Anda di halaman 1dari 44

APLIKASI TERAPI RELAKSASI AUTOGENIK TERHADAP TINGKAT

NYERI AKUT ABDOMINAL PAIN PADA PASIEN HEPATOMEGALI


DIRAJAWALI 3B RSUP. Dr. KARIADI SEMARANG

Disusun oleh :
Ina Yatu Soleha
G3A019052

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
TAHUN 2019/2020

1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Diera global seperti saat ini tuntutan pelayanan kesehatan termasuk
pelayanan keperawatan yang profesional dengan standar internasional sudah
didepan mata untuk dapat dilaksanakan, pelayanan tidak lagi hanya berfokus
pada kepuasan pasien tetapi lebih penting lagi adalah keselamatan pasien
(patient safety). Ini merupakan konsekwensi disepakatinya pasar bebas antar
negara, sehingga pelayanan kesehatan / keperawatan dengan standar
internasional sudah tidak dapat dielakkan lagi untuk dilaksanakan. Dengan
harapan pelayanan profesional yang bermutu tinggi yang berfokus pada
keselamatan (safety) dan kepuasan pasien dapat terlaksana sera rumah sakit
terus dapat eksis dan dapat berkompetisi serta berkembang diera global.
Upaya pemerintah untuk mengantisipasi hal ini telah terbit UU no 44 th
2009 tentang Rumah Sakit dimana tercantum bahwa setiap RS wajib
melakukan akreditasi. Standar akreditasi RS saat ini telah dikembangkan
berdasar pada standar internasional akreditasi RS, salah satu komponen dari
standar tersebut adalah tentang keselamatan pasien (patient safety).
Oleh karena itu, kesehatan yang optimal baik fisik, mental, sosial maupun
spritual merupakan tujuan utama dalam pelayanan kesehatan yang mencakup
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut
dapat dilakukan melalui tiga langkah konkrit yaitu 1. Promotif (upaya
peningkatan kesehatan), 2. Preventif (pencegahan terhadap berbagai gangguan
kesehatan dan keperawatan dengan tidak melupakan upaya pengobatan dan
perawatan), dan 3. Rehabilitatif (pemulihan dalam meningkatkan kesehatan
masyarakat). Ketiga tindakan ini sangat diperlukan dalam pelayanan kesehatan
utamanya dalam penanganan berbagai masalah kesehatan.
Berbagai ganguan kesehatan yang berimplikasi terhadap keperawatan
yang lazim terjadi pada individu di setiap keluarga seperti penyakit
hepatomegali. Hepatomegali adalah pembesaran organ hati yang disebabkan
oleh berbagai jenis penyebab seperti infeksi virus hepatitis, demam tifoid,

2
3

amoeba, penimbunan lemak (fatty liver), penyakit keganasan seperti leukemia,


kanker hati (hepatoma) dan penyebaran dari keganasan (metastasis). Keluhan
dari hepatomegali ini gangguan dari sistem pencernaan seperti mual dan
muntah, nyeri perut kanan atas, kuning bahkan buang air besar hitam.
Pengobatan pada kasus hepatomegali ini berdasarkan penyebab yang
mendasarinya. (Brunner Suddarth, 2002 )
Penyakit hati di Indonesia umumnya masih tergolong tinggi. Berdasarkan
laporan, penderita penyakit dalam yang dirawat di beberapa rumah sakit
sentraL pendidikan, umumnya penyakit hati menempati urutan ketiga setelah
penyakit infeksi dan paru. Bila ditinjau pola penyakit hati yang dirawat tampak
umumnya mempunyai urutan sebagai berikut : hepatitis virus akut, sirosis hati,
kanker hati, abses hati. Angka kejadian hepatomegali pada beberapa daerah di
indonesia menunjukkan data yang cukup tinggi.

B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Tujuan dari makalah ini adalah mampu menerapkan aplikasi evidence
based nursing terapi autogenik terhadap tingkat nyeri akut pada pasien
abdominal pain pada pasien hepatomegaly di RSUP. DR Kariadi
Semarang.
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa mengetahui konsep dasar penyakit Hepatomegali
b. Mahasiswa mengetahui asuhan keperawatan pada pasien penyakit
Hepatomegali
c. Mahasiswa mampu mengaplikasikan intervensi keperawatan
berdasarkan jurnal penelitian/ Evidence Based Nursing (EBN)
d. Mahasiswa mampu mengevaluasi terapi autogenik terhadap tingkat
nyeri akut pada pasien abdominal pain pada pasien hepatomegaly di
RSUP. DR Kariadi Semarang.
4

C. METODE PENULISAN
Metode yang di gunakan yaitu metode yang memberikan gambaran
terhadap suatu kejadian atau kedaan yang berlangsung melalui proses
keperawatan. Adapun teknik-teknik yang digunakan untuk memperoleh
data dan informasi dengan cara:
1. Wawancara
Penulisan mengadakan wawancara dengan klien, keluarga, dan petugas
kesehatan lain untuk mendapatkan data subjektif klien.
2. Studi dokumentasi
Data - data yang di dapatkan dari rekam medis klien di ruangan, seperti
catatan keperawatan, catatan dokter, dan tim kesehatan lain.
3. Studi kepustakaan
Untuk mendapatkan literatur dan tinjauan teoritis, baik mengenai
konsep dasar penyakit dan konsep dasar keperawatan.
4. Observasi
Melaksanakan asuhan keperawatan secara langsung pada klien dan
mengamati langsung perubahan-perubahan yang terjadi untuk
memperoleh data serta mencatat hal-hal penting termasuk pemeriksaan
fisik.
5. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi adalah pemeriksaan fisik di lakukan dengan cara melihat
apakah terdapat luka, dan lain - lain.
b. Palpasi adalah pemeriksaan fisik di lakukan dengan cara meraba
apakah ada benjolan atau tidak.
c. Perkusi adalah pemeriksaan fisik di lakukan dengan cara mengetuk
dengan menggunakan refleks hummer.
d. Auskultasi adalah pemeriksaan fisik di lakukan dengan cara
mendengarkan menggunakan stetoskop.
5

D. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika dalam penulisan makalah ini terbagi dalam beberapa yaitu sebagai
berikut:
BAB I Pendahuluan: Latar Belakang, Tujuan, Metode Penulisan, Sistematika
Penulisan. BAB II Konsep Penyakit: Pengertian, Etiologi, Tanda Gejala,
Patofisiologi, Pemeriksaan Penunjang dan Hasilnya, Pathways. Konsep
Asuhan Keperawatan: Pengkajian Primer, Pengkajian Sekunder, Diagnosa
Keperawatan Utama, Intervensi dan Rasional. BAB III Tinjauan Kasus :
Pengkajian Fokus, Diagnosa Keperawatan, Pathway Keperawatan Kasus,
Fokus Intervensi. BAB IV Aplikasi Jurnal Evidence Based Nursing Riset :
Identitas Klien, Data Fokus Klien, Diagnosa Keperawatan yang Berhubngan
dengan EBN,EBN yang Diterapkan Pada Pasien, Analisa Sintesa Justifikasi,
Landasan Teori Yang Terkaitpenerapan EBN. BAB V Pembahasan : Justifikasi
pemilihan tindakan berdasarkan EBN, Mekanisme penerapan EBN, hasil yang
capai, kelebihan dan kekurangan atau hambatan yang ditemui selama aplikasi
EBN. BAB VI Penutup : Simpulan dan sara
BAB II
KONSEP DASAR
A. PENGERTIAN
Hepatomegali adalah pembesaran organ hati yang disebabkan oleh
berbagai jenis penyebab seperti infeksi virus hepatitis, demam tifoid, amoeba,
penimbunan lemak (fatty liver), penyakit keganasan seperti leukemia, kanker
hati (hepatoma) dan penyebaran dari keganasan (metastasis). Keluhan dari
hepatomegali ini gangguan dari sistem pencernaan seperti mual dan muntah,
nyeri perut kanan atas, kuning bahkan buang air besar hitam. Pengobatan pada
kasus hepatomegali ini berdasarkan penyebab yang mendasarinya.

B. ETIOLOGI
Penyebab yang sering ditemukan:
1. Alkoholisme
2. Hepatitis A
3. Hepatitis B
4. Gagal jantung kongestif (CHF, congestive heart failure)
5. Leukemia
6. Neuroblastoma
7. Karsinoma hepatoseluler
8. Intoleransi fruktosa bawaan
9. Penyakit penimbunan glikogen
10. Tumor metastatic
11. Sirosis bilier primer
12. Sarkoidosis
13. Sindroma hemolitik-uremik.

C. PATOFISIOLOGI
Faktor-faktor resiko seperti rokok jamur, kelebihan zat dan infeksi virus
hepatitis B serta alcohol yang mengakibatkan sel-sel pada hepar rusak serta

6
7

menimbulkan reaksi hiperplastik yang menyebapkan neoplastik hepatima yang


mematikan sel-sel hepar dan mengakibatkan pembesaran hati.
Hepatomegali dapat mengakibatkan infasi pembuluh darah yang
mengakibatkan obstruksi vena hepatica sehingga menutup vena porta yang
mengakibatkan menurunnya produksi albumin dalam darah (hipoalbumin) dan
mengakibatkan tekanan osmosis meningkatkan tekanan osmosis meningkat
yang mengakibatkan cairan intra sel keluar ke ekstrasel dan mengakibatkan
udema. Menutupnya vena porta juga dapat mengakibatkan ansietas.
Hepatomegali juga dapat mengakibatkan vaskularisasi memburuk,
sehingga mengakibatkan nekrosis jaringan. Hepatomegali dapat
mengakibatkan proses desak ruang, yang mendesak paru, sehingga
mengakibatkan sesak, proses desak ruang yang melepas mediator radang yang
merangsang nyeri. ( Iyer et al, 1996 dalam Nursalam, 2002. 1-2 )

D. MANIFESTASI KLINIS
Hati yang membesar biasanya tidak menyebabkan gejala. Tetapi jika
pembesarannya hebat, bisa menyebabkan rasa tidak nyaman di perut atau perut
terasa penuh. Jika pembesaran terjadi secara cepat, hati bisa terasa nyeri bila
diraba. Tanda dan gejala yang lain berupa:
1. Umumnya tanpa keluhan
2. Pembesaran perut
3. Nyeri perut pada epigastrium/perut kanan atas
4. Nyeri perut hebat, karena ruptur hepar
5. Ikterus
6. Sering disertai kista ginjal

E. PENATALAKSANAAN
1. Terapi umum
a. Istirahat
b. Diet
c. Medikamentosa
8

d. Obat pertama
e. Obat alternative
2. Terapi komplikasi
a. Ruptur : pembedahan
b. Kista terinfeksi : pasang drainase
3. Pembedahan
a. Pembedahan
b. Operasi pintas porto-cava
c. Aspirasi cairan (bila kista besar)
d. Skleroterapi (bila ada perdarahan varises)
e. Transplantasi hati

F. KONSEP HEPATOMEGALI
1. Pengkajian Fokus
Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan
suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai
sumber data mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan klien.
Tahap pengkajian merupakan dasar utama dalam memberikan asuhan
keperawatan sesuai dengan individu. Dalam hal ini yang perlu dikaji
pada pasien berupa:
a. Aktivitas/ Istirahat
Letih, Lemah, Sulit Bergerak / berjalan, kram otot perut. Tidak
banyak aktivitas karena nyeri di perutnya.
b. Sirkulasi
Adakah riwayat hipertensi,AMI, klaudikasi, kebas, takikardi,
perubahan tekanan darah
c. Integritas Ego
Stress, ansietas
d. Eliminasi
Perubahan pola berkemih sulit BAB, BAK sedikit.
e. Makanan / Cairan
9

Anoreksia, mual muntah, tidak mengikuti diet, penambahan berat


badan, haus, penggunaan diuretik.
f. Neurosensori
Pusing, sakit kepala, kesemutan, kebas kelemahan pada otot,
parestesia,gangguan penglihatan.
g. Nyeri / Kenyamanan
Abdomen tegang, nyeri pada perut kanan atas (sedang / berat)
h. Pernapasan
Batuk dengan/tanpa sputum purulen (tergangung adanya infeksi / tidak)
i. Keamanan
Kulit kering, gatal.
10

2. Pathway keperawatan

Racun dan obat Virus Hepatitis

Peradangan pd
hepatocyte

Dekstruksi sel hepar Regurgitasi aliran


darah ke splen

Statis empedu /biliary HEPATOMEGALI


splenomegali
Empedu tdk dpt Menekan Menekan otot abdomen
diekskresikan ke lambung (spasme otot) Hambatan
kantung empedu &
pembentukan SDM
usus Nyeri tekan

Anamia
Kadar empedu Nyeri
meningkt dlm darah

Kelemahan
ikterus hiperbilirubinemia fisik/fatigue

Toksik terhdap otak Terjadi akumulasi Intoleransi


garam empedu pd aktifitas
kulit
Menekan batang otak
(N. Vagus)
Terjadi pruritus
Menekan lambung (gatal)
(HCl meningkt)

Gangguan
Anorexia,mual,
integritas kulit
muntah

Defisit Nutrisi
11

3. Diagnosa keperawatan
a. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis
b. Gangguan integritas kulit
c. Intoleransi aktivitas
d. Defisit Nutrisi b/d anoreksia
1. Fokus intervensi
a. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis
Tujuan : nyeri berkurang dengan
Kriteria hasil :
1) Keluhan nyeri berkurang
2) Ekspresi wajah meringis berkurang
3) TTV dalam batas normal
Intervensi :
1) Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri
2) Identifikasi skala nyeri
3) Identifikasi respon nyeri non verbal
4) Identifikasi factor yang memperberat dan memperingan nyeri
5) Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri
(teknik relaksasi nafas dalam dan genggam jari)
6) Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri
b. Gangguan integritas kulit
Tujuan : Integritas kulit dan jaringan meningkat
Kriteria Hasil :
1) Kerusakan jaringan menurun
2) Tidak ada kemerahan
3) Tidak ada perdarahan
4) Tidak terdapat jaringan parut
Intervensi
1) Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit
2) Anjurkana minum banyakair putih
12

3) Anjurkan meningkatkan aspan nutrisi


c. Intoleransi aktivitas
Tujuan : Toleransi aktivitas meningkat
Kriteria hasil :
1) klien tidak mengeluh lemas
2) Klien tidak mengeluh mudah lelah
3) HR dalam batas normal (60-100 x/menit)
Intervensi :
1) Kaji respon individu terhadap aktivitas; nadi, tekanan darah,
pernapasan
2) Monitor gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan
kelelahan
3) Monitor pola dan jam tidur
4) Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan
aktivitas
5) Lakukan rentang gerak pasif atau aktif
6) Anjurkan tirah baring

d. Defisit Nutrisi b/d anoreksia


Tujuan : Nutrisi klien terpenuhi
Kriteria hasil :
Klien mengatakan tak mual lagi, nafsu makan klien meningkat porsi
makan di habiskan, pasien mampu mengungkapkan bagaimana cara
mengatasi malas makan.
Intervensi :
1) Kaji riwayat nutrisi termasuk makanan yang disukai
2) Observasi dan catat masukan makanan pasien
3) Berikan makan sedikit dan frekuensi sering
4) Berikan dan Bantu personal hygiene mulut sebelum dan sesudah
makan menggunakan sikat gigi halus untuk penyikatan lembut.
5) Anjurkan makan pada posisi duduk tegak
BAB III
RESUME ASKEP
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
a. Identitas Pasien
Nama : Tn. S
Tempat dan Tanggal Lahir : Pati, 27 Juli 1977
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Pendidikan Terakhir : SMTA
Agama : Islam
Suku : Jawa
Status Perkawinan : Kawin
Pekerjaan : Petani
Alamat : Tegalharjo, Rt. 010 Rw. 002, Kel.
Tegalharjo, Kec. Trangkil, Kab. Pati,
Jawa Tengah
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. M
Jenis Kelamin :Laki-Laki
Pendidikan Terakhir : SMA
Hubungan Dengan Pasien :Saudara
Agama :Islam
Suku : Jawa
Pekerjaan : Petani
Alamat :Desa Tegalharjo, Rt.10 Rw. 02

2. STATUS KESEHATAN
a. Status Kesehatan Saat Ini
Klien mengatakan pada tanggal 5 Januari 2020 klien mengeluh
demam, mual, nyeri, lemes dan perut semakin membesar, oleh
keluarga klien dibawa ke IGD RRSUD DR Kariadi. Setelah menjalani

13
14

pemeriksaan pada pukul 15.00 wib klien dipindahkan keRajawali 3B


di 3B dilakukan pemeriksaan didapatkan TD : 130/80 mmHg, HR : 87
x/menit RR 23x/menit BB 55 kg, TB 165 cm, terdapat edema pada
abdomen
b. Status Kesehatan Masa lalu
Klien mengatakan 3 minggu yang lalu pernah dirawat dirumah sakit
daerah Pati selama 6 hari dengan keluhan yang sama akan tetapi perut
belum sebesar saat ini. Klien mengatakan sebelumnya klien pernah
rawat jalan diRSUP DR Kariadi 1 x 2 minggu sebelum masuk Rumah
Sakit.

3. POLA FUNGSI DAN PEMERIKSAAN FISIK


a. Persepsi Dan Pemeliharaan Kesehatan
Klien mengatakan kesehatan sangat penting, dengan sehat kita
bisa beraktivitas dengan lancar, bisa beribadah dengan maksimal.
Klien mengatakan mengetahui penyakitnya. Klien mengatakan upaya
yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan klien yaitu dengan
kontrol ke dokter secara teratur dan melakukan yang disarankan oleh
Dokter.klien mengatakan tidak ada kebiasaan diit yang tidak sehat.
Klien mengatakan sejak masuk rumah sakit 3 minggu yang lalu
selalu kontrol sesuai jadwal dari dokter. Klien mengatakan jika sakit
klien kedokter terdekat. Klien mengatakan mempunyai kebiasaan
minum teh dipagi hari, tidak merokok tidak minum alcohol, tidak
mengkonsumsi obat-obatan terlarang dan tidak meminum jamu. Klien
mengatakan tidak pernah olah raga tetapi bagi klien bercocok tanam
sudah seperti melakukan olah raga. Klien mengatakan penghasilan
tidak pasti jumlahnya karena jika tanamannya baik hasilnya cukup
untuk ditabung. Klien mengatakan jaminan kesehatan menggunakan
BPJS. Klien mengatakan tempat tinggal klien jauh dari pabrik dan
masih banyak pepohonan.
15

b. Nutrisis, Cairan Dan Metabolik


Selama dirumah sakit klien mendapatkan diit nasi beserta lauk
dengan telur, tempe dan sayur toge. Sebelum masuk rumah sakit klien
makan bubur. Klien mengatakan makan tiga kali sehari. Makan
terakhir klien menghabiskan 2 sendok. Klien mengatakan saat makan
perut terasa penuh dan mual seperti kekenyangan. Klien mengatakan
jika makan banyak terasa nyeri pada bagian perut kanan atas. Klien
mengatakan tidak ada sariawan dan gangguan menelan lainnya. Klien
mengatakan tidak demam. Klien mengatakan minum air mineral ±
500 cc/ hari. Klien mengatakan tidak ada penurunan berat badan BB
55 kg.
Suhu klien 36,5 °C, tidak ada diaphoresis, BB 55 kg, TB 165 cm,
turgor kulit tidak elastis, adanya edema pada abdomen, tidak asites,
terdapat pitting edema > 3 detik, tidak ada distensi vena juguralis,
tidak ada bau mulut, terdapat gigi yang berlubang.

c. Pernapasan, Aktivitas Dan Latihan


Klien mengatakan tidak sesak, dan Klien tidak menggunakan alat
bantu pernapasan.
RR 23x/menit, pengembangan dada antara kiri dan kanan sama,
tidak ada otot bantu pernapasan, pernapasan regular, tidak ada
sputum, taktil fremitus antara kanan dan kiri sama. Suara napas
vesikuler.

d. Aktivitas Dan Latihan


1) Gejala
Sebelum sakit semua aktivitas dilakukan secara mandiri, saat sakit
klien terbaring ditempat tidur. Klien mengatakan ke toilet butuh
bantuan orang lain, berpakaian dibantu. Klien mengatakan sesak
setelah beraktivitas tetapi setelah istirahat tidak sesak lagi.
16

2) Tanda
Klien dapat beraktivitas dengan baik, klien bisa makan secara
mandiri, status mental baik dan tidak ada kelainan seperti menarik
diri ataupun letargi. Penampilan umum klien tampak rapi dan
lemah. Tonus otot 4 4
4 4

Tidak bau badan, tidak ada bau mulut, kondisi kulit baik.

e. Istirahat
1) Gejala
Klien mengatakan sulit untuk tidur, tidur sring terganggu, tidur
sekitar 3 jam. Klien mengatakan perut terasa nyeri sehingga tidak
bisa tidur dan sering terganggu tidur karena nyeri. Klien
mengatakan setelah bangun tidur terasa kurang puas, masih
mengantuk.
2) Tanda
Klien tampak mengantuk, klien tampak lemah, mata tidak merah,
klien tidak sering menguap, klien tampak kurang berkonsentrasi.

f. Sirkulasi
1) Gejala
Klien mengatakan tidak ada riwayat hipertensi atau masalah
jantung, klien mengatakan tidak ada riwayat edema pada kaki.
Klien mengatakan tidak ada penyembuhan penyakit yang lama dan
tidak ada rasa kesemutan, tidak ada palpitasi. Adanya nyeri pada
abdomen.
2) Tanda
TD : 130/80 mmHg, HR : 87 x/menit, irama jantung regular dan
kuat, tidak ada murmur, tidak ada friksi gesek, warna kulit
17

kekuningan, tidak ada tanda-tanda human, tidak ada varises,


membrane mukosa pucat, bibir pucat, konjungtiva anemis, CRT >3
detik,

g. Eliminasi
1) Gejala
Klien mengatakan BAB 2 hari 1 x dengan konsistensi lembek,
klien mengatakan tidak ada kesulitan dalam BAB, klien
mengatakan BAB terakhir 1 hari yang lalu, klien mengatakan tidak
ada riwayat perdarahan hemorid dan inkontenensia. Klien
mengatakan BAK sehari 5x dengan warna kuning jernih. klien
mengatakan tidak ada keluhan dalam BAB dan BAK.
2) Tanda
Inspeksi : terdapat edema pada kuadran kiri atas
Auskultasi : Adanya bising usus 12 x/menit
Palpasi : Terdapat nyeri tekan, tidak ada distensi kandung
kemih
Perkusi : Bunyi abdomen timpani, tidak ada kembung

h. Neurosensory Dan Kognitif


1) Gejala
Klien mengatakan nyeri
P : Klien mengatakan nyeri semakin bertambah saat disentuh
Q : Klien mengatakan nyeri seperti ditusuk
R : Klien mengatakan nyeri bagian perut
S : Skala 7
T : klien mengatakan nyeri yang dirasakan setiap saat
Klien mengatakan tidak ada rasa ingin pingsang, pusing, tidak ada
nyeri kepala, tidak ada rasa kesemutan, tidak ada kejang, tidak ada
penurunan penglihatan, pendengaran baik.
18

2) Tanda
Kesadaran komposmentis, GCS 15 E : 4 M : 6 V : 5 , terorientasi
waktu, tempat dan orang. Tidak ada persepsi sensori seperti
halusinasi. Memori saat ini baik, masalalu baik. tidak ada alat bantu
penglihatan, adanya reaksi pupil kiri/kanan +/+. Klien tampak
meringis kesakitan, klien tampak gelisah. Klien tampak memegang
abdomen yang edema.

i. Keamanan
1) Gejala
Klien mengatakan tidak ada riwayat alergi makanan, obat-obatan
maupun barang. Klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit
hubungan seksual. Klien mengatakan tidak ada riwayat tranfusi
darah, klien mengatakan tidak ada gangguan pada penglihatan dan
pendengaran. Klien mengatakan tidak ada riwayat cidera maupun
riwayat kejang.
2) Tanda
Suhu tubuh 36,5°C, tidak terdapat jaringan parut, kulit klien
tampak kekuningan, tidak terdapat luka, tidak terdapat tanda-tanda
perdarahan.

j. Seksual Dan Reproduksi


Klien mengatakan paham terhadap fungsi seksualitas, klien
mengatakan tidak ada gangguan pada system reproduksi, klien
mengatakan tidak ada keluhan dalam aktivitas seksual. Dan tidak
ada kelainan pada organ genetal klien.

k. Persepsi Diri, Konsep Diri Dan Mekanisme Koping


1) Gejala
Klien mengatakan tidak dalam keadaan stress. Klien mengatakan
dalam mengambil keputusan atas keputusan sendiri dan biasanya
19

meminta pendapat istri. Klien mengatakan yang dilakukan saat ada


masalah dengan berbicara kepada istri dan memecahkan masalah
secara bersama-sama. Klien mengatakan perasaan saat ini tidak
cemas karena ada ibu dan istri yang menemani. Klien mengatakan
tidak ada perasaan tidak berdaya dan tidak ada perasaan
keputusasaan .
2) Tanda
Klien tampak gelisah karena nyeri

l. Interaksi Social
1) Gejala
Klien mengatakan orang yang terdekat dengan klien adalah
istrinya, klien mengatakan kepasa istrinyalah klien minta bantuan
jika ada masalah. Klien mengatakan tidak ada kesulitan dalam
berhubungan dengan tenaga kesehatan maupun pasien lain.
2) Tanda
Kemampuan berbicara jelas, pola bicara baik, klien tidak
menggunakan alat bantu bicara, tidak ada perilaku menarik diri.

m. Pola Nilai Kepercayaan Dan Spiritual


1) Gejala
Klien mengatakan sumber kekuatan klien hanya kepada Allah,
klien mengatakan tidak ada perasaan menyalahkan tuhan, klien
mengatakan saat sakit klien hanya terbaring tidak melakukan
sholat 5 waktu lagi akan tetapi klien berzikir. Klien mengatakan
tidak ada kebudayaan yang bertentangan dengan kesehatan.
2) Tanda
Tidak ada perubahan perilaku seperti menarik diri, marah, mudah
tersinggung, mudah menangis, klien tidak ada menolak
pengobatan, klien berzikir. Klien tidak menunjukkan adanya
permusuhan dengan tenaga kesehatan
20

4. DATA PENUNJANG
a. Pemeriksaan Radiologi
Tanggal 5 januari 2020
X foto thoraks
Kesan :
Cor tak membesar
Pulmo tak tampak infiltrate maupun nodul
Efusi pleura kanan
b. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal 5 Januari 2020
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Keterangan
Rujukan
Hematologi
Hematologi Paket
Hemoglobin 8.7 g/dL 13.2-17.3 L
Hematokrit 25.3 % 32-62 L
Eritrosit 3.17 10^6/uL 4,4-5,9 L
MCH 27.4 pg 27-32
MCV 79.8 fL 76-96
MCHC 34.4 g/dL 29-36
Leukosit 10.1 10^3/uL 3.8-10.6
Trombosit 425 10^3/uL 150-400 H
RDW 29.1 % 11,6-14,8 H
MPV 9.8 fL 4-11

Kimia Klinik
Glukosa Sewaktu 60 mg/dL 80-160 L
SGOT 540 U/L 15-34 H
SGPT 194 U/L 15-60 H
Alkali Phosphatase 414 U/L 50-136 H
21

Gamma GT 268 U/L 5-85 H


Bilirubin Total 29.76 mg/dL 0.0-1.0 H
Bilirubin Direk 19.92 mg/dL 0.0-0.30 H
Bilirubin indirect 8.84 mg/dL 0.1-0.5 H
Total Protein 6.1 g/dL 6.4-8.2 L
Albumin 3.6 g/dL 3.4-5.0
Globulin 2.5 g/dL 2.3-3.5
Ureum 58 mg/dL 15-39 H
Kreatinin 0.9 mg/dL 0.6-1.3
Magnesium 1.1 mmol/L 0.74-0.99 H
Calcium 2.18 mmol/L 2.12-2.52
Elektrolit
Natrium 138 mmol/L 136-145
Kalium 4.9 mmol/L 3.5-5.0
Chlorida 95 mmol/L 95-105
Immunoserologi
HBsAg >1000.00 - Negarif : <1.0 Positif
Equivocal 1-50
Positif :>50
Anti HCV 0.48 Negatif : <0.8 Negatif
Equiv> : 0.8-<1.0
Positif>: 1.0
Koagulasi
Plasma Prothrombin Time
Waktu Prothrombin 14.8 Detik 9.4-11.3 H
PPT Kontrol 10.9 Detik
Partial Thromboplastin Time
Waktu Thromboplastin 37.1 Detik 27.7-40.2
APTT Kontrol 36.3 Detik
22

5. TERAPI
Infus D 5 % 16 Tpm/ IV
Infus Comafusin hepar 16 TPM/ IV
Omeprazole 40 Mg/24 jam/IV
UDCA 250 Mg/ 12 jam/PO
Lactulosa /8 jam/PO
Spironolacton 100 Mg/24 jam/PO

Analisa Data
No Data Masalah Etiologi
1. DS : Nyeri Akut Agen pencedera
- Klien mengatakan nyeri fisiologis
P : Klien mengatakan nyeri
semakin bertambah saat
disentuh
Q : Klien mengatakan nyeri
seperti ditusuk
R : Klien mengatakan nyeri
bagian perut
S : Skala 7
T : Klien mengatakan nyeri
yang dirasakan setiap saat
DO :
- Klien tampak meringis
kesakitan
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak memegang
abdomen yang edema.
23

2. DS : Resiko Defisit Kurangnya


- Sebelum masuk rumah sakit Nutrisi asupan makanan
klien makan bubur
- Klien mengatakan makan
tiga kali sehari
- Makan terakhir klien
menghabiskan 2 sendok
- Klien mengatakan saat
makan perut terasa penuh
dan mual seperti
kekenyangan
- Klien mengatakan jika
makan banyak terasa nyeri
pada bagian perut
- Klien mengatakan tidak ada
sariawan dan gangguan
menelan lainnya
- Klien mengatakan tidak ada
penurunan berat badan
DO :
- Suhu klien 36,5 °C
- BB 55 kg
- TB 165 cm
- IMT : 20,2 (Normal)
- Turgor kulit tidak elastis
- Adanya edema pada
abdomen
- Terdapat pitting edema > 3
detik
- Tidak ada bau mulut
24

- Terdapat gigi yang


berlubang.
25

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
e. Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis
f. Resiko defisit nutrisi berhubungan dengan kurangnya asupan makanan

C. PATHWAY

Racun dan obat Virus hepatitis

Peradangan pada
hepatocyte

HEPATOMEGALI

Menekan Lambung Menekan otot


Abdomen

Anorexia, mual,
muntah Nyeri Tekan

Nyeri Tekan
Defisit Nutrisi

Nyeri
26

D. INTERVENSI
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional
Hasil
1 Nyeri akut Setelah dilakukan Manajemen nyeri 1. Membantu
b.d agen tindakan keperawatan 1. Identifikasi lokasi, membedakan
pencedera selama 3 x 24 jam karakteristik, durasi, penyebab nyeri dan
fisiologis diharapkan nyeri frekuensi, kualitas, memberikan
berkurang dengan intensitas nyeri informasi tentang
kriteria hasil : kemajuan atau
1. Keluhan nyeri perbaikan penyakit,
berkurang terjadinya
2. Ekspresi wajah komplikasi dan
meringis keefektifan
berkurang intervensi.
3. TTV dalam batas 2. Identifikasi skala 2. Membantu
normal nyeri mengetahui
seberapa berat nyeri
yang diraskan klien
dan sebagai
pertimbangan dalam
memilih intervensi
3. Identifikasi respon 3. Membantu
nyeri non verbal mengetahui
seberapa berat nyeri
yang dirasakan klien
4. Identifikasi factor 4. Agar perawat
yang memperberat mampu membantu
dan memperingan klien untuk
nyeri mengalihkan rasa
nyeri sehingga nyeri
dapat berkurang
27

5. Berikan teknik 5. Teknik relaksasi


nonfarmakologis nafas dalam dan
untuk mengurangi genggam jari dapat
nyeri (teknik membuat klien
relaksasi nafas dalam menjadi rileks serta
dan genggam jari) diharapkan nyeri
dapat berkurang.

2 Resiko Setelah dilakukan 1. Monitor asupan


makanan
defisit asuhan keperawatan
2. Identifikasi makanan
nutrisi selama 3 x 24 jam kesukaan klien
3. Monitor hasil
berhubungan diharapkan Status
pemeriksaan
dengan nutrisi membaik laboratorium
4. Lakukan oral
kurangnya dengan kriteria hasil :
hygiene sebelum
asupan 1. Nafsu makan makan
makanan meningkat
2. Tidak mual dan
muntah
3. Turgor kulit elastis
E. IMPLEMENTASI
Hari/
No
No Tanggal Tindakan keperawatan Respon TTD
DX
Jam
1. Minggu, 5 I 1. Identifikasi lokasi, S : Ina
Januari 2020 karakteristik, durasi, - Klien mengatakan nyeri
15.00 Wib frekuensi, kualitas, P : Klien mengatakan
intensitas nyeri nyeri semakin
bertambah saat
disentuh
Q : Klien mengatakan
nyeri seperti ditusuk
R : Klien mengatakan
nyeri bagian perut
kanan atas dan
menjalar keperut
kanan
S : Skala 7
T : Klien mengatakan
nyeri yang dirasakan
setiap saat

O:
- Klien tampak meringis
kesakitan
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak
memegang abdomen
yang edema.

15.15 Wib 2. Identifikasi respon nyeri S : Ina


non verbal Klien mengeluh nyeri
perut
O:
Klien tampak meringis
dan memegangi bagian
abdomen yang nyeri

28
29

16.00 Wib 3. Memerikan teknik S : Ina


nonfarmakologis untuk Klien mengatakan mau
mengurangi nyeri diberikan dan diajarkan
(teknik relaksasi cara mengurangi nyeri
autogenik) dengan relaksasi
autogenik
O:
Klien mengikuti yang
diajarkan
4. Mengevaluasi teknik S : Ina
farmakologi dengan klien mengatakan nyeri
relaksasi autogenik skala 5
O:
Klien masih nampak ekpresi
menahan nyeri dan meringis

2. Minggu, 5 II 1. Memonitor asupan S : Ina


Januari 2020 makanan - Klien mengatakan
17.00 Wib makan tiga kali sehari
- Makan terakhir klien
menghabiskan 2 sendok
- Klien mengatakan saat
makan perut terasa
penuh dan mual seperti
kekenyangan
- Klien mengatakan jika
makan banyak terasa
nyeri pada bagian perut
O:
- Turgor kulit tidak elastis
- Adanya edema pada
abdomen
- Terdapat pitting edema
> 3 detik
- Tidak ada bau mulut

17.10 Wib 2. Mengidentifikasi S : Ina


makanan kesukaan klien Klien mengatakan tidak ada
makanan kesukaan, apapun
dimakan
O :-
30

17.20 Wib 3. Memonitor hasil S :- Ina


pemeriksaan O:
laboratorium HB 8.7 (13.2-17.3) g/dL
Hematokrit 25.3 (32-62) %
Eritrosit 3.17 (4,4-5,9)
10^6/uL
GDS 60 (80-160) mg/dL

17.50 Wib 4. Melakukan oral hygiene S : Ina


sebelum makan Klien mengatakan akan
melakukan sikat gigi
sebelum makan
O:
Klien tampak melakukan
Oral hygiene
3. Senin, 6 I 1. Identifikasi lokasi, S : Ina
Januari 2020 karakteristik, durasi, - Klien mengatakan nyeri
05.00 Wib frekuensi, kualitas, P : Klien mengatakan
intensitas nyeri nyeri semakin
bertambah saat
disentuh
Q : Klien mengatakan
nyeri seperti ditusuk
R : Klien mengatakan
nyeri bagian perut
kanan atas dan
menjalar keperut
kanan
S : Skala 7
T : Klien mengatakan
nyeri yang dirasakan
setiap saat

O:
- Klien tampak meringis
kesakitan
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak
memegang abdomen
yang edema.
31

05.15Wib 2. Identifikasi respon nyeri S : Ina


non verbal Klien mengeluh nyeri
perut
O:
Klien tampak meringis
dan memegangi bagian
abdomen yang nyeri
05.30 Wib 3. Mengingatkan kembali S :
teknik nonfarmakologis Klien mengatakan mau
untuk mengurangi nyeri diberikan dan diajarkan
(teknik relaksasi cara mengurangi nyeri
autogenik) dengan teknik relaksasi
autogenik
O:
Klien mengikuti yang
diajarkan
4. Mengevaluasi teknik S :
farmakologi dengan klien mengatakan nyeri
relaksasi autogenik skala 5
O:
Klien masih nampak
ekpresi menahan nyeri
dan meringis
4. Senin, 6 II 1. Memonitor asupan S : Ina
Januari 2020 makanan - Klien mengatakan
06.00 Wib makan tiga kali sehari
- Makan terakhir klien
menghabiskan 3 sendok
- Klien mengatakan saat
makan perut terasa
penuh dan mual seperti
kekenyangan
- Klien mengatakan jika
makan banyak terasa
nyeri pada bagian perut
O:
- Turgor kulit tidak elastis
- Adanya edema pada
abdomen
- Terdapat pitting edema
> 3 detik
- Tidak ada bau mulut
32

06.10 Wib 2. Memonitor hasil S :- Ina


pemeriksaan O:
laboratorium HB 8.7 (13.2-17.3) g/dL
Hematokrit 25.3 (32-62) %
Eritrosit 3.17 (4,4-5,9)
10^6/uL
GDS 60 (80-160) mg/dL

06.40 Wib 3. Melakukan oral hygiene S : Ina


sebelum makan Klien mengatakan akan
melakukan sikat gigi
sebelum makan
O:
Klien tampak melakukan
Oral hygiene
5. Selasa, 7 I 1. Identifikasi lokasi, S : Ina
Januari 2020 karakteristik, durasi, - Klien mengatakan nyeri
05.00 Wib frekuensi, kualitas, P : Klien mengatakan
intensitas nyeri nyeri semakin
bertambah saat
disentuh
Q : Klien mengatakan
nyeri seperti ditusuk
R : Klien mengatakan
nyeri bagian perut
kanan atas dan
menjalar keperut
kanan
S : Skala 7
T : Klien mengatakan
nyeri yang dirasakan
setiap saat

O:
- Klien tampak meringis
kesakitan
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak
memegang abdomen
yang edema.
33

05.10 Wib 2. Identifikasi respon nyeri S : Ina


non verbal Klien mengeluh nyeri
perut
O:
Klien tampak meringis
dan memegangi bagian
abdomen yang nyeri

05.20 Wib 3. Memerikan teknik S : Ina


nonfarmakologis untuk Klien mengatakan mau
mengurangi nyeri diberikan dan diajarkan
(teknik relaksasi cara mengurangi nyeri
autogenik) dengan relaksasi
autogenik
O:
Klien mengikuti yang
diajarkan
05.40 Wib 4. Mengevaluasi teknik S : Ina
farmakologi dengan klien mengatakan nyeri
relaksasi autogenik skala 5
O:
Klien masih nampak
ekpresi menahan nyeri
dan meringis
6. Selasa, 7 II Klien diprogramkan S : Ina
Januari 2020 untuk pemeriksaan - Klien mengatakan siap
05.00 Wib MSCT untuk berpuasa
- O:
- Klien tampak tidak
makan dan minum

F. EVALUASI
Hari
No
No Tanggal Evaluasi TTD
DX
Jam
1. Minggu, 05 I S: Ina

Januari - Klien mengatakan masih merasa nyeri


P : Klien mengatakan nyeri semakin bertambah saat
2020
disentuh
23.30 Wib Q : Klien mengatakan nyeri seperti ditusuk
34

R : Klien mengatakan nyeri bagian perut kanan atas


dan menjalar keperut kanan
S : Skala 5
T : Klien mengatakan nyeri yang dirasakan setiap saat

O:
- Klien tampak meringis kesakitan
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak memegang abdomen yang edema.
A : Masalah nyeri akut teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi 1,2,3,4

2. Minggu, 05 II S : Ina
Januari - Klien mengatakan makan tiga kali sehari
- Makan terakhir klien menghabiskan 3 sendok
2020
- Klien mengatakan saat makan perut terasa penuh dan
23.30 Wib mual seperti kekenyangan
- Klien mengatakan jika makan banyak terasa nyeri pada
bagian perut
O:
- Turgor kulit tidak elastis
- Adanya edema pada abdomen
- Terdapat pitting edema > 3 detik
- Tidak ada bau mulut
A : masalah resiko defisit nutrisi teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan
3. Senin, 06 I S: Ina

Januari - Klien mengatakan masih merasa nyeri


P : Klien mengatakan nyeri semakin bertambah saat
2020
disentuh
07.00 Wib Q : Klien mengatakan nyeri seperti ditusuk
R : Klien mengatakan nyeri bagian perut kanan atas
dan menjalar keperut kanan
S : Skala 5
T : Klien mengatakan nyeri yang dirasakan setiap saat

O:
- Klien tampak meringis kesakitan
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak memegang abdomen yang edema.
A : Masalah nyeri akut teratasi sebagian
35

P : lanjutkan intervensi 1,2,3,4

4. Senin, 06 II S : Ina
Januari - Klien mengatakan makan tiga kali sehari
- Makan terakhir klien menghabiskan 5 sendok
2020
- Klien mengatakan saat makan perut terasa penuh dan
07.00 Wib mual seperti kekenyangan
- Klien mengatakan jika makan banyak terasa nyeri pada
bagian perut
O:
- Turgor kulit tidak elastis
- Adanya edema pada abdomen
- Terdapat pitting edema > 3 detik
- Tidak ada bau mulut
A : masalah resiko defisit nutrisi teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan
5. Selasa, 07 I S: Ina
Januari - Klien mengatakan masih merasa nyeri
P : Klien mengatakan nyeri semakin bertambah saat
2020
disentuh
07.00 Wib Q : Klien mengatakan nyeri seperti ditusuk
R : Klien mengatakan nyeri bagian perut kanan atas
dan menjalar keperut kanan
S : Skala 5
T : Klien mengatakan nyeri yang dirasakan setiap saat

O:
- Klien tampak meringis kesakitan
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak memegang abdomen yang edema.
A : Masalah nyeri akut teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi 1,2,3,4

6. Selasa, 07 II S : Ina
Januari - Klien mengatakan puasa
O:
2020
- Klien puasa untuk pemeriksaan MSCT
07.00 Wib A : masalah resiko defisit nutrisi teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan
36

BAB IV
APLIKASI JURNAL EVIDENCE BASED NURSING RISET

A. IDENTITAS KLIEN
Klien 1
Nama : Tn. S
Tempat dan Tanggal Lahir : Pati, 27 Juli 1977
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Pendidikan Terakhir : SMTA
Agama : Islam
Suku : Jawa
Status Perkawinan : Kawin
Pekerjaan : Petani
Alamat : Tegalharjo, Rt. 010 Rw. 002, Kel. Tegalharjo,
Kec. Trangkil, Kab. Pati, Jawa Tengah
Klien 2
Nama : Tn. S
Tempat dan Tanggal Lahir : 14 Februai1969
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Suku : Jawa
Status Perkawinan : Kawin
Alamat : Jl. Lempong sari, Jawa Tengah

B. DATA FOKUS KLIEN


Klien 1

DS :

- Klien mengatakan nyeri


37

P : Klien mengatakan nyeri semakin bertambah saat disentuh

Q : Klien mengatakan nyeri seperti ditusuk

R : Klien mengatakan nyeri bagian perut kanan atas dan menjalar keperut
kanan

S : Skala 7

T : Klien mengatakan nyeri yang dirasakan setiap saat

DO :

- Klien tampak meringis kesakitan


- Klien tampak gelisah
- Klien tampak memegang abdomen yang edema.

Klien 2

DS :

- Klien mengatakan nyeri

P : Klien mengatakan nyeri semakin bertambah saat posisi tidur

Q : Klien mengatakan nyeri cekot-cekot

R : Klien mengatakan nyeri bagian dada

S : Skala 7

T : Klien mengatakan nyeri yang dirasakan setiap saat

DO :

- Klien tampak meringis kesakitan


- Klien tampak gelisah
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN
JURNAL EVIDENCE BASED NURSING RISET YANG
DIAPLIKASIKAN
Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis
38

D. EVIDENCE BASED NURSING PRAKTICE YANG DITERAPKAN


PADA PASIEN
Pengaruh terapi autogenik terhadap tingkat nyeri akut pada pasien abdominal
pain diIGD RSUD Karawang 2014

E. ANALISA SINTESA JUSTIFIKASI

Pembesaran pada hati

Menekan Abdomen

Pelepasan mediator nyeri

(Histamin, bradykinin, prostaglandin, serotonin)


Merangsang Nosiseptor
(Reseptor nyeri)

Nyeri

Terapi Autogenik

Terapi Autogenik dapat menyebabkan otak memancarkan gelombang


theta yang menimbulkan rasa tenang

Pasien dapat rileks dan tenang sehingga skala nyeri menurun

F. LANDASAN TEORI TERKAIT PENERAPAN EVIDANCE BASED


NURSING
Abdominal Pain merupakan gejala utama dari acute abdoment yang terjadi
secara tiba-tiba dan tidak spesifik. Akut abdomen merupakan istilah yang
39

digunakan untuk gejala-gejala dan tanda-tanda dari nyeri abdomen dan nyeri
tekan yang tidak spesifik tetapi sering terdapat pada penderita dengan keadaan
intraabdominal akut yang berbahaya (catastrophe) (Cooper, 1999). Abdominal
Pain akan direspon oleh tubuh dengan meningkatkan pelepasan substansi kimia
yang dapat menstimulus reseptor-reseptor nyeri seperti histamin,
prostaglandin, bradikinin dan substansi P yang akan menimbulkan persepsi
nyeri.
Nyeri merupakan suatu perasaan atau pengalaman yang tidak nyaman baik
secara sensori maupun emosional yang dapat ditandai dengan kerusakan
jaringan ataupun tidak (Association for the study of pain). Tipe dari nyeri
adalah: Cutaneous pain, Viseral pain, Neuropathic pain, Acute pain dan chronic
pain. Asosiasi Nyeri Internasional (1997) menggambarkan nyeri sebagai
perasaan yang tidak menyenangkan dan pengalaman emosional yang
dihubungkan dengan aktual atau potensial kerusakan jaringan tubuh.
Selanjutnya Perry & Potter (2005) menyatakan bahwa nyeri seringkali
merupakan tanda yang menyatakan ada sesuatu yang secara fisiologis
terganggu yang menyebabkan seseorang meminta pertolongan. Nyeri juga
merupakan masalah yang serius yang harus direspons dan di intervensi dengan
memberikan rasa nyaman, aman dan bahkan membebaskan nyeri tersebut.
Management nyeri ini menggunakan pendekatan multidisiplin yang
didalamnya termasuk pendekatan farmakologikal (termasuk pain modifiers),
non farmakologikal dan psikologikal. managemen nyeri non farmakologikal
merupakan upayaupaya mengatasi atau menghilangkan nyeri dengan
menggunakan pendekatan non farmakologi. Upaya-upaya tersebut antara lain
relaksasi, distraksi, massage, guided imaginary dan lain sebagainya.
Teknik relaksasi merupakan intervensi keperawatan secara mandiri untuk
menurunkan intensitas nyeri, Teknik relaksasi memberikan individu kontrol
diri ketika terjadi rasa nyeri serta dapat digunakan pada saat seseorang sehat
ataupun sakit. (Perry & Potter, 2005). Relaksasi otot skeletal dipercaya dapat
menurunkan nyeri dengan merilekskan tegangan otot yang menunjang nyeri.
40

Tehnik relaksasi untuk mengatasi nyeri ini dapat dilakukan dengan cara
yang sederhana, biaya yang relative murah dan dapat dilakukan secara mandiri
oleh pasien. Peneliti mencoba melakukannya dengan cara membimbing pasien
secara lisan berdasarkan prosedur tehnik relaksasi yang sudah disusun. Pasien
yang diterapi hanya mendengarkan perkataan perawat hingga akhirnya pasien
fokus pada kata-kata perawat dan mau melakukan apa yang dicontohkan oleh
perawat, dalam hal ini perawat terlibat langsung untuk member contoh kepada
pasien dan selanjutnya melatih pasien untuk melakukannya secara mandiri
untuk mengantisipasi nyeri yang sewaktuwaktu dapat terjadi.
41

BAB V
PEMBAHASAN

A. JUSTIFIKASI PEMILIHAN TINDAKAN BERDASARKAN


EVIDENCE BASED NURSING PRACTICE
Berdasarkan hasil penelitian Dewi dkk, 2009. Yang menyimpulkan
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada pemberian tehnik relaksasi
terhadap penurunan persepsi nyeri. Hal ini sesuai dengan teori yang
diungkapkan oleh Bruner & Suddart (2013), bahwa tehnik relaksasi napas
dalam efektif untuk mengatasi nyeri, termasuk pada pasien dengan abdominal
pain.

B. MEKANISME PENERAPAN EVIDENCE BASED NURSING


PRACTICE PADA KASUS
berikut merupakan langkah-langkah terapi autogenic :
1. Mengucapkan salam terapeutik pada klien
2. Melakukan evaluasi atau validasi
3. Melakukan kontrak (waktu, tempat, dan topik) dengan klien
4. Menjelaskan langkah-langkah tindakan atau prosedur pada klien
5. Mempersiapkan alat : 1 bantal
6. Memasang sampiran
7. Mencuci tangan
8. Mengatur posisi yang yaman bagi klien dengan posisi setengah duduk
ditempat tidur
9. Meminta klien untuk menarik napas dari hidung, menjaga mulut tetap
tertutup, sambil mensugesti diri bahwa nyeri berkurang hitung sampai 3
selama klien inspirasi
10. Meminta klien untuk berkonsentrasi dan merasakan gerakan naiknya
abdomen
11. Meminta klien untuk menghembuskan udara melalui bibir, seperti
meniupdan ekpirasikan secara perlahan
42

12. Meminta klien untuk berkonsentrasi dan merasakan turunnya abdomen


ketika ekspirasi. Hitunglah sampai 7 selama ekspirasi.
13. Lakukan sebanyak 10 kali dengan 5 kali istirahat dan dilanjutkan lagi 5
kali
14. Menganjurkan klien untuk menggunakan terapi ini untuk mengurangi
nyeri
15. Merapikan lingkungan dan kembalikan klien pada posisi semula
16. Membereskan alat
17. Mencuci tangan
18. Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan dan memantau
respon klien

C. HASIL YANG DICAPAI


No Hari Tanggal Nama Nyeri sebelum dilakukan Nyeri setelah dilakukan
Klien relaksasi autogenik 10 kali relaksasi autogenik 10 kali
1. 7 Januari 2020 Tn. S (1) 7 5
2. 7 Januari 2020 Tn. S (2) 7 4

D. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ATAU HAMBATAN YANG


DITEMUI SELAMA APLIKASI EVIDENCE BASED NURSING
PRACTICE
1. Kelebihan
a) Mudah untuk di aplikasikan/ diterapkan
b) Tidak menggunakan biaya
c) Prosedur yang jelas mudah untuk melakukan dan di ingat
d) Menurunkan skala nyeri

2. Kekurangan
Hambatan dalam mengaplikasikan EBN atau dalam memberikan terapi
murottal kondisi ruangan yang bising karena suara keluarga pasien
yang lain.
43

BAB VI
PENUTUP
A. SIMPULAN
Berdasarkan aplikasi jurnal tentang terapi relaksasi autogenic terhadap nyeri
akut pada pasien abdominal pain didapatkan hasil terapi autogenik dapat
menurunkan tingkat nyeri Tn. S (1) dari skala 7 menjadi 5 dan Tn. S dari skala
6 menjadi 4.

B. SARAN
Berkaitan dengan kesimpulan di atas, saran yang dapat peneliti sampaikan
berdasarkan hasil penelitian yang ditemukan sebagai berikut:
a. Bagi Perawat
Terapi relaksasi autogenik dapat dijadikan sebagai salah satu terapi
alternatif untuk mengatasi nyeri khususnya abdominal pain pada penyakit
Hepatomegali.
b. Bagi Pasien
Bagi penderita hepatomegali dapat dijadikan salah satu pengobatan
alternative dalam penurunan nyeri pada abdomen pada penderita
hepatomegali.
c. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu rujukan untuk
mendukung teori asuhan keperawatan tentang manajemen nyeri dan terapi
relaksasi serta perawatan pasien dengan abdominal pain.
44

DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth (2002),. Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 3.


Volume 2. Jakarta : EGC
Price, Sylvia (2005). Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit. Edisi 6. Jakarta : EGC
Smelter, S.C., & Bare, B.G. (2006). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta
: EGC
Corwin, Elizabeth. (2001). Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC
Boughman C.D. (2000). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai