Jumlah
Jumlah
Bab Standar
Elemen
Penilaian
Bab 1. Akses ke Pelayanan dan Kontinuitas 23 85
Pelayanan (APK)
Bab 2. Hak Pasien dan Keluarga (HPK) 30 100
Bab 3. Asesmen Pasien (AP) 44 184
Bab 4. Pelayanan Pasien (PP) 22 74
Bab 5. Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB) 14 51
Bab 6. Manajemen dan Penggunaan Obat(MPO) 21 84
Bab 7. Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK) 7 28
Total : 161 436
Bab : APK-AP-PP-PAB : 103 394
4
BAB 1. AKSES PELAYANAN DAN
KONTINUITAS PELAYANAN (APK)
Admisi ke RS
Kontinuitas pelayanan
Pemulangan pasien, rujukan dan tindak
lanjut
Transfer pasien
Transportasi
B. SPO :
1. SPO skrining / TRIAGE pasien
2. SPO pendaftaran pasien RJ & penerimaan pasien RI
3. SPO pemasangan gelang identitas pasien
4. SPO penundaan pelayanan atau pengobatan
5. SPO transfer di dalam atau ke luar RS
6. SPO rencana pemulangan pasien
7. SPO pemberian informasi pelayanan (jenis yan, hasil yg
diharapkan, biaya, dll )
8. SPO mengurangi atau membatasi hambatan di populasi pasien
9. SPO pemeiharaan transportasi RS
5
Dokumen
I. Regulasi :
A. Kebijakan/ Pedoman/ Panduan RS tentang :
B. SPO
II. Dokumen implementasi :
1. Rekam medis
2. Checklist kriteria transfer pasien
3. Sertifikasi pelatihan skrining/ TRIAGE
4. Sertifikasi pelatihan transfer pasien
5. MOU RS rujukan
6. Bukti pemeliharaan transportasi RS
III. Program :
1. Program diklat tentang pelatihan skrining/ TRIAGE pasien
2. Program diklat tentang pelatihan transfer pasien
Penilaian – Skor – Nilai
I. Penilaian Elemen Penilaian
1. TP = Terpenuhi Penuh : 80 - 100 %
= 10
2. TS = Terpenuhi Sebagian : 20 - <80 %
=5
3. TT = Tidak Terpenuhi : 0 - <20 %
=0
4. TDD = Tidak Dapat Diberlakukan :-
II. Penilaian Standar = % (Total Skor EP : Total EP -pd std
tsb- X 10)
III. Penilaian Bab = % (Total Skor seluruh EP : Total seluruh
EP X 10)
IV. Kelulusan :
1. DASAR 4 Bab Major 80%, 11 Minor 20%.
2. MADYA 8 Bab Major 80%, 7 Minor 20%.
*Standar APK 1.1. RS menetapkan standar prosedur operasional
untuk penerimaan pasien RI & untuk pendaftaran pasien RJ.
17
* Standar APK 1.1.2. Kebutuhan pasien akan yan preventif, paliatif,
kuratif dan rehabilitatif diprioritaskan berdasarkan kondisi pasien pd
waktu proses admisi sbg pasien RI .
Elemen penilaian APK 1.1.2.
1.Pemeriksaan skrining membantu staf memahami yan yg dibutuhkan pasien.
2.Pemilihan jenis yan atau unit yan berdasar atas temuan pemeriksaan hasil
skrining.
3.Kebutuhan pasien yg berkenaan dgn yan preventif, kuratif, rehabilitatif dan
paliatif diprioritaskan.
Standar APK 1.1.3. RS memperhatikan kebutuhan klinis pasien
pada waktu menunggu atau penundaan untuk pelayanan
diagnostik dan pengobatan.
Elemen penilaian APK 1.1.3.
1.Pasien RI dan pasien RJ diberikan informasi apabila akan terjadi penundaan yan
atau pengobatan.
2.Pasien diberi informasi alasan penundaan atau menunggu dan memberikan
informasi ttg alternatif yang tersedia sesuai dengan keperluan klinik mereka.
3.Informasi di dokumentasikan di dalam rekam medis pasien.
4.Kebijakan dan prosedur tertulis mendukung pelaksanaan secara konsisten.18
*Standar APK 1.2. Pada admisi RI, pasien & keluarganya mendapat
penjelasan ttg yan yg ditawarkan, hasil yg diharapkan & perkiraan biaya dari
yan tsb. penilaian APK 1.2.
Elemen
1.Pasien dan keluarganya diberikan penjelasan pada waktu admisi (lihat juga MKI.2
pd Maksud dan Tujuan).
2.Penjelasan meliputi informasi ttg yan yg ditawarkan (lihat juga MKI.2, EP 1&2).
3.Penjelasan meliputi informasi ttg hasil yan yg diharapkan.
4.Penjelasan meliputi informasi ttg perkiraan biaya kpd pasien atau keluarganya.
5.Penjelasan cukup bagi pasien & keluarganya utk membuat keputusan yg benar
(lihat juga AP.4.1, EP 3).
*Standar APK 1.3. RS berusaha mengurangi kendala fisik, bahasa dan budaya
serta penghalang lainnya dalam memberikan pelayanan.
22
PEMULANGAN PASIEN, RUJUKAN DAN TINDAK LANJUT
*Standar APK.3. Ada kebijakan untuk merujuk dan memulangkan
pasien.
Elemen penilaian APK.3.
1. Merujuk / memulangkan pasien berdasarkan atas kondisi kes dan
kebutuhan akan yan berkelanjutan. (lihat juga AP.1.10, EP 1;
AP.1.11, EP 1; TKP.6.1, EP 3).
2. Ada ketentuan atau kriteria bagi pasien yang siap utk
dipulangkan.
3. Bila diperlukan, perencanaan utk merujuk & memulangkan pasien
dpt diproses lebih awal dan bila perlu mengikut sertakan
keluarga. (lihat juga AP.1.11, EP 2; AP.2, EP 2 dan HPK.2, EP 1).
4. Pasien dirujuk dan dipulangkan berdasarkan atas kebutuhannya.
(lihat juga AP.1.10, EP 2; AP.1.11, EP 2 dan AP.2, EP 2).
5. Kebijakan RS mengatur proses pasien yg diperbolehkan
meninggalkan RS, sementara dlm proses rencana pengobatan dgn
izin yg disetujui untuk waktu tertentu. 23
Standar APK.3.1. RS bekerjasama dgn para praktisi kes dan
institusi di luar RS utk memastikan bahwa rujukan dilakukan dgn
baik dan tepat waktu.
24
*Standar APK.3.2. Rekam medis pasien berisi salinan resume
pasien pulang.
25
*Standar APK.3.2.1. Resume pasien pulang lengkap.
26
*Standar APK.3.3. Rekam medis pasien RJ yg mendapat yan
berkelanjutan berisi resume semua diagnosis yg penting, alergi
thd obat, medikamentosa yg sdg diberikan dan riwayat prosedur
pembedahan dan perawatan / hospitalisasi di RS.
27
*Standar APK.3.4. Pasien dan keluarga yg tepat, diberikan pengertian
ttg instruksi tindak lanjut.
Elemen penilaian APK.3.4.
1.Instruksi untuk tindak lanjut diberikan dalam bentuk dan cara yg mudah
dimengerti pasien dan /atau keluarganya.
2.Instruksi mencakup kapan kembali untuk yan tindak lanjut.
3.Instruksi mencakup kapan mendapatkan yan yg mendesak.
4.Keluarga diberikan instruksi untuk pelayanan bila diperlukan berkenaan
dengan kondisi pasien.
*Standar APK.3.5 RS mempunyai proses untuk penatalaksanaan dan
tindak lanjut bagi pasien yg pulang karena menolak nasehat medis.
Elemen penilaian APK.3.5
1.Ada proses untuk penatalaksanaan dan tindak lanjut bagi pasien RI dan
pasien RJ yg pulang karena menolak nasehat medis (lihat juga HPK.2, EP.1) dan
HPK.2.2., Maksud dan Tujuan).
2.Apabila diketahui ada Dokter keluarga, kepadanya diberitahu (lihat juga
HPK.2.2, EP 1 dan 2).
3.Proses dilaksanakan sesuai dengan hukum dan peraturan yg berlaku.
28
RUJUKAN PASIEN
TRANSPORTASI
*Standar APK.5. Kegiatan proses rujukan, dan pemulangan pasien RI atau
RJ, termasuk perencanaan untuk kebutuhan transportasi pasien.
31
Elemen penilaian APK.5.
1. Terdapat penilaian thd kebutuhan transportasi apabila pasien dirujuk
ke pusat yan yg lain, ditransfer ke penyedia yan yg lain atau siap pulang
dari RI / kunjungan RJ.
2. Transportasi disediakan atau diatur sesuai dgn kebutuhan dan kondisi
pasien.
3. Kendaraan transportasi milik RS memenuhi hukum dan peraturan yg
berlaku berkenaan dg pengoperasian, kondisi dan pemeliharaannya.
4. Pelayanan transportasi dengan kontrak disesuaikan dengan kebutuhan RS
dlm hal kualitas dan keamanan transportasi.(lih.juga TKP.3.3.1, Maksud dan
Tujuan)
5. Semua kendaraan yg dipergunakan untuk transportasi, baik kontrak
maupun milik RS, dilengkapi dengan peralatan yg memadai, perbekalan dan
medikamentosa sesuai dengan kebutuhan pasien yg dibawa.
6. Ada proses untuk memonitor kualitas dan keamanan transportasi yg
disediakan / dikelola RS, termasuk proses menanggapi keluhan.(lih.juga
TKP.3.3.1, Maksud dan Tujuan)
(BAB 1. APK)
38
5
Dokumen
I. Regulasi :
A. Kebijakan/ Pedoman/ Panduan RS tentang :
1. Asesmen gizi
2. Asesmen nyeri
3. Asesmen risiko jatuh
4. Asesmen individual
5. Asesmen pasien tahap terminal (akhir kehidupan)
6. Asesmen rencana pemulangan pasien
7. Asesmen ulang
B. SPO :
1. Asesmen gizi
2. Asesmen nyeri
3. Asesmen risiko jatuh
4. Asesmen individual pada pasien yang rentan
5. Asesmen pasien tahap terminal (akhir kehidupan)
6. Asesmen rencana pemulangan pasien
7. Asesmen ulang
5
Dokumen
II. Dokumen implementasi :
Formulir asesmen yang ada di berkas rekam mediS
Pelatihan dan sertifikasi staf
III. Unit laboratorium :
Kebijakan RS tentang pelayanan laboratorium
Pedoman pengorganisasian
Pedoman pelayanan laboratorium
Program kerja
IV. Unit radiologi :
Kebijakan RS tentang pelayanan radiologi
Pedoman pengorganisasian
Pedoman pelayanan radiologi
Program kerja
*Standar AP.1.1 RS telah menetapkan isi minimal asesmen
berdasarkan UU, peraturan dan standar profesi.
41
*Standar AP.1.2 Asesmen awal setiap pasien meliputi evaluasi
faktor fisik, psikologis, sosial & ekonomi, termasuk pem fisik &
riwayat kes.
42
*Standar AP.1.3 Kebutuhan yan medis dan keperawatan
ditetapkan berdasarkan asesmen awal dan dicatat pada catatan
klinisnya.
Elemen Penilaian AP.1.3
1. Kebutuhan medis pasien ditetapkan melalui asesmen awal.
Riwayat kes terdokumentasi, juga pem fisik dan asesmen lain yg
dilaksanakan berdasarkan kebutuhan pasien yg teridentifikasi
2. Kebutuhan keperawatan pasien ditetapkan melalui asesmen
keperawatan yg didokumentasi, asesmen medis, dan asesmen lain
yg dilaksanakan berdasarkan kebutuhan pasien.
3. Kebutuhan medis yg teridentifikasi dicatat dalam rekam medis
4. Kebutuhan keperawatan yg teridentifikasi dicatat dalam rekam
medis
5. Kebijakan & prosedur mendukung praktek yg konsisten dalam
semua bidang
43
*Standar AP.1.3.1 Asesmen awal medis dan keperawatan pd pasien
emergensi harus sesuai kebutuhan dan keadaannya.
Elemen Penilaian AP.1.3.1
1. Untuk pasien GD, asesmen medis berdasarkan kebutuhan dan
kondisinya.
2. Untuk pasien GD, asesmen keperawatan berdasarkan kebutuhan dan
kondisinya. 3. Apabila operasi dilakukan, maka sedikitnya ada catatan
ringkas dan diagnosis praoperasi dicatat sebelum tindakan.
47
*Standar AP.1.7 Semua pasien RI dan RJ di skrining untuk rasa sakit dan
dilakukan asesmen apabila ada rasa nyeri.
Elemen Penilaian 1.7
1.Pasien di skrining untuk rasa sakit. (lih.juga PP.6, EP 1)
2.Apabila diidentifikasi ada rasa sakit pada asesmen awal, pasien dirujuk
atau RS melakukan asesmen lebih mendalam, sesuai dengan umur pasien
dan pengukuran intensitas dan kualitas nyeri seperti karakter,
kekerapan/frekuensi, lokasi dan lamanya.
3.Asesmen dicatat sedmk shg memfasilitasi asesmen ulangan yg teratur dan
tindak lanjut sesuai kriteria yg dikembangkan oleh RS dan kebutuhan pasien
*Standar AP.1.8 RS melaksanakan asesmen awal individual untuk populasi
tertentu yg dilayani RS.
Elemen Penilaian 1.8
1.RS menetapkan kriteria tertulis ttg asesmen tambahan, khusus atau lbh
mendlm yg perlu dilaksanakan.
2.Proses asesmen utk populasi pasien dg kebutuhan khususnya dimodifikasi
secara tepat sehingga mencerminkan kebutuhan pasien
48
*Standar AP.1.9 Kpd pasien yg akan meninggal dan keluarganya,
dilakukan asesmen dan asesmen ulang sesuai kebutuhan individual
mereka
Elemen Penilaian 1.9
1.Pasien yg akan meninggal dan keluarganya dilakukan asesmen dan
asesmen ulang untuk elemen a s/d i dalam Maksud & Tujuan sesuai
kebutuhan mrk yg diidentifikasi.
2.Temuan dalam asesmen mengarahkan yan yg diberikan (lih. juga AP.2,
EP 2)
3.Temuan dlm asesmen didokumentasikan dalam rekam medis pasien
*Standar AP.1.10 Asesmen awal termasuk penetapan kebutuhan
utk tambahan asesmen khusus.
Elemen Penilaian 1.10
1.Bila teridentifikasi kebutuhan tambahan asesmen khusus, pasien
dirujuk didalam atau keluar RS (lih.juga APK.3, EP 1)
2.Asesmen khusus yg dilakukan didalam RS dilengkapi dan dicatat
dalam rekam medis pasien 49
*Standar AP.1.11 Asesmen awal termasuk menentukan
kebutuhan rencana pemulangan pasien (discharge)
50
*Standar AP.2 Semua pasien dilakukan asesmen ulang pd interval tertentu
atas dasar kondisi & pengobatan utk menetapkan respons thd pengobatan
dan utk merencanakan pengobatan atau utk pemulangan pasien.
Elemen Penilaian AP.2
1.Pasien dilakukan asesmen ulang utk menentukan respons mrk thd
pengobatan. (lih.juga PAB.5.3, EP 1 dan 2; PAB.7.3, EP 1 dan 2; MPO.7, EP 1; dan
PP.5, EP 3)
2.Pasien dilakukan asesmen ulang untuk perencanaan pengobatan lanjutan atau
pemulangan.(lih.juga APK.3, EP 2 dan 3; PP.7.1, EP 2; PAB.5.3, EP 1 dan 2; dan
AP.1.9,, EP 2)
3.Pasien dilakukan asesmen ulang dlm interval sesuai dg kondisi pasien &
bilamana terjadi perubahan yg signifikan pd kondisi mereka, rencana asuhan,
kebutuhan individual atau sesuai kebijakan dan prosedur RS (lih.juga PAB.3, EP 1
dan PAB.5.3, EP 1)
4.Dr melakukan asesmen ulang sekurang2nya setiap hari, termasuk akhir
minggu, selama fase akut dr perawatan dan pengobatannya.
5.Utk pasien nonakut, kebijakan RS menetapkan keadaan, tipe pasien atau
populasi pasien, dimana asesmen oleh Dr bisa kurang dr sekali sehari &
menetapkan interval minimum utk jadwal asesmen ulang bagi kasus spt ini
6.Asesmen ulang didokumentasikan dlm rekam medis pasien. 51
*Standar AP.3 Staf yg kompeten melaksanakan asesmen dan asesmen
ulang.
Elemen Penilaian AP.3
1.Petugas yg kompeten yg melakukan asesmen pasien & asesmen ulang
ditetapkan oleh RS.
2.Hanya mereka yg diizinkan dg lisensi, sesuai UU dan peraturan yg berlaku,
atau sertifikasi, yg dpt melakukan asesmen.
3.Asesmen GD dilaksanakan oleh petugas yg kompeten.
4.Asesmen keperawatan dilaksanakan oleh mereka yg kompeten.
5.Staf yg kompeten melaksanakan asesmen dan asesmen ulang thd pasien,
& tangg-jwb nya ditetapkan secara tertulis. (lih.juga KPS.1.1, EP 1 dan 2 dan
KPS.10, EP 1)
*Standar AP.4 Staf medis, keperawatan dan staf lain yg bertangg-jwb atas
yan pasien, bekerja sama dlm menganalisis dan mengintegrasikan
asesmen pasien.
Elemen Penilaian AP.4
1.Data dan informasi asesmen pasien dianalisis dan diintegrasikan. (lih.juga
PP.1, EP 1)
2.Mereka yg bertangg-jwb atas yan pasien diikutsertakan dalam proses. 52
*Standar AP.4.1 Kebutuhan pelayanan paling urgen atau penting di
identifikasi.
53
PELAYANAN LABORATORIUM
54
*Standar AP.5.1 Ada program keamanan (safety) di lab, dijalankan dan
didokumentasikan.
Elemen Penilaian AP.5.1
1.Ada program keselamatan/keamanan lab yg mengatur risiko keselamatan
yg potensial di lab & di area lain yg mendpt yan lab. (lih.juga MFK.4 dan MFK
5)
2.Program ini adalahbagian dr program manajemen keselamatan /
keamanan RS dan melaporkan ke struktural manjemen tersebut,
sekurang2nya setahun sekali atau bila terjadi insiden keselamatan. (lih.juga
MFK.4, EP 2)
3.Ada kebijakan & prosedur tertulis ttg penanganan & pembuangan bahan
berbahaya.(lih.juga MFK.5, EP 2)
4.Identifikasi risiko keselamatan dijabarkan melalui proses yg spesifik dan
atau peralatan utk mengurangi risiko keselamatan.(lih.juga MFK.5, EP 5)
5.Staf lab diberikan orientasi untuk prosedur dan praktek keselamatan /
keamanan kerja.(lih.juga MFK.11, EP 1; TKP.5.4, EP 1 dan 2; TKP.6.1, EP 1)
6.Staf lab mendapat pelatihan-pendidikan untuk prosedur baru dan
penggunaan bahan berbahaya yg baru. (lih.juga KPS.8, EP 3 dan 4)
55
*Standar AP.5.2 Staf yg benar2 kompeten dan berpengalaman
melaksanakan tes dan membuat interpretasi hasil2.
Elemen Penilaian AP.5.2
1.Para petugas yg melaksanakan tes dan mereka yg mengarahkan dan
mensupervisi tes ditetapkan.
2.Ada staf yg kompeten dan cukup berpengalaman melaksanakan tes.
(lih.juga KPS.4, EP 1)
3.Ada staf yg kompeten & cukup berpengalaman melakukan interpretasi
hasil tes. (lih.juga KPS. 4, EP 1)
4.Tersedia jumlah staf yg adekuat untuk memenuhi kebutuhan pasien.
5.Staf supervisor kompeten (qualified) dan berpengalaman.
57
*Standar AP.5.4 Semua peralatan utk pemeriksaan lab diperiksa
secara teratur, ada upaya pemeliharaan, dan kalibrasi, dan ada
pencatatan terus menerus untuk kegiatan tsb.
58
*Standar AP.5.5 Reagensia esensial dan bahan lain yg diperlukan
sehari2 selalu tersedia dan dievaluasi utk memastikan akurasi dan
presisi hasil.
59
*Standar AP.5.6 Prosedur untuk pengambilan spesimen, identifikasi,
penanganan, pengiriman yg aman, & pembuangan spesimen dipatuhi.
Elemen Penilaian AP.5.6
1. Prosedur memandu permintaan pemeriksaan.
2. Prosedur pengambilan dan identifikasi spesimen.
3. Prosedur pengiriman, penyimpanan dan pengawetan spesimen.
4. Prosedur penerimaan dan tracking spesimen.
5. Prosedur dilaksanakan.
6. Prosedur diperhatikan untuk pemeriksaan dilakukan di lab di luar RS.
*Standar AP.5.7 Ditetapkan nilai normal & rentang nilai yg digunakan utk
interpretasi & pelaporan hasil lab klinis.
Elemen Penilaian AP.5.7
1. Lab telah menetapkan nilai/rentang nilai rujukan untuk setiap
pemeriksaan yg dilaksanakan.
2. Rentang-nilai rujukan ini harus disertakan dalam laporan.
3. – “ – dilengkapi bila pemeriksaan dilaksanakan di lab luar.
4. – “ – sesuai dengan geografi dan demografi RS.
5. – “ – dievaluasi dan direvisi berkala seperlunya. 60
61
*Standar AP.5.9 Ada prosedur kontrol mutu, dilaksanakan &
didokumentasikan
Elemen Penilaian AP.5.9
1.Ada program kontrol mutu utk lab klinis
2.Program termasuk validasi metode tes
3. – “ – -”- surveilens harian atas hasil tes.
4. – “ – -”- koreksi cepat utk kekurangan.
5. – “ – -”- dokumentasi hasil & tindakan koreksi.
6.Elemen2 program a) s/d e) tsb diatas ditetapkan dlm Maksud
&Tujuan dan dilaksanakan.
*Standar AP. 5.11 RS mempunyai akses dgn ahli dlm bidang diagnostik
spesialistik bila diperlukan.
Elemen Penilaian AP.5.11
1.Daftar nama ahli untuk diagnostik spesialistik dijaga/dipertahankan
2.Ahli dalam bidang spesialistik dihubungi bila diperlukan.
63
PELAYANAN RADIOLOGI DAN DIAGNOSTIK IMAJING
*Standar AP.6 Ada yan radiologi & yan diagnostik imajing untuk
memenuhi kebutuhan pasien. Dan semua pelayanan memenuhi
standar nasional, UU & peraturan yg berlaku.
Elemen Penilaian AP.6
1. Yan radiologi & diagnostik imajing memenuhi standar nasional, UU &
peraturan yg berlaku.
2. Ada yan radiologi & diagnostik imajing yg adekuat, teratur, & nyaman
untuk memenuhi kebutuhan pasien.
3. Ada yan radiologi & diagnostik imajing untuk gawat darurat di luar jam
kerja.
*Standar AP.6.1 Yan radiologi & yan diagnostik imajing disediakan RS atau
tersedia di luar RS melalui pengaturan dg pihak luar.
Elemen Penilaian AP.6.1
1. Yan diluar RS dipilih berdasarkan rekomendasi direktur dan memiliki
rekam jejak kinerja yg baik ttg tepat-waktu dan memenuhi UU &
peraturan yg berlaku.
2. Pasien diberi tahu ttg hubungan Dr yg merujuk dan yan diluar RS tsb utk
yan radiologi & diagnostik imajing (lih.juga TKP.6.1, EP 1) 64
*Standar AP.6.2 Ada program pengamanan radiasi, dilaksanakan &
didokumentasi.
Elemen Penilaian AP.6.2
1.Ada program keamanan radiasi yg mengatur risiko keamanan & antisipasi bahaya
yg bisa terjadi di dlm / di luar unit kerja (lih.juga MFK.4 dan MFK.5)
2.Progr keamanan merupakan bgn dr program pengelolaan keamanan RS, melapor
kpd bgn keamanan RS sekurang2nya sekali setahun & bila ada kejadian (lih.juga
MFK.4, EP 2).
3.Kebijakan & prosedur tertulis yg mengatur & memenuhi standar terkait, UU &
peraturan yg berlaku.
4.Kebijakan & prosedur tertulis yg mengatur penanganan & pembuangan bahan
infeksius dan berbahaya.(lih.juga MFK.5, EP 2 dan 4)
5.Risiko keamanan radiasi yg diidentifikasi diimbangi dg prosedur / peralatan khusus
utk mengurangi risiko (spt apron timah, badge radiasi & yg sejenis) (lih.juga MFK.5,
EP 5)
6.Staf radiologi & diagnostik imajing diberi orientasi ttg prosedur dan praktek
keselamatan.(lih.juga MFK.11, EP 1, dan TKP.5.4, EP 1 dan 2)
7.Staf radiologi & diagnostik imajing mendapat pendidikan untuk prosedur baru dan
bahan berbahaya. (lih.juga KPS.8, EP 3 dan 4)
65
*Standar AP.6.3 Staf yg kompeten dg pengalaman memadai, melaksanakan
pem diagnostik imajing, menginterpretasi hasil, & melaporkan hasil pem.
Elemen Penilaian AP.6.3
1.Ada penetapan staf yg melakukan pem diagnostik & imajing, atau yg mengarahkan
atau yg mensupervisi.
2.Staf yg kompeten dengan pengalaman yg memadai melaksanakan pem diagnostik
& imajing. (lih.juga KPS.4, EP 1)
3.Staf yg kompeten dengan pengalaman yg memadai menginterpretasi hasil pem (lih.
juga KPS.4, EP 1)
4.Staf yg kompeten & pengalaman yg memadai, memverifikasi dan membuat laporan
hasil pem.
5.Tersedia staf dlm jumlah yg adekuat untuk memenuhi kebutuhan pasien. (lih.juga
TKP.5.2, EP 3 dan KPS.6, EP 3)
6.Staf supervisor memiliki kualifikasi dan pengalaman yg memadai.
*Standar AP.6.4 Hasil pemeriksaan radiologi dan diagnostik imajing tersedia
tepat waktu sesuai ketentuan RS.
Elemen Penilaian AP.6.4
1. RS menetapkan tentang harapan waktu pelaporan hasil pem. 2. Ketepatan waktu
pelaporan hasil pem kasus GD / cito di ukur. 3. Hasil pem radiologi & diagnostik
imajing dilaporkan dlm kerangka waktu utk memenuhi kebutuhan pasien. (lih.juga
66
PAB.7, EP 1)
*Standar AP.6.5 Semua peralatan yg digunakan utk pem radiologi
& diagnostik imajing diperiksa, dirawat & di kalibrasi secara teratur,
dan disertai catatan memadai yg dipelihara dgn baik.
67
*Standar AP.6.6 Film X-ray dan perbekalan lain tersedia secara teratur.
Elemen Penilaian AP.6.6
1.X-ray film, reagensia dan semua perbekalan penting ditetapkan. (lih.juga MFK.5, EP
1)
2.X-ray film, reagensia dan perbekalan penting lain tersedia
3.Semua perbekalan disimpan & didistribusi sesuai dg pedoman. (lih.juga MFK.5, EP 2)
4.– “ – dievaluasi secr periodik utk akurasi & hasilnya
5.– “ – diberi label secr lengkap dan akurat. (lih.juga MFK.5, EP 7)
*Standar AP.6.7 Individu yg kompeten bertangg-jwb untuk mengelola yan radiologi
dan diagnostik imajing.
Elemen Penilaian AP.6.7
1.Yan radiologi & diagnostik Imajing dibawah pimpinan seorang atau lebih individu yg
kompeten. (lih.juga TKP.5, EP 1)
2.Tanggung jawab utk mengembangkan, melaksanakan, mempertahankan kebijakan
& prosedur ditetapkan dan dilaksanakan.
3.–” – pengawasan administrasi ditetapkan dan dilaksanakan.
4.–” – mempertahankan progr kontrol mutu ditetapkan dan dilaksanakan.
5.–” – memberikan rekomendasi pelayanan radiologi & diagnostik imajing
diluar ditetapkan dan dilaksanakan.(lih.juga TKP.3.3, EP 4)
6.– “ – memantau dan mereview semua yan radiologi & yan diagnostik imajing
ditetapkan dan dilaksanakan. (lih.juga TKP.3.3, EP 1) 68
*Standar AP.6.8 Ada prosedur kontrol mutu, dilaksanakan &
didokumentasikan.
Elemen Penilaian AP.6.8
1.Ada progr kontrol mutu utk yan radiologi & diagnostik imajing, &
dilaksanakan.
2.Program kontrol mutu termasuk validasi metode tes.
3.–” – pengawasan harian hasil pemeriksaan imajing.
4.–” – perbaikan cepat bila ditemukan kekurangan.
5.–” – pengetesan reagensia dan larutan.
6.–” – pendokumentasian hasil dan langkah2 perbaikan.
*Standar AP.6.9 RS secara teratur mereview hasil kontrol mutu untuk
semua yan diagnostik diluar RS.
Elemen Penilaian AP.6.9
1.Frekuensi dan jenis data kontrol mutu dari unit kerja radiologi diluar RS
ditetapkan oleh RS
2.Staf yg kompeten bertangg-jwb atas kontrol mutu atau individu yg
kompeten ditunjuk untuk menilai hasil kontrol mutu unit radiologi dluar
RS. 3. Staf yg.... 69
3. Staf yg bertangg-jwb atau individu yg kompeten ditunjuk,
melakukan tindakan berdasarkan hasil kontrol mutu
4. Laporan tahunan data kontrol mutu dari unit radiologi dluar RS
diserahkan kepada pimpinan untuk digunakan dalam membuat
perjanjian kerjasama atau pembaharuan perjanjian.
Standar AP.6.10.
RS mempunyai akses dengan para ahli dalam bidang diagnostik
spesialistik apabila diperlukan.
Elemen Penilaian AP.6.10.
1.RS memelihara daftar para ahli dalam bidang diagnostik
spesialistik.
2.RS dapat menghubungi para ahli dalam bidang diagnostik
spesialistik bila perlu.
(BAB 3. AP)
No Standar Elemen
Penilaian 12 PP.3.5 3
1 PP.1 3 13 PP.3.6 2
2 PP.2 3 14 PP.3.7 2
3 PP.2.1 7 15 PP.3.8 6
4 PP.2.2 4 16 PP.3.9 2
5 PP.2.3 2 17 PP.4 5
6 PP.2.4 2 18 PP.4.1 5
7 PP.3 3 19 PP.5 4
8 PP.3.1 2 20 PP.6 4
9 PP.3.2 2 21 PP.7 3
10 PP.3.3 2 22 PP.7.1 5
11 PP.3.4 3 22 Std 74 EP
72
Maksud dan Tujuan
• Pelayanan pasien adalah tujuan utama RS. Untuk memberikan pelayanan yang terbaik, RS harus :
– Merencanakan dan memberikan pelayanan
– Memonitor/memantau Pasien utk memahami hasil-hasil pelayanan
– Memodifikasi pelayanan bila perlu
– Melengkapi pelayanan
– Merencanakan tindak-lanjut
Pertanyaan-pertanyaan :
• (Bagi yang langsung melayani pasien )
• Apakah yang Anda lakukan dalam melayani pasien?
• Bagaimana Anda tahu bahwa Anda memberikan pelayanan yang sama kepada pasien dengan tipe yang
sama?
• Tunjukkan standar yang berhubungan dengan penolakan atau penghentian pengobatan. Apakah ada
diantara Anda yang tidak setuju dengan pasien yang menolak pengobatan? Apa yang Anda lakukan?
Apa yang tertera dalam Standar? Apakah ada bab lain yang bisa digunakan?
• Bagi mereka yg tidak sependapat, apakah yg Anda lakukan?
Lima Area Fokus
• Pemberian Pelayanan bagi Semua Pasien
• Perencanaan pelayanan
• Pelayanan Pasien Risiko-Tinggi dan Pemberian Pelayanan Risiko-Tinggi
• Terapi Makanan dan Nutrisi
• Manajeman Nyeri dan Pelayanan Akhir-Kehidupan
Pelayanan Pasien
• Perencanaan
• Pengobatan
• Pemberian Makanan
• Memenuhi kebutuhan pasien
• Setiap interaksi dengan pasien
Pemberian Pelayanan kepada Semua Pasien
• Bagaimana kita memastikan pelayanan yg seragam kpd pasien dgn kebutuhan serupa?
• Bagaimana kita dapat mmbuat pencatatan pasien suatu alat yang efektif bagi pelayanan yg baik?
• Apa yang kita katakan kepada pasien bilamana ada kejadian yg salah?
Perencanaan Pelayanan
• Bagaimana kita menggabungkan semua asesmen ke dlm rencana yan bagi Px?
• Bagaimana kita mendapat kepastian bahwa praktisi yg bertangg-jwb thd Px mempunyai pengetahuan yg sepenuhnya bagi perencanaan pelayanan?
• Bagaimana bila rencana pelayanan perlu dirubah?
Pelayanan Pasien Risiko-Tinggi dan Pemberian Pelayanan Risiko-Tinggi
• Tipe Px risiko-tinggi yg bagaimana yg kita obati dan tipe pelayanan risiko-tinggi mana yg kita sediakan?
• Apakah RS mempunyai kebijakan dan prosedur sbg pedoman thd proses dmk?
• Hal apa saja yg perlu ada dalam kebijakan dan prosedur?
Terapi Makanan dan Nutrisi
• Apa yg hrs kita kerjakan utk memberikan suatu variasi pilihan makanan yg benar?
• Apakah area penyiapan makanan s/d kebersihannya memenuhi standar?
• Bagaimana dengan mereka yang membutuhkan terapi nutrisi?
Pelayanan Pasien yg Nyeri dan Mereka yg pada Akhir-Kehidupan
• Bagaimana kita mengelola nyeri para pasien?
• Bagaimana kepedulian kita terhadap pasien yg tidak diharapkan dapat hidup?
• Siapa saja selain pasien yang terdampak?
• Bagaiman kita melatih staf untuk memberikan pelayanan ini sedemikian rupa sehingga menjaga pilihan, kehormatan dan kenyamanan pasien?
BAB 4. PELAYANAN PASIEN (PP)
GAMBARAN UMUM
78
5
Dokumen
I. Regulasi :
A. Kebijakan/ Pedoman / Panduan ttg :
1.Pelayanan kedokteran &keperawatan
2.perintah apa saja yg harus ditulis daripada lisan dan siapa yg diizinkan menuliskan perintah.
3.pelayanan kasus emergensi
4.pelayanan resusitasi
5.penanganan, penggunaan, dan pmberian darah & komponen drh.
6.pasien risiko tinggi ttg pasien mnggunakan peralatan BHD atau yg koma
7.pasien risiko tinggi ttg pasien dgn penyakit menular atau immuno-suppressed.
8.pasien risiko tinggi ttg pasien dgn peralatan yg kompleks spt dialisis
9.pasien risiko tinggi ttg pasien penggunaan alat pengikat (restraint)
10.pasien yang rentan, lanjut usia dgn ketergantungan bantuan
11.paien yg mendapat kemoterapi atau pengobatan risiko tinggi lain
12.manajemen nyeri
5
Dokumen
B. SPO :
1.Penanganan, penggunaan, dan pemberian darah dan komponen darah.
2.Pasien risiko tinggi yg memuat pasien menggunakan peralatan BHD atau yg
koma
3.Pasien risiko tinggi yg memuat pasien dgn penyakit menular atau immuno-
suppressed.
4.Pasien risiko tinggi yg memuat pasien dgn peralatan yg kompleks seperti
dialisis
5.Pasien risiko tinggi yang memuat pasien penggunaan alat pengikat
(restraint)
6.Pasien yg rentan, lanjut usia dengan ketergantungan bantuan
7.Pasien yg mendapat kemoterapi atau pengobatan risiko tinggi lain
8.Pengelolaan nyeri
II. Dokumen implementasi :
1.Rekam medis
2.Formulir permintaan pemeriksaan penunjang
3.Sertifikasi pelatihan penanganan pasien risiko tinggi
III. Program : Pelatihan penanganan pasien risiko tinggi
*Standar PP.2 Ada prosedur untuk mengintegrasikan dan
mengkoordinasikan asuhan yg diberikan kepada setiap pasien.
81
*Standar PP.2.1 Asuhan kpd pasien direncanakan &tertulis di
rekam medis pasien.
Elemen Penilaian PP. 2.1
1.Asuhan untuk setiap pasien direncanakan oleh Dr penanggung
jawab pelayanan (DPJP), perawat dan pemberi yan kes lain dalam
waktu 24 jam sesudah pasien masuk rawat inap.
2.Rencana asuhan pasien hrs individual dan berdasarkan data
asesmen awal pasien.
3.Rencana asuhan dicatat dalam rekam medis dalam bentuk
kemajuan terukur pencapaian sasaran.
4.Kemajuan yg diantisipasi dicatat atau direvisi sesuai kebutuhan;
berdasarkan hasil asesmen ulang atas pasien oleh praktisi yan kes.
5.Rencana asuhan utk tiap pasien direview dan di verifikasi oleh DPJP
dengan mencatat kemajuannya. (lih.juga APK.2, EP 1)
6.Rencana asuhan disediakan. (lih.juga PP.2.3, Maksud dan Tujuan)
7.Asuhan yg diberikan kpd setiap pasien dicatat dalam rekam medis
pasien oleh pemberi yan.(lih.juga PAB.5.2, EP 1; PA.7.2, Maksud dan
Tujuan, dan PP.2.3, EP 1) 82
*Standar PP.2.2 Mereka yg diizinkan memberikan perintah/order
menuliskan perintah ini dalam rekam medis pasien di lokasi yg
seragam.
83
*Standar PP.2.3 Prosedur yg dilaksanakan hrs dicatat dlm rekam
medis pasien.
Elemen Penilaian PP.2.3
1.Tindakan yg dilakukan harus dicantumkan dalam rekam medis
pasien.(lih.juga PP.2.1, EP 7)
2.Hasil tindakan yg dilakukan dicatat dalam rekam medis pasien.
*Standar PP.2.4 Pasien & keluarga diberi tahu ttg hasil asuhan dan
pengobatan termasuk kejadian tidak diharapkan.
Elemen Penilaian PP.2.4
1.Pasien & keluarga diberi informasi ttg hasil asuhan dan pengobatan.
(lih.juga HPK.2.1.1., EP 1)
2.Pasien & keluarga diberi informasi tentang hasil asuhan dan
pengobatan yg tidak diharapkan (lih.juga HPK.2.1.1, EP 2)
84
PELAYANAN PASIEN RISIKO TINGGI DAN PENYEDIAAN
PELAYANAN RISIKO TINGGI
85
*Standar PP.3.1 Kebijakan & prosedur mengarahkan yan kasus emergensi
*Standar PP.3.2 –” – mengarahkan pemberian yan resusitasi di seluruh
unit RS
*Standar PP.3.3 –” – mengarahkan penanganan, penggunaan, dan
pemberian darah dan produk darah.
*Standar PP.3.4 –” – mengarahkan asuhan pasien yg menggunakan
peralatan bantu hidup dasar atau yang koma.
*Standar PP.3.5 –” – mengarahkan asuhan pasien dgn penyakit menular
dan mereka yg daya tahannya diturunkan (immune-supressed)
*Standar PP.3.6 –” – mengarahkan asuhan pasien dialisis (cuci darah)
*Standar PP.3.7 –” – mengarahkan penggunaan alat penghalang (restraint)
& asuhan pasien yg diberi penghalang
*Standar PP.3.8 –” – mengarahkan asuhan pasien usia lanjut, mereka yg
cacat, anak-anak dan mereka yg berisiko disiksa.
*Standar PP.3.9 –” – mengarahkan asuhan pada pasien yg mendapat
kemoterapi atau terapi lain yg berisiko tinggi.
86
Elemen Penilaian PP.3.1
1.Asuhan pasien GD diarahkan oleh kebijakan & prosedur yg sesuai.
2.Pasien menerima asuhan yg konsisten dengan kebijakan & prosedur.
Elemen Penilaian PP.3.2
1.Penggunaan tata laksana yan resusitasi yg seragam diseluruh RS
diarahkan oleh kebijakan & prosedur yg sesuai.
2.Resusitasi diberikan sesuai dengan kebijakan & prosedur.
Elemen Penilaian PP.3.3
1.Penanganan, penggunaan, dan pemberian darah dan produk darah
diarahkan oleh kebijakan & prosedur yg sesuai.
2.Darah dan produk darah diberikan sesuai kebijakan & prosedur.
Elemen Penilaian PP.3.4
1.Asuhan pasien koma diarahkan oleh kebijakan & prosedur yg sesuai.
2.Asuhan pasien dengan alat bantu hidup diarahkan oleh kebijakan &
prosedur yg sesuai.
3.Pasien koma & yg dgn alat bantu hidup menerima asuhan sesuai
kebijakan & prosedur.
87
Elemen Penilaian 3.5
1.Asuhan pasien dgn penyakit menular diarahkan oleh kebijakan &
prosedur yg sesuai.
2.Asuhan pasien immuno-suppressed diarahkan oleh kebijakan &
prosedur yg sesuai.
3.Pasien immuno-suppressed dan pasien dengan penyakit menular
menerima asuhan sesuai kebijakan & prosedur.
Elemen Penilaian PP.3.6
1.Asuhan pasien dialisis diarahkan oleh kebijakan & prosedur yg
sesuai.
2.Pasien dialisis menerima yan sesuai kebijakan & prosedur.
Elemen Penilaian PP.3.7
1.Penggunaan peralatan penghalang (restraint) diarahkan oleh
kebijakan & prosedur yg sesuai.
2.Pasien dengan peralatan penghalang menerima asuhan sesuai
kebijakan & prosedur.
88
Elemen Penilaian PP.3.8
1.Asuhan pasien yg lemah, lanjut usia dengan ketergantungan
bantuan diarahkan oleh kebijakan & prosedur yg sesuai.
2.Pasien yg lemah, lanjut usia yg tidak mandiri menerima asuhan
sesuai kebijakan & prosedur.
3.Asuhan pasien anak dan anak dengan ketergantungan bantuan
diarahkan oleh kebijakan & prosedur yg sesuai.
4.Anak-anak dan anak dengan ketergantungan bantuan menerima
asuhan sesuai kebijakan & prosedur.
5.Populasi pasien dengan risiko kekerasan harus diidentifikasi dan
asuhannya diarahkan oleh kebijakan & prosedur yg sesuai.
6.Populasi pasien yg teridentifikasi dengan risiko kekerasan menerima
asuhan sesuai kebijakan & prosedur.
Elemen Penilaian PP.3.9
1.Yan pasien yg mendapat kemoterapi atau obat risiko tinggi lain
diarahkan oleh kebijakan & prosedur yg sesuai.
2.Pasien yg mendapat kemoterapi atau pengobatan risiko tinggi lain
menerima yan sesuai kebijakan & prosedur. 89
MAKANAN DAN TERAPI NUTRISI
*Standar PP.4 Pilihan berbagai variasi makanan yg sesuai dengan status gizi
pasien dan konsisten dengan asuhan klinisnya tersedia secara reguler.
Elemen Penilaian PP.4
1. Makanan atau nurtisi yg sesuai untuk pasien, tersedia secara reguler
2. Seblm memberi makan pasien, semua pasien RI tlh mmesan makanan & dicatat
3. Pesanan didasarkan atas status gizi dan kebutuhan pasien
4. Ada brmacam variasi pilihan makanan bg pasien konsisten dgn kondisi & yan
nya
5. Bila keluarga menyediakan makanan, mereka diberikan edukasi tentang
pembatasan diet pasien
*Standar PP.4.1 Penyiapan makanan, penanganan, penyimpanan dan
distribusinya, aman & memenuhi UU, peraturan & praktek terkini yg berlaku.
Elemen Penilaian PP.4.1
1. Makanan disiapkan dgn cara mengurangi risiko kontaminasi & pembusukan
2. Makanan disimpan dgn cara mengurangi risiko kontaminasi dan pembusukan
3. Produk nutrisi enteral disimpan sesuai rekomendasi pabrik
4. Distribusi makanan secara tepat waktu, dan memenuhi permintaan khusus
5. Praktek penanganan memenuhi peraturan dan perundangan yg berlaku
90
*Standar PP.5
Pasien yg berisiko nutrisi mendapat terapi gizi
91
PENGELOLAAN RASA NYERI
*Standar PP.6 Pasien dibantu dalam pengelolaan rasa nyeri
secara efekif.
93
*Standar PP.7.1 Asuhan pasien dalam proses kematian harus
meningkatkan kenyamanan dan kehormatannya.
94
5. PELAYANAN ANESTESI DAN BEDAH
(PAB)
96
Maksud dan Tujuan
• Anesthesi, sedasi, dan intervensi bedah/surgikal adalah umum dan komplex
• Semua ini membutuhkan:
– Asesmen yang lengkap dan komprehensif
– Perencanaan pelayanan terintegrasi
– Monitoring pasien secara kontinu
– Transfer berdasarkan-kriteria untuk pelayanan yang kontinu
– Rehabilitasi
– Transfer sewaktu-waktu dan pemulangan pasien
Pertanyaan
• Seberapa banyak Anda menggunakan anestesi di RS Anda?
• Berapa banyak yang menggunakannya di berbagai tempat di RS?
• Apakah faktor risiko terbesar dalam memberikan anestesi?
Sedasi Moderat Sedasi Dalam
-Pasien berespon dengan -Pasien tidak bisa dengan mudah
sengaja terhadap perintah verbal dibangun-kan tetapi berespon
secara sengaja setelah stimulasi
yang berulang dan menyakitkan
-Tidak ada intervensi dibutuhkan -Airway mungkin terganggu
untuk menjaga airway (jalan (impaired) / kurang berfungsi
nafas) pasien
-Fungsi kardiovaskuler biasanya -Fungsi kardiovaskuler biasanya
dijaga dijaga
Pelayanan Sedasi
• Kebutuhan apa saja dalam kebijakan dan prosedur RS bagi sedasi
moderat dan dalam?
• Apakah kualifikasi ini bagi seseorang untuk memberikan sedasi
moderat dan dalam?
• Bagaimana kita memastikan bahwa kebijakan diimplementasikan?
Pelayanan Anestesi
• Apakah isi asesmen pre-anestesi dan asesmen pre-induksi?
• Siapakah yang kompeten untuk melaksanakan masing-masing asesmen
tersebut?
• Apakah yang dicatat sebelum, sementara dan setelah anestesi?
•
Pelayanan Bedah
• Apa saja proses perencanaan untuk pembedahan?
• Apa yang perlu dicatat dalam status pasien sebelum, sementara dan setelah
pembedahan?
• Apakah proses perencanaan untuk pelayanan post-operatif?
BAB 5. PELAYANAN ANESTESI DAN BEDAH (PAB)
GAMBARAN UMUM
Penggunaan anestesi, sedasi, dan intervensi bedah adalah proses
yang umum dan merupakan prosedur yg kompleks di RS. Tindakan2 ini
membutuhkan asesmen pasien yang lengkap dan komprehensif,
perencanaan asuhan yang terintegrasi, monitoring pasien yg
berkesinambungan dan kriteria transfer untuk yan berkelanjutan,
rehabilitasi, akhirnya transfer maupun pemulangan pasien (discharge)
Anestesi dan sedasi umumnya dipandang sbg suatu rangkaian
kegiatan (continuum) dari sedasi minimal smp anestesi penuh.
Krn respons pasien dpt bergerak pada sepanjang kontinuum, maka
penggunaan anestesi dan sedasi dikelola secara terintegrasi.
Bab ini meliputi anestesi, dari sedasi moderat maupun dalam (deep
sedation), dimana refleks protektif pasien dibutuhkan untuk fungsi
pernafasan yang berisiko.
100
Dalam bab ini tidak dibahas penggunaan sedasi minimal
(anxiolysis). Jadi penggunaan terminologi “anestesi” mencakup
sedasi yang moderat maupun yang dalam.
Catatan :
Standar Anestesi & Bedah dpt dipakai dlm tata (setting) anestesi
apapun dan atau sedasi moderat maupun dalam serta prosedur
invasif lain yg membutuhkan persetujuan. (lih.juga HPK.6.4).
Penataan tsb termasuk kamar bedah RS, unit bedah sehari (day
surgery), unit pelayanan sehari, unit gigi dan klinik rawat jalan
lainnya, yan emergensi, yan intensif dan yan lain dimanapun.
101
ORGANISASI DAN MANAJEMEN
*Standar PAB.1. Tersedia yan anestesi (termasuk sedasi moderat
dan dalam) untuk memenuhi kebutuhan pasien, dan semua
pelayanan tsb memenuhi standar di RS, standar nasional, UU
dan peraturan serta standar profesional.
109
*Standar PAB.6 Setiap status post anestesi pasien dimonitor &
didokumentasikan dan pasien dipindahkan dari ruang pemulihan
oleh petugas yg kompeten atau dengan menggunakan kriteria baku.
110
PELAYANAN BEDAH
*Standar PAB.7.2 Ada laporan operasi atau catatan operasi singkat dalam
rekam medis pasien untuk keperluan pelayanan berkesinambungan.
Elemen Penilaian PAB.7.2
1.Laporan tertulis operasi atau ringkasan catatan operasi trmasuk
sekurang2nya ad a) s/d f) tsb dari Maksud dan Tujuan.
2.Laporan tertulis operasi, atau ringkasan catatan operasi dalam rekam medis
pasien, tersedia sebelum pasien meninggalkan lokasi pemulihan pasca
anestesi (lih.juga PP.2.3, Maksud dan Tujuan) 112
*Standar PAB.7.3 Status fisiologis setiap pasien dimonitor
terus menerus selama dan segera setelah pembedahan dan
dituliskan dlm status pasien
Catatan : Hal ini akan dinilai bila tindakannya dilakukan dgn
anestesi lokal tanpa anestesi umum atau regional maupun
sedasi.
113
*Standar PAB.7.4 Asuhan pasien setelah pembedahan direncanakan
dan didokumentasikan
Elemen Penilaian PAB.7.4
1.Setiap asuhan pasca bedah yg segera pada pasien direncanakan dan
termasuk asuhan medis, keperawatan, dan yan lainnya sesuai kebutuhan
pasien.
2.Rencana pasca bedah didokumentasikan di dalam rekam medis pasien
oleh ahli bedah yg bertangg-jwb / DPJP atau diverifikasi oleh DPJP yg
bersangkutan dengan ikut menandatangani (co-signature) pada rencana
yg didokumentasikan oleh seorang yg mewakili DPJP.
3.Rencana asuhan keperawatan pasca bedah didokumentasikan pada
rekam medis pasien
4.Bila ada kebutuhan pasien itu, maka rencana asuhan pasca bedah oleh
pihak lain didokumentasikan dalam rekam medis pasien
5.Rencana yan didokumentasikan dalam rekam medis pasien dalam 24
jam tindakan bedah.
6.Rencana yan dilaksanakan.
114