Anda di halaman 1dari 20

MODUL ORGANISASI DAN MANAJEMEN RS SERTA MANAJMEEN

UNIT PELAYANAN RS
(ARS 101)

MODUL SESI 05
PENGORGANISASIAN RUMAH SAKIT

DISUSUN OLEH
Dr Rokiah Kusumapradja, MHA

UNIVERSITAS ESA UNGGUL


2020

Universitas Esa Unggul


http://esaunggul.ac.id
0 / 20
SUB TOPIK 1 SESI LIMA

A. Kemampuan Akhir Yang Diharapkan

Setelah mempelajari modul ini, diharapkan mahasiswa mampu :


1. Memahami Pengertian Pengorganisasian
2. Memahami Pengorganisasian dan tata kerja rumah sakit
3. Memahami Dokumen pengorganisasian rumah sakit

B. Uraian sub topik 1 : Pengertian Pengorganisasian


 PROSES MANAJEMEN
Dalam proses manajemen, salah satunya pelaksanaan fungsi
Perencanaan yaitu menetapkan tujuan organisasi dan bagaimana cara
terbaik untuk mencapainya. Sedangkan pengorganisasian adalah untuk
menentukan bagaimana cara terbaik untuk mengelompokan aktivitas dan
sumber Daya serta kepemimpinan untuk memotivasi anggota organisasi
agar mampu bekerja bagi kepentingan organisasi. Selain itu fungsi
Pengendalian yaitu melakukan Monitoring dan memperbaiki aktivitas
yang berlangsung untuk memastikan pencapaian tujuan.

Dua aspek utama proses penyusunan struktur organisasi :

Departementalisasi merupakan pengelompokan kegiatan-kegiatan kerja suatu orga

ditunjukkan oleh suatu bagan organisasi.

 Pembagian kerja adalah pemerincian tugas pekerjaan agar setiap


individu dalam organisasi bertanggung jawab untuk dapat
melaksanakan sekumpulan kegiatan yang terbatas.

 Struktur Organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan


pola tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian
atau posisi-posisi, maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan,
tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu

Universitas Esa
Unggul
1/
organisasi. Demikian juga, Struktur organisasi menunjukkan adanya
pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau
kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan
(koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan
spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian
laporan.

 Unsur-unsur Struktur Organisasi yang perlu diperhatikan, yaitu


Spesialisasi kegiatan berkenaan dengan spesifikasi tugas-tugas
individual dan kelompok kerja dalam organisasi (pembagian kerja) dan
penyatuan tugas-tugas tersebut menjadi satuan-satuan kerja (departementalisasi).Sta
Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal, mengel
Pengertian Pengorganisasian

 Pengorganisasian (Organizing) diartikan sebagai proses Penyusunan


struktur organisasi yag sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya
yang dimilikinya, dan lingkungn yang melingkupinyai

 Pengorganisasian (Organizing) adalah suatu proses untuk


merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta
membagi tugas-tugas atau pekerjaan diantara para anggota, agar
tujuan organisasi dapat dicapai dgn efisienNurjanti

Universitas Esa
Unggul
2/
 Fungsi Pengorganisasian Di dalam Manajemen
Menurut Abdulrachman,A. dalam bukunya Kerangka Pokok-Pokok
Manajemen Umum, bahwa penggorganisasi adalah mengatur
pekerjaan dan kerja sama sebaik-baiknya, mencegah serta mengurangi
kelambatan pekerjaan serta kesulitan dalam proses pekerjaan, serta
mencegah dan mengurangi kesimpangsiuran pekerjaan dan membuat
standar-standar kerja baru.

 Terry (1986) menyatakan bahwa Pengorganisasian adalah proses


mengusahakan hubungan-hubungan yang efektif antara orang-orang,
sehingga mereka dapat bekerja sama secara efisien dan dengan demikian memperole
Beberapa prinsip organisasi terkait pengorganisasian : Perumusan Tujuan deng
Pengorganisasian merupakan proses :

A. Pengelompokan pekerjaan menurut beberapa pengaturan logis


B. Departementalisasi yang merupakan proses pengelompokan pekerjaan menurut beberap
C.Mendistribusikanotoritas,PendelegasianDesentralisasi-

dentralisasi Otoritas yaitu kekuasaan yg telah disahkan oleh


organisasi
a) Pendelegasian merupakan proses pelimpahan sebagian beban
kerja total seseorang kepada orang lain.
b) Desentralisasi adalah proses yg secara sistematis
mendelegasikan kekuasaan dan otoritas kepada manajer tingkat
menengah dan manajer tingkat rendah di seluruh organisasi
c) Sentralisasi yaitu proses yg secara sistematis mempertahankan
kekuasaan dan otoritas manajer tingkat tinggi
2. Sub topik ke-2 : Pengorganisasi dan Tata Kerja Rumah sakit
Universitas Esa
Unggul
3/
 Prioritas Pelayanan Prima dan Keselamatan pasien
 Menurut WHO pelayanan yang berkualiatas bila memenuhi :
 Equity (Keterjangkauan)
 Eficiency ( Efisiensi)
 Quality ( Mutu)
 Patient Safety ( keselamatan pasien )

 Layanan Publik, pelayanan prima :


 Transparansi
 Akuntabilitas
 Tanggap tepat

Perubahan paradigma pelayanan pelanggan adalah penggeseran pola


penyelenggaraan pelayanan pelanggan dari yang semula berorientasi pada
kepentingan pimpinan/organisasi sebagai penyedia pelayanan menjadi
Universitas Esa
Unggul
4/
pelayanan yang berorientasi kepada kebutuhan masyarakat sebagai
pengguna (user orinted).

Disain sistem pelayanan umum yang berpangkal dari pandangan dan


kemauan publik (users’ views) adalah model dari pola pendekatan bottom
up yang lebih mengedepankan aspek partisipasi publik dalam menentukan
serta memola model pelayanan yang dibutuhkannnya.

Adapun ciri ciri dari paradigma pelayanan pelanggan yang berpangkal dari
kemauan dan kepuasan pelanggan (customer-driven government) adalah:
(a) lebih memfokuskan diri pada fungsi pengaturan melalui berbagai
kebijakan yang memfasilitasi berkembangnya kondisi kondusif bagi kegiatan pelayanan
(g) lebih mengutamakan antisipasi terhadap permasalahan pelayanan, (h) lebih mengut

 Pengorganisasian
Pengorganisasian yaitu suatu proses penyesuaian struktur organisasi
dengan tujuan, sumber daya dan lingkungannya.
Struktur organisasi yaitu susunan dan hubungan antar komponen-
komponen, bagian dan posisi Struktur organisasi merinci pembagian
aktivitas kerja dan menunjukkan tingkat spesialisasi dari suatu pekerjaan,
serta menunjukkan hierarki dan struktur wewenang organisasi dan
memperlihatkan hubungan pelaporannya.
Dalam fungsi pengorganisasian, Pemimpin mengalokasikan keseluruhan
sumber daya organisasi dan lingkungan yang melingkupinya sesuai
Universitas Esa
Unggul
5/
dengan rencana yang telah dibuat berdasarkan suatu kerangka kerja
organisasi tertentu.
 Langkah-langkah Proses Pengorganisasian
Ernest Dale dalam Stoner James, A.F.langkah proses
pengorganisasian :
1. Perincian pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan
organisasi.
2. Pembagian kerja ke dalam aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh
seseorang atau kelompok
3. Mengelompokkan aktivitas yang sama secara logis menjadi
departemen-departemen dan skema kerja sama.
4. Menetapkan mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan anggota
organisasi dalam kesatuan yang harmonis.
5. Membantu efektivitas organisasi dan mengambil langkah-langkah
penyesuaian untuk mempertahankan atau meningkatkan efektivitas.

 Fungsi Pengorganisasian ;
 Kejelasan ekspektasi kerja
 Menghindari overlapping kerja-tugas
 Mengetahui arus aktivitas kerja
 Menentukan saluran2 komunikasi

Universitas Esa
Unggul
6/
 Mekanisme koordinasi
 Empat Pilar Pengorganisasian ( Four Building Blocks of
Organizing)
 Pilar Pertama : Pembagian kerja (division of work)
 Pilar Kedua : Pengelompokan Pekerjaan
(Departmentalization)
 Pilar Ketiga : Penentuan relasi antar bagian dalam organisasi
(hierarchy)
 Pilar Keempat : penentuan mekanisme untuk
mengintegrasikan aktifitas antar bagian dalam organisasi atau
koordinasi (coordination)
 Aspek Koordinasi dan Tiga Variasi Ketergantungan Antara Unit-
unit Organisasi :
 Koordinasi adalah pengaturan tata hubungan usaha
bersama untuk memperoleh kesatuan tindakan dalam
usaha pencapaian tujuan.
 Kebutuhan terhadap koordinasi bergantung pada jenis
tugas yang dilakukan sub unit yang melakukannya. Bila
tugas-tugas itu membutuhkan arus informasi antar unit,
maka yang terbaik adalah tingkat koordinasi yang tinggi.

 Tiga Ketergantungan antar Unit-unit Organisasi


Menurut James D. Thompson dalam Stoner James A.F., sebagai
berikut :
1. Ketergantungan yang dikelompokan (pooled interdependence).
Ketergantungan ini terjadi bila unit-unit organisasi tidak saling
tergantung untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari, tetapi
sering bergantung pada prestasi dengan kelangsungan hidup
seluruh organisasi.
2. Ketergantungan sekuensial (sequential interdependence).Suatu
unit organisasi harus melakukan aktivitasnya terlebih dahulu
sebelum unit lain dapat bertindak.

Universitas Esa
Unggul
7/
3. Ketergantungan timbal balik (reciprocal interdependence). Unit-
unit yang saling behubungan memberi dan menerima kegiatan
sehari-hari dan aliran informasi yang terjadi akan timbal balik.
 Penetapan struktur organisasi rumah sakit :

- Visi dan misi RS
- Prinsip kaya fungsi dan miskin struktur.

organisasi dengan peran fungsional yang didukung oleh
manejerial /struktural.
 Seluruh fungsi yang dijalankan oleh rumah sakit harus
tert .
 Pelaksanaan Fungsi-fungsi yang harus menjadi perhatian :

melalui pemberdayaan dan peran utama dari Instalasi lini bisnis.
 Pemberdayaan dan pengembangan SDM profesional dan

kegiatan di Instalasi.
 Pemberdayaan dan pengembangan SDM manejerial dan struktural

pelayanan kepada pelanggan.


 Pengembangan etika dan hukum rumah sakit.
 Prinsip Pengorganisasian Rumah sakit :
1. Mewujudkan organisasi Rumah Sakit yang efektif,efisien, dan
akuntabel dalam rangka mencapai visi dan misi Rumah Sakit
sesuai tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate
Governance) dan tata kelola klinisyang baik (Good Clinical
Governance).
2. Pimpinan organisasi di lingkungan Rumah Sakit wajib
menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, simplifikasi, sinkronisasi
dan mekanisasi di dalam lingk. masing-masing serta dengan unit-
unit lainnya.
 Dalam menjalankan pengorganisasian memperhatikan teori
System 4 Organization yang meliputi :

Universitas Esa
Unggul
8/
1. Leadership process
2. Motivational process
3. Communication organization
4. Interaction process
5. Decision process
6. Goal- setting process
7. Control process
8. Performance goals
 Karakteristik dasar struktur organisasi Rumah sakit :
Struktur organisasi terdiri atas dua layer :
 Layer I adalah Direksi
 Layer II.a terdiri dari Komite dan Satuan fungsional
 Layer II.b terdiri dari fungsional dan manejerial/ struktural.

 Melaksanakan leadership RS
 Menetapkan manejemen strategik

persetujuan Dewan Pengawas.
 LAYER II A. Menjalankan manajemen taktis yang terdiri dari :
 Komite Klinik ( Komite medik, Komite Keperawatan, Komite
temaga kesehatan lain )
 Komite Etika dan Hukum.
 Komite PPI, KOmite Mutu dan Keselamatan Pasien
 Satuan Pemeriksanaan Intern (SPI)

profesional, fungsional dan manajerial / struktural :
 Staf Medik Fungsional /Satuan
 Instalasi yang merupakan “ lini usaha” : Instalasi Rawat Inap,
Rawat Jalan, Gawat Darurat, Bedah Sentral, Radiologi,
laboratorium Klinik, Laboratorium PA, Farmasi, Rehabilitasi
medik, Pemulasaran jenasah, Penunjang diagnostik, dan

Universitas Esa
Unggul
9/
Dalam menjalankan fungsi manejemen membuat Rencana
Bisnis Strategis (Strategic Business Plan)
 Instalasi penunjang mem
bisnis dan membuat Rencana Kegiatan strategik (Strategic
Action Plan)
Gambar di bawah ini menunjukan karakteristik struktur Organisasi rumah
sakit.

 Susunan Organisasi di rumah sakit


 Dewan Pengawas
 Direksi, yang terdiri atas :
 Direktur Utama
 Direktur Medik dan Keperawatan
 Direktur Umum , SDM dan Diklat
 Direktur Keuangan
 Komite – Komite, yang terdiri atas :
 Komite Klinik : komite medik, keperawatan, tenaga kes lainnya
 Komite Etika dan Hukum
 Satuan Pengawasan Intern
 Contoh Eselonisasi / deselonisasi di rumah sakit, bagi RS kelas B:
 Eselon II A : Direktur Utama
 Eselon II B : Direktur
 Eselon III A :

Universitas Esa
Unggul
10 /
 Kepala Bidang
 Kepala Bagian
 Manajer Instalasi
 Setara Eselon III A :
 Ketua Komite Klinik ( komite medik, komite keperawatan,
komite kes lainya)
 Ketua Komite Etik dan Hukum
 Ketua Komite PPI, Komite Mutu dan KP
 Ketua Satuan Pemeriksaan Intern
 Staf Medik Fungsional
 Tenaga Keperawatan Fungsional, Tenaga Penunjang
Fungsional dan Tenaga Non Medis
 Instalasi , yang terdiri dari :
 Instalasi produksi
 Instalasi pendukung
 Bagian/ Bidang :
 Bagian Umum
 Bagian SDM
 Bagian Diklat
 Bidang Mutu layanan
 Bidang layanan Pelanggan
 Bidang Keperawatan
 Bagian Keuangan
 Bagian Akuntansi
3. Sub Topik 3 : Struktur Organisasi dan Tata Kerja ( SOTK), serta
Dokumen pengorganisasian RS
Dalam Struktur Organisasi dan Tata Kerja ( SOTK) perlu dijelaskan :
a. Visi, Misi, Tujuan Rumah sakit X
b. Peran dan Fungsi Rumah sakit X
c. Keunggulan RS misalnya , Pusat rujukan Respirasi, / Onkologi
d. Jenis Jabatan sesuai Struktur Organisasi
e. Masing- masing jabatan ( struktural, non struktural/ instalasi )
dijelaskan :
a) nama jabatan

Universitas Esa
Unggul
11 /
b) tugas pokok
c) kedudukan dalam struktur ( atasan, membawahkan siapa,
koordinasi dengan siapa )
d) maksimal kabid/kasie/ manajer dibawahnya berapa
e) setiap unit kerja : rapat , rapat koordinasi, perencanaan
unit kerja, evaluasi kinerja, laporan,
 Pola pengembangan organisasi RS :
 Struktur Organisasi dan tata kerja yang terdiri dari:
 Pejabat Struktural / manajerial :
Direksi , Satuan Pemeriksa Intern, Kepala bagian/ Kepala

 Pejabat Profesional/ manajerial Instalasi , meliputi :


Komite-
mempunyai tugas melaksanakan fungsi RS dalam pelayanan,
pendidikan dan penelitian
 Perpres N0.77 th 2015 pedoman oragnisasi RS Direktur RS
menyelenggarakan fungsi :
 Koordinasi pelaksanaan tugas dan fungsi unsur organisasi;
 Penetapan kebijakan penyelenggaraan RS sesuai dengan
kewenangannya;
 Penyelenggaraan tugas dan fungsi RS;
 Pembinaan, pengawasan, dan pengendalian pelaksanaan
tugas dan fungsi unsur organisasi; dan
 Evaluasi, pencatatan, dan pelaporan.
 Unsur pelayanan medis menyelenggarakan fungsi :
 penyusunan rencana pemberian pelayanan medis;
 koordinasi dan pelaksanaan pelayanan medis;
 pelaksanaan kendali mutu, kendali biaya, dan keselamatan
pasien di bidang pelayanan medis;dan
 pemantauan dan evaluasi pelayanan medis.
Unsur pelayanan medis meliputi : pelayanan rawat jalan,rawat inap,
dan gawat darurat.

Universitas Esa
Unggul
12 /
 Unsur keperawatan dipimpin oleh Direktur, Wakil Direktur, Kepala
bidang, atau Manajer melaksanakan fungsi , meliputi:
 Penyusunan rencana pemberian pel. Keperawatan;
 Koordinasi dan pelaksanaan pel. keperawatan;
 Pelaksanaan kendali mutu, kendali biaya, dan keselamatan
pasien di bidang keperawatan; dan
 Pemantauan dan evaluasi pelayanan keperawatan
 Unsur penunjang medis dipimpin oleh Direktur, Wakil Direktur,
Kepala bidang, atau Manajer mempunyai fungsi:
 penyusunan rencana pemberian pelayanan penunjang medis;
 koordinasi dan pelaksanaan pelayanan penunjang medis;
 pelaksanaan kendali mutu, kendali biaya, dan keselamatan
pasien di bidang pelayanan penunjang medis;
 pengelolaan rekam medis; dan
 pemantauan dan evaluasi pelayanan penunjang medis.
 Rumah Sakit dapat membentuk unsur pelayanan penunjang non
medis sesuai dengan kebutuhan.
 Kepala Rumah Sakit atau Direktur RS menetapkan lingkup pelayanan
atau bidang yang masuk dalam unsur pelayanan penunjang medis dan
unsur pelayanan penunjang non medis.
 Unsur administrasi umum dan keuangan dipimpin oleh Direktur, Wakil
Direktur, Kepala Bidang, atau Manajer, menjalankan fungsi
pengelolaan :
 Ketatausahaan;
 Kerumahtanggaan;
 Pelayanan hukum dan kemitraan;
 Pemasaran;
 Kehumasan;
 Pencatatan, pelaporan, dan evaluasi;
 Penelitian dan pengembangan;
 Sumber daya manusia; dan
 Pendidikan dan pelatihan.
 perencanaan anggaran;
 perbendaharaan dan mobilisasi dana;

Universitas Esa
Unggul
13 /
 Akuntansi.
 Komite Medis. Komite Medis sebagaimana merupakan unsur
organisasi yang mempunyai tanggung jawab untuk menerapkan tata
kelola klinis yang baik (good clinical governance). Komite Medis
dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada kepala RS atau Direktur
RS
 Tugas dan Fungsi Komite Medis
 TUGAS : meningkatkan profesionalisme staf medis yang bekerja di
rumah sakit dengan cara:
a. melakukan kredensial bagi seluruh staf medis
b. yang akan melakukan pelayanan medis di RS;
c. memelihara mutu profesi staf medis; dan
d. menjaga disiplin, etika, dan perilaku profesi staf medis.
 FUNGSI :
a. penyusunan dan pengkompilasian daftar kewenangan klinis sesuai
dengan masukan dari kelompok staf medis berdasarkan norma
keprofesian yang berlaku;
b. Penyelenggaraan pemeriksaan dan pengkajian kompetensi,
kesehatan fisik dan mental, perilaku, dan etika profesi;
c. evaluasi data pendidikan profesional kedokteran atau kedokteran
gigi berkelanjutan;
d. wawancara terhadap pemohon kewenangan klinis;
e. penilaian dan pemutusan kewenangan klinis yang adekuat;
f. pelaporan hasil penilaian kredensial dan menyampaikan
rekomendasi kewenangan klinis kepada komite medik;
g. pelaksanaan proses rekredensial pada saat berakhirnya masa
berlaku surat penugasan klinis dan adanya permintaan dari komite
medik; dan
h. rekomendasi kewenangan klinis dan penerbitan urat penugasan
klinis.
 Komite Lain :
a. Keperawatan;
b. Farmasi dan terapi;
c. Pencegahan dan pengendalian infeksi;

Universitas Esa
Unggul
14 /
d. Pengendalian resistensi antimikroba;
e. Etika dan hukum;
f. Koordinasi pendidikan; dan
g. Manajemen risiko dan keselamatan pasien
 Satuan Pengawas Internal
Merupakan unsur organisasi yang bertugas melaksanakan
pemeriksaan audit kinerja internal rumah sakit.
Di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala RS atau Direktur
RS.
 FUNGSI :
a. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan manajemen risiko di unit
kerja rumah sakit;
b. penilaian terhadap sistem pengendalian, pengelolaan, dan
pemantauan efektifitas dan efisiensi sistem dan prosedur dalam
bidang administrasi pelayanan, serta administrasi umum dan
keuangan;
c. pelaksanaan tugas khusus dalam lingkup pengawasan intern yang
ditugaskan oleh kepala Rumah Sakit atau direktur Rumah Sakit;
d. Pemantauan pelaksanaan dan ketepatan pelaksanaan tindak lanjut
atas laporan hasil audit; dan
e. pemberian konsultasi, advokasi, pembimbingan, dan pendampingan
dalam pelaksanaan kegiatan operasional rumah sakit.
 Analisis Jabatan
Analisi Jabatan adalah suatu cara cara sistematis untuk
mengumpulkan dan menganalisa informasi tentang isi pekerjaan dan
kebutuhan tenaga manusia dan konteks di mana pekerjaan
dilaksanakan ( Robert l Mathis, cs.2000 )

Analisi Jabatan adalah suatu proses penyelidikan secara mendalam


tentang tugas, kewajiban, dan tanggung jawab dari suatu jabatan / job
( Soejadi, FX)

Job Analyssis is a process for obtaining all pertinent job facts :


observation, questionnaire, interview ( Rakich,at all, 1985 )

Universitas Esa
Unggul
15 /
Fungsi analisis Jabatan dan aktifitas manajemen SDM , meliputi :

Perencanaan SDM, Perekruitan, Seleksi, Konpensasi, pelatihan dan pengembanga

 Analisis Jabatan merupakan landasan kegiatan manajemen SDM lainnya : Mutasi,


/ringannnya pekerjaan ; resiko jabatan; sulit/ tidaknya jabatan; besar/kecilnya tanggu

pendidikan ; Landasan Syarat lingkungan kerja/ K3; Landasan


pemenuhan kebutuhan peralatan; Landasan orientasi karyawan baru; Pedoman ker

tata kerja.

JOB ANALYSIS A process for obtaining all pertinent job facts


observation; quetionaire; interview (Source : Adapted from Dale S
Beach, Personnels The management at work, 1980), consist of :
 JOB DESCRIPTION a statement containing such items as : Job
title, Location, Job summary, Duties, Machines, tools, equipment,
Materials & forms used , Supervision given or received, working
conditions, Hazards

Universitas Esa
Unggul
16 /
 JOB SPECIFICATION ; A statement of the human Qualifications
necessary to do the job, usually contains Such items as : Education ;
Experience, Training ;Judgment, Initiative ; Physical effort, Physical
skills; responsilities, communication skills, emotional, characteristics
unusual, Sensory demands : sight. Smell, hearing.

 Pendekatan karakteristik pekerjaan :


1. Rotasi pekerjaan
2. Perluasan pekerjaan
3. Pengayaan pekerjaan
Pendekatan karakteristik pekerjaan
Tim kerja

Rotasi Pekerjaan ( job rotation ) adalah suatu alternatif spesialisasi pekerjaan yang
Perluasan Pekerjaan(job enlargement) adalah suatu alternatif dari spesialisasi peke
Pengayaan Pekerjaan (job enrichment) adalah suatu alternatif

spesialisasi pekerjaan yang melibatkan peningkatan baik dari


jumlah tugas yang dilakukan oleh pekerja maupun pengawasan yang dilakukan pe
Pendekatan Karakteristik Pekerjaan (job characterictic approach)

adalah suatu alternatif spesialisasi pekerjaan yang menyarankan


agar pekerjaan seharusnya didiagnosis dan ditingkatkan sejalan
dengan 5 dimensi, dengan memperhitungkan sistem kerja dan
preferens karyawan.

 Tim Kerja (work teams) adalah suatu alternatif spesialisasi


pekerjaan yang mengijinkan suatu kelompok merancang sistem
kerja yang akan diterapkan untuk melaksakan rangkaian tugas
yang saling berhubungan.

Universitas Esa
Unggul
17 /
 Dokumen yang harus disediakan rumah sakit :
1. Pedoman Organisasi Rumah Sakit
2. Pedoman Upaya Peningkatan Mutu Rumah Sakit
3. Pedoman Keselamatan Pasien
4. Program Penanggulangan Bencana (Disaster Plan
5. Hospital Bylaws (Corporate Bylaws
6. Peraturan Kepegawaian ( Kesepakatan Kerja Bersama
7. Pedoman Penyusunan Anggaran Rumah Sakit
8. Rencana Strategis
9. Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan ( RBA / RKA
10. Tata tertib rumah sakit
11. dll

Link :
 UU No. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit
 PerPres No. 77 tahun 2015 Pedoman Organisasi RS
 PMK N0 03 tahun 2020 tentang Klasifikasi dan
Perizinan Rumah sakit

Literatur :
Borkowski, Nancy,Organizational Behavior Helath Care,2011,Jones and Barlettlett Publ,
Canada

Hanafi, Mamduh. 2008. Manajemen. Yogyakarta: UPP-AMP YKPN.

Kemenkes , Standar Nasional Akreditasi Rumah sakit ed 1.1., 2019,

Jones, Gareth R. dan Jennifer M George. 2010. Contemporary Management. New York:
McGraw Hil

Shortel,StephenM, Kaluzny,Arnold D, att all, Health Care Management “ a Text in


Organization Theory and Behavior, second edd,1988, Delmar Publ,Canada

Srinivasan,A,V, Managing Modern Hospital, 2008,Sage Publ, California

Universitas Esa
Unggul
18 /
Latihan
5.1. Pengorganisasian merupakan proses, kecuali :
A. Pengelompokan pekerjaan menurut beberapa pengaturan logis
B. Departementalisasi yang merupakan proses pengelompokan
tujuan menurut beberapa pengaturan logis.
C. Mendistribusikan otoritas, Pendelegasian Desentralisasi-
dentralisasi Otoritas
Jawaban B
5.2. Analisi Jabatan adalah suatu cara sistematis untuk mengumpulkan
dan menganalisa informasi tentang isi pekerjaan dan kebutuhan tenaga
manusia dan konteks di mana pekerjaan dilaksanakan, yang meliputi
kegaiatan, kecuali :

A. Uraian Jabatan
B. Persyaratan jabatan
C. Promosi jabatan

Jawaban C

5.3. Pedoman Organisasi rumah sakit ditetapkan dalam :


A. Prepres No, 77 tahun 2015
B. Prespres No. 03 tahun 2020
C. Prespres No 44 tahun 2009
Jawaban A
5.4. Langkah-langkah Proses Pengorganisasian, diantaranya :
A. Perincian pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan
organisasi.
B. Pembagian konpensasi ke dalam aktivitas-aktivitas yang dilakukan
oleh seseorang atau kelompok
C. Mengelompokkan kegiatan diluar tugas pokoknya.
Jawaban C
5.5 Pendekatan karakteristik pekerjaan yang dapat dilakukan,
diantaranya :
A. Perluasan kegiatan keluar
B. Pengayaan pekerjaan
C. Tim produksi
Jawaban B

Universitas Esa
Unggul
19 /

Anda mungkin juga menyukai