NIK. 10.01.20.08.137 Pengelompokan atau proses memilah-milah keadaan pasien PENGERTIAN berdasarkan kegawatdaruratan dan berat ringannya trauma atau penyakit pasien Setiap pasien yang datang cepat tertangani sesuai dengan jenis kasus TUJUAN dan tingkat kegawatan. Berdasarkan Keputusan Direktur Nomor 011/KED/REG/XI/2022 KEBIJAKAN Tentang Pedoman Pelayanan Instalasi Gawat Darurat. PROSEDUR 1. Perawat menerima pasien di ruang triase 2. Perawat melakukan anamnesa dengan cepat nama, umur, alamat, keluhan utama pasien, untuk menilai tingkat kesadaran pasien dengan menyentuh / menggoyangkan bahu pasien 3. Perawat memeriksa jalan napas pasien ( lihat, raba, dan dengar ) 4. Perawat menilai sirkulasi pada pasien dengan memeriksa nadi ( nadi radialis / carotis ) 5. Perawat memeriksa adanya luka, patah tulang, maupun perdarahan dengan cara melihat dan meraba tubuh korban secara detail mulai dari kepala sampai ujung kaki 6. Dari hasil pemeriksaan , perawat menentukan kategori pasien berdasarkan label pelayanan : a. Label merah : emergency Pasien gawat dan darurat , pasien ini harus mendapatkan pertolongan dengan prioritas penanganan pertama P1. Missal : pasien AMI, distress pernapasan, sumbatan jalan naps, luka bakar luas, akut abdomen, pasien tanda-tanda syok b. Label kuning : Urgent Pasien tidak gawat tapi darurat atau gawat tidak darurat. Pasien ini harus mendapatkan pertolongan dengan prioritas penanganan kedu P2 misal : pasien luka bakar ringan, patah tulang tanpa syok, pasien luka sobek tanpa syok
c. Label hijau : non urgent
Pasien tidak gawat dan tidak darurat, pasien ini akan mendapatkan prioritas penangan krtiga P3 d. Label hitam : Expentant Pasien yang mengalami cedera mematikan dan meninggal meski mendapatkan pertolongan. 7. Perawat IGD menginformasikan hasil Triase kepada dokter jaga IGD . dan dokter jaga IGD memeriksa keadaan umum pasien untuk mememeriksa kondisi pasien.