Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS RANTAU PANJANG
Jl. Merdeka PasarRantauPanjangKodePos 37353

PADUAN TATA LAKSANA TRIASE

I. DEFINISI
Triase adalah suatu system pembagian atau klasifikasi prioritas pasien berdasarkan
berat ringannya kondisi pasien atau kegawatannya yang memerlukan tindakan
segera .
Dalam triase ,perawat dan dokter di puskesmas mempunyai bataasan waktu (respon
time) untuk mengkaji keadaan dan memberikan intervensi yaitu < 5 menit.

A. Latar Belakang

Triase merupakan suatu konsep pengkajian yang cepat dan berfokus dengan suatu cara
yang memungkinkan pemanfaatan sumber daya manusia peralatan serta fasilitas yang
paling efisien dengan tujuan untuk memilih atau menggolongkan semua pasien yang
memerlukan pertolongan dan menetapkan prioritas penanganannya.
Triase merupakan usaha pemilihan korban sebelum ditangani berdasarkan tingkat
kegawat daruratan trauma atau penyakit dengan mempertimbangkan prioritas
penanganan dan sumberdaya yang ada.

B. Tujuan
Triase memiliki tujuan sebagai pedoman bagi dokter dan perawat puskesmas untuk
mengkaji secara cepat dan fokus dalam menangani pasien berdasarkan tingkat kegawat
daruratan , trauma,atau penyakit dengan mempertimbangkan penanganannya.

C. Sasaran
Sasaran dari pedoman ini adalah semua tenaga kesehatan di puskesmas rantau
panjang baik dokter ,perawat ataupun bidan.
II. RUANG LINGKUP

Triase diberlakukan sistem prioritas /penentu / penyeleksian mana yang harus


didahulukan mengenai penanganan yang mengacu pada tingkat ancaman jiwa yang timbul
dengan seleksi pasien berdasarkan :
a. Ancaman jiwa yang dapat mematikan dalam hitungan menit .
b. Dapat mati atau meninggal dalam hitungan jam.
c. Trauma ringan.
d. Sudah meninggal.

Pada umumnya penilaian pasien dalam triase dapat dilakukan dengan :


a. Menilai tanda tanda vital dan kondisi umum pasien.
b. Menilai kebutuhan medis.
c. Menilai kemumgkinan bertahan hidup.
d. Menilai bantuan yang memungkinkan.
e. Memprioritaskan penanganan definitive.
f. Tag warna.

III. TATA LAKSANA

Proses dimulai ketika pasien masuk keruang tindakan ,kemudian perawat menanyakan
riwayat singkat dan melakukan pengkajian serta melakukan pemeriksaan tanda tanda vital,
misalnya melihat sekilas kearah pasien yang berada dibrankar sebelum mengarahkan ketempat
yang tepat.
Pengumpulan data subyektif harus dilakukan dengan cepat, tidak lebih dari 5 menit ,karena
pengkajian ini tidak termasuk pengkajian perawat penanggung jawab pasien.
Perawat dan dokter bertanggung jawab umtuk menempatkan pasien di area pengobatan yang
tepat.Setiap pasien harus dikaji ulang oleh perawat sedikitnya setiap 30 menit.
Untuk pasien yang dikategorikan sebagai pasien mendesak atau gawat darurat ,pengkajian
dilakukan setiap 1 menit, dan harus didokumentasikan dalam rekam medis.
Bila kondisi pasien ketika datang sudah tampak tanda tanda obyektif bahwa pasien mengalami
gangguan pada airway (jalan nafas ),breathing (pernafasan ), circulation ( pengecekan arteri
carotis yang tidak lebih dari 10 detik ), maka pasien ditangani terlebih dahulu.
Pengkajia awal hanya berdasarkan atas data obyektif dan data subyektif sekunder dari pihak
keluarga.

IV. KATEGORI TRIASE


Kegawatan pasien berdasarkan skala triase :
a. Segera (Warna merah )
 Pasien mengalami cedera mengamcam jiwa yang berkemungkinan besar dapat
hidup bila ditolong segera.
 Pasien yang berlabel merah memerlukan resusitasi dan stabilisasi, karna kondisi
seperti dibawah ini :
a. Gangguan jantung yang mengancam,
b. Gangguan pernafasan,
c. syock oleh berbagai penyebab,
d. Trauma kepala dengan pupil anisokor (ukuran pupil yang tidak sama )
e. Perdarahan eksternal massif (perdarahan luar penyebab kematian utama bila
tidak dihentikan)
f. Luka bakar > 50 % atau luka bakar didaerah thorak (rangka dada )
g. Tension pneumothorak (kondisi medis darurat ketika udara terperangkap dirongga
pleura antara paru paru kiri dan kanan ).
* Tata laksana pasien dengan label merah adalah :
1. Dokter dan perawat melakukan resusitasi sesuai dengan keadaan pasien.
2. Monitor tanda tanda vital (tensi,suhu,nadi,pernapasan )
3. cyto pemeriksaan laboratorium dan radiologi (bila ada dan dibutuhkan)
4. Setelah diberikan pertolongan darurat dan kondisi pasien memungkinkan
untuk dirujuk,
Maka pasien dilanjutkan untuk dirujuk.

b. Tunda (warna kuning )


 Pasien memerlukan tindakan definitive tetapi tidak ada ancaman jiwa segera.
 Pasien dengan label kuning adalah pasien yang :
a. Pasien dengan resiko syok (pasien dengan gangguan jantung,trauma abdomen
berat ).
b. Fraktur multiple (trauma tulang pada lebih dari dua fraktur yang disebabkan oleh
ruda paksa misalnya kecelakaan ).
c. Fraktur femur /pelvis (patahan struktur pada tulang paha dan tulang yang
membentuk panggul ).
d. Luka bakar derajat II dan III
e. Gangguan kesadaran / trauma kepala.
 Setelah pertolongan pertama dilakukan,dokter melakukan pemeriksaan fisik dan
perawat melakukan tindakan keperawatan.
 Setelah diberikan pertolongan darurat dan kondisi pasien memungkinkan untuk
dirujuk,maka pasien dilanjutkan untuk dirujuk.
c. Minimal (warna hujau )
 Pasien mendapatkan cedera minimal,dapat berjala dan menolong diri sendiri atau
mencari pertolongan.
 Pasien dengan label hijau adalah pasien yang :
a. Fraktur minor .
b. Luka minor dan luka bakar minor.
c. Medical /non bedah.
 Tata laksana pada pasien dengan label hijau adalah :
1. Dokter melakukan pemeriksaan fisik dan perawat melakukan tindakan
keperawatan sesuai dengan keadaan pasien.
2. Pasien diberi penjelasan mengenai keadaan penyakitnya.
3. Pasien diberi resep obat dan penjelasan mengenai rawat jalan.
4. Apabila diperlukan dokter dapat mengadakan pemeriksaan lanjutan.
d. Expectant (warna hitam )
 Pasien mengalami cedera mematikan dan akan /telah meninggal meskipun
mendapat pertolongan.

IV. Proses triase.


1. Pasien datang dan diterima oleh petugas.
2. Petugas melakukan triase dengan menganamnesa dan pemeriksaan singkat dan
cepat untuk Menentukan tingkat kegawat daruratan pasien.
3. Pasien dengan kategori triase merah dapat langsung diberikan pengobatan
diruang tindakan. Tetapi bila memerlukan tindakan medis lebih lanjut pasien
dapat dirujuk ke rumah sakit setelah diLakukan stabilisasi.
4. Pasien dengan kategori triase kuning yang memerlukan tindakan medis lebih
lanjut dapat dipindahKan ke ruang observasi dan menunggu giliran setelah
pasien kategori merah selesai ditangani.
5. Pasien dengan kategori triase hijau dapat dipindahkan ke ruang pemeriksaan
umum dan atau bila Memungkinkan dapat dipulangkan.
6. Pasien dengan kategori triase hitam, jika sudah dinyatakan meninggal
dikembalikan kekeluarga.

VI. DOKUMENTASI
Dokumentasi adalah suatu catatan yang dapat dibuktikan atau dijadikan bukti dalam
persoalan hukum, sedangkan pendokumentasianadalah pekerjaan mencatat atau merekam
peristiwa dan objek maupun aktivitas pemberian jasa (pelayanan ) yang dianggap berharga dan
penting. Dokumentasi asuhan dalam pelayanan keperawatan adalah bagian dari kegiatan yang
harus dikerjakan oleh perawat setelah member asuhan kepada pasien.
Pada tahap pengkajian proses triase mencakup dokumentasi :
1. Informasi dasar : nama, Umur,jenis kelamin,cedera,penyebab cedera,pertolongan
pertama yang telah dilakukan.
2. Tanda tanda vital : tekanan darah,nadi,pernapasan,suhu,dan kesadaran.
3. Diagnosis singkat tapi lengkap.
4. Kategori triase.
Dalam implementasi petugas gawat darurat harus mampu melakukan dan mendokumentasikan
tindakan medis dan keperawatan.Termasuk waktu yang sesuai dengan standar yang disetujui.
Petugas mengevaluasi secara kontinuperawatan pasien berdasarkan hasi yang dapat
diobservasi untuk menentukan perkembangan pasien kearah hasil dan tujuan ,dan harus
mendokumentasikan respon pasien terhadap intervensi pengobatan dan perkembangannya.
Pendokumentasian triase dilakukan pada lembar pengkajian medis dan lembar asuhan
keperawatan gawat darurat.Sedangkan untuk perkembangan pasien dilakukan pencatatan
pada lembar catatan perkembangan terintegrasi.
Apabila terjadi bencana maka penulisan dapat dilakukan pada lembar catatan terintegrasi
dengan minimal informasi seperti data yang disebutkan diatas.

Anda mungkin juga menyukai