Good Corporate Governance adalah seperangkat peraturan yang menetapkan hubungan antara
pemangku kepentingan pengurus, pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta para pemegang
kepentingan internal dan eksternal lainnya sehubungan dengan hak-hak dan kewajiban mereka,
atau dengan kata lain sistem yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan. Tujuan dari
penerapan Good Corporate Governance adalah sebagai berikut:
a. Menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang berkepentingan
b. Memastikan bahwa sasaran yang ditetapkan telah dicapai.
c. Memastikan bahwa aktiva perusahaan dijaga dengan baik.
d. Memastikan perusahaan menjalankan praktik-praktik usaha yang sehat.
e. Memastikan kegiatan-kegiatan perusahaan bersifat transparan.
Menurut Komite Nasional Kebijakan Governance (2006), terdapat lima prinsip dalam good
corporate governance yaitu sebagai berikut:
a. Transparansi (Transparency)
b. Kemandirian (Indenpency)
c. Akuntabilitas (Accountability)
d. Pertanggung jawaban (Responsibility)
e. Kewajaran (Fairness)
Menurut United Nation Development Program (UNDP), good corporate governance terdiri dari
beberapa unsur Aspek , yaitu:
1 . Participation
2 . Rule of Law
3 . Transparency (Transparansi)
4 . Responsiveness
5 . Equity
6 . Strategic Vision
Good Clinical Governance adalah pemahaman mengenai pilar yang membangun clinical
governance serta standar yang dapat digunakan untuk menilai ketepatan penerapan good
clinnical governace.
Pilar 1 (focus pada customer)
Pilar 2 (Clinical performance and evaluation)
Pilar 3 (Clinical risk management)
Pilar 4 (Profesional development and management)