Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KONSEP PENYAKIT HEPATOMEGALI

Dosen Pengampu : Ns. Angeline Kosegeran, S. Kep, M. Kep

Mata Kuliah : Ilmu Dasar Keperawatan

Disusun Oleh Kelompok 1 :

Fitria Nurmala Karepesina 220101065

Marshanda Aurelia Putri Wongkar 220101070

Nur Hovifah Sukarno 220101077

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MANADO

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PRODI S1 NERS

2023

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang sudah memberikan Kesehatan
jasmani dan rohani sehingga kita masih bisa menikmati indahnya alam ciptaan-
Nya. Sholawat serta salam kita haturkan kepada teladan kita semua Nabi
Muhammad SAW yang telah memberi tahu kepada kita jalan yang benar berupa
ajaran agama yang sempurna serta menjadi Rahmat bagi seluruh alam.

Penulis sangat bersyukur karena dapat merampungkan makalah yang


menjadi mata kuliah Komunikasi Dasar Keperawatan dengan judul “FAKTOR-
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI” Selain itu penyusun
mengucapkan terima kasih banyak kepada berbagai pihak yang telah membantu
sampai makalah ini dapat terselesaikan.

Akhir kata, penulis sangan memahami apabila makalah ini tentu jauh dari
kata sempurna, maka dari itu penulis butuh kritik dan sarannya yang bisa
membangun kemampuan penulis, agar pada tugas berikutnya bisa menulis
makalah dengan lebih baik lagi. Semoga bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Manado, 1 April 2023

Penulis

DAFTAR ISI

ii
HALAMAN JUDUL............................................................................

KATA PENGANTAR..........................................................................

DAFTAR ISI........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..................................................................
B. Rumusan Masalah.............................................................
C. Tujuan...............................................................................

BAB II PEMBAHASAN

D. Pengertian.........................................................................
E. Etiologi.............................................................................
F. Tanda dan Gejala..............................................................
G. Patofisiologi......................................................................
H. Askep ...............................................................................
1. Pengkajian .................................................................
2. Rencana Keperawatan...............................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.......................................................................
B. Saran.................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

iii
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Diera global seperti saat ini tuntutan pelayanan Kesehatan termasuk
pelayanan keperawatan yang profesional dengan standar internasional sudah
didepan mata untuk dapat dilaksanakan, pelayanan tidak lagi hanya berfokus
pada kepuasan pada pasien tetapi lebih penting lagi adalah keselamatan pasien
(patient safety). Ini merupakan konsekuensi disepakatinya pasar bebas antar
negara, sehingga pelayanan Kesehatan/keperawatan dengan standar
internasional sudah tidak dapat dielakkan lagi untuk dilaksanakan. Dengan
harapan pelayanan profesional yang bermutu tinggi yang berfokus pada
keselamatan (safety) dan kepuasan pasien dapat terlaksana serta rumah sakit
terus dapat eksis dan dapat berkompetisi serta berkembang diera global.
Upaya pemerintah untuk mengantisipasi hal ini telah terbit UU no 44 th
2009 tentang rumah sakit dimana tercantum bahwa setiap RS wajib
melakukan akreditasi. Standar akreditasi RS saat ini telah dikembangkan
berdasar pada standar internasional akreditasi RS, salah satu komponen dari
standar tersebut adalah tentang keselamatan pasien.
Oleh karena itu, Kesehatan yang optimal baik fisik, mental, sosial maupun
spiritual merupakan tujuan utama dalam pelayanan kesehatan yang mencakup
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Untuk mencapai tujuan dapat
dilakukan melalui tiga Langkah konkrit yaitu 1. Promotif (upaya peningkatan
kesehatan), 2. Preventif (pencegahan terhadap sebagai gangguan ksehatan dan
keperawatan dengan tidak merupakan upaya pengobatan dan perawatan), dan
3. Rehabilitatif (pemulihan dalam meningkatkan Kesehatan masyarakat).
Ketiga Tindakan ini sangat diperlukan dalam pelayanan Kesehatan utamanya
dalam penanganan berbagai masalah Kesehatan.
Berbagai gangguan Kesehatan yang berimplikasi terhadap keperawatan
yang lazim terjadi pada individu disetiap keluarga seperti hepatomegaly.
Hepatomegali adalah pembesaran organ hati yang disebabkan oleh berbagai
jenis penyebab seperti infeksi virus hepatitis, demam tifoid, amoeba,
penimbulan lemak (fatty liver), penyakit keganasan seperti leukimia, kanker

iv
hati (hepatoma) dan penyebaran dari kegansan (metastasis). Keluhan dari
hepatomegaly ini gangguan dari system pencernaan seperti mual dan muntah,
nyeri perut kanan atas, kuning bahka buang air besar hitam. Pengobatan pada
kasus hepatomegaly ini berdasarkan penyebab yang mendasarinta. (Brunner
Sddart, 2010)
Penyakit hati di Indonesia umumnya masih tergolog tinggi. Berdasrkan
laporan, penderita dalam yang dirawat di beberapa rumah sakit sentra
Pendidikan, umumnya penyakit hati menempati urutan ketiga setelah penyakit
infeksi dan paru. Bila ditinjau pola penyakit hati yang dirawat tampak
umumnya mempunyai urutan sebagai berikut ; hepatitis virus , sirosis hati,
kanker hati, abses hati, Angka kejadian hepatomegaly pada beberapa daerah di
Indonesia menunjukkan data yang cukup tinggi.
Disamping itu, berdasarkan data dari medical Record BLUD Tenriawawu
Kab. Bone kasus Hepatomegali pada tahun 2010 sebanyak 4 kasus, pada tahun
2011 sebanyak 4 kasus dan pada tahun 2012 sebanyak 3 kasus, melihat dari
data rekam medis dari BLUD Tenriawaru Kab. Bone, hal ini menunjukkan
bahwa penderita hepatomegali tidak menunjukkan adanya peningkatan namun
penyakit tersebut memiliki risiko yang sangat membahayakan bagi penderita.
(Rekam Medik, BLUD Tenriawaru, Kab. Bone).

B. Rumusan Masalah
1. Apa konsep penyakit Hepatomegali?
2. Askep dari penyakit Hepatomegali

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep penyakit Hepatomegali
2. Untuk mengetahui askep dari penyakit Hepatomegali

v
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Hepatomegali adalah pembesaran organ hati yang disebabkan oleh
berbagaijenis penyebab seperti infeksi virus hepatitis, demam tifoid,
amoeba, penimbunan lemak (fatty liver), penyakit keganasan seperti
leukimia, kanker hati (hepatoma) dan penyebaran dari keganasan
(metastasis). (Brunner & Suddart, 2000: 22).

B. Etiologi
1. Alkoholisme
2. Hepatitis A
3. Hepatitis B
4. Gagal jantung kongestif (CHF, Congestive Heart Failure)
5. Leukomia
6. Neuroblastoma

C. Tanda dan Gejala


Hati yang membesar biasanya tidak menyebabkan gejala, Tetapi jika
pembesarannya hebat, bisa menyebabkan rasa tidak nyaman di perut atau
perut terasa penuh. Jika pembesaran terjadi secara cepat, hati bisa tersas nyeri
bila diraba. Tanda dan gejala yang lain berupa:
1. Umumnya tanpda keluhan
2. Pembesaran perut
3. Nyeri perut pada epigastrium/perut kanan atas
4. Nyeri perut hebat, mungkin karena ruptur hepar

vi
5. Ikterus

D. Patofisiologi
Faktor-faktor resiko seperti rokok, jamur, kelebihan zat dan ineksi virus
hepatitis B serta alcohol yang mengakibatkan sel-sel pada hepar rusak
serta menimbullkan reaksi hiperplastik yang menyebabkan neoplastic
hepatima yang mematikan sel-sel hepar dan mengakibatkan pembesaran
hati. Hepatomgeali dapat mengakibatkan infasi pembuluh darah yang
mengakibatkan obstruksi vena gepatica sehingga menutup vena porta yang
mengakibatkan menurunnya produksi albumin dalam darah (hipoalbumin)
dan mengakibatkan tekanan osmosis meningkatkan tekanan osmosis
meningkat yang mengakibatkan cairan intra sel keluar ke esktrasel dan
mengkibatkan udema. Menutupnya vena porta juga dapat mengakibatkan
ansietas. Hepatomegali juga dapat mengakibatkan veskularisasi
memburuk, sehingga mengakibatkan nekrosis jaringan. Hepatomegali
dapat mengakibatkan proses desak ruang, yang emndesak paru, sehingga
mengakibatkan sesak, proses sesak ruang yang melepas mediator radang
yang merangsang nyeri. (Iyer et al, 1996 dalam Nursalam, 2002: 1-2)

E. Askep
Contoh kasus : Tn. A berusia 57 tahun dating ke IGD RS. Medika pada
pukul 22:30 tanggal 11 september 2018. Dengan keluhan nyeri pada peru
bagian kanan atas, mual, muntah 2x, pusing, mudah Lelah saat beraktivitas,
nyeri perut saat ditekan sejak 3 hari yang lalu sebelum amsuk ke RS. Medika.
1. Pengkajian
Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan
merupakan suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari
berbagai sumber data mengevaluasi dan mengevaluasi dan
mengidentifikasi status Kesehatan klien. Tahap pengkajian merupakan

vii
dasar utama dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan
individu.

a. Anamnesa
Anamnesa merupakan tahap pengumpulan data pasien
sebelum menentukan diagnosis. Yang perlu dikumpulkan
antara lain:
1. Keluhan utama : nyeri perut bagian kanan atas
2. Riwayat penyakit sekarang : pasien mengatakan nyeri
perut bagian atas, nyeri dirasakan seperti tersayat-sayat
dan terus-menerus, nyeri dirasakan bertambah saat
melakukan aktivitas berlebih dan saat ditekan perut
terasa sakit, mual selama 3 hari, pusing hilang timbul,
muntah 2x sehari.
3. Riwayat penyakit dahulu : pasien mengatakan pernah
dirawat dirumah sakit 10 bulan yang lalu dengan
penyakit hepatitis B.
4. Riwayat penyakit keluarga : hipertensi.
b. Pemeriksaan fisik
Hepatomegali dapat diketahui oleh dokter dari pemeriksaan
fisik saat melakukan perabaan pada daerah perut. Dalam
keadaan normal, organ hati tidak teraba dari luar. Jika organ
hati dapat diraba di perut sisi kanan atas, maka hal ini
menunjukkan hati mengalami pembesaran.
c. Pemeriksaan penunjang
1. Rontgen perut
2. CT scan perut
3. Tes fungsi hati
2. Rencana keperawatan
 DX 1 : Nyeri perut b/d proses penyakit inflamasi.

viii
Intervensi :

No. DX Tujuan & Kriteria hasil Intervensi TTD


1 Setelah dilakukan Manajemen nyeri (1400)
Tindakan kep. Selama - Lakukan pengkajian nyeri secara
3x24 jam, diharapkan komperhensif
masalah teratasi dengan - Berikan individu penurun nyeri dengan
kriteria hasil resep analgesic
- Nyeri berkurang - Ajarkan penggunaan Teknik
dari skala 0-3 nonfarmakolohi nafas dalam
- TTV normal - Kolaborasi dengan tim Kesehatan lain
untuk memilih Tindakan penurunan nyeri
nonfarmakologi sesuai kebutuhan

 DX 2 : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d


anoreksia.
Intervensi :

No. DX Tujuan & Kriteria hasil Intervensi TTD


1 Setelah dilakukan Tindakan Manajemen nutrisi (1000)
kep. Selama 3x24 jam, - Monitor status gizi pasien dan
diharapkan masalah teratasi kemampuan pasien memenuhi gizi
dengan kriteria hasil - Ciptakan lingkungan yang nyaman
mengenali pencetus stimulus saat mengkonsumsi makanan
- Menghindari factor - Anjurkan pasien terkait kebutuhan
penyebab bila mungkin makanan tertentu berdasarkan
- Melaporkan mual muntah perkembangan
yang terkontrol - Kolaborasi dengan tim keseharan

ix
- Asupan nutrisi terpenuhi lain dalam pemberian obat

BAB III

x
PENUTUP

A. KAESIMPULAN
Hepatomegali adalah pembesaran organ hati yang
disebabkan oleh berbagaijenis penyebab seperti infeksi virus
hepatitis, demam tifoid, amoeba, penimbunan lemak (fatty
liver), penyakit keganasan seperti leukimia, kanker hati
(hepatoma) dan penyebaran dari keganasan (metastasis).
(Brunner & Suddart, 2000: 22). Hati yang membesar biasanya
tidak menyebabkan gejala, Tetapi jika pembesarannya hebat,
bisa menyebabkan rasa tidak nyaman di perut atau perut terasa
penuh. Jika pembesaran terjadi secara cepat, hati bisa tersas
nyeri bila diraba.

B. Saran
Adapun saran dari kelompok kami semoga makalah ini
dapat menjadi sumber informasi dan bahan bacaan mengenai
laporan pendahuluan penyakit hepatomegaly serta dapat
meminimalisir dan menjadi sarana bacaan bagi banyak orang.

DAFTAR PUSTAKA

xi
Brunner& Suddarth. (2000). Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah. Edisi 12 vol. 1. Jakarta: EGC. Black J. (2014)

xii

Anda mungkin juga menyukai