Anda di halaman 1dari 34

PENGELOLAAN PERALATAN MEDIS

MKF 8
STANDAR NASIONAL AKREDITASI
RUMAH SAKIT (SNARS EDISI 1)

ERWIN

HOTEL HORISON BEKASI, 09 DESEMBER 2018


CURRICULUM VITAE

• NAMA: ERWIN AMTE


• PENDIDIKAN:
-POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA 2 KEMENTRIAN KESEHATAN
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO MEDIK D3 1999-2002
• RIWAYAT PEKERJAAN:
1. PT Enseval Putera Megatrading Sebagai Product Specialis
2. RS Mitra Keluarga Bekasi Sebagai Maintenance Medis
3. RS Bella Bekasi Sebagai Maintenance Alat Medis
4. RSUD Cibitung Kabupaten Bekasi Sebagai Kepala Unit
Elektromedis

Komisi Akreditasi Rumah Sakit


Ministry of Law Notary act
History of Health MOH
Decree 417
Hospital Accreditation and 418
428,
Independent
year
Year 2011 2012 Organization
Quasi Independent legally bound
Independe Organization

Under MOH ntREDI

1995 98-01 2005 2007 2009 2011 2012 2018 SNARS

Revision of Start with Standard


Version 2007 Version 2012 (JCI
Hospital Act based)
16 standards + patient No 44, year 2009
Safety standards

12 dan 16 standards

5 standards
THE FREQUENCY OF REVIEW
Nn STANDARD DEVELOP IMPLEMENTATION
1. 5 SERVICES STANDARD 1995 1996
2. 12 SERVICES STANDARD + 1998 1999
CLINICAL INDICATOR
3. 16 SERVICES STANDARD + 2001 2002
CLINICAL INDICATOR
4. 16 SERVICES STANDARD + Patient 2004 2005
Safety
5. STANDARD VERSION 2007 2006 2007
6. STANDARD VERSION 2012 ( JCI 2009 - 2012 2012
BASED )
7. STANDARD VERSION 2015 PROGRAM PLANNED 2015
DEVELOPMENT (MID YEAR)
2014

Komisi Akreditasi Rumah Sakit


STANDAR NASIONAL AKREDITASI
RS
Edisi 1
Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1

I. Kelompok Standar Pelayanan Berfokus pada Pasien


Bab 1. Akses ke Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan (APK)
Bab 2. Hak Pasien dan Keluarga (HPK)
Bab 3. Asesmen Pasien (AP)
Bab 4. Pelayanan Pasien (PP)
Bab 5. Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)
Bab 6. Manajemen dan Penggunaan Obat (MPO)
Bab 7. Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK)
II. Kelompok Standar Manajemen Rumah Sakit 
Bab 1. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
Bab 2. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
Bab 3. Tata Kelola, Kepemimpinan, dan Pengarahan (TKP)
Bab 4. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
Bab 5. Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS)
Bab 6. Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI)

6
Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit Edisi 1

III. Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit


Sasaran I : Ketepatan identifikasi pasien
Sasaran II : Peningkatan komunikasi yang efektif
Sasaran III : Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai
(high-alert)
Sasaran lV : Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien
operasi
Sasaran V : Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
Sasaran VI : Pengurangan risiko pasien jatuh
IV. Sasaran Milenium Development Goals
Sasaran I : Penurunan Angka Kematian Bayi dan Peningkatan
Kesehatan Ibu
Sasaran II : Penurunan Angka Kesakitan HIV/AIDS
Sasaran III : Penurunan Angka Kesakitan TB

7
METODE PENILAIAN DAN TINGKAT
KELULUSAN

Komisi Akreditasi Rumah Sakit


METODE TELUSUR

Metode evaluasi untuk menelusuri


sistem pelayanan rumah sakit secara
efektif dengan mencari bukti bukti
implementasi mutu pelayanan dan
keselamatan pada pelayanan pasien yg
dirawat di rumah sakit
KARS
• SKOR = 10 
REGULASI : TERCAPAI
• Kebijakan/SK PENUH
• Pedoman
• SPO
• Program • SKOR 5 
TERCAPAI
SEBAGIAN
ELEMEN
PENILAIAN BUKTI • SKOR 0 
IMPLEMENTASI: TIDAK
1. Wawancara TERCAPAI
pasien
2. Wawancara staf
3. Observasi • TIDAK
4. Dokumen APLIKABEL
Pelaksanaan

10
PEDOMAN PENILAIAN
Setiap Elemen Penilaian (EP) dari sebuah
standar diberi skor
1. TERCAPAI PENUH (TP)
2. TERCAPAI SEBAGIAN (TS)
3. TIDAK TERCAPAI (TT)
4. TIDAK DAPAT DITERAPKAN (TDD)
• Tujuan dari dokumen ini agar tercapai konsistensi pada waktu
memberi nilai keseluruhan dan skor dari masing ELEMEN penilaian

• * Nilai adalah persentase pencapaian DALAM STANDAR , BAB , GROUP = DALAM PERSEN (%)
• ** Skor adalah angka nominal pencapaian pada tiap ELEMEN PENILAIAN ( 10, 5, 0) 
Skor “Tercapai Penuh” (TP)
NILAI 10
• Sebuah standar dinilai “tercapai penuh” apabila jawabannya
“ya” atau “selalu” dari persyaratan yang diminta di Elemen
Penilaian.
• Dengan ketentuan sbb:
– Temuan tunggal negatif tidak menghalangi nilai “tercapai penuh”
dari minimal 4 telusur pasien
– Jika 90% atau lebih dari temuan atau yang dicatat dalam
wawancara, observasi dan dokumen (misalnya, 9 dari 10) dipenuhi
– Catatan balik (track record) “tercapai penuh” adalah sebagai berikut :
• Untuk survei awal :selama 4 bulan ke belakang
• Survei lanjutan: Selama 12 bulan kebelakang
Skor “Tercapai Sebagian” (TS)
Nilai 5
• Sebuah standar dinilai “tercapai sebagian” apabila jawabannya “tidak
selalu ” atau “kadang-kadang” dari persyaratan yang diminta di EP.
• Dengan ketentuan sebagai berikut :
– Jika 50% sampai 89 % (misalnya , 5 sampai 8 dari 10) dari temuan atau
yang dicatat dalam wawancara, observasi dan dokumen
– Bukti dipenuhinya persyaratan hanya dapat ditemukan di sebagian
daerah/unit kerja dimana persyaratan harus ada
– Kebijakan/proses ditetapkan dan dilaksanakan tetapi tidak memuat
catatan yang dibutuhkan untuk persyaratan “tercapai penuh”
– kebijakan/proses ditetapkan dan dilaksanakan akan tetapi tidak dapat
dipertahankan
– Catatan balik (track record) “tercapai sebagian” adalah sbb ;
– 1 sampai 3 bulan kebelakang dipenuhinya EP dari survei awal
– 5 sampai 11 bulan kebelakang dipenuhinya EP dari survei
lanjutan

•  
Skor “Tidak Tercapai” (TT)
Nilai 0
– Sebuah EP dinilai “tidak tercapai” jika jawabannya adalah
“jarang” atau “tidak pernah” dari persyaratan dari EP.
– Dengan ketentuan sebagai berikut :

• Dengan ketentuan sebagai berikut :


– Jika < = 49% dari temuan atau yang dicatat dalam wawancara, observasi dan
dokumen
– Bukti dipenuhinya persyaratan tidak dapat ditemukan di daerah/unit kerja dimana
persyaratan harus ada
– Kebijakan/proses ditetapkan tetapi tidak dilaksanakan
– Catatan balik (track record) “tercapai sebagian” adalah sbb ;
– Kurang atau= 1 bulan kebelakang dipenuhinya EP dari survei awal
– Kurang dari 5 bulan kebelakang dipenuhinya EP dari 3 tahun survei lanjutan
Skor “Tidak Dapat Diterapkan” (TDD)

• Sebuah EP dinilai “tidak dapat diterapkan”


jika persyaratan dari EP tidak ada di RS
(contohnya, RS tidak melakukan riset, tidak
ada donasi organ, tak melakukan pelayanan
HIV/AID)
 
Sta
nd
ard
8

Passing Criteria for Status


Accreditation

16
Passing Criteria for Status Accreditation
Status Criteria Chapter
1. Akses Ke Pelayanan dan Kontinuitas
4 Chapters @ > Pelayanan (APK)
Basic 80% 2. Hak pasien dan keluarga (HPK)
3. Asesmen Pasien (AP)
(Dasar) Other 11 Chapters 4. Pelayanan Pasien (PP)
@ > 20% 5. Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)
6. Manajemen Penggunaan Obat (MPO)
7. Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK)
8 Chapters @ > 8. Peningkatan Mutu dan Keselamatan
Intermediate 80% Pasien (PMKP)
9. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
(Madya) Other 7 Chapters (PPI)
@ > 20% 10. Tata Kelola, Kepemimpinan dan
Pengarahan (TKP)
11. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan
12 Chapters @ > (MFK)
Advance 12. Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS)
80% 13. Manajemen Komunikasi dan Informasi
(Utama) Other 3 Chapters (MKI)
@ > 20% 14. Sasaran Keselamatan Pasien RS
15. Millenium Development Goal’s (MDG’s)

Excellence All Chapters @ >


(Paripurna) 80%
17
100% >80% >60% >20%
M
P fo M ini
fo assi rRe ini m
r E ng m ma fo al
ve C ed l C r O Pa
r y rit ial ri t h ssi n
e of ter er
Ch ri
ap a a C ia Ch g Cr
te ha ap ite
r pt te ria
er r

 Remedial :
*Hospital may proceed for remedial (re-survei) 3 – 6
months, for Chapters that has minimal more than 60 %
*Hospital may wave this process, than accreditation
status will applied.
18
STANDAR MANAJEMEN FASILITAS
DAN KESELAMATAN (MFK)
SERTA ELEMEN PENILAIAN (E.P)

Komisi Akreditasi Rumah Sakit


ENAM BIDANG MFK

• Keselamatan
• Rencana
dan Keamanan
• Pendidikan/
• Bahan
Edukasi ke Staf
Berbahaya
• Pelaksanaan
• Disaster
• Respond
• Kebakaran
• Monitor
• Sistem utilitas
• Perbaikan
• Peralatan Medis
Pemimpin merencanakan ruang, peralatan
PERENCANAAN & sumber daya yg dibutuhkan 
mendukung yan klinis yg aman & efektif

Staf diberi penyuluhan mengenai fasilitas


 bagaimana cara mengurangi risiko &
PENDIDIKAN cara utk memantau & melaporkan situasi-
2 yg berisiko

Ada kriteria kinerja  utk mengevaluasi


PENGAWASAN sistem penting & mengidentifikasi
MULTI DISIPLIN perbaikan yg diperlukan
STANDAR
PERALATAN MEDIS
(MFK 8)
KUALIFIKASI ELEKTROMEDIS

1. Memiliki Ijazah teknik elektromedik sesuai pendidikan profesi


elektromedis.
2. Memiliki sertifikat lulus uji kompetensi profesi elektromedis atau
rekomendasi profesi.
3. Memilki piagam sumpah/janji profesi Elektromedis.
4. Memiliki Surat Tanda Registrasi Elektromedis (STR-E).
5. Memiliki Surat Ijin Praktek Elektromedis (SIP-E)
6. Memiliki sertifikat pelatihan teknis terkait profesi elektromedis.
7. Memiliki logbook pelayanan elektromedik.
8. Beretika, disiplin dan berperilaku sesuai dengan standar profesi
elektromedis.
9. Mampu bekerja sama dan berkomunikasi dalam memberikan
pelayanan elektromedis dengan mengutamakan keselamatan
pasien.
10. Kredensial Kewenangan Klinis
Maksud dan Tujuan MFK 8

Untuk menjamin peralatan medis dapat digunakan dan layak pakai


maka rumah sakit perlu melakukan :

a) melakukan inventarisasi peralatan medis yang meliputi peralatan


medis yang dimilik oleh rumah sakit dan peralatan medis kerja sama
operasional (KSO) milik pihak ketiga;
b) melakukan pemeriksaan peralatan medis sesuai dengan
penggunaan dan ketentuan pabrik;
c) melaksanakan pemeliharaan preventif dan kalibrasi.
Maksud Dan Tujuan MFK 8

Staf yang kompeten melaksanakan kegiatan ini. Peralatan diperiksa dan diuji fungsi
sejak masih baru dan seterusnya sesuai umur, penggunaan peralatan tersebut, atau
sesuai dengan ketentuan pabrik. Pemeriksaan, hasil uji fungsi, dan setiap kali
tindakan pemeliharaan didokumentasikan. Hal ini membantu memastikan
kelangsungan proses pemeliharaan dan juga membantu bila menyusun rencana biaya
untuk penggantian, perbaikan, peningkatan (upgrade), dan perubahan lain. (lihat juga
AP 6.5, maksud dan tujuan)

Rumah sakit mempunyai proses identifikasi, penarikan dan pengembalian, atau


pemusnahan produk dan peralatan medis yang ditarik kembali oleh pabrik atau
pemasok. Ada kebijakan atau prosedur yang mengatur penggunaan setiap produk
atau peralatan yang ditarik kembali (under recall).
MFK 8

Elemen Penilaian MFK 8


1. Rumah sakit mempunyai regulasi pengelolaan peralatan medis
yang digunakan di rumah sakit yang ada pada maksud dan tujuan.
(lihat juga AP 5.4; EP 1; dan AP 6.5; EP 1). (R)

2. Ada daftar inventaris dan identifikasi risiko untuk seluruh peralatan


medis yangdigunakan di rumah sakit.
(lihat juga AP 5.4; EP 3; dan AP 6.5; EP 4). (D,W)
MFK 8

3. Ada bukti peralatan medis diperiksa secara teratur.


(lihat juga AP 5.4; EP 4; dan AP 6.5, EP 4). (D,O,W)
4. Peralatan medis diuji fungsi sejak baru dan sesuai dengan umur,
penggunaan, dan rekomendasi pabrik .(lihat juga AP 5.4; EP 5; dan
AP 6.5, EP 5). (D,W)
5. Ada program pemeliharaan preventif dan kalibrasi.
(lihat juga AP 5.4; EP 6; dan AP 6.5, EP 6). (D,O,W)
6. Staf yang kompeten melaksanakan kegiatan ini. (D,W)
Elemen Penilaian MFK 8.1

1. Rumah sakit mempunyai sistem pemantauan dan bertindak


terhadap pemberitahuan mengenai peralatan medis yang berbahaya,
recall/penarikan kembali, laporan insiden, masalah, dan kegagalan
pada peralatan medis. (R)
2. Rumah sakit membahas pemberitahuan peralatan medis yang
berbahaya, alat medis dalam penarikan (under recall), laporan
insiden, serta masalah dan kegagalan pada peralatan medis. (D,W)
3. Rumah sakit telah melaporkan seluruh insiden keselamatan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan bila terjadi kematian, cedera
serius, atau penyakit yang disebabkan oleh peralatan medis. (D,W)
STANDAR
PENDIDIKAN STAF

(MFK 11; 11.1; 11.2; 11.3)


PENDIDIKAN STAF

Standar MFK 11
• RS menyelenggarakan diklat bagi seluruh staf tentang peran
mereka dalam menyediakan fasilitas asuhan pasien yang aman dan
efektif.
Elemen Penilaian MFK 11
1. Untuk setiap komponen dari program manajemen fasilitas dan
keselamatan RS, ada pendidikan yang direncanakan untuk
memastikan staf dari semua shift dapat menjalankan tanggung
jawab mereka secara efektif. (lihat juga AP.5.1, EP 5, dan AP.6.2,
EP 6)
2. Pendidikan meliputi pengunjung, pedagang/vendor, pekerja
kontrak dan lainnya yang diidentifikasi rumah sakit serta stafnya
yang bekerja dalam beberapa shift.
PENDIDIKAN STAF

Standar MFK 11.2.


• Staf rumah sakit terlatih untuk mengoperasikan dan
memelihara peralatan medis dan sistem utiliti
Elemen Penilaian MFK 11.2.
1. Staf dilatih untuk mengoperasikan peralatan medis
dan sistem utiliti sesuai ketentuan pekerjaannya.
2. Staf dilatih untuk memelihara peralatan medis &
sistem utiliti sesuai ketentuan pekerjaannya.
PENDIDIKAN STAF

Standar MFK 11.3.


• Secara berkala rumah sakit melakukan tes pengetahuan staf
melalui peragaan, simulasi dan metode lain nya yang cocok. Tes
ini didokumentasikan.
Elemen Penilaian MFK 11.3.
1. Pengetahuan staf dites berdasarkan perannya dalam memelihara
fasilitas yang aman dan efektif.
2. Pelatihan dan testing staf didokumentasikan dengan mencatat
siapa yang dilatih dan dites, serta hasilnya.
Invetarisasi peralatan IPM (INSPECTION PPM (PLAN PREVENTIVE
medis PREVENTIVE MAINTENANCE) MAINTENACE)

Do Not
Use

CORECTIVE Kalibrasi Sistem recal


MAINTENACE

PERALATAN MEDIS
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai