Analisa Kasus
Oleh :
Nama : Pudji Lestari
NIM : G3A017306
Ruang : IGD RSDK
1. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. M
Umur : 56 th
Jenis kelamin : laki- laki
Tanggal Masuk : 31 Mei 2018
2. DIAGNOSA MEDIS
Penurunan kesadaran, Cedera Kepala Berat
3. DASAR PEMIKIRAN
Cedera kepala yaitu merupakan perubahan bentuknya deformasi berupa
penyimpangan bentuk atau penyimpangan garis pada tulang tengkorak,
percepatan dan perlambatan (aselerasi- deselarasi) yang merupakan perubahan
bentuk. CKB yaitu cidera kepala yang ditandai dengan GCS 3- 8, ditandai
kehilangan kesadaran lebih dari 24 jam. Pasien CKB seringkali terdapat
kompikasi gangguan pada system pernafasan. Yang diantaranya adalah gangguan
pertukaran gas yang diakibatkan perubahan membrane capiler alveolar. Proses
pengambilan sampel darah arteri digunakan untuk mengetahui keseimbangan
asam basa pasien ini mendukung untuk penatalaksanaan pasien kritis yang
mengalami gangguan system pernafasan. Dalam pengambilan sampel darah arteri
oleh perawat secara tepat maka akan mendapatkan hasil pemeriksaan BGA yang
akurat.
1
4. ANALISA SINTESA
KLL (benturan)
Cedera Kepala
6. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan pertukaran gas
7. DATA FOKUS
Tn.S, 56 tahun dibawa ke IGD RSDK dengan diagnosis medis CKB, Penurunan
kesadaran akibat kecelakaan lalu lintas, GCS =7 (E1V4M2), TD: 90/40 mmHg
SaO2: 85% RR : 36 x/menit, irama teratur. WOB meningkat.
2
c. Buang gelembung udara pada spuit
Rasional : gelembung udara dalam spuit menyebabkan nilai PaCO2 yang
rendah dan nilai PO2 yang tinggi. Jika terdapat udara dalam sampel darah
maka ia cenderung menyamakan tekanan sehingga tekanan oksigen sampel
darah kurang dari 158 mmHg, sehingga hasilnya akan meningkat.
d. Pemberian antikoagulan / heparin cukup
Rasional : antikoagulan dapat mendilusi konsentrasi gas darah dalam tabung.
Pemberian heparin yang berlebih akan menurunkan tekanan CO2 sedangkan
pH tiadak terpengaruh karena penurunan efek CO2 terhadap pH dihambat
oleh keasaman heparin.
e. Simpan pada tempat pendingin jika tidak langsung diperiksa. Sebaiknya
maksimal 20 menit setelah pengambilan.
Rasional : sampel darah merupakan jaringan yang hidup yang masih
membutuhkan oksigen dan menghasilkan CO2.
f. Posisi jarum dengan sudut 45 sampai 90 derajat sesuai lokasi
Rasional : mengoptimalkan curah darah ke dalam spuit.
9. TUJUAN TINDAKAN
Pemeriksaan analisa gas darah :
a. Menilai tingkat keseimbangan asam basa
b. Mengetahui fungsi pernafasan dan kardiovaskuler
c. Menilai kondisi fungsi metabolism tubuh
3
c. Perdarahan dan hematom
Pencegahan : lakukan penekanan dengan kapas/ kasa alcohol sesegera
mungkin setelah pengambilan sampel.
d. Cedera saraf
e. Spasme arteri