1. Pengertian Triase (Triage) adalah memilah kondisi pasien agar mendapatkan
pelayanan yang sesuai dengan tingkat kegawatdaruratannya. Tindakan ini berdasarkan prioritas ABCDE (Airway, Breathing, Circulation, Disability, Environment). proses triase untuk dipilah berdasarkan tingkat kegawatdaruratannya, sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh profesi kedokteran dan/atau pimpinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan. 2. Tujuan Sebagai pedoman petugas untuk melakukan triase pada pasien sehingga dapat ditangani dengan cepat dan tepat sesuai dengan jenis kasus dan tingkat kegawatan 3. Kebijakan 1. Surat Keputusan kepala puskesmas tentang Visi, Misi, Tujuan dan tata nilai puskesmas 2. Surat keputusan tentang jenis pelayanan yang disediakan 3. Surat keputusan kepala puskesmas tentang memenuhi hak dan kewajiban 4. Surat Keputusan Kepala Puskesmas Birayang Nomor Tentang Pelaksanaan Triase 4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor Tahun 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 47 Tahun 2018 Tentang Pelayanan Kegawatdaruratan 5. Prosedur 1. Pasien datang di UGD Puskesmas Birayang 2. Pasien datang diterima tenaga kesehatan di ruang Gawat Darurat atau ruang tindakan. Bila jumlah Pasien lebih dari kapasitas ruangan, maka triase dapat dilakukan di luar ruang Gawat Darurat atau ruang tindakan. 3. Penilaian dilakukan secara singkat dan cepat (selintas) untuk menentukan kategori kegawatdaruratan Pasien oleh tenaga kesehatan dengan cara: a. Menilai tanda vital dan kondisi umum Pasien b. Menilai kebutuhan medis c. Menilai kemungkinan bertahan hidup d. Menilai bantuan yang memungkinkan e. Memprioritaskan penanganan definitif 4. Mengkategorikan status Pasien menurut kegawatdaruratannya, apakah masuk ke dalam kategori merah, kuning, hijau atau hitam berdasarkan prioritas atau penyebab ancaman hidup. Tindakan ini berdasarkan prioritas ABCDE (Airway, Breathing, Circulation, Disability, Environment). 5. pemberian label/tag Triase (pemberian stiker pada Pasien) dilakukan dengan pasien dibedakan menurut kegawatdaruratannya dengan memberi kode warna: a. Kategori merah: prioritas pertama (area resusitasi) Pasien cedera berat mengancam jiwa yang kemungkinan besar dapat hidup bila ditolong segera Pasien kategori merah dapat langsung diberikan tindakan di ruang resusitasi, tetapi bila memerlukan tindakan medis lebih lanjut, Pasien dapat dipindahkan ke ruang operasi atau di rujuk ke Rumah Sakit lain. b. Kategori kuning: prioritas kedua (area tindakan) Pasien memerlukan tindakan defenitif tidak ada ancaman jiwa segera. Pasien dengan kategori kuning yang memerlukan tindakan medis lebih lanjut dapat dipindahkan ke ruang observasi dan menunggu giliran setelah Pasien dengan kategori merah selesai ditangani. c. Kategori hijau: prioritas ketiga (area observasi) Pasien degan cedera minimal, dapat berjalan dan menolong diri sendiri atau mencari pertolongan. Pasien dengan kategori hijau dapat dipindahkan ke rawat jalan, atau bila sudah memungkinkan untuk dipulangkan, maka Pasien diperbolehkan untuk dipulangkan. d. Kategori hitam: prioritas nol Pasien meninggal atau cedera fatal yang jelas dan tidak mungkin diresusitasi. Pasien kategori hitam dapat langsung dipindahkan ke kamar jenazah 6. Status Triase ini harus dinilai ulang terus menerus karena kondisi Pasien dapat berubah sewaktu-waktu. Apabila kondisi Pasien berubah maka dilakukan retriase. 7. Melakukan komunikasi dengan pusat komunikasi (misal PSC 119) dan Rumah Sakit rujukan, bila diperlukan. 6. Unit Terkait 1. UGD 2. Pendaftaran 7. Alat dan bahan Perlu atau tidak?