Anda di halaman 1dari 4

TRIASE

No.
:
Dokumen

No. Revisi :
SOP
Tanggal
:
Terbit

Halaman :

Dr.Asep juanda
UPT PUSKESMAS
NIP.
MALANGBONG 1976052820100110
06

1 Pengertian a. Tindakan Triase adalah memilah – milah korban


sesuai dengan tingkat kegawatannya untuk
menentukan prioritas.

b. Gawat darurat adalah Suatu keadaan yang


terjadinya mendadak mengakibatkan seseorang
atau banyak orang memerlukan penanganan /
pertolongan segera dalam arti pertolongan secara
cermat, tepat dan cepat. Apabila tidak mendapatkan
pertolongan semacam itu maka korban akan mati
atau cacat / kehilangan anggota tubuhnya seumur
hidup.

c. Keadaan darurat adalah keadaan yang terjadinya


mendadak, sewaktuwaktu / kapan saja, terjadi
dimana saja, dan dapat menyangkut siapa saja
sebagai akibat dari suatu kecelakaan, suatu proses
medik atau perjalanan suatu penyakit.

2 Tujuan Sebagai acuan menentukan prioritas tindakan


penanganan pasien sesuaidengan tingkat kegawatan
pasien

3 Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Malangbong Nomor: (NO


SK PAYUNG) Tentang Pelayanan Klinis

4 Referensi Pedoman Pelayanan Gawat Darurat, Departemen


Kesehatan Republik Indonesia, Direktirat Jendral
Pelayanan Medik. (dari BLCLS)

5 Prosedur / a. persiapan alat dan bahan (sebutkan)


Langkah –
langkah b. petugas yang melaksanakan

c. langkah-langkah

1. Petugas menerima pasien yang datang di ruang


tindakan

2. Petugas memeriksa pasien singkat dan cepat


sesuai kriteria triase nya untuk menentukan
derajat kegawatannya.

3. Petugas memeriksa pasien di luar ruang triase


apabila jumlah pasien banyak.

4. Petugas memberikan kode warna menurut


kegawatnnya : (GANTI)

a. Segera- Immediate (I)- MERAH. Pasien


mengalami cedera mengancam jiwa yang
kemungkinan besar dapat hidup bila ditolong
segera. Misalnya : Tension pneumothorax,
distress pernafasan (RR< 30x/mnt),
perdarahan internal vasa besar dsb.

b. Tunda-Delayed (II)-KUNING. Pasien


memerlukan tindakan defintif tetapi tidak ada
ancaman jiwa segera. Misalnya : Perdarahan
laserasi terkontrol, fraktur tertutup pada
ekstrimitas dengan perdarahan terkontrol,
luka bakar < 25% luas permukaan tubuh,
dsb.

c. Minimal (III)-HIJAU. Pasien mendapat cedera


minimal, dapat berjalan dan menolong diri
sendiri atau mencari pertolongan. Misalnya :
Laserasi minor, memar dan lecet, luka bakar
superfisial.

5. Petugas memprioritas pelayanan sesuai dengan


urutan warna : merah, kuning, hijau

6. Petugas langsung memberikan tindakan di ruang


tindakan Klinik apabila triase merah.

7. Petugas apabila memerlukan tindakan medis


lebih lanjut, pasien dirujuk ke rumah sakit lain.

8. Petugas memberikan tindakan pada pasien

2/2
dengan kategori triase kuning yang memerlukan
tindakan medis lebih lanjut dapat menunggu
giliran setelah pasien dengan kategori triase
merah selesai ditangani.

9. Petugas memulangkan pasien yang sudah


membaik.

6 Bagan Alir
Petugas memeriksa pasien
Petugas singkat dan cepat Petugas memberikan kode
menerima Pasien (selintas) untuk warna menurut
menentukan derajat kegawatannya dengan
kegawatannya
memberikan kode warna
(Merah, Kuning, Hijau dan
Hitam)

Petugas memindah pasien


kategori triase hitam ke kamar
jenazah

Petugas memprioritas pelayanan


sesuai dengan urutan warna : Merah,
Petugas memulangkan pasien yang sudah
kuning, hijau, dan hitam
membaik

Petugas memindahkan pasien dengan kaegori Petugas langsung


triase hijau ke rawat jalan memberikan tindakan di
ruang tindakan UGD apabila
triase merah

Petugas memberikan tindakan pada pasien


dengan kategori tiase kuning yang
memerlukan tindakanmedis lebih lanjut dapat
Petugas apabila memerlukan
menunggu giliran setelah pasien dengan
tindakan medis lebih lanjut,
kategori triase merah selesai ditangani
pasien dirujuk ke rumah
sakit lain

7 Hal-hal yang -
perlu
diperhatikan

3/2
8 Unit terkait a. Ruang Pemeriksaan Umum

b. Ruang Tindakan

9 Dokumen
terkait

10

YANG ISI TANGGAL MULAI


NO
DIUBAH PERUBAHAN DIBERLAKUKAN

4/2

Anda mungkin juga menyukai