DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS GEGERBITUNG
Jalan Pramuka RT. 04/01 Desa Gegerbitung – Kec. Gegerbitung
Telp (0266) 241576, @mail ; pkm_gegerbitung@yahoo.com Kode Pos 43197
PEDOMAN TRIASE
PUSKESMAS GEGERBITUNG
BAB I
DEFINISI
A. Latar Belakang
Triase merupakan suatu konsep pengkajian yang cepat dan terfokus dengan suatu
cara yang memungkinkan pemanfaatan sumber daya manusia, peralatan serta fasilitas yang
paling efisien dengan tujuan untuk memilih atau menggolongkan semua pasien yang
memerlukan pertolongan dan menetapkan prioritas penanganannya. Triase merupakan usaha
pemilahan korban sebelum ditangani berdasarkan tingkat kegawat daruratan trauma atau
penyakit dengan mempertimbangkan prioritas penanganan dan sumber daya yang ada.
Triase adalah suatu sistem pembagian/ klasifikasi prioritas klien berdasarkan berat ringannya
kondisi klien/ kegawatannya yang memerlukan tindakan segera. Dalam triase, perawat dan
dokter di puskesmas mempunyai batasan waktu (respon time) untuk mengkaji keadaan dan
memberikan intervensi yaitu < 5 menit.
B. Tujuan
Triase memiliki tujuan sebagai pedoman bagi dokter dan perawat puskesmas untuk
mengkaji secara cepat dan fokus dalam menangani pasien berdasarkan tingkat kegawat
daruratan, trauma, atau penyakit dengan mempertimbangkan penanganan dan sumber daya
yang ada.
C. Sasaran
Sasaran dari pedoman ini adalah semua tenaga kesehatan di Puskesmas Gegerbitung
baik dokter, perawat, ataupun bidan
BAB II
RUANG LINGKUP
Proses dimulai ketika pasien masuk ke pintu UGD Puskesmas Gegerbitung, perawat harus
mulai memperkenalkan diri, kemudian menanyakan riwayat singkat dan melakukan pengkajian
serta pemeriksaan tanda-tanda vital, misalnya melihat sekilas kearah pasien yang berada di
brankar sebelum mengarahkan ke ruang perawatan yang tepat.
Pengumpulan data subyektif harus dilakukan dengan cepat, tidak lebih dari 5 menit karena
pengkajian ini tidak termasuk pengkajian perawat penanggung jawab pasien. Perawat dan dokter
bertanggung jawab untuk menempatkan pasien di area pengobatan yang tepat. Tanpa memikirkan
dimana pasien pertamakali ditempatkan setelah triase, setiap pasien tersebut harus dikaji ulang
oleh perawat sedikitnya setiap 30 menit.
Untuk pasien yang dikategorikan sebagai pasien yang mendesak atau gawat darurat,
pengkajian dilakukan setiap 1 menit. Setiap pengkajian ulang harus didokumentasikan dalam
rekam medis. Informasi baru akan mengubah kategorisasi keakutan dan lokasi pasien di area
pengobatan.
Bila kondisi pasien ketika datang sudah tampak tanda-tanda obyektif bahwa pasien
mengalami gangguan pada airway, breathing dan circulation, maka pasien ditangani dahulu.
Pengkajian awal hanya didasarkan atas data obyektif dan data subyektif sekunder dari pihak
keluarga. Setelah keadaan pasien membaik, data pengkajian kemudian dilengkapi dengan data
subyektif yang berasal langsung dari pasien.
Kategori triase
Segera - Immediate
Tunda - Delayed
Pasien memerlukan tindakan definitive tetapi tidak ada ancaman
jiwa segera.
Minimal
Expectant
Pasien mengalami cedera mematikan dan akan meninggal meskipun
mendapat pertolongan.
Dokumentasi yang dijadikan bukti bahwa petugas sudah melakukan pemantauan dengan
tepat dan mengkomunikasikan perkembangan kepada tim kesehatan.
Pada tahap pengkajian, pada proses triase yang mencakup dokumentasi :
a. Waktu dan datangnya pasien
b. Keluhan utama
c. Pengkodean prioritas atau keakutan perawatan
d. Penentuan pemberi perawatan kesehatan yang tepat
e. Penempatan di area penanganan yang tepat
f. Permulaan intervensi.
Petugas Ruang Tindakan harus mengevaluasi secara kontinu perawatan pasien
berdasarkan hasil yang dapat diobservasi untuk penentuan perkembangan pasien ke arah hasil
dan tujuan serta harus mendokumentasikan respon pasien terhadap intervensi pengobatan dan
perkembangannya.
Proses dokumentasi triase menggunakan :
- Form Rekam Medis
- Form perkembangan terintegrasi.