Anda di halaman 1dari 4

SKRINING TRIAGE

No. Dokumen No. Revisi Halaman


052/SPO/KKE/VI/2017 0 1/4

Tanggal Terbit

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

12 Juni 2017
Pengertian Triage adalah proses penilaian pasien berdasarkan tingkat kegawatan
dan jenis penyakitnya untuk ditentukan apakah pasien perlu ditangani
dengan segera dan ditentukan tempat penanganannya.

Tujuan 1. Agar setiap pasien yang datang ke IGD (Instalasi Gawat Darurat)
dapat segera ditangani dengan cepat dan tepat sesuai dengan jenis
kasus dan tingkat kegawatannya.
2. Tercapainya kinerja yang efektif, efisien dan cepat dalam
penanganan triage.

Kebijakan 1. Peraturan Direktur Nomor 118/PER/2017 tentang Kebijakan Akses


ke Rumah Sakit dan Kontinuitas Pelayanan
2. Peraturan Direktur Nomor 128/PER/2017 tentang Panduan Triage di
Rumah Sakit Indriati Solo Baru.

Prosedur A. Persiapan
1. Petugas triage.
2. Tempat sesuai dengan kriteria triage.
B. Pelaksanaan
1. Lakukan anamnesis dan pemeriksaan singkat dan cepat
(selintas) untuk menentukan derajat kegawatannya oleh dokter
jaga dan/ perawat IGD,sesuai kriteria triase sebagai berikut:
a. Triage Level I (kritis/mengancam nyawa/resusitasi) adalah
pasien berada dalam keadaan kritis dan mengancam nyawa
atau anggota badannya menjadi cacat bila tidak segera
SKRINING TRIAGE

No. Dokumen No. Revisi Halaman


052/SPO/KKE/VI/2017 0 2/4

Tanggal Terbit

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

12 Juni 2017
Prosedur mendapat pertolongan atau tindakan darurat segera.
b. Triage level II (gawat darurat/emergensi) adalah pasien
berada dalam keadaan gawat, akan kritis dan mengancam
nyawa bila tidak segera mendapatkan pertolongan atau
tindakan darurat dalam waktu 10 menit.
c. Triage level III (urgent) adalah pasien berada dalam keadaan
tidak stabil, Ada potensi untuk merugikan hasil jika pengobatan
waktu kritis tidak dimulai dalam waktu 30 menit.
d. Triage level IV (less urgent) adalah pasien datang dengan
keadaan stabil, tidak mengancam nyawa, dan tidak
memerlukan tindakan segera tetapi masih ada potensi untuk
merugikan hasil jika pengobatan waktu kritis tidak dimulai dalam
waktu 1 jam / 60 menit.
e. Triage level V (non-urgent) adalah pasien datang dengan
kondisi pasien kronis atau hasil klinis tidak akan signifikan
terpengaruh jika penilaian dan pengobatan tertunda hingga 2
jam / 120 menit.
2. Lakukan penilaian terhadap pasien untuk dapat ditentukan
tingkat kegawatannya sesuai dengan level (apabila pasien
datang bersamaan dalam jumlah lebih dari 3 orang).
3. Tangani terlebih dulu pasien dengan tingkat kegawatan lebih
tinggi.
SKRINING TRIAGE

No. Dokumen No. Revisi Halaman


052/SPO/KKE/VI/2017 0 3/4

Tanggal Terbit

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

12 Juni 2017
Prosedur 4. Lakukan skrining triage di luar ruang triage (di depan ruang IGD)
bila jumlah penderita/korban yang ada lebih dari 50 orang.
5. Tentukan tingkat kegawatan pasien yaitu level I, II, III, IV, V
6. Lakukan penanganan sesuai dengan tingkat kegawatannya yaitu
dengan urutan level I, II, III, IV, dan V
7. Lakukan seleksi pasien dengan memberikan label berwarna
merah/kuning/hijau/hitam, bila dalam keadaan bencana.
8. Berikan pengobatan segera di ruang resusitasi IGD, apabila
pasien/korban masuk dalam kategori triage level 1 dan 2 (label
merah), tetapi bila memerlukan tindakan medis lebih lanjut,
pasien/ korban dapat dipindahkan ke ruang operasi atau dirujuk
ke rumah sakit lain.
9. Pindahkan ke ruang tindakan atau ruang observasi di IGD, bila
pasien dengan kategori triage kuning yang memerlukan tindakan
medis lebih lanjut.
10. Pindahkan ke ruang observasi di IGD atau ke rawat jalan, untuk
pasien dengan kategori triage level 4 dan 5 (label hijau) atau bila
sudah memungkinkan untuk dipulangkan, maka penderita/korban
dapat diperbolehkan untuk pulang.
11. Pindahkan ke kamar jenazah, untuk pasien dengan kategori
triage label hitam.
SKRINING TRIAGE

No. Dokumen No. Revisi Halaman


052/SPO/KKE/VI/2017 0 4/4

Tanggal Terbit

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

12 Juni 2017
Unit terkait 1. IGD
2. Pendaftaran
3. Rawat Inap
4. Kasir

Anda mungkin juga menyukai