Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN PASIEN TERINTEGRASI

Septa Mariani 20210309058


Arie Patramanda 20210309063
Ryan Permana Putra 20210309066
Mutiara Meilyn Pane 20210309070
Febrian Tan Jaya 20210309105
Reny Sari Marlina 20210309112
• Banyak Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) di rumah sakit disebabkan
karena masalah komunikasi termasuk di bagian keperawatan. Data dari hasil
RCA salah satu rumah sakit di Amerika menunjukkan: 65% sentinel event,
(90% penyebabnya adalah komunikasi dan 50% terjadi pada saat serah
terima informasi pasien (JCI, 2006)
• Rekam medis memfasilitasi dan mencerminkan integrasi dan koordinasi
perawatan. Secara khusus, setiap praktisi kesehatan: perawat, dokter, ahli
terapi, ahli gizi dan professional kesehatan lainnya mencatat pengamatan,
pengobatan, hasil atau kesimpulan dari pertemuan/ diskusi tim perawatan
pasien dalam catatan perkembangan yang berorientasi masalah dalam
bentuk SOAP dengan formulir yang sama dalam rekam medis, dengan ini
diharapkan dapat meningkatkan komunikasi antar professional kesehatan
(Iyer Patricia and Camp Nancy, 2004).

SEJARAH ASUHAN TERINTEGRASI


KENAPA PELAYANAN TERINTEGRASI ?
• Rumah sakit menetapkan bahwa semua staf medis,
keperawatan dan staf lain yang bertanggung jawab
atas pelayanan pasien, bekerja sama dalam
menganalisis dan mengintegrasikan asesmen pasien. (R)
• Pasien mungkin menjalani banyak jenis pemeriksaan
diluar dan didalam rumah sakit oleh berbagai unit kerja
dan berbagai pelayanan. Akibatnya, terdapat berbagai
informasi, hasil tes dan data lain di rekam medis pasien.
• Sangat bermanfaat bagi pasien, apabila staf yang
bertanggung jawab atas pasien bekerja sama
menganalisis temuan pada asesmen dan
mengkombinasikan informasi dalam suatu gambaran
komprehensif dari kondisi pasien.
• Dari kerja sama ini, kebutuhan pasien di identifikasi,
ditetapkan urutan kepentingannya, dan dibuat keputusan
pelayanan (Plan of Care).
PELAYANAN PASIEN KOMPLEKS

KARS Case Manager  menjaga Kontinuitas Pelayanan (yg kompleks)


Sumber: Slide Presentasi dr Djoni Sarmadjaja, SpB, FinaCS, MARS
• Setiap bagian harus dapat menuliskan pencatatan tersebut sesuai
dengan standar profesi masing-masing
• Seringkali informasi terputus  Informasi dalam catatan
perkembangan yang ditulis perawat sebagai bentuk implementasi
asuhan keperawatan seringkali tidak sampai kepada dokter/PPA
lainnya (lembaran pencatatannya terpisah)
• Dengan lembar dokumentasi yang terpisah  memerlukan waktu
lebih untuk membaca catatan perkembangan pasien yang di tulis
perawat oleh dokter/PPA lainnya atau sebaliknya, sehingga
memungkinkan komunikasi bisa terputus

Kondisi yang saat ini


• Konsep akreditasi rumah sakit dimana diatur bahwa rencana asuhan pasien harus dilaksanakan
terintegrasi.
• Sebagai Syarat pelaksanaan Pola pelayanan berfokus pada pasien (Patient Centered Care) Pasien
menjalani banyak jenis pemeriksaan oleh berbagai profesional pemberi asuhan (PPA), sehingga
terdapat berbagai informasi, hasil test dan data lain di rekam medis pasien.
• Sangat bermanfaat bagi pasien apabila PPA bekerjasama menganalisis temuan pada asesmen,
dan mengkombinasikan informasi dalam suatu gambaran yang komprehensif dari kondisi pasien.
• Integrasi dari asesmen akan memfasilitasi identifikasi kebutuhan pasien dan koordinasi pemberian
asuhan serta prioritas kebutuhan yang urgen.
• Asuhan yang terintegrasi diharapkan dapat meningkatkan komunikasi yang efektif antar profesi,
pencatatan dapat dilakukan lebih optimal karena semua profesi menulis pada dokumen yang
sama, meminimalkan mis komunikasi, menurunkan angka kejadian tidak diharapkan dan pada
akhirnya itu semua bertujuan untuk meningkatkan keselamatan pasien dan berdampak pada
peningkatan mutu pelayanan

DASAR PEMIKIRAN
Aspek Rekam Medis

Administrasi Medis Hukum Keuangan


Aspek Administrasi: Aspek Medis: karena Aspek Hukum: karena Aspek Keuangan karena
karena isi rekam medis catatan/rekaman tersebut menyangkut masalah mengandung
menyangkut tindakan dipergunakan sebagai jaminan kepastian data/informasi yang
berdasar atas wewenang dasar merencanakan hukum atas dasar dapat sebagai dasar
dan tanggung jawab pengobatan/asuhan yang keadilan dalam rangka pembiayaan.
sebagai tenaga harus diberikan kepada upaya menegakkan
Kesehatan professional seorang pasien. hukum serta penyediaan
pemberi asuhan (PPA) bahan tanda bukti untuk
dalam mencapai tujuan menegakan keadilan.
pelayanan Kesehatan.

Aspek Pendidikan: Informasi Aspek Dokumentasi: karena


dapat dipergunakan sebagai menyangkut sumber ingatan
bahan referensi pengajaran di yang harus didokumentasikan
bidang kesehatan dan dipakai sebagai bahan
pertanggungjawaban & laporan
RS
• Asuhan terintegrasi, juga dikenal sebagai kesehatan
terintegrasi, asuhan terkoordinasi, asuhan komprehensif,
asuhan tanpa batas, atau asuhan transmural, adalah tren di
seluruh dunia dalam reformasi asuhan kesehatan dan
pengaturan organisasi baru yang berfokus pada bentuk
penyediaan asuhan yang lebih terkoordinasi dan terintegrasi.
• Asuhan terpadu dapat dilihat sebagai respons terhadap
penyediaan layanan kesehatan dan sosial yang
terfragmentasi menjadi masalah yang diakui di banyak
sistem kesehatan.

DEFINISI
Implementasi Asuhan Pasien Terintegrasi
Asesmen Pasien (IAR)

Panduan Asuhan Pasien


Asuhan Pasien oleh PPA
Terintegrasi + SPO APT
Pemberian Pelayanan/
Implementasi & Rencana
Monitoring

PPA: DPJP membuat,menghimpun, dan


- Dokter menentukan prioritas asuhan pasien
- Perawat/Bidan
- Pharmacist
- Nutritionist
- Physiotherapist
Pencatatan Form asesmen & SOAP di Asuhan Pasien
CPPT diverifikasi DPJP 1x24 jam Terintegrasi
 Komponen dalam Asuhan Pasien Terintegrasi
A. PPA sbg Tim Interdisiplin dan DPJP
sebagai Clinical Leader, Kolaborasi
Interprofesional
B. Integrated Clinical Pathway
C. CPPT – Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi
D. Integrated Discharge Planning
E. Case Manager / Manajer Pelayanan
Pasien
F. Asuhan Gizi Terintegrasi
G. Keterlibatan Pasien – Keluarga
Sumber: KARS
A. PPA sbg Tim Interdisiplin dan
DPJP sebagai Clinical Leader,
Kolaborasi Interprofesional

Sumber: KARS
Model Tradisional Pelayanan Kesehatan
“Dokter =
Perawat
Fisio Captain of the ship”
terapi Apoteker

Radio
Dokter
grafer (DPJP) Pasien

Ahli
Analis Gizi
Lainnya

Pada Model tradisional pelayanan kesehatan,


Dokter merupakan unit sentral / pusat dalam model
pelayanan kesehatan, tetapi…..
Patient safety tidak terjamin !!
Sumber: KARS 12
Model Patient-centered Care
Staf Klinis
Perawat
“Dokter = Fisio
Team Leader” terapis Apoteker

“Interdisciplinary Dokter/
Asuhan Pasien
Team DPJP Ahli
Model” Integrasi Gizi

Radio
Kompetensi grafer Lainnya
Analis
yg memadai

Case
Manager

Sumber: KARS
1. Profesional Pemberi Asuhan
• TimInterdisiplin
• Tugas Mandiri, Tugas Kolaboratif, Tugas Delegatif
• Asesmen pasien dgn pola IAR
• Kolaborasi dan Kompetensi Interprofesional
• Kompetensi masing2 PPAmemadai
PPA • Kontribusi profesinya yg setara dlmfungsi
profesinya
2. DPJP sebagai Clinical Leader, sbg “motor”
Integrasi asuhan pasien
3. Rekam Medis : CPPT – Catatan
Perkembangan Pasien Terintegrasi
4. Asuhan dgn BPIS : Bila Pasien Itu Saya

Sumber: KARS
 Fungsi DPJ P se ba ga i Clinic a l Le a de r :
1. Merencanakan/mengarahkan kerangka pokok asuhan
2. Koordinasi asuhan pasien – individual PPA
3. Kolaborasi semua PPA terkait
4. Sintesis semua IAR terkait
5. Interpretasi asesmen
6. Review rencana semua PPA lainnya, buat catatan/notasi di
CPPT, sehingga terlaksana asuhan pasien terintegrasi serta
kontinuitas asuhannya memenuhi kebutuhan pasiennya.
7. Verifikasi (telah melakukan review) paraf.
D P J PCase Manager agar terjaga kontinuitas
8. Komunikasi dengan
pelayanan pasien memenuhi kebutuhan pasiennya
adalah Ketua Tim PPA / Interdisiplin / Klinis
Clinical Leader

KARS Dr.Nico Lumenta

Sumber: KARS
I nt e rprofessiona lit y
 Interprofessional Collaboration (IPC)
When multiple health workers from different
professional backgrounds work together with
patients, families, carers, and communities to
deliver the highest quality of care

 Interprofessional Education (IPE)


When students from two or more professions
learn about, from and with each other to enable
effective collaboration and improve health
outcomes

(FrameworkKfAorRA
Sc
Dtri.oNnicoonLIunm
teernptraofessional Education &CollaborativePractice, WHO, 2010)
Elements of collaborative
practice
1.Tanggung jawab - Responsibility
2. Akuntabel - Accountability
3. Koordinasi - Coordination
4. Komunikasi - Communication
5. Kerjasama - Cooperation
6. Ketegasan - Assertiveness
7.Otonomi - Autonomy
8. Percaya & Respek - Mutual trust and respect
B. Integrated Clinical Pathway

Sumber: KARS
PRINSIP DASAR PENYUSUNAN ICP
 Pelayanan terpadu/terintegrasi dan berfokus pasien
 Melibatkan semua profesional pemberi asuhan
(dokter, perawat,bidan, farmasis,nutrisionis,
fisioterapis, dll)
 Mencatat seluruh kegiatan asuhan (rekam medis)
 Penyimpangan kegiatan asuhan dicatat sebagai
varians
 CP berfungsi ganda;
1. Sebagai acuan dalam memberikan asuhan
pada pasien dari waktu ke waktu
2. Sebagai alat monitoring kepatuhan staf klinis
2 FORMAT I CLINICAL PATHWAY
 FORMAT CP TEMPLATE
Akan digunakan PPA sebagai panduan
pelayanan
 Berada di setiap unit rawat inap
 Case manajer mengingatkan PPA (terutama
DPJP) untuk mengikuti CP template
 FORMAT CP ACTUAL
• Berada pada berkas rekam medis pasien
 Diisi oleh Case manajer sesuai pelaksanaan
yang tertulis dalam rekam medis pasien
 Dikeluarkan dari berkas setelah pasien pulang
utk analisis oleh unit mutu
• Discharge Planning (Potter and Perry, 2005)
Serangkaian keputusan dan aktivitas-aktivitasnya
dalam pemberian asuhan keperawatan yang kontinyu
dan terkoordinasi ketika pasien dipulangkan dari
lembaga pelayanan kesehatan
Mencakup semua pemberi layanan kesehatan yang
terlibat dalam memberi layanan kesehatan kepada
pasien
Seorang discharge planners bertugas membuat
rencana, mengkoordinasikan, memonitor dan
memberikan tindakan dan proses kelanjutan perawatan.

DISCHARGE PLANNING
• Memberi kesempatan kepada pasien untuk mendapat informasi
selama di rumah sakit sehingga dapat dimanfaatkan sewaktu di
rumah
• Tindak lanjut yang sistematis untuk menjamin kontinutas
perawatan pasien
• Mengevaluasi pengaruh dari intervensi terhadap pasien selama
di rumah sakit dan mengidentifikasi kekambuhan atau
kebutuhan keperawatan selanjutnya
• Membantu kemandirian dan kesiapan melakukan keperawatan
rumah
• Menurunkan lama rawat dirumah sakit
• Mengurangi risiko readmisi
• Meningkatan kepuasan kesehatan bagi pasien dan
profesional.

MANFAAT PERENCANAAN
PEMULANGAN PASIEN
o Manajer Pelayanan Pasien – MPP (Case Manager) adalah professional di RS yang
melaksanakan manajemen pelayanan pasien
o Manajemen Pelayanan Pasien :
Suatu proses kolaboratif mengenai asesmen, perencanaan, fasilitasi, koordinasi
asuhan, evaluasi dan advokasi untuk opsi dan pelayanan bagi pemenuhan
kebutuhan pasien dan keluarganya yang komprehensif, melalui komunikasi dan
sumber daya yang tersedia sehingga memberi hasil (outcome) yang bermutu
dengan biaya-efektif. (Sumber : CSMA – Case Management Society of America, 2010)
o Case manager adalah seseorang yang membantu pasien sebagai penghubung
antara pasien, keluarga dan para dokter. Seorang case manager harus mengerti
kondisi pasien dan pengobatannya agar dapat membantu pasien memahaminya
pula.
o Suatu model klinis untuk manajemen stratejik kendali mutu dan biaya, dibuat untuk
memfasilitasi hasil pasien yang diharapkan dalam lama perawatan yang layak /
patut dan dengan manajemen sumber daya yang sesuai. (Cesta, 2009)

CASE MANAGER
MANAJER PELAYANAN PASIEN / CASE MANAGER

DPJP
Perawat Apoteker
Clinical/Team Leader
• Koordinasi Fisio Ahli
• Kolaborasi terapis Pasien, Gizi
Keluarga
• Sintesis, Interpretasi
• Integrasi asuhan  Radio
komprehensif Analis
grafer
Lainnya

Yan Kes
/ RS Lain
MPP
Case
Yan Manager
Keuangan/
Billing Asuransi Dokter
Perusahaan/ Keluarga
Employer BPJS
Sumber: KARS
terima kasih ..

Anda mungkin juga menyukai