Anda di halaman 1dari 51

dr. Nico A. Lumenta, K.

Nefro, MM, MHKes


Komisi Akreditasi Rumah Sakit
Visi – Misi – Nilai
KARS

(Renstra KARS 2018-2023)


Visi
Menjadi badan akreditasi Indonesia yang dipercaya untuk melakukan akreditasi
internasional dan di daerah-daerah sulit.

Misi
1. Membimbing dan membantu rumah sakit untuk meningkatkan mutu pelayanan dan
keselamatan pasien melalui akreditasi.
2. Menyelenggarakan akreditasi internasional untuk RS-RS Indonesia yang membutuhkan
dan RS di negara-negara asing yang dekat dengan Indonesia.
3. Mendukung aktif pemerataan pelayanan kesehatan untuk mendukung fasilitas di
tempat jauh dan kegiatan JKN.
4. Mendukung aktif pengembangan kurikulum pendidikan staf klinis yang memberikan
asuhan kepada pasien untuk mutu pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien.

Nilai
Integritas, Profesionalisme, Komitmen, Kerjasama tim dan Tanggung jawab sosial
Acuan SNARS Edisi 1

Penusunan SNARS Edisi 1 mengambil acuan acuan sbb:


• Prinsip-prinsip standar akreditasi dari ISQua
• Peraturan perUUan termasuk pedoman dan panduan di tingkat nasional
baik dari pemerintah maupun profesi yang wajib dipatuhi dan
dilaksanakan oleh RS di Indonesia
• Standar akreditasi JCI edisi 4 dan edisi 5
• Standar akreditasi rumah sakit KARS versi 2012
• Hasil kajian hasil survei dari standar dan elemen yang sulit dipenuhi
oleh RS di Indonesia
4
Pengelompokan SNARS Edisi 1

I. SASARAN KESELAMATAN PASIEN


SASARAN 1 : Mengidentifikasi pasien dengan benar
SASARAN 2 : Meningkatkan komunikasi yang efektif
SASARAN 3 : Meningkatkan keamanan obat-obatan yang harus
diwaspadai (High Alert Medications)
SASARAN 4 : Memastikan lokasi pembedahan yang benar,
prosedur yang benar, pembedahan pada pasien
yang benar.
SASARAN 5 : Mengurangi risiko infeksi terkait
pelayanan kesehatan
SASARAN 6 : Mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh
II. STANDAR PELAYANAN BERFOKUS PASIEN
1. Akses ke Rumah Sakit dan Kontinuitas Pelayanan (ARK)
2. Hak Pasien dan Keluarga (HPK)
3. Asesmen Pasien (AP)
4. Pelayanan dan Asuhan Pasien (PAP)
5. Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)
6. Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat (PKPO)
7. Manajemen Komunikasi dan Edukasi (MKE) 5
Pengelompokan SNARS Edisi 1

III. STANDAR MANAJEMEN RUMAH SAKIT


1. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
2. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
3. Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS)
4. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
5. Kompetensi dan Kewenangan Staf (KKS)
6. Manajemen Informasi dan Rekam Medis (MIRM)
IV. PROGRAM NASIONAL
1. Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi.
2. Menurukan Angka Kesakitan HIV/AIDS.
3. Menurukan Angka Kesakitan TB
4. Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA)
5. Pelayanan Geriatri
V. INTEGRASI PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM PELAYANAN DI RUMAH
SAKIT (IPKP)

Total : 338 Standar – 1353 EP 6


Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1
Jml Jml
No Bab
Std EP
1 Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) 10 36
2 Akses ke Rumah Sakit & Kontinuitas Pelayanan (ARK) 23 100
3 Hak Pasien & Keluarga (HPK) 27 100
4 Asesmen Pasien (AP) 39 163
5 Pelayanan & Asuhan Pasien (PAP) 21 81
6 Pelayanan Anestesi & Bedah (PAB) 20 71
7 Pelayanan Kefarmasian & Penggunaan Obat (PKPO) 21 80
8 Manajemen Komunikasi & Edukasi (MKE) 13 49
9 Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien (PMKP) 19 80
10 Pencegahan & Pengendalian Infeksi (PPI) 28 107
11 Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS) 28 127
12 Manajemen Fasilitas & Keselamatan (MFK) 24 105
13 Kompetensi & Kewenangan Staf (KKS) 26 96
14 Manajemen Informasi & Rekam Medis (MIRM) 21 77
15 Program Nasional 12 58
16 Integrasi Pendidikan Kes dlm Pelayanan RS (IPKP) 6 23
TOTAL JUMLAH STANDAR & ELEMEN PENILAIAN 338 1353
JANGKAR PEMBIMBING SNARS Ed 1
Dr. dr. Sutoto, MKes SKP, HPK, PKPO, KKS (A-3)
MKE, MIRM, ProgNas, (A-4)
dr. Djoti Atmodjo, SpA, MARS
Dokumentasi Akreditasi RS
dr. Luwiharsih, MSc PMKP, TKRS, MFK, PPI (A-2)
dr. Nico A Lumenta, K.Nefro, MM, MHKes APK, AP, PAP, PAB (A-1)
RS.Pendidikan
Geriartri
dr. Djoni Darmadjaja, SpB, MARS PPRA (A-5)
(Pengendalian, Pencegahan,
Resistensi Antimikroba)

SK Ketua Eksekutif KARS no 09/KARS/SK/1/2016, 7 Jan 2016


Jangkar Pembimbing Standar Akreditasi Rumah Sakit Versi 2012 adalah orang yang
bertanggungjawab untuk pengertian & interpretasi, dan memutuskan, serta menyusun materi
presentasi dari bab yang menjadi tanggung jawabnya.
8
Surveior
Surveior akreditasi terdiri dari :
¨ Surveior Manajemen yaitu tenaga medis yang ahli perumah sakitan
¨ Surveior Medis yaitu para dokter spesialis
¨ Surveior Keperawatan yaitu para perawat.
¨ Surveior lainnya : ahli rekam medis, apoteker, dan lain sebagainya akan ditugaskan bila ada survei
terfokus yang memerlukan keahliannya.
S.Manajemen S.Medis S.Keperawatan
Std EP Std EP Std EP
PKPO 21 80 ARK 23 100 HPK 27 100
PMKP 19 80 AP 39 163 MKE 13 49
TKRS 28 127 PAP 21 80 PPI 28 107
MFK 24 105 PAB 20 71 SKP 10 36
KKS 26 96 Prog.Nas 12 58 MIRM 21 77
IPKP 6 23
Total 118 488 121 496 99 369
Total : 338 Standar – 1353 EP (v2012:S323,EP1237) 9
Sistem Akreditasi
1 Pola Vertikal & Horizontal
Dalam akreditasi maupun ISO dikenal adanya Vertical dan Horizontal audit.
(Hammar, H: ISO 9001 Horizontal audit vs. vertical audit, 9001 Academy, 2010.
Coonen, E: Approaching accreditation of a PGD centre, ESHRE Campus symposium, 2010.)

• Standar “fokus” pada unit pelayanan : a.l. IGD,


v Sistem ICU, IBS, IRN, IRJ, Lab, Radiologi dsb
Akreditasi • Survei sesuai dgn pola standar, secara vertikal
Vertikal “masuk” mendalami masing2 unit, telusur &
penilaian bersifat vertikal
• Standar ditekankan pada proses pelayanan yg
diterima pasien
v Sistem • Survei menelusuri proses2 a.l.
Akreditasi o pada pasien dan kegiatan pelayanannya
Horizontal o pada kegiatan penerapan standar manajemen
• Dibantu dengan ReDOWSKo, Skenario, Ceklis
yang bersifat horizontal 10
2 Sistem Pokja Akreditasi
“Pathway” Akreditasi : Pola Vertikal dan Horizontal
15/16 Pokja

Pola Vertikal
Pokja : anggotanya sebanyak mungkin dari unit2 terkait bab,
mendalami/menguasai Bab (Std-EP), àpola vertikal, menjadi Nara Sumber di RSnya

Unit

Unit Unit
RS
Unit
Unit
Unit

Pola Horizontal
• Pola pikir Pokja harus juga Horizontal
• Redowsko - Skenario
Bab Bab.. • Std-EP link Horizontal ke Std-EP/Bab
Bab dst
PMKP lain
Bab Prog
ARK Bab.. • Penerapan Bab/Std tersebar secara
Bab Nas
SKP
Horizontal di unit2, terintegrasi, dgn
koordinasi, utk mencapai
keseragaman yan
Pola Asuhan Pasien Terintegrasi
3 Integrasi Horizontal & Vertikal

v Integrasi Intra-Inter PPA


(AP 4, SKP 2, TKRS 3.2, MKE 5)
d1 v Integrasi Inter Unit
S E
NAR (PAP 2, ARK 3.1, TKRS 3.2, MKE 5)
S
v Integrasi PPA-Pasien
(HPK 2, 2.1, 2.2, AP 4, MKE 6)
àIntegrasi Horizontal & Vertikal

1. Patient Engagement & Empowerment


2. DPJP sbg Clinical Leader
3. PPA sbg Tim, Kolaborasi Interprofesional
4. CPPT – Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi
5. Kolaborasi Pendidikan Pasien
6. Manajer Pelayanan Pasien / Case Manager
7. Integrated Clinical Pathway
8. Integrated Discharge Planning
Kepemimpinan RS SNARS Edisi 1
dalam SNARS Ed 1
(à Faktor dependen keberhasilan
penerapan standar)
Pokja – Pokja
Vertikal-pendalaman; Horizontal-”Skenario”
Etika
Budaya
Leadership SDM/Staf RS
Manajemen/ Sistem
Pengelolaan yg
Penerapan Standar kompleks
Ø Kepemimpinan yg efektif ditentukan oleh sinergi yg -Kegiatan Pelayanan RS
positif antara Pemilik RS, Direktur RS, Para Pimpinan QS
di RS dan Kepala unit kerja & unit pelayanan.
Ø Direktur RS secara kolaboratif mengoperasionalkan KARS
RS bersama dgn para pimpinan, kepala unit kerja &
unit pelayanan utk mencapai visi misi yg ditetapkan
dan memiliki tangg-jwb dlm pengelolaan manajemen
Akreditasi Paripurna
peningkatan mutu dan keselamatan pasien,
manajemen kontrak serta manajemen sumber daya.
(TKRS)
(Nico Lumenta, 2017)
Survei : jumlah hari, jumlah surveior
JUMLAH RSNP/ JUMLAH JENIS SURVEIOR
TEMPAT TIDUR RSP* HARI SURVEIOR MJ* MD* PW*
SURVEI
Kurang dari 100 RSNP 4 hari 3 orang 1 1 1
Kurang dari 100 RSP 4 hari 3 orang 1 1 1
Kurang dari 100 RSK 4 hari 3 orang 1 1 1
101 – 300 RSNP 4 hari 3 orang 1 1 1
101 – 300 RSP 4 hari 4 orang 1 2 1
101 – 300 RSK 4 hari 3 orang 1 1 1
301 – 700 RSNP 4 hari 5 orang 2 2 1
301 – 700 RSP 5 hari 6 orang 2 2 2
301 – 700 RSK 4 hari 4 orang 1 2 1
701 – 1000 RSNP 5 hari 6 orang 2 2 2
701 – 1000 RSP 5 hari 7 orang 2 3 2
701 – 1000 RSK 5 hari 6 orang 2 2 2
Lebih dari 1000 RSNP 5 hari 7 orang 2 3 2
Lebih dari 1000 RSP 5 hari 9 orang 3 3 3
Lebih dari 1000 RSK 5 hari 7 orang 2 3 2
Kelas A Khusus RSP 4 hari 6 orang 2 2 2
RSNP=RS Non Pendidikan, RSP=RSPendidikan (utama, afiliasi dan satelit), RSK=RS Khusus, MJ=Surveior 14
Manajemen, MD=Surveior Medis, PW=Surveior Perawat)
Survei à Asesmen à Capaian RS
Capaian • Paripurna
• Utama
RS • Madya
15/16 Bab • Dasar

Ketua Eksekutif
Dewan Penilai
Bila ada
Capaian % Diskrepansi
Konsilor signifikan
Rekomendasi Bab
Laporan
Fakta Survei
Analisis Skor

ReDOWSKo
Standar
EP
ß Asesmen Surveior
vPENDAFTARAN Co n t o h P Pendaftaran Rajal, Ranap
emberian
Skor
*Standar ARK 2.
RS menetapkan regulasi yg mengatur proses pasien masuk RS utk rawat inap dan
proses pendaftaran rawat jalan.

Elemen Penilaian ARK 2.


1. Ada regulasi ttg proses pendaftaran pasien rawat jalan, pasien rawat inap, pasien gawat
darurat, proses penerimaan pasien GD ke unit rawat inap, menahan pasien utk observasi
dan mengelola pasien bila tidak tersedia tempat tidur pada unit yg dituju maupun diseluruh
RS. (R)
2. Ada pelaksanaan proses penerimaan pasien ranap dan pendaftaran rajal. (D,W)
3. Ada pelaksanaan proses penerimaan pasien GD ke unit ranap. (D,W)
4. Ada pelaksanaan proses menahan pasien utk observasi. (D,W)
5. Ada pelaksanaan proses mengelola pasien bila tidak tersedia tempat tidur pd unit yg dituju
maupun diseluruh RS. (D,W)
6. Staf memahami dan melaksanakan semua proses sesuai regulasi. (D,W)
7. Ada pelaksanaan sistem pendaftaran rajal dan ranap secara online. (D,W) (lihat Std MIRM
1)

16
ARK.2
Elemen Penilaian Telusur Skor
1. Ada regulasi tentang proses R Regulasi tentang pendaftaran pasien rawat jalan, 10 TL
pendaftaran pasien rawat jalan, pasien pasien rawat inap, pasien gawat darurat, proses 5 TS
rawat inap, pasien gawat darurat, proses penerimaan pasien gawat darurat ke unit rawat 0 TT
penerimaan pasien gawat darurat ke unit inap, menahan pasien untuk observasi dan
rawat inap, menahan pasien untuk mengelola pasien bila tidak tersedia tempat tidur
observasi dan mengelola pasien bila tidak pada unit yang dituju maupun di seluruh rumah
tersedia tempat tidur pada unit yang sakit, termasuk EP 7.
dituju maupun di seluruh rumah sakit. (R)
2. Ada pelaksanaan proses penerimaan D Bukti tentang proses pelaksanaan penerimaan 10 TL
pasien rawat inap dan pendaftaran rawat pasien rawat inap dan rawat jalan 5 TS
jalan. (D,W) W • Staf medis, Staf keperawatan, Pasien 0 TT
3. Ada pelaksanaan proses penerimaan D Bukti tentang proses pelaksanaan penerimaan 10 TL
pasien gawat darurat ke unit rawat inap. pasien gawat darurat ke unit rawat inap. 5 TS
(D,W) W • Staf medis, Staf keperawatan, Pasien 0 TT
4. Ada pelaksanaan proses menahan D Bukti tentang penetapan dan pelaksanaan menahan 10 TL
pasien untuk observasi. (D,W) pasien untuk observasi termasuk 5 TS
edukasinya,perhatikan juga ARK 1.2. 0 TT
W • Staf medis, Staf keperawatan, Pasien
17
p ro s e s skorin g… …
Disku s i- C o n to h Std ARK.2
Elemen Penilaian Telusur Skor
1. Ada regulasi tentang … R • Regulasi tentang pendaftaran... 10
2. Ada pelaksanaan proses.. D, W • Bukti tentang proses pelaksanaan... 10
3.Ada pelaksanaan proses…. D,W • Bukti tentang proses pelaksanaan... 5
4. Ada pelaksanaan proses… D,W • Bukti tentang penetapan dan pelaksanaan… 5
5. Ada pelaksanaan…. (D,W) D Bukti tentang... 10
W • Staf medis, Staf keperawatan
6. Staf memahami… (D,W) D Bukti tentang pelaksanaan…. 5
W • Staf medis, Staf keperawatan, ….
7. Ada pelaks system… (D,W) D Bukti tentang pelaks.... 10
W • Staf admisi, Pasien/keluarga

Skor Total Skor ARK 2 = 55


utk EP 10 5 0 Nilai : 55/70 = 79 %
100% 80% 20%
Nilai Std ARK 2 = 79 %

Bab ARK : 23 Standar & 100 Elemen Penilaian.


Total skor EP=825 à Capaian Nilai Bab ARK : 825 / 1000 = 82,50 %
18
Nilai Bab

Nilai
utk Bab
%
100% 80% 60% 20%
M
Pa fo M ini
ss r
Re ini m
fo ing m ma al
ra C ed l P
r ial Cri a C as s
Ch ite ha ing
ap ria of ter pt Cr
te a C ia er ite
r ha ria
pt
er
q Remedial :
*Hospital may proceed for remedial (re-survei) 3 – 6 months, for
Chapters that has minimal 60 % or more
*Hospital may wave this process, than accreditation status will applied.
Program Chapter Status Criteria

1. Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) Paripurna 15 Ch


2. Akses ke Rumah Sakit dan Kontinuitas Pelayanan Excellence @>80%
(ARK)
3. Hak Pasien dan Keluarga (HPK)
4. Asesmen Pasien (AP) 12 Ch
5. Pelayanan dan Asuhan Pasien (PAP) Utama @>80%
6. Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB) Advance 3 Ch @ >
Regular

7. Pelayanan Kefarm & Penggunn Obat(PKPO)


8. Manajemen Komunikasi dan Edukasi (MKE)
20%
9. Peningkatn Mutu &Keselmtn Pasien (PMKP) 8 Ch @ >
10. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
Madya 80%
11. Tata Kelola Rumah Sakit (TKRS)
12. Manajemen Fasilitas &Keselamatan (MFK)
Intermediate 7 Ch @ >
13. Kompetensi & Kewenangan Staf (KKS) 20%
14. Manajemen Informasi dan Rekam Medis (MIRM)
15. Program Nasional
4 Ch @ >
16. Integrasi Pendidikan Kesehatan dalam Pelayanan Dasar 80%
RS (IPKP) Basic 11 Ch
@>20%
1. Hak Pasien dan Keluarga (HPK)
2019 Perdana 2. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) Perdana 4 Ch @ >
/Khusus 3. Kompetensi & Kewenangan Staf (KKS) Beginner 80% 20
4. Sasaran Keselamatan Pasien (SKP)
Web
Web based
based
Process of Determination
Determination Accreditation
Accreditation Award
Award Process
“Two(Dec
tiers2015)
method”
(Dec 2015)

Surveyors Survey
Web
MJ, MD, PW Reports Upload Councilor process :
- Offline / Online
- Review reports
- Submit

Email
e
Councilor Coordinator :

ov

submit
pr
- Review

ail
Ap

Em
ail - Verify
Em - Submit

Exec Councillor – MJ
Secretariate
Chairman: Councillor –
Surveyor approval Counc
cetak Coordinator MD
Coord
Councillor –
Bila perlu PW
1. Surat Pernyataan Koordinator
Dewan penilai Konsilor
(Jangkar) 2. Surveior membaca kembali hasil
Konsilor utk pembelajaran
PENENTUAN KELULUSAN RS
DALAM AKREDITASI RS

BILA TAK
PENILAIAN OLEH ADA PERBEDAAN DIUMUM
KONSILOR KAN
PENILAIAN 0LEH
SURVEIOR (MELALUI SISTEM
IT KARS. BILA ADA
(DI UPLOAD PERBEDAAN
KONSILOR TIDAK DIUMUM
DALAM SISTEM DEWAN
TAHU NAMA RS
I.T KARS PENILAI KAN
DAN
SURVEIORNYA)

22
dr. Nico A. Lumenta, K.Nefro, MM, MHKes
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
q Berbagai aspek penting asuhan pasien dalam SNARS Edisi 1 (Standar Nasional
Akreditasi RS) adalah a.l.
• dilakukan oleh banyak profesi & sebagai tim,
• terintegrasi, diperlukan kolaborasi interprofesional,
• aspek care dan cure
• keperawatan adalah profesi “24/7” dgn penekanan pd care
(CARE = Commitment – Attention – Respons – Empathy)
• profesi medis dgn penekanan pd cure
• identifikasi kebutuhan pelayanan pasien,
• keterlibatan dan pemberdayaan pasien yang didukung oleh sistem pendukungnya,
• kemandirian pasien, kualitas hidup,
• keseragaman pelayanan
• termasuk reimbursemen yang sesuai dan memadai
q Konsep yg mendasari standar asuhan pasien yg memenuhi SNARS adalah Patient
Centred Care. Salah satu pintu masuk adalah BPIS, Bila Pasien Itu Saya.
Pengertian:

Asuhan Pasien 4.0 : adalah asuhan pasien, yang modern,


terkini di Rumah Sakit dan distandarkan dalam SNARS Edisi
1
• Berbasis Pelayanan Berfokus Pasien / PCC dan Asuhan
Pasien Terintegrasi
• Dilaksanakan oleh PPA sebagai tim, yang berkolaborasi
interprofessional dengan kompetensi untuk berkolaborasi
• Dilaksanakan dengan DNA of Care :
Safety, Quality, Culture
• Asuhan pasiennya didokumentasikan terintegrasi melalui
IT dalam SIRSAK dan SISMADAK (KARS, 2018)
*To Err Is Human, Wak “Selama setahun, setiap hari 268 pasien
eU
p Ca
Building a Safer Health System, IOM, 2000 ll. ranap meninggal krn IKP yg dpt dicegah…”
1.Safe.
2.Effective.
Crossing the Quality Chasm: 6 Sasaran Perbaikan
3.Patient-centered.
4.Timely.
A New Health System for the 21st Century, IOM, 2001 Asuhan Pasien 5.Efficient.
6.Equitable.
1. Hormati nilai2, pilihan dan kebutuhan pasien
The 8 Picker Principles of PCC 8 Prinsip Asuhan Pasien utk PCC 2.
3.
Koordinasi dan integrasi asuhan
Informasi, komunikasi dan edukasi
4. Kenyamanan fisik
5. Dukungan emosional
Perspektif Pasien
PCC : Core Concept PCC 2 Konsep Inti PCC Perspektif PPA
6.
7.
Keterlibatan keluarga & teman2
Asuhan yg berkelanjutan dan transisi yg lancar
8. Akses terhadap pelayanan.

WHO Patients for Patient Safety, Jakarta Declaration, 2007 8 Deklarasi PFPS 1.Berdayakan & Libatkan
Pasien
2.Perkuat Kepemimpinan &
Akuntabilitas
WHO Global Strategy on Integrated People-centred Health 5 Strategi 3.Reorientasi Paradigma :
PCC
DNA of Care Services 2016-2026 PCC 4.Asuhan Pasien Terintegrasi
5.Ciptakan Lingkungan yg
• Safety Memberdayakan

• Quality
(Nico Lumenta, KARS
2018) • Culture
SNARS Ed 1 : PCC dan Asuhan Pasien Terintegrasi -8 Aspek Implementasi PCC
-IT System : Sismadak & Sirsak
Patient Centred Care

Patient Centred Care

No decision about me without me

Patients for Patient Safety

Provider Centred Care


Patient Engagement &
First Do No Harm Empowerment
• BPIS : “Bila Pasien Itu
PPA •
Saya”
Patient Voice
à Reorientasi • Patient Experience
paradigma asuhan • Personalized Perfect Care
• Patient-reported outcome
measure (PROM)
Conceptual framework for integrated
people-centred health services
IPCHS

2014
(WHO global strategy on integrated people-centred health services 2016-2026, July 2015)
WHO global strategy on integrated people-
centred health services: an overview
IPCHS

2014
(WHO global strategy on integrated people-centred health services 2016-2026, July 2015)
WHO global strategy on integrated people-centred
health services 2016-2026, July 2015
IPCHS Rumah Sakit
Strategic Goal 1 Berdayakan dan Libatkan
Empowering & Engaging People Pasien-Keluarga

Strategic Goal 2 Tingkatkan-Perkuat


Strenghtening Governance & Kepemimpinan &
Accountabilty Akuntablitas

Strategic Goal 3 Reorientasi Paradigma


Reorienting the Model of Care Asuhan à PCC

Strategic Goal 4 Asuhan Pasien


Coordinating Services Terintegrasi

Strategic Goal 5 Ciptakan Lingkungan yg


Creating an Enabling Environment Memberdayakan/Kondusif
2014
•Conway,J et al. 2006. Partnering with
Patients and Families To Design a
Patient- and Family-Centered Health
Care System, A Roadmap for the
Future. Institute for Patient- and Family-
Centered Care.
•Standar Akreditasi RS v.2012, KARS,
SNARS Ed 1, 2018
•Nico Lumenta, Sintesis berbagai
literatur, 2015
Pelaksanaan sehari-hari :
1. Patient Engagement & Empowerment. (HPK, ARK, PAP, MKE)

2. DPJP sbg Clinical Leader. (PAP, AP)

3. PPA sbg Tim, Kolaborasi Interprofesional. (AP, PAP, MKE)

4. CPPT–Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi.(AP,PAP)


5. Kolaborasi Pendidikan Pasien. (MKE)

6. Manajer Pelayanan Pasien / Case Manager. (ARK, PAP)

7. Integrated Clinical Pathway. (PMKP)

8. Integrated Discharge Planning. (ARK)


Profesional Pemberi Asuhan Clinical
PPA Team Leader CE PAT
Dalam SNARS Ed 1
DPJP NT I
ER ENT
ED
CA
RE

PPJA
Apoteker

PPA
Profesional Pemberi Asuhan :
Tugas Mandiri,
• Mereka yg secara langsung
memberikan asuhan kpd pasien, Lainnya Dietisien Tugas Kolaboratif,
a.l. DPJP, PPJA, Dietisien, Tugas Delegatif
Apoteker, dan Lainnya.
• Kompetensi Profesi & Kolaborasi
Interprofesional
• Tugas Mandiri, Tugas Kolaboratif, (KARS, 2018)
Tugas Delegatif/Mandat
RENUNGKAN PERBEDAAN : PPA DAN PASIEN
PPA :
§ Menjalani pendidikan bertahun2, kompeten,
memiliki kewenangan PPA
: ub
a
§ Pelayanan pasien dijalankan dgn standar, rutin, m e n h pa ra d
jadi i
homogen, serba jelas. “ be r gm a “ m
pa rt e
§ Aktivitas individu PPA hanya 1 shift ner” layani”
*B P
IS* dgn pas pasien
ien
Pasien :
§ Masuk RS seperti masuk “hutan”, relatif banyak yg
tidak jelas, pengalaman baru….
§ Pasien tidak “pernah” melalui “pendidikan untuk
menjadi pasien” !!!
§ Relatif tidak punya kewenangan ikut ambil keputusan, “Hutan”
harus ikut “kata” dokter…
§ Ada rasa cemas, ngeri, bingung, takut. PCC : N
o decis
§ Di RS, hanya Pasien yg menjalani “3 shift” !! ion abo
u t me w
ithout m
e
KARS
spektif
Per ien
Pas What are the Core Concepts of Patient Centered Care?

1. Dignity and Respect. Health care practitioners listen to and honor patient and family
perspectives and choices. Patient and family knowledge, values, beliefs and cultural
backgrounds are incorporated into the planning and delivery of care.
2. Information Sharing. Health care practitioners communicate and share complete and
unbiased information with patients and families in ways that are affirming and useful.
Patients and families receive timely, complete, and accurate information in order to
effectively participate in care and decision-making.
3. Participation. Patients and families are encouraged and supported in participating in
care and decision-making at the level they choose.
4. Collaboration. Patients and families are also included on an institution-wide basis.
Health care leaders collaborate with patients and families in policy and program
development, implementation, and evaluation; in health care facility design; and in
professional education, as well as in the delivery of care.

Conway,J et al: Partnering with Patients and Families To Design a Patient- and Family-Centered Health Care
System, A Roadmap for the Future. Institute for Patient- and Family-Centered Care, 2010
Perspektif Core Concepts of
Pasien Patient Centered Care
1. Martabat dan Respek.
• Profesional Pemberi Asuhan mendengarkan, menghormati & menghargai pandangan serta
pilihan pasien & keluarga.
• Pengetahuan, nilai-nilai, kepercayaan, latar belakang kultural pasien & keluarga dimasukkan
dlm perencanaan pelayanan dan pemberian pelayanan kesehatan
2. Berbagi informasi.
• Profesional Pemberi Asuhan mengkomunikasikan dan berbagi informasi secara lengkap
pasien & keluarga.
• Pasien & keluarga menerima informasi tepat waktu, lengkap, dan akurat
• Dgn 3 asesmen: metode, substansi/kebutuhan edukasi, konfirmasi
3. Partisipasi.
• Pasien & keluarga didorong dan didukung utk berpartisipasi dlm asuhan, pengambilan
keputusan & pilihan mereka
4. Kolaborasi / kerjasama.
• Pimpinan pelayanan kesehatan bekerjasama dgn pasien & keluarga dalam pengembangan,
implementasi dan evaluasi kebijakan dan program;

Conway,J et al: Partnering with Patients and Families To Design a Patient- and Family-Centered Health Care
System, A Roadmap for the Future. Institute for Patient- and Family-Centered Care, 2010
Perspektif
Profesional Core Concepts of Patient Centered Care
Pemberi Asuhan
1. Berpartner dengan Pasien
• Keputusan klinis berdasarkan (juga) nilai-nilai pasien
• BPIS : Bila Pasien Itu Saya
• Komitmen
2. PPA merupakan Tim Interdisiplin dgn Kolaborasi Interprofesional
• Profesional Pemberi Asuhan diposisikan mengelilingi pasien bekerja sebagai Tim dgn
Kolaborasi Interprofesional
• Tugas Mandiri, Kolaboratif, Delegatif
• Kompetensi Profesi dan Kompetensi Kolaborasi Interprofesional yang memadai
3. DPJP adalah Clinical Leader.
• DPJP menyusun kerangka asuhan, melakukan koordinasi, kolaborasi, sintesis, interpretasi,
review dan mengintegrasikan asuhan pasien
4. Asuhan Pasien Terintegrasi
• Asuhan pasien terintegrasi oleh PPA dgn DPJP sbg Clinical Leader

(Nico Lumenta, Sintesis berbagai referensi, 2015)


PPA
Person Centred Care
Core Concept

lin

B
er P
ip

pa as
is
In PA
rd

r t ie
Dignity &

P
te

ne n
r
Respect

dg
im

n
T
=
Infor-
mation Partici-

PPA
PPA

Sharing pation

si n
=

ra ie
C

eg as
Collaboration
lin
D al

nt P
PJ L
ic

ri n
P ea

Te uha
s
A
Profesional Pemberi Asuhan :
de

mereka yg secara langsung


r

memberikan asuhan kpd pasien, a.l.


dokter, perawat, bidan, ahli gizi,
apoteker, psikolog klinis, penata
anestesi, terapis fisik dsb
PPA (Nico Lumenta, 2015)
Standar HPK dan PCC

• Std HPK.1. : Ada regulasi bahwa RS bertangg-jwb dan mendukung hak


pasien & keluarga selama dalam asuhan.
• Std HPK.1.1. : RS memberikan asuhan dgn menghargai agama, keyakinan
dan nilai2 pribadi pasien, serta merespons permintaan yg berkaitan dgn
bimbingan kerohanian.
• Std HPK. 2. : RS menetapkan regulasi dan proses utk mendukung partisipasi
pasien & keluarga di dalam proses asuhan.
• Std HPK.2.1. : Pasien diberitahu ttg semua aspek asuhan medis dan
tindakan.
• Std HPK.2.2. : Pasien & keluarga menerima informasi ttg penyakit, rencana
tindakan, dan DPJP serta para PPA lainnya agar mereka dapat memutuskan
tentang asuhannya.
• Std HPK.2.3. : RS memberitahu pasien & keluarganya ttg hak dan tang-jwb
mereka yg berhubungan dgn penolakan atau tidak melanjutkan pengobatan.

40
Standar HPK dan PCC
• Std HPK.2.4. : RS menghormati keinginan dan pilihan pasien utk menolak
pelayanan resusitasi, menunda, atau melepas BHD (DNR)
• Std HPK.2.5. : RS mendukung hak pasien thd asesmen dan manajemen nyeri yg
tepat.
• Std HPK.2.6. : RS mendukung hak pasien utk mendapatkan pelayanan yg penuh
hormat dan penuh kasih sayang pada akhir kehidupannya.
• Std HPK.3. : RS memberikan penjelasan kpd pasien & keluarganya ttg proses utk
menerima, menanggapi, dan menindaklanjuti bila ada pasien menyampaikan
keluhan, konflik, serta perbedaan pendapat ttg pelayanan pasien. RS juga
menginformasikan ttg hak pasien utk berpartisipasi dalam proses ini.
• Std HPK.4. : Semua pasien diberi tahu ttg hak serta kewajiban dgn metode dan
bahasa yg mudah dimengerti.
• Informed consent : HPK 5.1, 5.2, 5.3.

41
Standar MKE dan PCC

• Std MKE 2. : RS memberikan informasi kpd pasien & keluarga ttg jenis
asuhan dan pelayanan, serta akses utk mendapatkan yan.
• Std MKE 3.: Komunikasi dan edukasi kpd pasien & keluarga diberikan
dalam format serta bahasa yg mudah dimengerti.
• Std MKE 5.: Informasi asuhan pasien dan hasil asuhan dikomunikasikan
antar staf klinis selama bekerja dalam sif atau antarsif.
• Std MKE 6.: RS menyediakan edukasi utk menunjang partisipasi
pasien & keluarga dalam proses asuhan.

42
Standar MKE dan PCC

• Std MKE 8.: Agar edukasi pasien & keluarga dapat efektif maka staf
harus melakukan asesmen kemampuan, kemauan belajar, dan
kebutuhan edukasi yg dicatat di dalam rekam medis.
• Std MKE 9.: Pemberian edukasi merupakan bgn penting dlm proses
asuhan kpd pasien.
• Std MKE 10.: Edukasi pasien & keluarga termasuk topik berikut ini,
terkait dgn yan pasien: penggunaan obat yg aman, penggunaan
peralatan medis yg aman, potensi interaksi antara obat dan makanan,
pedoman nutrisi, manajemen nyeri, dan teknik rehabilitasi.
• Std MKE 11.: Metode edukasi mempertimbangkan nilai2 dan pilihan
pasien & keluarga, serta memperkenankan interaksi yang memadai
antara pasien-keluarga dan staf klinis agar edukasi efektif dilaksanakan.

43
Standar ARK dan PCC
• Std ARK 1. : RS menetapkan regulasi ttg penerimaan pasien diranap atau
pemeriksaan pasien dirajal sesuai dgn kebutuhan pelayanan kesehatan yg
telah diidentifikasi sesuai dgn misi serta sumber daya RS yg ada.
• Std ARK 1.3. : RS mempertimbangkan kebutuhan klinis pasien dan memberi
tahu pasien jika terjadi penundaan dan kelambatan dan penundaan
pelaksanaan tindakan/ pengobatan dan/atau pemeriksaan penunjang
diagnostik.
• Std ARK 2.1. : Saat admisi, pasien & keluarga pasien dijelaskan ttg rencana
asuhan, hasil yg diharapkan dari asuhan, dan perkiraan biayanya.
• Std ARK 3.1. : RS menetapkan regulasi utk melaksanakan proses
kesinambungan pelayanan di RS dan koordinasi diantara profesional pemberi
asuhan (PPA) dibantu oleh manajer pelayanan pasien (MPP)/Case Manager.
• Std ARK 4. : RS menetapkan regulasi melaksanakan proses pemulangan
pasien (discharge) dari RS berdasar atas kondisi kesehatan pasien dan
kebutuhan kesinambungan asuhan atau tindakan.

44
Standar AP dan PCC

• Std AP 2.1. : RS menetapkan regulasi hasil asesmen ulang dicatat di


rekam medis dan didokumentasikan dengan baik dan dapat dengan
cepat dan mudah ditemukan kembali dalam rekam medis. à CPPT.
• Std AP 4. : Profesional Pemberi Asuhan (PPA) bekerja secara tim
memberikan asuhan pasien terintegrasi, masing2 melakukan asesmen
berbasis pengumpulan Informasi, melakukan analisis utk membuat
rencana asuhan (IAR), dgn DPJP sebagai ketua tim asuhan yg
mengintegrasikan asuhan, termasuk menentukan prioritas kebutuhan
mendesak bagi pasien rawat inap.

45
Standar PAP dan PCC

• Std PAP 2. : Ditetapkan proses utk melakukan integrasi serta koordinasi


pelayanan dan asuhan kepada setiap pasien.
• Std PAP 2.1. : Rencana asuhan individual setiap pasien dibuat dan di
dokumentasikan.
• Std PAP 6. : RS menetapkan pelayanan pasien untuk mengatasi nyeri.
• Std PAP 7. : Dilakukan asesmen dan asesmen ulang thd pasien dalam
tahap terminal & keluarganya sesuai dgn kebutuhan mereka.
• Std PAP 7.1. : RS memberikan pelayanan pasien dalam tahap terminal
dgn memperhatikan kebutuhan pasien & keluarga serta mengoptimalkan
kenyamanan dan martabat pasien yg didokumentasikan dalam rekam
medis.

46
Kepemimpinan RS SNARS Edisi 1
dalam SNARS Ed 1

Pokja – Pokja
Etika
Budaya
Leadership SDM RS
Sistem
Manajemen/ yg
Pengelolaan kompleks
Penerapan Standar
*Kepemimpinan yg efektif ditentukan oleh - Kegiatan Pelayanan RS
sinergi yg positif antara Pemilik RS, Direktur
RS, Para Pimpinan di RS dan Kepala unit kerja
& unit pelayanan.
*Direktur RS secara kolaboratif KARS
mengoperasionalkan RS bersama dgn para
pimpinan, kepala unit kerja & unit pelayanan
utk mencapai visi misi yg ditetapkan dan
Akreditasi Paripurna
memiliki tangg-jwb dlm pengelolaan
manajemen peningkatan mutu dan
keselamatan pasien, manajemen kontrak serta
manajemen sumber daya. (TKRS) (Nico Lumenta, 2017)
Asuhan Pasien : “DNA of Care”
Profesional Pemberi Asuhan perlu memiliki DNA of Care

I. SASARAN KESELAMATAN PASIEN

Safety II. KELOMPOK STANDAR


PELAYANAN BERFOKUS PADA
Diperoleh dan PASIEN

tumbuh melalui
Quality penerapan
III. KELOMPOK STANDAR
MANAJEMEN RS

SNARS Ed 1
IV. PROGRAM NASIONAL
Culture
V. INTEGRASI PENDIDIKAN
KESEHATAN DALAM PELAYANAN

(Hardy, P. 2017. Patient voice and DNA of Care, ISQua Conference, London.
(KARS. 2018. SNARS Edisi 1)
KARS. 2018. SNARS edisi 1.)
Governing board/
representasi pemilik

Direktur/Direksi RS

Kepala Bidang/Divisi

Kepala
Departemen/Unit/Instalasi

KARS
PEMILIK
(Pemerintah/Swasta)

DIREKTUR/DIREKSI
RS

KEPALA BIDANG/DIVISI à Medis, Keperawatan,


penunjang medis, administrasi dan lainnya

KEPALA UNIT/DEPARTEMEN/INSTALASI PELAYANAN

Budaya Keselamatan
& Etika

KARS
dr. Nico A. Lumenta, K.Nefro, MM, MHKes
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
51

Anda mungkin juga menyukai