Anda di halaman 1dari 7

PANDUAN

MANAJEMEN DATA KOHORT KESEHATAN LINGKUNGAN


DI KLINIK SANITASI PUSKESMAS

A. PETUNJUK MANAJEMEN DATA KOHORT KESEHATAN LINGKUNGAN


DI KLINIK SANITASI PUSKESMAS
Data yang telah terkumpul diolah menjadi informasi sesuai dengan kebutuhan
pengambilan keputusan dalam bentuk penyajian yang sesuai.
Tahap dalam proses pengolahan data diantaranya:
1. Editing (Pengecekan)
Pada tahap ini dilakukan pengecekan kebenaran data (kuesioner), apakah
jawabannya sudah lengkap, jelas, relevan dan konsisten.
2. Coding
Pemberian kode pada setiap variabel data yang dikumpulkan untuk memudahkan
pengolahan data dengan merubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk
angka/bilangan dengan memberi kode pada kuesioner.
Contoh:
a. Jenis Kelamin
- Laki-laki :1
- Perempuan :0
b. Pendidikan terakhir
- SD :1
- SMP :2
- SMU :3
- Perguruan Tingi :4
c. Kode untuk pertanyaan dalam bentuk dichotomous choice atau pertanyaan
yang hanya menyediakan dua jawaban/alternatif dan responden hanya
memilih satu diantaranya, yaitu :
- Ya :1
- Tidak :0

1
d. Contoh soal dengan bentuk pertanyaan multiple choice atau pertanyaan yang
menyediakan beberapa jawaban/alternatif, dan responden hanya memilih satu
diantaranya yang sesuai dengan pendapatnya.
Contoh pengkodean soal pada kuesioner penderita diare (soal no. 13).
- Sumber air bersih:
a. Ledeng/PDAM :1
b. SGL/SPT :2
c. Perlindungan Mata Air :3
d. Air hujan :4
e. Sungai :5
f. Lain-lain :6
3. Entry Data
Data yang sudah diperoleh dimasukan ke dalam komputer dengan cara mengentry
data dari kuesioner ke paket program komputer.
4. Cleaning
Sebelum dilakukan analisis data terhadap data yang sudah dimasukkan, dilakukan
pengecekan. Bila ditemui kesalahan pada saat entry, data dapat diperbaiki
sehingga nilai-nilai yang ada sesuai dengan hasil pengumpulan data.
5. Tabulasi
Yaitu untuk menghasilkan informasi tentang jumlah rate atau rerata.

Contoh Tabulasi pada penderita TB Paru:


No Pertanyaan Jumlah Ya Persentase
Penderita/Klien (%)
1. Ada anak balita 23 5
2. Siang hari rumah gelap 23 0
3. Adanya lubang hawa/angin 23 23
4. Kamar memiliki ventilasi 23 23
5. Lantai terbuat dari tanah 23 0
6. Sekamar dengan orang lain 23 19
7. Jika batuk, dibuang di tempat khusus 23 0
8. Jika batuk tidak menutup mulut 23 19
9. Menggunakan alat makan yang terpisah 23 1
10. Ada anggota keluarga yang merokok 23 18
11. Saudara/penderita merokok 23 3
Ket: Jumlah dilihat dari hasil entry data.

2
6. Penyimpanan Data
Hasil dari pengolahan data disimpan dengan nama file masing-masing nama
puskesmas.
7. Visualisasi
Visualisasi merupakan penyajian yang dapat dibuat dalam bentuk tabel maupun
grafik.
a. Tabel
Tabel merupakan penyajian data dalam bentuk kumpulan angka yang disusun
menurut kategori-kategori tertentu dalam suatu daftar.
Persyaratan tabel :
Tabel haruslah self Explanatory (dapat menjelaskan tentang isi/
keterangan di dalamnya).
Judul dan nomor tabel
 Judul harus menjelaskan apa/siapa dalam sel tabel
 Dimana dan kapan
Nilai keterangan untuk baris
Nilai keterangan untuk kolom
Tempat untuk nilai dalam sel
Sumber data
Contoh visualisasi dalam bentuk tabel.
Tabel.1
Jumlah Pasien yang Dirujuk ke Klinik Sanitasi
Berdasarkan Jenis Penyakit di Kabupaten Sumedang
Januari – Desember 2008

No Puskesmas Jenis Penyakit/ Permasalahan


TB Paru Diare ISPA Kulit DHF Lain-lain Jumlah
1. Darmaraja 62 273 152 146 0 0 633
2. Conggeang 53 37 62 39 0 46 237
3. Tanjungsari 74 156 4 9 0 40 283
4. Cimanggu 30 15 1 45 8 1 100
5. Cimalaka 4 8 0 6 3 0 21
6. Tanjungkerta 16 27 81 54 0 0 178
7. Sukamantri 10 82 5 53 5 28 191
Sumber Data: Sub Din Kesling Dinkes Kab. Sumedang Tahun 2008

3
b. Grafik
Grafik merupakan penyajian data secara visual
1) Persyaratan grafik :
Harus self explanatory
Ketepatan memilih grafik dengan mempertimbangkan karateristik:
 Kecenderungan atau trend
 Proporsi
 Perbandingkan
 Pemetaan
 Hubungan atau korelasi
2) Bagian dari Grafik
Judul menggambarkan isi grafik
Terdapat garis axis dan ordinat kecuali grafik pie

4
Grafik dapat dibedakan atas beberapa jenis:

a) Grafik atau Diagram Bar b) Grafik atau diagram Garis

c) Diagram Pie d) Peta

Keterangan:
 Grafik Bar dan grafik Pie biasanya digunakan untuk melihat proporsi penyakit,
proporsi faktor risiko,dll.
 Grafik Garis digunakan untuk melihat trend suatu penyakit tiap bulannya.
 Grafik peta dapat digunakan untuk melihat kantong-kantong daerah yang mempunyai
risiko penyakit.

5
B. SISTEMATIKA PELAPORAN
1. Pendahuluan:
a. Latar belakang
(Berisi tentang hal-hal yang berkaitan dengan pentingnya pengendalian
penyakit. Cantumkan angka-angka cakupan sanitasi dasar di puskesmas dan
angka penyakit berbasis lingkungan di puskesmas.)
b. Tujuan
Tujuan Umum:
Mengetahui faktor risiko lingkungan yang menyebabkan penyakit di wilayah
Puskesmas X.
Tujuan Khusus:
1. Mengetahui faktor risiko penyakit dilihat dari penyakit Diare, ISPA, TB
Paru, DBD, Kulit, Malaria di wilayah kerja Puskesmas tahun 2008.
2. Mengetahui daerah-daerah atau lokasi kantong penyakit dan lingkungan
yang buruk di wilayah kerja Puskesmas.
3. Mengetahui rencana penanggulangan berdasarkan potensi penanggulangan
dan pencegahan faktor risiko penyakit berbasis lingkungan di wilayah
kerja Puskesmas tahun 2008.

2. Hasil Kegiatan
a. Gambaran umum Puskesmas
b. Faktor risiko penyakit dilihat dari penyakit Diare, ISPA, TB Paru, DBD, Kulit,
Malaria di wilayah kerja Puskesmas tahun 2008.
(Jelaskan jumlah penderita per penyakit, sajikan dalam bentuk grafik dan
narasi, kemudian lakukan analisis)
c. Daerah-daerah atau lokasi kantong penyakit dan lingkungan yang buruk di
wilayah kerja Puskesmas.
(Jelaskan angka penyakit dan kondisi lingkungan di tiap desa di wilayah kerja
Puskesmas yang bersangkutan. Desa/ lokasi mana dengan penyakit terbanyak
atau lingkungan terburuk. Sajikan dengan peta dan narasi, kemudian lakukan
analisisnya)

6
d. Rencana penanggulangan berdasarkan potensi penanggulangan dan
pencegahan faktor risiko penyakit berbasis lingkungan di wilayah kerja
Puskesmas tahun 2008.
(Rencana ini tuangkan dengan rinci, meliputi jenis kegiatan yang diusulkan,
lokasinya. Kegiatan dapat berupa usulan pemberdayaan masyarakat,
intervensi penyehatan lingkungan ataupun koordinasi dengan program
pencegahan penyakit. Hal ini disesuaikan dengan data dan hasil analisis
sebelumnya)

3. Kesimpulan dan saran


Kesimpulan memuat tiga hal yang terkait dalam tujuan khusus, yaitu penjelasan/
data yang berkaitan dengan :
1. faktor risiko penyakit dilihat dari penyakit Diare, ISPA, TB Paru, DBD,
Kulit, Malaria di wilayah kerja Puskesmas tahun 2008.
2. daerah-daerah atau lokasi kantong penyakit dan lingkungan yang buruk di
wilayah kerja Puskesmas.
3. rencana penanggulangan berdasarkan potensi penanggulangan dan
pencegahan faktor risiko penyakit berbasis lingkungan di wilayah kerja
Puskesmas
Lampirkan jika ada format atau kartu rujukan yang dirpoduksi lokal oleh
puskesmas, tabel, grafik, peta, produk yang merupakan kreativitas puskesmas
mengenai klinik sanitasi.

Anda mungkin juga menyukai