PENDAHULUAN
dalam SKN yaitu “Tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi penduduk
menangani dan mengolah peralatan elektro medic secara baik dan professional
efisien dan efektif serta menggunakan peralatan kerja yang tepat, Untuk itulah
mahasiswa Akademik Teknik Elektro Medik ( ATEM ) dibina, dilatih dan didik
agar nantinya dapat diharapkan menjadi ahli Teknik Elektro Medik yang
1
1.2. Tujuan Praktek Kerja Lapangan
Elektro Medik.
dihadapi nantinya.
2
1.3. Tujuan Pembuatan Laporan Praktek Kerja Lapangan ( PKL )
Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar maka laporan PKL adalah salah satu
adalah :
a. Dapat membantu program kerja IPS RS pada khususnya dan rumah sakit
pada umumnya.
3
1.5. Sistematika Penyusunan Laporan
RSUD Dr. Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar, yang dilakukan pada tanggal
BAB I : Pendahuluan
- Tujuan PKL
Pematangsiantar
Pematangsiantar
Pematangsiantar
Pematangsiantar
Kota Pematangsiantar
4
BAB III : Pendataan Alat di RSUD Dr. Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar.
- Data-data alat
- Membahas beberapa alat yang ada di RSUD Dr. Djasamen Saragih Kota
Pematangsiantar
BAB V : Penutup
- Kesimpulan
- Saran
5
BAB II
KEADAAN RSUD Dr. DJASAMEN SARAGIH
KOTA PEMATANGSIANTAR
Pematangsiantar
Dokter Fonds Hospital” yang statusnya di berikan oleh Jendral Hindia Belanda
Sebelum Siantar Fonds Hospital dibentuk, Rumah Sakit ini sudah berdiri pertama
kali pada tahun 1911 oleh perkebunan Marihat yang namanya “Marihat Hospital”,
derektur Rumah Sakit waktu itu adalah Dr. Slotemaker, waktu itu marihat hospital
bertambah, maka terpaksa di bentuk Rumah Sakit gabungan yang diberi nama “
Siantar Doctor Fonds Hospital adalah Rumah Sakit gabungan dari beberapa
6
Nama – nama perkebunan yang dilayani oleh Siantar Hospital adalah Dolok
Oleo, Bageoen, Asialoen dengan jumlah buruh yang harus dilayani 15984 orang.
Pada Tahun 1910 di Siantar ada seorang Dr. Senu yang bekerja di Siantar
Horizons dan kros fileit mempunyai sebuah Rumah Sakit yang dinamakan
Central Hospital yang dilengkapi dengan seorang dokter yang bernama Dr. Basi.
Rumah sakit tersebut sudah lama di tutup dan bekasnya dijadikan sekarang
sebagai berikut :
Sebelah Selatan berbatasan dengan jalan siatas barita dan sungai Bah
Bolon.
Dr. Wahidin.
7
Desember 2001 berdasarkan Keputusan Manteri Kesehatan Nomor
515/MENKES/SK/IV/2007.
II.2.1 Data Dasar Rumah Sakit Umum RSUD Dr. Djasamen Saragih Kota
Pematangsiantar.
Fax : 0622-
Email :-
Website :-
Pematangsiantar.
Menkes
No. 1070/Menkes/SK/XI/1992
6. Nomor Registrasi RS :
8
8. Luas Lahan : 12,28 ha
2010
c. Lain-lain :
VISI
MISI
9
lingkungan demi mewujudkan kota Pematangsiantar Eci City serta
pada masyarakat.
MOTTO “ SENYUM”
ekonomi.
menyenangkan.
professional
10
M : Memuaskan, bahwa hasil pelayanan yang diberikan dapat
kesehatan di Rumah Sakit yaitu sarana, Prasarana dan Peralatan agar selalu berada
Pada saat ini di RSUD Dr. Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar bahwa IPSRS
tidak lagi jabatan fungsional tetapi jabatan struktual dan namanya dirubah menjadi
prasarana dan peralatan Rumah Sakit memerlukan suatu system yang melibatkan
1. Sistem Pengadaan
11
2. Sistem Pemeliharaan
operator.
3. Sitem Pembinaan
berkesinambungan.
12
II.5. Struktur Organisasi
Undang-undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Tugas pokok dan
kesehatan.
kesehatan.
Tugas pokok dan fungsi RSUD Dr. Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar
Berpedoman kepada tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit yang tercantum di
dalam undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, tugas pokok
13
Tugas pokok dan fungsi RSUD Dr. Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar
susunan organisasi dan tata laksana lembaga teknis daerah sebagai berikut :
Organisasi dan tata kerja SKPD RSUD Dr. Djasamen Saragih Kota
1. Direktur
14
2. Wakil Direktur I ( Pelayanan Keperawatan ), terdiri dari :
b. Bidang Keperawatan.
Terdiri dari :
dari :
15
a. Bagian umum dan kepegawaian
perbaikan sarana, prasarana dan peralatan Rumah Sakit , sebagai pelaksana surat
16
Struktur Orbanisasi Bidang Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Jabatan
Struktual
DIREKTUR
Wadir II
Bidang Penunjang medis,
Pendidikan Dan Bidang Akreditasi
Staff Staff
17
BAB III
PENDATAAN ALAT-ALAT KESEHATAN
DI RSUD Dr. DJASAMAEN SARAGIH KOTA PEMATANGSIANTAR
Pada Bab ini disajikan pendataan alat kesehatan dan perbaikan peralatan
Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) selama kurun waktu dua bulan, mulai dari
a. Alat Radiologi
d. Alat Laboratorium
e. Alat Penunjang
Alat Radiologi adalah peralatan yang digunakan pada Rumah Sakit, alat
Adapun alat radiologi yang dapat didata selama melaksanakan Praktek Kerja
sebagai berikut :
18
Nama Alat Kesehatan : General use X-Ray Apparatus
Colymator
Type : R-20
Tegangan : 220 V
Frekuensi : 50/60 Hz
Tiang Penyangga
Type : FH-21
: 1 Phasa 25 V
: 25 W
Motor Tilting
Type : PH-11
19
X-Ray Tube Unit
Merek : Cirlex
Type : 30 N-25
Kv max : 150 Kv
Control Table
Type : ED-125 L
Frekuensi : 50/60 Hz
Rated : 4 mA/120 Kv
: 500 mA/100 Kv
: 300 Ma/125 Kv
20
Merek :Shimadzu
Frekuensi : 50/60 Hz
Kv Max : 125 Kv
Focus : 1,2 mm
Collymator
Type : R-20 MC
Frekuensi : 50/60 Hz
: 1 Phasa 12 V, 100 W
Tiang Penyangga
Type : MC 1251-30
21
Serial Number : 6231944
Frekuensi : 50/60 Hz
Tegangan : 220 V
Frekuensi : 50/60 Hz
Type : N-200 ST
Total : 3 mmAl
22
HTT KV : 110 KV
TR//mm : 2800
Tilting Table
Type : AB 261
Tegangan : 220V
Tempat Film
Type : 1 JU 105
Tegangan : 220 V
Frekuensi :50/60 Hz
Tiang Penyangga
Type : 1 CK 101
Tegangan : 220 V
23
Type : SLD 100-3R S/N 9000
Max Ma : 300 Ma
Tube Insert
Date : 1997.1.1
Input AC : 115 V
Stepless Shuter
Type : S-170T
24
Control Table
Date : 1977.1.
Input AC : 110/220 V
Frekuensi : 50/60 Hz
X-Ray Grid
Focal Distance : 65 cm
Interface : Alumunium
Model : Harrisson
Type : M-108
Tegangan : 220 V
25
Frekuensi : 50/60 Hz
Arus : 10 Ampere
Control Table
Model : DM-100
Frekuensi : 50/60 Hz
Ratting : 387
Mae In : Korea
Model : BLD-150 RK
26
Serial Number : MCM-1010-006
HTT
Merek : ACOMAS
Input : 220/240 VA AC
Grid
Merek : Toshiba
Model : IME-1001
Colimator
Merek : Okamoto
27
III.1.2. Alat-alat Elektro Medik
Alat-alat elektro medic yang didata oleh penulis selama praktek kerja
Tegangan : 230 V
Frekuensi : 50/60 Hz
Arus : 6 Ampere
dahulu.
NR : 1496-905
28
Frekuensi : 50/60 Hz
- Mengobati Stroke
Merek : Aika
SW : 9110134
Tegangan : 50/60 Hz
Arus : 1 Amper
sesah bernafas.
Model : MA 1B
29
Tegangan : 220 V
Frekuensi : 50/60 Hz
pasien
Model : H-2156
Type :H-6-C
Tegangan : 220 V
Frekuensi : 300 W
Arus : 1982.2
30
6. Spesifikasi Alat Kesehatan
Model : H-800
Serial Number : Ps
Type : H-6-C
Tegangan : 220 V
Frekuensi : 50/60 Hz
Nama Alat Kesehatan : Infacnt Care Unit And Suction Pump For
Baby
Model : PF-230 SC
Tegangan : 220 V
Daya : 625 W
Arus : 5 Amper
Lampu : 100 V, 60 W
31
Made In : Tokyo-Japan
Merek : Cadiopac
Type :3MC 4
Tegangan : 220 V
Arus : 2 Amper
Made In : Japan
Merek : Aloka
32
Model :IP-0920.B.TV
Tegangan : DC 15 V
Probe
Merek : ALOKA
Made In : Tokyo-Japan
Model : 250
Input : 220 V
Tegangan : DC 12 V
33
Daya : 680 W
Bulbs : P-12-20
Made In : Tokyo-Japan
Merek : Sakura
Tegangan : 220V
Frekuensi : 50/60 Hz
Arus : 5 Amper
Model : Olympus
34
Tegangan : 220V
Daya : 625 W
Arus :3Amper
Tegangan :220V
Frekuensi :50/60Hz
Fuse : 2 x T1/6H
dalam.
35
14. Spesifikasi Alat Kesehatan
Wetterssche, STV
Model : RL
NR : D-35094
Tegangan : 220V
Arus :6,8Amper
Frekuensi :50/60Hz
Model : C 100 L
Tegangan : 220V
Daya : 45 W
Arus : 4 Amper
memonitor kembali.
36
Penggunaan Alat : Theraphy
Type : 2 E 61 VX
Tegangan : 220V
Arus : 65 Amper
Type : RT 6200
Class : I-B
Made In : Tokyo-Japan
pemompaan.
Model : H-800
Type : Ps
37
Tegangan : 220V
Arus :3,2Amper
Frekuensi :50/60Hz
Model : TS 87
Tegangan : 220V
Arus : 2 Amper
Daya : 2520 W
Frekuensi :50/60Hz
Made In : Indonesia
bayi premature.
38
Merek :Fukuda
Type : D5 7101 L
Ruangan : Ruang IG
Made In : Germary
bentuk mercury.
Merek : Omron
Model : Hem-907
Rating : DC 4, 8 V,6 W
Made In : Japan
bentuk digital.
39
22. Spesifikasi Alat Kesehatan
Model : Cp 100
Type : PF-230
Made In : Japan
Alat-alat Elektro Medik yang di data di RSUD Dr. Djasamen Saragih Kota
Model : Sibata
40
Tegangan : 220 V
Model : 3-T
Type : CH-56
Temperatur : 300°C
Power : 220 VA
Model : H-36
Tegangan : 220 V
41
Arus : 13,6 Amper
Frekuensi : 50/60 Hz
Made In : Tokyo-Japan
Merek : Sakura
Mfg No : Y 4206497
Y 4206497
Y 4206497
Daya : 1,8 Kw
Frekuensi : 50/60 Hz
Made In : FenetechnicalTokyo-Japan
kuman.
42
5. Spesifikasi Alat Kesehatan
Model : 2200
Type : Ps
Tegangan : 110/220 V
Frekuensi : 50/60 Hz
kuman
Type : 1524030000313
Tegangan : 110/220 V
Arus : 10 Amper
Frekuensi : 50/60 Hz
Made In : Germany
43
Fungsi Aalat : Untuk mensterilkan alat-alat dan bahan-
kuman.
Merek : Miura
Model : MS 30 N
Type : A 341469
Tegangan : 110 V
Frekuensi : 50/60 Hz
Model : ES 7000
44
Type : 1524030000313
Tegangan : 110/220 V
Arus : 2Amper
Frekuensi : 50/60 Hz
Type :B
Tegangan : 220 V
Arus : 3 Amper
Frekuensi : 50/60 Hz
45
10. Spesifikasi Alat Kesehatan
Model : SP 203
Tegangan : 220 V
Arus : 1 Amper
Frekuensi : 50/60 Hz
kuman.
Tegangan : 220 V
Frekuensi : 50/60 Hz
46
Made In : Tokyo-Japan
Operasi
Tegangan : 110/220 V
Frekuensi : 50/60 Hz
Operasi..
47
13. Spesifikasi Alat Kesehatan
Model : S-A
Type : Ps
Tegangan : 110/220 V
Arus : 3 Amper
Frekuensi : 50/60 Hz
Model : Morita
Type : Ps
Tegangan : 110/220 V
Arus : 3 Amper
Frekuensi : 50/60 Hz
48
Fungsi Alat : Untuk menghisap cairan dari dalam tubuh
Model : AM 7020
Tegangan : 110/220 V
Arus : 8 Amper
Frekuensi : 50/60 Hz
merawat gigi.
Type : TU-85 N
Lot No : 9075
49
Tegangan : 110/220 V
Arus : 8 Amper
Frekuensi : 50/60 Hz
merawat gigi.
Alat Laboratorium adalah alat atau bahan yang digunakan pada laboratorium
diRumah Sakit. Adapun alat-alat yang terdapat di RSUD Dr. Djasamaen Saragih
Mode : Passel
Serial : 803243
50
Fungsi Alat : Untuk meneliti bahan atau benda-benda
telanjang.
Mode : H-2156
Type : H-6-C
Arus : 1,4 A
Tegangan : 220 V
yang stabil.
No.Seri : F56561
Arus : 2,5 A
Tegangan : 220 V
Frekuensi : 50/60 Hz
51
Kapasitas Putaran : Low 2000 Rpm
Fuse : 10 A
No.Seri : F56561
Arus : 2,5 A
Tegangan : 220 V
Frekuensi : 50/60 Hz
Fuse : 10 A
52
Penggunaan Alat : Menganalisa
Mode : Uriscan
No.Seri : S-300
Arus : 1,5 A
Tegangan : 110/220 V
Frekuensi : 50/60 Hz
urine.
Merek : Hitachi
Arus : 0,5 A
Tegangan : 110/220 V
Frekuensi : 50/60 Hz
53
Fungsi Alat : Untuk mengetahui suatu kadar larutan
specrum warna.
Mode : Y-2
No.Seri : 82006
Capsity : 200 Gr
Arus :1A
Tegangan : 110/220 V
Mode : Spektronik
No.Seri : 33110211022
Tegangan : 110/220 V
Frekuensi : 50/60 Hz
54
Made In : Milton Roy Company USA
Arus : 0,8 A
No.Seri : 1213
Tegangan : 110/220 V
Frekuensi : 50/60 Hz
Made In : USA
Arus : 0,8 A
55
10. Spesifikasi Alat Kesehatan
Mode : tc 11801
No.Seri : 81121443
Tegangan : 110/220 V
Frekuensi : 50/60 Hz
Everligh : TC-118 T
Merek : Everligh
untuk membantu pelayanan dibagian Medik dan Non medic. Biasanya prasarana
ini di butuhkan suama ruangan Rumah Sakit dari ruangan tertentu sampai ruangan
umum, adapun alat prasarana yang ada di RSUD Dr. Djasamen Saragih Kota
56
1. Spesifikasi Alat Kesehatan
Model : DCA-250 A Mt
Date : 1982
Weight : 500 Kg
Model : FK-1000 A
Weight : 110 Kg
Date : 1982
Model : DCA-250 A Mt
Bruhsiless : AC Generator
57
Rated Voltage : 250 KVA,380 A
(Terputus )
Frekuensi : 50/60 Hz
Ratting : Continius
Model : SGAPA
Pf : 0,8 Porls
Weight : 4000 Kg
Output : 370Ps
58
3. Spesifikasi Alat Kesehatan
Type : HS-300-12-Cells
MFG No : 079240
Type : BDR-INC-05
Weight : 3000Kg
Tegangan : 220VAC
Induction Motor
Type : 6-D-122
Arus : 0,32A
Ingition Motor
Cap : 210/150 VA
Phasa : 1 Phasa
PRI : 110/220 Hz
59
FVEG : 50/60 Hz
Model : EH-5001 F
Ation : 30 Kg/h
Model : MRT-ST 20
Head : 100m
Kapasitas : 1400L/n
Frekwensi : 50/60 Hz
MFD No : 0712558
Tegangan : 220 V
60
Frekwensi : 50/60 Hz
Type : MRH-59356
Frame : 901
Rule : Jec.37
Ratting : Continous
Daya : 220 V
Made In : Medan
Daya : 220 V
Made In : Japan
Daya : 220 V
61
Kondisi Alat : Rusak
Made In : Japan
Type : F132598623001
Frekwensi : 50 Hz
Made In : Japan
Nama : Elektroluk-Wascator
Type : S-950X 66
Frekwensi : 50 Hz
Arus : 2560 W
Made In : Japan
62
Arus : 220 V
Type : TT.Wascator
Max Load : 30 Kg
Daya : 400 V
Frekwensi : 3v-50 Hz
Instalasi Gizi
Jarum
Type : D90L-4
KW : 1,5Hp
V : 220 V
A : 6,4 A
63
Frekwensi : 50 H
Rpm : 1390
Made In : Germany
Model : H-800
Tegangan : 220 V
Frekuensi : 60 Hz
Arus :2A
Reg. No : KD 0902590071
Memeriksa Kabel
64
Kerusakan Alat : Filamen/heater tidak panas
penggantian motor.
Model : H-800
Type : Ps
Alarm : 38°C-39°C
65
Tindakan : Mememriksa filament/heataer, ternyata
filament terputus
Model :021543
Serial :090805
66
Fungsi Alat :Memberikan Penerangan Pada saat
melakukan Operasi.
4. Perbaikan Microscope
Model : CX21FS1
Tegangan/Frekuensi : AC 100-120/220-240 V
Frekuensi : 50/60 Hz
Arus/Power : 0,42A/0,25 A
rusak,Dioda Terbakar.
baru.
kecil
Ruangan : Laboratorium.
5. Spesifikasi Alat
67
Colimator
Model : R-20
Tegangan : 220 V
Frekuensi : 50/60 Hz
Tiang Penyangga
Model : FH-21
Motor Tilting
Model : PH-11
Merek : Cirlex
Model : 30 N-25
68
Kv Max : 150 Kv
Control Table
Model : ED-125 L
Frekuensi : 50/60 Hz
300 Ma/125 Kv
sekitarnya
Ruangan : Radiologi
69
MFG-DATE : 1980-12
Type : PF-230
Made In : Japan
Ruangan : IGD
8. Perbaikan Autoclave
Model : 2200
Type : Ps
70
Frekuensi : 50/60 Hz
Tegangan : 110/220 V
operasi
71
Hasil : Alat kembali Bagus
Made In : Germany
darah
Model : 021543
Volt : 220/230 V
72
Watt : 90 50/60 Hz
Output : 12 V
operasi
73
BAB IV
PEMBAHASAN ALAT
Pada bab ini penulis akan membahas beberapa alat yang ada selama
Kota Pematangsiantar.
Colymator
Model : Responden-20
Tegangan : 220 V
Frekwensi : 50/60 Hz
Tiang Penyangga
Model : FH-21
1 Phasa 25V
74
Wiring Number : 501-06992-H
Monitor Tilting
Model : PH-11
Merek : Cirlex
Model : 30N-25
Kv Max : 150 Kv
Kontrol Tabel
Model : ED-125L
Frekwensi : 50/60 Hz
Rated : 4Ma/120Kv
500Ma/100Kv
300Ma/125Kv
Wiring : 501-05528K
75
IV.1.1. Teori Dasar
industry Sinar X-Ray adalah suatu alat yang menghasilkan energy radiasi
Sinar X-Ray pertama kali ditemukan oleh sarjana Jerman bernama Wilhem
pertama ini belum dikenal nama kegunaannya, maka dinama sinar-X dan
tidak terkenal.
Pada tahun 1923 W.C Rongen wafat dan sinar tersebut diberi nama
dalam organ tubuh manusia, dan sinar-X ini dapat menimbulkan bahaya
76
IV.1.2. Sifat-Sifat Sinar-X
untuk melihatnya.
( berpendar ).
kinetic electron dirubah menjadi +/- 1% sinar X dan +/-99% panas dan
77
Gambar Diagram Blok Pesawat Sinar X Secara Umum
1 2 5 6
Keterangan Gambar :
78
IV.1.4. Troubel Shooting Berdasarkan Blok Diagram Pesawat Sinar-X
kita dapat menganalisa kurasakan yang terjadi pada sinar-X secara gratis besar,
ada beberapa kerusakan umum yang sering terjadi pada pesawat sinar-X antara
lain :
indicator catu daya auto transformator, yang perlu diperhatikan disini adalah
2. Saklar ON/OFF
Dalm hal ini ada berbagai jenis timer ( mekanik , elektronik, dll ).
Kemungkinan yang terjadi adalah pada catu daya timer tidak bergerak sehingga
Jika pada pengecekan dilanjutkan pada rangkaian tegangan tinggi dan pada
rectifier karena jika pada trafo tidak ada keluaran maka tegangan ke
79
tabung sinar-X juga atidak ada keluaran maka tegangan ke tabung sinar-X
juga tidak ada, yang mengakibatkan sinar-X tidak terjadi demikian pula
Dalam hal ini kita dapat mengecek rangkaian control pemanas filament
filament. Jika trafo stabilizer ini rusak maka catu daya dari auto
terjadi.
control ini berupa tahanan geser maka arus listrik ke filament akan
terputus.
auto trafo ke filament tabung sinar-X. Jika pada trafo atau filament ini
80
IV.1. .Elektrokardiografi (EKG)
jantung
IV.1.1 Persiapan
A. Alat
81
Kabel elektroda ekstremitas dan dada
Jelly
Kertas tissue
Kapas Alkohol
Kertas EKG
Spidol
IV.1.2 Pasien
- Tujuan pemeriksaan
- Dinding dada harus terbuka dan tidak ada perhiasan logam yang melekat.
82
6. Pasang keempat elektrode ektremitas tersebut pada kedua
2) Buat kalibrasi
3) Rekam setiap lead 3-4 beat (gelombang), kalau perlu lead II panjang
(minimal 6 beat)
9) Tulis pada hasil perekaman : nama, umur, jenis kelamin, jam, tanggal,
bulan dan tahun pembuatan, nama masing-masing lead serta nama orang
yang merekam
83
10) Bersihkan dan rapikan alat.
IV.1.3 Perhatian :
mm. Jika kertas tidak cukup kaliberasi voltase diperkecil menjadi ½ kali
Kertas EKG(chart paper) merupakan kertas grafik yang terdiri dari garis
horisontal dan vertikal berbentuk bujur sangkar dengan jarak 1 mm. Garis yang
lebih tebal (kotak besar) terdapat pada setiap 5 mm. Garis horizontal
Kurva EKG menggambarkan proses listrik yang terjadi di atrium dan ventrikel.
depolarisasi ventrikel)
84
Depolarisasi ventrikel (tampak dari kompleks QRS)
Kurva EKG normal terdiri dari gelombang P,Q,R,S dan T kadang-kadang tampak
gelombang U.
Lead aVR hanya sebagai petunjuk apakah pemasangan EKG sudah benar
Aksis jantung
Normal aksis jantung frontal berkisar -30 s/d +110 derajat.Deviasi aksis ke kiri
antara -30 s/d -90 derajat, deviasi ke kanan antara +110 s/d -180 derajat.
85
Gelombang P
Nilai normal :
Tinggi ≤ 0,3 mV
Interval PR
Nilai normal : lebar < 0,04 detik, dalam < 1/3 gelombang R. Jika dalamnya > 1/3
Lead aVR, V1 dan V2, gelombang S terlihat lebih dalam, dilead V4, V5 dan V6
86
IV.4.1 Gelombang T
IV.4.2 Gelombang U
IV.4.3 Interval PR
QRS. Nilai normal berkisar antara 0,12 – 0,20 detik ini merupakan waktu yang
dibutuhkan untuk depolarisasi Atrium dan jalannya implus melalui berkas His
IV.4.1 Segmen ST
segmen ini normalnya isoelektris, tetapi pada lead prekkordial dapat berpariasi
dari – 0,5 sampai +2mm. segmen ST yang naik diatas garis isoelektris disebut ST
87
Tentukan ada tidaknya tanda tanda hipertrofi (atrium / ventrikel)
(iskemia/injuri/infark)
Tentukan ada tidaknya tanda tanda gangguan lain (efek obat obatan,
Dalam menentukan irama jantung urutan yang harus ditentukan adalah sebagai
berikut :
88
- Tentukan gelombang QRS normal atau tidak
Irama EKG yang normal implus (sumber listrik) berasal dari Nodus SA, maka
- Iramanya teratur
Irama yang tidak mempunyai criteria tersebut di atas kemungkinan suatu kelainan
89
IV.3. BABY INCUBATORS (INFANT)
Kondisi : baik
Baby Inkubator merupakan salah satu alat medis yang berfungsi untuk
menjaga suhu sebuah ruangan supaya suhu tetap konstan/stabil. Pada modifikasi
menjadi 2 bagian (bagian atasdan bagian bawah). Box bagian atas digunakan
Sedangkan pada boks bagian bawah dibagi menjadi 3 ruangan yang dibatasi
dengan sekat, yang digunakan untuk meletakkan heater, tempat/wadah air dan
kipas. Sensor yang digunakan adalah sensor suhu (IC LM 35) dan sensor
90
kelembapan, dimana sensor suhu IC LM 35 dan sensor kelembapan diletakkan di
suhu dan kelembapan dalam ruangan boks tidur bayi sesuai yangdikehendaki.
Yang menjadi actuator dari alat ini adalah heater dan kipas. Heater
menyalurkan udara panas yangdipancarkan heater menuju ruangan tempat air dan
secara serial supaya dapat memberikan tampilan serta dapat memberikan setting
kondisi lingkungan yang sesuai untuk neonatus (Bayi baru lahir). Hal ini
digunakan dalam Kelahiran prematur atau untuk beberapa bayi baru lahir yang
rentan penyakit.
hidung, atau bahkan saluran udara tekanan positif kontinu (CPAP) atau
91
fungsi dari CPAP, selain itu juga dengan mengelola surfaktan dan
menjaga kelembaban udara, baik kelembapan yang tinggi dari kulit dan
3. Tempat bayi
Ruang tempat bayi sebaiknya terbuat dari bahan sejenis plastic atau
acrylic, jangan dari jenis kaca. Sebab dikhawatirkan bila terbuat dari bahan
jenis kaca apabila terjadi kecelakaan kaca tersebut dapat melukai bayi.
92
4. Panel control
Pada panel control ini terdapat Saklar on/off, pengatur suhu, penunjuk
suhu yang ada didalam ruang tempat bayi, lampu indikator, dll.
Merupakan tempat meletakkan bayi, terbuat dari bahan yang empuk dan
dilapisi bahan yang tidak tembus air, sehingga pada saat bayi mengompol,
7. Bok
Di dalam boks ini terdapat tempat air, pemanas, blower, dan rangkaian
listrik.
93
IV.3.3.Blog Diagram Baby Inkubator
FAN HEATER
MICRO CONTROLLER
POWR KEYPAD THERMO
SUPPLY STAT
ADC
Switch
breaker
IC LM 35
ALARM
SKINTEMPERATURE
Power supply berfungsi sebagai catu daya untuk menghidupkan alat baby
lakukan pada keypad. setelah didapakan pengaturan suhu yang kita inginkan maka
incubator.
94
Apabila,telah kita dapatkan suhu yang kita inginkan maka microcontroller akan
yang kita inginkan telah terlampaui yang mana pembacaan suhu ruangan tersebut
digital oleh ADC, data akhir yang didapat kemudian diolah oleh microcontroller
dan apa bila kita ingin mematikan/ memutuskan sementara arus yang masuk
kecatu daya baby maka kita bias menekan tombol switch breaker yg bias
95
IV.3.5. Pemeliharaan dan perawatan
1. Pemeliharaan harian
3. Pemeliharaan bulanan
96
IV.3.6.Permasalahan dan Cara Penanggulangannya
1. Suhu yang di atur tidak sesuai dengan suhu yang terjadi. Penyebab
baru.
Periksarangkaianpengamansuhu,
bilatidakmemungkinkanuntukdiperbaiki,
gantidenganrangkaianyangbaru.
97
Bila dapat tegangan berarti blower rusak, maka ganti dengan
yang baru.
Air kurang atau bahkan habis. Air pada incubator bayi selain
4. Tidak panas
baru.
yang baru.
98
Periksa switch breaker. Jika sudah rusak jamper saja/ganti
digunakan kembali
Prinsip kerja dari baby incubator ini pada dasarnya bertujuan untuk
dibutuhkan oleh bayi baru lahir terutama bayi prematur.Udara masuk melewati
lubang inlet, yang terletak pada sisi samping pada ruang peralatan,udara ini
dalam box bayi, bersama dengan uap air. Uap air ini dihasilkan oleh reservoir air
yang terdapat pada sisi dasar ruang peralatan. Adapun jumlah uap air ini
ditingkatkan oleh adanya hembusan dari fan yang terletak di samping reservoir
air. Setelah melalui box bayi, sirkulasi udara kemudian dikeluarkan melalui
lubang-lubang keluaran yang terdapat pada dasar sisi box bayi. Untuk
udara panas dan uap air dari ruang bayi, keluar melalui lubang-lubang keluaran
yang terletak pada sisi samping ruang peralatan. Adapun untuk mengarahkan
aliran udara dan uap air menuju keluar, maka dirancang duct. Dalam duct inilah
fan ditempatkan.
kehendaki atau diset.Jika suhu udara memasuki tempat bayi atau chamber lebih
99
rendah dari pada suhu yang di set,daya dihubungkan ke heater untuk mengoreksi
perbedaan ini.
dengan perbedaan atauselisih suhu di antara suhu udara yang sebenarnya dengan
suhu yang di set.Hal ini berarti daya berkurang sewaktu suhu mencapai set poin
pelatihan pada bayi yang memiliki kekuatan apa pun, akan membawa
saklar daya mati setelah alarm perangkat akan muncul, matikan saklar
2. inspeksi pengendali suhu: Suhu Controller melalui kipas, sensor dan pipa
100
terlepas dari komponen langsung akan mempengaruhi kerusakan
alat pengatur suhu untuk kegagalan untuk memonitor suhu kotak, ukuran
diikuti oleh Kanada dan kunci, ketika jendela tampilan suhu disetel tidak
101
Dengan tombol reset setelah akhir alarm over-suhu, alat untuk kembali
bekerja.
4. Lihat laporan inspeksi ke mesin polisi: kerja mesin, tahan jari "untuk
pengaturan instrumen untuk mencapai awal bayi di kereta api tidak benar.
102
Hubungan antara inkubator bayi untuk efektivitas budaya bayi dan keselamatan
dalam penggunaan standar ketika kita harus, untuk mencegah kecelakaan. Ika
IV.3.8.Kesimpulan
Inkubator untuk bayi prematur, bayi yang berat lahirnya rendah, anak
yang sakit kritis, bayi yang baru lahir untuk memberikan pelatihan serupa
peralatan lingkungan ibu rahim, suhu juga bisa digunakan untuk pemulihan bayi,
dengan bayi di lingkungan rahim ibu lebih kondusif bagi kesehatan bayi.
servo, boot secara otomatis ke dalam keadaan kotak kontrol suhu. Temperatur
monitoring suhu dan fungsi lainnya, ketika staf medis dapat mengatur suhu ketika
103
IV.3.9.Kesimpulan
Fungsi incubator :
hidung, atau bahkan saluran udara tekanan positif kontinu (CPAP) atau
ventilasi mekanik.
104
BAB V
MAINTENANCE ( PERAWATAN)
Prosedur tetap pemeliharaan merupan standar baku yang harus diikuti oleh
V.1.1 Persiapan
Pemeliharaan alat,
2. Menyiapkan alat kerja dan alat ukur yang dibutuhkan dalam pemeliharaan
(semua alat harus didata sehingga tidak ada yang hilang atau tertinggal
dilokasi
105
4. Memberitahukan kepada pengguna alat yag akan dipelihara, tentang
4. Pengencangan /tightening
8. Penyetelan/adjustment
V.1.2 Pencatatan
106
BAB VI
PENUTUP
Februari s/d 18 April 2013 telah Banyak memberikan pelajaran yang berguna dan
107
berharga bagi penulis,terutama di bidang TEKNIK ELEKTRO MEDIK yang ada
di Rumah Sakit.
Pengetahuan dan pengalaman kerja yang penulis peroleh selama PKL belum
pernah diperoleh selama berada di bangku perkuliahan .Oleh karna itu sangatlah
program PKL di akhir masa perkuliahan untuk menjadi bekal pengetahuan dan
VI.1. Kesimpulan
1. Praktek Kerja lapangan bisa dijadikan sebagai jembatan antara ilmu yang
secara profesional .
masyarakat
108
VI.2. Saran-Saran
sesuai dengan kondisi alat masing-masing agar alat sesuai dengan ukuran
109
2. Pelatihan tenaga operator benar benar diprehatikan agar tidak ada kendala
mudah menghadapi persoalan selama PKL dan saling kerja sama antara
sesama PKL.
5. Kerja sama antara pihak pendidikan ATEM dan pihak Rumah Sakit harus
lebih di tingkatkan.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
110
Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) di RSUD Dr.Djasamen Saragih Kota Pematang
Siantar serta menyelesaikan laporan ini, selama dua bulan yang dimulai dari
sekaligus sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas akhir pada program
Medan.
mandapat bantuan dan pada kesempatan ini,penulis juga menyampaikan rasa dan
Lapangan ( PKL ).
111
5. Bapak Doharman Damanik SKM,selaku Ka.Sie Pemeliharaan
Lapangan ( PKL ).
Medan.
Medan.
112
Penulis menyadari penulisan laporan ini masih banyak terdapat
data teoritis yang penulis peroleh.Untuk itu segala kritik dan saran yang sifatnya
ini dapat memenuhi persyaratan sasarannya serta berguna bagi pihak yang
Pemaatangsiantar,18,april 2013
Penulis
NIM: 10.619
DAFTAR PUSTAKA
113
1. BUKU X-RAY CURRENT CONTROL UNIT.MA.CONTROL, Teknikal
CORRPORATION.Kyota-japan.
CORRPORATION.Kyota-japan.
114