Anda di halaman 1dari 3

TRIASE UGD

No. Dokumen : III.011/SOP/051/2023


No.Revisi : 00
SOP Tanggal. Terbit : 3/I/2023
Halamam : 1/3

UPTD Tri Bekti Sadi Utomo A.Md.Kep


PUSKESMAS SEHATI NIP. 19810212 200603 1 006

1. Pengertian Triase adalah proses pemilihan dalam menentukan kategori kegawat daruratan pasien
untuk menentukan prioritas penanganan pasien berdasarkan beratnya cidera,
kemungkinan untuk hidup, dan keberhasilan tindakan berdasar sumber daya (SDM
dan sarana) yang tersedia.

2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas dalam melakukan triase di UGD sehingga dapat
memberikan tatalaksana segera kepada pasien sesuai dengan kegawat daruratan pasien
tersebut.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Sehati Nomor:440/S.045 /PKM-S 2023 Tentang
pelayanan klinis.

4. Refrerensi 1. Undang Nomor 29 Tahun 2004 Pasal 51 Tentang Praktik Kedokteran


2. Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan.
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 159b Tahun 1988 Tentang Rumah Sakit.
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Sistem
Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu.
5. Peraturan Meteri Kesehatan RI Nomor 290 Tahun 2008 Tentang Persetujuan
Tindakan Kedokteran
6. Keputusan Meteri Kesehatan Ri Nomor 856 Tahun 2009 Tentang Standar Instalasi
Gawat Darurat Rumah Sakit

5. Prosedur 1. Petugas merima pasien yang datang di UGD


/Langkah- langkah 2. Setiap pasien yang datang ke UGD Puskesmas Sei Lekop harus dilakukan pemilihan
triase oleh petugas UGD
3. Dokter dan perawat melakukan seleksi pasien berdasarkan kegawatanny dan dokter
bersama perawat dapat melakukan resusitasi pasien bila diperlukan
4. Pemeriksaan singkat untuk menentukan kegawatdaruratan pasien dilakukan dengan
cara

a. Respon.
Kaji respon dengan / kesadaran dengan metode AVPU, meliputi
 Alert (A) : berespon terhadap lingkungan sekitar/ sadar terhadap kejadian yang
dialaminya
 Verbal (V) : berespon terhadap pertanyaan dokter/perawat jaga Painfull (P) :
berespon terhadap rangsangan nyeri.
 Unrespon (U) :tidak respon terhadap stimulasi verbal dan nyeri.

Cara mengkaji respon


1. Observasi kondisi pasien saat datang
2. Tanyakan nama pasien
3. Lakukan penepukan pundak / penekanan daerah sternum
4. Lakukan rangsangan nyeri misalnya dengan mencubit
b. Airway ( jalan nafas)
 Lihat, dengar, raba, (look,listen,feel)
 Buka jalan nafas, yakinkan adekuat

c. Breathing ( Pernafasan)
Lihat , dengar, rasakan udara yang keluar dari hidung/ mulut,apakah ada
pertukaran hawa nafas yang adekuat , frekuensi nafas , kualitas nafas ,
keteraturan atau tidak . d. Circulation ( Pernafasan)
 Lihat adanya perdarahan ekterna / interna.
Perhatikan tanda - tanda syok / gangguan sirkulasi : capillary refill time,
nadi,sianosis, pulsus arteri distal.
Dari hasil pemeriksaan tentukan kategori pasien berdasarkan kegawatanya:
 Emergensi ( label merah) adalah pasien yang datang dalam keadaan gawat
darurat karena dapat mengakibatkan kerusakan organ permanen dan pasien ini
harus mendapat pertolongan dengan prioritas penanganan pertama (P1)
 Urgent (label kuning) adalah pasien yang datang dengan keadaan darurat tidak
gawat dan pasien ini harus mendapatkan prioritas penanganan kedua ( P2 )
 Non Urgent ( label hijau) adalah pasien yang datang dengan kondisi tidak gawat
dan tidak darurat dengan keluhan ringan – sedang, penderita ini mendapatkan
penanganan prioritas ketiga (P3)
 Expextant ( label hitam ) adalah pasien yang mengalami cedera mematikan dan
akan meninggal meski mendapat pertolongan .paien mendapatkan prioritas
pelayanan dengan urutan warna merah, kuning, hijau, hitam.
5. Pasien kategori triase merah dapat langsung diberikan pengobatan / stabilisasi diruang
UGD oleh dokter dengan dibantu oleh paramedis.
6. Petugas melakukan informed consent atau persetujuan pada pasien , keluarga atau
penjamin lainnya yang bertanggung jawab untuk dilakukan tindakan medis.
7. Setelah pasien stabil, pasien dirujuk segera kerumah sakit untuk mendapatkan
pertolongan lebih lanjut.
8. Pasien kategori triase, kuning yang memerlukan tindakan medis lebih lanjut dapat
ditangani setelah pasien kategori triase merah ditanganin. Pasien kategori ini dapat
dirujuk kerumah sakit bila membutuhkan tindakan lebih lanjut .
9. Pasien kategori triase hijau dapat dipindahkan kerawat jalan atau bila sudah
memungkinkan , pasien dapat dipulangkan.
10. Petugas melakukan penatalaksanaan semaksimal mungkin terhadap pasien kategori
triase hitam.
11. Petugas mendokumentasikan identitas pasien, hasil pemeriksaan tindakan yang telah
dilakukan, hasil evaluasi tindakan kedalam rekam medis.

6. Diagram Alir -

7. Hal-hal yang perlu - Pnatau keadaan umum pasien


diperhatikan - kaji tanda – tanda vital pasien

8. Unit Terkait Ruang Tindakan

9 Dokumen terkait 1. Register UGD


2. Rekam Medis Pasien

10. Rekam Histori No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai