OLEH:
NINIK WULANDARI
141210026
1
2
Di ajukan sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar Ahli Madya Keperwatan
(A.Md.Kep) pada Diploma III Keperaatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Insan Cendika Medika Jombang.
Oleh :
NINIK WULANDARI
141210026
RIWAYAT HIDUP
6
ayah yang bernama Alm. Mat Sakri dan ibu yang bernama Sukinah, penulis
Tahun 2008 penulis lulus dari SDN Sumberagung, tahun 2011 penulis
lulus dari SMPN 2 Jatirejo, tahun 2014 penulis lulus dari SMK Kesehatan
Mojokerto Dan melalui jalur PMDK, penulis memilih program studi Diploma III
Keperawatan dari lima pilihan studi yang ada di STIKes ICME Jombang
(NINIKWULANDRI )
141210026
7
MOTTO
“Yakinlah tidak ada hasil yang sia-sia selama kita mau berusaha, mengasah
PERSEMBAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini saya ucapkan terima kasih dan saya persembahkan kepada:
1. Terima kasih kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia Nya
2. Terima kasih untuk kedua orang tua yang selalu mendukung dan
3. Terima kasih untuk dosen pembimbing yang selama ini sudah banyak
ini.
5. Terima kasih untuk teman sejawat yang sama-sama berjuang dan selalu
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulisan panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat Rahmat dan
Karunia- Nya akhirnya penulisan dapat menyelesaikan Studi Kasus yang berjudul
disampaikan kepada Bapak, Ibu dan Teman-teman atas Do’a dorongan moral
Penyusun sadar bahwa Proposal Karya Tulis Ilmiah ini masin belum
sempurna oleh karena itu penyusun sangat harap saran dan kritikan dari pembaca
yang bersifat membangun demi kesempurnaan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini.
(penulis )
9
ABSTRAK
Kelebihan Volume Cairan pada klien gagal ginjal kronik sudah tidak dialami
orang tua lagi, tetapi pada usia remaja juga sudah banyak yang mengalami gagal ginjal.
Tujuan studi kasus ini adalah melaksanakan Asuhan Keperawatan kepada klien yang
menggalami gagal ginjal kronik dengan kelebihan volume cairan diruang melati RSUD
Bangil.
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi
kasus. Subyek pada studi kasus ini adalah 2 klien yang mengalami Gagal ginjal kronik
dengan masalah Kelebihan Volume Cairan. Dengan teknik pengumpulan data meliputi
wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan studi dokumentasi.
Hasil studi kasus pada tahap pengkajian diketahui bahwa Responden 1
mengatakan bengkak di abdomen, kaki, dan tangan sejak 10 hari yang lalu, klien juga
mempunyai riwayat diabetes melitus dan hipertensi. Sedangkan Responden 2 mengatakan
bengkak pada kaki sejak 2 bulan yang lalu, nyeri saat BAK seperti ditusuk-tusuk, skala
nyeri 5, dan nyeri terjadi hilang timbul. Diagnosa keperawatan yang di tetapkan adalah
kelebihan volume cairan. Intervensi dan implementasi yang digunakan untuk Responden
1dan Responden 2 adalah NOC Fluid Monitoring dan NIC Fluid Monitoring.
Kesimpulan dari Asuhan Keperawatan pada “ Responden 1” dan “ Responden 2”
yang mengalami gagal ginjal kronik dengan kelebihan volume cairan yaitu masalah yang
dialami klien belum teratasi.
ABSTRACT
By
Ninik wulandari*Inayatur Rosyidah**Dwi Puji Wijayanti***
Excess fluid volume in chronic renal failure client is not experienced by parents
anymore, but in adolescence also have many who experience gahal kidney. The purpose
of this case study is to carry our nursing case tp clients who have chronic renal failure
with excess fluid volume in room jasmine RSUD Bangil.
The method used is descriptive method with case study approach. Subjects in this
case study were 2 clients who experienced chronic renal failure with excess fluid volume
problems. with data collection techniques include interviews, observation, physical
examination and documentation studies.
The results of the case study at the assessment stage found that respondent 1 said
swelling in the abdomen, legs and arms since 10 days ago, the client also has a history of
diabetes mellitus and hypertension. While respondent 2 said swelling in the legs since 2
months ago, pain when BAK like pierced, scaly pain 5, and pain lost, A defined nursing
diagnosis is the volume of fluid overload of the intervention and the application used for
respondent 1 and respondent 2 is the monitoring of Nursing Outcomes Classification
(NOC) fluid and Nursing Interventions Classification (NIC) fluid monitoring.
The conclusions of nursing care on “Respondent 1” and “Respondent 2” who
experience chronic renal failure with excess fluid volume is the problem experienced by
the client has not been resolved.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
HALAMAN JUDUL DALAM .................................................................... ii
MOTTO ........................................................................................................iii
SURAT PERNYATAAN ............................................................................. iv
LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................ v
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... vi
RIWAYAT HIDUP ...................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................. viii
ABSTRAK ................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xii
DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN .............................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Batasan Masalah ........................................................................ 4
1.3 Rumusan Masalah ...................................................................... 4
1.4 Tujuan ......................................................................................... 4
1.5 Manfaat ....................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Gagal Ginjal Kronik............................................................ 7
2.2 Konsep Kelebihan volume cairan .................................................... 19
2.3 Konsep Asuhan Keperawatan.......................................................... 22
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian ............................................................................... 36
3.2 Batasan Istilah ................................................................................... 36
3.3 Partisipan ........................................................................................... 37
3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................... 38
3.5 Pengumpulan Data ............................................................................ 38
3.6 Uji keabsahan Data ........................................................................... 40
3.7 Analisa Data ....................................................................................... 41
3.8 Etik Penelitian.................................................................................... 43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil ................................................................................................... 32
4.2 Pembahasan...................................................................................... 45
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan....................................................................................... 54
5.2 Saran .................................................................................................. 56
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ ....57
LAMPIRAN
12
DAFTAR TABEL
Tabel 2.3 Intervensi Kelebihan Volume Cairan .........................................34
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran
LAMBANG
1. % : Presentase
5. O2 : Oksigen
6. Kg : Kilogram
7. m : Meter
8. cm : Sentimeter
9. N : Normal
SINGKATAN
2. TD : Tekanan Darah
3. RR : Respiratory Rate
27. Hb : Hemoglobin
29. IV : Intavena
42. Na : Natrium
17
BAB 1
PENDAHULUAN
urea dan sampahnitrogen lain dalam darah, gagal ginjal kronik bersifat
lanjut secara bertahap. Saat ini kejadian penyakit gagal ginjal kronik
penderita gagal ginjal kronik, dari tahun ke tahun jumlah pasien gagal ginjal
kronik meningkat, salah satu masalah yang sering muncul adalah Kelebihan
penderita GGK mengalami kenaikan, bukan hanya orang tua saja tetapi pada
kronik di Australia diperkirakan mencapai 1,7 juta jiwa pada tahun 2011
Kidney Health Australia, dari WHO tahun 2009 di perkirakan penderita gagal
18
ginjal kronik hingga tahun 2015 sebanyak 36 juta orang warga dunia
penderita gagal ginjal yang cukup tinggi tidak memandang usia pria maupun
wanita yang menderita gagal ginjal kronik ini telah menjadi personal
Timur pada tahun 2011 pasien ginjal sejumlah 477 orang, tahun 2012
sejumlah 340 orang, dan Januari-Mei 2013 sejumlah 392 orang (Listyanti,
2013).
Berdasarkan data jumlah kasus gagal ginjal kronik dari rekam medik di
GGK 75-80% dan data januari 2017 berjumlah 6 orang yang menderita
sampah maka gejala semakin berat. Gangguan clearance renal terjadi akibat
air dan natrium sehingga status uremik memburuk, asidosis metabolik akibat
ginjal tidak mampu mensekresi asam yang berlebihan (Nursalam & Fransisca,
dari kebutuhan, intoleransi aktivitas, cedera kepala, pola nafas tidak efektif,
patuhan asupan cairan dan elektrolit adalah terjadinya edema. Hal ini sesuai
banyak pasien gagal ginjal kronik yang dalam dalam masa penggobatan
monitor hasil laboratorium: (Hb) yang sesuai dengan retensi cairan: (BUN),
20
PCNP), kaji lokasi yang terjadi edema dan luas daerah edema, batasi
masukan cairan pada keadaan hipotermi dilusi dengan serum (Na< 130
meq/L). Dan hal tersebut bisa dicegah dengan gaya hidup yang sehat yaitu
yang berasa, minum air cukup dengan jumlah yang dibutuhkan 1500ml/hari,
stres. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang
penyakit dengan gangguan sistem ginjal khususnya pada penyakit gagal ginja
kronik (GGK) dalam sebuah Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang berjudul “
pada klien yang mengalami gagal ginjal kronik dengan masalah kelebihan
1.4 Tujuan
Bangil-Pasuruan.
Pasuruan.
Bangil-Pasuruan.
Bangil-Pasuruan.
1.5 Manfaat
2. Bagi perawat
pendidikan.
volume cairan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
sehingga ginjal tidak dapat memenuhi kebutuhan bisa lagi dan menimbulkan
Kronik dan Akut. Gagal Ginjal Kronik merupakan perkembangan gagal ginjal
yang progresif dan lambat pada setiap nefron (biasanya berlangsung beberapa
tahun dan tidak reversible), Gagal Ginjal Akut seringkali berkaitan dengan
minggu, dan biasanya reversible bila pasien dapat bertahan dengan penyakit
diawali dari suatu bahan yang biasanya dieliminasi oleh urin menumpuk dalam
62
63
cairan tubuh akibat gangguan ekskresi renal dan menyebabkan gangguan fungsi
endokrin dan metabolik, cairan, elektrolit dan asam basa (Kusuma, 2010).
menyebabkan uremia. (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah).
2.1.2 Etiologi
Penyebab yang sering adalah diabetes mellitus dan hipertensi selain itu, ada
beberapa penyebab lainya dari gagal ginjal kronis, yaitu (Prabowo, 2014) :
2.1.3 Patofisiologi
glomelurus dan tubulus diduga utuh sedangkan yang lain rusak (hipotesa nefron
64
sampai ¾ dari nefron-nefron rusak. Beban bahan harus dilarut menjadi lebih
besar daripada yang bisa direabsorpsi berakibat diuresis osmotik disertai poliuri
dan haus. Selanjutnya karena jumlah nefron yang rusak bertambah banyak
oliguri timbul disertai retensi produk sisa. Titik dimana timbunya gejala-gejala
pada pasien menjadi lebih jelas dan muncul gejala-gejala khas kegagalan ginjal
bila kira-kira fungsi ginjal telah hilang 80%-90%. Pada tingkat ini fungsi renal
yang demikian nilai kreatinin clearance turun sampai 15ml/menit atau lebih
sampah maka gejala akan semakin berat. Banyak gejala uremia membaik
setelah dialisi.(Brunne&suddarth,2001:1448).
b. Insufiensi ginjal selama keadaan ini pasien mengalami poliuria dan nokturia,
GFR 10% hingga 25%dari normal, kadar creatinin serum dan BUN sedikit
c. Penyakit ginjal stadium akhir (ESRD) atau sindrom uremik (lemah, letargi,
yang ditandai dengan GFR kurang dari 5-10 ml/menit, kadar kreatinin dan
BUN meningkat tajam, dan terjadi perubahan biokimia dan gejala yang
a. Gejala dini : lethargi, sakit kepala, kelelahan fisik dan mental, berat
dangkal atau sesak nafas baik waktu ada kegiatan atau tidak, udem
yang disertai lekukan, pruritis mungkin tidak ada tapi mungkin juga
sangat parah.
mampu berkonsentrasi).
66
a. Gangguan kardiovaskuler
b. Gangguan Pulmoner
Nafas dangkal, batuk dengan sputum kental dan riak, suara krekels.
c. Gangguan gastrointestinal
d. Gangguan muskuloskeletal
ekstremitas).
e. Gangguan integument
penimbunan urokrom, gatal – gatal akibat toksik, kuku tipis dan rapuh.
67
f. Gangguan endokrim
biasanya retensi garam dan air tetapi dapat juga terjadi kehilangan
hipokalsemia.
h. System hematologi
trombositopeni.
2.1.6 Komplikasi
1. Penyakit tulang
2. Penyakit kardiovaskuler
3. Anemia
4. Disfungsi seksual
penurunan dan terjadi impotensi pada pria, pada wanita, dapat terjadi
hiperprolaktinemia.
a. Pemeriksaan laboratorium
urea nitrogen dalam darah (BUN), serum dan konsentrasi kreatinin urien,
urinalis.
69
Pada stadium yang cepat pada insufisiensi gagal, analisa urien dapat
progresif dapat terjadi output urine yang kurang dan frekuensi urien
menurun.
Monitor kadar BUN dan kadar kreatinin sangat penting bagi pasien dapat
gagal ginjal. Urea nitrogen adalah produk akhir dari metabolisme protein
serta urea yang harus dikeluarkan oleh ginjal normal kadar BUN dan
b. Pemeriksaan radiologi
1) Flat plat radiography keadaan ginjal, ureter dan vesika urinaria untuk
pada gambaran ini akan terlihat bahwa ginjal mengecil yang mungkin
bentuk vaskuler.
c. Biopsi Ginjal
transplantasi ginjal.
1) Anamnesis
2) Pemeriksaan fisik
3) Pemeriksaan laboratorium
reversible.
h) Biopsi ginjal.
2.1.8 Penatalaksanaan
Oleh karena itu beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan
Lakukan perawatan oral hygiene melalui sikat gigi dengan bulu sikat
dan kalium.
dilihat dari keringat berlebihan pada aksila, lidah yang kering, hipertensi,
dan edema perifer. Cairan hidrasi yang diperoleh adalah 500-600 ml atau
9. Latih klien napas dalam dan batuk efektif untuk mencegah terjadinya
10. Jaga kondisi septik dan aseptik setiap prosedur perawatan (pada
14. Laporkan segera jika ditemui tanda- tanda perikarditis (friction rub dan
nyeri dada)
Konsep Kelebihan Volume Cairan menurut Andi Eka Pranata tahun 2013
2.2.1 Definisi
aliran darah menjadi sangat kecil.Minum air dalam jumlah yang sangat banyak
orang yang ginjalnya tidak membuang cairan secara normal, misalnya pada
membatasi jumlah air yang mereka minum dan jumlah garam yang mereka
makan.
11) Monitoring efek dari terapi diuretic (peningkatan output urine, penurunan
15) Monitoring perubahan berat badan sebelum dan setelah dialysis jika
dibutuhkan
76
1) Bunyi napas
2) Gangguan elektrolit
3) Anasarka
4) Ansietas
5) Azotemia
9) Penurunan hematokrit
11) Dispnea
12) Edema
16) Oliguria
17) Orthopnea
22) Gelisah
2.3.1 Pengkajian
dengan klien gagal ginjal akut, namun disini pengkajian lebih penekanan pada
maka tubuh akan melakukan upaya kompensasi selagi dalam batas ambang
kewajaran. Tetapi, jika kondisi ini berlanjut (kronis), maka akan menimbulkan
ini, adalah pengkajian keperawatan pada klien dengan gagal ginjal kronis
(Prabowo, 2014).
1. Biodata
Tidak ada spesifikasi khusus untuk kejadian gagal ginjal, namun laki-
laki sering memiliki resiko lebih tinggi terkait dengan pekerjaan dan pola
78
2. Keluhan utama
yang menyertai. Keluhan bisa berupa urine output yang menurun (oliguria)
berbau urea, dan pruritus, kondisi ini dipicu oleh karena penumpukan
kulit, bau urea pada napas. Selain itu, karena berdampak pada proses
Gagal ginjal kronik dimulai dengan periode gagal ginjal akut dengan
obat yang bersifat nefrotoksik, BPH dan lain sebagainya yang mampu
79
mempengaruhi kerja ginjal selain itu, ada beberapa penyakit yang langsung
herediter. Kaji pola kesehatan keluarga yang ditetapkan jika ada anggota
6. Riwayat psikososial
Kondisi ini tidak selalu ada gangguan jika klien memiliki koping
adaptif yang baik. Pada klien gagal ginjal kronis, biasanya perubahan
tubuh dan menjalani poses dialisa. Klien akan mengurung diri dan lebih
banyak diri (murung). Selain itu, kodisi ini juga dipicu oleh biaya yang di
kecemasan
Gejala :
Tanda :
(1) Takhipnoe
(2) Dyspnoe
(6) Apneu
(8) Pneumonia
(10) Hiperventilasi
Gejala :
(4) Edema
Tanda :
(1) Hipertensi
(13) Dysrhytmia
(14) Cardiomegali
(15) Atherosclerosis
Gejala :
(1) Disorientasi
82
(5) Gelisah
(6) Letragi
(7) Insomnia
(8) Apatis
Tanda :
(1) Miopati
(3) Gangguan seksual, libido, fertilasi dan ereksi menurun pada laki-laki
(7) Hypertriglyceridemia
(8) Asidosis
83
Gejala:
Tanda :
hialyn.
Gejala:
(1) Anoreksia
(2) Nausea
(3) Vomiting
Tanda:
Gejala :
Tanda:
(1) Pruritus
(7) Kulit berwarna pucat, gatal- gatal dengan eksoriasis, echymosis, urea
perawatan yang lama, oleh karena itu perlu adanya penjelasan yang benar
Anoreksisa, mual, muntah dan rasa pahit pada rongga mulut, intake
Gejala:
e) Mual muntah.
g) Stomatis, ginggivitis.
i) Hematemesis melena.
j) Esofagitis.
Penggunaan diuritik
Tanda :
e) Kejang.
f) Rambut tipis.
g) Kuku rapuh.
Gejala :
Tanda :
Klien mudah mengalami kelelahan dan lemas menyebabkan klien tidak mampu
Gejala :
a. Kelalahan ekstremitis.
b. Malaise.
Tanda :
a. Kelemahan otot.
b. Kehilangan tonus.
87
peran).
pada luka sehingga tidak peka terhadap adanya trauma.Klien mampu melihat
organisme.
Gejala :
a. Penurunan libido.
b. Amenorea.
c. Infertilitas, Gynecomastia.
88
perasaan tidak berdaya, takn ada harapan, tak ada kekuatan, karena
Gejala :
a. Faktor setres, perasaan tak berdaya, tak ada harapan, tak ada kekuatan.
Tanda :
b. Ansietas, takut.
d. Perubahan kepribadian.
2015-1017 :
laktat.
b. Nyeri akut
89
membranemukosa mulut.
anemia,retensi,produk sampah.
metabolik sekunder.
Tujuan dan
No diagnosa Keperawatan Intervensi
Kriteria Hasil
1 Kelebihan volumecairan NOC NIC
Definisi : PeningkatanRetensi a. Fluid Monitoring Fluid Monitoring
cairan isotoni Kiteria Hasil : a. Tentukan riwayat
Batasan karakteristik : a. Terbebas dari jumlahdan tipe
a. bunyi nafas adventisus edema, efusi, intake cairandan
b. gangguan elektrolit anasarka,dan eliminasi
c. anasarka eliminasi b. Tentukan
d. ansietas b. bunyi nafas bersih kemungkinanfakto
e. azotemia tidak ada dyspneu r resiko dari
f. perubahan tekanandarah / ortopneu ketidakseimbanga
distensi c. terbebas dari n cairan
g. perubahan status mental distensi vena (hiperdistentermia,
h. perubahan pola pernafasan jugularisreflek terapi diuretik,ke
i. penurunan hemoglobin hepatojugular lainan renal, gagal
j. dispnea d. memelihara jantung,diaphoresi
k. edema tekanan vena s, disfungsi hati,
90
keadaanpasien (hasil yang diamati) dengan tujuan dan kriteria hasil yang
dalam bernafas.
BAB III
92
METODE PENILITIAN
informasi Studi khusus ini dibatasi oleh waktu dan tempat, dan kasus yang
penelitian studi kasus dalam kegiatan studi kasusnya, baik dinyatakan secara
unit secara itensif misalnya satu klien atau dua klien. Meskipun subjek cenderung
kasus.Rancanagan dari suatu studi kasus bergantung pada keadaaan kasus namun
sediki, sehingga akan dapatkan gambaran satu unit subjek secara jelas
(Nursalam, 2011).
93
yang menjadi fokus studi kasus. Dalam penelitian studi kasus batasan istilah
adalah:
ginjal.
apa yang benar-benar terjadi, antara teori dangan praktek, antara aturan
intraseluler.
3.3 Partisipan
Partisipan merupakan sejumlah orang yang turut berperan serta dalam suatu
kegiatan, keikutsertaan dan peran serta. Partisipasian pada studi kasus ini dipilih
partisipan dalam suatu setudi kasus dengan menentukan terlebih dahulu karena
94
yang akan dimasukkan dalam setudi kasus, dimana partisipan yang diambil dapat
memberikan informasi yang berharga bagi studi kasus (Nursalam, 2011). Studi
3.4.1Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di ruangan Melati Rumah Sakit Umum Daerah Bangil
Pasuruan.
Pada studi kasus ini penelitian dimulai pada bulan Januari 2017.
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subyek dan proses
1. Wawancara
dengan masalah yang diteliti. Jadi dalam melakukan observasi bukan hanya
melakukan observasi:
3. Studi Dokumentasi
dokumentasi adalah benda mati (Saryono, 2013). Dalam studi kasus ini
yang relevan.
berakhir dan memperoleh validitas tinggi. Dalam studi kasus ini waktu
yang tentukan adalah 3 hari akan tetapi apabila belum mencapai validitas
data yang diinginkan maka waktu untuk mendapatkan data studi kasus
diperpanjang satu hari, sehingga waktu yang diperlukan dalam studi kasus
adalah 4 hari.
dariresponden, ataupun pihak lain dalam setudi kasus ini yaitu keluarga
klien yang pernah menderita penyakit yang sama dengan klien dan perawat
pengumpulan data sampai dengan semua data berkumpul. Analisa data dilakukan
yang ada dan selanjutnya membandingkan dengan teori yang ada dan selanjutnya
dituangkan dalam opini pembahasan. Teknik analisis yang digunkan dengan cara
1. Pengumpulan data
terstruktur).
tersebut, dicatat kembali dalam bentuk uraian atau laporan yang lebih rinci
dan sistematis dan dijadikan satu dalm bentuk transkip dan dikelompokkan
3. Penyajian data
Penyajian data dapat dilakukan dengna tabel, gambar, bagan maupun teks
dari klien.
4. Kesimpulan
Dari data yang disajikan, kemudian data dibahas dan dibandingkan dengan
Dimana subyek mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang diberikan
3. Confidentiality (kerahasiaan)
BAB IV
4.1 Hasil
merupakan rumah sakit type B non pendidikan, melati kelas III 7 tempat tidur,
4.1.2 Pengkajian
1) Identitas klien
Riwayat keluarga Keluarga klien tidak ada Keluarga klien tidak ada
yang mempunyai penyakit yang mempunyai penyakit
yang diderita klien saat ini, yang diderita klien saat ini,
seperti diabetes melitus, seperti diabetes melitus
hipertensi, HF
3) Perubahan Pola Kesehatan
B6 Bone Inspeksi: terdapat odema pada Inspeksi: terdapat odema pada kaki
Muskuloskelet kaki dan tangan Palpasi : akral hangat, turgor
al Palpasi : akral hangat, turgor kembali lebih dari 2 detik
kembali lebih dari 2 detik
Data Klien terlihat gelisah dan murung Klien terlihat gelisah dan murung
Psikososial karena penyakit yang diderita karena penyakit yang diderita tidak
tidak kunjung sembuh kunjung sembuh
HEMATOLOGI
Darah Lengkap
Leukosit (WBC) 9,90 7,27 3, 70 – 10, 1
Neutrofil 9,0 5,4
Limfosit 0,8 0,7
Monosit 0,1 0,6
Eosinofil 0,0 0,5
Basofil 0,0 0,1
Neutrofil % H 90,9 H 74,2 39, 3 – 73, 7
Limfosit % L 7,8 L 9,9 18, 0 – 48, 3
Monosit % L 1,0 7,9 4, 40 – 12, 7
Eosinofil % L 0,0 6,5 0, 600 – 7, 30
Basofil % 0,3 1,5 0, 00- 1, 70
Eritrosit (RBC) L 3,010 L1,560 4, 2 – 11, 0
Hemoglobin (HGB) L 7,33 L 4, 39 12, 0 – 16, 0
Hematokrit (HCT) L 22,50 L 14, 00 38 – 47
MCV L 74,90 89, 30 81, 1 – 96, 0
MCH L 24,30 28, 00 27, 0 – 31, 2
MCHC 32,50 L 31, 40 31, 8 – 35, 4
RDW 13,60 L 11, 40 11, 5 – 14, 5
PLT 229 193 155- 366
MPV 5,84 7, 24 6, 90 – 10, 6
KIMIA KLINIK
FAAL GINJAL
BUN H 156 H 114 7, 8 – 20, 23
Kreatinin 13,408 14, 036 0, 6 – 1, 0
ELEKTROLIT
ELEKTROLIT SERUM
Natrium (Na) 139,10 143, 30 135 – 147
104
6) Terapi
Klien 1 Klien 2
Infus Nacl 500cc LL/24 jam Infus Nacl 500cc LL/24 jam
Injeksi Lasix 2-1-1 x 20 mg Injeksi Lasix 2 x 40 mg
Furosemid 1 x 20 mg Omeprazole 1 x 40 mg
Omeprazole 1 x 40 mg
Po Amlodipin 1 x 5 mg
Po Adalat 1 x 30 mg Allopurinol 1 x 300 mg
Clonidin 3 x 1 tablet Foralit 1 x 400 mg
ISDN 3 x 5 mg
Nebul :
Nebul : Ventolin 2 x 2,5 mg
Ventolin 2 x 2,5 mg
6. Elektrolit
a. Na : 139,.10 mmol/L
b. K : 4,59 mmol/L
c. Cl : 101,80 mmol/L
d. Kalsium Ion : L 1,135
mmol/L
7. BB : 65 kg
8. TD : 160/100 mmHg
9. RR : 26x/menit
10. N :92x/menit
11. S : 37,0 C
12. Glukosa darah sewaktu : 172
mg/dl
13. Terdapat bunyi tambahan jantung
S3
Klien 1 Klien 2
Kelebihan volume cairan berhubungan Kelebihan volume cairan berhubungan
dengan gangguan mekanisme regulasi dengan gangguan mekanisme regulasi
4.1.5 Intervensi
4.1.6 Implementasi
4.1.7 Evaluasi
110
O: O: O:
a. GCS: 456 a. GCS: 456 a. GCS: 456
b. Kesadarancomp b. Kesadarancom b. Kesadarancompos
111
4.2 Pembahasan
yang terjadi antara praktek dan teori pada studi kasus yang dilakukan di
RSUD Bangil Pasuruan dengan teori yang ada. Disini penulis akan
4.2.1 Pengkajian
1. Data subjektif
utama yang sama yaitu bengkak pada bagian tubuh. Akan tetapi bengkak yang
bengkak pada tangan dan kaki dan ascites pada perut karena ada komplikasi
heart failure dan klien 1 menggalami sesak nafas, pusing, mual, dan muntah.
sedangkan klien 2 hanya bengkak pada kaki, merasakan sesak nafas, nyeri
perbedaan pada keluhan utama yang dialami oleh klien 1 danklien 2, yang
terjadinyakardiomegaliadanyajantungbengkakakibatdarimelonggarnyaototjant
menyebabkanpembesaranventrikelkiri(hipertrofi),
padaawalpembengkakanjantungmasihdapatmempompadarahsecara normal
namunseiringberkembangnyapembengkakanterjadinyamenurunyakerjajantung
sehinggakemampuanjantungmemompasemakinmenurunakhirnyaterjadilahgag
aljantung.Sedangkanklien 2 tidakmenggalamikardiomegalidanhipertensi.
113
adalah terjadinya edema perifer yang terlihat karena adanya gangguan system
kardiovaskuler.
2. Data objektif
Data objektif pada observasi tanda-tanda vital dan pemeriksaan fisik, yang
didapatkan perbedaan antara klien 1 dan klien 2. Tekanan darah pada klien 1
160/100 mmHg dan pada klien 2 140/80 mmHg. frekuensi pernafasan antara
klien 1 dan klien 2 juga berbeda, klien 1 26x/menit dan klien 2 30x/menit.
pada perkusi terdapat bunyi timpani dan auskultasi terdapat bunyi ronchi, B2
jantung, terdapat benjolan sebelah kiri, suara jantung tidak normal dan ada
tambahan bunyi jantung S3, sedangkan klien 2 suara jantung normal. B3 klien
ada perbedaan antara klien 1 dan klien 2, perbedaan tersebut antara klien 1
tidak ada nyeri tekan dan klien 2 menggalami nyeri tekan seperti ditusuk-
tusuk, skala nyeri 5. B5 ada perbedaan antara klien 1 dan klien 2, pada klien 1
kaki dan tangan dengan turgor kulit lebih dari 2 detik dan akral hangat, klien 2
odema pada kaki dengan turgor kulit lebih dari 2 detik dan akral hangat.
114
Menurut peneliti terjadi perbedaan tekanan darah antara klien 1 dan klien
ada kenaikan tekanan darah yang secara signifian dan klien 2 tidak memiliki
parudansuaratambahanpadajantungsepertisuaratambahanS3.
salah satu penyakit komplikasi yang diderita oleh penderita gagal ginjal
batasan karateristik dari klien 1 dan klien 2 menggalami sama, tetapi dari
115
BUN, Kreatinin, Elektrolit seperti natrium, kalium, kalsium, dan kalsium ion
retensi cairan dan natrium sehingga terjadi edema, hipertensi dan ascites.
cairandapatdilihatdaripemeriksaanpenunjangdengannilaimelebihibatas normal
sehinggakonsentrasidarinatriumdalamalirandarahmenjadisangatkecil.
pada batasan karakteristik dan tanda gejala yang dialami oleh kedua klien.
subjektif klien mengeluh sesak nafas, adanya periorbital dan ederma perifer,
klien mual dan muntah. Data objektif perubahan tekanan darah, edema, dan
oliguria.
jumlah dan tipe intake cairan dan eliminasi, tentukan kemungkinan faktor
resiko dari ketidak seimbangan cairan gagal jantung, monitor berat badan,
monitor serum dan elektrolit urien, monitor serum dan osmolaritas urine,
116
monitor BP, HR, dan RR, monitor tekanan darah orthostatic dan perubahan
irama jantung, catat secara akurat intake dan output, monitor adanya distensi
leher, ronchi, odem perifer dan penambahan BB, monitor tanda dan gejala
dari odem.
menyertai yaitu heart failure dan pada hasil pemeriksaan fisik, pemeriksaan
orthostatic.
memonitoringadanyakenaikantekanandarah,
memonitoradanyaodematungkaiodemapadatangandan ascites,
memonitortingkatkecemasanklien,
117
memonitorfrekuensipernafasandanberkolaborasidengantimmedisdalampember
memonitoradanyaodematungkaiodemapadatangandan ascites,
memonitortingkatkecemasanklien,
memonitorfrekuensipernafasandanberkolaborasidengantimmedisdalampember
intervensi yang
dilakukankarenamelihatdarikeadaanklien.Implementasipadaklien 1 danklien 2
sudahsesuaidenganhasilpemeriksaankeduaklien.Perbedaanpadaklien 1
foralit 1x400mg.
PernyataantersebutditunjangolehLisazieePujiastuti (2014),
selamatahapimplementasiperawatmelaksanakanrencanaasuhanperawatan.Instr
uksikeperawatandiimplementasikanuntukmembantukliensecaramandirimaupu
Evaluasi pada klien 1 dan klien 2 yang dilakukan selama 3 hari pada
hari pertama klien 1 masih mengeluh sesak nafas dengan frekuensi 26x/menit
118
dengan memakai masker 8Lpm. Pada hari kedua klien masih mengeluh sesak
nafas dengan frekuensi 28x/menit dengan memakai masker 8Lpm. Pada hari
dengan memakai nasal canul 4Lpm. tidak terdapat perubahan evaluasi. Klien
tetap saja sesak nafas, tetapi hari ketiga frekuensi mulai berkurang dengan
memakai nasal canul. Pada klien 2 evaluasi hari pertama klien mengeluh
mual, badan terasa lemas dan nyeri perut skala 4. Pada hari kedua klien
mengeluh mual, badan terasa lemas dan nyeri perut berkurang dengan nyeri
skala 2. Pada hari ke tiga klien mengeluh mual badan terasa lemas dan nyeri
skala 2.pada hari kedua terjadi perubahan evaluasi yaitu klien mengeluh nyeri
berkurang dengan skala 2, akan tetapi klien mengeluh mual, dan badan terasa
lemas.
yang diberikan sesuai dengan kondisi klien, tetapi untuk klien 2 lebih cepat
umum klien juga sudah cukup baik dilihat dari perubahan keluhan dan tanda
gejala yang ada. Pada klien 1 mengalami perlambatan perubahan kondisi klien
karena ada penyakit lain yang menyertai sehingga perlu adanya tindakan yang
keadaan pasien(hasil yang diamati) dengan tujuan dan kreteria hasil yang
menurut Aspiani tahun 2015 adalah, klien mengatakan terbebas dari ederma,
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
cairan pada Responden 1 dan Responden 2 dengan kasus gagal ginjal kronik
kesimpulan:
1) Pengkajian
oderma pada tangan, kaki,dan ascites karena adanya komplikasi pada system
saja.
2) Diagnose keperawatan
3) Intervensi keperawatan
Intervensi yang dilakukan oleh peneliti untuk klien 1 dan klien 2 sudah
sesuai dengan apa yang ada pada nanda NOC dan NIC yaitu fluid monitoring.
monitoring tekanan darah serta monitoring input dan output klien. Ada
4) Implementasi
monitoring tekanan darah ada perbedan antara klien 1 dan klien 2. Pada klien 1
5) Evaluasi
122
Evaluasi pada klien 1 dan klien 2 yang dilakukan selama 3 hari, pada hari
pertama klien 1 masih mengeluh sesak nafas dan masih terdapat odema pada
tangan, kaki, erut skrotum. Pada hari kedua klien masih mengeluh sesak nafas dan
odema tidak berkurang sama sekali. Pada hari ketiga tidak terdapat perubahan
evaluasi. Klien tetap saja sesak nafas dan odema yang tidak berkurang. Pada klien
2 hari pertama mengeluh nyeri perut skala 4 dan odema pada kaki. Pada hari
kedua sudah terjadi perubahan evaluasi yaitu klien sudah tidak merasakan nyeri
perut lagi, klien mengeluh mual, mutah, dan badan terasa lemas akan tetapi masih
ada odem pada kaki. Pada hari ketiga klien masih mengeluh mual muntah badan
terasa lemas dan kembali nyeri perut. Dengan demikian intervensi dan
implementasi yang sudah dilakukan selama tiga hari didapatkan evaluasi dengan
masalah kelebihan volume cairan masih dalam tahap masalah belum teratasi.
5.2 Saran
1) Bagi perawat
pelayanan yang baik khususnya pada klien gagal ginjal kronik dengan masalah
DAFTAR PUSTAKA
ICME STIKes, (2016), Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah : Studi
Kasus, Jombang : STIKes Icme.
John Gibson, (2003), Fisiologin & Anatomi Modern untuk Perawat Edisi 2:
Jakarta : Kedokteran EGC.
Bulan
No Kegiatan September Desember Januari Februari Maret April
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pendaftaran Mahasiswa Peserta Studi Kasus
2 Pembimbingan Proposal Studi Kasus
3 Pendaftaran Ujian Proposal Studi Kasus
4 Ujian Proposal Studi Kasus
5 Revisi Proposal Studi Kasus
6 Pengambilan dan pengolahan data
7 Pembimbingan Hasil
8 Pendaftaran Ujian Sidang Studi Kasus
9 Ujian Sidang Studi Kasus
10 Revisi Studi Kasus dan Pengumpulan Studi Kasus
126
Lampiran 2
Tanggal Pengkajian
A. Identitas Pasien
Nama : Penanggung Jawab :
Usia : Nama :
Jenis Kelamin : Usia :
Suku : Jenis Kelamin :
Agama : Hubungan :
Pendidikan : Alamat :
Alamat :
B. Riawayat Penyakit Sekarang
1. Keluhan Utama
5. Riwayat Psikologi
6. Riwayat Psikososial
7. Riwayat Spiritual
C. Pemeriksaan Penunjang
127
1. Tanda-tanda vital
TD : mmHg
N : x/menit
S : C
RR : x/menit
E. Pola Kesehatan
No Pola Sebelum MRS Saat MRS
1. Nutrisi dan Cairan
2. Istirahat / Tidur
3. Eliminasi
4. Personal Hygiene
5. Aktivitas
129
ANALISA DATA
Nama : No.RM :
No Data Etiologi MK
130
F. Diagnosa Keperawatan
1...........................................................................................................................
2...........................................................................................................................
3...........................................................................................................................
4...........................................................................................................................
5...........................................................................................................................
131
INTERVENSI KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama : No. RM :
Hari/Tanggal No.Diagnosa Implementasi Paraf
Waktu
133
EVALUASI
Lampiran 3
NIM : 141210026
Judul : Asuhan Keperawatan pada Klien gagal ginjal kronik dengan masalah kelebihan
Sebelumnya saya akan memberikan penjelasan tentang tujuan laporan kasus ini dan
saya akan merahasiakan identitas, data maupun informasi yang klien berikan. Apabila ada
pertanyaan yang akan diajukkan menimbulkan ketidaknyamanan bagi klien, peneliti akan
Demikian permohonan ini saya buat dan apabila klien mempunyai pertanyaan, klien
Peneliti
(Ninik wulandari)
135
Lampiran 4
Nama :
Umur :
Alamat :
Bahwa saya dimintsi untuk berperan serta dalam KaryaTulisIlmiahini penelitian sebagai
Sebelumnya saya telah diberi penjelasan tentang tujuan proposal penelitian ini dan saya
telah mengerti bahwa penelitian akan merahasiakan identitas, data maupun informasi yang saya
akan berikan. Apabila ada pertanyaan yang diajukan menimbulkan ketidak nyamanan bagi saya,
peneliti akan menghentikan pada saat ini dan saya berhak mengundurkan diri.
Demikian persetujuan ini saya buat secara sadar dan sukarela tanpa ada unsur
pemaksaan dari siapapun, saya menyatakan bersedia menjadi responden dalam penelitian.
Responden
( )
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145