S AB/ /2017 O No.Revisi : P Tanggal terbit : Halaman : 1/3 Puskesmas Perawatan dr. Andarias BP Tarigan, MM Air Bintunan NIP : 197006262006041004 1. Pengertian Triase (Triage) adalah Tindakan untuk memilah/mengelompokkan korban berdasar beratnya cidera, kemungkinan untuk hidup, dan keberhasilan tindakan berdasar sumber daya (SDM dan sarana) yang tersedia 2. Tujuan a. Umum : Meningkatkan kualitas pelayanan triase. b. Khusus: Tujuan triase pada musibah massal adalah bahwa dengan sumber daya yang minimal dapat menyelamatkan korban sebanyak mungkin 3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Perawatan Air Bintunan nomor : SK/ / 21/PKM- AB/ /2017 tentang Pelayanan Klinis. 4. Referensi a. Undang- Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan b. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas
5. Prosedur a. Alat : 1) Tensimeter 2) Stetoskop 3) Reflek Hammer 4) Handscoon b. Bahan :
6. Langkah-langkah a. Petugas menerima pasien yang datang di UGD.
b. Petugas melakukan anamnese c. Petugas memriksa pasien singkat dan cepat (selintas) untuk menentukan derajat kegawatannya. d. Petugas memeriksa pasiendi luar ruang triase (di depan gedung IGD) apabila pasien lebih dari 10 orang. e. Petugas memberikan kode warna menurut kegawatnnya : 1) Segera- Immediate (I)- MERAH. Pasien mengalami cedera mengancam jiwa yang kemungkinan besar dapat hidup bila ditolong segera. Misalnya : Tension pneumothorax, distress pernafasan (RR< 30x/mnt), perdarahan internal vasa besar dsb. 2) Tunda-Delayed (II)-KUNING. Pasien memerlukan tindakan defintif tetapi tidak ada ancaman jiwa segera. Misalnya : Perdarahan laserasi terkontrol, fraktur tertutup pada ekstrimitas dengan perdarahan terkontrol, luka bakar <25% luas="" permukaan="" tubuh="" dsb="" br=""> 3) Minimal (III)-HIJAU. Pasien mendapat cedera minimal, dapat berjalan dan menolong diri sendiri atau mencari pertolongan. Misalnya : Laserasi minor, memar dan lecet, luka bakar superfisial. 4) Expextant (0)-HITAM. Pasien menglami cedera mematikan dan akan meninggal meski mendapat pertolongan. Misalnya : Luka bakar derajat 3 hampir diseluruh tubuh, kerusakan organ vital, dsb f. Petugas memprioritas pelayanan sesuai dengan urutan warna : merah, kuning, hijau, hitam. g. Petugas langsung memberikan tindakan di ruang tindakan UGD apabila triase merah h. Petugas apabila memerlukan tindakan medis lebih lanjut, pasien dirujuk ke rumah sakit lain. i. Petugas memberikan tindakan pada pasien dengan kategori triase kuning yang memerlukan tindakan medis lebih lanjut dapat menunggu giliran setelah pasien dengan kategori triase merah selesai ditangani. j. Petugas memindahkan pasien dengan kategori triase hijau ke rawat jalan k. Petugas memulangkan pasien yang sudah membaik. Petugas memindah pasien kategori triase hitam ke kamar jenazah. 7. Diagram Alir Petugas melakukan Petugas memriksa pasien anamnese singkat dan cepat (selintas) Petugas menterima pasien yang untuk menentukan derajat datang di UGD kegawatannya
Petugas memprioritas Petugas memberikan kode Petugas memeriksa pasien di
pelayanan sesuai dengan warna menurut luar ruang triase (di depan urutan warna : merah, kuning, kegawatnnya dengan gedung IGD) apabila pasien hijau, hitam. memberi kode warna: lebih dari 10 orang
Petugas memberikan tindakan
Petugas apabila pada pasien dengan kategori triase kuning yang memerlukan tindakan memerlukan tindakan medis medis lebih lanjut, pasien lebih lanjut dapat menunggu dirujuk ke rumah sakit lain giliran setelah pasien dengan kategori triase merah selesai ditangani Petugas memulangkan pasien dengan pasien yang sudah kategori triase hijau membaik ke rawat jalan
8. Hal-hal yang perlu
diperhatikan 9. Unit terkait Semua Unit 10. Dokumen terkait 11. Rekaman historis N Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan perubahan o