Anda di halaman 1dari 2

TRIASE

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman: 1/2


STANDAR
PROSEDUR Tanggal Terbit: Ditetapkan Oleh:
OPERASIONAL

dr.Fitri Layungsari
Direktur

PENGERTIAN Tindakan untuk memilah/mengelompokkan pasien berdasarkan derajat kegawatan dan


jenis penyakitnya untuk ditentukan apakah pasien perlu ditangani dengan segera dan
ditentukan tempat penanganannya.
TUJUAN 1) Pasien yang datang ke IGD (Instalasi Gawat Darurat) dapat tertangani dengan cepat
dan tepat sesuai dengan jenis kasus dan tingkat kegawatannya
2) Tercapainya kinerja yang efektif dan efisien
KEBIJAKAN SK Klinik Pratama nomor 1/KM/SK/KP/8/2017 tentang manejemen mutu.
REFERENSI 1) Panduan keterampilan klinis bagi dokter di fasilitas kesehatan primer. PB-IDI,2016.
2) Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang
Panduan raktik Klinik Bagi Dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama.
PROSEDUR 1) Semua pasien yang masuk ke instalasi gawat darurat langsung diterima dan
ditempatkan pada tempat tidur yang tersedia
2) Dokter jaga IGD segera menilai keadaan umumnya untuk penilaian tingkat
kegawatannya dan penanganan selanjutnya
3) Lakukan identifikasi pasien berdasarkan kasus (apakah terkait kasus kebidanan atau
umum), apabila berhubungan dengan kasus kebidanan maka pasien dikirimkan ke
kamar bersalin kecuali dalam kondisi kegawatan
4) Pasien yang ada dilakukan pemeriksaan fisik untuk dapat menentukan tingkat
kegawatan sesuai dengan level kegawatannya dengan kategori sebagai berikut:
a. Level I (Kritis) : pasien berada dalam keadaan kritis dan mengancam nyawa atau
anggota badannya menjadi cacat bila tidak segera mendapat pertolongan atau
tindakan darurat. Contoh : Cardiac Arrest / Henti Jantung,Anafilaksis, Trauma
multiple yang membutuhkan resusitasi,Trauma komplek yang membutuhkan
resusitasi,Pasien tidak sadar ( over dosis, kejang, cidera kepala ), Obstruksi jalan
nafas berat,Cedera berat yang memerlukan resusitasi
b. Level II (Tidak Stabil) : Pasien berada dalam keadaan gawat, akan menjadi kritis
dan mengancam nyawa bila tidak segera mendapat pertolongan atau tindakan
darurat.
Contoh : Nyeri dada Akut, Gangguan pernafasan berat ( PO2 > 85 %), Nyeri hebat,
Sengatan / Gigitan binatang berbisa, Overdosis ( sadar ), Aritmia jantung hebat,
Gangguan psikiatri berat, Perdarahan, Fraktur luas, Pasien dengan suhu > 39 o C.
c. Level III (Cenderung tidak stabil) : Pasien berada dalam keadaan tidak stabil,
memerlukan tindakan darurat, tapi tidak mengancam nyawa. Contoh :
Nyeri abdomen sedang, Fraktur tertutup, Penyakit-penyakit akut, Trauma dengan
nyeri sedang
d. Level IV (Stabil) : Pasien datang dengan keadaan stabil, tidak mengancam nyawa,
dan tidak memerlukan tindakan segera (pasien poliklinik umum). Contoh : Cedera
ringan, Nyeri ringan, Nyeri kepala ringan, Sakit ringan.
e. Level V (Rutin) : Contoh : Ganti Verban, Permintaan rujukan, Kontrol ulang,
Medical check up
5) Tim IGD (perawat dan dokter) menangani pasien dengan memperioritaskan pasien
yang perlu ditangani segera berdasarkan level kegawatan yang ditemukan
6) Apabila perawat dan dokter IGD sedang menangani pasien, kemudian datang pasien
dengan level kegawatan lebih tinggi maka segera tangani pasien tersebut terlebih dulu
dengan memberikan penjelasan mengenai keadaan tersebut kepada pasien yang
sedang ditangani.
7) Apabila pasien datang dengan jumlah besar, melebihi kapasitas tempat tidur yang ada ,
namun dari identifikasi pasien tersebut butuh penaganan segera maka pelayanan dapat
dilakukan dengan menggunakan ruang yang memungkinkan pemeriksaan dilakukan.
8) Untuk kasus tertentu yang memerlukan penaganan lebih lanjut setelah diatasi
kegawatannya, maka pasien dapat dirujuk ke rumah sakit.
TRIASE
No. Dokumen: No. Revisi: Halaman: 2/2
STANDAR
PROSEDUR Tanggal Terbit: Ditetapkan Oleh:
OPERASIONAL

dr.Fitri Layungsari
Direktur

9) Dalam keadaan bencana (disaster) maka penderita atau korban diseleksi dengan cara
sebagai berikut:
Kenali segera pasien yang berada dalam keaaadaan gawat darurat yang mengancam
jiwa.
a. Kelompokan pasien sesuai dengan tingkat kegawatannya dengan memberikan label
berwarna sebagai berikut:
1. Label Merah:
Pasien gawat darurat yang merupakan prioritas pertama pada penanganan.
Pertolongan diberikan segera pada saat ditemukan atau saat pertama pasien
diterima.
2. Label Kuning
Pasien darurat tidak gawat yang merupakan perioritas kedua. Pertolongan
diberikan setelah pasien dengan kategori label merah selesai ditangani.
3. Label Hijau
Penanganan seperti pelayanan biasa, tidak perlu segera. Penanganan dan
pemindahan bersifat terakhir.
4. Label Hitam
Pasien sudah meninggal dan dapat langsung dipindahkan ke kamar jenazah.
b. Tentukan tujuan dimana pelayanan selanjutnya diberikan.
10) Dokumentasikan.
DIAGRAM ALIR
Persiapan pasien

Melakukan triase

Evaluasi

UNIT TERKAIT Bagian medis dan bagian keperawatan

Anda mungkin juga menyukai