Anda di halaman 1dari 3

TRIASE

: SOP/UKP.VIII/PKM-
Nomor
JM/0064
No. Revisi : 01
SOP Tanggal
: 03 Juli 2017
Berlaku
Halaman : 1/3

UPT Puskesmas Jurang Aisah


Mangu NIP. 19660920 198803 2 003

1. Pengertian Triase (Triage) adalah tindakan untuk memilah atau mengelompokkan


pasien/korban berdasarkan beratnya cidera, kemunkinan untuk hidup, dan
keberhasilan tindakan berdasarkan sumber daya dan sarana yang tersedia
pada pasien penanganan darurat non bencana dan bencana.

2. Tujuan 1. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pasien yang datang


ke Unit Gawat Darurat, dokter, perawat bidan dengan cepat
melakukan seleksi pasien.
2. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan
pelayanan kesehatan secara tepat dan profesional.

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Jurang Mangu Nomor


445.4/0061/PKM-JM/2017 tentang Pelayanan Klinis

4. Referensi 1. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman keperawatan


Gawat Darurat Di Rumah Sakit. 2005.
2. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Tehnis
Penanganan Krisi Kesehatan Akibat Bencana.2009.
3. Palang Merah Indonesia Yogyakarta. Penanggulangan Penderita
Gawat Darurat. Yogyakarta. 2012.

5. Alat dan bahan 1. Tensi meter


2. Stetoskop
3. Penlight
4. Termometer
5. Lembar persetujuan/ informed concent

6. Prosedur 1. Dokter, perawat dan bidan menerima pasien


2. Dokter, perawat dan bidan melakukan penilaian kesadaran, ventilasi
dan perfusi selama kurang dari 60 detik.
3. Perawat/ bidan melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital
4. Dokter, perawat dan bidan memberikan tanda sesuai dengan
pengelompokkan
triase :

a. Prioritas ke empat (Hitam)/P0 (0)


Pasien mengalami cedera mematikan dan akan meninggal meski

1/3
mendapat pertolongan. Misalnya : Luka bakar derajat 3 hampir
diseluruh tubuh, kerusakan organ vital, dsb
b. Prioritas Pertama (merah)/P1
Penderita sakit berat/cedara berat dan memerlukan penilaian cepat
dan tindakan medik atau transport segera untuk menyelamatkan
hidupnya. Misalnya : gagal ginjal, henti jantung, luka bakar berat,
perdarahan parah dan cedera kepala.
c. Prioritas Kedua (Kuning)/P2
Pasien memerlukan bantuan, namun dengan sakit atau cedera
dengan tingkat yang kurang berat dan dipastikan tidak akan
mengalami ancaman jiwa dalam waktu yang dekat. Misalnya :
cedera abdomen tanpa syock, luka bakar ringan, fraktur atau patah
tulang tanpa syock.
d. Prioritas ketiga (Hijau)/P3
Pasien dengan cedera minor atau tingkat penyakit yang tidak
membutuhkan pertolongan segera serta tidak mengancam nyawa
dan tidak menimbulkan kecacatan.
5. Keluarga pasien mendaftar ditempat registrasi pasien dan petugas
registrasi mencatat identitas pasien pada rekam medis pasien antara
lain: nama, umur, jenis kelamin, alamat dan tanggal masuk.
6. Dokter memeriksa pasien dan membuat permintaan pemeriksaan
penunjang yang diperlukan serta menentukan diagnosa kerja.
7. Setelah memeriksa dokter menegakkan diagnosa, memberikan
pengobatan dan tindakan.
8. Apabila membutuhkan rujukan segera rujuk ke Rumah sakit rujukan
terdekat.

7. Diagram Alir -

8. Unit Terkait 1. Unit Pendaftaran dan Rekam Medis


2. Unit Gawat Darurat
3. Unit BP Umum
4. Unit Farmasi
5. Unit KIA
6. Laboratorium

9. Dokumen Terkait 1. Rekam medis


2. Formulir Informed Consent

2/3
10. Rekaman Historis
Perubahan No. Yang Isi perubahan Tgl. Mulai
diubah Diberlakukan
1. Nomor SOP/UKP.VIII/PKM-JM/ 04 Juli 2017
SOP 0064

2. Kop SOP Kop SOP menyatu


terpisah dengan isi SOP
dengan
isi SOP

3/3

Anda mungkin juga menyukai