Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN PASIEN GAWAT DARURAT

No. Dokumen : 445/014/SOP/III/17


No. Revisi :00
SOP
Tanggal Terbit :08/06/2017
Halaman :1/2
PUSKESMAS HM. Fakhrazi, S.Kep., Ns
BIRAYANG NIP. 19690722 199002 1 001

1. Pengertian Triase (Triage) adalah memilah kondisi pasien agar mendapatkan


pelayanan yang sesuai dengan tingkat kegawatdaruratannya.
Tindakan ini berdasarkan prioritas ABCDE (Airway, Breathing,
Circulation, Disability, Environment). proses triase untuk dipilah
berdasarkan tingkat kegawatdaruratannya, sesuai dengan standar
yang ditetapkan oleh profesi kedokteran dan/atau pimpinan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
2. Tujuan Sebagai pedoman petugas untuk melakukan triase pada pasien
sehingga dapat ditangani dengan cepat dan tepat sesuai dengan
jenis kasus dan tingkat kegawatan
3. Kebijakan 1. Surat Keputusan kepala puskesmas tentang Visi, Misi, Tujuan
dan tata nilai puskesmas
2. Surat keputusan tentang jenis pelayanan yang disediakan
3. Surat keputusan kepala puskesmas tentang memenuhi hak dan
kewajiban
4. Surat Keputusan Kepala Puskesmas Birayang Nomor
Tentang Pelaksanaan Triase
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor Tahun 75 tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 47 Tahun 2018 Tentang
Pelayanan Kegawatdaruratan
5. Prosedur 1. Pasien datang di UGD Puskesmas Birayang
2. Pasien datang diterima tenaga kesehatan di ruang Gawat
Darurat atau ruang tindakan. Bila jumlah Pasien lebih dari
kapasitas ruangan, maka triase dapat dilakukan di luar ruang
Gawat Darurat atau ruang tindakan.
3. Penilaian dilakukan secara singkat dan cepat (selintas) untuk
menentukan kategori kegawatdaruratan Pasien oleh tenaga
kesehatan dengan cara:
a. Menilai tanda vital dan kondisi umum
Pasien
b. Menilai kebutuhan medis
c. Menilai kemungkinan bertahan hidup
d. Menilai bantuan yang memungkinkan
e. Memprioritaskan penanganan
definitif
4. Mengkategorikan status Pasien menurut kegawatdaruratannya,
apakah masuk ke dalam kategori merah, kuning, hijau atau
hitam berdasarkan prioritas atau penyebab ancaman hidup.
Tindakan ini berdasarkan prioritas ABCDE (Airway, Breathing,
Circulation, Disability, Environment).
5. pemberian label/tag Triase (pemberian stiker pada Pasien)
dilakukan dengan pasien dibedakan menurut
kegawatdaruratannya dengan memberi kode warna:
a. Kategori merah: prioritas pertama
(area resusitasi) Pasien cedera berat mengancam jiwa yang
kemungkinan besar dapat hidup bila ditolong segera Pasien
kategori merah dapat langsung diberikan tindakan di ruang
resusitasi, tetapi bila memerlukan tindakan medis lebih
lanjut, Pasien dapat dipindahkan ke ruang operasi atau di
rujuk ke Rumah Sakit lain.
b. Kategori kuning: prioritas kedua (area
tindakan) Pasien memerlukan tindakan defenitif tidak ada
ancaman jiwa segera. Pasien dengan kategori kuning yang
memerlukan tindakan medis lebih lanjut dapat dipindahkan
ke ruang observasi dan menunggu giliran setelah Pasien
dengan kategori merah selesai ditangani.
c. Kategori hijau: prioritas ketiga (area
observasi) Pasien degan cedera minimal, dapat berjalan dan
menolong diri sendiri atau mencari pertolongan. Pasien
dengan kategori hijau dapat dipindahkan ke rawat jalan,
atau bila sudah memungkinkan untuk dipulangkan, maka
Pasien diperbolehkan untuk dipulangkan.
d. Kategori hitam: prioritas nol Pasien
meninggal atau cedera fatal yang jelas dan tidak mungkin
diresusitasi. Pasien kategori hitam dapat langsung
dipindahkan ke kamar jenazah
6. Status Triase ini harus dinilai ulang terus menerus karena
kondisi Pasien dapat berubah sewaktu-waktu. Apabila kondisi
Pasien berubah maka dilakukan retriase.
7. Melakukan komunikasi dengan pusat komunikasi (misal PSC
119) dan Rumah Sakit rujukan, bila diperlukan.
6. Unit Terkait 1. UGD
2. Pendaftaran
7. Alat dan bahan Perlu atau tidak?

Anda mungkin juga menyukai