Anda di halaman 1dari 3

TRIASE

No. : 445/343/SOP/PKM-
Dokumen SDH/I/2023
No. Revisi : 0/0
SOP
Tanggal : 1 Januari 2023
Terbit
Halaman : 1/3

UPTD
POPON HERLINA, S.KM
PUSKESMAS NIP. 19790806 200604 2 005
SODONGHILIR

1. Pengertian Triase (Triage) adalah tindakan untuk memilih / mengelompokan


pasien / korban berdasar beratnya cidera, kemungkinan untuk hidup,
dan keberhasilan tindakan berdasar sumber daya dan sarana yang
tersedia pada penanganan pasien darurat non bencana dan bencana.
2. Tujuan Sebagai acuan menentukan prioritas pelayanan medis pasien dengan
mendahulukan penderita yang lebih gawat bukan yang datang lebih
dulu.
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Sodonghilir Nomor :
445/262/SK/PKM.SDH/I/2023 tentang Triase di UPTD Puskesmas
Sodonghilir
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 43 Tahun 2019 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat.
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik klinik
Dokter Fasyankes
5. Prosedur/ 1. Petugas menerima pasien.
Langkah-
2. Petugas melakukan anamnese dan pemeriksaan singkat dan cepat
langkah
(kesadaran, ventilasi, perfusi) untuk menentukan derajat
kegawatannya. Oleh paramedis yang terlatih / dokter.
3. Petugas meminta keluarga pasien menandatangani inform concent
(penandatangan persetujuan tindakan)
4. Petugas memberikan tanda sesuai dengan pengelompokan triase :
a. Prioritas Nol ( Hitam ) / P0
Pasien meninggal atau cidera parah yang jelas tidak mungkin
untuk diselamatkan.
b. Prioritas Pertama ( Merah ) / P1
Penderita cedera berat dan memerlukan penilaian cepat dan

-1-
tindakan medis atau transport segera untuk menyelamatkan
hidupnya. Misalnya : gagal ginjal, henti jantung, luka bakar
berat, perdarahan parah dan cidera kepala berat.
c. Prioritas Kedua ( Kuning ) / P2
Pasien memerlukan bantuan, namun dengan cedera dan
tingkat yang kurang berat dan dipastikan tidak akan
mengalami ancaman jiwa dalam waktu dekat. Miasalnya :
cidera abdomen tanpa syok, luka bakar ringan, fraktur atau
patah tulang tanpa syok.
d. Prioritas Ketiga ( Hijau ) / P3
Pasien dengan cidera minor dan tingkat penyakit yang tidak
membutuhkan pertolongan segera serta tidak mengancam
nyawa dan tidak menimbulkan kecacatan.
5. Petugas memprioritaskan pelayanan sesuai dengan urutan
prioritas : P1, P2, P3
6. Petugas langsung memberikan penanganan tindakan pada pasien
P1 ( Merah).
7. Petugas merujuk ke rumah sakit apabila pasien P1 ( merah )
memerlukan rujukan.
8. Petugas memberikan tindakan medis pada pasien P2 ( kuning )
apabila memerlukan tindakan medis, apabila petugas terbatas
menunggu pasien P1 ( merah ) ditangani.
9. Petugas memindahkan pasien kategori P3 ( hijau ) ke periksa
rawat jalan.
6. Bagan alir
Dilakukan Anamnesa
Petugas
dan Pemeriksaan Fisik
Menerima Pasien

Informed Consen

Triase

P0 (Hitam) : P1 Cedera P2 (Kuning) : P3 (Hijau) :


Meninggal Merah : Cedera Cedera
Cedera Berat Sedang Ringan

Ditangani Rawat Jalan


Rujuk
Di Rawat

-2-
7. Hal-hal yang 1. Ketepatan dalam menentukan tingkat kegawat daruratan pasien
perlu
2. Ketepatan penanganan pasien
diperhatikan

8. Unit terkait 1. Ruang Pendaftaran dan Rekam Medik


2. Ruang Tindakan dan Gawat Darurat

9. Dokumen Rekam Medis


terkait

10. Rekaman No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai


historis diberlakukan
perubahan

-3-

Anda mungkin juga menyukai