Anda di halaman 1dari 37

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI MANAJEMEN ADMINISTRASI RUMAH SAKIT


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Nama : Phoespha Mayangsarie Kuliah : Epidemiologi klinik dan Biostatistik
NIM : 20220309047 Pengajar : Bpk. Idrus Jus’at Ph.D

13. a. Lima belas orang pemain bola basket melaksanakan latihan rutin. Sebelum dan setelah (2 jam
kemudian) makan pagi, mereka ingin diukur kadar gula darahnya. Hasil pengukuran gula darah tersebut adalah
sebagai berikut.

Awal 120 120 130 135 140 120 125 120 130 130 135 130 130 120 120
Akhir 130 130 135 140 140 130 130 120 130 135 135 140 140 130 130
Dapatkah kita menyimpulkan adanya perbedaan kadar gula darah?

Langkah-langkah:

1.
2.

3.
4.

5.
Hasil:

NPar Tests

Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
Sebelum Makan Pagi 15 127,00 6,761 120 140
Setelah Makan Pagi 15 132,33 6,510 120 140

Wilcoxon Signed Ranks Test

Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
Setelah Makan Pagi - Negative Ranks 0a ,00 ,00
Sebelum Makan Pagi Positive Ranks 10b 5,50 55,00
Ties 5c
Total 15
a. Setelah Makan Pagi < Sebelum Makan Pagi
b. Setelah Makan Pagi > Sebelum Makan Pagi
c. Setelah Makan Pagi = Sebelum Makan Pagi

Test Statisticsa
Setelah Makan
Pagi - Sebelum
Makan Pagi
Z -2,889b
Asymp. Sig. (2-tailed) ,004
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on negative ranks.

Explore

Kelompok

Case Processing Summary


Cases
Valid Missing Total
Kelompok N Percent N Percent N Percent
Kadar Gula Darah Sebelum Makan 2 100,0% 0 0,0% 2 100,0%
Sesudah Makan 2 100,0% 0 0,0% 2 100,0%
Kadar Gula Darah

Interpretasi Hasil:
Hasil uji ini dapat dihitung secara manual dan ditampilkan dalam bentuk grafik Boxplot. Test Statictics
nilai Z sebesar -2.889 dan Asymp.Sig. (2-tailed) sebesar 0.004. Tanda negatif pada nilai Z menunjukkan
bahwa kadar gula latihan setelah makan pagi lebih tinggi dibanding latihan sebelum makan pagi. Ini
artinya ada perbedaan bermakna kadar gula darah saat latihan sebelum dan sesudah makan pagi (z= -
2.889;p < 0,05).
Kesimpulan:
Kadar gula darah peserta latihan saat sesudah makan pagi lebih tinggi daripada latihan saat sebelum
makan pagi.

13. b. Perubahan hemodinamik pada penderita pulmonary thromboembolism akan diukur


berdasarkan tekanan arteri paru rata-rata ketika awal diperiksa dan 24 jam kemudian. Apakah ada
perbedaannya:

Pasien 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Awal 13 17 30 25 36 25 31 20 18 30 27 24
24jam 21 16 22 22 33 20 19 13 15 28 22 19
Langkah-langkah:

1.

2.
3.

4.
5.

Hasil:

NPar Tests

Wilcoxon Signed Ranks Test


Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
24 jam Setelah Diperiksa - Negative Ranks 11a 6,18 68,00
Awal Diperiksa Positive Ranks 1b 10,00 10,00
Ties 0c
Total 12
a. 24 jam Setelah Diperiksa < Awal Diperiksa
b. 24 jam Setelah Diperiksa > Awal Diperiksa
c. 24 jam Setelah Diperiksa = Awal Diperiksa

Test Statisticsa

24 jam Setelah Diperiksa - Awal Diperiksa


Z -2,283b
Asymp. Sig. (2-tailed) ,022
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on positive ranks.
Explore

Kelompok
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
Kelompok N Percent N Percent N Percent
Perubahan Hemodinamik Ketika Awal Diperiksa 3 100,0% 0 0,0% 3 100,0%
24 Jam Kemudian 3 100,0% 0 0,0% 3 100,0%

Perubahan Hemodinamik

Interpretasi Hasil:
Hasil uji ini dapat dihitung secara manual dan ditampilkan dalam bentuk grafik Boxplot. Test Statictics
nilai Z sebesar -2.283 dan Asymp.Sig. (2-tailed) sebesar 0.022. Perubahan hemodinamik pada penderita
pulmonary thromboembolism akut diukur berdarkan tekanan arteri paru-paru ketika awal diperiksa lebih
tinggi daripada 24 jam kemudian. Ini artinya ada perubahan hemodinamik saat awal diperiksa dan 24
jam kemudian (z= -2.2283; p < 0,05).
Kesimpulan:
Perubahan hemodinamik pada penderita pulmonary thromboembolism akut diukur berdasarkan tekanan
arteri paru-paru ketika awal diperiksa lebih tinggi daripada 24 jam kemudian.
14. a. Pencapaian target imunisasi polio di kecamatan perkotaan Jakarta Selatan dan kecamatan
perdesaan di kabupaten Bogor. Datanya adalah sebagai berikut.

Kota 98 82 89 85 92 94 97 88 85 90 92 94 89 85 82 97
Desa 98 85 89 86 91 94 95 88 84 90 92 93 80 82 80 82 80

Apakah ada perbedaan pencapaian imunisasi polio di kedua daerah tersebut?

Langkah-langkah:
1.
2.

3.
4.

5.
Hasil:
NPar Tests

Wilcoxon Signed Ranks Test

Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
Kecamatan Perdesaan di Negative Ranks 8a 5,63 45,00
Kab. Bogor - Perkotaan Positive Ranks 2b 5,00 10,00
Jakarta Selatan Ties 6c
Total 16
a. Kecamatan Perdesaan di Kab. Bogor < Perkotaan Jakarta Selatan
b. Kecamatan Perdesaan di Kab. Bogor > Perkotaan Jakarta Selatan
c. Kecamatan Perdesaan di Kab. Bogor = Perkotaan Jakarta Selatan

Test Statisticsa

Kecamatan Perdesaan di Kab. Bogor -


Perkotaan Jakarta Selatan
Z -1,798b
Asymp. Sig. (2-tailed) ,072
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on positive ranks.

Explore

Kelompok

Case Processing Summary


Cases
Valid Missing Total
Kelompok N Percent N Percent N Percent
Target Imunisasi Polio Kota 3 100,0% 0 0,0% 3 100,0%
Desa 3 100,0% 0 0,0% 3 100,0%
Target Imunisasi Polio

Interpretasi Hasil:
Hasil uji ini dapat dihitung secara manual dan ditampilkan dalam bentuk grafik Boxplot. Test Statictics
nilai Z sebesar -1.798 dan Asymp.Sig. (2-tailed) sebesar 0.072. Pencapaian target imunisasi polio di
Kecamatan Perkotaan Jakarta Selatan dan Kecamatan Perdesaan di Kab. Bogor mengalami perbedaan,
Tanda negatif pada nilai Z menunjukkan bahwa pencapaian imunisasi polio di kedua daerah tersebut
Kecamatan Perdesaan di Kab. Bogor lebih tinggi daripada Kecamatan Perkotaan Jakarta Selatan, ini
artinya ada perbedaan pencapaian target imunisasi polio di kedua daerah tersebut (z= -1.798; p < 0,05).
Kesimpulan:
Ada perbedaan pencapaian target imunisasi polio pada Kecamatan Perkotaan Jakarta Selatan dan
Kecamatan Perdesaan di Kab. Bogor, pencapaian target imunisasi polio Kecamatan Perdesaan di Kab.
Bogor lebih tinggi daripada Kecamatan Perkotaan Jakarta Selatan.

14. b. Kadar hemoglobin siswi SMP 1 dan SMP 2 adalah sebagai berikut.

SMP1 11,2 12,1 11,8 11,7 12,0 12,8 11,4 11,3 11,9
SMP2 12,4 12,2 12,2 11,4 11,8 12,2 11,9 12,1 11,8

Apakah ada perbedaan perbedaan kadar Hb di antara siswi di kedua sekolah tersebut?
Langkah-langkah:
1.

2.
3.

4.
5.

Hasil:
NPar Tests

Wilcoxon Signed Ranks Test

Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
SMP 2 - SMP 1 Negative Ranks 4a 3,88 15,50
Positive Ranks 5b 5,90 29,50
Ties 0c
Total 9

a. SMP 2 < SMP 1


b. SMP 2 > SMP 1
c. SMP 2 = SMP 1
Test Statisticsa
SMP 2 - SMP 1
Z -,830b

Asymp. Sig. (2-tailed) ,407

a. Wilcoxon Signed Ranks Test


b. Based on negative ranks.

Explore

Kelompok

Case Processing Summary


Cases
Valid Missing Total
Kelompok N Percent N Percent N Percent
Hemoglobin SMP 1 3 100,0% 0 0,0% 3 100,0%
SMP 2 3 100,0% 0 0,0% 3 100,0%

Hemoglobin
Interpretasi Hasil:
Hasil uji ini dapat dihitung secara manual dan ditampilkan dalam bentuk grafik Boxplot. Test Statictics
nilai Z sebesar -.830 dan Asymp.Sig. (2-tailed) sebesar 0.407. Kadar Hemoglobin diantara siswi SMP 1
dan SMP 2 mengalami perbedaan. Tanda negatif pada nilai Z menunjukkan bahwa Kadar Hemoglobin
SMP 2 lebih tinggi daripada SMP 1, ini artinya ada perbedaan Kadar Hemoglobin di kedua sekolah
tersebut (z= -.830; p < 0,05).
Kesimpulan:
Kadar Hemoglobin diantara siswi SMP 1 dan SMP 2 mengalami perbedaan. Kadar Hemoglobin SMP 2
lebih tinggi daripada SMP 1.

15. a. Dengan data berikut, apakah ada perbedaan jumlah makan yang dikonsumsi menurut lamanya
puasa?

Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8
6 jam 3,5 3,7 1,6 2,5 2,8 2 5,9 2,5
12 jam 5,9 8,1 8,1 8,6 8,1 5,9 9,5 7,9
18 jam 13,9 12,6 8,1 6,8 14,2 4,2 14,5 7,9

Langkah-langkah:
1.
2.

3.
4.

5.
Hasil:
NPar Tests

Friedman Test

Ranks
Test Statisticsa
Mean Rank
N 8
6 Jam 1,00
Chi-Square 13,067
12 Jam 2,38
df 2
18 Jam 2,63
Asymp. Sig. ,001
a. Friedman Test
Explore

Kelompok

Case Processing Summary


Cases
Valid Missing Total
Kelompok N Percent N Percent N Percent
Jumlah Makanan Konsumsi 6 Jam 8 100,0% 0 0,0% 8 100,0%
12 Jam 8 100,0% 0 0,0% 8 100,0%
18 Jam 8 100,0% 0 0,0% 8 100,0%

Jumlah Makanan Konsumsi


Hasil
Interpretasi:
Hasil uji ini dapat dihitung secara manual dan ditampilkan dalam bentuk grafik Boxplot. Test statistics
diatas nilai X2 = 13,067, df=2 dan Asymp.Sig=.001 menyatakan ada perbedaan jumlah makanan yang
dikonsumsi menurut lamanya puasa berdasarkan waktunya seperi 6 jam, 12 jam dan 18 jam.
Kesimpulan:
Ada perbedaan jumlah makanan yang dikonsumsi menurut lamanya puasa.

15. b. Data yang dikumpulkan tentang tekanan darah sistolik 11 orang atlet sesudah menjalankan
lima metode latihan.

Pasien 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Metode
A 141 140 131 132 135 141 143 140 140 131 141
Metode
B 140 134 135 130 136 140 140 144 136 134 133
Metode
C 135 137 141 133 130 143 143 140 133 136 132
Metode
D 133 137 139 133 134 143 143 144 140 131 139
Metode
E 133 140 131 136 140 140 140 143 133 134 139

Apakah ada perbedaan tekanan darah sistolik sesudah menjalankan kelima metode latihan?
Langkah-langkah:
1.
2.

3.
4.

5.
Hasil:
NPar Tests

Friedman Test

Ranks
Mean Rank
Test Statisticsa
Metode A 3,23
N 11
Metode B 2,64
Chi-Square 1,294
Metode C 2,95
df 4
Metode D 3,27
Asymp. Sig. ,862
Metode E 2,91
a. Friedman Test

Explore

Kelompok

Case Processing Summary


Cases
Valid Missing Total
Kelompok N Percent N Percent N Percent
Pasien Metode A 2 100,0% 0 0,0% 2 100,0%
Metode B 2 100,0% 0 0,0% 2 100,0%
Metode C 2 100,0% 0 0,0% 2 100,0%
Metode D 2 100,0% 0 0,0% 2 100,0%
Metode E 2 100,0% 0 0,0% 2 100,0%
Pasien

Hasil
Interpretasi:
Hasil uji ini dapat dihitung secara manual dan ditampilkan dalam bentuk grafik Boxplot. Test statistics
diatas nilai X2 = 1.294, df=4 dan Asymp.Sig=.862 menyatakan tidak ada perbedaan tekanan darah
sistolik pada setiap atlet sesudah menjalankan kelima metode latihan.
Kesimpulan:
Tidak ada perbedaan tekanan darah sistolik pada setiap atlet sesudah menjalankan lima metode latihan.

16. a. Hasil pengukuran tingkat nyeri para pemain tenis, golf dan basket dengan metode Visual
Analog Scale adalah sebagai berikut.
Tenis 98 89 95 95 92 94 97 98 85 90 92 94 89 95 92 87
Golf 98 85 89 86 91 94 95 88 84 90 80 82 80 82 80 98
Basket 96 87 90 90 90 98 98 95 97 96 97 98 96 93 98 88

Apakah ada perbedaan tingkat nyeri ketiga jenis sport injury tersebut?
Langkah-langkah:
1.

2.
3.

4.
5.

Hasil:
NPar Tests

Kruskal-Wallis Test

Ranks
Kelompok N Mean Rank
Tingkat Nyeri Basket 16 26,66
Tenis 16 20,19
Golf 16 26,66
Total 48

Test Statisticsa,b
Tingkat Nyeri
Kruskal-Wallis H 2,316
df 2
Asymp. Sig. ,314
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: Kelompok
Explore

Kelompok

Case Processing Summary


Cases
Valid Missing Total
Kelompok N Percent N Percent N Percent
Atlet Basket 16 100,0% 0 0,0% 16 100,0%
Tenis 16 100,0% 0 0,0% 16 100,0%
Golf 16 100,0% 0 0,0% 16 100,0%

Atlet
Hasil:
Interpretasi:
Hasil uji ini dapat dihitung secara manual dan ditampilkan dalam bentuk grafik Boxplot. Test statistics
diatas nilai X2 = 2,316, df=2 dan Asymp.Sig=.316 menyatakan ada perbedaan tingkat nyeri pada ketiga
jenis sport injury.
Kesimpulan:
Ada perbedaan tingkat nyeri pada Basket, Tenis dan Golf.

16. b. Adakah perbedaan tingkat serapan zat besi menurut jenis kacang?

Jenis Kacang Persentase Sarapan Zat Besi


A 27 16 19 4 2 16 30 9 16
B 44 34 43 47 22 35 51 22 37 29
C 17 46 28 13 36 3 42 41 15
D 51 29 30 50 47 40 43 44 54 40

Langkah-langkah:
1.
2.

3.
4.

5.
6.

Hasil:
NPar Tests

Kruskal-Wallis Test

Ranks
Kelompok N Mean Rank
Tingkat Zat Besi A 10 28,60
B 10 23,45
C 9 16,11
D 9 8,39
Total 38

Test Statisticsa,b
Tingkat Zat Besi
Kruskal-Wallis H 17,826
df 3
Asymp. Sig. ,000
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: Kelompok
Explore

Kelompok

Case Processing Summary


Cases
Valid Missing Total
Kelompok N Percent N Percent N Percent
Tingkat Zat Besi A 10 100,0% 0 0,0% 10 100,0%
B 10 100,0% 0 0,0% 10 100,0%
C 9 100,0% 0 0,0% 9 100,0%
D 9 100,0% 0 0,0% 9 100,0%

Tingkat Zat Besi


Hasil
Interpretasi:
Hasil uji ini dapat dihitung secara manual dan ditampilkan dalam bentuk grafik Boxplot. Test statistics
diatas nilai X2 = 17,826, df=3 dan Asymp.Sig=.000 menyatakan ada perbedaan serapan zat besi menurut
keempat jenis kacang yaitu kacang A, kacang B, kacang C dan kacang D.
Kesimpulan:
Ada perbedaan serapan zat besi pada keempat jenis kacang.

Anda mungkin juga menyukai