Anda di halaman 1dari 63

Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Sebagai mana pendidikan Tenaga Kesehatan, jurusan Teknik
Elektromedik mempunyai tugas dan fungsi yang menghasilkan tenaga
kesehatan khususnya di bidaang Teknik Elektromedik dalam jumlah yang
cukup dengan kualitas yang memadai, guna menunjang pembangunan
Nasional.
Salah satu penunjang keberhasilan pembangunan Nasional khususnya
bidang kesehatan, adalah mempersiapkan para peserta sebagai calon Ahli
Madya Teklnik Elektromedik yang :
1. Berjiwa pancasila.
2. Memiliki kemampuan profesional yang mencakup pengetahuan,
ketrampilan dan sikap ilmiah dalam bidang Teknik Elektromedik,
khususnya dalam bidang kesehatan pada umumnya.
3. Mampu bekrja dengan penuh daua guna dan rasa tanggung jawab serta
pengabdian kepada masyarakat dengan penuh ikhlas sebagai anggota tim
kesehatan.
Upaya nyata dalam mencapai tujuan tersebut, jurusan Akademi Teknik
Elektromedik Andakara Jakarta, diberikan kepada mahasiswa/i semester VI
(enam) untuk melaksanakan kegiatan Praktek kerja lapangan di Rumah Sakit
dalah satunya di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi.
Praktek kerja lapangan ini merupakan implementasi dari seluruh ranglaian
praktek yang telah dilaksanakan oleh maha siswa Akademi Teknik
Elektromrdik Andakara Jakarta dari semester I (satu) sampai semester V
(lima) dengan sesungguhnya dan merupakan kegiatan wajib yang harus
diikuti mahasiswa sebelum menempuh Ujian Akhir Program (UAP) Diploma
III Akademi Teknik Elektromedik.

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 1


Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

1.2 TUJUAN

Adapun tujuan diadakanya kegiatan Praktek Kerja Lapangan ada dua


bagian yaitu :

a. Tujuan Umum
1. Agar mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang didapat dibangki
kuliah untuk diterapkan dalam lapangan pekerjaan.
2. Agar mahasiswa mengeyahui dunia kerja yang akan dikerjakan
selanjutnya.
b. Tujuan khusus
1. Dapat melaksanakan tindakan pemeliharaan, perbaikan dan
pemasangan secara mandiri dan professional, sesuaian dengan
pengetahuan yang dimiliki prosedur dan prasarana yang ada.
2. Dapat bekerja secara mandiri di dalam ruang lingkup tanggung
jawab dalam mengikuti prosedur yang berlaku di Rumah Sakit
maupun perusahaan sekaligus dalam bentuk yang nyata seperti
pengabdian terhadap masyarakat.
3. Memperoleh informasi baru sebagai bahan atau untuk mendalami
masalah teknk-teknik lebih lanjut.
4. Mampu membuat laporanPraktrk kerja Lapangan sesuai
pelaksanaan kegiatan sehari- hari.
5. Mampu membuat evaluasi tentang pelayanan pemeliharaan
perbaikan peralatan di tempat Praktek Kerja Lapangan.
6. Mampu meneliti system, prosedur,dan managemen diseluruh
Rumah Sakit Umum Kota Bekasi.
1.3 BATASAN MASALAH

Laporan praktek kerja lapngan akan membahas Alat-alat Kesehatan yang


meliputi alat Elektromedik. Praktek Kerja Lapangan ini akan memfokuskan
diri dalam Alat Medik yang sedang mengalami kerusakan ataupun perawatan

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 2


Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

rutin. Selain itu penulis membahas tentang Elektromedik serta mempelajari


managemen di IPSRS.

1.4 WAKTU DAN TEMPAT

Dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ini dilaksanakan selama dua


bulan, terhitung dari tanggal 3 April sampai dengan 2 Juni di Rumah Sakit
Umum Daerah Kota Bekasi.

1.5 METODE PENELITIAN

Penelitian Praktek Kerja Lapangan di Rumah Sakit ini dilakukan melalui :

1. Pengamatan langsung tentang alat yang berhubungan dengan


Elektromedik.
2. Diskusi dengan Teknikal Service Engineer, User dan pihak yang terkait.

1.6 SISTEMATIKA PENULISAN

Dalam laporan ini penulis membuat sistematika penulisan untuk


mempermudah pembaca dalam memahami isi laporan. Sistematika penulisan
diuraikan secara sederhana yaitu sebagai berikut :

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 3


Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

BAB I PENDAHULUAN

Berisi latar belakang, tujuan, batasan masalah, waktu dan tempat,


metode penelitian dan sistematika laporan.

BAB II RUANG LINGKUP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA


BEKASI

Berisi sejarah Rumah Sakit, profil Rumah Sakit, status Rumah Sakit,
organisasi Rumah Sakit, instalasi yang mendukung pelayanan di
Rumah Sakit.

BAB III PERBAIKAN ALAT

Berisi tentang perbaikan alat, keluhan operator, tindakan, perbaikan,


dan hasil yang dicapa.

BAB IV PEMBAHASAN ALAT

Berisi tentang pembahasan alat Infusion pump, dan AGD ( Analisa


Gas Darah ).

BAB V PENUTUP

Berisi tentamg saran dan kesimpulan

LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 4


Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

BAB II

SEJARAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA

BEKASI

2.1 SEJARAH RUMAH SAKIT

Pada Tahun 1939 Wilayah Bekasi merupakan daerah terpencil dan


merupakan bagian dari kerisedenan Jatinegara. Seorang tuann tanah terketuk
hatinya untuk menolong sesamanya yang sedang sakit, dengan membangun
balai kesehatan berukuran 6 x 18 m di atas tanah seluas 400 m persegi, yang
dihimbahkan untuk kepentingan umum.

Tahun 1942 saat penduduk jepang mendapatkan perhatian dan


dikembangkan menjadi Poliklinik Bekasi yang dipimpim oleh seorang
patriot pejuang kemerdekaan bernama Bapak Jasman.Tahun 1945 Poliklinik
tersebut dijadikan basis perlengkapan P3K.

Setelah Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, berubah status


menjadi RS Pembantu, tepatnya pada tanggal 24 juli 1946.

Pada Tahun 1956 kepemimpinan diganti oleh seorang juru rawat dari
RS Pembantu Banjaran, bernama Bapak S Wijaya.Pada saat
kepemimpinanya berubah menjadi RSUD Kab.Bekasi dengan kapasitas 10
tempat tidur dan penambahan bangunan untuk perawat dan bidan.

Kemudian pada Tahun 1960 Bapak S Wijaya pensiun dan digantikan


oleh Bapak H. Nadom Miadi.
Kepemimpinan Rymah Sakit Pada Tahun 1973 dipimpin oleh seorang
Dokter dibantu oleh beberapa tenaga Medis dan non Medis. Sejak saat itu

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 5


Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

organisasi dan tata laksana RSUD ditetapkan . Selanjutnya dalam


perkembangannya Rumah Sakit ditetapkan sebagai Rumah Sakit kelas C,
berdasarkan SK Menkes Republik Indonesia Nomor 051/Menkes/SK/II/1979
tentang pengelola Rumah Sakit Umum Pemerintah.

Pada tanggal 18 Oktober Tahun 1997 RSUD Kabupaten Daerah


Tingkat II Bekasi ditingkatkan ststusnya menjadi Kelas B Non pendidikan
dengan keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
1229Menkes/SK/X/1997.

Pada tanggal 1 April 1999 RSUD diserahkan oleh Pemda Kabupaten


Bekasi kepada Pemda Kota Madya Daerah Tingkat II Bekasi.

Pada tanggal 30 November 2000 ditetapkan Peraturan Daerah Kota


Bekasi Nomor 12 Tahun 2000 tentang Pembentukan Rumah Sakit Umum
Daerah Pemerintah Kota Bekasi sekaligus dengan peningkatan status
menjadi RSUD Kelas B Non Pendidikan Pemerintah Kota Bekasi oleh
Walikota Bekasi yang menjabat pada saat itu.

Pada Tahun 2001 dikelurkannya Peraturan Daerah Nomor 20 Tahun


2001 tentang Penetapan RSUD Kota Bekasi menjadi Unit Swadana, untuk
melengkapi Dasar Hukum dalam operasional Rumah Sakit ditetapkanlah
Perda Nomor 21 Tahun 2001 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan RSUD
Kota Bekasi.

Pada Tahun 2009 dikeluarkan Peraturan Walikota Nomor


060/Kep.251- Org/VII/2009 tentang RSUD Kota Bekasi menjadi BLUD
dengan status penuh.

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 6


Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

2.2 SEJARAH KEPEMIMPINAN

TAHUN PEMIMPIN STATUS


1939-1942 DR KERESIDENAN BALAI KESEHATAN
1942-1946 DJASAM POLIKLINIK BEKASI
1946-1956 DJASAM RS PEMBANTU
1956-1960 S.WIDJAYA RSUD KAB BEKASI
1960-1970 H. NADOM MIYADI RSUD KAB BEKASI
1970-1971 DR CHASBULLAH A.M RSUD KAB BEKASI
1971-1976 DR SUKARNOKARTASUMITRA RSUD KAB BEKASI
1976-1983 DR H.ABDUL RADJAK RSUD KLS C. 1976
1983-1 DR LUDIN GULTOM RSUD KLS C
1986-1997 DR HARIO UNTORO MARS RSUD KLS C
1997-1999 DR H MUHAMAD SOLEHM RSUD KLS C
1999-2000 DR ROSIHAN ANWAR M.KES RSUD KELAS B NON
PENDIDIKAN
2000-2002 DR HJ.MIEN S HATTA MARS RSUD UNIT SWADANA
2002-2004 DR HERRY RUSWAN M.KES RSUD UNIT SWADANA
2004- 2007 DR WIRDA SALEH MARS RSUD UNIT SWADANA
2007-2008 DR BAMBANG DJATI SANTOSO RSUD BLUD BERTAHAP
MARS
2008-2009 DR WIRDA SALEH MARS RSUD BLUD BERTAHAP
2009-2011 DR.H.IMAN,SP.RM RSUD BLUD PENUH
2011-SKRG DR.DR.TITI MASRIFAHATI,MKM RSUD BLUD PENUH

2.3 PROFIL RUMAH SAKIT

2.3.1 LATAR BELAKANG

Pada tanggal 30 November 2000 ditetapkan Peraturan Daerah Kota


Bekasi Nomor 12 Tahun 2000 tentang Pembentukan Rumah Sakit Umum
Daerah Pemerintah Kota Bekasi sekaligus dengan peningkatan status menjadi

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 7


Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

RSUD Kelas B Non Pendidikan Pemerintah Kota Bekasi oleh Walikota


Bekasi yang menjabat pada saat itu.

Pada Tahun 2001 dikelurkannya Peraturan Daerah Nomor 20 Tahun 2001


tentang Penetapan RSUD Kota Bekasi menjadi Unit Swadana, untuk
melengkapi Dasar Hukum dalam operasional Rumah Sakit ditetapkanlah
Perda Nomor 21 Tahun 2001 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan RSUD
Kota Bekasi.

Pada Tahun 2009 dikeluarkan Peraturan Walikota Nomor 060/Kep.251-


Org/VII/2009 tentang RSUD Kota Bekasi menjadi BLUD dengan status
penuh.

2.3.2 TUJUAN

Tujuan yang ingin dicapai sebagai penjabaran dan implementasi dari misi

yang telah ditetapkan RSUD Kota Bekasi adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualitas pelayanan pada masyarakat;

2. Meningkatkan sarana dan prasarana Rumah Sakit sesuai dengan


pelayanan yang berkembang;

3. Meningkatkan kualitas pelayanan pada keluarga miskin;

4. Meningkatkan kualitas tenaga Rumah Sakit yang profesional;

5. Meningkatkan jenis pelayanan dan pendukung/penunjang pelayanan


kesehatan;

6. Meningkatkan kerja sama pelayanan kesehatan dengan pihak ketiga;

7. Meningkatkan pengelolaan manajemen Rumah Sakit;

8. Meningkatkan pendapatan Rumah Sakit;

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 8


Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

2.3.3 KEBIJAKAN

Tujuan-tujuan di atas dituangkan dalam kebijakan pokok RSUD Kota


Bekasi dengan melakukan pemberdayaan terhadap RSUD Kota Bekasi
sendiri. Kebijakan RSUD Kota Bekasi dalam mewujudkan tujuan dan sasaran
yang akan dicapai sampai dengan akhir tahun 2013 dirumuskan sebagai
berikut :

1. Meningkatkan kualitas pelayanan pada masyarakat;


2. Meningkatkan sarana dan prasarana Rumah sakit sesuai dengan
pelayanan yang berkembang;
3. Meningkatkan kualitas pelayanan pada keluarga miskin;
4. Meningkatkan kualitas tenaga Rumah Sakit yang profesional
5. Meningkatkan jenis pelayanan dan pendukung/penunjang pelayanan
kesehatan
6. Meningkatkan kerja sama pelayanan kesehatan dengan pihak ketiga
7. Meningkatkan pengelolaan manajemen Rumah Sakit
8. Meningkatkan pendapatan Rumah Sakit

2.3.4 PROGRAM

1. Obat dan perbekalan kesehatan;


2. Pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana Rumah Sakit;
3. Pemeliharaan sarana dan prasarana Rumah Sakit;
4. Pelayanan kesehatan penduduk miskin;
5. Peningkatan kapasitas tenaga kesehatan;
6. Program pelayanan Administrasi Perkotaan;
7. Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan
keuangan;

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 9


Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

2.4 VISI, MISI, MOTTOT DAN FALSAFAH

2.4.1 VISI

Tahun 2012 merupakan akhir pencapaian visi pembangunan Kota Bekasi


yaitu “Kota Bekasi Cerdas, Sehat dan Ikhsan” yang telah menjadi visi
pembangunan Kota Bekasi sejak tahun 2008 hingga 2013.Tahun 2013
merupakan masa peralihan pada misi pembangunan berikutnya. Untuk
mendukung visi pembangnan Kota Bekasi ini, maka RSUD Kota Bekasi
sebagai satuan unit kerja perangkat daerah Pemerintah Kota Bekasi juga
membangun Visi yaitu : “ Rumah Sakit Yang Unggul Dengan Pelayanan
Bermartabat”.

Unggul berarti kinerja yang lebih baik dari rumah sakit lain atau dari
waktu sebelumnya serta mempunyai pelayanan unggulan yang tidak dimiliki
oleh RS lain dan mempunyai daya saing yang tangguh.

Pelayanan bermartabat menggambarkan perilaku aparatur dalam


pelayanan yang mengacu pada singkatan dari 11 (sebelas) point kode etik dan
perilaku aparatur di lingkungan RSUD KOTA Bekasi, antara lain ;

1. Berdoa sebelum bekerja


2. Eratkan persatuan dan persaudaraan antar karyawan
3. Rajin menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan serta menjunjung
tinggi nilai etika
4. Mengenakan pakaian seragam lengkap
5. Amanah, jujur dan disiplin
6. Responsif terhadap segala kebijakan dan program organisasi
7. Tertib administrasi, transparan dan akuntable
8. Atasi permasalahan dengan penuh tanggung jawab sesuai kewenangan
9. Berperilaku ramah, sopan dan tidak diskriminatif
10. Antusias dalam mencapai kemajuan organisasi

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 10


Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

11. Turut menjaga dan memelihara asset, sarana dan prasarana rumah sakit

Masyarakat Kota Bekasi berarti setiap individu dan keluarga yang


menetap dan bertempat tinggal di wilayah Kota Bekasi.

2.4.2 MISI

Dalam pencapai visi tersebut, Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi
telah merumuskan 3 (Tiga) misi, yaitu :

1. Meningkatkan derajat kesehatan Masyarakat melalui pelayanan kesehatan


rujukan dan terjangkau oleh masyarakat.

2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya


pelayanan bermutu.

3. Menciptakan tata kelola rumah sakit yang baik.

2.4.3 MOTTO

Ramah, Sopan, Unggul, Dinamis, dan Nyaman.

2.4.4 FALSAFAH

1. Rumah Sakit Berkomitmen terhadap bio, etika medikolegal.


2. Rimah Sakit menunjang tinggi nilai – nilai yang dianut pasien dan
keluarga.
3. Rumah Sakit berkomitmen tinggi untuk keselamatan dan keamanan
pasien dan keluarganya.
4. Kepuasan pelanggan, professional dan kerjasama.

2.5 STRUKTUR ORGANISASI

Dalam menjalankan praktik bisnis rumah sakit yang sehat, transparan,


akuntabel responsif dan independen organisasi RSUD Kota Bekasi dikelola
oleh pejabat pengelola PPK-BLUD yang terdiri dari :

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 11


Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

Pemimpin BLUD adalah Direktur

Pejabat Keuangan adalah :

1. Wakil Direktur Umum dan Keuangan;

2. Kepala Bagian Keuangan;

3. Kepala Sub Bagian Anggaran dan/atau;

4. Kepala Sub Bagian Akuntansi dan Verifikasi dan/atau;

5. Kepala Sub Bagian Perbendaharaan.

Pejabat Teknis adalah :

1. Wakil Direktur Pelayanan beserta jajarannya

2. Kepala Instalasi Rawat Jalan

3. Kepala Instalasi Rawat Inap

4. Seluruh Kepala Instalasi Penunjang Pelayanan

5. Seluruh Kepala SMF

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 12


Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI


KEPALA INSTALASI RSUD PEMERINTAH DAERAH KOTA
BEKASI

INSTALASI
GIZI

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 13


Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

SUB.BAG AKUNTANSI & VERIFIKASI

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 14


Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

2.6 FASILITAS PELAYANAN


2.6.1 RAWAT JALAN

 Poliklinik Umum  Poliklinik Syaraf

 Poliklinik Dalam  Poliklinik Jantung

 Poliklinik THT
 Poliklinik Bedah
Umum  Poliklinik Kulit & Kelamin

 Poliklinik Bedah  Poliklinik Gigi


Orthopedi  Poliklinik Jiwa

 Poliklinik Bedah  Poliklinik Konsultasi Gizi


Urologi
 Poliklinik PTRM
 Poliklinik Bedah Syaraf  Poliklinik VCT

 Poliklinik Kebidanan  Poliklinik Dot

 Poliklinik Sub Spesialis  Instalasi Gawat Darurat


Fetomaternal
 Instalasi Gawat Darurat

 Poliklinik Paru Kebidanan

 Poliklinik Mata  Instalasi Rehabilitasi Medik

 Poliklinik Anak  Instalasi Haemodialisa (10)

 Poliklinik Metadon

2.6.2 RAWAT INAP


 Eksekutif : 8 tempat tidur

 Kelas Utama : 31 tempat tidur

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 15


Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

 Kelas 1 : 60 tempat tidur

 Kelas 2 : 71 tempat tidur

 Kelas 3 : 166 tempat tidur

 Paranotologi : 14 tempat tidur

 Nicu : 7 tempat bayi

Jumlah : 341 tempat tidur

2.6.3 PENUNJANG MEDIS

 Laboratorium  USG 4 Dimensi

 Patologi Anatomi  Treadmild

 Radiologi  Audiometri

 Farmasi  Elektrokardiografi

 Bank Darah ( EKG )

 Pemulasarana Jenazah  Echo Cardiography

 Ambulance / Kereta Dopler

Jwnazah  Bedah Sentral

 CT – Scan  Bedah One Day

 USG 2 Dimensi Care

 Cath Lab

2.6.4 PENUNJANG NON MEDIS

 Instalasi Diklat

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 16


Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

 Instalasi CSSD
 Instalasi K3LRS
 Instalasi Laundry
2.7 INSTALASI PEMELIHARAAN SARANA RUMAH SAKIT ( IPSRS )
2.7.1 UMUM
Instlasi pemeliharaan sarana Rumah Sakit adalah suatu unit
fungsional untuk melaksanakan kegiatan, agar fasilitas yang menunjang
pelayanan kesehatan di Rumah sakit yaitu sarana prasarana dan
peralatan / perawatan selalu laik pakai.
Adapun kegiatan – kegiatan dan kedudukan IPSRS yang berada dbawah
serta bertanggung jawab kepada Wadir Umum dan keuangan Didalam
Rumah Sakit.
Ruang lingkup IPSRS di Rumah Sakit khususnya di RSUD Kota Bekasi
menyangkut tenaga kerja, csrs stsupun dalam metode kerja, proses kerja
dan lingkungan kerja.
2.7.2 VISI DAN MISI
a. Visi
Menjadikan IPSRS sebgai nafas dan jima dalam Rumah Sakit demi
tercapainya suatu pelayanan Prima.
b. Misi
 Menjalani kerja sama internal maupun eksternal dengan
memahami suatu system kerja di Rumah Sakit.
 Meningkatkan sumber daya manusia ( SDM ).
 Meningkatkan suatu pelayanan di IPSRS.
 Mengupayakan kesejahtraan dengan mendapatkan jasa
pelayanan.
 Menciptakan suasana kerja yang kondisuf di tunjang dengan
penyegaran fisik dan pikiran.

2.7.3 LINGKUP PEKERJAAN

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 17


Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

Lingkup pekerjaan meliputi seluruh sarana, prasarana dan peralatan


yang berada di RSUD Kota Bekasi.
Lingkup pekerjaan sesuai dengan mentri kesehatan RI
No.134/menkes/SK/IV/1978 tentang susunan organisasi dan tata kerja
RSUD telah ditetapkan tugas dan fungsi IPSRS.

2.7.4 FUNGSI DAN KEGIATAN

a. Fungsi kerja IPSRS

 Penyediaan :
 Penyediaan air bersih yang memenuhi stamdar
 Penyediaan gas medis (dalam hal teknisi)
 Penyediaan tenaga listrik
 Penyediaan komunikasi
 Penyediaan jasa teknis

 Pengelolaan :
 Pengelolaan peralatan, instrument dan bahan lain.

 Pemeliharaan dan perbaikan :


 Bangunan yaitu gedung perawatan, kantor dan poliklinik
 Instalasi air bersih dan air panas
 Instalasu listrik
 Instalasi gas medis dan teknis
 Peralatan listrik dan optik
 Peralatan elektromedik dan elektronik
 Peralatan radiasi dan laboratorium

 Pelatihan :
 Operator peralaran listrik dan elektronik.

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 18


Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

 Paramedik guna menjaga keselamatan kerja bagi para petugas


atau operator, penderita dan pekerja lainya.
 Pemeliharaan berkala bagi operator dalam menjaga peralatan
laik pakai.
 Teknisi selaku pelaksana pemeliharaan dan perbaikan sarana,
prasarana dan peralatan.

2.7.5 KEGIATAN IPSRS


a. Perencanaan
 Menyusun rencana kerja dan kegiatan IPSRS tahunan, bulanan,
mingguan, dan harian.
 Menyusun petunjuk teknis dan petunjuk operasional dari
pemakaian sarana dan prasarana.
 Menyusun peraturan kelaikan operasional sarana, prasarana dan
peralatan yang menunjang pelayanan kesehatan.

b. Pelaksanaan
a. Melakukan penilaian uji fungsi dan uju coba sarana, prasarana dan
peralatan baik yang baru maupun yang selesai di perbaiki.
b. Melakukan pemeliharaan :
1. Pemeliharaan pencegahan atau preventif, ialah pemeliharaan
yang dilakukan pada selang waktu tertentu, dimaksud untuk
mengurangi kemungkinan kerusakan atau bagian - bagiannya
tidak memenuhi kondisi yang tidak diterima.
Contoh :
 Pemeliharaan harian.
 Pemeliharaan mingguan.
 Pemeliharaan bulanan.
 Pemeliharaan tahunan.

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 19


Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

c. Pemeliharaan korektif adalah pemeliharaan yang dilakukan untuk


memperbaiki suatu bagian atau seluhnya, termasuk penyetelan,
penggantian bagian yang telah rusak untuk memenuhi kondisi
yang dapat diterima.
Contoh :

 Perbaikan ringan.
 Perbaikan besar.
1. Pelakdanaan pemeliharaan
 Pelaksanaan pemeliharaan oleh IPSRS, sepanjang memiliki
fasilitas kerja, tenaga yang mampu, dan peralatan kerja
tersedia dengan cukup serta sesuai dengan norma
keselamatan kerja yang berlaku.
 Pemeliharaan yang dilakukan oleh pihak ke III yaitu
dengan cara :
 Perbaikan insidentil terhadap peralatan tanpa terikat
waktu.
 Kontrak seevice : yaitu peralatan yang dipelihara atau
diperbaiki dalam jangka waktu yang telah ditentukan,
misal jangka waktu 3 bulan, 6 bulan, atau 1 tahun, jenis
kegiatan disesuaikan dengan ketentuan perbaiki.
 Melakukan pekerjaan teknis dalam tindakan medis
yaitu :
 Mempersiapkan pelayanan teknis dalam tim medis.
 Melakukan pelayanan teknis dalam tim medis.
 Mengambil tindakan dalam keadaan darurat
terhadap peralatan medis dan penunjangnya.
 Melakukan telaah teknis terhadap sarana, prasarana dan
peralatan yaitu :
 Dalam rangka pengadaan.
 Dalam rangka pemeliharaan dan perbaikan.

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 20


Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

 Dalam rangka ppengukuran dan kalibrasi.


 Dalam rangka pendayagunaan dan penghapusan.
 Menyusun laporan teknisi mengenai sarana, prasarana
dan peralatan yaitu :
 Menyusun laporan data keadaan inventaris.
 Menyusun laporan kegiatan.
 Melakukan pengelolaan teknis yaitu :
 Melaksanakan pengelolaan teknis pengamanan
lingkungan.
 Mengelola kegiatan teknis dan jam kerja.
 Bertugas dalam tim pengadaan, pembanding harga,
penerima barang maupun penguji teknis.

d. Pengawasan
Melaksanakan pengawasan dalam kegiatan pembangunan,
pemasangan, pemeliharaan, dan perbaikan sarana, prasarana,
maupun peralatan yang dilaksanakan oleh pihak ke III.

e. Dilaksanakan secara terjadwal berlaku bagi petugas teknis


sehingga program pelayanan pemeliharaan dan perbaikan berjalan
lancer.

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 21


Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

STRUKTUR ORGANISASI IPSRS

KA.INSTALASI PEMELIHARAAN

SARANA DAN PRASARANA

RUMAH SAKIT

ADMINISTRASI

RIA RISDIANTI

BIDANG MEDIS BIDANG LISTRIK BIDANG BIDANG BIDANG


BANGUNAN KOMUNIKASI PENDINGIN
DELFIANI N SUNANDAR
TAUFIK,TONI MARTA DAN PEMANAS
RIA RISDIANTI EDWIN BUDIARTO
=============== DEDE
RINA MALAM UMAR ============= ==== SUHARDIMAN
=======
RANGGA ADITYA TONO PEMELIHARAAN YOSEF
RDWARTONO PEMELIHARAA KURNIAWAN
============== ALAT
N GEDUNG,
======= ============= KOMUNIKASI,
MEBELAIR, =============
===== ELEKTRONIK ,
PEMELIHARAAN SALURAN AIR =====
PEMELIHARAAN BERSIH,AIR
ALAT GIZI PEMELIHARAAN
ALAT HUJAN DAN
KEDOKTERAN,

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 22


Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

BAB III

PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN

Dalam bab ini saya akan menjelaskan tentang permasalahan yang sering
muncul beserta tindakan untuk memperbaiki dsn gsmbsrsn umun tentang alat
tersebut. Disinilah peran tenaga elektromedik untuk melakukan pemeliharaan
dan perbaikan dari sebuah peralatan di bidang kesehatan.

3.1 PROSEDUR PERBAIKAN ALAT


1. Ruang yang bersangkutan menghubungin bagian IPSRS bias melalui
telepon atau melalui pada bon perbaikan mengenai keluhan kerusakan
alat.
2. Pihak teknik berkunjung keruang yang bersangkutan.
3. Mengecek alat.
4. Apabila ada kerusaan alat diperbaiki didalam ruang tersebut.
5. Apabila alatb tersebut belum terselesaikan maka akan dibawa dulu
keruang IPSRS.
6. Apa bila membutuhkan penggantian sparepart, jika sparepart tersebut ada
maka akan langsung digantikan atau diperbaiki oleh teknisi tersebut.
7. Ketika alat telah selesai diperbaiki, maka alat tersebut segera diantar
keruangan.

3.2 PERBAIKAN ALAT YANG DILAKUKAN SELAMA PRAKTEK


KERJA LAPANGAN
Adapun kegiatan – kegiatan perbaikan yang dilakukan selama praktek
kerja lapangan di rsud kota bekasi adalah sebagai berikut :

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 23


Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

1. Data teknisi alat


Nama alat : patien monitor
Merek/type : GE Dash-4000
No seri : SDO11124201GA
Fungsi alat : Pasien Monitor berfungsi untuk monitoring
kondisi fisiologis. Dimana proses monitoring
dilakukan secara real time dengan 5 parameter
antaralainya EKG, NIBP, SpO2, Temperatur
dan Respirasi.
Ruangan : HCU
Keluhan : Tidak bias memompa
Analisa kerusakan : kemungkinan bocor pada Pump yang bekerja
untuk memompa pada alat tersebut
Tindakan perbaikan : buka alat dan ganti pump pada alat tersebut
Hasil : Laik pakai

2. Data teknisi alat


Nama alat : Tensi meter Digital
Merek/type : Omron
No seri : 01002574LF
Fungsi alat : Fungsi tensimeter (Sphygmomanometer)
adalah untuk untuk mengukur tekanan darah
yang bekerja secara manual saat memompa
maupun mengurangi tekanan pada manset.
Tensi darah normal manusia dewasa adalah
100-130 mmHg untuk tekanan sistolik dan 60-
90 mmHg untuk tekanan diastolik.
Ruangan : Anyelir
Keluhan : Tensi meter error ( E-40 )
Analisa kerusakan : kerusakan terjadi akibat bateray sudah low.

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 24


Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

Tindakan perbaikan : Ganti bateray yang baru


Hasil : Laik pakai

3. Data teknisi alat


Nama alat : X-Ray Mobile
Merek/type : Minray
No seri : 760
Fungsi alat : Fungsi Sinar X Ray secara umum adalah alat
untuk memancarkan sinar elektromagnet yang
mempunyai bentuk yang serupa dengan sinar
cahaya biasa, inframerah dan gelombang
radio.
Ruangan : Radiologi
Keluhan : Tidak bias star
Analisa kerusakan : Kerusakan pada tombol hand switch, ada kabel
yang putus
Tindakan perbaikan : bukan tombol hand switch dan sambung
kembali kabel tersebut.
Hasil : Laik pakai

4. Data teknisi alat


Nama alat : Ultrasonografi (USG)
Merek/type : Mindray
No seri : QE-37001299
Fungsi alat : fungsi alat USG.  Secara umum alat USG
berfungsi untuk pencitraan atau melihat/
memeriksa organ dalam tubuh manusia untuk
melihat kondisi , tekstur dan keadaan organ
tersebut.
Ruangan : Radiologi

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 25


Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

Keluhan : Tombol Y pada keyboard tidak berfungsi


Analisa kerusakan : kerusakan pada keyboard
Tindakan perbaikan : periksa keyboard dan buka rangkaian setelah
itu bersih kan keyboard dan pasang kembali
Hasil : Laik pakai

5. Data teknisi alat


Nama alat : Dental Unit
Merek/type : Belmont, Dental Light-501T
No seri : AV12A0029
Fungsi alat : Alat bantu untuk pemeriksaan,perawatan,dan
tindakan pada gigi pasien.
Ruangan : Poli Gigi
Keluhan : Hidrolik tidak bias turun
Analisa kerusakan : kerusakan terjadi pada tombol switch hidrolik
Tindakan perbaikan : Periksa tombol switch pada hidrolik, ternyata
ada kaber putus, kemudian sambungkan
kembali dan pasang seperti semula.
Hasil : Laik pakai

6. Data teknisi alat


Nama alat : Lampu Sorot Operasi
Merek/type : Ryne Light, R-024 EN
No seri :-
Fungsi alat : lampu sorot berfungsi untuk menerangi objek/
pasien. Prinsip kerja menggunakan lampu
halogen. Mengubah energi listrik menjadi
energi cahaya.
Ruangan : Catt lap
Keluhan : Lampu mati

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 26


Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

Analisa kerusakan : kerusakan pada lampu LED putus


Tindakan perbaikan : Cek lampu masih hidup atau tidak, kemudian
ganti lampu tersebut dan pasang kembali.
Hasil : Laik pakai

7. Data teknisi alat


Nama alat : Timbangan digital
Merek/type : Laica
No seri :-
Fungsi alat : Berfungsi untuk mengukur berat badan
seorang dengan akurat.
Ruangan : Poli anak
Keluhan : timbangan tidak akurat
Analisa kerusakan : kemungkinan bateray sudah low dan harus di
kalibrasi ulang
Tindakan perbaikan : ganti bateray dan kalibrasi alat tersebut
Hasil : Laik pakai

8. Data teknisi alat


Nama alat : Mikroscope
Merek/type : Olympus CH-20
No seri : 2M18004
Fungsi alat :
Ruangan : Laboratorium
Keluhan : lampu tidak menyala
Analisa kerusakan : cek lampu dan ukur apakan masih hidup atau
tidak, jika tidak coba ganti lampu dengan
yang baru.
Hasil : Laik pakai

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 27


Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

BAB IV
PEMBAHASAN ALAT

Dalam bab ini saya akan menjelaskan tentang pembahasan alat yang penulis
menanti untuk mempresentasikan laporan Rumah Sakit di RSUD Kota Bekasi dan
akan menjelaskan spesifikasi, gambaran unum, secara perawatan, SOP
penggunaan alat dan trouble shooting yang penulis minati.

4.1 INFUS PUMP


4.1.1 Spesifikasi
Merk :Terumo
Type : TE - 112
Tegangan : 220V

Gambar : Infus pump

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 28


Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

4.1.2 TEORI DASAR

Alat infusion pump merupakan salah satu alat kedokteran yang


dirancang untuk mengontrol dan mengatur pemberian cairan infus kepada
pasien dalam jumlah tetesan tertentu dan dalam waktu yang sudah
ditentukan juga. Unsur terpenting pada alat infusion pump adalah sistem
pengontrolan kecepatan tetesan cairan infus dengan menggunakan sistem
mekanik yang dikendalikan secara Motorik. Unsur lain yang juga
dianggap penting dalam alat infusion pump adanya alarm-alarm, alarm-
alarm tersebut diperlukan karena dalam proses pemberian cairan infus
dosis yang diberikan kepada pasien harus tepat dan pada saat pemberian
cairan infus udara tidak boleh masuk ke dalam tubuh dan tidak boleh
terjadi sumbatan pada selang.

Prinsip kerja alat infusion pump yaitu bergeraknya Finger pump


yang akan menekan selang infus , menyebabkan selang infus tersebut
bergerak peristaltik yaitu bergerak menekan dan mendorong kesatu arah
sehingga cairan infus dalam selang akan mengalir.

Dimana motor tersebut dikendalikan oleh pengendali elektronik


yang dapat diatur oleh pemakai dengan mengatur berapa besar laju aliran
tetes yang akan diberikan.

Sedangkan sensor tetesan (drip sensor) digunakan untuk


menghasilkan sinyal, sinyal ini dibutuhkan oleh pengendali elektronik
untuk mengatur proses kerja alat infusion pump ini.

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 29


Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

4.1.3 FUNGSI ALAT DI RUMAH SAKIT


Alat infusion pump berfungsi sebagai alat kedokteran yang dibuat
untuk memudahkan user dalam mengontrol dan mengatur pemberian
cairan infus kepada pasien.

Aspek-Aspek yang perlu diperhatikan :

 Tidak boleh terdapat gelembung udara yang masuk ke dalam


pembuluh darah oleh karena itu perlu adanya sensor air,
 Jumlah tetesan dan kecepatan tetesan harus sesuai dengan
kebutuhan (anjuran dokter),
 Dan alat layak digunakan

Hal-Hal yng perlu di perhatikan

 Periksa dan lakukan uji fungsi sebelum digunakan pada pasien


 Set infusion pump dan harus sesuai dengan SOP yang telah
dituliskan.
 Selama alat digunakan, perhatikan posisi selang jangan sampai
terjepit/tertekuk, dan jangan sampai ada gelembung udara yang
masuk
 Perhatikan dengan seksama kemungkinan terjadinya Error atau
Alarm
 Lakukan uji fungsi secara periodic

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 30


Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

4.1.4 Bagian – bagian alat

1. Bagian Luar Infus Pump

ABack Light Volume


Delivered
Display

Volume Delivered
Limit/ Rate
Display

Charge
indicator

Battery
indicator

Door Lock Lever

keterangan

a. Door Lock Lever:


Berfungsi sebagai pengunci pintu Infusion Pump.
b. Back Light:

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 31


Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

Berfungsi sebagai lampu tampilan display. Yang automatic lampu akan


menyala saat di on.
c. Volume Delivered Display:
Berfungsi sebagai tampilan yang menampilkan seberapa banyak (mL)
cairan yang sudah tercapai
d. Volume Delivered Limit/ Rate volume:
Berfungsi menampilkan delivery rate atau kecepatan infusion pump
mengantarkan cairan (max 300 ml/h), dan delivery limit atau berapa
banyak cairan yang akan masuk ke tubuh pasien (max 9999 ml).
e. Charge Indikator:
Berfungsi sebagai tanda bahwa battery sedang di charge atau di isi
biasa supply didapat dari PLN.
f. Baterry indicator:
Berfungsi sebagai tanda bahwa supply di dapat dari battery atau tanpa
menggunakan kabel power.

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 32


Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

Occlusion
Door
indicator
indicator

Air indicator Flow err.


indicator
Empty
Completion
indicator
indicator

Select
Switch
Value selector
switch
∑ml Clear
switch
Start & Stop
Infus set switch

Start & Stop


indicator
Power
Purge switch
switch

keterangan

a. Occlusion indicator:
Berfungsi sebagai tanda bahwa ada gangguan atau sumbatan di selang
infus biasanya karena tertekan/tertekuk.
b. Air Indicator:
Berfungsi sebagai tanda bahwa ada udara yang masuk ke selang .
c. Empty indicator:
Berfungsi sebagai tanda bahwa cairan infus sudah habis dan tidak ada
cairan yang melewati drip sensor maka indicator ini akan hidup
d. Door indicator:

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 33


Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

Berfungsi sebagai tanda bahwa pintu masih terbuka ataupun belum


terkunci
e. Flow Err. Indicator:
berfungsi sebagai tanda bahwa ada error pada tekanan infus
f. Completion Indicator:
Berfungsi sebagai tanda bahwa sudah selesai dan sesuai dengan
settingan.
g. Select Swich:
Berfungsi sebagai switch antara delivery rate mode dan delivery limit
mode.
h. ∑ml Clearswitch:
Berfungsi untuk mengatur jumlah tetesan dari 0 lagi volume yang
sudah terkirim melalui selang infus, tekan sekitar 0,5 sec maka volume
deliverednya akan mulai dari 0 kembali.
i. Infusion set switch:
Berfungsi untuk memilih drop volume dari set infusnya biasanya ada
tertera angka berapa yang harus kita gunakan dan harus disesuaikan.
j. Power switch:
Berfungsi untuk menghidupkan atau mematikan alat infusion pump ini.
Biasanya ditekan 1 sec maka akan hidup dan sebaliknya.
k. Value selector switch:
Berfungsi untuk menaikan angka dan menurunkanya sesuai dengan
yang diinginkan oleh user yang tanda panah 2 untuk menaikan serta
menurunkan puluhannya dan yang panah 1 besaranya satuan.
l. Start & stop switch:
Berfungsi untuk memulai serta memberhentikan cairan
m. Start & stop indicator:
Berfungsi sebagai tanda bahwa alat sedang beroperasi, biasanya hijau
sedang berjalan dan orange sedang berhenti atau mati
n. Purge switch:

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 34


Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

Berfungsi untuk mengetest aliran apakah mengalir atau tidaknya cairan


infus dengan kecepatan lebih dari 300 ml/h, sebelum menekan purge
switch ini sebaiknya stop dulu dan biasanya setelah ditekan maka akan
dibarengi dengan suara dari buzzers.

Air Sensor

Finger pump
Door sensor

Sensor
occlusion

Tubing clamp
Realase lever

keterangan

b. Air sensor :
Berfungsi sebagai sensor udara, jika ada udara sedikit saja yang masuk
maka alarm air akan berbunyi dan menyala.
c. Finger Pump:
Berfungsi sebagai penghasil gerakan peristaltic yang mengalirkan
cairan infus.

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 35


Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

d. Occlusion sensor:
Berfungsi sebagai sensor penyumbatan jika terjadi sumbatan maka
alarm occlusion akan berbunyi serta menyala merah.
e. Tubing clamp:
Berfungsi sebagai penjepit selang infus agar tiding ada udara yang
masuk.
f. Door sensor:
Berfungsi sebagai sensor pintu, jika pintu belum tertekan maka alarm
door akan menyala dan berbunyi
g. Realase lever:
Berfungsi sebagai pelepas penjepit selang infus yang dijepit di tubing
clamp.

Ac power
supply
connector
with fuse

drip sensor

Drip sensor
Pole Clamp connector

Alarm
Tempat battery
conector

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 36


Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

Keterangan

a. Drip sensor:
Berfungsi sebagai sensor yang menandakan aliran masuk ke infus set
jika tidak ada cairan yang turun maka alarm empty akan berbunyi dan
menyala.
b. Pole clamp:
Berfungsi untuk pengunci di tiang infus

c. Tempat battery:
Berfungsi sebagai tempat battery
d. Ac power supply connector with fuse:
Berfungsi sebagai konektor pada kabel power ac dan diatasnya ada
tempat fuse
e. Drip sensor connector:
Berfungsi sebagai konektor untuk drip sensor
f. Alarm connector:
Berfungsi sebagai konektor yang bisa dihubungkan ke counter dengan
alat pemantau yang akan menampilkan alarm apa yang menyala.

2. Bagian dalam Infus Pump

Set
selection
switch

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 37


Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

Keterangan

1. set selection switch:


berfungsi untuk mngubah inisial dari infusion pump tersebut,
direkomendasikan di set ke posisi tttt.

Keterangan

a. Rotation Dectect Circuit Board: berfungsi untuk mendeteksi putaran yang


ada di motor.

Dc/Dc board

Power supply
board

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 38


Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

Keterangan

a. DC/DC board:
Berfungsi sebagai pengubah besaran arus yang dibutuhkan oleh
board control karena komponen seperti IC yang memiliki tegangan
input DC yang berbeda-beda. Maka dengan board ini tegangan akan
disesuaikan dengan kebutuhan ic itu masing.
b. Power supply board:
Berfungsi sebagai pengubah tegangan masuk yang merupakan
tegangan AC menjadi tegangan DC .

Board
Control

keterangan

a. Board Control circuit:


Berfungsi sebagai pengontrol kerja alat infusion pump semua program
diatur di circuit ini.

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 39


Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

Sensor
Occlusion Finger
Peristaltik
Unit

Air Sensor
Kabel
penghubung Kabel
penghubung

Board
display Motor

keterangan
a. Sensor Occlusion:
Berfungsi sebagai sensor yang mendeteksi penyumbatan pada selang
infus
b. Kabel penghubung:
Berfungsi sebagai penghubung antara sensor maupun board lain ke
sirkuit display
c. Board display:
Berfungsi sebagai tampilan yang menampilkan proses infusion pump
yang sedang berjalan.
d. Finger Peristaltik unit:
Berfungsi Sebagai Penghasilkan gerak peristaltic yang akan
menggerakan selang infus
e. Air sensor berada di bawah motor:
Berfungsi untuk mendeteksi udara, jika ada yang masuk maka akan
alarm akan berbunyi dan menyala
f. Motor:
Berfungsi sebagai penggerak finger peristaltic.

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 40


Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

4.1.5 Blok Diagram

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 41


Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

4.1.6 Cara Kerja Blok Diagram


Tegangan supply PLN 100~240V tegangan masuk ke fuse yang
berfungsi sebagai pengaman jika terjadi short, setelah masuk ke fuse
maka tegangan akan masuk ke AC line filter dan masuk ke power supply
+12vdc. Setelah masuk ke board power supply 12VDC tegangan masuk
ke power switch on/off dan masuk ke charge circuit untuk mengecas
baterai yang berguna saat sumber langsung dari PLN tidak ada, maka
supply masuk melalui baterai yang akan masuk ke power switch on/off.
Saat di on maka tegangan akan masuk ke power switch dan memberi
tegangan ke control circuit yang akan masuk ke regulator unit sebesar
5vdc, setel ah masuk supply maka control circuit board akan mengatur
seperti board-board lainnya seperti sensor, motor, buzzers, dan masuk ke
circuit display circuit board yang akan memberi tegangan lamp display,
LCD display, switch unit dan air line detect circuit detection unit, dan
door detect unit.

4.1.7 Prinsip kerja alat


Prinsip dasar alat ini bekerja dengan CPU yang akan memberikan
sinyal ke motor, dikendalikan oleh rotation detect circuit, kemudian saat
motor bekerja maka akan menggerakan finger pump yang akan membuat
selang tertekan kemudian membuat tetesan yang selanjutnya di deteksi
oleh drip sensor yang mengontrol berapa banyak tetesan yang keluar
menuju pasien selanjutnya kecepatan tetesan dapat diatur oleh user
dengan settingan dan yang dapat dilihat di display.

4.1.8 SOP Infusion Pump


1. Sambungkan kabel power ke mesin dan sumber listrik.
2. Tekan tombol power ON, mesin akan melakukan “selfchecking”,
semua tombol alarm akan menyala. Display akan terbaca JJJJ atau tttt
dan nnnn

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 42


Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

3. Bila display terbaca JJJJ (posisi 1), berarti harus digunakan set infus
khusus pump TS*PA atau TS*PM, bila display terbaca tttt (posisi 2),
berarti harus digunakan set infus biasa TS*A atau TK*A
4. Lakukan priming pada set infus, pastikan tidak ada udara dalam
selang infus
5. Posisikan roller klem di bawah pump. Buka pintu pump, geser klem
yang terletak di bawah lalu pasang set infus dan pastikan posisi set
infus dalam posisi lurus, tutup kembali pintu pump.
6. Pasang drip sensor pada ruang penetesan (chamber) set infus, di
antara permukaan cairan dan drip nozzle.
7. Tekan topmbol INFUSION SET “15”19”20”60”, sesuai dengan set
infus yang digunakan. Alur kecepatan aliran (Delivery Rate) sesuai
yang dikehendaki lalu tekan tombol.

^^ Puluhan naik  ^  Satuan naik


vv  Puluhan turun  v Satuan turun

Catatan :
Untuk set infus “15”19”20 tetes/ml. Max kecepatan adalah 300
ml/jam atau 75 tetes/mt.
Untuk set infus ‘60’ tetes/ml Max. kecepatan adalah 100 ml/jam atau
100 tetes/mnt.
Isi nilai D.Limit (delivery Limit) dengan menekan tombol
SELECT lalu tekan tombol

^^ Puluhan naik  ^  Satuan naik


vv  Puluhan turun  v Satuan turun

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 43


Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

Jika tidak menginginkan nilai D. Limit, biarkan D.Limit ----


Pastikan D. Limit tidak terisi angka 0, karena pump tidak dapat
dioperasikan.
8. Buka roler klem
9. Tekan tombol START, lampu indikator operation akan menyala,
hijau. Berarti mesin mulai beroperasi.
10. Bila akan menghapus jumlah cairan yang sudah masuk ke pasien,
tekan tombol STOP, lalu tekan tombol ml CLEAR selama 2 detik.
11. Lampu “COMPLETION” akan menyala bila volume cairan yang
masuk sudah mencapai D. Limit yang diinginkan, lampu indikator 
akan berwarna merah. Pada situasi ini, mesin masih berjalan dengan
kecepatan minimal (1 ml/jam), untuk menjaga kepatenan IV kateter
di dalam vena.
12. Untuk mengakhiri pemakaian infus pump, tekan tombol STOP, buka
pintu pump, lepaskan set infus dari mesin, dan matikan mesin dengan
men ekan tombol POWER.

4.1.9 Permasalahan yang ditemukan selama PKL

a. Alat mati total


b. Error 6
c. Sensor Empty berbunyi terus dan menyala
d. Sensor air berbunyi terus dan menyala
e. Power susah dinyalakan dan dimatikan

4.1.10 Analisa kerusakan


a. Alat mati total :
analisa yang kita lakukan, pertama kita melakukan pengecekan pada
fuse terlebih dahulu , jika fuse tidak putus maka kita lakukan
pengecekan di power supply apakah mendapatkan supply PLN atau

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 44


Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

tidak. Selanjutnya memeriksa outputnya apakah ada atau tidak.


Setelah dilakukan pengecekan pada power supply ternyata output
tidak sesuai dengan output seharusnya 12vdc. Maka kita lakukan
pergantian power supply.
b. Error 6:
yaitu error yang akan tampil pada layar display yang menandakan
bahwa terjadi kerusakan pada control circuit board (service manual).
Setelah kita mengetahui kerusakannya maka kita akan mengganti
board circuit controlnya.
c. Sensor empty nyala terus:
analisa yang kita lakukan adalah memeriksa drip sensor dan juga
memeriksa apakah ada tetesan pada drip chamber kemudian juga
apakah botol cairan sudah habis.
d. Sensor air nyala terus:
e. analisa yang kita lakukan adalah memeriksa pemasangan selang infus
apakah sudah benar atau tidak jika memang sudah benar maka kita
lakukan pengecekan dan uji fungsi kembali jika ternyata masih
seperti itu, kita kilakukan pergantian sensor air.
f. Power on/off susah digunakan:
analisa yang dilakukan adalah mengecek posisi display circuit apakah
benar atau tidak. Pemasangan harus benar karena akan mempengaruhi
tombol setting dan tombol lainya.

4.1.11 Metode dan hasil perbaikan


Metode yang kita lakukan selalu mengecek kerusakan dengan
mengetahui keluhannya jika mati total maka kita lakukan pengecekan alat
dari inputan awal hingga akhir contohnya dengan mengecek kabel power
kemudian pengecekan fuse lalu pengecekan di board power supply yang
kemungkinan besar dari komponen awal mengalami kerusakan dan kita

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 45


Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

lakukan pergantian board dengan yang baru maupun yang second milik
infusion pump dengan tipe yang sama.

4.1.12 Cara Perawatan


1. Pastikkan tidak ada kerusakkan pada alat dan komponen.
2. Hubungi teknisi untuk melakukkan pengecekkan alat secara berkala.
3. Cek batteray setiap 6 bulan sekali.
4. Charge batteray sampai penuh selama lebih dari 8 jam dengan
menghubungkan alat dengan power AC.
5. Jika alat tidak dapat terhubung dengan power AC, cek fuse pada alat.

4.1.13 Troubleshooting dan Cara Mengatasinya

Problem Penyebeb Perbaikan/solusi


Occlusion Alarm Adanya Sumbatan Pada Lepas Selang Infus Dan
Selang Infus Bersihkan Sumbatannya

Infus Tidak Dapat Adanya Kerusakkan Pada Cek Motor Penggerak


Menetes Actuator Actuator Jika Perlu
Diganti
Tidak ada daya listrik  Periksa tegangan lisrtik
lamp tidak menyala - Kabel daya putus padaJala-jala
- On/off switch rusak - Perbaiki
- Sekring putus switch/saklar
- Ganti
switch/saklar
 Periksa penyebab dan
perbaiki Ganti sekring
dengan nilai sama

 Cek penyebab alarm aktif  Kembalikan pada posisi


Fungsi Alarm aktif
 Door alarm ( pintu

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 46


Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

( Door, Air in-line, terbuka ) normal


dan -Occlusion  Air in-line ( udara masuk)  Rapatkan pengunci pintu
Alarm ) Occlusion ( tubing terjepit ) - Buang udara dalam
selang
- Periksa karet finger &
motor.
 Motor rusak  Motor rusak
Tetesan cairan terhenti  Sensor rusak  Sensor rusak
- Karet finger rusak - Karet finger rusak
Display tetesan cairan Tidak  Rangkaian sensor rusak  Perbaiki yang rusak/ganti

sesuai denganSetting.  Control board rusak - Perbaiki / ganti.

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 47


Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

1.1.1 Spesifikasi
Merk : Dragger/ Isolette C450
Type : WS06523
Daya : maks. 500 Watt
Tegangan : 100-240 VAC
Frekuensi : 50/ 60 Hz
Buatan : Jerman

Gambar 4. 1 Baby Incubator

a. Tinggi : 140 cm (55 in)


b. Lebar* : 97 cm (38 in)
c. Kedalaman* : 51 cm (20 in)
d. Berat : 76 kg (186 lbs)

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 48


Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

*Catatan : roda dapat ditambahkan masing-masing 3 (maks. 6)


sesuai lebar atau kedalaman.
e. Roda : diameter 5 in.
f. Kasur :
 Lebar : 63 cm
 Kedalaman : 35 cm

1.1 Fungsi Tombol :

Gambar 4. 2 Tombol Alat


Keterangan :
a. Display
temperature (°C) : menampilkan pengaturan suhu yang

diinginkan.

b. Keypad lock : tombol untuk mengunci atau membuka


pengunci seluruh tombol pengatur.
c. Indikator keypad
lock : indikator pengunci diaktifkan.

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 49


Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

d. Heater power : indikator heater sedang bekerja.


e. Alarm : indikator untuk memberitahu terjadinya
kesalahan sistem yang terdiri dari :
 Probe : alarm akan bekerja apabila suhu tubuh
pada bayi melebihi suhu yang diatur atau
sensor suhu tubuh tidak tersambung dari unit
saat menggunakan baby mode.
 Air flow : alarm akan bekerja apabila sirkulasi udara
berhenti karena kipas tidak berfungsi.
 Set temp : menyala jika suhu bayi atau suhu udara
fluktuasi di pengaturan suhu alat.
 Power fail : alarm akan bekerja apabila catu daya
untuk alat terganggu termaksud kabel power
putus/ tidak terhubung.
 System fail : kegagalan fungsi internal.
 High temp : alarm akan bekerja apabila suhu pada
chamber melebihi suhu yang diatur.
f. Silent/ Reset : tombol untuk mematikan alarm dan untuk
mengatur ulang pengaturan (suhu udara atau
suhu tubuh).
g. Air temperature (°C) : menampilkan suhu aktual di dalam
chamber.
h. Air mode : indikator tampilan pengatur suhu,
kecepatan putaran blower di sirkulasi udara.
i. Baby
Temperature (°C) : menampilkan suhu aktual pada tubuh bayi.
j. Baby mode control : dimode ini suhu tubuh bayi dapat
dipertahankan oleh indikasi pengatur suhu
(°C). Saat probe kulit tersambung ke bayi,

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 50


Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

informasi dari probe diarahkan ke pengatur


heater yang akan membandingkan keluaran
heater untuk menjaga suhu bayi di pengatur
suhu (°C), tetapi pengatur suhu (°C) tidak
untuk mengontrol suhu udara (maks. 38°C).
k. >37° : indikator suhu melebihi 37°C.

l. : pengaturan untuk menurunkan suhu sesuai


kebutuhan bayi.

m. : pengaturan untuk menaikan suhu sesuai kebutuhan


bayi.

1. FUNGSI ALAT
Baby Incubator merupakan alat yang berfungsi untuk memberikan
perlindungan terhadap bayi yang baru lahir prematur atau mempunyai
berat badan lahir rendah dengan cara memberikan suhu dan kelembaban
yang stabil, dan kebutuhan oksigen sesuai dengan kondisi kandungan ibu,
mencegah terjadinya infeksi pernapasan pada bayi dan untuk mengisolasi
bayi yang baru lahir atau bayi prematur yang memiliki berat badan kurang
dari 2,5 kg.

2. PRINSIP KERJA
Prinsip kerja Baby Incubator adalah dengan mengatur serta
menstabilkan suhu dalam ruangan inkubator agar sesuai dengan suhu
yang dibutuhkan oleh bayi. Alat ini menggunakan pemanas elemen atau
heater yang dikontrol oleh suatu rangkaian kontrol suhu agar suhu tetap
stabil. Heater akan bekerja pada saat sensor suhu kurang dari pengatur
suhu yang telah ditentukan dan sebaliknya apabila sensor suhu lebih besar
dari pengatur suhu, maka secara otomatis heater akan mati.

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 51


Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

3. BLOK DIAGRAM

Gambar 4. 3 Blok Diagram

Fungsi masing – masing blok :


 Catu daya berfungsi sebagai penyedia arus dan tegangan ke
seluruh blok rangkaian.
 Rangkaian pengaturan suhu untuk menentukan besar suhu yang
diinginkan.
 Rangkaian sensor suhu untuk mendeteksi panas yang dihasilkan
oleh heater di inkubator.
 Rangkaian alarm sebagai indikator pengaman apabila suhu pada
inkubator melebihi suhu yang diatur.
 Rangkaian pemanas (heater) untuk menghasilkan panas di
inkubator.
 Rangkaian display menerima tegangan analog untuk kemudian
diubah ke dalam bentuk digital dengan tampilan angka digital.
 Blower untuk memberik sirkulasi udara dalam baby incubator.
 Relay sebagai penghubung dan pemutus arus listrik AC.

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 52


Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

4. CARA KERJA
Pada saat pesawat dihidupkan dengan menekan tombol ON maka
blok rangkaian power supply bekerja dan akan memberikan supply
tegangan ke rangkaian kontrol, alarm, display, sensor suhu, dan blower.
Dari keluaran kontrol ini terdapat relay untuk mengatur dan memberikan
supply tegangan menuju ke heater. Besarnya pemanas yang dihasilkan
oleh heater dikontrol oleh relay dan rangkaian sensor suhu melalui
rangkaian kontrol. Udara panas yang dihasilkan dari heater selanjutnya
diratakan ke seluruh ruangan oleh blower sehingga ruangan mendapatkan
panas yang rata. Jika pengaturan suhu chamber kurang dari 30 0C maupun
lebih besar dari 370C, maka sensor suhu akan bekerja memberikan signal
ke rangkaian kontrol dan akan membuat relay tidak bekerja, sehingga
sumber daya ke heater terputus dan buzzer berbunyi.

5. SOP PENGOPERASIAN
Prasyarat
1. SDM terlatih dan siap
2. Alat laik pakai
3. Aksesoris alat lengkap dan baik
4. Bahan operasional tersedia
Persiapan
1. Lepaskan penutup debu
2. Siapkan dan pasang aksesoris ( Access cup/ Iris cup, skin probe
temperature dan oxygen sensor ).
3. Periksa : pengatur posisi matras, volume air, gas oksigen, flow
meter.

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 53


Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

Pemanasan
1. Hubungkan kabel power alat dengan catu daya listrik PLN
2. Hidupkan alat dengan menekan/ memutar tombol ON/ OFF ke posisi
ON
3. Lakukan pemanasan heater
4. Atur dan periksa kontrol suhu, humidity/ blower untuk mengetahui
kesiapan
5. Hubungkan oxygen input pada alat dengan konektor gas oksigen
6. Periksa sistem alarm
Pengoperasian
1. Atur kontrol suhu sesuai kebutuhan dengan cara :
 Tekan tombol keypad lock untuk mengubah pengaturan
 Tekan tombol air mode kemudian tekan tombol pengaturan
suhu dengan menekan tombol panah atas untuk menaikan
suhu sesuai keperluan (bisa diatur lebih dari 37°C, tetapi
alarm indikator suhu tinggi akan berbunyi) dan tombol panah
bawah untuk menurunkan.
2. Hubungkan skin sensor ke socket.
3. Perhatikan indikator suhu dan kelembaban dalam chamber. Pastikan
alat berfungsi dengan baik.
4. Tekan kembali tombol keypad lock untuk mengunci tombol.
5. Letakkan bayi ke dalam chamber yang suhu dan kelembabannya
telah stabil lalu pantau fungsi alat
6. Pastikan acces cup/ iris cup dan selungkup tertutup dengan baik
Pengemasan
1. Setelah selesai penggunaan alat, keluarkan bayi dari chamber.
2. Atur suhu ke posisi minimum.
3. Matikan alat dengan menekan/ memutar tombol ON/ OFF ke posisi
OFF.
4. Lepaskan aksesoris yang digunakan.

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 54


Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

5. Bersihkan seluruh bagian alat.


6. Tutup dengan penutup debu. Simpan unit dan aksesoris di tempat
yang aman.

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 55


Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

6. SOP PEMELIHARAAN
Persiapan
Siapkan Lembar Kerja
Siapkan bahan pemeliharaan :
 Kain lap
 Cairan pembersih/ desinfektan
 Toolset
Pelaksanaan
1. Lakukan pendataan alat, meliputi :
Nama alat : Baby Incubator
Merk : Drager
Type : Isollete C450
Nomor seri : WS06523
2. Lakukan pemeriksaan seluruh bagian alat meliputi tombol, indikator
dan display.
3. Cek kondisi gas supply yang tersedia serta aksesoris lainnya.
4. Cek dan bersihkan seluruh bagian alat.
5. Cek semua kabel dan konektor dari semua hubungan listrik.
6. Lakukan pemantauan/ pengukuran kondisi lingkungan, meliputi :
 Jala-jala PLN
 Kondisi kelembaban dan suhu ruangan
7. Hidupkan alat, lakukan pengecekan terhadap :
 Pengaturan suhu
 Pengukuran skin sensor
 Alarm
 Kelembaban
 Tampilan suhu
8. Tentukan kesimpulan pemantauan fungsi terdiri dari :
 Alat laik pakai

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 56


Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

 Alat tidak laik pakai

Pencatatan :
1. Isi kartu pemeliharaan alat
2. Isi formulir laporan kerja
3. Laporkan hasil perbaikan alat kepada unit pelayanan pengguna alat
dan serahkan kembali alat baby incubator yang telah diperbaiki.
4. Pengguna alat menandatangani laporan kerja dan alat diserahkan
kembali kepada pengguna alat
Pelaporan :
Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas.

7. SOP PERBAIKAN
Persyaratan
1. SDM terlatih dan siap
2. Peralatan kerja dan alat ukur lengkap
3. Dokumen teknis, protap perbaikan, lembar kerja perbaikan, dan protap
pengoperasian tersedia.
Persiapan
1. Siapkan surat perintah kerja (SPK)
2. Siapkan formulir lembar kerja Perbaikan
3. Siapkan :
 Service manual, diagram ( Schematic/ wiring )
 SOP perbaikan dan SOP pengoperasian alat
 Riwayat perbaikan alat
4. Siapkan alat kerja dan alat ukur
5. Siapkan bahan pemeliharaan dan material bantu
6. Pemberitahuan kepada unit pelayanan penggunaan alat

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 57


Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

Pelaksanaan
1. Lakukan analisa kerusakan
a. Tanyakan kepada pengguna alat, mengenai gejala kerusakan.
b. Lakukan trouble shooting, untuk mengetahui penyebab
kerusakan, bagian alat/ komponen/ suku cadang yang
mengalami kerusakan.
c. Lakukan pendataan bagian alat/ komponen/ suku cadang/ yang
rusak, lengkap dengan data teknis dan nomor catalog.
2. Siapkan suku cadang yang diperlukan
3. Lakukan langkah perbaikan (dengan atau tanpa suku cadang)
4. Lakukan penyetelan/ adjustment, kalibrasi internal
5. Lakukan uji kinerja dan pengukuran aspek keselamatan kerja
Pencatatan
1. Lakukan pengisian formulir lembar kerja perbaikan dan kartu formulir
lembar kerja
2. Simpulkan hasil perbaikan :
 Alat baik
 Alat tidak baik
3. Laporkan hasil perbaikan alat kepada unit pelayanan pengguna alat
dan serahkan kembali alat Baby Incubator yang telah diperbaiki
4. Pengguna alat menandatangani lembar kerja perbaikan sebagai bukti
perbaikan alat telah dilaksanakan
Pengemasan
1. Cek alat kerja dan alat ukur sesuai lembar kerja
2. Cek dan rapikan dokumen teknis penyerta ke tempat semula
3. Kembalikan alat kerja, alat ukur dan dokumen teknis penyerta ke
tempat semula.
4. Bersihkan alat Baby Incubator dan lokasi perbaikan.
Laporan
1. Laporkan hasil perbaikan kepada pemberi tugas.

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 58


Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

8. PEMELIHARAAN ALAT

Jenis Komponen/Bagian Kegiatan


Pelaksana
Pemeliharaan Alat Pemeliharaan

Bagian luar pesawat Bersihkan dari


Perawat/
Harian dan aksesorisnya seperti debu dan kotoran
Operator
skin sensor lainnya

Thermometer,
humidifier, bagian Bersihkan dengan
Teknisi/
Mingguan dalam box menggunakan kain
Perawat
halus
Humidity reservoir

Tes fungsi
Termostat komponen
termostat
Triwulan Teknisi

Rangkaian Alarm Tes fungsi


komponen buzzer

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 59


Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

Tes fungsi
Fan/ Blower
komponen fan/
blower

Pastikan
Konektor kabel power sambungan kabel
dalam keadaan baik

Filter udara Ganti filter udara

Bersihkan slot-slot
PCB dan
Rangkaian dalam
kencangkan kabel-
Tahunan Teknisi
kabel pada relay

Pastikan chamber
Reservoir
tidak bocor

BPFK/
Rangkaian input/ output Kalibrasi Lembaga
Kalibrasi

Tabel 4.1 Pemeliharaan


Baby Incubator

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 60


Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
karinia-Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan praktek kerja lapangan
( PKL) selama kurun waktu dua bulan terhitung dari tanggal 2 april – 2 juni, di
Rumah Sakit Umun Daerah Kota Bekasi. Selama PKL penulis banyak
mendapatkan pengetahuan dan pengalaman secara teoritis dan praktek seperti
peralatan elektromedik maupun alat kedokteran dan prosedur kerja dirmuah sakit.
Keberadaan Bagian Teknik Dan Pemeliharaan Sarana sebagai Unit yang
menjadi bagian yang sangat berpengaruh dan menentukan, karena dengan
pekerjaan yang dilakukan secara maksimal dari semua kepala unit dan stafnya
yang bertanggung jawab akan kinerja Bagian Teknik Dan Pemeliharaan Sarana
yang dapat meningkatkan pelayanan kesehatan secara menyeluruh di rumah
sakit. Adanya Bagian Teknik Dan Pemeliharaan Sarana juga melakukakan
pelayanan teknis yang dilaksanakan 24 jam secara terus menerus yang akan
berdampak ke biaya perbaikan yang dikeluarkan pihak rumah sakit dapat ditekan
karena adanya maintenance rutin.
Selama melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) penyusun
mendapatkan banyak pengalaman yang sangat bermanfaat, diantaranya penyusun
dapat kesempatan merealisasikan ilmu yang didapat selama kuliah. Penyusun
juga mendapat pengetahuan tentang sosialisasi dan manajemen yang sangat

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 61


Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

dibutuhkan untuk menciptakan interaksi yang baik juga agar timbul kepercayaan
dari pimpinan rumah sakit dengan pihak Bagian Teknik dan Pemeliharan Sarana.

5.2 SARAN
Pada kesempatan ini, penyusun ingin menyampaikan beberapa saran, yang
diharapkan saran tersebut dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi rumah
sakit pada umumnya dan Bagian Teknis dan Pemeliharan sarana pada khususnya.
Adapun saran-saran tersebut adalah :
1) Hendaknya pemeliharaan dan perawatan pesawat/alat tidak hanya menjadi
tanggung jawab Bagian teknik dan pemeliharaan sarana saja, melainkan juga
menjadi tanggung jawab semua pihak atau dalam hal ini operator/user.
2) Diperlukannya suatu training khusus bagi operator/user dalam menggunakan
suatu alat sehingga dapat menghindari terjadinya kerusakan yang disebabkan
oleh kesalahan pengoperasian.
3) Tiap-tiap alat hendaknya dilengkapi dengan buku-buku petunjuk seperti
operation manual, service manual dan wiring diagram yang akan sangat
membantu didalam kegiatan pemeliharaan dan perbaikan alat.
4) Adanya koordinasi dan komunikasi antara rumah sakit dan bagian teknik dan
pemeliharaan sarana saat mengadakan pembelian barang yang diperlukan
untuk meningkatkan pelayanan agar setelah terjadi kerusakan atau apapun
dapat diatasi.
5) Perlu dipertahankannya hubungan antar unit.
6) Perlunya adanya konsistensi dalam melaksanakan budaya kerja yang telah
disetujui bersama.
7) Harus selalu dipertahankan kerjasama serta kebersamaanya karena apapun
pekerjaannya jika bersama-sama akan lebih mudah akan tetapi harus sesuai

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 62


Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi

tugas dan fungsinya, serta keahliannya.

Akademi Teknik Elektromedik Andakara JakartaPage 63

Anda mungkin juga menyukai