Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN HALMAHERA TENGAH

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP BANEMO
Jln Woyobibil Desa Banemo,Kec. Patani Barat, Kab. Halmahera Tengah
Kode Pos: 97856

BAB 1
DEFENISI

A.Latar belakang
Triase merupakan suatu konsep pengkajian yang cepat dan terfokus dengan suatu cara yang memungkinkan sumber daya
manusia ,peralatan serta fasilitas yang paling efesien dengan tujuan untuk memilih atau menggolongkan semua pasien yang
memerlukan pertolongan dan menetapkan priorotas penanganannya.Triase merupakan usaha penilaian korban sebelum di
tangani berdasarkan tingkat kegawatdaruratan trauma atau penyakit dengan mempertimbangkan perioritas penanganan dan
sumber daya yang ada.Triase adalah suatu system pembagian atau klasifikasi perioritas klien berdasarkan berat ringanya kondisi
klien atau kegawatanya yang memerlukan tindaka segera .Dalam triase , dokter dan perawat di puskesmas mempunyai batasan
waktu ( respon time) untuk mengkaji keadaan dan memberikan intervensi yaitu <5 menit .

B . Tujuan
Triase memiliki tujuan sebagai pedoman bagi dokter dan perawat puskesmas untuk mengkaji secara cepat dan fokus dalam
menangani pasien berdasarkan tingkat kegawat daruratan ,trauma, atau penyakit dengan mempertimbangkan penangan dan
sumber daya yang ada.

C. Sasaran
Sasaran dari pedoman ini adalah semua tenaga kesehatan di puskesmas rawat inap banemo baik dokter,
perawat ,ataupun bidan
BAB II

RUANG LINGKUP

Triase diberlakukan system perioritas ,penentuan atau penyelesain mana yang harus didahulukan mengenai penganan
yang mengacu pada tingkat ancaman jiwa yang timbul dengan seleksi pasien berdasarkan :

a. Ancaman jiwa yang dapat mematikan dalam hitungan menit


b. Dapat mati dalam hitungan jam
c. Trauma ringan
d. Sudah meninggal .

Pada umumnya penilaian pasien dalam triase di puskesmas rawat inap banemo dapat di lakukan dengan:

a. Menilai tanda vital dan kondisi umum pasien


b. Menilai kebutuhan medis
c. Menilai kemungkinan bertahan hidup
d. Menilai bantuan yang memungkinkan
e. Memperioritaskan penanganan devinitive
f. Tag warna

BAB III

TATA LAKSANA

Proses di mulai ketika pasien masuk ke UGD puskesmas rawat inap banemo perawat harus memulai
memperkenalkan diri ,kemudian menanyakan riwayat singkat dan melakukan pengkajian serta pemeriksaan tanda-tanda
vital ,misalnya melihat sekilas kearah pasien yang berada dibarngker sebelum mengarahkan keruangan perawatan
yang tepat.

Pengumpulan data subjektif yang di lakukan dengan cepat tidak lebih dari 5 menit karna pengkajian ini tidak termasuk
pengkajian perawat penanggung jawab pasien.Dokter dan perawat bertanggung jawab untuk menempatkan pasien
diarea pengobatan yang tepat.Tanpa memikirkan dimana pasien pertama kali ditempatkan setelah triase, setiap pasien
tersebut harus di kaji ulang oleh perawat sedikitnya setiap 30 menit .
Untuk pasien yang di kategorikan sebagai pasien yang mendesak atau gawat darurat ,pengkajian di lakukan setiap 1
menit .setiap pengkajian ulang harus didokumentasikan dalam rekam medis .informasi baru akan mengubah
kategorisasi keakutan dan lokasi pasien di area pengobatan .

Bila kondisi ketika datang sudah tampak tanda-tanda objektif bahwa pasien mengalami gangguan pada
airway ,breating,dan circulation ,maka pasien ditangani dahulu.pengkajian awal hanya di dasarkan atas data objektif
sekunder dari pihak keluarga.setelah keadaan pasien membaik ,data pengkajian kemudian di lengkapi dengan data
subjektif yang berasal langsung dari pasien.

Kategori triase

Kegawatan pasien berdasarkan skala triase :

a. Segera – immdiate(warna merah)


b. Tunda-Delayed(warna kuning)
c. Minimal (warna hijau)
d. Expectant (warna hitam)

Segera –immediate
Pasien mengalami cedera mengancam jiwa yang kemungkinan besar dapat hidup bila ditolong segera.

Tunda- delayed
Pasien memerlukan tindakan definitive tetap tidak ada ancaman jiwa segera.

Minimal

Pasien dapat cedera menimal ,dapat berjalan dan menolong diri sendiri atau mencari pertolongan .

Expectant

Pasien mengalami cedera mematikan dan akan meninggal meskipun mendapat pertolongan .

Alur proses triase

a. Pasien datang di terima petugas UGD.


b. Diruang triase di lakukan anamneses dan pemeriksaan singkat dan cepat (selintas) untuk menentukan derajat
kegawatanya oleh perawat dan mencatat waktu pasien.
c. Bila jumlah penderita atau korban melebihi kapasitas ruangan UGD ,maka triase dapat di lakukan di luar ruang
triase (di depan UGD).
d. Penderita dibedakan menurut kegawatanya dan mendapatkan prioritas pelayanan dengan urutan warna
merah ,kuning, hijau, dan hitam.
e. Pasien kategori triase merah dapat langsung di berikan pengobatan di ruang tindakan UGD.tetapi bila
memerlukan tindakan medis lebih lanjut pasien dapat di rujuk ke rumah sakit setelah di lakukan stabilisasi .
f. Pasien kategori triase kuning yang memerukan tindakan medis lebih lanjut dapat di pindahkan ke ruang observasi
dan menunggu giliran setelah pasien kategori triase merah selesai ditangani.
g. Pasien kategori triase hijau dapat di pindahkan ke rawat jalan atau bila kemungkinan dapat di pulangkan.
h. Pasien kategori triase hitam jika sudah dinyatakan meninggal di kembalikan ke keluarga.

BAB IV
DOKUMENTASI

Dokumentasi yang di jadikan bukti bahwa petugas sdh melakukan pemantauan dengan tepat dan
mengkomunikasikan perkembangan kepada tim kesehatan.

Pada tahap pengksjian ,pada proses triase yang mencakup dokumentasi:

a. Waktu dan datangnya pasien .


b. Keluhan utama.
c. Pengkodean prioritas atau keakutan perawatan
d. Penentuan pemberi perawatan kesehatan yang tepat .
e. Penempatan diarea penanganan yang tepat
f. Permulaan intervensi.

Petugas UGD harus mengevaluasi secara kontinuperawatan pasien berdasarkan hasil yang dapat di
observasi untuk penentuan perembangan pasien kea rah hasil dan tujuan serta harus mendokumentasikan
respon pasien terhadap intervensi pengobatan dan penangananya.

Proses dokumen triase menggunakan:


a. Fom rekam medis
b. Fom perkembangan teringtegrasi.

Anda mungkin juga menyukai