Anda di halaman 1dari 22

Manajemen Mutu RS dan Manajemen Keperawatan

Nama : evy silmy


abdillah Nim :
20220309104
Dosen : Dr. AnastinaTahjoo,MARS
Pengertian

Indikator Mutu adalah variabel yang dipantau dan digunakan untuk mengevaluasi
keadaan serta mengukur terjadinya perubahan terhadap standar yang telah ditetapkan
sebelumnya
Jenis Indikator Mutu

1. Indikator Mutu Mutu Mutu


2. Indikator Mutu Nasional Pelayanan Klinis Prioritas

3. Indikator Mutu Unit


Kerja Profil Indikator
Seluruh departemen memiliki indikator mutu
• Klinis

• Non klinis

• Manajerial

• Sasaran Keselamatan Pasien


Cara Pengajuan Indikator
Mutu
• Direktur RS => Menetapkan

• Departemen Divisi => Mengajukan

• Komite Mutu => Mendiskusikan


• Departemen & Divisi terkait (indikator prioritas) => Mengajukan
Indikator Nasional Mutu Rumah Sakit
• Kepatuhan KebersihanTangan

• Kepatuhan Penggunaan APD


• Kepatuhan Identifikasi Pasien

• Waktu Tanggap Seksio Sesarea Emergensi

• Waktu Tunggu Rawat Jalan

• Penundaan Operasi Elektif


• Kepatuhan Waktu Visite DokterSpesialis

• Pelaporan Hasil Kritis Laboratorium

• Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional


• Kepatuhan Terhadap ClinicalPathway

• Kepatuhan Upaya Pencegahan Risiko Pasien Jatuh


• Kecepatan Waktu Tanggap Komplain

• Kepuasan Pasien dan


Keluarga Profil Indikator
1. Judul : singkat yang spesifik mengenai indikator apa yang akan diukur
tanpa menyebutkan satuan pengukuran.
2. Dasar : Dasar pemilihan indikator, yang berasal dari ketentuan peraturan, literatur,
data, analisis situasi
3. Dimensi Mutu : Prinsip atau tujuan prioritas dalam memberikan pelayanan,
meliputi keselamatan pasien (safe), efektif (effective), efisien (efficient), berorientasi
kepada pasien (people- centred), tepat-waktu (timely), adil (Equitable) dan terintegrasi
(Integrated)
4. Tujuan : Hasil yang ingin dicapai dengan melakukan indikator mutu
5. Definisi Operasional : Batasan pengertian yang dijadikan pedoman dalam melakukan
pengukuran indikator untuk menghindari kerancuan
6. Tipe Indikator: Input, Proses, Output, Outcome

7. Satuan Pengukuran:
8. Standar atau dasar ukuran yang digunakan

9. Numerator: Jumlah subjek atau kondisi yang ingin diukur dalam populasi atau sampel
yang memiliki karakteristik tertentu
10. Denumerator: Semua peluang yang ingin diukur dalam populasi atau sampel
11. Target Pencapaian: Sasaran yang telah ditetapkan untuk
dicapai Indikator Mutu Bagian Pendaftaran
1. Kecepatan respon terhadap pertanyaan pasien

2. Kepatuhan Mengucapkan Senyum Salam Sapa


3. Kecepatan Respon Terhadap Komplain

4. Kecepatan pelayan pendaftaran pasien

5. Kepatuhan Identifikasi Pasien


Indikator Mutu Poli Rawat Jalan

1. Kepatuhan Identifikasi Pasien


2. Waktu Tunggu Rawat Jalan < 30 Menit

3. Kepatuhan Cuci Tangan

4. Kepatuhan menghubungi pasien yg telah mendaftar sebelumnya.

5. Kepatuhan Jam praktek


dokter Indikator mutu rawat
inap
1. Kepatuhan Cuci Tangan

2. Kepatuhan Jam Visit Dokter Spesialis

3. Kepatuhan Identifikasi Pasien


4. Emergency Respon Time

5. Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway


Indikator mutu Farmasi
1. Angka Rekomendasi Farmasi Klinis Terhadap Permasalahan Terkait Obat (Drug Related
Problem)
2. Waktu Tunggu Pelayanan Resep Non Racikan

3. Kepatuhan Identifikasi Pasien sebelum pemberian obat

4. Salah pemberian obat


5. Waktu pengantaran obat ke Rawat
Inap Indikator Mutu Obsgyn
1. Kesesuaian Diet dengan Rencana Intervensi Gizi pada Pasien SC

2. Ketersediaan darah untuk pasien SC yang memerlukan


3. Ketidaklengkapan catatan medis pasien Rawat Inap Kasus Obstetri, 0%

4. Persentase Tindakan Sectio Caesaria (SC) yang Dilakukan Pada Primigravida Usia
Kehamilan Aterm dengan Bayi Posisi Normal Tunggal Hidup
5. Waktu Tunggu Tindakan Operasi SC emergency < 30
menit Departemen Farmasi
• Nama Indikator Farmasi: Compliance to RS formulary

• Latar Belakang: Seleksi obat yang tepat mel. system formularium mempunyai banyak
keuntungan , spt meningkatkan mutu terapi obat, efisiensi pengadaan, pengelolaan obat

serta efisiensi pengadaan, pengelolaan obat serta meningkatkan efisiensi dalam manajemen
persediaan, sehingga pada akhirnya akan menurunkan biaya pelayanan kesehatan .
• Tujuan: Mengetahui kepatuhan dokter dalam meresepkan obat apakah sesuai
dengan Formularium
• Definisi Operasional: Kepatuhan Penggunaan Formularium RS adalah kepatuhan rumah
sakit dalam pembelian obat sesuai dengan daftar obat-obatan Formularium RS tahun
2021.
• Target: 98%

Departemen Laboratorium

• Nama Indikator: Validitas dokumen staf Laboratorium


• Latar Belakang: Staf teknisLaboratorium yang diakui secara legalitas dalam bekerja di
RS
• Tujuan: Memastikan staf teknis laboratorium yang bekerja di RS memiliki SIP dan
bekerja sesuai dengan
• profesinya
• Definisi Operasional: Validitas Staf teknis Laboratorium yang berpraktik di RS
harus memiliki SIP
• Target: 100%
UGD
• Nama Indikator: Pasien dilihat dalam ≤ 30 menit pada Triage 1

• Latar Belakang: Triage 1 adalah kondisi yang mengancam nyawa. Kedatangan spesialis
sangat berpengaruh dalam pengobatan yang baik bagi pasien.
• Tujuan: Memastikan pasien dengan kondisi gawat dan darurat mendapatkan penanganan
medis segera

• Definisi Operasional: Triage 1 adalah kondisi pasien yang mengancam jiwa baik aktual
maupun potensial. Pasien dengan kriteria triage 1 harus di periksa oleh dokter spesialis di
UGD < 30 menit

• Target: >90%

1. KepatuhanKebersihanTangan
Kebersihan tangan dilakukan dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air
mengalir atau menggunakan alkohol(alcohol-based handrubs)
• Numerato:Jumlah peluang kebersihan tangan yang dilakukan sesuai dengan indikasi
• Denumerato:Jumlah peluang kebersihan tangan yang seharusnya dilakukan dalam

• satu periodepengamatan

• Inklusi: Semua peluang kebersihan tangan


• Eksklusi: Tidak ada

KepatuhanKebersihanTangan

• Mengukurkepatuhan pemberi layanan kesehatan untuk memperbaiki dan


meningkatkan kepatuhan agar dapat menjamin keselamatan petugas dan pasien dengan
cara
mengurangi risiko infeksi yang terkait
• Melalui observasi /pengamatan menggunakan formulir pengumpulan data/aplikasi
pelaporan
• Minimal 200 peluang
• Pelaporan dilakukan setiap bulan/triwulan/tahunan

• Besar sampel Teknik

1. sampling

2. Sumber data Pelaporan


3. Analisa

• Analisa dilakukan setiap

• bulan/triwulan/tahunan
• ≥85%
Kepatuhan APD

Kepatuhan penggunaan APD adalah kepatuhan petugas kesehatan dalam menggunakan APD
sesuai indikasi dan standar
• Numerator:Jumlah petugas kesehatan yang menggunakan APD sesuai indikasi dan
standar dalam periodepengamatan
• Denumerator Jumlah petugas kesehatan diamati

• Inklusi Semua petugas yang terindikasi harus menggunakan APD


• Formula

Kepatuhan Penggunaan APD


• Menjamin keselamatan petugas dan pengguna layanan denganmengurangirisiko infeksi.
• Melalui observasi/pengamatanmenggunakan formulir pengumpulan data/aplikasi
pelaporan

• Dilakukan sesuai dengan referensistatistik yang ditetapkan oleh rumah sakit


• Dilakukanmelaluisurvey harian/concurrentPelaporan dilakukan setiap
bulan/triwulan/tahunan
• Analisa dilakukan setiap bulan/triwulan/tahunan
3. KepatuhanIdentifikasi Pasien

Proses identifikasi menggunakan minimal dua identitas sebelum memberikan


pelayanan dan sesuai dengan regulasi yang berlaku di RS
• Numerator Jumlah prosesidentifikasi pasien yang dilakukan secara benar
→ Melakukan pengecekan identitas visual/verbal
• Denumerator Jumlah total peluang identifikasi yang diobservasi

• Inklusi Semua pasien yang mendapatkan pelayanan di


Rumah sakit
• Eksklusi Tidak ada
• Formula

Kebutuhan IndentifikasiPasien
• Meningkatkan kepatuhan pemberilayanan dalammelaksanakan prosesidentifikasi
pasien dalam
pelayanan

• Melalui observasi/pengamatanmenggunakan formulir pengumpulan

• Minimal 200 peluang

• Pelaporan dilakukan setiap


Besar sampel Teknik sampling
Sumber data Pelaporan
Analisabulan/triwulan/tahunan
Analisa dilakukan setiap bulan/triwulan/tahunan
Dilakukan melalui survey harian/concurrent
PengumpulanData
TARGET 100%
Pelatihan DanEdukasi
Pelatihan dilakukan selama orientasi awalstaff dan programedukasi dan berkelanjutan
setelah itu Edukasi
ini akan mencakup sebuah penjelasan dari Panduan PMKP dan bagaimana mencocokkan ke
dalam
rencana,berdasarkantanggung jawabkerjautama .Jugameliputi
edukasimengenaimetodologimutu yang
digunakan di RS, Individu yang terlibat di dalam proses partisipasi, seperti mengumpulkan
dan
menganalisa data harus memiliki kemampuan dalam metode pengumpulan data, dan tahu
bagaimana

menggunakan perangkatstatistik yang bervariasi.


EvaluasiTahunan
Evaluasisetiap tahun mengenai efektivitas pencapaian tujuan untuk memastikan
mutu terbaik telah diberikan kepada pasien& diperbaharui.Ringkasan kegiatan dan
perbaikan yang telah
dibuat, proses pemberian pelayanan yang telah dimodifikasi, kemajuan proyek, dan
rekomendasi untuk
perubahan terhadap Program akan dipenuhi dan diteruskan kepada governing body untuk
dilakukan
tindakan.
Kerahasiaan
Setiap informasi,data laporan atau catatan, harus dijaga kerahasiaannya.
Patient and family centered care
Pelayanan berfokus pasien adalah asuhan yang menghormati dan responsive terhadap
pilihan,

kebutuhan dan nilai-nilai pribadi pasien, serta memastikan bahwa nilai-nilai pasien menjadi
panduan bagi semua keputusan klinis.
Delapan konsep utama PBP menurut Lembaga Picker yaitu
1. Hormati nilai2, pilihan dan kebutuhan yang diutarakan pasien

2. Koordinasi dan integrasi asuhan


3. Informasi, komunikasi dan edukasi

4. Kenyamanan fisik

5. Dukungan emosional, penurunan rasa takut dan kecemasan

6. Keterlibatan keluarga dan teman


7. Asuhan berkelanjutan dan transisi yang lancar

8. Akses terhadap pelayanan.

Perbedaan model pelayanan tradisional dan model PBP:

- Model tradisional dokter sebagai captain of the ship, berfokus pada penyakit
pasien, hubungan dokter pasien paternalistic.
- Model PBP pelayanan dibagi dua komponen: asuhan pasien dan penunjang
asuhan. asuhan dipimpin DPJP, penunjang asuhan oleh MPP.
Elemen Asuhan pasien terintegrasi sebagai implementasi PBP adalah DPJP sebagai clinical
leader, PPA sebagai tim interdisiplin, MPP (case manager), Alur klinis terintegrasi
(integrated clinical pathway), Perencanaan pemulangan pasien terintegrasi (integrated
discharge planning), Asuhan gizi terintegrasi, keterlibatan pasien dan keluarga.
Salah satu tujuan strategic organisasi yaitu meningkatkan kepuasan pasien dengan tag line:
1) Hospital like no other

2) Kepuasan Anda adalah Tujuan Kami

3) We Care for Customers

4) We care about You


5) Pelanggan adalah Raja Patient and Family Center Care

6) Patient Focus

Harapan pasien dan keluarganya yaitu

1) Diperlakukan sbg personal


2) Kebutuhan untuk didengarkan

3) Kebutuhan untuk mendapatkan penjelasan dan instruksi yang jelas tentang kondisinya

4) Dirawat oleh staff yang menunjukan kepedulian, perhatian, dan rasa kasih saying
5) Dirawat oleh staff yang professional dalam pekerjaan mereka

6) Mendapatkan kepastian
Patient centered care atau perawatan yang berpusat pada pasien merupakan suatu
pendekatan
yang mendapat banyak penekanan akhir-akhir ini. Ini adalah salah satu pendekatan di mana
kita
secara sadar mengadopsi perspektif pasien, dan mengutamakan mereka ke dalam semua
aspek
sistem perawatan kesehatan dan proses terkaitnya yang melibatkan menavigasi sistem
perawatan

kesehatan melalui mata pasien.

v INDIKATOR MUTU HOSPITALWIDE


§ IPSG/SKP 1 - Kepatuhan pengecekanidentitas pasien

§ IPSG/SKP 2 - Kepatuhan petugas melakukan komunikasi efektif dengan menerapkan


prosedur TBAK yang tercatat
dalam rekam medik
§ IPSG/SKP 2.1 - Pelaporan hasil tes kritis diagnostik petugas kepada DPJP/Dokter
Jaga dalam waktu 30 menit
§ IPSG/SKP 2.2 - Kepatuhan petugas melakukan komunikasi efektif dengan SBAR
timbang terima antar shift di ruang rawat inap
§ IPSG/SKP 3 - Pelabelan dan penyimpanan obat-obatan kategori high alert di ruang
perawatan
§ IPSG/SKP 3.1 - Pelabelan dan penyimpanan elektrolit pekat
§ IPSG/SKP 4 - Kelengkapan verifikasi ceklist pra operasi

§ IPSG/SKP 4.1 - Kelengkapan pengisian

§ format ceklist keselamatan pasien operasi

§ IPSG/SKP 5 - Kepatuhan cuci tangan pada petugas kesehatan


§ IPSG/SKP 6 - Kepatuhan upaya pencegahan risiko cidera akibat pasien jatuh pada pasien
rawat inap
§ IPSG/SKP 6.1 - Kepatuhan asesmen risiko jatuh pada pasien rawat jalan
v INDIKATOR MUTU PELAYANAN
(CONTOH : PELAYANAN ANESTESI & BEDAH PAB)

§ Kepatuhan Asesmen Pra Sedasi


§ Kepatuhan monitoring status fisiologis selama anestesi

§ Kepatuhan monitoring proses pemulihan anestesi dan sedasi dalam

§ Evaluasi ulang bila terjadi konversi tindakan dari local/regional ke general

§ Kepatuhan asesmen pra bedah


§ Kepatuhan penandaan lokasi operasi

§ Kelengkapan pengisian format ceklist

§ keselamatan pasien operasi

§ Tidak adanya discrepancy diagnosis pra dan pasca operasi


v Profil Indikator
1. Judul : singkat yang spesifik mengenai indikator apa yang akan diukur
tanpa menyebutkan satuan pengukuran.
2. Dasar : Dasar pemilihan indikator, yang berasal dari ketentuan peraturan,
literatur, data, analisis situasi
3. Dimensi Mutu : Prinsip atau tujuan prioritas dalam memberikan pelayanan,
meliputi keselamatan pasien (safe), efektif (effective), efisien (efficient),
berorientasi kepada pasien (people- centred), tepat-waktu (timely), adil (Equitable)
dan terintegrasi (Integrated)
4. Tujuan : Hasil yang ingin dicapai dengan melakukan indikator mutu

5. Definisi Operasional : Batasan pengertian yang dijadikan pedoman dalam


melakukan pengukuran indikator untuk menghindari kerancuan
6. Tipe Indikator: Input, Proses, Output, Outcome
7. Satuan Pengukuran:

8. Standar atau dasar ukuran yang digunakan

9. Numerator: Jumlah subjek atau kondisi yang ingin diukur dalam populasi atau
sampel yang memiliki karakteristik tertentu
10. Denumerator: Semua peluang yang ingin diukur dalam populasi atau sampel

11. Target Pencapaian: Sasaran yang telah ditetapkan untuk dicapai


> Indikator Mutu Bagian Pendaftaran

1. Kecepatan respon terhadap pertanyaan pasien


2. Kepatuhan Mengucapkan Senyum Salam Sapa

3. Kecepatan Respon Terhadap Komplain

4. Kecepatan pelayan pendaftaran pasien

5. Kepatuhan Identifikasi Pasien


> Indikator Mutu Poli Rawat Jalan

1. Kepatuhan Identifikasi Pasien

2. Waktu Tunggu Rawat Jalan < 30 Menit

3. Kepatuhan Cuci Tangan


4. Kepatuhan menghubungi pasien yg telah mendaftar sebelumnya.

5. Kepatuhan Jam praktek dokter

> Indikator mutu rawat inap

1. Kepatuhan Cuci Tangan


2. Kepatuhan Jam Visit Dokter Spesialis

3. Kepatuhan Identifikasi Pasien

4. Emergency Respon Time

5. Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway


> Indikator mutu Farmasi

1. Angka Rekomendasi Farmasi Klinis Terhadap Permasalahan Terkait Obat


(Drug Related Problem)
2. Waktu Tunggu Pelayanan Resep Non Racikan
3. Kepatuhan Identifikasi Pasien sebelum pemberian obat

4. Salah pemberian obat

5. Waktu pengantaran obat ke Rawat Inap

> Indikator Mutu Obsgyn


1. Kesesuaian Diet dengan Rencana Intervensi Gizi pada Pasien SC

2. Ketersediaan darah untuk pasien SC yang memerlukan

3. Ketidaklengkapan catatan medis pasien Rawat Inap Kasus Obstetri, 0%


4. Persentase Tindakan Sectio Caesaria (SC) yang Dilakukan Pada Primigravida Usia
Kehamilan Aterm dengan Bayi Posisi Normal Tunggal Hidup
5. Waktu Tunggu Tindakan Operasi SC emergency < 30 menit
v Departemen Farmasi

• Nama Indikator Farmasi: Compliance to RS formulary

• Latar Belakang: Seleksi obat yang tepat mel. system formularium mempunyai banyak
keuntungan , spt meningkatkan mutu terapi obat, efisiensi pengadaan, pengelolaan
obat serta efisiensi pengadaan, pengelolaan obat serta meningkatkan efisiensi dalam
manajemen persediaan, sehingga pada akhirnya akan menurunkan biaya pelayanan

kesehatan .
• Tujuan: Mengetahui kepatuhan dokter dalam meresepkan obat apakah sesuai
dengan Formularium
• Definisi Operasional: Kepatuhan Penggunaan Formularium RS adalah kepatuhan
rumah sakit dalam pembelian obat sesuai dengan daftar obat-obatan Formularium RS
tahun 2021.
• Target: 98%

v Departemen Laboratorium

• Nama Indikator: Validitas dokumen staf Laboratorium


• Latar Belakang: Staf teknisLaboratorium yang diakui secara legalitas dalam bekerja
di RS
• Tujuan: Memastikan staf teknis laboratorium yang bekerja di RS memiliki SIP dan
bekerja sesuai dengan
• profesinya
• Definisi Operasional: Validitas Staf teknis Laboratorium yang berpraktik di RS
harus memiliki SIP
• Target: 100%
v UGD
• Nama Indikator: Pasien dilihat dalam ≤ 30 menit pada Triage 1

•Latar Belakang: Triage 1 adalah kondisi yang mengancam nyawa. Kedatangan


spesialis sangat berpengaruh dalam pengobatan yang baik bagi pasien.

•Tujuan: Memastikan pasien dengan kondisi gawat dan darurat mendapatkan


penanganan medis segera
• Definisi Operasional: Triage 1 adalah kondisi pasien yang mengancam jiwa baik
aktual maupun potensial. Pasien dengan kriteria triage 1 harus di periksa oleh dokter
spesialis di UGD < 30 menit
• Target: >90%
Summary

1. IndikatorMutu yang dipantau harusmemiliki profil indikator.


2. ProfilIndikator Mutu dibuat oleh departemen terkaitsesuai dengan template yang
telah ada.
3. Disahkan oleh Dir.RS.
4. Dilaksanakan oleh departemen terkait dan dipantau oleh Kepala departemen,
terdokumentasi.

5. Hasil indikatormutu dikirimkeKomiteMutu setiap bulan,

6. Apabila tercapai dalamwaktu 1 tahun dan stabil→pilih indikator baru.


7. Apabila indikatortidak tercapai→lakukan upaya perbaikan
(PDSA). REFERENCE
http://www.utoledo.edu/policies/utmc/Administrative Plans/pdfs/Quality%20and%20Patient
%20Safety%20Plan%202010.pdf
http://www.ihi.org/IHI/Topics/Improvement/ImprovementMethods/
http://www.jointcommissioninternational.com

JointCommission International AccreditationStandardsfor Hospital.SevenEdition, 2021.


TUGAS 2

Untuk meningkatkan pengunjung rumah sakit anda,buat lah program2 dimasing2


unit/departemen yang dapat mencerminkan patien centered care,masing2 minimal 5
pelayanan baik medis maupun non medis.

Pasein centered care adalah pelayanan yang memusat pada pasien dan keluarga dan autcom
klnis menjadi menjadi ukuran utama dalam keberhasilan menejemen dan bisnis rumah sakit.
Perawatan Kesehatan sebaiknya menetapkan suatu kemitraan antara praktisi,pasien,dan
keluarga.tujuan nya agar dapat menghormati keputusan dan keinginan pasien,kubutuhan dan
prefensi serta pasien memiliki Pendidikan dan dukungan yang mereka butuh kan untuk
membuat keputusan dan berparsitipasi dalam perawatan mereka sendiri.

5 pelayanan medis diantara nya

1.pelayanan pendaftaran
Pendaftaran rumah sakit untuk meningkatkan pekayanan
Meningkat kan Peningkatan sistem pendaftaran online:
Mengembangkan atau memperbarui sistem pendaftaran online yang lebih responsif, intuitif,
dan mudah digunakan.
Menyediakan aksesibilitas yang lebih baik melalui platform pendaftaran online yang dapat
diakses melalui perangkat seluler.
Menyediakan petunjuk yang jelas dan panduan penggunaan untuk memudahkan pasien
dalam mendaftar secara online.
Meningkatkan kecepatan pelayanan:
Mengimplementasikan sistem antrian elektronik untuk mengurangi waktu tunggu pasien di
unit pendaftaran.
Melakukan evaluasi dan pembaruan rutin pada proses pendaftaran untuk mengidentifikasi
dan mengatasi bottleneck yang mungkin terjadi.
Melakukan pelatihan kepada staf pendaftaran untuk meningkatkan efisiensi kerja dan
mengurangi kesalahan dalam pengolahan dokumen.
Peningkatan komunikasi dan informasi kepada pasien:
Mengirimkan konfirmasi pendaftaran dan pengingat janji melalui pesan teks atau email
kepada pasien.
Menyediakan panduan dan informasi yang jelas tentang persyaratan pendaftaran, dokumen
yang diperlukan, dan prosedur rumah sakit kepada pasien.
Meningkatkan komunikasi dengan pasien melalui saluran komunikasi yang berbeda seperti
call center, live chat, atau platform media sosial.
Peningkatan pelatihan dan keterampilan staf:
Melakukan pelatihan reguler kepada staf pendaftaran tentang keterampilan komunikasi,
manajemen waktu, dan pemahaman tentang prosedur administratif.
Mengadakan sesi pelatihan khusus untuk memperbarui pengetahuan staf terkait kebijakan
baru atau perubahan di rumah sakit.
Mengembangkan mekanisme untuk menerima umpan balik dari pasien dan staf lainnya guna
meningkatkan kualitas pelayanan dan mengidentifikasi area perbaikan.
Meningkatkan kerjasama antar unit dan departemen:
Mengoptimalkan kolaborasi antara unit pendaftaran dan unit-unit lain di rumah sakit, seperti
unit keuangan, unit pemeriksaan laboratorium, dan unit radiologi, untuk mempercepat
proses pendaftaran.
Mengimplementasikan sistem informasi yang terintegrasi untuk memungkinkan pertukaran
data yang efisien antara unit-unit tersebut.
Mengadakan pertemuan rutin antara staf unit pendaftaran dan staf dari unit lain untuk
memperbaiki koordinasi dan alur kerja.
Evaluasi dan pengukuran kinerja:
Melakukan survei kepuasan pasien secara berkala untuk mengevaluasi pelayanan yang
diberikan oleh unit pendaftaran.
Mengumpulkan data dan mengukur indikator kinerja kunci, seperti waktu tunggu, keakuratan
data, dan kecepatan pendaftaran.
Menggunakan data dan umpan balik dari pasien untuk mengidentifikasi area

2.pelayanan Unit Poli Umum


Poli klinik adalah suatu unit pelayanan masyarakat yang bergerak bada bidang
kessehatan,dalam menyediakan pelayanan tersebut poli klinik sangant membutuhkan suatu
sistem yang dapat memberikan pelayanan informasi kepda masyarakat dengan cepat ,untuk
itu diperlukan suatu system komputerasisasi agar dapat memudah kan pekerjaannya,suatu
komputerisasi yang ada di poli klinik biasanya dipergunakan untuk menyimpanan data pasien
dan Riwayat penyakit sekarang.

Strategi
1. Mengatur, memantau dan mengawasi pelaksanaan pelayanan asuhankeperawatan dan
kebidanan di seluruh ruang perawatan.
2. Berkoordinasi dengan kepala kepala bagian SDM untuk pemenuhankebutuhan tenaga
perawat dan bidan di seluruh ruang perawatan.
3.Memperkirakan tuntutan kebutuhan pelayanan keperawatan danmengusulkan kebijakan
dan prosedur untuk menjaga stabilitas kemampuanstaf.
4. Menerapkan falsafah, tujuan, standar asuhan keperawatan dan kebidanandan standar
operasional prosedur dalam pelaksanaan pelayanankeperawatan yang mengacu pada Visi
Rumah Sakit TMC
5 Menetapkan dan mengoptimalkan fasilitas dan perlengkapan alat-alat yangmendukung
pelayanan keperawatandi seluruh ruang perawatan

6. Mengembangkan sistem dan prosedur pencatatan dan pelaporan dalamasuhan


keperawatan dan kebidanan.
7.Mengembangkan metode kerja bagi tenaga keperawatan sehingga dapatbekerja sama
dengan staf lain.
8.Menyusun perencanaan pelayanan keperawatan sesuai dengan wewenangdan tanggung
jawab bidang keperawatan.
9.Membimbing, membina, mengawasi dan mengevaluasi sikap, pengetahuandan
keterampilan seluruh perawat di Rumah Sakit TMC
10.Melaksanakan program orientasi, mobilisasi dan rotasi/ mutasi seluruhperawat di Rumah
Sakit TMC.
11.Melaksanakan program pengembangan dan pendidikan yangberkesinambungan bagi
tenaga keperawatan baik secara formal maupun nonformal
Kebijakan Pencapaian Visi dan Misi

1 Sasaran

Menerapkan sikap Profesionalisme dalam seluruh kegiatan pelayanan keperawatanbaik


dalam sikap pelayanan individu maupun dalam sistem pelayanan.

2. Optimalisasi Pilar Fungsional

Pembenahan Organisasi Tata Kerja Bidang Keperawatan dengan pembuatan


danPenyempurnaan Organisasi dan Tata Kerja (ORTAK), pedoman kerja, Standar
EtikKeperawatan, Standar Asuhan keperawatan dan kebidanan dan Standar
ProsedurOperasional (SPO), standar logistik keperawatan, sehingga tercipta
mutupelayanankeperawatan yang berkualitas yang dapat memberikan kepuasan
kepadaklien/Kastemer melebihi apa yang diharapkannya.

3. Optimalisasi Pemberdayaan Sumber Daya Manusia

Mengembangkan kualitas SDM Keperawatan melalui peningkatan pengetahuan baiksecara


formal maupun non formal yang berhubungan dengan pelayanankeperawatan dan
memberikan rangsangan yang sifatnya positif yang dapatmenumbuhkan motivasi kerja yang
tinggi.

4. Optimalisasi Proses Pelaksanaan

Sosialisasi standar pelayanan dan standar praktek keperawatan secara intensif disetiap unit
kerja di lingkungan keperawatan dan pembenahan sistem yangdirasakan mengganggu proses
pelayanan.

F. Rencana Strategis Pencapaian Misi, Falsafah, dan Tujuan

Upaya untuk pencapaian Visi Rumah Sakit dan Misi, Falsafah & Tujuan BidangKeperawatan,
dilakukan melalui perencanaan program kerja tahunan yang mengacupada rencana program
jangka panjang (3 tahun)
3.Unit REKAM MEDIS
Rekam Medis bertujuan untuk menunjang tercapainya tertib administrasidalam rangka
upaya peningkatan pelayanan kesehatan. Isi rekam medismerupakan dokumen resmi
yang mencatat seluruh proses pelayanan medis, dansangat bermanfaat antara lain bagi
aspek administrasi, medis, hukum,keuangan, penelitian, pendidikan, dokumentasi,
perencanaan serta pemanfaatansumber daya.Ruang lingkup kegiatan pengolahan dan analisa
pada tingkat rumah sakit adalah :
1.Mengkompilasi data dari rumah sakit baik dalam gedung maupun luargedung
2.Mentabulasi data upaya kesehatan yang diberikan kepada masyarakat yangdibedakan atas
dalam wilayah dan luar wilayah
3.Menyusun kartu index Penyakit
4.Menyusun sensus harian untuk mengolah data kesakitan
5.Melakukan berbagai perhitungan-perhitungan dengan menggunakan data

Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan Pokok.


1.Program mutu rekam medis dalam hal kelengkapan dan penetapan waktudalam
pengemabalian berkas rekam medis serta meminimalisir dalam halpenomoran ganda.
2.Peningkatan pemanfaatan serta pengembangan SIM-PUS.
3.Program peningkatan pelayanan pendaftaran.
4.Program retensi berkas rekam medis inaktif selama 5 tahun terakhir.

B.Rincian Kegiatan
1. Program mutu rekam medis dalam hal kelengkapan dan ketepatan waktudalam
pengembalian berkas rekam medis serta meminimalisir penomoranganda.
-Monitoring KLPCM (Ketidak Lengkapan Pengisian Catatan Medis)setiap berkas rekam
medis yang kembali setelah mendapatkanperawatan.
-Mengevaluasi ketepatan waktu dalam lamanya pengembalian berkasrekam medis.
-Melakukan rekapitulasi harian, bulanan, dan tahunan KLPCM olehpetugas instalasi rekam
medis.
2-Memonitoring nomor rekam medis yang sudah terdafta
.Peningkatan Pemanfaatan serta pengembangan SIM-PUS-Pengembangan yang berkelanjutan
dalam program SIM-PUS untukunit rekam medis sesuai kebutuhan.-Meningkatkan percepatan
koneksi jaringan SIM-PUS
3.Program Peningkatan Pendaftaran-Melakukan Sosialisasi serta pembinaan petugas
pendaftaran -Mengedepankan sikap senyum, sapa, dan salam
dalammelaksanakan kegiatan pelayanan pendaftaran -Mengevaluasi setiap bulannya
pembahsan tentang pelayanan yangtelah diberikan kepada paasien dan keluaraga baik
melalui saranmaupun komplain.
4.Program retensi berkas rekam medis inaktif selama
5 tahun terakhir-Penyotiran berkas rekam medis inaktif

Cara Melaksanakan Kegiatan


1.Memberlakukan SOP untuk bagian kerja rekam medis
2.Menyiapkan check list KLPCM
3.Menyiapkan general consent untuk informasi kepada pasien dan keluaraga
4.Mengkoordinasikan kepada pengembang SIM-PUS dalamhal peningkatan program
rekam medis melalui SIM-PUS
5.Memilih berkas rekam medis inaktif
6.Mengevaluasi setiap unit kerja dalam penyelenggaraanrekam medis di rumah sakit
4.Unit UGD
Rumah sakit merupakan satu instansi yang menyelenggarakan saran pelayanan
kesehatanmulai dari pelayanan gawat darurat, rawat inap, rawat jalan dan perawatan intensif
lain.Dimana rumah sakit juga melakukan tindakan medik yang dilaksanakan selama 24 jam
penuhdidalam upaya memenuh kesehatan seseorang. Dalam penyenggaraan pelayanan
rumah sakit harus melakukan upaya peningkatan mutu pelayanan baik pelayanan umum dan
pelayanan medik yang bersifat preventif dan promotif melalui akreditasi, sertifikasi, ataupun
proses peningkatan mutu lainnya.Dalam perkembangannya rumah sakit telah berubah
menjadi suatu institusi yang sangatkompleks, sehingga memerlukan suatu manajemen yang
baik, dengan mengikuti standartakreditasi rumah sakit indonesia maka diharapkan rumah
sakit akan dapat memberikansebuah pelayanan yang baik dan optimal kepada masyarakat,
pelayanan yang baik tidak akanterwujud apabila rumah sakit tidak memperhatikan fasilitas,
sarana, keamanan untuk pasien, pengunjung dan seluruh staf rumah sakit.Upaya didalam
peningkatan mutu pelayanan kesehatan dapat diartikan didalam keseluruhanupaya dan
kegiatan secara komprehensif dan integratif yang menyangkut struktur, proses,atau outcome
secara objektif, sistematik dan berkelanjutan.
Dalam pemantauan dan menilaimutu kewajaran pelayanan terhadap pasien menggunakan
peluang untuk meningkatkan pelayanan terhadap pasien, dan memecahkan masalah-masalah
yang terungkap sehingga pelayanan yang diberikan di rumah sakit menjadi berdaya guna dan
berhasil guna

Didalam meningkatkan mutu pelyanan rumah sakit perlu juga didukung oleh sumber
dayayang profesional meliputi sarana, prasarana, peralatan medis, sumber daya manusia
dananggaran rumah sakit yang memadai. !leh karena itu diperlukan suatu program kerja
tahunanguna meningkatkan mutu rumah sakit khususnya di instalasi gawat darurat.
No Kegiatan pokok Cara pelaksanaan nya Sasaran
1 Meningkat kan mutu Melakukan kegiatan Meningkat kan mutu
pelayanan sesuai spo rumah pelayanan sesuai dengan SPO pelayanan sesuai
sakit dengan SPO
2 Menerapkan kedisiplinan Meningkat kan kepada setiap Tercapai nya
perawat/bidan di unit UGD perawtan untuk tepat waktu kedisplinan
finger print saat masuk dan perawat/bidan di
pulang kerja unit UGD
3 Pemebuat proram Melaksanakan keamanan dan Tercapainya
peningkatan keamanan dan kenyamanan pasien sesuai peningkatan
kenyamanan terhadap pasien dengan protap rumah sakit keamanan dan
kenyamanan di unit
UGD
4 Meningkat kan kebersihan di Mengontrol CS,perawat dan Terkontrolnya
unit UGD bidan saat melakukan kebersihan alat dan
kebersihan ruangan di unit ruangan di unit UGD
UGD
5 Membuat jadwal dinas UGD Memberikan jadwal dinas Disetujui jadwal
setiap bulan nya yang telah disusun kepala dinas UGD dan
perawat untuk disetujui terlaksananya
6 Melaksanakan rapat evaluasi Mengumulkan seluruh Terlaksananya rapat
mingguan di unit UGD perawat/bidan pelaksanaan di evaluasi mingguan di
UGD dan memberikan arahan UGD
dan informasi kepada seluruh
perawat pelaksana
7 Melaksanakan penilaian Kepala ruangan membuat Terlaksan nya
kinerja kepada perawat,bidan penilain kinerja kepada penilain kinerja
pelaksana setiap 3bln seluruh perawat/bidan terhadap seluruh
pelaksana di UGD perwawt/bidan
pelaksana di unit
UGD
8 Membuat laporan Merekapitulasi jumlah Terlaksana dan
rekapitulasi bulanan di unit kunjungan pasien yang masuk tersosialisasinya
UGD melalui unit UGD laporan bulanan di
unit UGD
9 Mengajukan lembur setiap Memberikan buku lembur Disetujuinya lembur
akhir bulan kepada kepala kepada kepaka keperawatan perawat/bidan diunit
perawat untuk disetujui UGD
10 Mengajukan kelangkapan alat Memberikan data tentang Terpenuhi alat
penunjang medis dan non kekurangan alat penunjang penunjang medis
medis di unit UGD medis dan non medis di unit maupun non medis
UGD di unit UGD
5.Unit laboratorium

Instalasi laboratorium adalah salah satu instalasi di rumah sakit yang merupakan pelayanan
penunjang yang bertujuan :

Membantu diagnose suatu penyakit sehingga dokter dapat menangani suatu penyakit dengan
tepat, cepat, dan akurat.
Menentukan resiko terhadap suatu penyakit dengan harapan suatu penyakit dapat terdeteksi
secara dini.
Menentukan prognosis/perjalanan penyakit sehingga dapat digunakan sebagai pemantau
perkembangan dan keberhasilan pengobatan suatu penyakit.
Bahkan untuk mengetahui kondisi atau status kesehatan seseorang maka perlu dilakukan
‘General Medical Check Up’ di Laboratorium minimal 1 tahun sekali. Oleh karena itu
laboratorium memiliki kedudukan yang penting dalam Rumah Sakit

Definisi lain laboratoriumoratorium klinik diberikan oleh Seyoum (2006:14):


laboratoriumoratorium adalah tempat yang dilengkapi dengan berbagai instrumen, peralatan
dan bahan kimia (reagen), untuk melakukan karya eksperimental, kegiatan penelitian dan
prosedur pemeriksaan. Lab medik merupakan salah satu bagian labyang dilengkapi dengan
berbagai instrumen biomedis, peralatan, bahan dan reagen (bahan kimia) untuk melakukan
berbagai kegiatan pemeriksaan lab dengan menggunakan spesimen biologis (whole blood,
serum, plasma, urine, tinja, dan lain-lain).
Jadi secara singkat, Laboratoriumoratorium klinik atau laboratoriumoratorium medis ialah
labdimana berbagai macam tes dilakukan pada spesimen biologis untuk mendapatkan
informasi tentang kesehatan pasien. Instalasi laboratoriumoratorium adalah salah satu
instalasi di rumah sakit yang merupakan pelayanan penunjang yang bertujuanuntuk:
• Membantu diagnosa suatu penyakit sehingga dokter dapat menangani suatu penyakit
dengan tepat, cepat, dan akurat.
• Menentukan resiko terhadap suatu penyakit dengan harapan suatu penyakit dapat secara
dini
•Menentukan prognosis atau perjalanan penyakit sehingga dapat digunakan sebagai
pemantau perkembangan dan keberhasilan pengobatan suatu penyakit.

Sasaran untuk upaya meningkatkan mutu pelayanan laboratorium adalah dengan


meningkatkan kepuasan pelanggan, meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan
laboratorium dan efisiensi penggunana daru sumber daya yang dipunya.

Lalu untuk sasaran program di dalam upaya guna meningkatkan mutu pelayanan laboratorium
di rumah sakit adalah:

1.Meningkatkan kualitas laboratorium dengan pemilihan indikator yang baik


2.Meningkatkan moral di dalam kehidupan karyawan laboratorium
3.Menjamin keakuratan hasil pemeriksaan di laboratorium
4.Meningkatkan kepuasan dari pasien
5.Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan laboratorium
6.Efisiensi penggunaan sumber daya yang dimiliki

Anda mungkin juga menyukai