Anda di halaman 1dari 15

PEMERINTAH KABUPATEN SUMEDANG

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SUMEDANG SELATAN
Jln. Pangeran Kornel No. 48 Sumedang Kodepos 45311
Tlp. (0261) 202114/2401045 Pengaduan: 082320461450 email : selatansmd@gmail.com

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO TERHADAP LINGKUNGAN DAN MASYARAKAT AKIBAT PELAKSANAAN KEGIATAN UKM
DAMPAK FREKUENSI PENGONTROLAN (x Risiko)
RANKING
SKOR TOTAL
Sgt Sgt Sgt Sgt Agak Agak RISIKO (utk
NO KATEGORI RISIKO Ringan Sedang Berat Jarang Kadang Sering RISIKO Sulit Mudah SKOR
Ringan Berat Jarang Sering Sulit Mudah Tindakan)

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1-25 1 2 3 4
1 FOGING
-Kebisingan √ 5 20 4
√ √

-Bahan beracun dan berbahaya 1 4 11


√ √ √

2 Pengambilan Darah Intra Vena (IV) 5 10 8


√ √ √

3 Penderita TB yang belum ditemukan 20 20 4


√ √ √
4 Kesehatan Lingkungan

-Limbah medis padat 25 50 2


√ √ √

-Limbah medis cair 5 5 10


√ √ √

-Kebisingan 5 10 8
√ √ √

-Kualitas air bersih tidak memenuhi syarat 6 24 3


√ √ √

-Proporsi toilet kurang 5 5 10


√ √ √

-Keracunan makanan 6 12 7
√ √ √
5 Salah Penyampaian topik/ materi saat penyuluhan 4 16 6
√ √ √

Tertukar buku kesehatan murid pada saat penemuan


6 3 9 9
dini
√ √ √
Kurangnya kontak dari tenaga kesehatan dengan
7 4 16 6
masyarakat √ √ √
8 Dosis pemberian Vit A di Posyandu tertukar 3 12 7
√ √ √

9 Area senam lansia tidak memadai 3 12 7


√ √ √
Gangguan kenyamanan masyarakat akibat amuk
10 4 12 7
pasien kambuh √ √ √

Keterlambatan pelaporan kejadian KLB dari


11 3 9 9
masyarakat kepada petugas
√ √ √

12 Kurangnya pembinaan kesehatan calon jemaah haji 1 4 11


√ √ √

13 Kurangnya pembinaan kawasan tanpa rokok 20 80 1


√ √ √

14 Kesalahan informasi kesehatan tenaga kerja 4 16 6


√ √ √
Terlambat dalam pemberian informasi untuk therapy
15 6 18 5
dirumah √ √ √

16 Banyak fasilitas pengobatan tradisional tanpa izin 1 4 11


√ √ √

17 Posbindu PTM tidak terbina semua 1 4 11


√ √ √
Kesalahan penyampaian informasi tentang kesehatan
18 4 16 6
indera √ √ √
Tindakan

Risiko sedang dilakukan investigasi


sederhana max 2 minggu
Risiko rendah dilakukan investigasi max
1 minggu diselesaikan dengan prosedur
rutin
Risiko sedang dilakukan investigasi
sederhana max 2 minggu
Dilakukan RCA max 45 hari, tindakan
segera, perhatian sampai ke kepala
Puskesmas

Dilakukan RCA max 45 hari, tindakan


segera, perhatian sampai ke kepala
Puskesmas
Risiko sedang dilakukan investigasi
sederhana max 2 minggu
Risiko sedang dilakukan investigasi
sederhana max 2 minggu
Risiko sedang dilakukan investigasi
sederhana max 2 minggu
Risiko sedang dilakukan investigasi
sederhana max 2 minggu
Risiko sedang dilakukan investigasi
sederhana max 2 minggu
Risiko sedang dilakukan investigasi
sederhana max 2 minggu
Risiko rendah dilakukan investigasi max
1 minggu diselesaikan dengan prosedur
rutin
Risiko sedang dilakukan investigasi
sederhana max 2 minggu
Risiko rendah dilakukan investigasi max
1 minggu diselesaikan dengan prosedur
rutin
Risiko rendah dilakukan investigasi max
1 minggu diselesaikan dengan prosedur
rutin
Risiko sedang dilakukan investigasi
sederhana max 2 minggu
Risiko rendah dilakukan investigasi max
1 minggu diselesaikan dengan prosedur
rutin

Risiko rendah dilakukan investigasi max


1 minggu diselesaikan dengan prosedur
rutin
Dilakukan RCA max 45 hari, tindakan
segera, perhatian sampai ke kepala
Puskesmas
Risiko sedang dilakukan investigasi
sederhana max 2 minggu
Risiko sedang dilakukan investigasi
sederhana max 2 minggu
Risiko rendah dilakukan investigasi max
1 minggu diselesaikan dengan prosedur
rutin
Risiko rendah dilakukan investigasi max
1 minggu diselesaikan dengan prosedur
rutin
Risiko sedang dilakukan investigasi
sederhana max 2 minggu
Identifikasi Risiko di FKTP (Admen, UKM, UKP)
No Pelayanan/ Unit Kerja
UKP
1 Pendaftaran

2 Ruang pemeriksaan

UKM
3 Program Gizi

ADMIN
4 Sarana prasarana
(jalan masuk pasien)
5 Ruang tunggu
Identifikasi Risiko di FKTP (Admen, UKM, UKP)
Risiko yang mungkin terjadi

Bagi Pasien :
Kesalahan pengambilan medrec
Bagi Petugas :
Identitas pasien pada medrec tidak lengkap
Bagi Pasien :
Pemanggilan nama pasien yang sama apabila 1 digit dapat tertukar
Bagi Petugas :
Bila tidak teliti akan salah mengisi hasil pemeriksaan di medrec orang lain

Bagi sasaran :
Dosis pemberian Vit. A di posyandu tertukar
Bagi Petugas :
Hasil rekapan sasaran pemberian Vit. A tidak valid

Bagi Pasien :
Jalur umum sempit karena terhalang jalur pasien disabilitas
Bagi Pasien :
Sempit, kurang nyaman dan beresiko penularan penyakit
Bagi Petugas :
Terpapar penularan penyakit
REG

Pelayanan/
No Resiko yang mungkin terjadi Kegawatan (S) Probability
unit Kerja

1 Pendaftaran Kesalahan pengambilan medrec 4 5

Pelayanan
2 Spesimen tertukar 4 3
Laboratorium

Dosis pemberian Vit. A di posyandu


3 Gizi tertukar
3 2

Kasus hepatitis A karena mengkonsumsi


4 Kesling air yang terkontaminasi virus hepatitis
3 3

Sarana Jalur umum sempit karena terhalang jalur


5 4 5
prasarana pasien disabilitas
REGISTER RISIKO

Tingkat Penyebab terjadinya (fish


Akibat Pencegahan resiko
Resiko bone)

- tidak ada petugas rekam


- Salah memanggil
medik - pasien -Buat SOP pengisian
Ekstrim pasien
tidak membawa kartu identitas pasien
- tertukar rekam medic
berobat -

-belum ada analis


kesehatan -
spesimen tidak langsung Melaksanakan sesuai
Ekstrim Kesalahan diagnosa
diberi label - tidak SOP
ada rak khusus untuk
spesimen

Kurang teliti menentukan -tidak tepat dosis yang Melaksanakan sesuai


Moderate
umur dan sasaran diberikan SOP

-PHBS nya kurang


-Tidak Penambahan kasus Jadwal pemeriksaan air
tinggi
pernah memeriksakan hepatitis A secara rutin
kualitas air nya

- Pasien jatuh bisa


Jalan masuk sempit menimbulkan cedera Ada petugas yang
Exreme
sedangkan pasien banyak - menjaga di pintu masuk
tidak nyaman
Pelaporan
Upaya penanganan Penanggung
jika terjadi
jika terkena resiko jawab
paparan

Segera koordinasi
dengan petugas PJ UKP Kapus
terkait

Pemeriksaan ulang
PJ UKP Kapus
spesimen

-Rujuk dokter PJ UKM Kapus

-Isolasi penderita
PJ UKM Kapus
-konsul ke dokter

P3K PJ ADMIN Kapus


No Tahapan Proses Failure modes
1 Perendaman dengan chlorin 1.Terjadinya korosif pada alat
2. Alat tidak terdesinfektan
2 Mencuci alat dengan detergent 3. Pencucian tidak bersih
3 Mencuci alat dengan air mengalir 4. Air kran mati
4 Pengeringan alat 5. Alat pengering tidak steril
Meletakkan alat yang sudah kering
5 ke dalam sterilisator 6. Wadah instrumen terbatas
7. Lupa menghubungkan kabel power ke
6 Hubungkan kabel power ke listrik listrik
7 Menekan tombol sterilisator 8.Lupa menekan tombol sterilisasi
8 Sterilisasi selama 10 menit 9. Listrik mati sebelum 10 menit
9 Simpan di lemari alat 10. Tidak diberi label
Modus-modus kegagalan/kesalahan Penyebab terjadinya Akibatnya

1.Terjadinya korosif pada alat Alat terlalu lama direndam lebih dari
10 menit Alat rusak

Takaran klorin terlalu banyak Kelebihan dosis klorin


cedera pada jaringan jika
dipakai

Petugas yang tidak kompeten Salah prosedur desinfeksi

2. Alat tidak terdesinfeksi Alat terlalu cepat di angkat dari


rendaman (kurang 10 menit) Proses desinfeksi gagal
tidak ada takaran khusus Kekurangan
Petugas yang tidak kompeten Salah prosedur desinfeksi
3. Pencucian tidak bersih Detergent habis Pencucian tidak maksimal

Cara pencucian tidak benar Pencucian tidak maksimal


Petugas yang tidak kompeten Salah prosedur pencucian
Proses pencucian tidak di air
4. Air kran mati Saluran air rusak mengalir
Pemadaman PDAM Tidak ada air
5. Alat pengering tidak bersih Alat pengering tidak sekali pakai Alat tidak steril
Anggaran untuk alat pengering
terbatas Alat pengering kurang
Anggaran untuk wadah instrumen
6. Wadah instrumen terbatas terbatas Alat tercecer
7. Lupa menghubungkan kabel power ke Proses sterilisasi tidak
listrik Tidak sesuai SOP berjalan
Petugas yang tidak kompeten Salah prosedur sterilisasi
Proses sterilisasi tidak
8.Lupa menekan tombol sterilisasi Tidak sesuai SOP berjalan
Petugas yang tidak kompeten Salah prosedur sterilisasi

9. Listrik mati sebelum 10 menit Aliran listrik mati Proses sterilisasi terganggu
Alat sterilisasi tidak
Genset tidak berjalan berfungsi

Kadaluarsa steril Alat yang dipakai sdh tdk


Tidak diberi label waktu sterilisasi steril
Kemungkinan Tingkat Kemudahan
terjadinya ( O= kegawatan dideteksi (D= Risk Priority
Number(RPN)
Occurrence) (S= Severity) Detectability)

6 7 1 42

7 7 6 294

9 7 1 63

2 7 1 14

9 5 1 45

7 2 1 14

2 5 4 40

2 5 4 40

5 5 1 25

7 6 1 42
Solusi Indikator untuk mengukur keberhasilan dari
solusi

dilakukan monitoring kepatuhan terhadap sop Compliance rate 100%

sda Compliance rate 100%

SK Kapus ttg pengajuanPelatihan PPI SK Petugas sudah ada

dilakukan monitoring kepatuhan terhadap sop CR 100%


Menyediakan alat ukur khusus di perencanaanterdapat pengajuan alat
SK penetapan petugas steilisasi SK Petugas sudah ada
Menyediakanbahan sterilisasi di perencanaanterdapat pengajuan bahan

dilakukan monitoring kepatuhan terhadap sop CR 100%


SK Kapus ttg pengajuanPelatihan PPI SK Petugas sudah ada

Menyediakan cadangan air yang cukup CR 100%

Mengeringkan alat dengan bahan sekali pakai di perencanaanterdapat pengajuan bahan

diajukan dalam RAB Puskesmas RAB sudah tercantum

diajukan dalam RAB Puskesmas RAB sudah tercantum


Petunjuk penggunaan sterilisasi dipampang di
tempat yang mudah terbaca Petunjuk penggunaan sdh terpampang

SOP penggunaan alat sterilisasi dipampang di


tempat yang mudah dibca SOP sdh terpampang

Memakai Genset Tersedia Genset

Maintenance alat rutin Pelaporan Maintenance alat

Penambahan langkah di prosedur Sdh tercantum di SOP


Persentase
Modus kegagalan/kesalahan RPN Kumulatif
Kumulatif
2. Alat tidak terdesinfeksi 294 294 47.5%

3. Pencucian tidak bersih 63 357 57.7%

5. Alat pengering tidak bersih 45 402 64.9%


1.Terjadinya korosif pada alat 42 444 71.7%
10. Tidak diberi label 42 486 78.5%

7. Lupa menghubungkan kabel power ke 40 526 85.0%


listrik

8.Lupa menekan tombol sterilisasi 40 566 91.4%

9. Listrik mati sebelum 10 menit 25 591 95.5%


4. Air kran mati 14 605 97.7%
6. Wadah instrumen terbatas 14 619 100.0%
Cut off : 42

Anda mungkin juga menyukai