PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pedoman Manajemen Mutu ini menjelaskan secara garis besar sistem manajemen mutu
Klinik Pratama AZ-ZAHRA. Semua ketentuan maupun persyaratan serta kebijakan yang
tertuang dalam Pedoman Manajemen ini merupakan acuan untuk menjalankan kegiatan
operasional KlinikPratama AZ-ZAHRA.
Penerapan sistem manajemen mutu dimaksudkan untuk menjadikan gambaran secara
umum sistem manajemen mutu dalam mencapai komitmen mutu, sasaran mutu, serta
kepuasan pelanggan sehingga tujuan Klinik Pratama AZ-ZAHRa secara keseluruhan dalam
aspek mutu tercapai.
1. Profil organisasi/ klinik
a. Gambaran umum organisasi
Klinik Pratama AZ-ZAHRA adalah klinik swasta milik CV. AZ ZAHRA
yang berdomisili di Komp. Purnabakti Sitanala RT 03/03 Kecamatan
Neglasari Kota Tangerang, Tlp. (021) 55761827 dan berdiri berdasarklan
surat izin Klinik dari Dinas Kesehatan Kota Tangerang dengan No: 445.5 /
Kep-20 / BPPMPT / KLINIK/2014 berlaku dari tanggal 03 September 2014
sampai dengan 03 September 2019.
Dan adapun tenaga medis yang ada di klinik kami :
Dokter Gigi
Nama : drg. Ardyni Febri Kusrianti
Alamat : Jln. Tanjung Raya 1/30 RT 002/007 Kel.Perak
Barat Kec: rembangan, Kota Surabaya
1
No.Surat Izin Praktek : 446/drg.152/SIP.I/DPMPTSP/2017
Bidan
Nama : bd. Marthia Ikhlasiah, SST, MKM
Alamat : Komp. Purnabakti Sitanala n0.17 Rt 03/03
No.Surat Izin Praktek : 446/927/DKK/BD. 005. 2014
b. Visi organisasi
“PELAYAN PRIMA ERORIENTASI PADA KESEHATAN IBU DAN ANAK
DI KECAMATAN NEGLASARI KOTA TANGERANG 2022”
c. Misi organisasi
- Melaksanakan pelayanan kesehatan ibu dan anak secara komprehensif yang
terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat
- Melakukan inovasi pelayanan khususnya pada bidang kesehatan ibu dan anak
sesuai dengan perkembangan ilmu dan kebutuhan masyarakat
- Melakukan eningkatan mutu pelayanan dengan menyediakan sumber daya
manusia yang kompeten di bidangnya dengan pendidikan serta pelatihan yang
berkesinambungan
- Berperan aktif dalam meggerakkan pembangunanberwawasan kesehatan di
sekitar wilayah kerja klinik
d. Motto
“KEPUASAN ANDA KEBANGGAN KAMI”
2. Kebijakan mutu:
a. Kebijakan mutu adalah pernyataan resmi Klinik Pratama AZ-ZAHRA yang memuat
komitmen mutu dan kepedulian terhadap kepuasan pelanggan.
b. Isi Kebijakan mutu sejalan dengan visi - misi atau tujuan Klinik Pratama AZ-
ZAHRA
c. Kebijakan mutu menjadi acuan untuk menetapkan sasaran mutu, mengevaluasi
pencapaian sasaran serta acuan perbaikan yang akan dilakukan .
d. Kebijakan mutu disosialisasikan dan dipastikan dipahami oleh seluruh karyawan
Klinik
2
e. Kebijakan mutu ditinjau secara berkala untuk menjamin kesesuaiannya
B. Ruang Lingkup:
Pedoman Manajemen Mutu ini digunakan pada seluruh pelayanan Klinik Pratama AZ-
ZAHRA, meliputi Upaya kesehatan Perorangan (UKP) serta upaya kesehatan masyarakat
(UKM) yang meliputi : persyaratan umum sistem manajemen mutu, tanggung jawab
manajemen, manajemen sumber daya, proses pelayanan yang terdiri dari penyelenggaraan
Upaya Kesehatan Masyarakat dan Pelayanan Klinis. Dalam penyelenggaraan UKM dan
pelayanan klinis memperhatikan keselamatan sasaran/pasien dengan menerapkan
manajemen risiko.
3
C. Tujuan:
Panduan mutu ini disusun sebagai acuan bagi Klinik Pratama AZ-ZAHRA dalam
membangun sistem manajemen mutu baik untuk penyelenggaraan UKM maupun untuk
penyelenggaraan pelayanan klinis.
4
o. Sarana
p. Prasaran
BAB II
A. Persyaratan umum:
Klinik Pratama AZ-ZAHRA menetapkan, mendokumentasikan, memelihara sistem
manajemen mutu sesuai dengan standar akreditasi klinik. Sistem ini disusun untuk
memastikan telah diterapkannya persyaratan pengendalian terhadap proses-proses
penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat baik penyelenggaraan upaya klinik maupun
pelayananan klinis, yang meliputi kejelasan proses pelayanan dan interaksi proses dalam
penyelenggaraan pelayananan, kejelasan penanggung jawab, penyediaan sumber daya,
penyelenggaraan pelayanan itu sendiri mulai dari perencanaan yang berdasar kebutuhan
masyarakat/pelanggan, verifikasi terhadap rencana yang disusun, pelaksanaan pelayanan,
dan verifi kasi terhadap proses pelayanan dan hasilhasil yang dicapai, monitoring dan
evaluasi serta upaya penyempurnaan yang berkesinambungan.
B. Pengendalian dokumen:
Secara umum dokumen-dokumen dalam system manajemen mutu yang disusun meliputi :
Dokumen level 1: Kebijakan, dokumen level 2: pedoman/manual, dokumen level 3: standar
prosedur operasional, dan dokumen level 4: rekaman-rekaman sebagai catatan sebagai
akibat pelaksanaan kebijakan, pedoman, dan prosedur.
Prosedur Pengendalian Dokumen mengatur hal-hal sebagai berikut :
- Cara pembuatan dokumen
- Cara pengesahan dokumen sebelum digunakan
- Peninjauan ulang dan revisi dokumen
- Penempatan/ penggunaan dokumen
- Identifikasi dan ketelusuran dokumen
- Penyimpanan dokumen yang sudah tidak berlaku
5
C. Pengendalian rekaman
Semua rekaman/arsip/catatan mutu dikelola dengan baik .
- Rekaman adalah dokumen berisi informasi historis yang timbul dari kegiatan
yang telah dilaksanakan.
- Tujuan pengendalian rekaman adalah untuk memastikan semua data kegiatan
dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk perbaikan.
- Rekaman dipastikan teridentifikasi dengan jelas dan ditata dengan rapi
sehingga mudah dan cepat ditemukan bila diperlukan.
- Rekaman yang ada pada unit dikendalikan oleh masing-masing koordinator unit
pelayanan/ program.
6
BAB III
A. Komitmen manajemen
Penaggung jawab klinik, penanggung jawab manajemen mutu, penanggung jawab
upaya, penanggung jawab pelayanan klinis, dan seluruh karyawan Klinik Pratama AZ-
ZAHRA bertanggung jawab untuk menerapkan seluruh persyaratan yang ada pada manual
mutu ini. Untuk itu maka diwajibkan Kepala Klinik dan koordinator unit
pelayanan/program untuk:
C. Kebijakan mutu:
a) Kebijakan mutu adalah pernyataan resmi Klinik Pratama AZ-ZAHRA yang memuat
komitmen mutu dan kepedulian terhadap kepuasan pelanggan.
7
b) Isi Kebijakan mutu sejalan dengan visi - misi atau tujuan Klinik
c) Kebijakan mutu menjadi acuan untuk menetapkan sasaran mutu, mengevaluasi
pencapaian sasaran serta acuan perbaikan yang akan dilakukan .
d) Kebijakan mutu disosialisasikan dan dipastikan dipahami oleh seluruh karyawan Klinik
e) Kebijakan mutu ditinjau secara berkala untuk menjamin kesesuaiannya
8
a) Setiap pegawai Struktural dan staf pelaksana dipastikan memahami tugas, tanggung
jawab dan wewenangnya.
b) Uraian tugas, tanggung jawab & wewenang dibuat oleh Kepala Klinik
c) Dokumen uraian tugas dipegang oleh staf yang bersangkutan dan salinan disimpan
di Unit Tata Usaha Klinik.
d) Dokumen uraian tugas harus dikendalikan, isinya diperbarui bila terjadi perubahan
proses pekerjaan.
e) Uraian tugas dibuat berdasarkan Tupoksi yang ada.
Wakil Manajemen mendapat otoritas yang cukup untuk menjalankan tugas dan
tanggung jawabnya sbb :
G. Komunikasi internal
9
Komunikasi internal antar pimpinan dengan karyawan merupakan kegiatan yang sangat
penting untuk menunjang mekanisme kerja, karenanya sistem komunikasi dipastikan diatur
dengan baik. Komunikasi internal dilakukan dengan cara workshop (minilokakarya),
pertemuan, diskusi, email, sms, memo dan media lain yang tepat untuk melakukan
komunikasi
10
BAB IV
TINJAUAN MANAJEMEN
A. Umum: Rapat tinjauan manajemen dilakukan minimal dua kali dalam setahun.
B. Masukan tinjauan manajemen meliputi :
1. Hasil audit
2. Umpan balik pelanggan
3. Kinerja proses
4. Pencapaian sasaran mutu
5. Status tindakan koreksi dan pencegahan yang dilakukan
6. Tindak lanjut tehadap hasil tinjauan manajemen yang Lalu
7. Perubahan terhadap Kebijakan mutu
8. Perubahan yang perlu dilakukan terhadap system manajemen mutu/sistem pelayanan
C. Luaran tinjauan: Hasil yang diharap dari tinjauan manajemen adalah peningkatan efektivitas
sistem manajemen mutu, peningkatan pelayanan terkait dengan persyaratan pelanggan, dan
identifikasi perubahan-perubahan, termasuk penyediaan sumber daya yang perlu dilakukan.
11
BAB V
12
d) Mengevaluasi efektif/ tidaknya tindakan yang telah diambil
D. Lingkungan kerja
a) Lingkungan tempat kerja dikendalikan
b) Pengendalian lingkungan kerja dimaksudkan agar lingkungan kerja senantiasa dalam
keadaan rapi, bersih, aman dan nyaman.
c) Karyawan dan pimpinan berkewajiban mengupayakan dan menjamin agar lingkungan
kerjanya terkendali.
d) Pengendalian lingkungan kerja dimaksudkan untuk mendukung komitmen mutu dan
kepuasan pelanggan dan untuk mencapai kesesuaian terhadap persyaratan proses
pelayanan yang telah ditetapkan.
e) Kepala Klinik mewajibkan semua karyawan untuk menjalankan program tata graha
(5R= Ringkas – Rapih – Resik –Rawat – Rajin)
13
f) Setiap Koordinator Unit bertanggung jawab untuk memastikan program 5 R dipahami
dan dijalankan oleh seluruh karyawan pada setiap unit kerjanya.
BAB VI
PENYELENGGARA PELAYAN
14
3. Pembelian/pengadaan barang terkait dengan pelayanan klinis:
a. Proses pembelian
Klinik Pratama AZ-ZAHRA menjamin bahwa setiap barang yang dibeli sesuai
dengan persyaratan-persyaratan yang ditetapkan.
Kepala Klinik menetapkan prosedur pengadaan barang di Klinik
15
d) Sebelum pengadaan barang dilaksanakan semua persyaratan produk harus dibahas
secara jelas.
e) Perencanaan pengadaan barang harus terlebih dahulu dibuat sebelum dilaksanakan.
f) Bila kegiatan pengadaan barang melibatkan unit-unit yang lain, maka harus
dipastikan adanya kejelasan pengaturan mengenai keterlibatan/wewenang unit-unit
terkait.
g) Komunikasi pada semua tahap kegiatan pengadaan barang harus tercatat.
16
b) Persetujuan peralatan dan kualifiksi karyawan.
c) Penggunaan prosedur dan metode yang dispesifikan
d) Kebutuhan untuk catatan-catatan
e) Validasi ulang
17
i) Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis
j) Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama
hal ini tersebut tidak mengganggu pasien lainnya.
k) Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di
klinik
l) Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan klinik terhadap dirinya
m) Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dianut
n) Mendapatkan perlindungan atas rahasia kedokteran termasuk kerahasiaan
rekam medik
o) Mendapatkan akses terhadap isi rekam medis
p) Memberikan persetujuan atau menolak untuk menjadi bagian dalam suatu
penelitian kesehatan
q) Menyampaikan keluhan atau pengaduan atas pelayanan yang diterima
r) Mengeluhkan pelayanan klinik yang tidak sesuai standar pelayanan melalui
media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
s) Menggugat dan/atau menuntut klinik apabila klinik diduga memberikan
pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata ataupun
pidana
Kewajiban Pasien
a) Mentaati segala peraturan yang berlaku di Klinik
b) Menggunakan fasilitas klinik secara bertanggung jawab
c) Menghormati hak-hak pasien lain, pengunjung dan hak tenaga kesehatan serta
petugas lainnya yang bekerja di klinik
d) Memberikan informasi yang jujur, lengkap dan akurat sesuai kemampuan dan
pengetahuannya tentang masalah kesehatannya
e) Memberikan informasi mengenai kemampuan finansial dan jaminan
kesehatan yang dimilikinya
18
f) Mematuhi rencana terapi yang direkomendasikan oleh tenaga kesehatan di
klinik dan disetujui oleh pasien yang bersangkutan setelah mendapatkan
penjelasan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
19
5. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien:
a. Penilaian indikator kinerja klinis
Indikator mutu layanan klinis
3 Kepuasan pelanggan ≥ 90 %
20
Penilaian indikator kinerja Klinis
Standar 100 %
21
Judul Buka pelayanan sesuai ketentuan
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Standar 60 menit
Kepuasan pelanggan
22
Frekuensi Setiap bulan
pengumpulan data
Standar ≥ 90 %
Standar <30 %
23
Penanggung jawab Koordinator apotek
pengumpulan data
Racikan
Standar <60 %
24
Tujuan Tergambarnya kejadian kesalahan dalam pemberian
obat
Definisi operasional Kesalahan pemberian obat meliputi :
1. Salah dalam memberikan jenis obat
2. Salah dalam memberikan dosis
3. Salah orang
4. Salah jumlah
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan data
Standar 100 %
25
pengumpulan data
Standar 100 %
26
(N tidak kurang dari 100)
27
adalah nama ibunya. atau perawatan pada
pasien
Identifikasi
dilakukan sebelum
memeriksa pasien,
pemberian obat,
perawatan,
pengambilan darah
atau spesimen,dan
lain-lain
28
penggunaan APD Ketersediaan APD
harus selalu ada
29
Memastikan kesesuaian sistem manajemen mutu
Melakukan perbaikan secara terus-menerus
g. Metode pemantauan/ pengukuran /analisa /perbaikan dipastikan sesuai dengan
tujuan.
b) Audit internal
Tujuan audit adalah untuk memastikan sistem manajemen mutu
diimplementasikan secara efektif dan hasilnya sesuai dengan yang telah
direncanakan
- Tim audit dibentuk oleh Manajemen Representatif dan disahkan oleh Kepala
Klinik dan dibekali pelatihan yang cukup sebelum melaksanakan audit.
- Program audit direncanakan oleh ketua tim audit dengan mempertimbangkan
tingkat kepentingan dan kekritisan unit yang akan diaudit
- Audit harus dilakukan secara sistematis, objektif, terencana dan terdokumentasi
serta mengedepankan integritas dan independensi.
- Audit harus dilakukan sesuai dengan prosedur audit yang telah ditetapkan.
30
keabsahannya. Metode yang digunakan harus dapat dibuktikan kemampuannya
untuk mencapai hasil yang telah direncanakan. Bila hasil yang direncanakan tidak
tercapai maka tindakan koreksi dan pencegahannya harus dilakukan untuk
memastikan kesesuaian terhadap produk.
31
Mengizinkan penggunaan/pengiriman atas persetujuan
Diproses ulang
g) Ketidak-sesuaian dan tindakan yang diambil harus dicatat
h) Bilamana pelayanan/program Klinik tidak sesuai diperbaiki maka harus
dilakukan verifikasi ulang.
i) Bilamana Pelayanan/program Klinik tidak sesuai telah terlanjur diterima
pelanggan, maka klinik harus mengambil langkah-langkah yang sesuai untuk
menangani akibat /potensi akibatnya.
4) Analisis data
a) Data-data proses atau implementasi sistem manajemen mutu harus dikelola
dengan baik
b) Data dianalisa dengan menggunakan teknik-teknik yang sesuai, misalkan
menggunakan teknik statistik.
c) Analisa data dilakukan oleh setiap Koordinator Unit/Program, kegiatannya
untuk mengetahui tingkat kinerja masing-masing proses/melihat kesenjangan-
kesenjangan yang ada sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikan.
d) Prosedur analisa data dibuat oleh MR dan menjadi acuan bagi semua fungsi
lainnya.
e) Hasil analisa data harus mengarah pada pengidentifikasian ketidak-sesuaian
ketidak-efektifan dan tindakan-tindakan perbaikan yang diperlukan.
f) Data dianalisa antara lain untuk memantau :
Kepuasan pelanggan
Kesesuaian terhadap persyaratan Pelayanan Klinik
Karakteristik dan kecenderungan proses,Pelayanan Klinik
Kinerja Pemasok
Sebagai dasar untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
32
a) Seluruh karyawan dan koordinator wajib melakukan perbaikan secara terus
menerus terhadap efektivitas sistem manajemen mutu sesuai dengan tugas,
tanggung jawab dan wewenangnya.
b) Semua perbaikan mengacu pada komitmen yang tertuang dalam kebijakan
mutu,sasaran mutu, hasil audit, analisa data tindakan koreksi dan prevensi serta
tinjauan manajemen.
33
BAB VII
PENUTUP
Demikian Pedoman Manajemen mutu ini dibuat dan telah disahkan oleh
penanggung jawab Klinik untuk dijadikan acuan dalam bertindak dan mengambil
keputusan dalam rangka menjalankan sistem manajemen serta tugas, tanggung jawab
masing-masing sesuai dengan kapasitas dan wewenang yang telah diberikan.
34