Anda di halaman 1dari 2

PENOLAKAN PASIEN UNTUK

MENOLAK ATAU TIDAK


MELANJUTKAN PENGOBATAN
No. Dokumen : SOP/C/VII/UKP/28
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 03 Maret 2017

DINAS KESEHATAN
H. Ashabul Yamin, SKM
UPTD PUSKESMAS SUNGAI RAYA
KAB. HULU SUNGAI SELATAN NIP. 19760511 199703 1 003

1. Pengertian Hak menolak atau tidak melanjutkan pengobatan adalah kegiatan


menjelaskan kepada pasien mengenai haknya dalam memutuskan
pengobatan yang akan dilakukan terhadap dirinya, pasien berhak
memutuskan menerima atau menolak melakukan pengobatan serta
berhak menghentikan pengobatan saat pengobatan berlangsung.
2. Tujuan 1. Untuk menjamin hak pasien dalam memutuskan pengobatan yang akan
dilakukan terhadap dirinya
2. Pasien menerima segala resiko dari pengobatannya sehingga tidak terjadi
penuntutan di kemudian hari.
3. Kebijakan 1. Surat Keputusan Kepala Puskesmas tentang Hak dan Kewajiban Sasaran
Program dan Pasien Pengguna Pelayanan Puskesmas
2. Surat Keputusan Kepala Puskesmas tentang Memenuhi Hak dan
Kewajiban Pengguna
3. Surat Keputusan Kepala Puskesmas tentang Hak dan Kewajiban Pasien
yang didalamnya Memuat Hak untuk Menolak atau Tidak Melanjutkan
Pengobatan
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 001 Tahun 2012 tentang Sistem
Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 122);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan
Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 tahun 2015
tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
296/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman Pengobatan Dasar di
Puskesmas;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
828/MENKES/SK/IX/2008 tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:

1 dari 2
HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama;
5. Alat dan Bahan ATK
6. Prosedur/Langkah- 1. Dokter memeriksa pasien,
langkah 2. Dokter merumuskan diagnose pasien,
3. Dokter memberikan advise pada petugas,
4. Petugas menerima advise dokter tentang rencana asuhan,
5. Petugas memberitahukan tentang penyakit pasien serta
rencana asuhan yang akan dilaksanakan,
6. Petugas memberitahukan bahwa pasien harus dirujuk bagi
pasien yang tidak bisa ditangani di Puskesmas
7. Petugas memberitahukan pasien atau keluarga tentang hak
untuk menolak atau tidak melanjutkan pengobatan,
8. Petugas menyiapkan lembar persetujuan ataupun penolakan
terhadap tindakan medis yang akan dilakukan (form inform consent
persetujuan/penolakan),
9. Petugas menjelaskan isi dari informed consent,
10. Petugas meyakinkan bahwa pasien atau keluarga paham
dengan penjelasan tersebut,
11. Petugas memberikan kesempatan pada pasien atau keluarga
untuk mengambil keputusan berkenaan dengan kelanjutan pengobatan
pasien,
12. Petugas memberitahukan pasien dan keluarga tentang
tanggung jawabnya berkaitan dengan keputusan tersebut,
13. Jika pasien atau keluarga menolak tindakan medis/pengobatan
maka petugas menganjurkan pasien untuk menandatangani informed
consent penolakan,
14. Petugas membubuhkan tanda tangan pada informed consent
penolakan yang telah ditandatangani pasien dan saksi,
15. Petugas mendokumentasikan hasil kegiatan.
7. Unit Terkait 1. Rawat Jalan,
2. Ruang Tindakan/Ruang Bersalin
8. Dokumen Terkait 1. Rekam Medis
2. Inform Consent Penolakan

2 dari 2

Anda mungkin juga menyukai