Anda di halaman 1dari 5

PROSEDUR No.

Dokumen PM-KLINIK-PR-18
MUTU No.Revisi 00
Tanggal Revisi
PENGELOLAAN Tanggal Berlaku 01 -12-2015
KLINIK Halaman 1 dari

Pemegang dokumen:

Nomor kendali:

Tanggal distribusi:

Tanda tangan/paraf:

NAMA JABATAN TANDA TANGGAL


TANGAN
Disiapkan Risky Kepala Klinik
yuliani.,S.ST.,M.Kes
Diperiksa Mia Ayu dania.,Amd.Keb Manajemen
Representative
Disetujui Meilia Direktur
Purnama.,S.ST.,M.Kes Klinik

DISTRIBUSI SALINAN “TERKENDALI”


1.Direktur Klinik Pratama 6.Penjaminan mutu
2.Management Representative 7.Unit pelayanan Teknis
3.Pembantu Direktur I 8.Penelitian dan pengabdian masyarakat
4. Pembantu Direktur II 9.Biro admin pelayanan dan fasilitas
5. Pembantu Direktur III 10.Biro admin umum dan keuangan

Dokumen ini dinyatakan sah dan terkendali apabila telah dibubuhi cap “ORIGINAL” atau
“TERKENDALI” yang asli.

Bagi para pengguna dokumen yang “TIDAK TERKENDALI” disarankan untuk senantiasa
melakukan pengecekan terhadap dokumen “ORIGINAL” yang disimpan oleh pengendali
dokumen guna memastikan dan meyakinkah keabsahan dari isi dokumen tersebut
ALUR PASIEN IGD
Nomor dokumen : Nomor revisi : Halaman :

STANDAR Tanggal terbit Di tetapkan oleh :


OPERASIONAL Direktur Klinik Pratama
PROSEDUR

Meilia Purnama Putri S.ST, M.Kes


NKP.10.05.043
PENGERTIAN Alur pelayanan medis bagi pasien yang masuk lewat pintu Instalasi
Gawat Darurat
TUJUAN Agar pasien dapat ditangani secepat dan seoptimal mungkin
KEBIJAKAN Penanganan pasien gawat darurat sesuai standar dan alur layanan
yang teratur baik secara medis maupun administratif
PROSEDUR 1. Pasien masuk ruang gawat darurat pengantar / keluarga
pasien mendaftar ke pendaftaran IGD
2. Perawat IGD melakukan triase memeriksa kondisi pasien
IGD menerima status pasien dari rekam medik status IGD
berwarna merah 3. Perawat IGD melaporkan pada dokter
jaga IGD setelah melakukan labelisasi/triase (merah, kuning,
hijau, hitam)
3. Paramedik dan dokter melakukan tindakan yang diperlukan
sesuai SPM emergensi.
4. Dokter menjelaskan tindakan yang akan dilakukan dan
disetujui oleh pasien/keluarga (informed consent)
5. Bila pasien menolak pemeriksaan dan atau tindakan (medik,
penunjang, rawat inap), pasien/keluarga menandatangani
surat penolakan.
6. Pasein tanpa pengantar dan dalam kondisi tidak sadar, dokter
atau paramedis berhak melakukan tindakan penyelamatan
bila terdapat kondisi yang mengancam jiwa pasien
7. Bila diperlukan pemeriksaan penunjang, dokter membuat
pengantar ke unit terkait dan mengonfirmasi lewat telpon,
pengambilan sampel laboratorium dilakukan diruang gawat
darurat, untuk pemeriksaan rontgen, petugas IGD
mengantarkan pasien ke unit radiologi
8. Dokter jaga IGD mencatat hasil bacaan penunjang medik di
dokumen RM dan salinannya tersimpan dalam dokumen RM.
9. 10. dokter jaga IGD mencatat hasil pemeriksaan diagnosis
dan terapi dilembar emergency dokumen RM. Serta
menuliskan resep, bila merupakan kasus kepolisian/kriminal
dituliskan visum et spertum pada rekam medis atas
permintaan penyidik kepolisian
UNIT TERKAIT 1. Poliklinik rawat jalan
2. Instalasi radiologi
3. Instalasi laboratarium
4. Instalasi farmasi
5. Rawat inap
6. Bagian pendaftaran/rekam medis
7. Satpam

MELAKUKAN TRIASE INSTALASI GAWAT DARURAT


Nomor dokumen Nomor revisi Halaman:

1/1

STANDAR Tanggal terbit Di tetapkan oleh :


OPERASIONAL Direktur Klinik Pratama
PROSEDUR

Meilia Purnama Putri S.ST, M.Kes


NKP.10.05.043
PENGERTIAN Pengelompokan atau proses memilah-milah keadaan pasien
berdasarkan kegawatdaruratan dan berat – ringannya trauma atau
penyakit pasien
TUJUAN Setiap pasien yang datang dapat ditangani dengan cepat dan tepat
sesuai dengan jenis kasus dan tingkat kegawatan.
KEBIJAKAN a. Proses triase, dilakukan langsung oleh perawat Instalasi Gawat
Darurat.
b. Pertolongan pada pelayanan Gawat Darurat sehari-hari
dahulukan korban yang kondisinya berat sekali.
c. Prioritas Pertolongan dengan labelisasi warna
 Merah : Gawat Darurat
 Kuning : Gawat Tidak Darurat atau Darurat Tidak Gawat
 Hijau : Tidak Gawat Tidak Darurat
 Hitam : Meninggal
PROSEDUR
a. Petugas menerima pasien yang datang dan membawanya ke
ruang triase.
b. Perawat IGD melakukan anamnesa dengan cepat nama, umur
dan alamat pasien serta keluhan utama pasien, pada pasien
untuk menilai tingkat kesadaran, pasien, bila perlu menyetuh
atau menggovanng bahu pasien dengan tetap menjaga
prosesionalitas.
c. Perawat IGD memeriksa gangguan jalan nafas (lihat, raba
dan dengar).
d. Perawat IGD Memeriksa gangguan sirkulasi pada pasien
dengan memeriksa nadi pasien (nadi radialis/carotis)
e. Perawat IGD Memeriksa adanya luka, patah tulang maupun
perdarahan dengan cara melihat dan meraba tubuh korban
secara detail mulai dari kepala sampai ujung kaki sesuai
dengan kondisi korban.

Dari hasil pemeriksaan, Perawat IGD menentukan katogeri pasien


berdasar label pelayanan :

Label merah : Emergency

: Pasien gawat dan darurat, pasien ini harus mendapat


pertolongan dengan prioritas penanganan pertama

Label Kuning : Urgent

: Pasien tidak gawat tapi darurat atau gawat tidak


darurat, pasien ini harus mendapat pertolongan
dengan prioritas penanganan kedua P2

Label hijau : Non Urgent

: Pasien tidak gawat dan tidak darurat, pasien ini akan


mendapat prioritas penanganan ketiga P3

Label Hitam : Expentant

: Pasien mengalami cedera mematikan dan akan


meninggal meski mendapat pertolongan

g. Perawat IGD menginformasikan hasil triase kepada dokter jaga


IGD memeriksa keadaan umum pasien untuk melihat kondisi pasien

UNIT TERKAIT Instalasi gawat darurat

Anda mungkin juga menyukai