Operasi pintas porto-cava
c. Aspirasi cairan (bila kista besar)
d. Skleroterapi (bila ada perdarahan varises)
e. Transplantasi hati
F. KONSEP HEPATOMEGALI
1. Pengkajian Fokus
Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan
suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai
sumber data mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan klien.
Tahap pengkajian merupakan dasar utama dalam memberikan asuhan
keperawatan sesuai dengan individu. Dalam hal ini yang perlu dikaji
pada pasien berupa:
a. Aktivitas/ Istirahat
Letih, Lemah, Sulit Bergerak / berjalan, kram otot perut. Tidak
banyak aktivitas karena nyeri di perutnya.
b. Sirkulasi
Adakah riwayat hipertensi,AMI, klaudikasi, kebas, takikardi,
perubahan tekanan darah
c. Integritas Ego
Stress, ansietas
d. Eliminasi
Perubahan pola berkemih sulit BAB, BAK sedikit.
e. Makanan / Cairan
9
2. Pathway keperawatan
Peradangan pd
hepatocyte
Anamia
Kadar empedu Nyeri
meningkt dlm darah
Kelemahan
ikterus hiperbilirubinemia fisik/fatigue
Gangguan
Anorexia,mual,
integritas kulit
muntah
Defisit Nutrisi
11
3. Diagnosa keperawatan
a. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis
b. Gangguan integritas kulit
c. Intoleransi aktivitas
d. Defisit Nutrisi b/d anoreksia
1. Fokus intervensi
a. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis
Tujuan : nyeri berkurang dengan
Kriteria hasil :
1) Keluhan nyeri berkurang
2) Ekspresi wajah meringis berkurang
3) TTV dalam batas normal
Intervensi :
1) Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri
2) Identifikasi skala nyeri
3) Identifikasi respon nyeri non verbal
4) Identifikasi factor yang memperberat dan memperingan nyeri
5) Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri
(teknik relaksasi nafas dalam dan genggam jari)
6) Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri
b. Gangguan integritas kulit
Tujuan : Integritas kulit dan jaringan meningkat
Kriteria Hasil :
1) Kerusakan jaringan menurun
2) Tidak ada kemerahan
3) Tidak ada perdarahan
4) Tidak terdapat jaringan parut
Intervensi
1) Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit
2) Anjurkana minum banyakair putih
12
2. STATUS KESEHATAN
a. Status Kesehatan Saat Ini
Klien mengatakan pada tanggal 5 Januari 2020 klien mengeluh
demam, mual, nyeri, lemes dan perut semakin membesar, oleh
keluarga klien dibawa ke IGD RRSUD DR Kariadi. Setelah menjalani
13
14
2) Tanda
Klien dapat beraktivitas dengan baik, klien bisa makan secara
mandiri, status mental baik dan tidak ada kelainan seperti menarik
diri ataupun letargi. Penampilan umum klien tampak rapi dan
lemah. Tonus otot 4 4
4 4
Tidak bau badan, tidak ada bau mulut, kondisi kulit baik.
e. Istirahat
1) Gejala
Klien mengatakan sulit untuk tidur, tidur sring terganggu, tidur
sekitar 3 jam. Klien mengatakan perut terasa nyeri sehingga tidak
bisa tidur dan sering terganggu tidur karena nyeri. Klien
mengatakan setelah bangun tidur terasa kurang puas, masih
mengantuk.
2) Tanda
Klien tampak mengantuk, klien tampak lemah, mata tidak merah,
klien tidak sering menguap, klien tampak kurang berkonsentrasi.
f. Sirkulasi
1) Gejala
Klien mengatakan tidak ada riwayat hipertensi atau masalah
jantung, klien mengatakan tidak ada riwayat edema pada kaki.
Klien mengatakan tidak ada penyembuhan penyakit yang lama dan
tidak ada rasa kesemutan, tidak ada palpitasi. Adanya nyeri pada
abdomen.
2) Tanda
TD : 130/80 mmHg, HR : 87 x/menit, irama jantung regular dan
kuat, tidak ada murmur, tidak ada friksi gesek, warna kulit
17
g. Eliminasi
1) Gejala
Klien mengatakan BAB 2 hari 1 x dengan konsistensi lembek,
klien mengatakan tidak ada kesulitan dalam BAB, klien
mengatakan BAB terakhir 1 hari yang lalu, klien mengatakan tidak
ada riwayat perdarahan hemorid dan inkontenensia. Klien
mengatakan BAK sehari 5x dengan warna kuning jernih. klien
mengatakan tidak ada keluhan dalam BAB dan BAK.
2) Tanda
Inspeksi : terdapat edema pada kuadran kiri atas
Auskultasi : Adanya bising usus 12 x/menit
Palpasi : Terdapat nyeri tekan, tidak ada distensi kandung
kemih
Perkusi : Bunyi abdomen timpani, tidak ada kembung
2) Tanda
Kesadaran komposmentis, GCS 15 E : 4 M : 6 V : 5 , terorientasi
waktu, tempat dan orang. Tidak ada persepsi sensori seperti
halusinasi. Memori saat ini baik, masalalu baik. tidak ada alat bantu
penglihatan, adanya reaksi pupil kiri/kanan +/+. Klien tampak
meringis kesakitan, klien tampak gelisah. Klien tampak memegang
abdomen yang edema.
i. Keamanan
1) Gejala
Klien mengatakan tidak ada riwayat alergi makanan, obat-obatan
maupun barang. Klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit
hubungan seksual. Klien mengatakan tidak ada riwayat tranfusi
darah, klien mengatakan tidak ada gangguan pada penglihatan dan
pendengaran. Klien mengatakan tidak ada riwayat cidera maupun
riwayat kejang.
2) Tanda
Suhu tubuh 36,5°C, tidak terdapat jaringan parut, kulit klien
tampak kekuningan, tidak terdapat luka, tidak terdapat tanda-tanda
perdarahan.
l. Interaksi Social
1) Gejala
Klien mengatakan orang yang terdekat dengan klien adalah
istrinya, klien mengatakan kepasa istrinyalah klien minta bantuan
jika ada masalah. Klien mengatakan tidak ada kesulitan dalam
berhubungan dengan tenaga kesehatan maupun pasien lain.
2) Tanda
Kemampuan berbicara jelas, pola bicara baik, klien tidak
menggunakan alat bantu bicara, tidak ada perilaku menarik diri.
4. DATA PENUNJANG
a. Pemeriksaan Radiologi
Tanggal 5 januari 2020
X foto thoraks
Kesan :
Cor tak membesar
Pulmo tak tampak infiltrate maupun nodul
Efusi pleura kanan
b. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal 5 Januari 2020
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Keterangan
Rujukan
Hematologi
Hematologi Paket
Hemoglobin 8.7 g/dL 13.2-17.3 L
Hematokrit 25.3 % 32-62 L
Eritrosit 3.17 10^6/uL 4,4-5,9 L
MCH 27.4 pg 27-32
MCV 79.8 fL 76-96
MCHC 34.4 g/dL 29-36
Leukosit 10.1 10^3/uL 3.8-10.6
Trombosit 425 10^3/uL 150-400 H
RDW 29.1 % 11,6-14,8 H
MPV 9.8 fL 4-11
Kimia Klinik
Glukosa Sewaktu 60 mg/dL 80-160 L
SGOT 540 U/L 15-34 H
SGPT 194 U/L 15-60 H
Alkali Phosphatase 414 U/L 50-136 H
21
5. TERAPI
Infus D 5 % 16 Tpm/ IV
Infus Comafusin hepar 16 TPM/ IV
Omeprazole 40 Mg/24 jam/IV
UDCA 250 Mg/ 12 jam/PO
Lactulosa /8 jam/PO
Spironolacton 100 Mg/24 jam/PO
Analisa Data
No Data Masalah Etiologi
1. DS : Nyeri Akut Agen pencedera
- Klien mengatakan nyeri fisiologis
P : Klien mengatakan nyeri
semakin bertambah saat
disentuh
Q : Klien mengatakan nyeri
seperti ditusuk
R : Klien mengatakan nyeri
bagian perut
S : Skala 7
T : Klien mengatakan nyeri
yang dirasakan setiap saat
DO :
- Klien tampak meringis
kesakitan
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak memegang
abdomen yang edema.
23
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
e. Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis
f. Resiko defisit nutrisi berhubungan dengan kurangnya asupan makanan
C. PATHWAY
Peradangan pada
hepatocyte
HEPATOMEGALI
Anorexia, mual,
muntah Nyeri Tekan
Nyeri Tekan
Defisit Nutrisi
Nyeri
26
D. INTERVENSI
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional
Hasil
1 Nyeri akut Setelah dilakukan Manajemen nyeri 1. Membantu
b.d agen tindakan keperawatan 1. Identifikasi lokasi, membedakan
pencedera selama 3 x 24 jam karakteristik, durasi, penyebab nyeri dan
fisiologis diharapkan nyeri frekuensi, kualitas, memberikan
berkurang dengan intensitas nyeri informasi tentang
kriteria hasil : kemajuan atau
1. Keluhan nyeri perbaikan penyakit,
berkurang terjadinya
2. Ekspresi wajah komplikasi dan
meringis keefektifan
berkurang intervensi.
3. TTV dalam batas 2. Identifikasi skala 2. Membantu
normal nyeri mengetahui
seberapa berat nyeri
yang diraskan klien
dan sebagai
pertimbangan dalam
memilih intervensi
3. Identifikasi respon 3. Membantu
nyeri non verbal mengetahui
seberapa berat nyeri
yang dirasakan klien
4. Identifikasi factor 4. Agar perawat
yang memperberat mampu membantu
dan memperingan klien untuk
nyeri mengalihkan rasa
nyeri sehingga nyeri
dapat berkurang
27
O:
- Klien tampak meringis
kesakitan
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak
memegang abdomen
yang edema.
28
29
O:
- Klien tampak meringis
kesakitan
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak
memegang abdomen
yang edema.
31
O:
- Klien tampak meringis
kesakitan
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak
memegang abdomen
yang edema.
33
F. EVALUASI
Hari
No
No Tanggal Evaluasi TTD
DX
Jam
1. Minggu, 05 I S: Ina
O:
- Klien tampak meringis kesakitan
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak memegang abdomen yang edema.
A : Masalah nyeri akut teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi 1,2,3,4
2. Minggu, 05 II S : Ina
Januari - Klien mengatakan makan tiga kali sehari
- Makan terakhir klien menghabiskan 3 sendok
2020
- Klien mengatakan saat makan perut terasa penuh dan
23.30 Wib mual seperti kekenyangan
- Klien mengatakan jika makan banyak terasa nyeri pada
bagian perut
O:
- Turgor kulit tidak elastis
- Adanya edema pada abdomen
- Terdapat pitting edema > 3 detik
- Tidak ada bau mulut
A : masalah resiko defisit nutrisi teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan
3. Senin, 06 I S: Ina
O:
- Klien tampak meringis kesakitan
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak memegang abdomen yang edema.
A : Masalah nyeri akut teratasi sebagian
35
4. Senin, 06 II S : Ina
Januari - Klien mengatakan makan tiga kali sehari
- Makan terakhir klien menghabiskan 5 sendok
2020
- Klien mengatakan saat makan perut terasa penuh dan
07.00 Wib mual seperti kekenyangan
- Klien mengatakan jika makan banyak terasa nyeri pada
bagian perut
O:
- Turgor kulit tidak elastis
- Adanya edema pada abdomen
- Terdapat pitting edema > 3 detik
- Tidak ada bau mulut
A : masalah resiko defisit nutrisi teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan
5. Selasa, 07 I S: Ina
Januari - Klien mengatakan masih merasa nyeri
P : Klien mengatakan nyeri semakin bertambah saat
2020
disentuh
07.00 Wib Q : Klien mengatakan nyeri seperti ditusuk
R : Klien mengatakan nyeri bagian perut kanan atas
dan menjalar keperut kanan
S : Skala 5
T : Klien mengatakan nyeri yang dirasakan setiap saat
O:
- Klien tampak meringis kesakitan
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak memegang abdomen yang edema.
A : Masalah nyeri akut teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi 1,2,3,4
6. Selasa, 07 II S : Ina
Januari - Klien mengatakan puasa
O:
2020
- Klien puasa untuk pemeriksaan MSCT
07.00 Wib A : masalah resiko defisit nutrisi teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan
36
BAB IV
APLIKASI JURNAL EVIDENCE BASED NURSING RISET
A. IDENTITAS KLIEN
Klien 1
Nama : Tn. S
Tempat dan Tanggal Lahir : Pati, 27 Juli 1977
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Pendidikan Terakhir : SMTA
Agama : Islam
Suku : Jawa
Status Perkawinan : Kawin
Pekerjaan : Petani
Alamat : Tegalharjo, Rt. 010 Rw. 002, Kel. Tegalharjo,
Kec. Trangkil, Kab. Pati, Jawa Tengah
Klien 2
Nama : Tn. S
Tempat dan Tanggal Lahir : 14 Februai1969
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Suku : Jawa
Status Perkawinan : Kawin
Alamat : Jl. Lempong sari, Jawa Tengah
DS :
R : Klien mengatakan nyeri bagian perut kanan atas dan menjalar keperut
kanan
S : Skala 7
DO :
Klien 2
DS :
S : Skala 7
DO :
Menekan Abdomen
Nyeri
Terapi Autogenik
digunakan untuk gejala-gejala dan tanda-tanda dari nyeri abdomen dan nyeri
tekan yang tidak spesifik tetapi sering terdapat pada penderita dengan keadaan
intraabdominal akut yang berbahaya (catastrophe) (Cooper, 1999). Abdominal
Pain akan direspon oleh tubuh dengan meningkatkan pelepasan substansi kimia
yang dapat menstimulus reseptor-reseptor nyeri seperti histamin,
prostaglandin, bradikinin dan substansi P yang akan menimbulkan persepsi
nyeri.
Nyeri merupakan suatu perasaan atau pengalaman yang tidak nyaman baik
secara sensori maupun emosional yang dapat ditandai dengan kerusakan
jaringan ataupun tidak (Association for the study of pain). Tipe dari nyeri
adalah: Cutaneous pain, Viseral pain, Neuropathic pain, Acute pain dan chronic
pain. Asosiasi Nyeri Internasional (1997) menggambarkan nyeri sebagai
perasaan yang tidak menyenangkan dan pengalaman emosional yang
dihubungkan dengan aktual atau potensial kerusakan jaringan tubuh.
Selanjutnya Perry & Potter (2005) menyatakan bahwa nyeri seringkali
merupakan tanda yang menyatakan ada sesuatu yang secara fisiologis
terganggu yang menyebabkan seseorang meminta pertolongan. Nyeri juga
merupakan masalah yang serius yang harus direspons dan di intervensi dengan
memberikan rasa nyaman, aman dan bahkan membebaskan nyeri tersebut.
Management nyeri ini menggunakan pendekatan multidisiplin yang
didalamnya termasuk pendekatan farmakologikal (termasuk pain modifiers),
non farmakologikal dan psikologikal. managemen nyeri non farmakologikal
merupakan upayaupaya mengatasi atau menghilangkan nyeri dengan
menggunakan pendekatan non farmakologi. Upaya-upaya tersebut antara lain
relaksasi, distraksi, massage, guided imaginary dan lain sebagainya.
Teknik relaksasi merupakan intervensi keperawatan secara mandiri untuk
menurunkan intensitas nyeri, Teknik relaksasi memberikan individu kontrol
diri ketika terjadi rasa nyeri serta dapat digunakan pada saat seseorang sehat
ataupun sakit. (Perry & Potter, 2005). Relaksasi otot skeletal dipercaya dapat
menurunkan nyeri dengan merilekskan tegangan otot yang menunjang nyeri.
40
Tehnik relaksasi untuk mengatasi nyeri ini dapat dilakukan dengan cara
yang sederhana, biaya yang relative murah dan dapat dilakukan secara mandiri
oleh pasien. Peneliti mencoba melakukannya dengan cara membimbing pasien
secara lisan berdasarkan prosedur tehnik relaksasi yang sudah disusun. Pasien
yang diterapi hanya mendengarkan perkataan perawat hingga akhirnya pasien
fokus pada kata-kata perawat dan mau melakukan apa yang dicontohkan oleh
perawat, dalam hal ini perawat terlibat langsung untuk member contoh kepada
pasien dan selanjutnya melatih pasien untuk melakukannya secara mandiri
untuk mengantisipasi nyeri yang sewaktuwaktu dapat terjadi.
41
BAB V
PEMBAHASAN
2. Kekurangan
Hambatan dalam mengaplikasikan EBN atau dalam memberikan terapi
murottal kondisi ruangan yang bising karena suara keluarga pasien
yang lain.
43
BAB VI
PENUTUP
A. SIMPULAN
Berdasarkan aplikasi jurnal tentang terapi relaksasi autogenic terhadap nyeri
akut pada pasien abdominal pain didapatkan hasil terapi autogenik dapat
menurunkan tingkat nyeri Tn. S (1) dari skala 7 menjadi 5 dan Tn. S dari skala
6 menjadi 4.
B. SARAN
Berkaitan dengan kesimpulan di atas, saran yang dapat peneliti sampaikan
berdasarkan hasil penelitian yang ditemukan sebagai berikut:
a. Bagi Perawat
Terapi relaksasi autogenik dapat dijadikan sebagai salah satu terapi
alternatif untuk mengatasi nyeri khususnya abdominal pain pada penyakit
Hepatomegali.
b. Bagi Pasien
Bagi penderita hepatomegali dapat dijadikan salah satu pengobatan
alternative dalam penurunan nyeri pada abdomen pada penderita
hepatomegali.
c. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu rujukan untuk
mendukung teori asuhan keperawatan tentang manajemen nyeri dan terapi
relaksasi serta perawatan pasien dengan abdominal pain.
44
DAFTAR PUSTAKA