Anda di halaman 1dari 3

TRIASE

No. dokumen : 440/SOP/649/404.102.013/2023


No. Revisi : 01
SOP Tanggal Terbit : 02 JANUARI 2023
Halaman : 1/3
drg. Retno Dewi S, MM
Puskesmas NIP.19760206 200312 2005
Kendal

1. Pengertian Triase adalah tindakan memilah / mengelompokkan pasien berdasarkan kondisi pasien,
antara lain: beratnya cidera, kemungkinan untuk hidup, dan keberhasilan tindakan, serta
berdasarkan sumber daya ( SDM dan sarana ) yang tersedia.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan triase di ruang gawat
darurat Puskesmas Kendal.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Kendal No. 118.4/05.07/404.102.014/2022 Tentang Kebijakan
Pelayanan Klinis di Puskesmas Kendal.
4. Referensi Buku Panduan BTCLS tahun 2017 Jakarta Medical Servis 119 Training Division.
5. Prosedure/ 1. Dokter atau perawat menerima pasien yang datang di Ruangan Gawat Darurat dan
langkah-
Tindakan.
langkah
2. Dokter atau perawat melakukan anamnesa kepada pasien / keluarga / pengantar.
3. Dokter atau perawat memeriksa pasien singkat dan cepat ( selintas ) untuk
menentukan derajat kegawatannya.
4. Dokter atau perawat memeriksa pasien di luar ruang triase ( di depan gedung ruangan
gawat darurat ) apabila jumlah pasien melebihi kapasitas ruangan.
5. Dokter atau perawat memberikan kode warna menurut kegawatannya:
 Segera -immediate ( 1 ) – Merah. Pasien mengalami cidera mengancam jiwa yang
kemungkinan besar dapat hidup bila ditolong segera, misalnya : Tension
pneumothorax, distress pernafasan ( RR < 30x / mnt ), perdarahan internal vasa
besar, combustio tingkat II dan III > 25% dsb.
 Tunda – delayed ( II ) – Kuning . potensial mengancam nyawa atau fungsi vital bila
tidak segera ditangani dalam jangka waktu singkat. Penanganan dan pemindahan
bersifat jangan terlambat, misalnya : Perdarahan laserasi terkontrol, fraktur tertutup
pada ekstremitas dengan perdarahan terkontrol, luka bakar < 25% dsb.
 Minimal ( III ) - Hijau. Perlu penanganan seperti pelayanan biasa. Penanganan dan
pemindahan bersifat terakhir, misalnya Laserasi minor, memar dan lecet, luka bakar
superfisial.
 Expextant ( 0 ) – Hitam . Pasien mengalami cedera mematikan dan akan meninggal
meski mendapat pertolongan. Misalnya : Luka bakar derajat 3 hampir diseluruh
tubuh, kerusakan organ vital dan lain-lain.
6. Dokter atau perawat memprioritaskan pelayanan sesuai dengan urutan warna :
merah, kuning, hijau dan hitam.
7. Dokter atau perawat langsung memberikan tindakan diruang gawat darurat apabila
triase merah. Apabila memerlukan tindakan medis / fasilitas peralatan lebih lanjut,
pasien dirujuk kerumah sakit setelah dilakukan stabilisasi.
8. Dokter atau perawat memberikan tindakan pada pasien dengan kategori triase kuning
yang dapat menunggu giliran setelah pasien dengan kategori triase merah selesai
ditangani.
9. Dokter atau perawat memindahkan pasien dengan kategori triase hijau ke rawat jalan.
10.Dokter atau perawat memulangkan pasien yang sudah membaik.
11.Dokter atau perawat mengembalikan pasien kategori triase hitam ( sudah meninggal )
kepada keluarga, atau jika diperlukan pemeriksaan forensik kepada keluarga, atau
jika diperlukan pemeriksaan forensik maka jenazah dikirim kerumah sakit yang
memiliki bagian forensik.
12. Dokter atau perawat melakukan dokumentasi pada Rekam Medis.
6. Diagram Alir
Dokter atau perawat
Menerima pasien

Dokter atau perawat melakukan triase

Dokter atau perawat memberi label triase pada


RM dan melakukan tata laksana

Dokter atau perawat


Melakukan dokumentasi pada
RM

7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan

8. Unit Terkait Ruangan Gawat darurat dan tindakan, Ruang Persalinan, Ruang Pemeriksaan Umum.
9. Dokumen Terkait Rekam Medis

10.Rekaman histori No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan


perubahan
1. Kebijakan SK Kepala Puskesmas
Kendal No.
118.4/05.07/404.102.01
4/2022 Tentang
Kebijakan Pelayanan
Klinis di Puskesmas
Kendal

Anda mungkin juga menyukai